LP2M IAIN PONTIANAK
PENGUMUMAN PENDAFTARAN PROPOSAL BANTUAN PENELITIAN BERBASIS STANDAR BIAYA KELUARAN IAIN PONTIANAK TAHUN ANGGARAN 2025

PENGUMUMAN PENDAFTARAN PROPOSAL BANTUAN PENELITIAN BERBASIS STANDAR BIAYA KELUARAN IAIN PONTIANAK TAHUN ANGGARAN 2025

 

Disampaikan dengan hormat, bahwa berdasarkan jadwal pembukaan program bantuan penelitian berbasis standar biaya keluaran tahun 2025, maka kami Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat IAIN Pontianak membuka pendaftaran Proposal Bantuan Penelitian Berbasis SBK Tahun Anggaran 2025. Pengumuman selengkapnya silahkan unduh di sini.

Juknis Bantuan Penelitian berbasis SBK Tahun 2025 pada link dibawah ini: http://tiny.cc/juknisPENELITIAN2025

IAIN Pontianak Dorong Penguatan Literasi Matematika dan Karakter Peserta Didik di SDN 24 Sui. Kakap

IAIN Pontianak Dorong Penguatan Literasi Matematika dan Karakter Peserta Didik di SDN 24 Sui. Kakap

 

Kubu Raya – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan melalui pelaksanaan kegiatan bertajuk “Penguatan Literasi Matematika dan Karakter Peserta Didik SD Melalui Pojok Digital Sekolah Berbasis Media VISIDI-MIPAI”. Kegiatan ini berlangsung di SDN 24 Sui. Kakap, Kabupaten Kubu Raya, dan melibatkan berbagai pihak, termasuk mahasiswa, guru, dan masyarakat setempat.

Program ini dirancang untuk memberikan solusi inovatif dalam meningkatkan literasi matematika sekaligus membangun karakter peserta didik, khususnya di tingkat sekolah dasar. Kegiatan ini merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dijalankan oleh Dosen IAIN Pontianak dari Prodi Tadris Matematika, Havizul, S.T., M.Pd. dengan melibatkan mahasiswa dari Program Studi Tadris Matematika dan PAI. Pojok Digital Sekolah Berbasis Media VisIDi-MiPAI berfungsi sebagai sarana pembelajaran Matematika dan pembinaan karakter peserta didik sekolah  dasar yang memanfaatkan teknologi digital.

Ketua pelaksana pengabdian, Havizul menyatakan bahwa kegiatan PKM Berbasis Riset ini berangkat dari hasil analisis kebutuhan akan media pembelajaran berbasis digital yang mampu menghadirkan pengalaman belajar yang ineraktif, menarik, relevan, bermakna, dan berkesinambungan. "Kami melihat adanya peluang untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran, khususnya dalam meningkatkan literasi matematika yang masih menjadi tantangan di sekolah dasar. Selain itu, kami juga ingin menanamkan nilai-nilai karakter, terutama pencegahan bullying, melalui pendekatan berbasis digital ini," ujar Ketua pelaksana pengabdian.

Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan identifikasi kebutuhan peserta didik dan sekolah, yang kemudian dilanjutkan dengan perancangan konten digital. Konten tersebut mencakup materi matematika, seperti operasi arimatika dan konsep uang, serta materi penguatan karakter yang berfokus pada pencegahan perilaku bullying.

Kepala SDN 24 Sui. Kakap menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. "Kami sangat terbantu dengan hadirnya Pojok Digital Sekolah. Anak-anak terlihat lebih antusias belajar, khususnya dalam memahami konsep-konsep matematika yang sebelumnya mereka anggap sulit. Tidak hanya itu, pembinaan karakter bagi peserta didik juga menjadi lebih efektif, terutama untuk pencegahan perilaku bullying yang merupakan salah satu program prioritas di sekolah ini." tuturnya.

Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan identifikasi kebutuhan peserta didik dan sekolah, yang kemudian dilanjutkan dengan perancangan konten digital. Konten tersebut mencakup materi matematika, seperti operasi arimatika dan konsep uang, serta materi penguatan karakter yang berfokus pada pencegahan perilaku bullying.

