Agustus 2024 - LP2M IAIN PONTIANAK
Mahasiswa IAIN Pontianak Sukses Buat Tong Sampah untuk SD 12 Segedong dan MI BABUSSALAM

Mahasiswa IAIN Pontianak Sukses Buat Tong Sampah untuk SD 12 Segedong dan MI BABUSSALAM

 


Segedong (lp2m.iainptk.ac.id) — Mahasiswa IAIN Pontianak telah melanjutkan program kerja mereka dengan membuat tong sampah yang akan diserahkan kepada SD 12 Segedong dan MI BABUSSALAM. Kegiatan ini berjalan lancar dengan dukungan cuaca cerah yang memacu semangat para mahasiswa dalam menyelesaikan proyek tersebut.

Tong sampah yang dibuat tidak hanya fungsional, tetapi juga dirancang dengan estetika yang menarik. Mahasiswa terlibat langsung dalam proses pembuatan, dari memaku hingga mengecat, untuk memastikan hasilnya rapi dan menarik. Setiap mahasiswa bergantian melakukan tugas yang berbeda, menciptakan suasana kerja sama yang solid di antara mereka.

Inisiatif ini muncul karena minimnya tempat sampah di kedua sekolah tersebut. Dengan adanya tong sampah baru ini, diharapkan dapat mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta mencegah kebiasaan membuang sampah sembarangan di kalangan siswa.

Ketua kelompok Hidayatul Rizki menyampaikan, "Alhamdulillah, kegiatan pembuatan tong sampah ini sesuai dengan harapan kita semua. Semoga tong sampah yang kami buat dapat memberikan manfaat yang besar bagi SD 12 Segedong dan MI BABUSSALAM. Kami berharap ini dapat mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang lebih bersih dan nyaman."

Program kerja ini adalah bagian dari upaya mahasiswa IAIN Pontianak untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan mendukung upaya pelestarian lingkungan di sekolah-sekolah tempat mereka mengabdi.

Penulis, Marianti Amaliah


Mahasiswa IAIN Pontianak Berikan Kenang-Kenangan Kreatif kepada MI Babussalam

Mahasiswa IAIN Pontianak Berikan Kenang-Kenangan Kreatif kepada MI Babussalam

 


Segedong (lp2m.iainptk.ac.id)— Segenap mahasiswa IAIN Pontianak yang mengabdi di MI Babussalam baru-baru ini memberikan kenang-kenangan spesial kepada sekolah tersebut. Dalam rangka menyelesaikan program pengabdian mereka selama satu bulan, mahasiswa membuat tempat penghapus dari stik yang mereka desain dan cat sendiri untuk diberikan kepada sekolah.

Proses pembuatan kenang-kenangan ini memakan waktu hingga tiga hari, bahkan hingga larut malam, dengan semangat yang tak kenal lelah. Setiap mahasiswa terlibat langsung dalam proses pembuatan, mulai dari penyusunan stik hingga pengecatan untuk memastikan hasilnya rapi dan menarik.

Ketua kelompok Hidayatul Rizki mengungkapkan rasa syukurnya atas inisiatif dan kerja keras mahasiswa dalam membuat kenang-kenangan tersebut. "Meskipun tidak besar, kenang-kenangan ini memiliki makna yang mendalam bagi siswa dan guru di MI Babussalam. Kami sangat mengapresiasi semangat mereka yang tak mengenal lelah untuk menghasilkan sesuatu yang berarti," ujarnya.

Penyerahan kenang-kenangan ini merupakan bentuk penghargaan dan rasa terima kasih atas kesempatan mengabdi di MI Babussalam. Harapannya, kenang-kenangan ini akan membuat guru dan siswa merasa dihargai dan mengingat masa-masa berharga selama kegiatan KKL.

Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara mahasiswa dan pihak sekolah, serta menjadi kenangan indah bagi semua pihak yang terlibat.

Penulis Marianti Amaliah


Proses Pemberian Sekam untuk Taman di Dekat PAUD Ceria

Proses Pemberian Sekam untuk Taman di Dekat PAUD Ceria


 Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan sekitar PAUD Ceria, proses pemberian sekam ke taman di sekitarnya telah dimulai. Sekam, yang merupakan hasil sampingan dari penggilingan padi, dipilih sebagai bahan untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan tanah di taman. Ini merupakan bagian dari program penghijauan dan perbaikan lingkungan yang dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan menyenangkan bagi anak-anak.

Proses ini dimulai dengan persiapan lahan yang melibatkan pembersihan area taman dari sampah dan gulma. Setelah itu, sekam yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber diolah untuk memastikan kualitas dan kebersihannya. Sekam kemudian disebar merata di permukaan taman, dan proses ini melibatkan partisipasi aktif mahasiswa. 

Para mahasiswa terlibat dalam kegiatan ini dengan penuh semangat, menggarap lahan secara bergotong royong. Tujuan dari penggunaan sekam ini adalah untuk meningkatkan aerasi tanah serta menambah bahan organik yang akan mendukung pertumbuhan tanaman. Sekam juga berfungsi sebagai pengatur kelembapan tanah, yang penting untuk pertumbuhan tanaman di musim panas yang panas.

Pihak pengelola PAUD Ceria berharap, dengan adanya peningkatan kualitas tanah, taman di sekitar PAUD akan menjadi tempat yang lebih baik untuk bermain dan belajar. Program ini juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan sejak dini kepada anak-anak. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan taman ini akan terus berkembang dan menjadi contoh bagi upaya penghijauan di komunitas lain.

Penulis: Indra Fitri


Proses Pemberian Label pada Tong Sampah oleh Mahasiswa KKL IAIN Pontianak di Desa Sayang Sedayu

Proses Pemberian Label pada Tong Sampah oleh Mahasiswa KKL IAIN Pontianak di Desa Sayang Sedayu

 


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak telah melaksanakan kegiatan penting di Desa Sayang Sedayu dengan fokus pada pengelolaan sampah. Salah satu kegiatan utama mereka adalah pemberian label pada tong sampah yang ada di desa tersebut. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai pemilahan sampah yang benar.

Pemberian label ini dilakukan untuk membedakan jenis sampah yang harus dibuang ke tong yang sesuai, seperti sampah organik, anorganik, dan berbahaya. Dengan adanya label yang jelas dan informatif, diharapkan warga desa dapat lebih mudah memahami dan menerapkan pemilahan sampah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting untuk mengurangi volume sampah yang tidak terkelola dengan baik dan untuk mendukung program kebersihan lingkungan.

Mahasiswa KKL terlibat dalam setiap tahap proses, mulai dari merancang desain label yang menarik hingga menempelkan label pada tong sampah. Mereka juga memberikan edukasi singkat kepada warga tentang pentingnya pemilahan sampah dan cara yang tepat untuk mengelolanya. Proses ini melibatkan kolaborasi antara mahasiswa, pihak desa, dan masyarakat setempat.

Selain pemberian label, kegiatan ini juga mencakup sosialisasi tentang dampak positif dari pengelolaan sampah yang baik, seperti pengurangan pencemaran dan pemanfaatan sampah untuk kompos. Aktivitas ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup warga Desa Sayang Sedayu. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa IAIN Pontianak untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat melalui tindakan konkret dan edukatif.

Penulis : Indra Fitri


Proses Pemberian Sekam pada Taman Depan Posko Mahasiswa KKL IAIN Pontianak di Desa Sayang Sedayu

Proses Pemberian Sekam pada Taman Depan Posko Mahasiswa KKL IAIN Pontianak di Desa Sayang Sedayu

 


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Dalam upaya memperindah dan memelihara taman di depan Posko Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak di Desa Sayang Sedayu, mahasiswa melakukan kegiatan pemberian sekam sebagai salah satu bentuk pengelolaan lingkungan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan estetika dan kesehatan taman yang ada di sekitar posko.

Proses pemberian sekam dimulai dengan penyiapan area taman yang akan diberi sekam. Mahasiswa terlebih dahulu membersihkan area tersebut dari sampah dan gulma untuk memastikan bahwa sekam dapat tersebar merata dan efektif. Setelah area bersih, sekam yang telah disiapkan sebelumnya ditaburkan secara merata di seluruh permukaan taman. Sekam ini berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah, mengurangi pertumbuhan gulma, serta memberikan nutrisi tambahan bagi tanaman.

Selama proses ini, mahasiswa juga melakukan pemantauan dan perawatan rutin untuk memastikan bahwa sekam dapat memberikan manfaat maksimal. Mereka memastikan bahwa sekam tidak menutupi tanaman yang ada, melainkan hanya mengisi ruang kosong di sekitar tanaman. Selain itu, mahasiswa juga memberikan informasi kepada masyarakat setempat tentang manfaat penggunaan sekam dan cara perawatan taman yang benar.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga desa yang merasa terbantu dengan adanya perawatan taman yang lebih baik. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKL IAIN Pontianak tidak hanya berkontribusi pada perbaikan lingkungan, tetapi juga membangun hubungan yang lebih baik dengan masyarakat setempat. Di akhir kegiatan, mahasiswa berharap taman depan Posko akan menjadi area yang lebih nyaman dan indah, serta memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

Penulis : Indra Fitri


Mahasiswa KKL Angkatan 39 IAIN Pontianak Gelar Kegiatan Edukatif di Desa Sayang Sedayu

Mahasiswa KKL Angkatan 39 IAIN Pontianak Gelar Kegiatan Edukatif di Desa Sayang Sedayu

 


Desa Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) angkatan 39 dari IAIN Pontianak baru-baru ini mengadakan kegiatan bersama dengan MTs Yasti Pimpinan di Desa Sayang Sedayu. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa untuk memahami kehidupan masyarakat desa lebih dalam dan meningkatkan kontribusi mereka dalam bidang pendidikan.

