LP2M IAIN PONTIANAK
Mahasiswa KKL Kelompok 40 Pelajari Makna Kain Kuning dalam Budaya Saprahan Melayu di Desa Selakau Tua

Mahasiswa KKL Kelompok 40 Pelajari Makna Kain Kuning dalam Budaya Saprahan Melayu di Desa Selakau Tua

 


Desa Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) Rabu, 28 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari IAIN Pontianak mendapatkan pemahaman mendalam mengenai makna kain kuning dalam budaya saprahan Melayu di Desa Selakau Tua, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas. Kain kuning, yang memiliki arti penting dalam tradisi saprahan, mencerminkan nilai-nilai budaya dan kepercayaan masyarakat Melayu Sambas.

Saprahan adalah tradisi menghidangkan makanan secara lesehan di atas kain, yang menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Sambas, terutama dalam acara adat seperti pernikahan, khataman, dan syukuran. Kain kuning dipilih sebagai alas dalam saprahan bukan hanya karena estetika, tetapi juga karena makna yang mendalam. 

Norhan, seorang tokoh masyarakat setempat, menjelaskan bahwa warna kuning melambangkan keagungan dan kemakmuran. "Kain kuning itu melambangkan kerajaan Sambas karena Kerajaan Melayu Sambas identik dengan warna kuning," ujar Norhan. 

Warna ini dipercaya membawa berkah dan rezeki bagi keluarga yang menyelenggarakan acara. Selain itu, dari sisi praktis, kain kuning dipilih karena noda dari makanan atau minuman yang tertumpah tidak akan terlalu terlihat, menjaga keindahan tampilan saprahan.

Penggunaan kain kuning juga memiliki makna simbolik sebagai lambang persatuan dan kekeluargaan. Ketika seluruh anggota keluarga dan tamu undangan duduk bersama di atas satu kain kuning, mereka menyatu dalam satu ikatan yang kuat, mempererat hubungan kekeluargaan.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, tradisi saprahan dengan kain kuning mulai mengalami pergeseran. Banyak masyarakat yang kini lebih memilih menggunakan taplak meja bermotif batik atau plastik. Meskipun demikian, generasi muda di Sambas, termasuk mahasiswa KKL, berusaha melestarikan nilai-nilai yang terkandung dalam kain kuning sebagai bagian dari warisan budaya.

"Meskipun zaman sudah berubah, kami tetap berusaha melestarikan tradisi saprahan dengan kain kuning. Ini adalah warisan nenek moyang yang harus kita jaga," ungkap Norhan.

Kain kuning dalam budaya saprahan Melayu Sambas bukan sekadar alas makanan, tetapi juga simbol keagungan, kemakmuran, persatuan, dan kekeluargaan. Meskipun tradisi ini mengalami perubahan, nilai-nilai yang terkandung dalam kain kuning tetap relevan dan penting untuk dilestarikan sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat Sambas.

Penulis : Muhammad Aidil


Pose Bahagia Usai Menanam Kacang Tanah, Simbol Kekompakan Mahasiswa dan Warga

Pose Bahagia Usai Menanam Kacang Tanah, Simbol Kekompakan Mahasiswa dan Warga


 Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Setelah sukses menanam kacang tanah di lahan pertanian Desa Merarai Satu, pada Jumat, 23 Agustus 2024, para mahasiswa KKL IAIN kelompok 49 dan mahasiswa PPL STKIP Sintang berpose bahagia bersama kelompok PKK yang mendampingi mereka. Foto ini diambil sebagai kenang-kenangan sekaligus simbol kebersamaan dan kerja keras yang mereka lakukan bersama.

Dengan wajah yang ceria dan senyum yang lebar, para mahasiswa dan ibu-ibu PKK tampak puas dengan hasil kerja mereka. "Rasanya luar biasa bisa bekerja bersama warga desa. Ini bukan sekadar menanam kacang, tapi juga menanam kebersamaan dan persahabatan di antara kami," ujar Dhiyan, salah satu mahasiswa yang terlibat.