Kepala SDN 24 Sui. Kakap menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. "Kami sangat terbantu dengan hadirnya Pojok Digital Sekolah. Anak-anak terlihat lebih antusias belajar, khususnya dalam memahami konsep-konsep matematika yang sebelumnya mereka anggap sulit. Tidak hanya itu, pembinaan karakter bagi peserta didik juga menjadi lebih efektif, terutama untuk pencegahan perilaku bullying yang merupakan salah satu program prioritas di sekolah ini." tuturnya.





Tingkatkan Kualitas Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Aplikasi, Iain Pontianak Lakukan Benchmarking Ke Iain Madura Dan Uin Sunan Ampel

Tingkatkan Kualitas Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Aplikasi, Iain Pontianak Lakukan Benchmarking Ke Iain Madura Dan Uin Sunan Ampel

  

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melakukan kunjungan benchmarking ke IAIN Madura dan UIN Sunan Ampel Surabaya pada hari Senin 26/02/2024. Kunjungan ini dilakukan bertujuan untuk berdiskusi mengenai Aplikasi Online Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat berbasis kampus yakni “SIPPOL” yang dikembangkan dikampus IAIN Madura.

Dalam kunjungan ini Dr. Usman, M. Pd. I, sebagai perwakilan IAIN Pontianak disambut hangat oleh Rektor IAIN Madura Dr. H. Saiful Hadi, M. Pd,  serta Ketua LP2M Drs. Mashur Abadi di ruang rapat rektor. Tujuan utama kunjungan ini sebenarnya adalah agar aplikasi ini bisa menjawab masalah-masalah dalam penelitian dan tentunya semua juga tetap merujuk kepada juknis penelitian yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI.

Selain itu perwakilan IAIN Pontianak juga berkesempatan mengunjungi Kampus UIN Sunan Ampel di Surabaya untuk mendalami tentang aplikasi pendampingb Litapdimas berbasis kampus yang dinamakan “SULISTIA”. Informasi tentang aplikasi ini langsung dijelaskan oleh ketua Lp2m bapak Dr. Zaini dan beliau secara langsung memberikan demonstrasi tentang aplikasi tersebut. Bahkan juga ditawarkan untuk kerjasama dalam mengembangkan aplikasi penelitian ini. 

“dengan studi banding ini saya berharap dapat mempelajari tentang aplikasi pendamping penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ini dengan baik dan tentunya melalui kerjasama ini nanti dapat di implementasikan untuk meningkatkan kualitas penelitian dan dapat mengurangi masalah-masalah yang sering ditemukan” ujar Dr. Usman. 

Sangat perlu untuk ditindak lanjuti kemungkinan lp2m IAIN Pontianak memiliki aplikasi online penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berbasis kampus, baik itu melakukan kerjasama dengan kampus yang yang sudah memiliki aplikasi atau membuat sendiri programnya bekerjasama dengan PTID IAIN Pontianak.




PENEGAKAN HUKUM TERKAIT PERCERAIAN, PERNIKAHAN DINI, SERTA PERLINDUNGAN HAK-HAK PEREMPUAN DAN ANAK

PENEGAKAN HUKUM TERKAIT PERCERAIAN, PERNIKAHAN DINI, SERTA PERLINDUNGAN HAK-HAK PEREMPUAN DAN ANAK

 

Silaturahmi dan Diskusi  Tim Pusat Studi Gender Dan Anak IAIN Pontianak Dengan Pengadilan Agama Sanggau


Sanggau.
Pengadilan Agama memiliki fungsi strategis dalam penegakan hukum terkait perceraian, pernikahan dini, serta perlindungan hak-hak perempuan dan anak. Tidak hanya sebagai penyelesai sengketa, tetapi juga sebagai pelindung yang menjunjung tinggi keadilan sosial dan hak asasi manusia. Demikian penegasan yang disampaikan Helman Fajry selaku Ketua Pengadilan Agama Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat saat menerima kunjungan Fitri Kusumayanti selaku koordinator Pusat Studi Gender dan Anak  IAIN Pontianak beserta tim pada Kamis (28/11-’24) lalu.

