LP2M IAIN PONTIANAK
Desa Punggur Kapuas Semarakkan HUT RI ke-79 dengan Lomba Tradisional dan Karaoke Bersama Mahasiswa

Desa Punggur Kapuas Semarakkan HUT RI ke-79 dengan Lomba Tradisional dan Karaoke Bersama Mahasiswa

 


Desa Punggur Kapuas (lp2m.iainptk.ac.id) 17 Agustus 2024 — Dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Halaman kantor Kepala Desa menjadi pusat dari serangkaian kegiatan yang meriah dan penuh semangat.

Acara ini dimulai pada pukul 19.30 dan acara ini melibatkan mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak, Universitas Muhammadiyah Pontianak, dan Universitas Gadjah Mada (UGM), serta warga desa setempat. 

Lomba karaoke, sebagai salah satu acara puncak, menampilkan penampilan mengesankan dari warga desa. Peserta menunjukkan bakat mereka dalam bernyanyi, menciptakan suasana yang meriah dan penuh energi. Penampilan tersebut menggambarkan semangat kebersamaan antara mahasiswa dan warga desa.

Sebelum lomba karaoke, berbagai lomba tradisional seperti cukurukuk, makan kerupuk, tarik tambang dan lomba lainnya telah dilaksanakan dengan partisipasi aktif dari warga desa. Lomba-lomba ini tidak hanya memeriahkan acara tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Setiap lomba disambut dengan antusiasme tinggi dari semua peserta, baik mahasiswa maupun warga desa.

Hadiah diberikan kepada pemenang lomba tradisional dan peserta lomba karaoke sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi dan prestasi mereka. Kehadiran warga desa yang turut berkompetisi menambah kekompakan dan keakraban dalam kegiatan ini.

Kolaborasi antara mahasiswa dari IAIN Pontianak, Universitas Muhammadiyah Pontianak, dan Universitas Gadjah Mada, bersama dengan warga desa, menunjukkan keberhasilan dalam menciptakan kegiatan yang menyenangkan dan mempererat hubungan antar komunitas. Kesuksesan acara ini diharapkan dapat menjadi model bagi kegiatan-kegiatan serupa di masa depan dan memperkuat rasa kebersamaan dalam merayakan momen penting.

Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung dan meningkatkan kerjasama serta rasa kebersamaan antara akademisi dan masyarakat, serta memberikan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat.


Penulis: Syarifah Aida Kel 20 


Kemeriahan HUT RI ke-79 di Desa Kalimas: Balap Karung Helm Jadi Sorotan Utama

Kemeriahan HUT RI ke-79 di Desa Kalimas: Balap Karung Helm Jadi Sorotan Utama

 


Desa Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) 17 Agustus 2024 – Hiruk pikuk kemeriahan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) terasa begitu dekat di Desa Kalimas. Lapangan luas di depan rumah Kepala Desa Murdi menjadi saksi bisu betapa antusiasnya warga, terutama anak-anak, menyambut perayaan tahunan ini. Inisiatif mahasiswa IAIN Pontianak sebagai panitia penyelenggara semakin menambah semarak suasana.

Salah satu lomba yang paling dinantikan adalah balap karung dengan sentuhan unik. Berbeda dari lomba balap karung pada umumnya, kali ini para peserta cilik diharuskan mengenakan helm motor. Kombinasi yang tak biasa ini sukses membuat gelak tawa penonton pecah sejak awal lomba dimulai.

Anak-anak dengan semangat membara berbaris di garis start. Mereka mengenakan karung setinggi pinggang, kaki dimasukkan ke dalam karung, dan kepala dilindungi helm. Saat aba-aba dimulai, mereka berlomba sekencang mungkin menuju garis finish. 

Ada yang terjatuh karena kakinya tersangkut, ada pula yang berusaha menjaga keseimbangan sambil tertawa lepas. Sorakan penonton semakin menggema ketika para peserta bergantian mencapai garis finish. Setiap keberhasilan selalu disambut tepuk tangan meriah. Tak hanya anak-anak, para orang tua dan warga desa lainnya pun ikut larut dalam suasana menyenangkan ini.

Beni, salah seorang peserta yang berhasil meraih juara pertama, mengatakan, "Lomba ini sangat seru! Saya senang bisa ikut lomba dan bertemu teman-teman."