Pose ini juga menjadi penutup yang manis untuk kegiatan hari itu, di mana semua yang terlibat merasakan kepuasan tersendiri atas kontribusi mereka terhadap desa. "Ini adalah momen yang akan selalu kami kenang. Setiap kali melihat foto ini, kami akan ingat betapa hangatnya kebersamaan yang kami rasakan di sini," tambah Viona, salah satu mahasiswa PPL.

Dengan semangat yang masih membara, para mahasiswa dan ibu-ibu PKK bertekad untuk terus menjalin kerja sama dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya demi kemajuan dan kesejahteraan Desa Merarai Satu.

Penulis : Siti Farida


Mahasiswa KKL, PPL, dan PKK Kolaborasi Menanam Kacang Tanah di Merarai Satu

Mahasiswa KKL, PPL, dan PKK Kolaborasi Menanam Kacang Tanah di Merarai Satu


 Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Jumat, 23 Agustus 2024, menjadi hari yang produktif bagi para mahasiswa KKL IAIN kelompok 49 dan mahasiswa PPL STKIP Sintang. Bersama dengan kelompok PKK Desa Merarai Satu, mereka berpartisipasi dalam kegiatan menanam kacang tanah di lahan pertanian milik desa. Kegiatan ini merupakan bagian dari program PKK untuk meningkatkan ketahanan pangan di desa.

Para mahasiswa yang terlibat tampak antusias mengikuti setiap tahap penanaman, mulai dari pengolahan lahan hingga menanam benih kacang tanah. "Kegiatan ini sangat bermanfaat, tidak hanya untuk desa, tapi juga bagi kami sebagai mahasiswa yang belajar langsung bagaimana bercocok tanam," ungkap Sherin, salah satu mahasiswa KKL.

Kerja sama antara mahasiswa dan ibu-ibu PKK ini berlangsung dengan penuh semangat dan kebersamaan. "Kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan mahasiswa dalam kegiatan ini. Semoga apa yang kita tanam hari ini bisa membawa hasil yang baik di masa depan," kata Siti, ketua PKK Desa Merarai Satu.

Kegiatan menanam kacang tanah ini diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal dan bermanfaat bagi warga desa. Selain itu, pengalaman ini juga memberikan pembelajaran berharga bagi mahasiswa tentang pentingnya pertanian dan ketahanan pangan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis : Siti Farida


Musholla Nurul Huda Raih Hadiah Kipas Angin Berkat Kebersihan

Musholla Nurul Huda Raih Hadiah Kipas Angin Berkat Kebersihan


 Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Musholla Nurul Huda di Desa Merarai Satu menerima hadiah kipas angin pada Jumat, 23 Agustus 2024, sebagai penghargaan atas keberhasilan mereka dalam menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan di sekitar musholla. Penghargaan ini diberikan oleh panitia lomba kebersihan lingkungan sebagai bentuk apresiasi atas upaya yang telah dilakukan oleh pengurus dan warga sekitar Musholla Nurul Huda.

"Kami sangat bersyukur mendapatkan penghargaan ini. Kipas angin ini tentu akan sangat berguna untuk jamaah yang beribadah di musholla, terutama di siang hari yang panas," ujar Pak Rochmat, salah satu pengurus musholla, dengan senyum bangga.

Musholla Nurul Huda, yang selama ini dikenal aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial di Desa Merarai Satu, telah menjadi contoh bagi musholla lain dalam hal kebersihan dan kerapian. "Kebersihan adalah bagian dari iman, dan kami berusaha menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di musholla ini," tambah Rochmat.

Dengan adanya kipas angin baru ini, jamaah Musholla Nurul Huda diharapkan dapat beribadah dengan lebih nyaman. "Kami akan terus menjaga musholla ini agar tetap bersih dan rapi, tidak hanya untuk meraih penghargaan, tetapi juga untuk kenyamanan dan ketenangan dalam beribadah," pungkasnya.

Penulis : Siti Farida


RT 12 Raih Predikat Kebersihan 7 Tahun Berturut-turut, Siap Pensiun dari Kompetisi

RT 12 Raih Predikat Kebersihan 7 Tahun Berturut-turut, Siap Pensiun dari Kompetisi


 Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Jumat, 23 Agustus 2024, RT 12 di Desa Merarai Satu kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih predikat kebersihan lingkungan dan ketertiban untuk ketujuh kalinya berturut-turut. Prestasi ini menegaskan komitmen warga RT 12 dalam menjaga lingkungan yang bersih, tertata, dan nyaman untuk ditinggali.