Suasana diskusi yang penuh keramahtamahan itu dalam rangka menjalin silaturahim serta pemetaan wilayag gender social dan inklusi di Kabupaten Sanggau, sekaligus proses untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai isu-isu vital sehubungan perceraian, pernikahan dini, serta hak-hak perempuan dan anak. Memastikan bahwa perempuan mendapatkan keadilan dan hak-hak secara pantas dan diakui dalam setiap proses hukum. Di mana Pengadilan Agama tidak hanya bertugas menyelesaikan konflik, tetapi juga memberikan perlindungan hukum yang esensial bagi perempuan dan anak.

Tim Pusat Studi Gender IAIN Pontianak sangat mengapresiasi komitmen Pengadilan Agama Sanggau bahwa setiap proses hukum dilaksanakan dengan adil, mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan terhadap perceraian, pernikahan dini dan anak-anak serta seluruh anggota keluarga. Memberikan masukan bahwa fenomena pernikahan dini masih menjadi masalah serius. Sering kali menghalangi anak-anak dari pendidikan yang layak dan meningkatkan risiko kekerasan dalam rumah tangga. Atas dasar itu, perlu perhatian dan tindakan segera dan terukur dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat. Setiap perempuan berhak mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, serta anak-anak berhak untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang nyaman dan aman.

Ketua Pengadilan Agama Sanggau  yang saat diskusi berlangsung didampingi Panitera Pengadilan Agama Sanggau, bersama TIM Pusat Studi Gender dan Anak IAIN Pontianak sepakat bahwa perlu ada kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah setempat melalui instansi terkait, lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat sipil untuk sama-sama memberikan edukasi yang komprehensif tentang hak-hak ini. Mendorong masyarakat untuk aktif melalui fungsi masing-masing, bahkan bersama-sama mendiskusikan dan menemukan solusi terbaik atas isu-isu tersebut. Akhir kata, Koordinator  Pusat Studi Gender dan Anak IAIN Pontianak melalui diskusi ini mengisyaratkan pesan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi perempuan dan anak, bahwa semua pihak memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa hak-hak perempuan dan anak perlu dilindungi dan dihormati.

Jurnal At-Turats Raih Peringkat Sinta 4: Langkah Awal Menuju Target Lebih Tinggi

Jurnal At-Turats Raih Peringkat Sinta 4: Langkah Awal Menuju Target Lebih Tinggi

 

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menerima kabar gembira dengan pencapaian akreditasi terbaru Jurnal At-Turats, yang kini berhasil meraih peringkat Sinta 4. Keputusan ini didasarkan pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 177/E/KPT/2024, yang diterbitkan pada 15 Oktober 2024. Peringkat ini berlaku mulai dari Volume 15 Nomor 1 Tahun 2021 hingga Volume 19 Nomor 2 Tahun 2025.

Jurnal At-Turats, yang berfokus pada kajian pemikiran pendidikan Islam, diterbitkan dua kali setahun oleh Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan (FTIK) IAIN Pontianak. Capaian ini merupakan hasil dari kerja keras tim editorial serta dukungan penuh dari institusi.

Dr. Syamsul Kurniawan, M.S.I., selaku Editor-in-Chief, menyampaikan apresiasinya kepada Dr. Muhammad Lutfi Hakim, M.H.I., Koordinator Ketua Rumah Jurnal, atas dukungannya, serta kepada Adi Santoso dan Nopita Sari selaku pengelola jurnal atas dedikasi mereka dalam meningkatkan kualitas jurnal, baik dari aspek manajemen maupun substansi artikel. "At-Turats adalah jurnal berkualitas tinggi, baik dari sisi penulis maupun tim editorial. Hal ini terlihat dari kualitas tulisan yang kami terbitkan. Kami optimis dapat meningkatkan akreditasi ini ke peringkat yang lebih tinggi, dengan target Sinta 2 dan selanjutnya menuju indeksasi Scopus,” ujarnya.

Langkah strategis ini diharapkan dapat menjadi pemacu semangat untuk terus meningkatkan kualitas publikasi ilmiah di IAIN Pontianak, sekaligus memperkuat kontribusi At-Turats dalam pengembangan ilmu pendidikan Islam.