Kepala Desa Murdi merasa sangat senang melihat antusiasme warganya. "Saya ucapkan terima kasih kepada mahasiswa IAIN Pontianak yang telah menyelenggarakan lomba ini. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk mempererat tali silaturahmi antar warga dan menumbuhkan semangat nasionalisme pada anak-anak," ungkapnya.

Balap karung helm di Desa Kalimas bukan hanya sekadar lomba. Lebih dari itu, acara ini menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara mahasiswa, masyarakat desa, dan pemerintah desa. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus diadakan di masa mendatang untuk memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Penulis : Syaifullah Alivia


Puncak Perayaan HUT RI ke-79 di Desa Kalimas: Persiapan Meriah Lomba Panjat Pinang

Puncak Perayaan HUT RI ke-79 di Desa Kalimas: Persiapan Meriah Lomba Panjat Pinang

 


Desa Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) 17 Agustus 2024 – Sinar mentari pagi menyinari Desa Kalimas, membangkitkan semangat para pemuda-pemudi. Di tengah lapangan desa, sekelompok mahasiswa IAIN Pontianak tampak berbaur dengan warga dan staf desa dalam persiapan lomba panjat pinang yang menjadi puncak perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79.

Batang pinang yang kokoh berdiri tegak, menantang para peserta untuk menaklukkannya. Dengan semangat membara, para mahasiswa dan warga desa bekerja sama mengikis kulit batang pinang. Parang-parang berkilauan memotong kulit batang pinang yang licin, sementara tawa dan canda mengisi suasana, menciptakan atmosfer meriah di lapangan desa.

Ahmad, seorang mahasiswa IAIN Pontianak, menyatakan, "Ini bukan hanya sekadar lomba, tapi juga ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama. Dengan gotong royong, kita bisa mewujudkan acara yang sukses dan meriah."

Pak Karto, seorang tokoh masyarakat desa, menambahkan, "Kehadiran adik-adik mahasiswa sangat membantu kami. Semoga semangat kebersamaan ini terus terjaga."

Selama proses persiapan, mereka juga berdiskusi tentang makna kemerdekaan. Mahasiswa IAIN Pontianak mengajak warga desa untuk selalu mensyukuri nikmat kemerdekaan dan terus berjuang untuk kemajuan bangsa. Mereka mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Setelah beberapa jam bekerja keras, batang pinang pun siap untuk dilombakan. Semua merasa puas dengan hasil kerja sama yang telah dilakukan. Mereka yakin bahwa lomba panjat pinang ini akan menjadi puncak acara peringatan HUT RI yang tak terlupakan, mempererat hubungan antarwarga dan meningkatkan semangat kebersamaan dalam merayakan kemerdekaan.

Penulis : Syaifullah Alivia


Koordinasi Program Kerja KKL IAIN Pontianak dengan Kantor Camat Anjongan

Koordinasi Program Kerja KKL IAIN Pontianak dengan Kantor Camat Anjongan


 Anjongan (lp2m.iainptk.ac.id) 31 Juli 2024 – Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan program kerja di Desa Anjungan Dalam, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak dan UIN Mataram mengadakan koordinasi dengan pihak Kantor Camat Anjongan pada hari Rabu pagi, 31 Juli 2024. 

Pertemuan ini bertujuan untuk membahas dan menyelaraskan program-program yang direncanakan agar dapat berjalan lancar dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa.

Rombongan mahasiswa diterima dengan baik oleh Kasubbag Umum dan Aparatur, Rara. Dalam sambutannya, Rara menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif para mahasiswa yang berupaya melakukan koordinasi sebelum melaksanakan program kerja. 

"Kami sangat mendukung kegiatan KKL ini, dan kami berharap program-program yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Anjungan Dalam," ujarnya.

Mahasiswa kemudian mempresentasikan rencana program kerja mereka, yang mencakup beberapa bidang utama seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Mereka menjelaskan tujuan, sasaran, serta metode pelaksanaan setiap program, dan meminta masukan dari pihak kecamatan untuk memastikan program-program tersebut tepat sasaran dan sesuai dengan kebijakan lokal.

Salah satu program yang menjadi fokus utama adalah Seminar Edukasi di SMA 1 Anjongan. Selain itu, para mahasiswa juga merencanakan program pemberdayaan UMKM berupa pembuatan sabun cuci piring untuk ibu-ibu PKK.

