LP2M IAIN PONTIANAK
Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Berpartisipasi dalam Sosialisasi Inovatif oleh Mahasiswa UGM di Kantor Desa Punggur Kapuas

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Berpartisipasi dalam Sosialisasi Inovatif oleh Mahasiswa UGM di Kantor Desa Punggur Kapuas


Punggur Kapuas (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada tanggal 9 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) turut berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di kantor desa Punggur Kapuas. Acara ini dirancang untuk memberikan pengetahuan praktis dan inovatif kepada warga desa serta mahasiswa melalui berbagai topik yang bermanfaat.

Kegiatan sosialisasi tersebut meliputi beberapa topik penting. Pertama, mahasiswa UGM memperkenalkan metode pembuatan es krim menggunakan santan kelapa, yang dipresentasikan oleh Citra. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk memahami proses pembuatan es krim yang lebih sehat dan ramah lingkungan, serta mendapatkan kesempatan untuk mencoba langsung teknik tersebut.

Selanjutnya, Yesa dari UGM memaparkan cara pembuatan lilin dari minyak jelanta. Sosialisasi ini berfokus pada pengolahan limbah minyak menjadi produk yang berguna, serta memberikan informasi mengenai manfaat ekonomi dan lingkungan dari daur ulang minyak jelanta menjadi lilin.

Topik terakhir yang disampaikan oleh Citra adalah tentang kesejahteraan hewan. Sosialisasi ini mencakup berbagai aspek penting dalam perawatan dan perlakuan terhadap hewan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara-cara merawat hewan peliharaan dengan baik dan etis. 

Citra juga menyatakan “kita adalah mahasiswa jadi bagaimana kita harus membuat kreativitas dan inovasi untuk keterbukaan masyarakat dan masa depan yang akan datang yang tujuannya untuk membangun ekonomi masyarakat”

Salah satu mahasiswa IAIN Pontianak yang hadir yaitu Abdul Fatah “sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi kami khususnya mahasiswa untuk selalu berkreasi untuk meningkatkan kreativitas yang ada dalam diri yang kemudian ini diterapkan di dunia masyarakat agar menjadi agen perubahan yang baik kedepannya” ujar Abdul Fatah

Partisipasi mahasiswa KKL dalam acara ini menunjukkan komitmen mereka terhadap pengembangan masyarakat dan pengabdian akademik. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong penerapan ide-ide baru yang berguna bagi masyarakat desa dan mempererat kerjasama antara mahasiswa dan warga.


Penulis : Abdul Fatah dan Syarifah Aida


Persiapan Peresmian Wisata Alam Mangrove di Desa Karimunting oleh Tim KKL IAIN Pontianak dan Warga Desa

Persiapan Peresmian Wisata Alam Mangrove di Desa Karimunting oleh Tim KKL IAIN Pontianak dan Warga Desa


Karimunting (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada hari Kamis, 8 Agustus 2024, tim Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak bersama warga Desa Karimunting melaksanakan kegiatan persiapan untuk peresmian wisata alam mangrove yang akan segera dibuka untuk umum. Kegiatan ini dimulai sejak pagi hari di area wisata mangrove, dengan tujuan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan agar acara peresmian dapat berjalan dengan sukses.

Kegiatan persiapan diawali dengan membersihkan area sekitar mangrove. Tim KKL dan warga desa bahu-membahu membersihkan sampah, dedaunan kering, dan ranting-ranting yang berserakan. Upaya ini dilakukan dengan penuh semangat, mengingat peresmian wisata alam mangrove ini merupakan momen penting bagi masyarakat Desa Karimunting dalam mengembangkan potensi wisata lokal. Pembersihan yang dilakukan diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih rapi dan terawat, sehingga dapat meningkatkan daya tarik kawasan wisata tersebut.

Selain pembersihan, tim KKL juga membantu dalam mempersiapkan sarana dan prasarana untuk acara peresmian. Salah satu tugas utama yang dilakukan adalah mendirikan tenda-tenda yang akan digunakan sebagai tempat berkumpul dan beristirahat bagi tamu undangan. Tenda-tenda ini didirikan di lokasi-lokasi strategis yang dekat dengan area mangrove, sehingga para tamu undangan dapat dengan mudah menikmati keindahan alam hutan mangrove.