Kegiatan dimulai dengan sesi perkenalan di mana mahasiswa memperkenalkan diri kepada guru-guru dan siswa MTs Yasti Pimpinan. Mereka memberikan gambaran singkat mengenai tujuan dan manfaat program KKL mereka. Para siswa dan guru menyambut dengan antusias, berharap kehadiran mahasiswa dapat memberikan dampak positif pada proses belajar mengajar.

Berbagai program edukatif dilaksanakan selama kegiatan, termasuk workshop dan sesi tanya jawab mengenai topik seperti pengembangan keterampilan, teknologi, dan kepemimpinan. Mahasiswa juga terlibat langsung dalam pengajaran, membantu siswa dengan materi pelajaran yang belum sepenuhnya mereka kuasai.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai bentuk kenang-kenangan. Foto tersebut tidak hanya menandai akhir dari kegiatan, tetapi juga mencerminkan hubungan baik yang terjalin antara mahasiswa IAIN Pontianak dan MTs Yasti Pimpinan. 

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara akademisi dan masyarakat serta memberikan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat.

Penulis : Indra Fitri


Keseruan Lomba Bola Pingpong Sendok Dusun Sedayu

Keseruan Lomba Bola Pingpong Sendok Dusun Sedayu

 


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Dusun Sedayu menjadi pusat keceriaan pekan lalu dengan digelarnya lomba bola pingpong sendok yang meriah. Acara ini diadakan untuk menyambut Hari Kemerdekaan dan melibatkan warga dari berbagai usia. Lomba ini diikuti oleh puluhan peserta yang terbagi dalam kategori anak-anak.

Setiap peserta berlomba dengan semangat dan penuh kreativitas, berusaha menjaga bola pingpong tetap di atas sendok sambil berlari dari garis start ke garis finish. Suasana yang penuh warna dipenuhi teriakan pendukung dan gelak tawa penonton yang menikmati setiap momen dari lomba ini. Panitia juga menyiapkan berbagai hadiah menarik untuk para pemenang, termasuk trofi dan hadiah hiburan yang menambah semangat kompetisi.

Kegiatan ini tidak hanya sekadar perlombaan, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Setelah lomba selesai, warga Dusun Sedayu berkumpul untuk menikmati hidangan tradisional yang disediakan. Dengan adanya acara ini, semangat gotong-royong dan kebersamaan warga semakin terasa, menunjukkan bahwa olahraga sederhana seperti bola pingpong sendok dapat membawa dampak positif bagi komunitas.

Para peserta dan penonton mengaku sangat puas dengan jalannya acara yang berlangsung lancar dan penuh keseruan. Banyak yang berharap agar lomba ini dapat dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya. Dengan partisipasi aktif dari masyarakat, Dusun Sedayu terus menunjukkan kekuatan komunitasnya melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan mempererat hubungan sosial.

Penulis : Indra Fitri


Keceriaan dan Haru Mengisi Puncak Semarak Kemerdekaan di SDN 01 Tayan Hilir

Keceriaan dan Haru Mengisi Puncak Semarak Kemerdekaan di SDN 01 Tayan Hilir

 


Tayan Hilir (lp2m.iainptk.ac.id) 28 Agustus 2024 — Acara pembagian hadiah pemenang lomba Semarak Kemerdekaan di SDN 01 Tayan Hilir berlangsung dengan penuh semangat dan haru. Setelah beberapa hari berlomba dan berkreasi, para juara akhirnya menerima hasil jerih payah mereka dalam sebuah acara puncak yang mengesankan.

Satu per satu nama pemenang dipanggil ke atas panggung utama. Wajah-wajah ceria terpancar dari para juara saat menerima hadiah yang telah dipersiapkan oleh panitia. Sorakan gemuruh dari penonton semakin menambah semarak suasana. 

Dedek Desi, salah satu pemenang lomba, mengungkapkan kegembiraannya, “Saya sangat senang bisa menjadi juara! Terima kasih banyak atas hadiah dan kesempatannya,” ujar siswa kelas 4 SDN 01 Tayan Hilir.

Panitia acara telah menyiapkan beragam hadiah menarik untuk para juara, mulai dari peralatan sekolah, uang tunai, hingga paket sembako. Setiap hadiah diberikan dengan penuh semangat, diharapkan dapat memotivasi para peserta untuk terus berprestasi.

Surya Miati, perwakilan mahasiswa KKL 47, menyampaikan rasa syukur atas kesempatan untuk berkolaborasi dengan Perdam dan masyarakat Tayan Hilir. “Kami berharap acara ini dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan berprestasi,” ujarnya.

Suksesnya acara ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara mahasiswa KKL 47, Perdam, dan seluruh warga sekolah. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan persatuan masih sangat kuat di masyarakat.

Acara Semarak Kemerdekaan di SDN 01 Tayan Hilir telah meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta. Melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan, diharapkan dapat menumbuhkan rasa nasionalisme, kreativitas, dan semangat berkompetisi di kalangan generasi muda.

Penulis: Akmal Azmi’i


Lomba Balap Karung Pakai Helm Dusun Sedayu

Lomba Balap Karung Pakai Helm Dusun Sedayu


 Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Dusun Sedayu baru-baru ini menggelar acara lomba balap karung yang unik dengan memakai helm. Acara yang berlangsung di lapangan desa ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga sekaligus menghadirkan suasana penuh keceriaan. Inisiatif ini muncul sebagai alternatif dari lomba balap karung tradisional yang sering dilaksanakan tanpa perlindungan tambahan. 

Peserta lomba, yang terdiri dari berbagai usia, mengenakan helm sebagai langkah pencegahan untuk meningkatkan keselamatan selama perlombaan. Helm yang digunakan adalah helm bekas yang telah dimodifikasi dengan warna-warna cerah untuk menambah keseruan acara. Panitia lomba menyebutkan bahwa ide ini terinspirasi oleh kebutuhan untuk meningkatkan keselamatan peserta sambil tetap mempertahankan semangat kompetisi yang meriah.

Selain balap karung, acara ini juga diisi dengan berbagai kegiatan lain seperti lomba makan kerupuk dan tarik tambang, yang semuanya dirancang untuk melibatkan semua anggota komunitas. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dengan berusaha sebaik mungkin agar bisa menjadi pemenang. Meskipun beberapa peserta mengalami kesulitan akibat helm yang sedikit mengganggu gerakan, suasana tetap penuh tawa dan dukungan.

Acara ini berhasil menciptakan momen berharga bagi warga Dusun Sedayu. Penyelenggara berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat terus diadakan untuk memperkuat hubungan antarwarga dan memberikan hiburan yang menyenangkan. Dengan keberhasilan acara ini, Dusun Sedayu membuktikan bahwa kreativitas dalam penyelenggaraan acara dapat membawa keceriaan sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan.

Penulis : Indra Fitri


Doorprize Memeriahkan Puncak Semarak Kemerdekaan di SDN 01 Tayan Hilir

Doorprize Memeriahkan Puncak Semarak Kemerdekaan di SDN 01 Tayan Hilir


 Tayan Hilir (lp2m.iainptk.ac.id) 28 Agustus 2024 — Euforia kemerdekaan di SDN 01 Tayan Hilir terus memuncak pada hari ketiga perayaan, dengan doorprize menjadi puncak acara yang sangat dinanti. Setelah dua hari penuh dengan lomba dan pertunjukan, suasana hari ini semakin meriah berkat pembagian doorprize yang melibatkan seluruh peserta.

Mulai pukul satu siang, ribuan kupon doorprize telah dibagikan kepada pengunjung, termasuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Harapan akan menjadi pemenang membuat suasana semakin hidup saat MC mulai mengumumkan para pemenang secara bergantian. 

Hadiah-hadiah yang disiapkan panitia sangat beragam, mulai dari beras, gula, peralatan alat tulis, minyak, telur, dan berbagai barang menarik lainnya. Setiap pengumuman pemenang disambut dengan sorakan dan tepuk tangan yang meriah dari seluruh hadirin, menambah keceriaan acara.

Siti Maysaroh, perwakilan mahasiswa KKL 47, menyatakan kepuasan atas antusiasme masyarakat. "Kami sangat senang melihat bagaimana masyarakat menikmati acara ini. Kami berharap doorprize ini dapat menjadi kenangan indah bagi semua peserta," ujarnya.

Seorang anggota Perdam juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat, “Kolaborasi antara mahasiswa KKL 47 dan Perdam menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan kebersamaan masih sangat kuat di masyarakat kita.”

Kesuksesan acara ini merupakan hasil kerja sama yang solid dan komitmen semua pihak untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan dan berkesan bagi masyarakat Tayan Hilir.

Penulis: Akmal Azmi’i


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Silaturahmi ke Rumah Warga di Dasa Sayang Sedayu

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Silaturahmi ke Rumah Warga di Dasa Sayang Sedayu


 Dasa Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) 29 Agustus 2024 – Dalam rangka program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang tengah berlangsung, sekelompok mahasiswa dari IAIN Pontianak melakukan silaturahmi ke rumah warga di Desa Dasa Sayang Sedayu, Selasa kemarin. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat setempat serta memahami lebih dalam mengenai kehidupan sehari-hari di desa tersebut.