Rara memberikan beberapa saran penting terkait implementasi program kerja tersebut. Beliau menekankan pentingnya koordinasi yang baik dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat untuk memastikan setiap kegiatan mendapat dukungan penuh dari masyarakat. 

"Program yang baik adalah program yang dapat diterima dan didukung oleh masyarakat. Oleh karena itu, libatkanlah mereka dalam setiap tahap pelaksanaan," tambahnya.

Koordinasi ini ditutup dengan kesepakatan untuk terus menjaga komunikasi dan melakukan evaluasi berkala terhadap perkembangan program kerja. Para mahasiswa merasa optimis bahwa dengan dukungan dan bimbingan dari pihak kecamatan, program-program yang telah direncanakan akan berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Anjungan Dalam.

Penulis : YAZID


Seminar Edukasi di SMAN 1 Anjongan: "Kuliah Dulu atau Nikah Dulu?" oleh Mahasiswa IAIN Pontianak dan UIN Mataram

Seminar Edukasi di SMAN 1 Anjongan: "Kuliah Dulu atau Nikah Dulu?" oleh Mahasiswa IAIN Pontianak dan UIN Mataram

 


Anjongan (lp2m.iainptk.ac.id) 09 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak eks UIN Mataram mengadakan seminar edukasi dengan tema "Kuliah Dulu atau Nikah Dulu?" di SMAN 1 Anjongan pada hari Jum’at 09 Agustus 2024.

Seminar ini dihadiri oleh perwakilan siswa-siswi dari tiap kelas XII yang tengah menghadapi dilema dalam menentukan prioritas antara melanjutkan pendidikan atau menikah setelah lulus sekolah.

Seminar ini menghadirkan dua narasumber yang memiliki pandangan berbeda namun saling melengkapi. Yogie, seorang mahasiswa dari IAIN Pontianak, memaparkan pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

 "Kuliah memberikan kalian kesempatan untuk memperdalam ilmu, mengembangkan keterampilan, dan membuka jalan menuju karir yang lebih baik. Pendidikan adalah investasi terbaik yang bisa kalian lakukan untuk masa depan," jelasnya di hadapan para siswa.

Sebaliknya, Yazidil Bustami, seorang mahasiswa UIN Mataram, membahas pentingnya kesiapan dalam menjalani pernikahan, terutama dalam konteks pernikahan dini. Yazid menjelaskan bahwa menikah di usia muda bisa membawa sejumlah tantangan, baik dari segi emosional, mental, maupun finansial. 

"Pernikahan dini seringkali terjadi karena tekanan sosial atau ketidaksiapan individu, yang kemudian dapat berdampak pada ketidakstabilan rumah tangga, penurunan kualitas hidup, dan bahkan bisa mengganggu pendidikan dan karir," ujarnya.

Para siswa menyimak materi dengan penuh perhatian dan aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab. Mereka mengajukan berbagai pertanyaan mengenai bagaimana menyeimbangkan antara keinginan untuk melanjutkan pendidikan dan tuntutan atau harapan keluarga terkait pernikahan. 

Salah satu siswa bertanya tentang bagaimana menghadapi tekanan sosial yang mendorong pernikahan dini, dan bagaimana mempertahankan impian untuk melanjutkan kuliah di tengah tantangan tersebut.

Koordinator KKL, Husnul Haliqin, menyatakan bahwa tema ini dipilih karena relevansi dan urgensinya bagi para siswa di usia menjelang dewasa. 

"Kami ingin memberikan wawasan yang lebih luas kepada adik-adik di SMAN 1 Anjongan, agar mereka bisa membuat keputusan yang tepat dan bijak mengenai masa depan mereka," katanya.

Kepala SMAN 1 Anjongan, Ajerin Karim, mengapresiasi inisiatif mahasiswa IAIN Pontianak dan UIN Mataram dalam mengadakan seminar ini. 

"Seminar ini sangat bermanfaat dan memberikan perspektif yang berbeda kepada siswa dalam menghadapi masa depan mereka. Kami berharap kerja sama seperti ini dapat terus berlanjut," ujarnya.

Seminar ini ditutup dengan kesimpulan bahwa baik melanjutkan kuliah maupun menikah adalah pilihan yang harus dipersiapkan dengan matang. Siswa-siswi diharapkan dapat mempertimbangkan kondisi dan tujuan hidup mereka masing-masing sebelum mengambil keputusan.