LP2M IAIN Pontianak Gelar Pengabdian Masyarakat di SMKN 4 Singkawang:  Bangun Kewarganegaraan Digital dengan Pendekatan DQ Framework

LP2M IAIN Pontianak Gelar Pengabdian Masyarakat di SMKN 4 Singkawang: Bangun Kewarganegaraan Digital dengan Pendekatan DQ Framework


 

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak kembali menunjukkan kontribusi nyata dalam upaya mencerdaskan generasi muda melalui program pengabdian masyarakat. Bertempat di SMKN 4 Singkawang, kegiatan ini mengangkat tema "Membangun Kewarganegaraan Digital dengan Pendekatan DQ Framework", dan berlangsung dengan penuh antusias dari para peserta.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala SMKN 4 Singkawang, Ibu Erli Puspitasari, S.P., M.MA., yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya literasi digital di kalangan generasi muda. “Dalam dunia yang semakin terkoneksi secara digital, siswa perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi warga digital yang bertanggung jawab. Saya sangat mengapresiasi kolaborasi ini sebagai upaya membangun masa depan siswa yang lebih baik,” ungkapnya.

Sebagai narasumber utama, Bapak Muhammad Rachimoellah, M.A.P., dosen dari Politeknik Negeri Pontianak, memaparkan pentingnya pendekatan DQ (Digital Intelligence Quotient) Framework sebagai panduan membangun kewarganegaraan digital. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa DQ Framework mencakup berbagai elemen, seperti:

  • Keselamatan Digital: Melindungi diri dari ancaman di dunia maya.
  • Literasi Digital: Memahami informasi secara kritis.
  • Etika Digital: Berinteraksi secara sopan dan bertanggung jawab di ruang digital.


“DQ Framework membantu generasi muda memahami tidak hanya bagaimana menggunakan teknologi, tetapi juga bagaimana bertanggung jawab secara sosial dan moral di dunia maya,” ujar Muhammad Rachimoellah.

Selama sesi interaktif, para siswa dilibatkan dalam diskusi mengenai tantangan dunia digital, seperti penyebaran berita palsu, cyberbullying, dan perlindungan privasi. Narasumber juga memberikan simulasi praktis dalam mengelola jejak digital, sehingga siswa dapat mengembangkan reputasi online yang sehat.

Kegiatan berlangsung mulai tanggal 31 Oktober 2024, diikuti oleh puluhan siswa SMKN 4 Singkawang dengan antusiasme tinggi. Para peserta diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam menggunakan teknologi sehari-hari. Salah satu siswa, Fitri, mengungkapkan, “Saya belajar banyak dari kegiatan ini, terutama tentang pentingnya menjaga privasi di media sosial dan bagaimana membedakan informasi yang benar dan palsu.”

Selain itu, workshop interaktif juga menjadi daya tarik tersendiri. Dalam kegiatan ini, para siswa diajak untuk mempraktikkan penggunaan teknologi secara aman dan etis, sesuai dengan prinsip-prinsip dalam DQ Framework.

Ketua Tim Pengabdian ini  Putri Handayani Lubis, M.Si mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tridharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan pihak sekolah dan akademisi lain sangat penting untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan. “Kami berharap program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada siswa, tetapi juga menjadi awal dari penguatan literasi digital di lingkungan pendidikan,” ujar Putri Handayani Lubis, M.Si.

Melalui kegiatan ini, LP2M IAIN Pontianak berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cakap secara teknologi tetapi juga bijak dalam penggunaannya. Kepala SMKN 4 Singkawang, Ibu Erli Puspitasari, menutup acara dengan harapan besar terhadap siswa. “Semoga ilmu yang didapatkan hari ini bisa menjadi bekal untuk kalian semua menjadi warga digital yang cerdas, beretika, dan bertanggung jawab,” tuturnya.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini menegaskan komitmen LP2M IAIN Pontianak dalam memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital yang semakin kompleks.

Penulis : Hikmah Nurfadhilah.

BANGUN DAYA TAHAN KERUKUNAN MASYARAKAT, DOSEN IAIN PONTIANAK GELAR FORUM MODERASI BERAGAMA

BANGUN DAYA TAHAN KERUKUNAN MASYARAKAT, DOSEN IAIN PONTIANAK GELAR FORUM MODERASI BERAGAMA

 

Dosen IAIN Pontianak mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat berupa kegiatan Sosialisasi Moderasi Beragama. Mengusung tema Membangun Kesadaran Hidup Rukun dan Moderat Dalam Beragama Untuk Masyarakat Yang Berdaya Tahan, agenda ini terlaksana berkat kolaborasi bersama dengan Lembaga Hubungan Umat Beragama dan Peradaban (LHUBP) PWM Kalbar, LazisMu Kalbar dan Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) kabupaten Sanggau. 

