
Punggur Kecil (lp2m.iainptk.ac.id) - Di berbagai daerah Indonesia, ada sejumlah bangunan masjid yang mengandung gaya budaya Tionghoa. Salah satunya adalah masjid Syuhada yang terletak di Jalan Syuhada Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Masjid ini menjadi salah satu bukti alkulturasi budaya yang kuat di Indonesia.
Sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melaksanakan sholat ashar berjamaah di masjid Syuhada yang dikenal dengan keunikan bangunannya yang mirip dengan klenteng Tionghoa, pada Jum’at (9/8/2024).
Masjid Syuhada pada awalnya dibangun pada tahun 2017 oleh Jamaludin yang saat itu menjabat sebagai Ketua Lembaga Pendidikan Syuhada Nusantara. Menurut penuturan anaknya, Roy Agatha Aurora mengungkapkan bahwa pembangunan masjid ini dipelopori oleh ayahnya dan juga merupakan cita-cita sang kakek, Ismail, mantan Kepala Desa Punggur Kecil.
“Awalnya tuh dari almarhum pak mude saye, kebetulan dia kan ketua lembaga pendidikan Syuhada Nusantara, bapak haji Jamaludin yang melopori kami untuk membuat masjid depan pasar. Dan itu juga cita-cita kakek saya juga, kebetulan juga kepala Desa Punggur Kecil cuma yang lama, namanya pak Ismail. Dan itu juga cita-cita itu di depan pasar Punggur ini ada masjid. Sehingga pada tahun 2017 ade peletakan batu pertama disini, dan yang meletakkan batu pertame itu pak haji Jamaluddin sesama almarhum syeikh Ali Jaber,” Jelas Roy
“Sementara untuk sekolah SMA Pelangi Nusantara berdiri pada tahun 1998. Kalau SMK-nya baru dibuat pada tahun 2015 dan diresmikan pada tahun 2017. Salah satu pendiri sekolah ini adalah pak haji Mustofa Kamal dan pak Jamaludin.” sambungnya
Masjid Syuhada berbentuk mirip Klenteng dengan tembok yang didominasi warna merah dan kuning. Bagian terdapat kubah dengan simbol bintang dan bulan sabit. Pada bagian tiang dekat pintu masuk terdapat ornamen seni kaligrafi Arab dan aksara China. Roy mengatakan akan ada penambahan ornament Jawa dan Bugis. Penggabungan tiga budaya ini bertujuan untuk menciptakan tempat ibadah yang tidak hanya menjalankan spiritulaitas tetapi juga menyatukan keberagaman budaya, suku dan agama masyarakat Desa Punggur Kecil.
“Sebenarnya ornament ini belum lengkap, nanti ada ornament Jawa dan Bugis disatukan, karena balik lagi kenama sekolah Pelangi Nusantara. Jadi disini banyak ragam suku, banyak ragam agama, intinya kami ingin menyatukan semua agama, suku dan budaya,” ujarnya
Masyarakat Desa Punggur Kecil merasa bangga dengan adanya masjid Syuhada yang memiliki keunikan tersendiri dari masjid-masjid yang ada di Desa Punggur Kecil.
“Alhamdulillah respon masyarakat sangat menerima dan sangat bangga karena di Punggur baru-baru inilah ada masjid yang berbeda, mungkin di Kalimantan Barat mungkin hanya ada satu. Bisa jadi ini menjadi icon Punggur Kecil,” ucapnya
“Mudah-mudahan ada masjid ini banyak orang-orang depan pasar bisa melaksanakan sholat disini lalu dengan adanya masjid ini mudah-mudahan semakin ramai juga siswa disini, karena beberapa tahun ini agak mengurang pas jaman covid kemaren. Rata-rata yang ngisi masjid ini adalah iswa-siswa diisni.” Sambungnya
Penulis: Qudsiyah
Mantap
BalasHapus