SMAN 1 Anjongan dan mahasiswa IAIN Pontianak dan UIN Mataram berharap bahwa melalui seminar ini, para siswa mendapatkan wawasan yang lebih mendalam dan dapat membuat keputusan yang terbaik untuk masa depan mereka.

Penulis : IMAM


Mahasiswa KKL, Adi Budiyawan, Menjadi Pengisi Kajian dengan Tema "Hubbul Wathan Minal Iman"

Mahasiswa KKL, Adi Budiyawan, Menjadi Pengisi Kajian dengan Tema "Hubbul Wathan Minal Iman"

 


Desa Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) 17 Agustus 2024 – Salah satu mahasiswa KKL dari kelompok 49, Adi Budiyawan, mendapat kehormatan untuk menjadi pengisi kajian pada acara Kajian Kemerdekaan yang diadakan di Masjid Nurul Huda, Desa Merarai Satu, pada tanggal 16 Agustus 2024. 

Adi yang dikenal sebagai mahasiswa yang aktif dalam kegiatan dakwah, menyampaikan materi kajian dengan tema "Hubbul Wathan Minal Iman," yang berarti mencintai tanah air sebagai bagian dari iman.

Dalam kajiannya, Adi menekankan bahwa mencintai tanah air tidak hanya merupakan bentuk patriotisme, tetapi juga merupakan bagian dari ajaran agama Islam. Ia menjelaskan bahwa sebagai muslim, mencintai dan menjaga keutuhan bangsa adalah bentuk manifestasi dari keimanan yang kuat. Adi juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman yang ada.

Kajian yang disampaikan Adi mendapat respon positif dari para jamaah yang hadir. Warga Desa Merarai Satu tampak antusias menyimak setiap penjelasan yang disampaikan, dan banyak dari mereka yang merasa terinspirasi oleh pesan-pesan yang dibawakan. 

"Kajian yang disampaikan sangat relevan dengan kondisi saat ini. Sebagai warga negara Indonesia dan sebagai umat muslim, kita harus menjaga dan mencintai negara kita dengan sepenuh hati," ujar Pak Ahmad, salah satu jamaah yang hadir.

Selain itu, Adi juga membahas tentang pentingnya peran pemuda dalam menjaga dan memajukan bangsa. Menurutnya, pemuda adalah tulang punggung bangsa yang harus terus dibina agar memiliki semangat nasionalisme yang tinggi. 

"Kita sebagai pemuda harus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa ini. Dengan semangat nasionalisme yang didasari oleh iman, kita dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik," tegas Adi dalam kajiannya.

Setelah kajian selesai, banyak jamaah yang menghampiri Adi untuk menyampaikan apresiasi mereka. Mereka merasa bahwa kajian ini sangat membangkitkan semangat kebangsaan dan keimanan, terutama di momen peringatan Hari Kemerdekaan. Adi berharap bahwa pesan yang disampaikan dapat terus diingat dan diaplikasikan oleh warga Desa Merarai Satu dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan keberhasilannya menyampaikan kajian ini, Adi Budiyawan menunjukkan bahwa mahasiswa KKL tidak hanya berkontribusi dalam kegiatan sosial, tetapi juga mampu menjadi penggerak dalam meningkatkan kesadaran beragama dan berbangsa di tengah masyarakat.

Penulis : Siti farida


Acara Kajian Kemerdekaan Ditutup dengan Makan Bersama Warga Desa Merarai Satu

Acara Kajian Kemerdekaan Ditutup dengan Makan Bersama Warga Desa Merarai Satu

 


Desa Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) 17 Agustus 2024 – Suasana penuh keakraban dan kebersamaan mewarnai penutupan acara Kajian Kemerdekaan yang diadakan di Masjid Nurul Huda, Desa Merarai Satu, pada 16 Agustus 2024. Setelah serangkaian kegiatan kajian dan muhadharrah, acara ini ditutup dengan makan bersama yang dihadiri oleh warga desa dan mahasiswa KKL dari kelompok 49.

Makan bersama ini tidak hanya menjadi momen untuk menikmati hidangan yang telah disiapkan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi antara warga dan mahasiswa. Aneka hidangan tradisional disajikan, mulai dari nasi liwet, lauk-pauk khas, hingga kue-kue tradisional yang menggugah selera. Semua peserta acara, dari anak-anak hingga orang dewasa, duduk bersila dalam saprahan, sebuah tradisi makan bersama yang sudah menjadi bagian dari budaya lokal.