Menurut Nurul, salah satu mahasiswa peserta KKL, kegiatan ini merupakan kesempatan emas untuk belajar secara langsung dari masyarakat. "Silaturahmi ini tidak hanya sekedar formalitas, tetapi juga merupakan bentuk penghargaan terhadap budaya dan kearifan lokal yang ada di sini. Kami ingin menjalin komunikasi yang baik dan mendalami kebiasaan serta tradisi yang dijalankan oleh masyarakat Dasa Sayang Sedayu," ujarnya.

Dalam kunjungannya, para mahasiswa disambut hangat oleh warga setempat dan diajak berbincang mengenai berbagai topik, mulai dari kehidupan sehari-hari hingga potensi pengembangan desa. "Kami sangat berterima kasih atas sambutan yang diberikan. Diskusi ini membuka mata kami tentang tantangan dan peluang yang ada di desa. Harapan kami, kunjungan ini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak," tambah Nurul.

Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat ikatan antara perguruan tinggi dan masyarakat lokal, serta memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan desa. Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan tercipta sinergi yang baik antara mahasiswa dan warga dalam rangka mendukung kemajuan desa dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Penulis: Indra Fitri


Semarak Kemerdekaan di SDN 01 Tayan Hilir: Kolaborasi yang Membanggakan

Semarak Kemerdekaan di SDN 01 Tayan Hilir: Kolaborasi yang Membanggakan


 Tayan Hilir (lp2m.iainptk.ac.id) 28 Agustus 2024 — Suasana meriah dan semangat kemerdekaan memenuhi acara Semarak Kemerdekaan di SDN 01 Tayan Hilir, yang berlangsung selama tiga hari dan mencapai puncaknya pada hari Rabu. Kolaborasi antara mahasiswa KKL 47, Perdam (Pemuda Desa Pedalaman), serta seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar berhasil menciptakan pesta rakyat yang penuh warna dan tak terlupakan.

Acara ini menyuguhkan berbagai kegiatan menarik sebagai bagian dari perayaan HUT RI ke-79. Lomba-lomba tradisional seperti balap karung pakai helm, makan kerupuk, joget balon, dan lomba volley terpal sukses menarik antusiasme dari semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Partisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kegembiraan yang mengisi suasana.

Perwakilan Perdam mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat, “Acara ini tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antara warga sekolah, mahasiswa, dan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Hamid Ariansyah, perwakilan mahasiswa KKL 47, juga menyampaikan rasa syukurnya, “Kami sangat bersyukur atas kesempatan untuk berkolaborasi dengan Perdam dan masyarakat Tayan Hilir. Semoga acara ini memberikan dampak positif, terutama bagi anak-anak, dan memperkuat semangat kemerdekaan di hati setiap peserta.”

Kegiatan Semarak Kemerdekaan di SDN 01 Tayan Hilir menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan masih sangat hidup dan menjadi sumber inspirasi bagi kolaborasi dan kegiatan positif di masa depan.

Penulis: Akmal Azmi’i


Kegiatan Futsal Bersama di Desa Parit Bugis

Kegiatan Futsal Bersama di Desa Parit Bugis


 Segedong (lp2m.iainptk.ac.id) 28 Agustus 2024 — Malam hari di Desa Parit Bugis (Segedong) dipenuhi dengan semangat dan keceriaan saat warga desa berkesempatan bermain futsal bersama mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dan Universitas Panca Bhakti (UPB). Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja bersama yang dilakukan setelah kegiatan sehari-hari.

Pertandingan futsal ini melibatkan dua tim, yaitu gabungan mahasiswa IAIN dan UPB melawan tim warga Desa Parit Bugis. Setiap tim bergantian bermain dengan tujuan mendapatkan skor terbanyak. Pertandingan ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga sebagai ajang untuk mempererat hubungan dan meningkatkan kerja sama antar peserta.

Isra Nurhidayat, salah seorang warga setempat, mengungkapkan kegembiraannya, “Saya sangat senang bermain futsal karena ada mahasiswa dari IAIN dan UPB yang ikut serta. Saya harap mahasiswa ini dapat mengembangkan lebih lanjut potensi yang mereka miliki.”

Kegiatan futsal ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan bakat olahraga di desa serta memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Hidayatul Rizki, ketua kelompok mahasiswa, menyatakan, “Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan sesuai dengan harapan kita. Futsal bersama warga Desa Parit Bugis (Segedong) merupakan cara yang baik untuk menumbuhkan rasa sportifitas dan mempererat silaturahmi. Kami berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan positif dan bermanfaat bagi masyarakat.”

Kegiatan futsal ini merupakan contoh nyata bagaimana olahraga dapat menjadi jembatan untuk meningkatkan hubungan sosial, mempererat silaturahmi, dan memberikan dampak positif dalam komunitas.

Penulis Marianti Amaliah


Pembagian Hadiah dalam Memeriahkan HUT RI ke-79 oleh SD 04 dan Mahasiswa IAIN Pontianak

Pembagian Hadiah dalam Memeriahkan HUT RI ke-79 oleh SD 04 dan Mahasiswa IAIN Pontianak

 


Segedong (lp2m.iainptk.ac.id) 28 Agustus 2024 — Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-79, SD 04 bersama dengan mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak telah melaksanakan pembagian hadiah kepada anak-anak yang berpartisipasi dalam perlombaan. Acara pembagian hadiah ini dilakukan secara bergantian oleh guru dan mahasiswa, dengan mahasiswa juga turut berkesempatan untuk membagikan hadiah.

Acara dimulai dengan upacara bendera pada hari Senin pagi. Meskipun cuaca sangat panas, semangat mahasiswa dan para guru tetap tinggi untuk menyelenggarakan upacara dan perlombaan dengan lancar. Semangat tersebut tampak jelas dari antusiasme mereka yang ingin melihat murid-murid merasa senang dan bersemangat.

Kepala Sekolah SD 04, Tajuddin, mengungkapkan rasa senangnya atas kehadiran mahasiswa di sekolah mereka. “Saya selaku Kepala Sekolah Dasar 04 sangat senang dengan hadirnya mahasiswa di tengah-tengah kami. Mereka sangat membantu dalam berbagai hal, sehingga kegiatan yang dilakukan dapat terselesaikan dengan baik. Kehadiran mahasiswa juga memberikan kegembiraan bagi anak-anak,” ujarnya.

Pembagian hadiah ini bertujuan untuk mengapresiasi hasil kerja dan usaha peserta didik, serta mendorong mereka untuk berpartisipasi lebih aktif dalam setiap kegiatan sekolah. Hidayatul Rizki, ketua kelompok mahasiswa, menyatakan, “Alhamdulillah, kegiatan hari ini sesuai dengan harapan kita. Pembagian hadiah yang dilakukan oleh SD 04 dalam memeriahkan HUT RI ke-79 dapat berjalan dengan baik. Kami berharap kegiatan ini dapat memotivasi siswa-siswi untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.”

Acara ini tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan komunitas sekolah, sambil memberikan dorongan positif kepada siswa untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan.

Penulis Marianti Amaliah


Masyarakat Desa Parit Bugis dan Mahasiswa IAIN serta UPB Lakukan Pembersihan Lapangan Bola Voli

Masyarakat Desa Parit Bugis dan Mahasiswa IAIN serta UPB Lakukan Pembersihan Lapangan Bola Voli


 Segedong (lp2m.iainptk.ac.id) 24 Agustus 2024 — Setelah serangkaian kegiatan yang meriah di Desa Parit Bugis, masyarakat setempat bersama mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dan Universitas Panca Bhakti (UPB) melakukan pembersihan lapangan bola voli. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penyakit dan menjalin tali silaturahmi antara warga desa dan mahasiswa.

Pembersihan dilakukan setelah acara malam hari selesai, yang dihadiri oleh masyarakat dan dihibur oleh penampilan musik. Suasana di lapangan menjadi semakin meriah berkat kehadiran band yang mengiringi acara.

Para peserta pembersihan mengumpulkan sampah yang berserakan di lapangan. Sampah-sampah tersebut dikumpulkan dan dibakar untuk menghindari penumpukan sampah yang dapat mengganggu kebersihan lingkungan. Proses pembakaran dilakukan oleh masyarakat Parit Bugis dengan bantuan mahasiswa.

Muhardi, Ketua Karang Taruna Desa Parit Bugis, menyampaikan rasa terima kasihnya. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa yang telah membantu kami dalam pembersihan lapangan bola voli ini. Lapangan ini merupakan satu-satunya yang ada di desa kami dan menjadi kebanggaan warga setempat.”

Hidayatul Rizki, ketua kelompok mahasiswa, menambahkan, “Alhamdulillah, kegiatan hari ini sesuai dengan harapan kita. Pembersihan lapangan bola voli sebagai penutupan rangkaian acara yang dilakukan oleh desa Parit Bugis (Segedong) telah berjalan dengan baik. Kami berharap kegiatan ini dapat mempererat hubungan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.”

Kegiatan pembersihan ini tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan tetapi juga memperkuat hubungan antara mahasiswa dan warga desa, menunjukkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap kebersihan dan kesehatan bersama.

Penulis Marianti Amaliah


Mahasiswa dari Tiga Kampus Gelar Jalan Sehat dan Senam Bersama di Desa Parit Bugis Segedong

Mahasiswa dari Tiga Kampus Gelar Jalan Sehat dan Senam Bersama di Desa Parit Bugis Segedong

 


Segedong (lp2m.iainptk.ac.id) 24 Agustus 2024 — Mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Universitas Panca Bhakti (UPB), dan Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP) sukses menggelar kegiatan jalan sehat dan senam bersama dengan warga Desa Parit Bugis (Segedong) pada 24 Agustus 2024. Acara ini merupakan bagian dari perayaan kemerdekaan Republik Indonesia dan dilaksanakan setiap tahun untuk meningkatkan kesehatan dan kebersamaan di masyarakat.