Ketua RT 12, Suparno, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. "Kami sangat bangga bisa mempertahankan predikat ini selama tujuh tahun. Ini adalah hasil kerja keras seluruh warga RT 12 yang selalu mengutamakan kebersihan dan ketertiban di lingkungan kami," ujar Suparno.

Namun, dengan keberhasilan ini, pihak panitia lomba kebersihan dan ketertiban lingkungan memutuskan bahwa RT 12 tidak akan diizinkan lagi untuk mengikuti lomba tersebut mulai tahun depan, untuk memberi kesempatan kepada RT lainnya. "Kami memahami keputusan ini dan justru menjadikannya motivasi bagi RT lain untuk juga berprestasi," tambah Suparno.

Meskipun tidak akan ikut dalam lomba tahun depan, Suparno menegaskan bahwa RT 12 akan tetap menjaga kualitas kebersihan dan ketertiban lingkungannya. "Ini bukan soal lomba, tapi soal tanggung jawab kami sebagai warga untuk menjaga tempat tinggal kami tetap nyaman dan bersih," tutupnya dengan tegas.

Penulis : Siti Farida


Mahasiswa KKL Lakukan Briefing untuk Kegiatan Selanjutnya, Siapkan Diri dengan Matang

Mahasiswa KKL Lakukan Briefing untuk Kegiatan Selanjutnya, Siapkan Diri dengan Matang

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Menjelang malam pada Kamis, 22 Agustus 2024, mahasiswa KKL kelompok 49 mengadakan briefing di posko untuk mempersiapkan kegiatan mereka pada hari berikutnya. Briefing ini bertujuan untuk memastikan setiap anggota kelompok memahami tugas dan peran masing-masing dalam rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan.

Dipimpin oleh ketua kelompok, Dhiyan, briefing tersebut dimulai dengan evaluasi singkat atas kegiatan yang sudah mereka lakukan hari itu, diikuti dengan pembahasan rencana kegiatan esok hari. "Kita harus pastikan semua persiapan berjalan lancar, dari alat hingga pembagian tugas. Saya berharap besok kita bisa bekerja lebih efektif lagi," ujar Dhiyan dalam arahannya.

Setiap mahasiswa diberi kesempatan untuk memberikan masukan dan ide, sehingga semua rencana dapat dipersiapkan dengan matang. "Saya usul agar kita mulai lebih pagi supaya waktu kita lebih maksimal," kata Sherin, memberikan saran dalam diskusi.

Selain membahas teknis pelaksanaan, briefing juga menjadi momen untuk membangkitkan semangat dan motivasi. "Kita sudah melakukan yang terbaik hari ini, besok harus lebih baik lagi. Kita harus terus semangat untuk memberikan yang terbaik bagi desa ini," tambah Viona, memberikan dukungan kepada teman-temannya.

Dengan briefing ini, para mahasiswa KKL siap untuk menghadapi tantangan dan tanggung jawab baru di hari berikutnya, dengan tujuan untuk terus memberikan dampak positif bagi masyarakat di Desa Merarai Satu.

Penulis : Siti Farida


Makan Soto Usai Yasinan, Mahasiswa KKL Nikmati Kebersamaan

Makan Soto Usai Yasinan, Mahasiswa KKL Nikmati Kebersamaan


 Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Usai melaksanakan yasinan bersama di posko pada Kamis sore, 22 Agustus 2024, mahasiswa KKL kelompok 49 menikmati soto sebagai hidangan penutup hari. Momen makan bersama ini menjadi simbol kebersamaan dan kepuasan setelah seharian penuh melakukan kegiatan yang menguras tenaga dan emosi.

Soto yang disiapkan secara bergotong-royong oleh para mahasiswa ini menjadi sajian hangat yang mengikat kebersamaan di antara mereka. "Setelah yasinan, makan soto bareng-bareng rasanya jadi lebih nikmat. Ini momen yang sangat berarti bagi kami semua," ujar Viona, salah satu mahasiswa yang turut serta dalam kegiatan ini.