Terselenggara di aula Borneo Hotel Meldy Kecamatan Kapuas pada Sabtu, 23 November 2024, giat ini diikuti oleh peserta dari Forum Pemuda Desa Sadar Kerukunan Ilir Kota dan puluhan peserta lintas agama lainnya. 

Tampil sebagai pemateri pertama Dr. Syamsul Kurniawan, S. Th. I, M. SI ketua prodi Pendidikan Agama Islam FTIK IAIN Pontianak yang menyampaikan bahasan analisis sosial dengan mode iceberg analysis. Pemateri kedua Ust. Nabhan Husein salah satu pimpinan FKUB kab. Sanggau dengan materi Nilai-nilai Dasar Moderasi Beragama. 

Kegiatan ini berjalan dengan hikmat dan penuh dinamika.  Jalan pemapaparan materi dilanjutkan dengan diskusi dan diselingi berbagai ice breaking yang membangkitkan semangat para peserta. Pembagian doorprize di akhir sesi kegiatan ini menambah kemeriahan dan antusiasme audiens.  Nampak wajah kegirangan dan semangat yang berbaur dalam suasana jangan kekeluargaan menjadi aura dominan di ruangan itu.


Andry Fitriyanto, M. Ud dalam sambutannya mewakili panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari agenda Pengabdian Kepada Masyarakat LP2M IAIN Pontianak yang berkolaborasi dengan beberapa stake holder. " Tujuan dari agenda ini adalah untuk memperkuat resiliensi kerukunan hidup antar umat beragama di kabupaten Sanggau. Kami berharap nilai-nilai moderasi beragama dapat diinternalisasikan dalam kehidupan bersama dan menjadi semacam antibodi yang dapat meminimalisir segala pemicu konflik horizontal antar umat beragama," ungkapnya. 

Fany salah seorang peserta kegiatan perwakilan agama Katolik menyampaikan harapannya. “Semoga forum seperti ini bisa berkembang lebih lanjut,  bukan hanya untuk mahasiswa dan orang tua, tapi dan anak-anak muda bisa untuk anak SD mungkin SMP dan SMA agar mereka itu lebih mengetahui tentang agama-agama. Terimakasih telah melibatkan kami," ujarnya sambil tersenyum.

Pemberdayaan Istri Nelayan di Desa Tanjung Saleh: Pelatihan Pengelolaan Hasil Laut dan Pertanian untuk Kesejahteraan Ekonomi Keluarga

Pemberdayaan Istri Nelayan di Desa Tanjung Saleh: Pelatihan Pengelolaan Hasil Laut dan Pertanian untuk Kesejahteraan Ekonomi Keluarga

 

Desa Tanjung Saleh, Kabupaten Kubu Raya, 24 November 2024. Tim Kegiatan pengabdian kepada masyarakat IAIN Pontianak mengadakan kegiatan yang bertajuk “Pemberdayaan Istri Nelayan Melalui Pengelolaan Hasil Laut dan Pertanian di Desa Tanjung Saleh Kabupaten Kubu Raya”.  Kegiatan yang berlangsung di Dusun Paret Pangeran ini, berfokus pada pengelolaan hasil laut dan pertanian sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga nelayan di daerah pesisir.

Turut hadir pada kegiatan pemberdayaan istri nelayan ketua Pelaksana Kegiatan, Dr. Fitri Kusumayanti, M.Si serta anggota pelaksana Imam Agung prakoso, M.H dan M. Fadhil Yarda Gafallo, M.A.  Dalam sambutannya, Dr. Fitri Kusumayanti menjelaskan, “Tujuan utama kami adalah memberikan keterampilan praktis yang dapat diterapkan langsung oleh istri-istri nelayan. Dengan pengetahuan tentang pengelolaan hasil laut dan pertanian, mereka dapat menghasilkan produk yang lebih bernilai dan membantu meningkatkan pendapatan keluarga.”