Selama makan bersama, suasana hangat dan penuh keakraban sangat terasa. Warga desa dengan ramah menyambut mahasiswa KKL, berbincang santai tentang berbagai hal, mulai dari kehidupan sehari-hari hingga kesan mereka terhadap acara kajian yang baru saja selesai. Beberapa warga menyatakan rasa syukur mereka atas terselenggaranya acara ini, yang dianggap sangat bermanfaat dalam memperkuat rasa nasionalisme dan keimanan.

Menurut salah satu warga, Pak Rahman, makan bersama ini menjadi momen yang sangat berkesan. "Ini adalah kali pertama kami mengadakan acara kajian kemerdekaan yang ditutup dengan makan bersama seperti ini. Suasananya sangat hangat, dan kami merasa semakin dekat dengan para mahasiswa," ungkapnya.

Mahasiswa KKL juga mengungkapkan rasa senang dan syukur mereka atas kesempatan ini. Bagi mereka, makan bersama warga menjadi pengalaman yang tidak terlupakan selama masa KKL. "Kami merasa sangat diterima di desa ini, dan momen makan bersama ini menunjukkan betapa kuatnya rasa kebersamaan di antara kita," ujar salah satu mahasiswa.

Acara makan bersama ini tidak hanya menutup rangkaian kegiatan Kajian Kemerdekaan dengan sempurna, tetapi juga memperkuat ikatan antara warga Desa Merarai Satu dan mahasiswa KKL, menciptakan kenangan indah yang akan selalu dikenang oleh semua yang hadir.

Penulis : Siti farida


MC Muhadharrah 3 Bahasa dari Mahasiswa KKL Sukses Memukau Warga Desa Merarai Satu

MC Muhadharrah 3 Bahasa dari Mahasiswa KKL Sukses Memukau Warga Desa Merarai Satu

 


Desa Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) 17 Agustus 2024 – Dalam rangkaian acara Kajian Kemerdekaan dan Muhadharrah di Masjid Nurul Huda, Desa Merarai Satu, tiga mahasiswa KKL dari kelompok 49 tampil sebagai Master of Ceremony (MC) dalam tiga bahasa yang berbeda. 

Dhiyan bertugas sebagai MC dalam bahasa Indonesia, Viona dalam bahasa Arab, dan Sintha dalam bahasa Inggris. Penampilan mereka sukses memukau warga desa dan menambah kesan mendalam pada acara yang digelar dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ini.

Penampilan ketiga mahasiswa ini bukan hanya sebagai MC biasa, tetapi mereka juga menunjukkan kemampuan linguistik yang luar biasa. Dhiyan memandu jalannya acara dengan lancar dalam bahasa Indonesia, sementara Viona dengan fasih menggunakan bahasa Arab untuk menyampaikan beberapa bagian acara, dan Sintha yang tampil percaya diri dalam bahasa Inggris. Ketiganya mampu menghidupkan suasana acara dengan keahlian berbahasa mereka yang mumpuni.

Warga Desa Merarai Satu terlihat kagum dan terkesan dengan kemampuan mahasiswa KKL ini. Bahkan, beberapa warga menyatakan bahwa ini adalah pertama kalinya mereka menyaksikan sebuah acara keagamaan dipandu dalam tiga bahasa yang berbeda. Kehadiran MC dengan tiga bahasa ini juga memberikan nuansa internasional pada acara tersebut, yang membuatnya terasa lebih istimewa dan meriah.

Menurut para mahasiswa KKL, pengalaman menjadi MC dalam tiga bahasa ini merupakan tantangan tersendiri, namun juga menjadi kesempatan berharga untuk mengasah kemampuan berbahasa mereka di depan publik. "Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Kami senang dapat berpartisipasi dan memberikan yang terbaik untuk acara ini," ujar Dhiyan setelah acara selesai.

Dengan suksesnya penampilan ketiga mahasiswa KKL sebagai MC dalam tiga bahasa, acara Muhadharrah di Masjid Nurul Huda ini berhasil meninggalkan kesan mendalam bagi warga Desa Merarai Satu. Semangat kebersamaan dan toleransi yang tercipta selama acara ini diharapkan dapat terus berlanjut, menjadikan momen ini sebagai bagian penting dalam sejarah peringatan kemerdekaan di desa tersebut.