Di tengah suasana santai dan penuh canda tawa, mereka saling berbagi cerita tentang pengalaman hari itu, mulai dari bakti sosial di TPU hingga yasinan bersama. "Makan bersama seperti ini membuat kami semakin kompak dan lebih mengenal satu sama lain," ungkap Sintha, mahasiswa lain yang menikmati hidangan tersebut.

Makan soto bersama ini juga menjadi penutup yang sempurna untuk hari yang penuh kegiatan. Dengan perut kenyang dan hati yang puas, para mahasiswa kembali bersemangat untuk melanjutkan pengabdian mereka di desa ini dengan lebih banyak energi dan semangat keesokan harinya.

Penulis : Siti Farida


Parut Kelapa, Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Bersama Warga Dusun Sedayu Persiapan Bubur Pedas

Parut Kelapa, Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Bersama Warga Dusun Sedayu Persiapan Bubur Pedas

 


Dusun Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) 28 Agustus 2024 – Dalam rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang diadakan oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, sekelompok mahasiswa baru-baru ini mengadakan kegiatan kolaborasi dengan warga Dusun Sedayu. 

Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat setempat, serta untuk belajar lebih dalam tentang tradisi kuliner lokal, khususnya bubur pedas, yang merupakan makanan khas daerah tersebut.

Mahasiswa yang terlibat dalam program KKL ini menjalankan berbagai aktivitas untuk mempersiapkan bubur pedas, sebuah hidangan tradisional yang dikenal dengan cita rasa pedas dan komposisi bahan yang kaya rempah. 

Sebagai bagian dari kegiatan, para mahasiswa melakukan proses parut kelapa, salah satu bahan utama dalam pembuatan bubur pedas. Proses ini tidak hanya melibatkan pengolahan bahan, tetapi juga interaksi langsung dengan warga yang lebih berpengalaman.

Kegiatan ini dimulai dengan pembagian tugas antara mahasiswa dan warga. Sementara warga Dusun Sedayu menunjukkan teknik parut kelapa yang benar, mahasiswa belajar cara-cara tradisional dalam pengolahan bahan makanan. Interaksi ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam tentang kebudayaan lokal serta mendapatkan pengalaman langsung dalam proses pembuatan makanan tradisional.

Persiapan bubur pedas ini juga diisi dengan sesi diskusi tentang pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi kuliner lokal. Warga setempat memberikan penjelasan mengenai sejarah bubur pedas serta variasi resep yang digunakan dalam berbagai kesempatan. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, tetapi juga mendorong pelestarian budaya lokal melalui pengalaman langsung.

Sebagai penutup, acara ini diharapkan dapat meningkatkan rasa saling pengertian dan kerjasama antara pihak kampus dan masyarakat, serta menumbuhkan apresiasi yang lebih dalam terhadap kekayaan kuliner lokal yang ada di Dusun Sedayu.

Penulis : Indra Fitri


Mahasiswa KKL Lakukan Yasinan Bersama di Posko, Pupuk Keakraban Spiritual

Mahasiswa KKL Lakukan Yasinan Bersama di Posko, Pupuk Keakraban Spiritual

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Kamis sore, 22 Agustus 2024, para mahasiswa perempuan KKL dari kelompok 49 menggelar yasinan bersama di posko mereka di Desa Merarai Satu. Kegiatan ini dilakukan usai mereka kembali dari bakti sosial di TPU Dusun Merarai Satu, sebagai bentuk rasa syukur dan untuk mempererat ikatan spiritual di antara mereka.

Dipimpin oleh Sherin, salah satu mahasiswa yang memiliki latar belakang pendidikan agama, yasinan tersebut berlangsung dengan khidmat. "Kami ingin menutup hari ini dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kelancaran untuk kegiatan kami selanjutnya," ujar Sherin sebelum memulai acara. Dengan suasana yang tenang, para mahasiswa perempuan duduk melingkar, membaca surah Yasin dengan penuh kekhusyukan.

