
Punggur Kecil (lp2m.iainptk.ac.id) - Kepala Desa Punggur Kecil, Adi Kusuma Jaya melaksanakan sholat subuh berjamaah dalam agenda Subuh Keliling (Suling) bersama mahasiswa KKL 18 IAIN Pontianak dan masyarakat Desa Punggur Kecil di Surau Silahul Mu’min Parit To’om, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, pada Kamis (8/8/2024).
Subuh Keliling adalah kegiatan sholat subuh berjamaah yang dilaksanakan secara bergantian dari Surau ke Surau atau Masjid ke Masjid yang ada di Desa Punggur Kecil. Suling ini dilaksanakan setiap dua minggu sekali dan sudah berjalan selama 6 tahun.
Adi mengatakan bahwa agenda Suling ini merupakan syiar islam dalam mendidik masyarakat untuk terus istiqomah melaksanakan shalat subuh secara berjamaah. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa Suling ini tidak hanya sekedar sholat saja, melainkan didalamnya ada kajian yang disampaikan oleh ustad Musleh.
“Tujuan dari agenda ini yang pertama adalah syiar dakwah dan momen-momen belajar. Dalam Subuh Keliling ini banyak pembelajarannya yakni kita rutin bangun subuh, ini kan tantangan buat semua orang, bagi anak-anak dan orang tua. Dalam kegiatan Subuh Keliling ini ada beberapa pesan yang kita sampaikan, yang pertama itu ngaji. Jadi setelah sholat subuh kita ngaji bersama ngaji Al-Qur’an, agar orang-orang dan jamaah kita terbiasa setelah selesai sholat subuh itu ngaji baca Al-Qur’an walaupun satu lembar. Kemudian dilanjutkan dengan materi pengajian yang disampaikan ustad Musleh, diantaranya uraian nikmat juga tafsir Al-Qur’an,” jelasnya
“Dari kajian itu kita banyak mendapat ilmu dan setelah itu kita ada diskusi tanya jawab yang disampaikan ustad kepada seluruh jamaah. Saat ini kadang-kadang masyarakat dan jamaah yang mempunyai permasalahan itu kita tuangkan dalam bertanya kepada ustad. Jadi intinya syiar dakwah, belajar dan saya harap Punggur ni barokah dan masyarakatnya jadi orang baik dan sholeh.” Sambungnya
Adi mengungkapkan rasa syukurnya atas kedatangan mahasiswa KKL IAIN Pontianak yang mengabdi kepada masyarakat Desa Punggur Kecil. Ia berharap, mahasiswa KKL selama 40 hari pengabdian, mahasiswa mampu membuat program baru dan mengikuti program yang sudah ada di masyarakat.
“Kita bersyukur mahasiswa masuk ke tempat kita terutama dari IAIN. Memang dari IAIN ini bisa dikatakan dakwah juga masuk ke Desa ini. Dengan adanya mahasiswa bisa membuat program yang mengena di masyarakat dan mengikuti program yang ada di masyarakat. Saya harap setelah selesai kegiatan selama 40 hari ini ada yang membekas, ada yang bisa dilanjutkan. Kebetulan dilokasi Parit To’om dan Parit Rintis ini adalah masyarakatnya aktif, kegiatan agamanya lumayan banyak, hampie setiap malam adab kegiatan. Tinggal adik-adik mahasiswa mengikuti sehingga insyaallah banyak program yang bisa dilaksanakan baik program pribadi, perorangan, kelompok juga program masyarakat.” Ujarnya
Penulis: Qudsiyah
Mantap
BalasHapus