Selama kegiatan, para peserta diberikan pelatihan langsung mengenai cara mengolah hasil laut dan pertania menjadi produk bernilai jual. Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan pemberian materi oleh Hijrah Haryono, M. Si, dalam memberikan wawasan mengenai pentingnya manajemen pengelolaan usaha rumah tangga bagi perempuan pesisir. Materi ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang bagaimana perempuan pesisir dapat mengelola usaha rumah tangga mereka secara lebih efisien, dengan memperhatikan aspek-aspek manajerial dasar seperti pengelolaan keuangan, perencanaan usaha, serta pengelolaan waktu antara tugas domestik dan kegiatan ekonomi.

"Pengelolaan usaha rumah tangga sangat penting bagi perempuan pesisir. Dengan pengelolaan yang baik, usaha-usaha kecil yang mereka jalankan di rumah bisa berkembang dan berkontribusi pada peningkatan ekonomi keluarga," ungkap Hijrah Haryono dalam penyampaian materi.


Peserta yang hadir dalam kegiatan ini terdiri ibu rumah tangga, yang sebagian besar merupakan istri dari nelayan setempat. Mereka sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, aktif bertanya, serta mempraktikkan langsung teknik-teknik yang diajarkan. Beberapa di antaranya mengungkapkan harapan agar pelatihan ini dapat memberikan dampak yang nyata dalam kehidupan mereka. "Dengan ilmu yang kami dapatkan hari ini, kami akan mencoba mengolah hasil laut dan mengembangkan usaha kami di rumah. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk meningkatkan ekonomi keluarga," ujar salah seorang peserta.

Kegiatan ini juga mendapat sambutan hangat dari Kepala Dusun yang turut hadir dalam kegiatan ini. "Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh tim pengabdian masyarakat IAIN Pontianak ini. Ini adalah langkah positif dalam pemberdayaan istri nelayan, yang selama ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan perekonomian desa. Kami berharap program seperti ini bisa berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi warga kami," 

Adaptasi Guru MAN Bengkayang Hadapi Perubahan dengan Pelatihan AI

Adaptasi Guru MAN Bengkayang Hadapi Perubahan dengan Pelatihan AI

MAN Bengkayang, madrasah aliyah di pelosok Kalimantan Barat, menghadapi tantangan besar untuk beradaptasi dengan perubahan dalam dunia pendidikan digital. Jarak yang jauh dari pusat kota membuat akses mereka terhadap teknologi terkini sering kali terbatas. Menyadari kebutuhan ini, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Pontianak, dengan dukungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), menyelenggarakan pelatihan “Penelitian Tindakan Kelas Berbasis Artificial Intelligence bagi Guru.” Program ini dipimpin oleh Ibu Helva Zurayah, M.Ag, dan dilaksanakan di lapangan oleh Ibu Nopita Sari, M.Pd. Salah satu narasumber yang turut hadir adalah Feni Nurhaliza, S.Pd., seorang praktisi AI dalam pendidikan, yang memberikan wawasan penting bagi para guru.

Pelatihan ini bertujuan membantu para guru MAN Bengkayang beradaptasi dengan perubahan besar dalam teknologi, terutama dalam memanfaatkan AI untuk penelitian tindakan kelas. Ibu Nopita menjelaskan bahwa AI adalah alat praktis yang bisa meringankan beban para guru, terutama dalam hal evaluasi dan analisis hasil belajar siswa. Bagi MAN Bengkayang, kegiatan ini menjadi kesempatan berharga untuk meningkatkan kualitas pengajaran dengan cara yang lebih modern dan relevan.

Dalam sambutannya, Bapak Kaprodi PAI IAIN Pontianak, Dr. Syamsul Kurniawan, S.Th.I., M.S.I., menegaskan pentingnya pengabdian masyarakat dalam membantu guru-guru di pelosok agar lebih mudah beradaptasi dengan perubahan teknologi. Menurutnya, pelatihan ini merupakan bagian penting dari tanggung jawab sosial akademisi untuk memfasilitasi masyarakat, khususnya dalam pendidikan, agar lebih siap menghadapi era digital.