Tidak hanya itu, tim KKL dan warga desa juga menata kursi, meja, dan berbagai perlengkapan lainnya yang dibutuhkan selama acara berlangsung. Semua pekerjaan dilakukan dengan gotong-royong dan penuh rasa kebersamaan, mencerminkan semangat solidaritas yang tinggi antara warga desa dan tim KKL IAIN Pontianak.

Kegiatan persiapan ini berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana. Berkat kerjasama yang baik antara tim KKL dan masyarakat setempat, seluruh persiapan dapat diselesaikan tepat waktu. Dengan peresmian wisata mangrove yang direncanakan, diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi Desa Karimunting, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi, serta menjadi daya tarik wisata baru yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Penulis : Rabi Egusno


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Laksanakan Pengajaran di SD dan TPA Desa Karimunting

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Laksanakan Pengajaran di SD dan TPA Desa Karimunting


Karimunting (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada hari Senin, 5 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melaksanakan program pengajaran di beberapa Sekolah Dasar (SD) yang ada di Desa Karimunting. Kegiatan ini dimulai sejak pagi, tepatnya pada pukul 07.00 WIB, dengan antusiasme tinggi dari para peserta didik, dan berlangsung hingga pukul 12.00 WIB.

Kegiatan pengajaran ini difokuskan pada peningkatan kemampuan akademik dan penguatan nilai-nilai moral siswa. Untuk memastikan efektivitas dan interaktivitas pengajaran, tim KKL membagi diri menjadi beberapa kelompok kecil di setiap SD yang mereka kunjungi. Sesi-sesi pengajaran mencakup mata pelajaran dasar seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan Ilmu Pengetahuan Alam, dengan metode pembelajaran yang dirancang agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, tim juga menyisipkan materi tambahan yang bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas dan rasa percaya diri siswa dalam berinteraksi.

Setelah sesi pengajaran di SD selesai, program kerja dilanjutkan pada sore hari dengan mengunjungi beberapa Tempat Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di Desa Karimunting. Kegiatan di TPA dimulai pada pukul 14.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 17.00 WIB. Pada sesi ini, tim memberikan pengajaran yang berfokus pada pendidikan agama dan pembinaan karakter anak-anak desa. Materi yang disampaikan meliputi akhlak mulia, tata cara ibadah, dan bacaan Al-Qur'an, dengan pendekatan yang disesuaikan dengan usia anak-anak.

Kegiatan ini akan terus berlangsung hingga hari Rabu, 7 Agustus 2024, dengan tujuan memperkuat pondasi pendidikan akademik dan spiritual para siswa serta santri di desa tersebut. Seluruh kegiatan pada hari Senin ini berjalan dengan lancar, berkat kerjasama yang baik antara tim pengajar, pihak sekolah, pengurus TPA, serta partisipasi aktif dari para siswa dan santri.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah memungkinkan terlaksananya kegiatan ini," ujar salah satu anggota. Program yang telah direncanakan berhasil terlaksana dengan baik sesuai jadwal, memberikan dampak positif bagi pendidikan di Desa Karimunting.

Penulis : Rabi Egusno


Berbagi Ilmu, Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Inspirasi Siswa SD 29 Sayang Sedayu

Berbagi Ilmu, Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Inspirasi Siswa SD 29 Sayang Sedayu


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Dalam rangka program Kuliah Kerja Lapangan (KKL), mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melaksanakan kegiatan mengajar di SD 29 Sayang Sedayu. Kegiatan yang berlangsung selama beberapa minggu ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa, tetapi juga berhasil menginspirasi siswa-siswi SD 29 Sayang Sedayu.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah di wilayah pedesaan, sekaligus memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah mereka pelajari di bangku kuliah. Selama kegiatan, para mahasiswa mengajar berbagai mata pelajaran, mulai dari Matematika, Bahasa Indonesia, hingga Pendidikan Agama Islam.

Alpian, Kepala Sekolah SD 29 Sayang Sedayu, menyambut baik kehadiran mahasiswa KKL IAIN Pontianak di sekolahnya. Menurutnya, kegiatan ini memberikan manfaat besar bagi siswa dan juga bagi para guru.

"Kehadiran mahasiswa KKL ini sangat membantu kami dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Mereka tidak hanya mengajar dengan metode yang kreatif dan inovatif, tetapi juga mampu membangkitkan semangat belajar siswa. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut di masa depan," ujar Alpian.