Kegiatan dimulai di pagi hari dengan senam yang diikuti oleh warga desa, perangkat desa, dan mahasiswa. Cuaca cerah mendukung kelancaran acara, menjadikan suasana semakin semangat dan menyenangkan. Senam dipimpin oleh instruktur senam lokal dan diikuti dengan antusias oleh semua peserta.

Setelah senam, acara berlanjut dengan jalan sehat yang dibuka oleh Kepala Kantor Camat. Rute jalan sehat dimulai dari lapangan voli, menuju Puskesmas, dan kembali lagi ke lapangan voli. Di akhir kegiatan, dilakukan pencabutan undi untuk door prize, yang menambah keseruan acara.

Hidayatul Rizki, ketua kelompok mahasiswa yang terlibat, menyampaikan, “Alhamdulillah, kegiatan hari ini sesuai dengan keinginan dan harapan kita bersama. Jalan sehat yang diadakan dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia dapat berjalan dengan sukses. Kami berharap kegiatan ini dapat terus mempererat kebersamaan dan meningkatkan kesehatan masyarakat.”

Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat kesehatan tetapi juga memperkuat ikatan sosial antara mahasiswa dan warga desa. Dengan semangat kebersamaan dan partisipasi aktif, acara ini menjadi salah satu cara untuk merayakan kemerdekaan sekaligus menjaga kesehatan komunitas.

Penulis Marianti Amaliah


Penyerahan Sertifikat Ucapan Terima Kasih Mahasiswa KKL IAIN Pontianak ke MTs Yasti

Penyerahan Sertifikat Ucapan Terima Kasih Mahasiswa KKL IAIN Pontianak ke MTs Yasti


 Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) 29 Agustus 2024 – Sebagai bentuk penghargaan atas kerja sama dan dukungan selama kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa IAIN Pontianak, telah diadakan acara penyerahan sertifikat ucapan terima kasih dari pihak kampus kepada MTs Yasti. Acara ini berlangsung di aula MTs Yasti dan dihadiri oleh perwakilan dari kedua belah pihak.

Selama masa KKL yang berlangsung beberapa bulan terakhir, mahasiswa IAIN Pontianak telah melaksanakan berbagai program pengabdian masyarakat di MTs Yasti. Program-program ini meliputi pelatihan keterampilan, kegiatan edukasi, serta pendampingan bagi siswa MTs. Tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah untuk memberikan manfaat langsung bagi siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga tersebut.

Dalam acara penyerahan sertifikat ini, pihak IAIN Pontianak menyampaikan apresiasi tinggi atas kerjasama yang telah terjalin. Sertifikat yang diserahkan tidak hanya sebagai bentuk penghargaan, tetapi juga sebagai simbol dari kontribusi positif yang diberikan oleh kedua belah pihak. Para mahasiswa diharapkan dapat terus mengaplikasikan pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh selama KKL untuk pengembangan pribadi dan profesional mereka di masa depan.

Pihak MTs Yasti juga mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas dedikasi dan kerja keras mahasiswa selama KKL. Kehadiran mereka telah memberikan dampak yang signifikan dalam proses pembelajaran di sekolah, dan kerjasama ini diharapkan dapat berlanjut di masa mendatang untuk saling mendukung dan memberikan manfaat bagi kedua institusi.

Acara ini ditutup dengan harapan agar hubungan yang telah terjalin antara IAIN Pontianak dan MTs Yasti dapat terus berkembang, serta mendorong kolaborasi yang lebih produktif di masa depan. Penyerahan sertifikat ini menandai akhir dari program KKL, namun menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat antara kedua belah pihak.

Penulis: Indra Fitri


Ini Potret Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Bersama Panitia Lomba di Dusun Sedayu

Ini Potret Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Bersama Panitia Lomba di Dusun Sedayu

 


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak baru-baru ini melaksanakan kegiatan di Dusun Sedayu, sebuah desa kecil yang terletak di Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang mereka jalankan selama beberapa minggu terakhir. Dalam kesempatan ini, mahasiswa tidak hanya melakukan pengabdian sosial, tetapi juga terlibat dalam penyelenggaraan lomba yang melibatkan berbagai elemen masyarakat setempat.

Kegiatan lomba ini mencakup berbagai jenis kompetisi, mulai dari lomba seni hingga olahraga, dengan tujuan utama untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dan warga desa. Panitia lomba, yang terdiri dari mahasiswa KKL bersama beberapa anggota masyarakat, bekerja sama secara intensif untuk memastikan acara berlangsung dengan lancar. Mereka melakukan persiapan yang matang, mulai dari pengaturan lokasi lomba hingga penyediaan peralatan yang diperlukan.

Selama acara berlangsung, suasana di Dusun Sedayu tampak sangat meriah dan penuh semangat. Warga desa, termasuk anak-anak dan orang dewasa, antusias mengikuti berbagai lomba yang diselenggarakan. Mahasiswa KKL terlihat aktif berinteraksi dengan peserta lomba dan masyarakat, memberikan dukungan, serta mengkoordinasikan jalannya acara. Mereka juga melakukan kegiatan sosial lain, seperti memberikan bantuan dan melakukan sosialisasi tentang pentingnya pendidikan dan kesehatan.

Kehadiran mahasiswa IAIN Pontianak dalam kegiatan ini bukan hanya memberikan manfaat langsung kepada warga, tetapi juga menciptakan ikatan yang lebih erat antara kampus dan komunitas lokal. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan akan terbentuk hubungan yang lebih harmonis dan saling mendukung antara kedua belah pihak, serta memberikan dampak positif bagi perkembangan sosial di Dusun Sedayu.

Penulis : Indra Fitri


Kolaborasi Mahasiswa KKL IAIN Pontianak dan Karang Taruna dalam Lomba Rakyat

Kolaborasi Mahasiswa KKL IAIN Pontianak dan Karang Taruna dalam Lomba Rakyat


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak bekerja sama dengan Karang Taruna Dusun Sedayu sukses menyelenggarakan lomba dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-79. Acara yang berlangsung pada 17 Agustus 2024 ini diadakan untuk merayakan kemerdekaan serta mempererat hubungan sosial di masyarakat. 

Lomba-lomba yang diadakan mencakup berbagai kategori, seperti lomba balap karung, tarik tambang, dan lomba makan kerupuk. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga setempat, yang antusias mengikuti setiap perlombaan. Keberhasilan acara ini juga tidak lepas dari persiapan matang yang dilakukan oleh mahasiswa dan pengurus Karang Taruna, yang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan acara berjalan lancar.

Selama persiapan, mahasiswa KKL IAIN Pontianak memberikan pelatihan dan bimbingan kepada para peserta, termasuk anak-anak dan dewasa. Kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk memeriahkan HUT RI, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kegiatan positif. Selain itu, acara ini menjadi ajang untuk memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan dan semangat gotong royong kepada generasi muda.

Suksesnya acara ini menunjukkan kolaborasi yang baik antara mahasiswa dan komunitas lokal, serta menunjukkan komitmen bersama untuk merayakan kemerdekaan dengan penuh makna. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan hubungan antara generasi muda dan masyarakat semakin erat dan rasa kebangsaan semakin menguat.

Penulis : Indra Fitri

 

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Sukses Gelar Sosialisasi Kenakalan Remaja di MTs Yasti Pimpinan

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Sukses Gelar Sosialisasi Kenakalan Remaja di MTs Yasti Pimpinan


 Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak baru-baru ini sukses melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai kenakalan remaja di MTs Yasti Pimpinan. Acara tersebut merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman kepada siswa mengenai bahaya serta dampak negatif kenakalan remaja.

Sosialisasi ini dihadiri oleh seluruh siswa dan guru dari MTs Yasti Pimpinan. Para mahasiswa menyampaikan materi melalui berbagai metode interaktif, seperti presentasi multimedia dan diskusi kelompok, yang dirancang untuk menarik perhatian dan meningkatkan partisipasi aktif dari para peserta. Topik yang dibahas mencakup berbagai bentuk kenakalan remaja, mulai dari pergaulan yang buruk hingga pengaruh penggunaan narkoba.

Kegiatan ini juga melibatkan pemaparan tentang cara-cara mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, serta pentingnya dukungan dari lingkungan sekitar, termasuk keluarga dan sekolah. Para mahasiswa KKL menjelaskan berbagai strategi yang dapat diterapkan untuk menghindari perilaku negatif, serta pentingnya membangun kepercayaan diri dan menetapkan tujuan hidup yang positif.

Acara ini mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah dan siswa. Para peserta terlihat sangat antusias dan terlibat dalam sesi tanya jawab, menunjukkan minat yang tinggi terhadap materi yang disampaikan. Keberhasilan kegiatan ini tidak hanya memperkuat hubungan antara IAIN Pontianak dan MTs Yasti Pimpinan, tetapi juga berkontribusi pada upaya peningkatan kualitas pendidikan dan pencegahan kenakalan remaja di kalangan siswa.

Secara keseluruhan, sosialisasi ini menjadi langkah awal yang positif dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan mendukung perkembangan remaja yang sehat.

Penulis: Indra Fitri


Keberanian Santi Siswa MTs Yasti Pimpin Pembahasan Kenakalan Remaja

Keberanian Santi Siswa MTs Yasti Pimpin Pembahasan Kenakalan Remaja

 


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Santi, seorang siswa MTs Yasti, menunjukkan keberanian luar biasa dengan memimpin sesi review materi mengenai kenakalan remaja. Acara ini merupakan bagian dari sosialisasi yang diadakan oleh mahasiswa KKL (Kuliah Kerja Lapangan) dari IAIN Pontianak di Desa Sayang Sedayu.