Sambutan positif juga datang dari Kepala Madrasah MAN Bengkayang, Bapak Ridwan, S.Pd., yang menyambut baik pelatihan ini. “Dengan adanya teknologi AI, pekerjaan guru dapat lebih mudah dan tepat sasaran, dan hal ini sangat diperlukan untuk menghadapi perubahan zaman,” ujar Ridwan. Baginya, pelatihan ini menjadi solusi bagi para guru untuk beradaptasi dan memanfaatkan teknologi yang mendukung pembelajaran yang lebih efektif.

Sesi pertama pelatihan diawali dengan pengenalan dasar tentang AI dan aplikasinya dalam penelitian tindakan kelas. Para guru sangat antusias mengikuti materi yang dibawakan oleh Ibu Nopita Sari. Sesi ini menjadi semakin menarik dengan kehadiran Feni Nurhaliza, S.Pd., sebagai narasumber utama. Feni, seorang praktisi AI di bidang pendidikan, berbagi pengalaman langsung tentang bagaimana AI dapat diimplementasikan dalam kelas untuk mendukung pembelajaran dan evaluasi.

Feni menjelaskan bahwa AI sebenarnya adalah alat yang sangat membantu untuk mempermudah proses pengumpulan dan analisis data belajar siswa. Menurutnya, teknologi ini tidak sulit diterapkan, bahkan dapat membantu guru memonitor perkembangan siswa secara real-time. Dalam sesi ini, Feni memberikan contoh-contoh aplikasi AI dalam pendidikan yang sederhana namun efektif, yang dapat langsung dipraktikkan oleh guru.


Pada sesi berikutnya, para guru diajak untuk lebih memahami bagaimana mengintegrasikan AI dalam penelitian tindakan kelas. Mereka diajarkan cara menyusun instrumen penelitian yang dapat memetakan kebutuhan siswa dan membuat strategi pengajaran yang lebih adaptif. Dengan pendekatan berbasis data dari AI, guru-guru diharapkan bisa lebih mudah dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu siswa.

Hari kedua pelatihan berfokus pada penyusunan rencana tindakan kelas berbasis AI. Guru-guru dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menyusun rencana penelitian sesuai konteks kelas masing-masing. Meski waktu pelatihan terbatas, para guru berhasil menghasilkan rencana penelitian yang inovatif. Feni memberikan masukan dan bimbingan kepada setiap kelompok, memastikan bahwa setiap rencana yang disusun memiliki pendekatan AI yang aplikatif.

Tak hanya itu, Feni juga memperlihatkan bagaimana AI dapat mempermudah proses penilaian siswa secara komprehensif. Menurutnya, teknologi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan belajar setiap siswa, sehingga guru dapat lebih fokus dalam memberikan bantuan belajar yang sesuai. Para guru menyambut antusias setiap saran dan tips yang diberikan oleh Feni, yang memberikan gambaran nyata bahwa AI bukan hanya teori tetapi juga dapat diaplikasikan dengan mudah.

Seorang guru, Bapak Muslimin, mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberinya cara baru dalam mengelola kelas. “AI benar-benar membantu kami dalam memetakan perkembangan siswa. Kami tidak hanya lebih mudah menilai siswa, tetapi juga bisa lebih tepat dalam merancang pembelajaran,” katanya. Bapak Muslimin berharap pelatihan ini bisa lebih sering diadakan agar guru-guru di pelosok dapat mengikuti perkembangan zaman.

Pelatihan ini menjadi sarana bagi para guru untuk berdiskusi dan berbagi ide. Mereka berbagi pengalaman mengenai tantangan yang dihadapi dalam mengelola kelas, serta solusi-solusi teknologi yang bisa diadaptasi. Dari diskusi ini, terlihat bahwa guru-guru MAN Bengkayang sangat bersemangat untuk beradaptasi dengan teknologi dan siap mengimplementasikan perubahan dalam kelas.

Pada sesi akhir, para guru mempresentasikan rencana tindakan kelas berbasis AI yang telah mereka susun. Feni Nurhaliza memberikan apresiasi atas kerja keras para guru dan memberikan beberapa saran untuk menyempurnakan rencana mereka. Menurutnya, inisiatif yang ditunjukkan oleh para guru adalah bentuk adaptasi yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi perubahan teknologi.