Selain mengajar di dalam kelas, mahasiswa KKL juga mengadakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti lomba mewarnai, permainan edukatif, dan kegiatan keagamaan. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya membuat siswa lebih aktif, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan siswa.

Program KKL IAIN Pontianak ini diharapkan dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya di bidang pendidikan. Para mahasiswa pun mendapatkan pengalaman berharga yang dapat menjadi bekal bagi mereka dalam menjalani profesi di masa depan.

Penulis : Indra Fitri


Jalin Keakraban Antar Anggota Kelompok, Mahasiswa KKL Sayang Sedayu Bikin Bakwan Bersama

Jalin Keakraban Antar Anggota Kelompok, Mahasiswa KKL Sayang Sedayu Bikin Bakwan Bersama


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) 1 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang tergabung dalam kelompok 39 membuat bakwan bersama di posko mereka. Acara ini diikuti oleh seluruh anggota kelompok yang bertujuan untuk menjalin keakraban antar peserta dan masyarakat setempat. 

Membuat bakwan bersama dipilih sebagai aktivitas utama karena dianggap sederhana namun sarat makna. Bakwan, yang dikenal sebagai makanan ringan, memiliki filosofi yang mencerminkan keberagaman dan kebersamaan. Setiap bahan dalam bakwan, seperti sayuran dan tepung, diibaratkan sebagai elemen yang saling melengkapi satu sama lain, menghasilkan sesuatu yang nikmat dan bisa dinikmati bersama.

Beti, staf acara yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian acara KKL yang dirancang untuk mempererat hubungan sosial antar kelompok. "Kami ingin menciptakan suasana yang hangat dan akrab di antara peserta KKL, serta membangun hubungan yang lebih erat dengan masyarakat. Melalui kegiatan memasak bersama ini, kami berharap dapat mempererat tali persaudaraan dan memperkuat kolaborasi antar kelompok," ujar Beti.

Selama kegiatan, mahasiswa tampak antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan bakwan, dari mengiris bahan, mencampur adonan, hingga menggoreng. Keakraban dan keceriaan terlihat jelas ketika mahasiswa dan warga saling berinteraksi, berbagi cerita, dan tertawa bersama.

Acara diakhiri dengan sesi makan bersama, di mana hasil bakwan yang telah dibuat dinikmati oleh semua peserta. Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa KKL sayang Sedayu dapat semakin solid dan siap untuk menjalankan program-program lainnya di desa Sayang Sedayu.

Penulis : Indra Fitri


Peduli Pendidikan: Kegiatan Les Mahasiswa KKL IAIN Pontianak untuk Masyarakat Sayang Sedayu

Peduli Pendidikan: Kegiatan Les Mahasiswa KKL IAIN Pontianak untuk Masyarakat Sayang Sedayu


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan masyarakat dengan mengadakan kegiatan les gratis bagi siswa-siswi SD di daerah Sayang Sedayu. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Senin dan Rabu pukul 15.30 hingga 16.30 di selasar Masjid Darul Hikmah.

Program ini bertujuan untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa-siswi dalam pelajaran mereka, khususnya bagi mereka yang membutuhkan bimbingan tambahan. Dengan semangat pengabdian, para mahasiswa KKL IAIN Pontianak berinisiatif untuk mendukung pendidikan anak-anak di wilayah tersebut.

Diana, salah satu mentor dalam kegiatan ini, menyatakan bahwa program ini adalah bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kemajuan pendidikan di daerah. "Kami ingin memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan. Kami berharap melalui kegiatan les ini, anak-anak dapat lebih memahami materi pelajaran dan termotivasi untuk terus belajar," ungkap Diana.

Anak-anak yang mengikuti les ini sangat antusias. Titin, seorang siswa SD yang ikut serta dalam kegiatan ini, mengungkapkan rasa senangnya. "Aku suka ikut les ini karena kakak-kakaknya baik dan seru. Aku jadi lebih paham pelajaran di sekolah," kata Titin dengan senyum bangga.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa-siswi SD di Sayang Sedayu dapat lebih berprestasi dan termotivasi dalam belajar, serta menjalin hubungan yang lebih erat dengan mahasiswa KKL IAIN Pontianak. Kegiatan ini juga menjadi contoh nyata dari kepedulian generasi muda terhadap masa depan pendidikan di daerah.