Dalam kegiatan tersebut, Santi tampil sebagai pembicara utama, membagikan pengetahuan serta pandangannya mengenai masalah kenakalan remaja yang kerap menjadi isu penting di masyarakat. Dengan percaya diri, dia menjelaskan berbagai faktor penyebab kenakalan remaja dan dampaknya terhadap individu serta komunitas. Materi yang dibawakan mencakup berbagai bentuk kenakalan, seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan tindakan kekerasan, serta langkah-langkah preventif yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Partisipasi Santi dalam acara ini mendapat pujian dari para peserta dan pengorganisasi kegiatan. Keberaniannya dalam berbicara di depan umum dan kemampuannya dalam menyampaikan materi dengan jelas dan efektif menjadi sorotan utama. Selain itu, Santi juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk berdiskusi dan mengajukan pertanyaan, sehingga interaksi antara pembicara dan audiens berjalan dengan lancar.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kenakalan remaja serta mencari solusi bersama guna mengurangi masalah ini. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Desa Sayang Sedayu dan mendorong para remaja untuk lebih memahami dampak negatif dari kenakalan serta memilih jalur yang lebih positif dalam kehidupan mereka.

Dengan keberanian dan inisiatif yang ditunjukkan oleh Santi, diharapkan lebih banyak siswa dan pemuda lainnya terinspirasi untuk berperan aktif dalam menangani dan mencegah kenakalan remaja di komunitas mereka masing-masing.

Penulis : Indra Fitri


Telaga Tua di Desa Selakau Tua: Sumber Air Bersejarah yang Menopang Kehidupan Warga

Telaga Tua di Desa Selakau Tua: Sumber Air Bersejarah yang Menopang Kehidupan Warga


 Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 mendapatkan informasi tentang Telaga tua yang menjadi sumber air warga di Desa Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Rabu (28/08/2024).

Telaga Tua yang terletak di Desa Selakau Tua, Kabupaten Sambas, menjadi salah satu sumber air vital bagi masyarakat setempat. Telaga yang telah ada sejak zaman nenek moyang ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber air bersih, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang tinggi bagi warga desa.

Telaga Tua dikenal sebagai penopang utama kebutuhan air sehari-hari warga Desa Selakau Tua, terutama saat musim kemarau tiba. Meski berusia ratusan tahun, telaga ini masih mampu menyediakan air bersih yang jernih bagi penduduk desa. Air dari Telaga Tua digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari keperluan rumah tangga seperti memasak, mencuci, dan mandi, hingga mengairi lahan pertanian warga.

Tiara, salah satu warga desa menceritakan bahwa Telaga Tua tidak hanya penting secara fungsional, tetapi juga memiliki makna historis dan spiritual. "Telaga ini sudah ada sejak desa ini didirikan. Konon, telaga ini digali oleh para leluhur dengan menggunakan alat-alat sederhana. Hingga kini, kami tetap menjaga dan merawatnya sebagai warisan leluhur yang harus dilestarikan," ujarnya.

Namun, dengan perkembangan zaman dan perubahan lingkungan, Telaga Tua menghadapi berbagai tantangan, seperti berkurangnya debit air dan sedimentasi. Untuk mengatasi hal ini, warga desa bersama mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak telah melakukan berbagai upaya pelestarian, seperti membersihkan telaga secara berkala dan menanam pohon di sekitar area telaga untuk menjaga kualitas air.

Warga Desa Selakau Tua berharap, Telaga Tua akan terus menjadi sumber air yang dapat mereka andalkan di masa mendatang. Melalui upaya pelestarian yang dilakukan secara bersama-sama, mereka berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan telaga ini demi generasi yang akan datang. Telaga Tua bukan hanya sumber air, tetapi juga simbol kebersamaan dan kekuatan budaya yang tak ternilai.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Adakan Diskusi Santai dengan Mantan Kepala Desa Selakau Tua

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Adakan Diskusi Santai dengan Mantan Kepala Desa Selakau Tua


 Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) 28 Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak mengadakan diskusi santai dengan mantan Kepala Desa Selakau Tua, Pak Norhan, sebagai bagian dari upaya mereka untuk menggali wawasan tentang kepemimpinan desa di masa lampau. Diskusi ini berlangsung di rumah Norhan dan dihadiri oleh beberapa anggota kelompok KKL.

Norhan, yang menjabat sebagai Kepala Desa selama dua periode pada tahun 2005-an, berbagi pengalamannya dalam memimpin desa dan mengatasi berbagai tantangan. Ia menceritakan usahanya dalam mengembangkan infrastruktur desa, termasuk pembangunan jalan setapak dan penyediaan fasilitas air bersih. Keterbatasan anggaran dan akses informasi saat itu memaksanya untuk berpikir kreatif dan memberdayakan potensi lokal.

“Saat itu, teknologi belum seperti sekarang. Kami mengandalkan tenaga dan kebersamaan warga desa untuk membangun. Gotong royong adalah kunci utama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan,” ujar Norhan. Ia juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat serta menjaga komunikasi yang baik antara pemerintah desa dan warganya.

Para mahasiswa KKL terlihat antusias mendengarkan pengalaman Norhan dan mengajukan berbagai pertanyaan tentang strategi pengelolaan sumber daya desa dan penyelesaian konflik antarwarga. Norhan menekankan bahwa kepemimpinan yang baik harus berlandaskan kejujuran, keterbukaan, dan keinginan untuk terus belajar.

Diskusi diakhiri dengan pesan dari Norhan kepada mahasiswa KKL untuk selalu menjaga semangat pengabdian kepada masyarakat. “Kalian adalah generasi penerus. Jangan pernah takut untuk berbuat baik dan berinovasi demi kemajuan desa,” tutupnya.

Kegiatan ini memberikan wawasan berharga bagi mahasiswa KKL tentang kepemimpinan dan manajemen desa, serta diharapkan dapat diterapkan dalam program-program KKL yang mereka jalankan di Desa Selakau Tua.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak dan Warga Selakau Tua Bergotong Royong Membuat Tarup untuk STQ

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak dan Warga Selakau Tua Bergotong Royong Membuat Tarup untuk STQ


 Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) 28 Agustus 2024 — Suasana kebersamaan dan gotong royong menyelimuti Desa Selakau Tua saat mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak bersama warga setempat bergotong royong membuat tarup untuk persiapan acara besar desa. Tarup, tenda tradisional yang sering digunakan dalam berbagai acara di pedesaan, menjadi fokus utama dalam persiapan ini.

Pembuatan tarup dimulai sejak pagi hari, dengan mahasiswa KKL dan warga desa bekerja sama mengumpulkan bahan-bahan seperti kayu, kerangka besi, dan terpal. Para mahasiswa, dengan semangat tinggi, mengikuti arahan dari warga yang lebih berpengalaman dalam pembuatan tarup, sementara warga desa dengan sabar mengajarkan langkah-langkah pembuatan tenda tradisional tersebut.

Aspia, salah satu tokoh masyarakat Desa Selakau Tua, mengungkapkan bahwa kegiatan gotong royong ini merupakan bagian dari tradisi yang selalu dijaga oleh masyarakat desa. “Kebersamaan seperti ini sudah menjadi bagian dari kehidupan kami. Dengan adanya mahasiswa KKL, semangat gotong royong ini semakin kuat. Mereka tidak hanya belajar dari kami, tetapi kami juga banyak belajar dari semangat dan ide-ide mereka,” ujar Aspia.

Mahasiswa KKL tidak hanya terlibat dalam proses fisik pembuatan tarup, tetapi juga berkontribusi dalam perencanaan dan pengorganisasian acara yang akan dilaksanakan di bawah tarup tersebut. Acara yang dimaksud adalah Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ), di mana warga desa akan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, mulai dari hafalan hingga syarhil.

Proses pembuatan tarup yang dilakukan bersama ini mencerminkan semangat gotong royong yang merupakan ciri khas masyarakat Indonesia. Mahasiswa dan warga bahu-membahu menyelesaikan pembuatan tarup hingga siang hari, dan hasilnya sangat memuaskan. Dengan tarup yang telah siap, desa Selakau Tua kini siap menyambut acara STQ sebagai momen kebersamaan seluruh warga.

Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antara mahasiswa KKL dan warga, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam memahami budaya dan nilai-nilai lokal yang kental di desa tersebut.

Penulis : Muhammad Aidil


Perpisahan Mahasiswa KKL IAIN Pontianak dengan PAUD KB Al-Mu’min di Desa Selakau Tua

Perpisahan Mahasiswa KKL IAIN Pontianak dengan PAUD KB Al-Mu’min di Desa Selakau Tua


 Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) 28 Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari IAIN Pontianak mengadakan acara perpisahan dengan PAUD Kelompok Bermain (KB) Al-Mu’min di Desa Selakau Tua, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas. Acara yang berlangsung pada Rabu (28/08/2024) ini merupakan penutup dari kegiatan KKL selama satu bulan yang penuh haru dan kenangan indah.

Perpisahan ini dihadiri oleh para guru, orang tua murid, dan seluruh anak didik PAUD. Selama program KKL, mahasiswa telah melaksanakan berbagai kegiatan di PAUD KB Al-Mu’min, termasuk pengajaran kreatif, pengembangan media belajar, dan sosialisasi tentang kesehatan dan lingkungan. Tujuan utama dari program-program ini adalah untuk mengasah kemampuan akademik anak-anak dan membentuk karakter serta kepribadian mereka sejak dini.

