Punggur Kapuas (lp2m.iainptk.ac.id) 20 Agustus 2024 – Program pesantren kilat yang diselenggarakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak 2024 di Desa Punggur Kapuas berhasil membangkitkan antusiasme anak-anak dalam belajar Al-Qur’an. Kegiatan ini, yang berfokus pada tahsin Iqra’, tilawah Al-Qur’an, serta materi keagamaan lainnya, berlangsung selama satu minggu di Masjid Jami’atul Muslimin.
Inisiatif program pesantren kilat ini merupakan bentuk pengabdian mahasiswa KKL kepada masyarakat. Program ini menyajikan berbagai materi pembelajaran, mulai dari tahsin Iqra’, tilawah Al-Qur’an, Yasin, Maulid Nabi, fiqih ibadah, bahasa Arab, hingga hafalan surah pendek dan doa sehari-hari. Kegiatan dilaksanakan setiap malam setelah salat Maghrib hingga menjelang waktu Isya, dengan jadwal yang fleksibel agar anak-anak tetap dapat mengikuti kegiatan belajar di masjid.
Masjid Jami’atul Muslimin, yang terletak di lokasi strategis desa, menjadi pusat kegiatan belajar mengajar. Peserta utama program ini adalah anak-anak dari Desa Punggur Kapuas dan sekitarnya. Mereka menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti setiap sesi pembelajaran, didampingi oleh mahasiswa KKL yang berperan aktif sebagai pengajar dan pendamping.
Meskipun Desa Punggur Kapuas memiliki potensi besar dalam bidang pendidikan Al-Qur’an, beberapa tantangan masih ada, seperti kurangnya kelancaran sebagian anak-anak dalam membaca Al-Qur’an. Program pesantren kilat ini diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut dan meningkatkan kualitas pembelajaran Al-Qur’an di desa.
Habib Nasrullah Muhammad Rifqy Al Habsyi, salah satu pengajar dari mahasiswa PKN, mengungkapkan bahwa sebagian besar anak-anak masih perlu meningkatkan pemahaman tentang huruf hijaiyah dan cara membacanya dengan benar. Meskipun demikian, antusiasme mereka dalam belajar sangat membanggakan.
Program pesantren kilat ini telah memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan Al-Qur’an di Desa Punggur Kapuas. Keberhasilan program ini membuktikan bahwa dengan kerjasama yang baik antara mahasiswa, masyarakat, dan lembaga pendidikan, dapat tercipta generasi muda yang Qur’an dan berakhlak mulia.
Penulis: Abdul Fatah Kel 20
EmoticonEmoticon