Dr. Syamsul Kurniawan mengapresiasi dedikasi guru-guru yang mengikuti pelatihan ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini adalah langkah adaptasi penting yang patut dijadikan contoh bagi madrasah lainnya. Menurutnya, pelatihan ini membantu guru-guru MAN Bengkayang lebih percaya diri dalam menghadapi tuntutan zaman.

Bapak Ridwan, Kepala MAN Bengkayang, merasa bangga dengan hasil yang dicapai para guru. Beliau berharap dengan pelatihan ini, MAN Bengkayang bisa terus bergerak maju dan beradaptasi dengan teknologi pendidikan. Baginya, kemampuan beradaptasi dengan perubahan ini adalah kunci bagi sekolah di pelosok untuk tetap relevan di era digital.

Dengan selesainya pelatihan ini, MAN Bengkayang kini memiliki bekal yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan di dunia pendidikan digital. Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga membangun kepercayaan diri para guru dalam memanfaatkan teknologi AI. Tim PKM IAIN Pontianak berharap agar kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini dapat terus berjalan dan membantu guru-guru di pelosok yang berupaya beradaptasi dengan perubahan.

Penulis: Maimunah

Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Prodi Tadris Matematika FTIK IAIN Pontianak oleh LP2M Pontianak: Pelatihan Penggunaan Software GeoGebra pada Materi Geometri Analitik untuk Siswa SMA

Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Prodi Tadris Matematika FTIK IAIN Pontianak oleh LP2M Pontianak: Pelatihan Penggunaan Software GeoGebra pada Materi Geometri Analitik untuk Siswa SMA

Pontianak, 12 November 2024– Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) oleh dosen-dosen dari Program Studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Pontianak sukses dilaksanakan pada hari Senin dan Selasa, 11 dan 12  November 2024, di SMAN 10 Pontianak. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan Penggunaan Software GeoGebra pada Materi Geometri Analitik untuk Siswa SMA.

Kegiatan PKM ini melibatkan tiga dosen dari Prodi Tadris Matematika, yaitu Kaprodi Tadris Matematika Zulkarnain, S.Si., M.Pd., Sekprodi Desty Septianawati, M.Pd., dan Ressy Rustanuarsi, M.Pd., yang juga bertindak sebagai pemateri utama. Selain itu, enam mahasiswa semester 5 Prodi Tadris Matematika turut hadir untuk mendampingi jalannya pelatihan.

Bertempat di laboratorium komputer SMAN 10 Pontianak, kegiatan ini berfokus pada pengenalan dan pelatihan penggunaan software GeoGebra untuk materi Geometri Analitik. GeoGebra dipilih karena memiliki fitur lengkap yang mampu membantu siswa dalam memahami konsep geometri dengan visualisasi yang interaktif.


Kegiatan orientasi software Geogebra yang bertujuan untuk membantu siswa memahami penggunaan aplikasi ini dalam pembelajaran geometri. Ressy Rustanuarsi, M.Pd. selaku pemateri menjelaskan, “Kegiatan ini bertujuan untuk mengorientasikan siswa pada software Geogebra. Software ini memiliki fitur yang lengkap sehingga dapat membantu dalam pengerjaan soal yang berkaitan dengan geometri.” Dalam kegiatan ini, siswa diperkenalkan pada berbagai fitur GeoGebra, termasuk cara menggunakan alat-alat visualisasi geometri analitik yang tersedia di dalam software. Banyak siswa yang baru pertama kali mengenal software ini, sehingga pelatihan ini sangat bermanfaat bagi mereka.

Salah satu siswa peserta pelatihan menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat menarik dan bermanfaat. “Pelatihan ini sangat membantu saya dalam memahami materi geometri secara visual.” ujar salah satu siswa. Selain itu, dosen dan mahasiswa yang terlibat merasa senang karena kegiatan ini mendapat respons positif dari para siswa yang antusias dalam mengikuti pelatihan.

Melalui kegiatan PKM ini, diharapkan siswa SMAN 10 Pontianak dapat lebih mudah memahami konsep-konsep geometri analitik dengan bantuan teknologi. Dosen dan mahasiswa Prodi Tadris Matematika juga berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di sekolah-sekolah lain sehingga lebih banyak siswa yang dapat merasakan manfaatnya.




Ad Placement

Formulir Kontak