Kegiatan yasinan ini tidak hanya sebagai rutinitas ibadah, tetapi juga sebagai momen untuk saling mendukung dan memperkuat ikatan persaudaraan di antara para mahasiswa perempuan. "Yasinan ini membuat kami merasa lebih dekat satu sama lain dan juga lebih tenang dalam menjalani berbagai aktivitas di desa ini," kata Tya, salah satu peserta yasinan.

Setelah selesai, para mahasiswa perempuan mengucap syukur dan melanjutkan diskusi ringan tentang rencana kegiatan ke depan. Momen kebersamaan ini menambah semangat mereka untuk terus memberikan yang terbaik dalam pengabdian mereka di Desa Merarai Satu.

Penulis : Siti Farida


Gotong Royong Warga Dusun Sedayu dan Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Bangun Pentas untuk Malam Kesenian Lomba HUT RI ke-79

Gotong Royong Warga Dusun Sedayu dan Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Bangun Pentas untuk Malam Kesenian Lomba HUT RI ke-79

 


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Dusun Sedayu, sebuah komunitas di pinggiran kota, menjadi sorotan menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79. Warga setempat bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak untuk membangun sebuah pentas seni yang akan memeriahkan malam kesenian lomba.

Proyek pembangunan pentas ini merupakan bagian dari upaya menyambut HUT RI ke-79 dengan semangat gotong royong dan kebersamaan. Pentas yang dibangun di tengah-tengah desa tersebut dirancang untuk menampilkan berbagai macam pertunjukan seni, termasuk tari tradisional, musik, dan drama yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia. Pembangunan pentas ini melibatkan banyak elemen masyarakat dan mahasiswa, yang bergotong royong dalam menyiapkan segala sesuatunya mulai dari pengumpulan bahan hingga proses perakitan.

Mahasiswa KKL dari IAIN Pontianak, yang terlibat dalam proyek ini, memainkan peran penting dalam perencanaan dan pelaksanaan. Mereka membawa berbagai ide segar dan berinovasi dalam desain pentas serta mengorganisir kegiatan latihan bagi para peserta lomba. Sementara itu, warga Dusun Sedayu menyumbangkan tenaga dan sumber daya, menunjukkan komitmen mereka terhadap perayaan tersebut. Sinergi antara warga dan mahasiswa ini tidak hanya memperkuat ikatan sosial, tetapi juga memperkaya pengalaman budaya dan pendidikan bagi semua pihak yang terlibat.

Pentas seni yang dibangun diharapkan dapat menjadi pusat perhatian dalam acara malam kesenian tersebut. Selain memberikan hiburan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan di antara masyarakat serta meningkatkan semangat nasionalisme melalui berbagai pertunjukan yang menampilkan keanekaragaman budaya Indonesia.

Dengan adanya kolaborasi yang erat antara warga dan mahasiswa, diharapkan acara ini dapat berlangsung sukses dan meninggalkan kesan yang mendalam bagi seluruh masyarakat Dusun Sedayu dan sekitarnya. Pembangunan pentas ini adalah contoh nyata dari semangat gotong royong dan cinta tanah air yang patut dicontoh oleh komunitas lain.

Penulis: Indra Fitri


Mahasiswa KKL Pulang dari TPU Menuju Posko dengan Rasa Lelah yang Terbayar

Mahasiswa KKL Pulang dari TPU Menuju Posko dengan Rasa Lelah yang Terbayar

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Usai melaksanakan kegiatan bakti sosial di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Merarai Satu pada Kamis, 22 Agustus 2024, mahasiswa KKL kelompok 49 kembali menuju posko dengan perasaan puas meski tubuh terasa lelah. Kegiatan yang melibatkan pembersihan, mencangkul, menebas rumput, dan membakar sampah di TPU tersebut berlangsung sejak pagi hingga siang hari.

“Rasanya capek, tapi lega karena kami berhasil membersihkan TPU dengan baik,” ungkap Adi, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Sepanjang perjalanan menuju posko, para mahasiswa terlihat bercengkerama satu sama lain, mengomentari pekerjaan mereka dan bagaimana kegiatan ini membawa mereka lebih dekat dengan warga setempat.