Penulis : Indra Fitri


Diskusi Hangat Soal Kurikulum Pendidikan: Mahasiswa KKL Bertemu Seorang Mantan Kepala Sekolah

Diskusi Hangat Soal Kurikulum Pendidikan: Mahasiswa KKL Bertemu Seorang Mantan Kepala Sekolah


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) 8 Agustus 2024 - Diskusi yang penuh antusiasme dan kehangatan terjadi antara mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak dengan Septian, seorang praktisi pendidikan dan mantan kepala Sekolah di Teluk Keramat. Diskusi yang berlangsung di kediaman rumah pak Septian di Dusun Sedayu  ini difokuskan pada kurikulum pendidikan di sekolah.

Dalam sesi diskusi tersebut, Septian memberikan wawasan mendalam mengenai pentingnya kurikulum yang adaptif terhadap perubahan zaman dan perkembangan teknologi. "Kurikulum harus selalu dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan dunia.Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan metode lama, karena dunia terus bergerak maju," ungkapnya. 

Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara praktisi pendidikan dan institusi pendidikan tinggi dalam menyusun kurikulum yang aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan industri.

Para mahasiswa KKL IAIN Pontianak terlihat sangat antusias mengikuti diskusi ini. Mereka berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan menyampaikan pandangan mereka mengenai kurikulum yang mereka jalani selama ini. Salah satu mahasiswa, Nurhanisa, mengungkapkan harapannya agar kurikulum dapat lebih berfokus pada pengembangan soft skills dan keterampilan praktis. 

"Kami ingin kurikulum yang tidak hanya teoritis, tetapi juga membekali kami dengan keterampilan yang bisa langsung diterapkan di dunia kerja. Kami berharap ada lebih banyak program yang mengasah kemampuan soft skills kami," ujarnya.

Diskusi ini berakhir dengan kesepahaman bahwa kurikulum pendidikan harus terus berkembang seiring dengan kebutuhan zaman, dan mahasiswa sebagai pengguna langsung kurikulum harus lebih dilibatkan dalam proses perumusannya. Diskusi ini diharapkan menjadi langkah awal dari kolaborasi yang lebih erat antara mahasiswa, praktisi pendidikan, dan institusi untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik di masa depan.

Dengan semangat dan antusiasme yang tercipta dalam diskusi ini, para mahasiswa KKL IAIN Pontianak merasa lebih termotivasi untuk berkontribusi dalam perbaikan sistem pendidikan di Indonesia.


Penulis : Indra Fitri


Kisah Ki Abu Bakar, Tokoh Masyarakat di Dusun Jambu

Kisah Ki Abu Bakar, Tokoh Masyarakat di Dusun Jambu


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Di tengah hiruk-pikuk modernisasi, ada seorang tokoh yang tetap setia pada nilai-nilai kearifan lokal dan ketulusan dalam membangun komunitasnya. Ki Abu Bakar, yang akrab dipanggil Ki Bakar, telah menjadi panutan bagi warga Dusun Jambu selama puluhan tahun sejak ia ditugaskan mengajar di Teluk Keramat. Sebagai seorang tokoh masyarakat, Ki Bakar dikenal luas karena kontribusinya dalam menjaga harmoni dan budaya lokal, serta perannya dalam pendidikan agama.

Sejak usia muda, Ki Bakar telah terlibat aktif dalam kegiatan kemasyarakatan di dusun tersebut. Dengan kebijaksanaan yang dimilikinya, ia berhasil menyatukan warga yang berasal dari berbagai latar belakang. 

Selain itu, Ki Bakar juga dikenal sebagai seorang pendidik yang tidak pernah lelah berbagi ilmu dan pengalaman hidup kepada anak-anak dan remaja di dusunnya. Melalui berbagai kegiatan, seperti pengajian, diskusi budaya, dan pelatihan keterampilan, Ki Bakar berusaha membangun fondasi yang kuat bagi generasi penerus.

Tidak hanya dalam bidang pendidikan, Ki Bakar juga aktif dalam menjaga tradisi dan adat istiadat Dusun Jambu. Ia kerap menjadi penasehat dalam upacara adat dan perayaan-perayaan penting, memastikan bahwa nilai-nilai luhur tetap terjaga di tengah perubahan zaman.

Kisah hidup Ki Abu Bakar adalah bukti nyata bahwa pengabdian dan ketulusan hati dapat membawa perubahan positif dalam sebuah komunitas. Warisannya akan terus hidup di Dusun Jambu, di mana generasi muda terinspirasi untuk melanjutkan perjuangan beliau dalam memajukan dan menjaga dusun tercinta.