Penulis ; Siti farida


Kelompok KKL 49 Sukses Laksanakan Kajian Kemerdekaan dan Muhadharrah di Masjid Nurul Huda, Desa Merarai Satu

Kelompok KKL 49 Sukses Laksanakan Kajian Kemerdekaan dan Muhadharrah di Masjid Nurul Huda, Desa Merarai Satu


 Desa Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) 17 Agustus 2024 – Kelompok KKL 49 dari IAIN Pontianak telah berhasil melaksanakan acara Kajian Kemerdekaan dan Muhadharrah di Masjid Nurul Huda, Desa Merarai Satu, pada tanggal 16 Agustus 2024.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79 yang diadakan di desa tersebut, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencintai tanah air dalam konteks keimanan.

Acara dimulai pada sore hari dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, diikuti dengan kajian yang menghadirkan pembicara utama, Adi Budiyawan, salah satu mahasiswa KKL yang mengambil tema "Hubbul Wathan Minal Iman". Dalam kajiannya, Adi menekankan bahwa mencintai tanah air adalah bagian dari iman, yang berarti setiap muslim memiliki kewajiban untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara.

Kajian ini dihadiri oleh banyak warga Desa Merarai Satu yang antusias mengikuti jalannya acara. Warga dari berbagai usia, termasuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa, terlihat bersemangat mengikuti kajian ini. Mereka menyimak dengan penuh perhatian dan memberikan respon positif terhadap materi yang disampaikan.

Selain kajian, acara ini juga diisi dengan pembacaan sholawat oleh grup marawis setempat, yang semakin menambah keagungan suasana. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan penampilan dari tiga mahasiswa KKL sebagai MC dalam tiga bahasa, yakni Indonesia, Arab, dan Inggris. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri yang membuat acara terasa lebih istimewa.

Acara ditutup dengan mahallul qiyam dan makan bersama, yang menjadi momen keakraban antara mahasiswa KKL dan warga desa. Acara ini tidak hanya meningkatkan rasa nasionalisme tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat Desa Merarai Satu.

Penulis : Siti Farida


Koordinator KKL, Hanif, Serahkan Hadiah kepada Para Juara di Akhirussanah TPQ Nurul Huda

Koordinator KKL, Hanif, Serahkan Hadiah kepada Para Juara di Akhirussanah TPQ Nurul Huda

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Kamis, 15 Agustus 2024, TPQ Nurul Huda menggelar acara Akhirussanah yang penuh dengan kebahagiaan dan apresiasi. Pada acara yang dimulai pukul 08.00 WIB ini, Koordinator KKL, Hanif, diberi kehormatan untuk menyerahkan hadiah kepada para juara prestasi dan absensi dari tiap kelas. Momen ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan Akhirussanah yang telah berlangsung dengan meriah.

Hanif, sebagai perwakilan dari mahasiswa KKL yang telah bergabung di TPQ Nurul Huda selama beberapa waktu, menyatakan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan. "Kami sangat berterima kasih atas kesempatan untuk bergabung dan belajar bersama di TPQ Nurul Huda. Semoga hadiah ini bisa menjadi motivasi bagi para santri untuk terus belajar dan berprestasi," ujar Hanif dalam sambutannya.

Proses penyerahan hadiah berlangsung dengan penuh sukacita. Para santri yang menerima penghargaan, seperti juara prestasi dan juara absensi, terlihat sangat gembira. Salah satu santri, Fajar, yang meraih juara prestasi di kelas Jilid 4, mengungkapkan rasa syukurnya, "Saya sangat senang bisa mendapatkan hadiah ini. Ini akan memotivasi saya untuk terus belajar lebih giat lagi."

Orang tua dan pengajar turut memberikan dukungan dan kebanggaan terhadap pencapaian para santri. Ustadzah Janiati, selaku pembina TPQ, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Hanif dan mahasiswa KKL yang telah berpartisipasi dalam kegiatan di TPQ. "Kami sangat menghargai kontribusi dan kehadiran teman-teman KKL di sini. Semoga pengalaman ini bermanfaat bagi semuanya," ujarnya.

Penyerahan hadiah oleh Hanif menutup rangkaian acara Akhirussanah dengan penuh kegembiraan, menandai akhir dari satu semester pembelajaran yang penuh dengan semangat dan dedikasi.