Salah satu program yang sangat diminati adalah “Belajar Sambil Bermain,” di mana anak-anak diajarkan konsep-konsep dasar seperti warna, bentuk, dan angka melalui permainan kreatif. Program ini mendapat apresiasi tinggi dari para guru dan orang tua karena terbukti efektif dalam meningkatkan minat belajar anak-anak.

Acara perpisahan dimulai dengan penampilan tari dari anak-anak PAUD, diikuti oleh sambutan dari Kepala PAUD KB Al-Mu’min, Nani. Dalam sambutannya, Ibu Nani mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada para mahasiswa KKL. “Kehadiran adik-adik mahasiswa sangat berarti bagi kami. Anak-anak menjadi lebih semangat belajar dan mendapatkan banyak pengalaman baru,” ujar Nani.

Acara diakhiri dengan pemberian cinderamata dari mahasiswa KKL kepada PAUD KB Al-Mu’min, yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari semua hadirin. Meskipun harus berpisah, kenangan indah selama kegiatan KKL akan terus melekat di hati para mahasiswa dan anak-anak PAUD KB Al-Mu’min.

Perpisahan ini menandai akhir dari program KKL di PAUD KB Al-Mu’min, sekaligus membuka peluang untuk kerjasama lebih lanjut di bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat di masa depan.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Bermain Bersama Anak TK Kasih Bunda Sebelum Perpisahan

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Bermain Bersama Anak TK Kasih Bunda Sebelum Perpisahan

 


Punggur Kapuas (lp2m.iainptk.ac.id) 28 Agustus 2024 – Menjelang akhir kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mereka, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak mengadakan acara bermain bersama anak-anak TK Kasih Bunda Punggur, Kapuas. Acara ini merupakan bagian dari kegiatan penutup yang bertujuan untuk mempererat hubungan dan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak sebelum perpisahan.

Kegiatan bermain berlangsung di halaman TK Kasih Bunda dan melibatkan berbagai aktivitas yang dirancang untuk menyenangkan anak-anak, seperti permainan tradisional, lomba kecil, dan aktivitas kreatif. Para mahasiswa, yang dipimpin oleh Koordinator KKL, Bapak Ahmad Rifa’i, tampak antusias berinteraksi dengan anak-anak. Mereka turut serta dalam permainan, membantu anak-anak dalam aktivitas, serta membagikan hadiah sebagai bagian dari keseruan acara.

Dara  mengungkapkan bahwa acara ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang berharga bagi kedua belah pihak. “Kami ingin meninggalkan kenangan indah bagi anak-anak TK Kasih Bunda sebelum kami meninggalkan mereka. Melalui kegiatan bermain ini, kami berharap dapat mempererat hubungan dan memberikan kebahagiaan bagi mereka,” ujarnya.

Kepala TK Kasih Bunda, Ibu Seli, mengapresiasi inisiatif mahasiswa IAIN Pontianak. “Kami sangat berterima kasih atas kehadiran dan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa. Anak-anak sangat senang dan terlibat aktif dalam berbagai permainan. Kegiatan ini memberikan pengalaman yang berharga dan menyenangkan bagi mereka,” kata Ibu seli

Selama beberapa Minggu KKL, mahasiswa IAIN Pontianak terlibat dalam berbagai aktivitas edukatif dan sosial di TK Kasih Bunda. Kegiatan bermain bersama ini menandai akhir dari rangkaian kegiatan KKL mereka dan diharapkan dapat memperkuat hubungan antara lembaga pendidikan tinggi dan komunitas lokal.

Acara diakhiri dengan ucapan terima kasih dari mahasiswa dan kepala sekolah sebagai bentuk penghargaan atas kerjasama yang telah terjalin. Dengan penuh haru dan kebahagiaan, mahasiswa dan anak-anak TK Kasih Bunda mengucapkan selamat tinggal sambil berharap untuk kesempatan bertemu lagi di masa depan.

Penulis Syarifah Aida Kel 20 


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Mengadakan Acara Penyerahan Cinderamata di TK Kasih Bunda

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Mengadakan Acara Penyerahan Cinderamata di TK Kasih Bunda


 Punggur Kapuas (lp2m.iainptk.ac.id), 28 Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak hari ini mengadakan acara penyerahan cinderamata sebagai bentuk apresiasi kepada TK Kasih Bunda Punggur, Kapuas. Acara ini menandai akhir dari kegiatan KKL mereka yang telah berlangsung selama dua minggu di sekolah tersebut.

Penyerahan cinderamata dilakukan di halaman depan TK Kasih Bunda dan dihadiri oleh para guru serta anak-anak TK. Ketua kelompok KKL, Reifanka Rivaldo, dalam sambutannya menjelaskan bahwa cinderamata yang diserahkan merupakan simbol penghargaan atas kerjasama dan dukungan yang telah diberikan selama kegiatan. “Kami sangat menghargai sambutan hangat dari TK Kasih Bunda. Cinderamata ini adalah cara kami untuk menyampaikan rasa terima kasih kami,” ujar Reifanka.

Kepala TK Kasih Bunda, Seli, juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian dan bantuan dari mahasiswa IAIN Pontianak. “Kami merasa terhormat dengan kunjungan ini. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk bingkisan yang luar biasa bermanfaat bagi TK. Mohon maaf jika kami belum bisa membalas. Semoga Allah memberikan kemudahan dan keberkahan kepada semua mahasiswa IAIN yang telah memberikan banyak warna dan nuansa dalam waktu lebih kurang sebulan ini. Sukses untuk semua dan semoga diberi kemudahan urusan di dunia dan akhirat, Aamiin ya rabbal a’lamin.”

Selama kegiatan KKL, mahasiswa IAIN Pontianak terlibat dalam berbagai aktivitas pendidikan dan sosial di TK Kasih Bunda, memberikan pengalaman praktis bagi mereka serta mempererat hubungan antara lembaga pendidikan tinggi dan komunitas lokal. 

Acara penyerahan cinderamata diakhiri dengan sesi foto bersama dan jamuan ringan yang disiapkan oleh pihak sekolah sebagai ungkapan terima kasih atas kedatangan mahasiswa. Penyerahan cinderamata ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama antara IAIN Pontianak dan TK Kasih Bunda di masa depan.

Penulis Syarifah Aida Kel 20 


Perpisahan Mahasiswa KKL IAIN Pontianak di TK Kasih Bunda

Perpisahan Mahasiswa KKL IAIN Pontianak di TK Kasih Bunda

 


Punggur Kapuas (lp2m.iainptk.ac.id) 28 Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak menggelar acara perpisahan di TK Kasih Bunda, Desa Punggur, Kapuas, pada 28 Agustus 2024 pukul 08.00 WIB. 

Acara tersebut dihadiri oleh pengelola TK Kasih Bunda, orang tua murid, dan masyarakat setempat. Selama sebulan terakhir, mahasiswa IAIN Pontianak telah terlibat dalam kegiatan mengajar di TK Kasih Bunda, memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan pendidikan di desa tersebut.

Dalam sambutannya, Ibu Seli, salah satu guru di TK Kasih Bunda, mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada mahasiswa KKL. 

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran dan kontribusi kalian selama sebulan ini. Dedikasi dan semangat kalian dalam mendidik anak-anak kami telah memberikan dampak yang sangat berarti. Kami berharap kalian sukses dalam studi dan segera menyelesaikan kuliah dengan baik. Bunda juga menitipkan pesan khusus: jika ada anak-anak dari Desa Punggur yang melanjutkan pendidikan di IAIN Pontianak, kami mohon bantuan dan dukungan kalian. Terima kasih atas semua usaha dan waktu yang telah kalian berikan. Semoga kita bisa bekerjasama lagi di masa depan.”

Ketua kelompok KKL, Reifanka Rivaldo, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas sambutan hangat serta dukungan dari pihak sekolah dan masyarakat. “Kami sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk berkontribusi di TK Kasih Bunda. Kami berharap segala kegiatan yang telah dilakukan dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi anak-anak dan tenaga pendidik di sini. Terima kasih juga atas kerjasama yang luar biasa. Semoga hubungan baik ini terus berlanjut.”

Salah satu mahasiswa yang pernah mengajar di TK Kasih Bunda, Dara, menyampaikan pesan penutup yang penuh hormat. 

“Pengalaman mengajar di TK Kasih Bunda adalah momen yang sangat berharga bagi saya dan teman-teman lainnya. Melihat perkembangan anak-anak dan berinteraksi dengan mereka serta bunda-bunda memberikan banyak pelajaran berarti. Kami menyadari bahwa kami masih dalam proses belajar, dan jika ada kekurangan dalam pelayanan atau metode kami, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih kepada semua pihak di TK Kasih Bunda atas sambutan dan dukungannya selama ini. Kami berharap anak-anak di sini terus berkembang dengan baik dan sukses di masa depan.”

Perpisahan ini diisi dengan penampilan istimewa dari anak-anak TK Kasih Bunda, termasuk bernyanyi dan bermain, serta sesi pemberian cendera mata dari mahasiswa kepada pihak sekolah dan masyarakat. Acara ditutup dengan pesan motivasi dari perwakilan sekolah yang mengapresiasi kontribusi mahasiswa dan berharap kerjasama semacam ini dapat terus berlanjut di masa depan.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa IAIN Pontianak tidak hanya memperoleh pengalaman berharga dalam menerapkan ilmu mereka tetapi juga turut berkontribusi dalam pengembangan pendidikan di Desa Punggur. Perpisahan ini menandai akhir dari program KKL di TK Kasih Bunda, sekaligus membuka peluang untuk kerjasama lebih lanjut di bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat.

