LP2M IAIN PONTIANAK
Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Ditempatkan di Kantor Desa Puguk untuk Tingkatkan Pelayanan Publik

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Ditempatkan di Kantor Desa Puguk untuk Tingkatkan Pelayanan Publik


 Desa Puguk (lp2m.iainptk.ac.id) 21 Agustus 2024 — Sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Lapangan (KKL), dua mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Chairul Mahfudzin dan Desi Sherliani, telah ditugaskan untuk membantu operasional di Kantor Desa Puguk. Penempatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam bidang administrasi dan pelayanan publik.

Selama beberapa minggu ke depan, Chairul dan Desi akan fokus pada peningkatan efisiensi pelayanan di desa. Tugas mereka meliputi pengelolaan data, membantu proses administrasi, serta memberikan pendampingan kepada perangkat desa dalam berbagai program pembangunan. Kehadiran mereka diharapkan dapat mempercepat urusan administratif dan membawa pengetahuan baru yang bermanfaat bagi desa.

Kepala Desa Puguk menyatakan, “Kehadiran mahasiswa KKL ini sangat membantu dalam mempercepat berbagai urusan administratif desa. Mereka membawa energi dan pengetahuan baru yang sangat berguna bagi kami. Semoga ini menjadi pengalaman yang berharga juga bagi mereka.”

Program KKL ini diharapkan tidak hanya memberikan kontribusi positif bagi pengembangan desa, tetapi juga menjadi ajang belajar bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan kerja di lapangan. IAIN Pontianak secara rutin bekerja sama dengan berbagai desa di Kalimantan Barat untuk mendukung program KKL, yang bertujuan memberdayakan mahasiswa sekaligus membantu desa-desa di wilayah tersebut.

Penulis : Rahmah Safitri


Pemilik Yayasan Al-Falah Minta Mahasiswi KKL Prodi Tadris Matematika untuk Mengajar Privat Anaknya

Pemilik Yayasan Al-Falah Minta Mahasiswi KKL Prodi Tadris Matematika untuk Mengajar Privat Anaknya

 


Desa Puguk (lp2m.iainptk.ac.id) - 21 Agustus 2024 Pemilik Yayasan Al-Falah, Bapak Rouqi, meminta bantuan salah satu mahasiswi Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN dari Program Studi Tadris Matematika untuk memberikan les privat kepada anaknya. Permintaan ini disampaikan setelah melihat kemampuan mahasiswi tersebut dalam mengajar selama kegiatan pengabdian masyarakat di desa.

Mahasiswi yang bersangkutan, yang kini tengah menjalani program KKL di Yayasan Al-Falah, dikenal oleh warga sekitar karena kemampuannya dalam menyampaikan materi matematika dengan cara yang mudah dipahami. Keahliannya dalam bidang pendidikan ini menarik perhatian Bapak Rouqi, yang kemudian menawarkan kesempatan bagi mahasiswi tersebut untuk mengajar anaknya secara privat.

“Kami sangat terkesan dengan cara dia mengajar. Anak jadi lebih mudah memahami konsep-konsep matematika yang selama ini mereka anggap sulit. Saya merasa ini kesempatan baik bagi anak saya untuk mendapatkan bimbingan langsung dari mahasiswi tersebut,” kata Bapak Rouqi saat diwawancarai.

Yossi Armita  selaku mahasiswi yang mengajar private  menyambut baik permintaan ini dan melihatnya sebagai peluang untuk menerapkan ilmu yang telah diperolehnya selama masa studi di kampus. “Saya merasa terhormat diminta untuk membantu anak Pak Rouqi. Ini akan menjadi pengalaman berharga bagi saya untuk lebih mendalami metode pengajaran yang efektif,” ujarnya.

Permintaan Bapak Rouqi ini tidak hanya memberikan kesempatan tambahan bagi mahasiswi tersebut untuk mengasah kemampuannya, tetapi juga menunjukkan pentingnya peran mahasiswa dalam mendukung pendidikan di komunitas lokal. Mahasiswi tersebut kini rutin memberikan les privat, dan diharapkan dapat membantu anak Bapak Hadi untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam pelajaran matematika.

Kolaborasi ini juga mencerminkan hubungan yang baik antara lembaga pendidikan tinggi dan masyarakat, yang saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama dalam dunia pendidikan.

Penulis : Nadia Ulya


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Telusuri Situs Sejarah Budaya Sambas dari Narasumber

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Telusuri Situs Sejarah Budaya Sambas dari Narasumber

 


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Sebanyak 24 mahasiswa dari Program KKL (Kuliah Kerja Lapangan) IAIN Pontianak melakukan kunjungan lapangan ke Keraton Sambas untuk menggali informasi mengenai situs sejarah dan budaya lokal. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman mahasiswa tentang warisan budaya dan sejarah yang ada di wilayah Sambas.

Dalam kunjungan ini, mahasiswa IAIN Pontianak berkesempatan untuk berdialog langsung dengan Bu Farida, seorang ahli sejarah lokal yang merupakan narasumber utama. Bu Farida menjelaskan berbagai aspek penting mengenai Keraton Sambas, termasuk peranannya dalam sejarah regional serta upaya pelestarian yang telah dilakukan.

Bu Farida mengungkapkan bahwa Keraton Sambas merupakan salah satu situs bersejarah yang sangat penting dalam sejarah kerajaan di Kalimantan Barat. Selain sebagai pusat pemerintahan pada masa lalu, Keraton Sambas juga merupakan simbol budaya dan identitas masyarakat lokal. "Melalui pemahaman yang mendalam tentang situs ini, diharapkan mahasiswa dapat menghargai dan melestarikan kekayaan budaya kita," ujar Bu Farida.