Penulis : Indra Fitri


Bejemuk: Tradisi Masyarakat Madura di Desa Punggur Kecil

Bejemuk: Tradisi Masyarakat Madura di Desa Punggur Kecil


Punggur Kecil (lp2m.iainptk.ac.id) - Tahlilan dalam memperingati 7 hari meninggalnya kerabat pak Hasan di Parit Rintis Baru dihadiri oleh mahasiswa KKL 18 IAIN Pontianak dan masyarakat Parit Rintis Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya, pada Kamis (9/8/2024).

Tradisi tahlilan ini merupakan kegiatan mengenang dan mendoakan orang yang sudah meninggal dunia. Proses tahlilan meliputi pembacaan surah Yasin, tahlil dan do’a bersama yang dilaksanakan setelah sholat maghrib. Kemudian setelah itu pemberian sedekah makanan kepada para tamu yang hadir. 

Dalam tradisi masyarakat Madura, tahlilan dilakukan berturut-turut selama 7 hari setelah seseorang meninggal dunia. Kemudian tradisi tahlilan ini juga dilakukan pada hari ke-40, hari ke-100, hari ke-1000 dan peringatan satu tahun kematian seseorang. 

“Tahlilan dilakukan selama 7 hari berturut-turut, pada hari ke 40, 100 dan peringatan satu tahun. Alhamdulillah kita kasi hidangan sebagai bentuk sedekah, dan ini bebas tergantung kita mau sedekah,” ucap Muslimah

Keunikan lainnya dalam tradisi tahlilan yang dilakukan oleh masyarakat Madura ialah pajemu’ atau bejemuk. Bejemuk adalah hidangan makanan dalam satu atau beberapa wadah yang menjadi simbol selamatan yang dikhususkan pada malam ganjil seperti malam ketiga dan ketujuh setelah kematian. Ciri khas makanan dalam acara bejemuk adalah nasi dan lauk, pulut, apam, cucur, serabi, lepat, ketupat, dodol dan uang.

“Setiap malam ketujuh ada hidangan kue dan uang yang disebut dengan Bejemuk dalam bahasa Madura itu Rebbe. Ini sebagai sedekah keluarga yang ditinggalkan. Sebenarnya tidak nentu, tapi kalau ada rejeki kita sedekah. Biasanya kita adakan pada hari pertama, ketujuh, hari ke-40, ke-100, seribu harinya dan peringatan tiap tahunnya.” ujarnya Muslimah

Penulis: Qudsiyah


Mahasiswa  KKL IAIN Pontianak dan KKN UGM Gelar Senam Bersama di Desa Punggur Kapuas

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak dan KKN UGM Gelar Senam Bersama di Desa Punggur Kapuas

 


Punggur Kapuas (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Jumat, 9 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang sedang melaksanakan program di Desa Punggur Kapuas, bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, mengadakan sesi senam pagi di kantor desa. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun kebersamaan antar kelompok mahasiswa serta mempromosikan pola hidup sehat di masyarakat.

Senam pagi dimulai sekitar pukul 07.00 WIB dan diikuti oleh kedua kelompok mahasiswa serta beberapa warga desa. Dengan iringan musik enerjik, mahasiswa UGM memimpin gerakan senam yang melibatkan semua peserta. Keceriaan terlihat jelas di wajah para peserta, terutama mahasiswa KKL IAIN yang bergabung dengan semangat tinggi.

Ayu, salah satu mahasiswa KKL IAIN, mengungkapkan, "Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Kami dapat belajar banyak dari kegiatan ini dan merasa lebih dekat dengan teman-teman dari UGM serta warga desa."

Acara senam pagi ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga kesempatan bagi mahasiswa UGM dan mahasiswa KKL IAIN untuk berkolaborasi dan membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat desa. Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi lebih banyak warga untuk berpartisipasi dalam aktivitas sehat di masa mendatang.

Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa dari dua universitas ini, diharapkan kegiatan senam ini dapat memperkuat hubungan sosial dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat di Desa Punggur Kapuas.