Penulis Syarifah Aida Kel 20 


Mahasiswa KKL Menyelidiki Peran UMKM dalam Ekonomi Desa Selakau Tua

Mahasiswa KKL Menyelidiki Peran UMKM dalam Ekonomi Desa Selakau Tua


 Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) 28 Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari IAIN Pontianak baru-baru ini mendapatkan informasi mengenai perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Selakau Tua, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas. Di desa ini, meskipun sektor pertanian tetap menjadi mata pencaharian utama, UMKM telah menjadi sumber penghasilan tambahan yang signifikan bagi warga.

Dalam beberapa tahun terakhir, UMKM di Desa Selakau Tua telah berkembang pesat, memberikan dampak positif terhadap perekonomian desa secara keseluruhan. Industri makanan olahan menjadi salah satu andalan warga. Sulis, salah seorang pelaku UMKM makanan, mengungkapkan, “Banyak keluarga memproduksi makanan khas lokal seperti kerupuk ikan, kue tradisional, dan sambal. Produk-produk ini diminati karena cita rasanya yang autentik dan bahan-bahan alami yang digunakan.” Dengan memanfaatkan hasil pertanian lokal, UMKM ini tidak hanya menambah nilai ekonomi tetapi juga memperkuat ketahanan pangan di desa.

Dukungan dari pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) berperan penting dalam perkembangan UMKM ini. Mereka memberikan pelatihan, bantuan modal, dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas produk dan manajemen usaha. Berkat bimbingan ini, banyak UMKM di Desa Selakau Tua yang mampu berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.

Namun, tantangan seperti akses pemasaran dan teknologi masih ada. Untuk mengatasinya, warga desa berusaha memanfaatkan teknologi informasi, termasuk internet dan media sosial, untuk mempromosikan produk mereka. Strategi ini membantu UMKM memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan.

Dengan adanya UMKM, warga Desa Selakau Tua kini memiliki alternatif penghasilan yang meningkatkan kesejahteraan mereka dan membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi desa. Sektor UMKM yang terus berkembang ini mencerminkan bagaimana kreativitas dan kerja keras masyarakat dapat membawa perubahan positif sambil menjaga tradisi dan kearifan lokal di tengah perkembangan zaman.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL Menggali Pendapatan Utama Warga Desa Selakau Tua dari Pertanian

Mahasiswa KKL Menggali Pendapatan Utama Warga Desa Selakau Tua dari Pertanian


 Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) 28 Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari IAIN Pontianak baru-baru ini berbaur dengan masyarakat Desa Selakau Tua, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas, untuk mempelajari pendapatan utama warga dari sektor pertanian. Desa ini, yang terletak di Kalimantan Barat, dikenal dengan kesuburannya dan kekayaan sumber daya alamnya.

Pertanian telah lama menjadi tulang punggung perekonomian Desa Selakau Tua, dengan mayoritas warga menggantungkan hidup mereka pada hasil bumi. Sebagian besar lahan di desa ini dimanfaatkan untuk menanam padi, jagung, dan sayur-sayuran. Meskipun pertanian dilakukan secara tradisional, menggunakan tenaga manusia dan hewan, hasil panen yang melimpah mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal dan bahkan dijual ke pasar-pasar di sekitar Kabupaten Sambas.

Selain tanaman pangan, warga desa juga menanam kelapa, kakao, dan kopi sebagai sumber pendapatan tambahan. Kasman, salah seorang petani, menjelaskan, “Tanaman-tanaman ini tidak hanya menghasilkan produk yang bisa dijual, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem di desa. Keanekaragaman tanaman mencerminkan pengetahuan kami tentang pentingnya menjaga kesuburan tanah dan keberlanjutan lingkungan.”

Kegiatan pertanian di Desa Selakau Tua melibatkan seluruh anggota keluarga, dari orang dewasa hingga anak-anak. Kebersamaan dan gotong-royong menjadi ciri khas masyarakat desa, terutama selama musim tanam dan panen. Para petani saling membantu, berbagi pengalaman, dan mendukung satu sama lain dalam mengatasi tantangan seperti cuaca yang tidak menentu dan hama tanaman.

Pertanian bukan hanya sekadar sumber penghidupan di Desa Selakau Tua, tetapi juga merupakan bagian integral dari identitas dan budaya masyarakat setempat. Melalui sektor ini, warga desa tidak hanya menjaga kelangsungan hidup mereka, tetapi juga melestarikan tradisi dan warisan leluhur. Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, masyarakat Desa Selakau Tua terus berupaya memajukan sektor pertanian untuk masa depan yang lebih baik.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL Berbaur dengan Masyarakat Desa Selakau Tua dalam Tata Cara Memasak Tradisional

Mahasiswa KKL Berbaur dengan Masyarakat Desa Selakau Tua dalam Tata Cara Memasak Tradisional

 


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id)  28 Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari IAIN Pontianak baru-baru ini berbaur dengan masyarakat Desa Selakau Tua, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas, untuk mempelajari tata cara memasak menggunakan alat tradisional. Desa Selakau Tua, yang terletak di Kalimantan Barat, masih memegang teguh tradisi dalam cara memasak sehari-hari.

Di desa ini, meskipun kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar di banyak tempat, sebagian besar warga tetap setia menggunakan tungku kayu api untuk kegiatan memasak di rumah. Tungku kayu api telah digunakan oleh masyarakat desa selama beberapa generasi dan dianggap memiliki nilai sejarah dan budaya yang kuat. Bagi warga Desa Selakau Tua, tungku ini bukan hanya alat memasak, melainkan simbol tradisi dan hemat biaya, karena kayu bakar yang digunakan mudah didapatkan dari hutan-hutan di sekitar desa.

Makanan yang dimasak dengan tungku kayu api dianggap memiliki cita rasa yang lebih lezat dibandingkan dengan yang dimasak menggunakan kompor gas atau listrik. "Ada aroma khas yang dihasilkan oleh asap kayu saat memasak, dan itu membuat makanan menjadi lebih nikmat," ujar Mijon, seorang warga setempat.

Namun, penggunaan tungku kayu api juga menghadapi tantangan. Menyiapkan kayu bakar memerlukan waktu dan tenaga, terutama saat musim hujan ketika kayu menjadi basah dan sulit menyala. Meskipun demikian, masyarakat Desa Selakau Tua tetap mempertahankan cara memasak ini sebagai bagian dari tradisi yang diwariskan oleh leluhur mereka.

Pihak pemerintah dan LSM setempat tengah berupaya memperkenalkan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Namun, masyarakat Desa Selakau Tua tetap bijak dalam memilih metode yang dianggap paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setempat. Penggunaan tungku kayu api di desa ini mencerminkan keterbatasan akses terhadap energi modern dan menunjukkan bagaimana masyarakat desa tetap setia pada tradisi sambil beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL Bantu Masyarakat Setempat Membuat Layangan Sawangan Baru

Mahasiswa KKL Bantu Masyarakat Setempat Membuat Layangan Sawangan Baru


 Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Jumat, 23 Agustus 2024, mahasiswa KKL IAIN kelompok 49 turut berpartisipasi dalam kegiatan pembuatan layangan sawangan baru bersama masyarakat Desa Merarai Satu. Layangan sawangan, yang dikenal sebagai simbol tradisi dan hiburan lokal, menjadi proyek komunitas yang mengundang antusiasme dari berbagai kalangan.

Mahasiswa KKL yang terlibat membantu dalam berbagai tahap pembuatan layangan, mulai dari pemilihan bahan, perakitan rangka, hingga proses pengecatan. "Kami senang bisa ikut serta dalam tradisi lokal ini. Selain belajar tentang pembuatan layangan, kami juga dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat dan belajar tentang budaya mereka," ungkap Adi, salah satu mahasiswa yang berpartisipasi.

Masyarakat setempat juga menyambut kehadiran mahasiswa dengan hangat, memberikan mereka panduan dan berbagi cerita mengenai makna layangan sawangan dalam budaya mereka. “Layangan sawangan adalah bagian penting dari tradisi kami, dan kami senang mahasiswa KKL ikut berpartisipasi dalam pembuatan ini,” kata Joko, salah satu tokoh masyarakat.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa, tetapi juga mempererat hubungan antara mereka dan warga desa. Dengan adanya layangan sawangan baru, diharapkan tradisi ini akan terus terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Penulis : Siti Farida


Desa Selakau Tua: Gang Pendidikan Sebagai Simbol Komitmen Pendidikan

Desa Selakau Tua: Gang Pendidikan Sebagai Simbol Komitmen Pendidikan


 Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) 28 Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari IAIN Pontianak baru-baru ini mempelajari makna dari kegiatan penyemprotan parfum pada saat pembacaan Serakal dalam budaya saprahan Melayu Sambas di Desa Selakau Tua, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memahami dan melestarikan nilai-nilai budaya setempat.

Selain kegiatan budaya, mahasiswa KKL juga menggali sejarah unik dari "Gang Pendidikan," sebuah gang yang memiliki arti penting bagi masyarakat Desa Selakau Tua. Desa ini terletak di Kecamatan Selakau, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, dan dikenal karena komitmen kuatnya terhadap pendidikan.

Desa Selakau Tua, yang masih termasuk daerah terpencil dengan akses pendidikan terbatas, menghadapi tantangan besar dalam menyediakan pendidikan yang memadai untuk anak-anaknya. Pada masa lalu, banyak anak-anak desa harus menempuh perjalanan jauh ke desa tetangga untuk melanjutkan sekolah karena keterbatasan fasilitas pendidikan. Menyadari pentingnya pendidikan, masyarakat desa, bersama para tokoh, menginisiasi pembangunan sebuah sekolah baru melalui gotong-royong.