Perjalanan kembali ke posko juga menjadi momen refleksi bagi para mahasiswa. Mereka merasa bahwa bakti sosial yang mereka lakukan tidak hanya membersihkan lingkungan fisik, tetapi juga memperkuat rasa tanggung jawab sosial dan spiritual. "Setelah melihat TPU yang sudah bersih, kami merasa usaha kami terbayar lunas. Ini pengalaman yang sangat berharga," ujar Dhiyan.

Setibanya di posko, mahasiswa langsung bersiap untuk istirahat sejenak sebelum melanjutkan kegiatan berikutnya. Dengan semangat yang masih membara, mereka berharap bisa melanjutkan pengabdian kepada masyarakat dengan lebih banyak kegiatan positif di hari-hari mendatang.

Penulis : Siti farida


Selesai Bersihkan TPU, Mahasiswa KKL Gelar Doa Tahlil dan Yasin untuk Arwah Leluhur

Selesai Bersihkan TPU, Mahasiswa KKL Gelar Doa Tahlil dan Yasin untuk Arwah Leluhur


 Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Kamis, 22 Agustus 2024, mahasiswa KKL kelompok 49 melaksanakan kegiatan bersih-bersih di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Merarai Satu yang diakhiri dengan doa tahlil dan yasin bersama. Kegiatan ini merupakan bagian dari program bakti sosial mereka di desa, yang tidak hanya berfokus pada kebersihan lingkungan tetapi juga pada aspek spiritual.

Setelah menyelesaikan pembersihan area TPU, yang meliputi mencangkul tanah, menebas rumput liar, dan membakar sampah, mahasiswa berkumpul di tengah area pemakaman untuk melaksanakan doa tahlil dan yasin. Doa ini dipimpin oleh salah satu mahasiswa yang memiliki latar belakang pesantren, dengan tujuan untuk mendoakan para arwah yang telah dimakamkan di sana.

“Kami merasa bahwa setelah membersihkan TPU, penting bagi kami untuk mendoakan para arwah di sini sebagai bentuk penghormatan dan pengingat akan kematian,” ujar Sherin, salah satu mahasiswa KKL yang ikut serta. Doa berlangsung khusyuk, dengan seluruh mahasiswa dan beberapa warga desa turut serta dalam kegiatan ini.

Ketua RT setempat, Suparno, yang juga ikut dalam doa tahlil dan yasin, menyatakan, "Doa bersama ini sangat berarti bagi kami sebagai warga desa. Kegiatan ini mengingatkan kami untuk selalu menghormati leluhur dan merawat area pemakaman dengan baik."

Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kebersihan fisik TPU tetapi juga memperkuat hubungan spiritual antara mahasiswa dan warga dengan para leluhur mereka. Mahasiswa KKL berharap kegiatan ini bisa menjadi tradisi yang berkelanjutan dan menjadi pengingat pentingnya menjaga hubungan dengan yang telah tiada.

Penulis : Siti Farida


Mahasiswa KKL Peduli Lingkungan: Bersihkan dan Kelola Sampah TPU dengan Pembakaran Terencana

Mahasiswa KKL Peduli Lingkungan: Bersihkan dan Kelola Sampah TPU dengan Pembakaran Terencana

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Kamis, 22 Agustus 2024, mahasiswa KKL kelompok 49 melaksanakan kegiatan bakti sosial di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Merarai Satu. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pembersihan dan penataan ulang area pemakaman, tetapi juga pada pengelolaan sampah yang terkumpul selama kegiatan berlangsung.

Dimulai sejak pagi hari, mahasiswa KKL dengan penuh semangat membersihkan area pemakaman dengan mencangkul tanah, menebas rumput liar, dan mengumpulkan sampah yang berserakan. Setelah semua sampah terkumpul, mahasiswa kemudian membakarnya di area yang aman dan sudah ditentukan. "Kami memutuskan untuk membakar sampah agar tidak ada yang tersisa dan lingkungan TPU bisa tetap bersih dan bebas dari kotoran," kata Dhiyan, koordinator kegiatan.

Proses pembakaran sampah dilakukan dengan hati-hati dan diawasi oleh beberapa warga setempat untuk memastikan api tidak menyebar ke area lain. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar tanpa adanya insiden. "Pembakaran sampah dilakukan untuk memastikan tidak ada sampah yang kembali berserakan dan mencemari lingkungan," ujar Yusril, salah satu mahasiswa yang turut serta.