Penulis: Syarifah Aida 


Jalin Keakraban, Mahasiswa KKL Lakukan Kunjungan Ke Rumah Warga

Jalin Keakraban, Mahasiswa KKL Lakukan Kunjungan Ke Rumah Warga


Desa Puguk (lp2m.iainptk.ac.id) Kamis, 08 Agustus 2024 - Mahasiswa kuliah kerja lapangan (KKL) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menghadiri undangan silahturahmi warga setempat yaitu Pak mualifi di Desa Puguk Dusun Meranti  

Mualifi atau yang akrab disapa pak lifi merupakan salah satu tokoh masyarakat di desa Puguk. Dengan tangan terbuka keluarga beliau menyambut Mahasiswa KKL. Di sana mahasiswa juga belajar tradisi Madura dalam menyambut tamu dengan cara menghidangkan makanan yang biasa di sebut Rebbe. Rebbe biasanya dilakukan pada saat menyambut bulan Ramadhan,namun biasanya juga dilakukan saat menyambut tamu.

Lifi menyampaikan bahwa dia sangat senang menyambut mahasiswa KKL, dengan silahturahmi ini dia berharap dapat mengenal satu sama lainnya.

“ Sering - seringlah main kesini, main kerumah warga biar kenal satu sama lainnya, berbaur, jangan malu- malu. Kalo ada sesuatu yang di sampaikan silahkan, jangan ragu – ragu. Saya siap membantu”. Ujarnya.

Dengan adanya silahturahmi ini mahasiswa KKL berharap dapat berkontribusi lebih dalam program kerja yang telah direncanakan, terutama program kerja dalam menyambut HUT RI ke-79 pada 17 Agustus mendatang. Adanya dukungan dari toko masyarakat setempat tentu saja sangat memantu kegiatan tersebut.

Selain itu beliau juga menawarkan tempat untuk mahasiswia dan mahsiswi mandi atau sekedar mencuci baju, karena memang saat ini di Desa Puguk sedang dilanda kemarau sehingga kekeringan air. Tawaran tersebut tentunya disambut dengan baik oleh mahasiswa KKL 

“ Terima kasih atas undangan serta tawarannya pak, kami sangat terbantu sekali”  ucap Hafidz selaku ketua.

Penulis : Nadia Ulya 


Mahasiswa KKL Kelompok 2 IAIN Pontianak Lakukan Sosialisasi Pencegahan Perundungan dan Kekerasan Di MTS Al-Mas’udiyah

Mahasiswa KKL Kelompok 2 IAIN Pontianak Lakukan Sosialisasi Pencegahan Perundungan dan Kekerasan Di MTS Al-Mas’udiyah


Desa Kuala Dua (lp2m.iainptk.ac.id) – Kabupaten Kubu Raya, pada hari kamis, 8 Agustus 2024, melalui kelompok mahasiswa KKL (Kuliah Kerja Nyata) IAIN Pontianak melakukan kegiatan sosialisasi pencegahan perundungan dan kekerasan dengan tema “Bersama Kita Kuat, Bersatu Melawan Bullying”. 

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan di Desa Kuala Dua, Kabupaten Kubu Raya tepatnya di Madrasah Tsanawiyah Al-Mas’udiyah. Ketua kelompok mahasiswa KKL di Desa Kuala Dua Khayrul Hamsyah mengatakan kegiatan tersebut dilakukan guna untuk meningkatkan kualitas-kualitas perilaku positif dan juga untuk dapat berbagi pemahaman terhadap bagaimana dampak buruk bagi korban dan pelaku perundungan dan kekerasan.

‘’Kegiatan ini sengaja kami rancang untuk berbagi  pemahaman tentang bagaiamana kekerasan dan perundungan itu berlaku, baik itu untuk korban maupun pelaku. Hal ini juga dilaksanakan untuk membentuk dan menanam norma positif serta kami juga ingin mensosialisasikan kepada mereka bahwa perundungan berdampak sangat kejam terhadap korban juga pelaku,’’jelasnya (8/8/2024).

Acara sosialisasi pencegahan perundungan dan kekerasan tersebut diikuti oleh 45 peserta yang didominasi oleh siswa dan guru, namun ada juga masyarakat sekitar yang turut hadir dalam kegiatan.

Melalui acara tersebut salah satu pemateri Masayu Ratu berharap akan adanya kesadaran bagi peserta untuk  tidak melakukan bahkan menolak perilaku perundungan dan kekerasan, ia juga ingin tindak perilaku semacam itu tidak semakin dinormalisasi.

“Harapan saya terhadap peserta yang mengikuti rancangan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran untuk tidak melakukan tindak kekerasan dan perundungan, bahkan suarakan penolakan pada tindakan semacam itu. 