Penulis : Siti farida


Akhirussanah TPQ Nurul Huda Ditutup dengan Pengumuman Juara Prestasi dan Absensi Tiap Kelas

Akhirussanah TPQ Nurul Huda Ditutup dengan Pengumuman Juara Prestasi dan Absensi Tiap Kelas


 Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Kamis, 15 Agustus 2024, acara Akhirussanah TPQ Nurul Huda mencapai puncaknya dengan pengumuman juara prestasi dan absensi dari tiap kelas. Acara ini dimulai pada pukul 08.00 WIB dan dihadiri oleh para santri, orang tua, serta para pengajar yang telah setia mendampingi proses belajar mengajar selama satu semester.

Pengumuman juara prestasi dan absensi menjadi momen yang paling dinantikan oleh para santri dan orang tua. Ustadzah Janiati, selaku pembina TPQ Nurul Huda, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian para santri. "Kami sangat bangga dengan hasil yang telah dicapai oleh para santri. Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap usaha keras mereka," ujar Ustadzah Janiati dalam sambutannya.

Juara prestasi diberikan kepada santri yang menunjukkan kemajuan akademik luar biasa, sementara juara absensi diberikan kepada mereka yang konsisten hadir dan aktif dalam setiap kegiatan TPQ. Misalnya, Siti dari kelas Jilid 3 berhasil meraih juara prestasi karena kemampuannya dalam menghafal surah-surah pendek dengan sangat baik. Sementara itu, Ahmad dari kelas Jilid 2 menerima juara absensi karena tidak pernah absen selama satu semester penuh.

Para orang tua memberikan dukungan penuh dan kebanggaan terhadap anak-anak mereka yang berhasil meraih penghargaan. Ibu Lina, salah satu orang tua, mengatakan, "Penghargaan ini menjadi motivasi bagi anak-anak kami untuk terus belajar dan berprestasi lebih baik lagi."

Acara penutupan ini menandai akhir dari semester yang penuh dengan pembelajaran dan prestasi. TPQ Nurul Huda berharap penghargaan ini dapat memotivasi para santri untuk terus bersemangat dalam menuntut ilmu agama.

Penulis : Siti Farida


Santri Kelas 5 TPQ Nurul Huda Tampilkan Hafalan Aqidatul Awam dalam Akhirussanah

Santri Kelas 5 TPQ Nurul Huda Tampilkan Hafalan Aqidatul Awam dalam Akhirussanah

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Kamis, 15 Agustus 2024, TPQ Nurul Huda mengadakan acara Akhirussanah yang diramaikan oleh penampilan spesial dari Santri Kelas 5 atau Jilid 5, yang menampilkan hafalan Aqidatul Awam. Acara ini berlangsung mulai pukul 08.00 WIB dan dihadiri oleh para santri, orang tua, serta pengajar yang antusias menyaksikan penampilan anak-anak mereka.

Santri Kelas 5 memukau hadirin dengan hafalan Aqidatul Awam, sebuah kitab dasar dalam ilmu tauhid yang mengajarkan tentang keyakinan. Penampilan ini menjadi puncak dari latihan intensif yang dilakukan selama semester berjalan. 

Ustadzah Janiati, pembina TPQ Nurul Huda, menyatakan kebanggaannya atas pencapaian santri-santrinya. "Hafalan Aqidatul Awam adalah bagian penting dari pembentukan dasar-dasar keimanan anak-anak. Kami bangga dengan kerja keras mereka dalam menguasai hafalan ini," ujar Ustadzah Janiati.

Para santri, seperti Hana dan Ridwan, tampil dengan penuh percaya diri, melantunkan hafalan mereka dengan lancar dan fasih. Orang tua yang hadir memberikan apresiasi melalui tepuk tangan meriah. Salah satu orang tua, Pak Farid, mengungkapkan kebahagiaannya, "Saya sangat terkesan melihat anak saya bisa menghafal Aqidatul Awam dengan baik. Ini bukti bahwa pendidikan di TPQ Nurul Huda berjalan dengan sangat baik."

Penampilan ini tidak hanya menunjukkan kemampuan akademik santri, tetapi juga meneguhkan pentingnya pendidikan agama dalam membentuk kepribadian yang berakhlak mulia. Melalui hafalan Aqidatul Awam, para santri diharapkan dapat memahami dan mengamalkan ilmu tauhid dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis : Siti farida


Meriahkan HUT RI ke-79, Desa Pinang Dalam Rayakan dengan Ragam Tradisi dan Apresiasi

Meriahkan HUT RI ke-79, Desa Pinang Dalam Rayakan dengan Ragam Tradisi dan Apresiasi


 Pinang Dalam (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada tanggal 17 Agustus 2024, Desa Pinang Dalam merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79 dengan berbagai rangkaian kegiatan. Acara dimulai dengan upacara pengibaran Bendera Merah Putih yang dilaksanakan di Lapangan Yudha Sakti. 