Warga desa yang menyaksikan kegiatan ini merasa bangga dengan inisiatif mahasiswa KKL. Ketua RT, Suparno, mengungkapkan, "Kami sangat mengapresiasi usaha mahasiswa KKL untuk menjaga kebersihan TPU. Kegiatan ini sangat membantu dan kami berharap ke depannya warga juga bisa lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan."

Penulis : Siti Farida


Bakti Sosial Mahasiswa KKL: Menebas, dan Mengumpulkan Sampah di TPU Dusun Merarai Satu

Bakti Sosial Mahasiswa KKL: Menebas, dan Mengumpulkan Sampah di TPU Dusun Merarai Satu


 Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Kamis, 22 Agustus 2024, mahasiswa KKL kelompok 49 mengadakan kegiatan bakti sosial dengan membersihkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Dusun Merarai Satu. Kegiatan ini difokuskan pada membersihkan dan merapikan area pemakaman yang sebelumnya dipenuhi oleh rumput liar dan sampah.

Mulai dari pukul 07.00 WIB, mahasiswa KKL langsung melakukan aksi bersih-bersih dengan mencangkul tanah, menebas rumput yang sudah tinggi, serta mengumpulkan sampah yang berserakan di sekitar area TPU. “Kami memulai dengan mencangkul tanah yang keras agar lebih mudah untuk membersihkan area ini, lalu menebas rumput liar yang sudah menutupi beberapa makam,” ujar Adi, salah satu mahasiswa yang turut serta dalam kegiatan tersebut.

Warga setempat yang melihat kegiatan ini turut memberikan dukungan dengan menyediakan minuman dan makanan ringan bagi para mahasiswa. Beberapa warga juga bergabung membantu, terutama dalam mengangkat sampah dan rumput yang telah terkumpul.

Kegiatan ini berlangsung hingga siang hari, dengan hasil yang sangat memuaskan. TPU Dusun Merarai Satu kini terlihat lebih bersih dan tertata rapi. "Kami senang bisa membantu membersihkan TPU ini, karena selain menjaga kebersihan, kegiatan ini juga merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur kami," ungkap Tya, mahasiswa lainnya yang ikut dalam kegiatan ini.

Inisiatif dari mahasiswa KKL ini diharapkan dapat menginspirasi warga desa untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, khususnya area pemakaman yang sering kali luput dari perhatian.

Penulis : Siti Farida


Mahasiswa KKL Aksi Bersih-Bersih TPU Merarai Satu: Wujudkan Kebersihan Lingkungan di Tanah Leluhur

Mahasiswa KKL Aksi Bersih-Bersih TPU Merarai Satu: Wujudkan Kebersihan Lingkungan di Tanah Leluhur

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Kamis, 22 Agustus 2024, mahasiswa KKL dari kelompok 49 melakukan bakti sosial dengan membersihkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Dusun Merarai Satu. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan, khususnya area pemakaman yang sering kali terlupakan.

Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB, dengan seluruh mahasiswa berkumpul di TPU dan membawa peralatan kebersihan seperti sapu, sekop, dan cangkul. "Kami merasa kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan, karena TPU adalah tempat yang harus kita rawat bersama sebagai bentuk penghormatan kepada yang telah mendahului kita," ujar Sherin, koordinator kegiatan ini.

Selama kegiatan, mahasiswa dengan penuh semangat membersihkan area TPU, mengumpulkan sampah, dan memastikan lingkungan pemakaman menjadi lebih bersih dan rapi. Masyarakat setempat turut memberikan apresiasi atas inisiatif para mahasiswa ini. Ketua RT setempat, Suparno, menyatakan, "Kami sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa KKL yang telah peduli dan mengambil inisiatif untuk membersihkan TPU ini. Semoga kegiatan ini bisa menjadi contoh baik bagi masyarakat."

Dengan terlaksananya bakti sosial ini, mahasiswa KKL berharap bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama tempat-tempat yang memiliki nilai spiritual tinggi seperti TPU.

Penulis : Siti Farida


Struktur Organisasi LP2M

Formulir Kontak