Saya juga menyadari banyak sekali tindak perilaku perundungan sering kali dinormalisasi, dengan bermacam alasan saya juga ingin hal ini menjadi perhatian yang serius bagi kita semua agar tindak-tindak seperti ini tidak semakin dibiasakan,’’ tuturnya (8/8/2024).

Dengan terlaksananya sosialisasi tersebut, diharapkan kesadaran akan bahaya perundungan dan kekerasan semakin meningkat, sehingga tercipta lingkungan yang lebih aman, harmonis, dan bebas dari perilaku negatif khususnya di Desa Kuala Dua dan sekitarnya.


Penulis : Muhammad Soleh


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Gelar Program Sosialisasi untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Pencegahan Perundungan di Sekolah

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Gelar Program Sosialisasi untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Pencegahan Perundungan di Sekolah


Kuala Dua (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada 5 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 2 dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melaksanakan dua program sosialisasi di lingkungan sekolah di Desa Kuala Dua. 

Program pertama bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Nahdotssibyan, sedangkan program kedua fokus pada pencegahan perundungan dan kekerasan di MTS Al-Mas’udiyah.

Di Madrasah Ibtidaiyah Nahdotssibyan, mahasiswa KKL menghadirkan kegiatan yang dirancang khusus untuk memotivasi siswa kelas 5-6. Ahmad Wardi, salah satu anggota kelompok, menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya belajar.

Kegiatan utama meliputi penyampaian materi motivasi yang dipandu oleh Khayrul Hamsyah dan Annisa Himmatul Ulya, yang berbagi pengalaman pribadi mereka serta strategi untuk tetap termotivasi dalam belajar.

Selama acara, siswa juga mengikuti sesi tanya jawab, yang memberikan kesempatan bagi mereka untuk berdialog langsung tentang studi dan cita-cita mereka. Aktivitas interaktif seperti permainan kuis dan ice breaking turut diadakan untuk mengasah kemampuan konsentrasi siswa dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Ketua KKL kelompok 2 menyatakan, "Kami berharap kegiatan ini dapat membantu meningkatkan semangat belajar siswa dan memberikan dukungan positif agar mereka lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan akademis." Acara ini mendapatkan sambutan hangat dari siswa, guru, dan staf sekolah yang menyambut baik inisiatif mahasiswa dalam mendukung pendidikan lokal.

Sesi kedua dilanjutkan dengan sosialisasi di MTS Al-Mas’udiyah, fokus pada pencegahan perundungan dan kekerasan. Kegiatan ini melibatkan sesi edukasi dan diskusi tentang dampak perundungan serta langkah-langkah pencegahan. Salah satu aktivitas menarik dalam acara ini adalah hand painting, di mana para pelajar dan mahasiswa membuat tanda tangan di tangan sebagai simbol penolakan terhadap perundungan dan kekerasan.

Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan suportif, serta menggalang komitmen dari pelajar dan masyarakat untuk melawan perundungan. Dengan dukungan dari mahasiswa KKL dan partisipasi aktif dari sekolah, diharapkan program-program ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi generasi muda di Desa Kuala Dua.

Penulis: Aisy El Baridah, Nawang Lestari, Khairul Hamsyah


Mahasiswa IAIN Pontianak di Kuala Dua: Kreasi Karya Tangan untuk Sosialisasi dan Gotong Royong Bersihkan Lingkungan

Mahasiswa IAIN Pontianak di Kuala Dua: Kreasi Karya Tangan untuk Sosialisasi dan Gotong Royong Bersihkan Lingkungan


Kuala Dua (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada 5 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak dari kelompok dua menyoroti kegiatan mereka dengan pembuatan karya tangan untuk projek sosialisasi dan gotong royong membersihkan lingkungan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mereka dalam memberikan kontribusi positif di Desa Kuala Dua.

Hari ini, kelompok mahasiswa fokus pada pembuatan karya tangan untuk tiga tema sosialisasi yang akan dilaksanakan minggu ini, yaitu ‘Peningkatan Motivasi Belajar’, ‘Pencegahan Perundungan dan Kekerasan’, dan ‘Pergaulan Bebas’. Saat ini, mereka telah menyelesaikan projek untuk tema ‘Peningkatan Motivasi Belajar’ dan ‘Pencegahan Perundungan dan Kekerasan’. Untuk tema ‘Pergaulan Bebas’, proses pembuatan masih berlangsung. 