Norhan, salah satu tokoh masyarakat, menjelaskan bahwa gang tersebut dinamakan "Gang Pendidikan" sebagai penghargaan atas banyaknya sarjana yang berasal dari gang tersebut, yang jumlahnya mencapai 38 orang. "Gang Pendidikan" menjadi simbol kebanggaan bagi warga desa, mengingatkan mereka akan perjuangan dalam memajukan pendidikan. Gang ini bukan hanya sekadar jalan, tetapi juga menjadi salah satu jalur utama yang dilalui anak-anak desa untuk pergi ke sekolah.

Saat ini, semangat dan komitmen masyarakat Desa Selakau Tua terhadap pendidikan terus berlanjut. "Gang Pendidikan" tetap menjadi simbol harapan dan masa depan yang cerah bagi generasi muda, mengingatkan warga akan pentingnya pendidikan dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Dengan semangat yang diwariskan oleh pendahulu mereka, masyarakat Desa Selakau Tua berkomitmen untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan di desa mereka.

Penulis : Muhammad Aidil


Karang Taruna RT 12 Siapkan Lomba Kemerdekaan dengan Garis Lurus Batas

Karang Taruna RT 12 Siapkan Lomba Kemerdekaan dengan Garis Lurus Batas

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Jumat malam, 23 Agustus 2024, Karang Taruna RT 12 melakukan persiapan intensif untuk lomba kemerdekaan yang akan digelar keesokan harinya. Salah satu persiapan penting adalah memasang garis lurus sebagai batas lomba, memastikan setiap area lomba terorganisir dengan baik dan adil.

Ketua Karang Taruna RT 12, Andi, memimpin kegiatan ini dengan tekun. “Kami ingin memastikan semua persiapan dilakukan dengan baik agar lomba besok bisa berjalan lancar. Garis lurus ini penting untuk menghindari kebingungan dan memastikan keadilan dalam perlombaan,”ujar Andi.

Proses pemasangan garis dilakukan dengan cermat, menggunakan alat pengukur dan pita pengukur untuk memastikan ketepatan.“Kami bekerja sama untuk memastikan garis batas ini sesuai dengan rencana dan semua peserta dapat berkompetisi dengan adil,” tambah Andi.

Dengan persiapan yang matang, Karang Taruna RT 12 berharap lomba kemerdekaan esok hari akan berjalan sukses dan menjadi momen yang meriah bagi seluruh warga. “Kami sangat antusias untuk melihat bagaimana semua lomba berjalan. Ini adalah bagian dari merayakan kemerdekaan dengan semangat kebersamaan,” tutup Andi.

Penulis : Siti Farida


Makna Ritual Penyemprotan Parfum saat Pembacaan Serakal dalam Tradisi Saprahan Melayu Sambas

Makna Ritual Penyemprotan Parfum saat Pembacaan Serakal dalam Tradisi Saprahan Melayu Sambas

 


Desa Selakau Tua, (lp2m.iainptk.ac.id) Rabu, 28 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari IAIN Pontianak mendapatkan wawasan mendalam tentang makna penyemprotan parfum pada saat pembacaan Serakal dalam tradisi Saprahan Melayu Sambas. Tradisi ini bukan sekadar acara makan bersama, tetapi juga mencakup berbagai ritual yang memiliki makna spiritual dan budaya yang mendalam.

Dalam budaya Melayu Sambas, pembacaan Serakal merupakan momen sakral yang dilakukan sebelum acara makan dimulai. Serakal adalah doa atau zikir yang dibacakan untuk memohon keberkahan dan keselamatan bagi semua yang hadir. Sebelum doa dimulai, ada kebiasaan menyemprotkan parfum ke sekeliling ruangan, sebuah tindakan yang memiliki makna simbolis yang kaya dan mendalam.

Norhan, seorang tokoh masyarakat di Desa Selakau Tua, menjelaskan bahwa penyemprotan parfum saat pembacaan Serakal melambangkan penyucian dan penyegaran suasana. "Di tengah keramaian, mungkin ada di antara kita yang tidak sempat mencuci bajunya. Dengan menyemprotkan parfum yang harum, kita tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan suci untuk beribadah, tetapi juga mengusir energi negatif," ujar Norhan.

Selain itu, penyemprotan parfum juga berfungsi sebagai simbol penghormatan terhadap tamu-tamu yang hadir. Dalam budaya Melayu Sambas, tamu dianggap sebagai sosok yang sangat dihormati, dan menyemprotkan parfum adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa hormat dan keikhlasan tuan rumah dalam menyambut mereka. Keharuman parfum yang menyebar di ruangan dianggap sebagai tanda sambutan yang hangat dan penuh kasih sayang.

Ritual ini juga mencerminkan keindahan dalam budaya Melayu Sambas. Keharuman parfum menambah kesan sakral dan khusyuk, sehingga para peserta dapat lebih khidmat dalam mengikuti jalannya doa dan zikir. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai dalam budaya Melayu yang selalu mengedepankan keindahan, kesucian, dan keharmonisan dalam setiap aspek kehidupan.

Dengan demikian, penyemprotan parfum saat pembacaan Serakal dalam budaya Saprahan Melayu Sambas bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga mengandung makna simbolis yang memperkuat nilai-nilai spiritual, sosial, dan estetika dalam masyarakat. Mahasiswa KKL kelompok 40 belajar bahwa tradisi ini adalah salah satu cara masyarakat Melayu Sambas menjaga keseimbangan antara spiritualitas dan adat istiadat, menciptakan harmoni dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis : Muhammad Aidil


Tumis Pepaya dan Ikan Asin, Hidangan Penutup PKK yang Menggugah Selera

Tumis Pepaya dan Ikan Asin, Hidangan Penutup PKK yang Menggugah Selera


 Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Sebagai penutup kegiatan PKK di Desa Merarai Satu pada Jumat, 23 Agustus 2024, disajikan makanan khas kampung berupa tumis pepaya dan ikan asin. Hidangan sederhana namun lezat ini menjadi simbol keakraban dan kekeluargaan setelah seharian penuh aktivitas.

Tumis pepaya, yang dimasak dengan bumbu rempah khas desa, dipadukan dengan ikan asin goreng, menyajikan rasa yang autentik dan menggugah selera. "Ini adalah hidangan yang sangat khas dan selalu dinantikan dalam setiap kegiatan PKK. Rasanya membawa kita kembali ke akar budaya dan tradisi kita," kata Siti, salah satu anggota PKK.

Makanan ini disajikan dengan penuh perhatian, memastikan semua peserta bisa menikmati hidangan dengan nyaman. "Kami sengaja memilih menu ini karena selain lezat, juga mudah dibuat dengan bahan-bahan lokal yang ada di sekitar kita," tambah Siti.

Setelah menikmati hidangan, suasana penuh keakraban dan keceriaan mewarnai akhir kegiatan PKK hari itu. Momen ini mempererat hubungan antarwarga dan menambah semangat untuk kegiatan-kegiatan berikutnya. "Makanan ini menutup hari kami dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan," tutupnya.

Penulis : Siti Farida


 Mahasiswa KKL Kelompok 40 Dalami Makna Budaya Saprahan di Desa Selakau Tua

Mahasiswa KKL Kelompok 40 Dalami Makna Budaya Saprahan di Desa Selakau Tua

 


Desa Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) Rabu, 28 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari IAIN Pontianak mendapatkan wawasan mendalam tentang makna budaya Saprahan, sebuah tradisi makan bersama yang diwariskan secara turun-temurun dalam masyarakat Melayu Sambas, Kalimantan Barat. Tradisi ini memiliki filosofi yang kaya, khususnya dalam hal jumlah peserta makan yang terdiri dari enam orang dalam setiap kelompok.

Norhan, seorang tokoh masyarakat di Desa Selakau Tua, menjelaskan bahwa jumlah enam orang dalam setiap kelompok makan Saprahan tidak dipilih secara kebetulan, melainkan sarat dengan makna Islami. "Jumlah enam orang dalam setiap kelompok makan ini melambangkan enam Rukun Iman, sementara lima macam lauk yang disajikan merepresentasikan Rukun Islam," ujar  Norhan.

Tradisi Saprahan dilakukan dengan cara duduk bersila di lantai, mengelilingi dulang besar tempat makanan disajikan. Tidak ada perbedaan status sosial di antara para peserta makan, mencerminkan semangat egalitarianisme dalam masyarakat Melayu Sambas. Semua orang, tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi, duduk sejajar dan berbagi makanan dari wadah yang sama, menikmati hidangan dengan penuh kebersamaan.

Selain itu, makan Saprahan dengan enam orang juga melambangkan keutuhan dan keseimbangan. Dalam budaya Melayu, angka enam dianggap sebagai simbol kesempurnaan dan keseimbangan. Dalam konteks makan bersama, hal ini diartikan sebagai harapan agar setiap individu dalam kelompok tersebut saling melengkapi dan mendukung satu sama lain, menciptakan harmoni dan kebersamaan yang kokoh.

Melalui tradisi ini, masyarakat Melayu Sambas tidak hanya menjaga warisan budaya leluhur tetapi juga menegaskan kebanggaan mereka terhadap nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Meskipun di tengah arus modernisasi, tradisi Saprahan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya yang terus dilestarikan.

Mahasiswa KKL kelompok 40 menyadari pentingnya pemahaman dan pelestarian tradisi ini, terutama dalam membangun jembatan antara generasi muda dan warisan budaya yang kaya akan makna.

Penulis : Muhammad Aidil


Ad Placement

Formulir Kontak