Upacara ini diikuti oleh warga desa serta mahasiswa KKL yang sedang melakukan program di desa tersebut. Para peserta upacara mengenakan pakaian adat dan profesi sesuai dengan dress code yang telah ditetapkan. Mahasiswa KKL tampil beragam dengan mengenakan baju adat Dayak, baju kurung Melayu, dan baju adat Jawa.

Sebagai bentuk apresiasi kepada para peserta, Desa Pinang Dalam membagikan 100 caping kepada 100 orang pertama yang hadir dalam upacara. Selain itu, panitia juga membagikan nomor undian kepada para peserta untuk mendapatkan doorprize yang akan diumumkan di akhir kegiatan. 

Kepala desa juga memberikan apresiasi khusus kepada warga atau mahasiswa yang mengenakan pakaian adat secara totalitas. Salah satu mahasiswa KKL mendapatkan apresiasi ini karena tampil sempurna dengan baju adat Dayak.

Setelah upacara pengibaran bendera selesai, seluruh peserta diajak untuk makan bersama di rumah Bapak Wawan, salah satu tokoh masyarakat Desa Pinang Dalam. Pada sore harinya, acara dilanjutkan dengan lomba balap karung untuk anak-anak di Lapangan Yudha Sakti. Setelah lomba selesai, peserta kembali menghadiri upacara penurunan bendera.

Malam harinya, warga dan mahasiswa diundang untuk menonton pertunjukan kesenian tradisional jaranan atau kuda lumping yang diadakan di Desa Pinang Dalam blok D. Kesenian ini menambah semarak perayaan HUT RI ke-79, mengakhiri rangkaian kegiatan hari itu dengan meriah dan penuh kegembiraan.

Penulis : Nabila Syeban


Dusun Anggrek Rayakan Tradisi Mengarak Pengantin dengan Meriah

Dusun Anggrek Rayakan Tradisi Mengarak Pengantin dengan Meriah

 


Dusun Anggrek (lp2m.iainptk.ac.id) 17 Agustus 2024 – Suasana meriah mewarnai Dusun Anggrek hari ini saat warga setempat menggelar tradisi mengarak pengantin. Tradisi turun-temurun yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini kembali dilaksanakan dengan penuh kegembiraan dan semangat kebersamaan.

Pasangan pengantin, Ari dan Yossy, menjadi pusat perhatian saat diarak keliling dusun dengan menggunakan tandu yang dihias indah dengan bunga-bunga segar. Iring-iringan warga yang ikut dalam prosesi ini mengenakan pakaian adat, membawa seserahan, serta alat musik tradisional seperti kendang untuk menyemarakkan suasana.

Menurut Kepala Dusun Anggrek, Pak Jamal, tradisi mengarak pengantin ini adalah bentuk rasa syukur dan simbol penghormatan kepada pasangan yang baru menikah. "Tradisi ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga sebagai momen untuk mempererat tali silaturahmi antar warga," ujar Pak Jamal.

Prosesi arak-arakan dimulai dari rumah pengantin pria dan berakhir di rumah pengantin wanita. Sepanjang perjalanan, warga menyambut dengan antusiasme, melemparkan beras kuning sebagai simbol doa dan harapan agar pernikahan tersebut langgeng dan penuh berkah. 

Acara ini juga diwarnai dengan penampilan kesenian tradisional seperti tari-tarian dan pencak silat yang ditampilkan oleh para pemuda dusun. Suasana semakin hangat ketika para tetua dusun memberikan petuah dan nasihat kepada pasangan pengantin.

Yossy, pengantin wanita, mengungkapkan rasa harunya mengikuti prosesi ini. "Saya sangat bersyukur bisa melangsungkan pernikahan dengan tradisi yang begitu sakral. Ini adalah momen yang tidak akan terlupakan bagi kami berdua," tuturnya.

Tradisi mengarak pengantin di Dusun Anggrek ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai budaya dan gotong-royong masih sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Warga berharap, tradisi ini terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Penulis : Syaifullah Alivia


Struktur Organisasi LP2M

Formulir Kontak