Kegiatan pembuatan karya tangan dilakukan oleh rekan-rekan perempuan dari kelompok, yang merancang dan menciptakan materi sosialisasi menggunakan kertas manila dan origami. Untuk tema ‘Peningkatan Motivasi Belajar’, mereka membuat sticky note berisi kata-kata motivasi pendek yang akan diberikan kepada siswa-siswa di sekolah dasar. Sementara itu, laki-laki dalam kelompok bertugas untuk membersihkan lingkungan di sekitar Desa Bhakti Suci Satu.

Dalam gotong royong tersebut, mahasiswa membersihkan lapangan yang akan digunakan untuk kegiatan 17 Agustus. Mereka mengumpulkan sampah, membersihkan kotoran, dan membuat garis lapangan agar masyarakat dapat menggunakan fasilitas tersebut dengan lebih mudah. Kegiatan ini tidak hanya membantu mempersiapkan lokasi acara, tetapi juga meningkatkan interaksi antara mahasiswa dan warga lokal.

Kegiatan pembuatan karya tangan dan gotong royong ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kerja sama dan partisipasi dalam menciptakan perubahan positif. Mahasiswa belajar untuk menghargai perbedaan pendapat dan menyadari bahwa kolaborasi yang baik dapat menghasilkan karya yang indah dan memberikan manfaat bagi semua pihak.

Melalui projek ini, mahasiswa IAIN Pontianak tidak hanya berkontribusi dalam sosialisasi dan kebersihan lingkungan, tetapi juga mengembangkan sikap saling menghargai dan bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan memotivasi masyarakat setempat untuk terus berkolaborasi demi kesejahteraan bersama.

Penulis: Masayu Ratu A. H, Fitria, dan M. Irgi Fahrezi


Mahasiswa Dorong Pengembangan Potensi Siswa melalui Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah dan Masjid

Mahasiswa Dorong Pengembangan Potensi Siswa melalui Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah dan Masjid


Kuala Dua (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada 5 Agustus 2024, sebanyak 26 mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melanjutkan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mereka di Desa Kuala Dua. Hari ini menandai hari ke-12 dari program pengabdian mereka yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat setempat.

Fokus utama kegiatan hari ini adalah pengajaran di dua lembaga pendidikan di Desa Kuala Dua: SMAS Hidayatul Mubtadi'ien Sungai Raya dan Madrasah Ibtidaiyah Nahdhotussibyan Sungai Raya. Mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok; empat orang mengajar di SMAS Hidayatul Mubtadi'ien, sementara enam orang lainnya bertugas di Madrasah Ibtidaiyah Nahdhotussibyan. 

Di SMAS Hidayatul Mubtadi'ien, materi yang diajarkan mencakup SBK (Seni Budaya dan Keterampilan), Sosiologi, dan Sejarah. Selain itu, mahasiswa juga melatih paskibra untuk persiapan upacara 17 Agustus. Sementara itu, di Madrasah Ibtidaiyah Nahdhotussibyan, mahasiswa mengajarkan Fiqih, Al-Quran Hadis, dan Akidah Akhlak. Untuk meningkatkan interaksi siswa selama pelajaran, mahasiswa mengadakan sesi tanya jawab dan aktivitas interaktif.

Selanjutnya, mahasiswa KKL juga mempersiapkan kegiatan sosialisasi terkait bullying yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada Rabu, 7 Agustus 2024, di Madrasah Ibtidaiyah Nahdhotussibyan Sungai Raya. Persiapan termasuk pembuatan materi dan bingkisan untuk mendukung sosialisasi tersebut.

Selain kegiatan mengajar, mahasiswa KKL terlibat dalam program lain di desa, seperti mengajar membaca Al-Quran di Masjid At-Takwa setelah sholat Magrib hingga Isya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta menjalin hubungan baik antara mahasiswa, masyarakat, dan siswa.

KKL ini bukan hanya sebagai bentuk pengabdian, tetapi juga merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan pemecahan masalah dalam konteks nyata. Pengalaman ini diharapkan akan membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pendidik profesional dan berjiwa sosial di masa depan.

Penulis: Hafidz Fakhrurrazi, Nurul Nadiyanti, dan Wafiq Azizah


Struktur Organisasi LP2M

Formulir Kontak