Selama kunjungan, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan dari Bu Farida tetapi juga melihat langsung artefak dan struktur bangunan bersejarah di dalam keraton. Diskusi interaktif dengan Bu Farida memungkinkan mahasiswa untuk bertanya dan mendapatkan penjelasan mendalam mengenai berbagai topik, mulai dari sejarah dinasti Sambas hingga tradisi adat yang masih dilestarikan hingga kini.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pendidikan sejarah dan budaya di Kalimantan Barat serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan budaya di kalangan generasi muda. Dengan wawasan yang didapatkan, mahasiswa IAIN Pontianak diharapkan mampu menyebarluaskan pengetahuan ini dan turut serta dalam upaya pelestarian sejarah dan budaya lokal.

Penulis : Indra Fitri


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Kelompok 39 Kunjungi Keraton Sambas

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Kelompok 39 Kunjungi Keraton Sambas

 


Sambas (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada hari Selasa, 20 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak, khususnya kelompok 39, melaksanakan kunjungan ke Keraton Sambas. Perjalanan dimulai pada pagi hari, ketika mahasiswa berkumpul di kampus untuk berangkat menuju destinasi bersejarah tersebut.

Keraton Sambas, yang terletak di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, merupakan salah satu situs sejarah penting yang menyimpan berbagai nilai budaya dan sejarah kerajaan di daerah tersebut. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai sejarah dan kebudayaan lokal kepada para mahasiswa.

Setibanya di Keraton Sambas, mahasiswa disambut oleh pengelola dan pemandu yang siap menjelaskan berbagai aspek sejarah dan budaya yang terdapat di dalam kompleks keraton. Mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai bagian dari keraton, termasuk ruang-ruang bersejarah, artefak, dan koleksi seni yang mencerminkan kemegahan masa lalu kerajaan Sambas.

Selain itu, kunjungan ini juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat dan mempelajari kehidupan serta tradisi mereka. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dari pelajaran mereka dalam konteks dunia nyata, sekaligus memperdalam rasa apresiasi terhadap kekayaan budaya lokal.

Setelah melakukan kunjungan dan memperoleh berbagai informasi, mahasiswa kembali ke kampus pada sore hari. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman mereka serta meningkatkan pemahaman tentang pentingnya melestarikan warisan budaya di Indonesia. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan KKL yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa dalam memahami dan menghargai kekayaan budaya lokal.

Penulis: Indra Fitri


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Jalin Kebersamaan dengan Membuat Santan Bersama Ibu-Ibu Warga Setempat

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Jalin Kebersamaan dengan Membuat Santan Bersama Ibu-Ibu Warga Setempat

 


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Dalam upaya mempererat hubungan dengan masyarakat lokal, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak menggelar kegiatan gotong-royong membuat santan bersama ibu-ibu warga setempat. Kegiatan ini berlangsung pada sore hari di Posko Perempuan yang terletak di Desa Sayant Sedayu..

Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKL yang bertujuan untuk membangun kemitraan yang lebih erat antara mahasiswa dan masyarakat. Para mahasiswa, yang terdiri dari berbagai jurusan, berkolaborasi dengan ibu-ibu rumah tangga setempat untuk membuat santan. Santan tersebut nantinya akan digunakan dalam persiapan ketupat, hidangan khas yang akan disajikan pada acara syukuran desa mendatang.

Proses pembuatan santan dimulai dengan memarut kelapa segar yang telah dipilih secara teliti. Para mahasiswa dan ibu-ibu warga bekerja sama dalam menyiapkan bahan-bahan dan alat yang dibutuhkan. Setelah kelapa diparut, mereka melanjutkan dengan mengekstraksi santan menggunakan alat peras tradisional. Suasana kerja sama dan kebersamaan terlihat jelas sepanjang kegiatan tersebut, dengan tawa dan obrolan hangat mengisi suasana.

Selain mempererat hubungan sosial, kegiatan ini juga memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa tentang cara membuat santan secara tradisional, yang mungkin berbeda dari cara-cara yang mereka ketahui sebelumnya. Para mahasiswa juga memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar mengenai kebiasaan dan tradisi kuliner setempat, sekaligus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan hangat dari warga setempat yang merasa terbantu dan terhibur oleh kehadiran mahasiswa. Kegiatan serupa direncanakan akan terus dilakukan untuk memperkuat hubungan dan saling memahami antara mahasiswa dan masyarakat selama periode KKL berlangsung.

Penulis : Indra Fitri


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Lakukan Sosialisasi Pencegahan Pelecehan Seksual di SMPN 13 Satap Sungai Kakap

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Lakukan Sosialisasi Pencegahan Pelecehan Seksual di SMPN 13 Satap Sungai Kakap

 


Sungai Kakap (lp2m.iainptk.ac.id) 21 Agustus 2024 — Pada tanggal 21 Agustus 2024, mahasiswa Program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak melaksanakan sosialisasi tentang pelecehan seksual di SMPN 13 Satap Sungai Kakap. Acara ini dilaksanakan di kelas 8B dan dimulai pada pukul 13.00 WIB dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa mengenai bahaya pelecehan seksual serta memberikan informasi tentang tindakan pencegahan dan cara melaporkan kasus tersebut.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKL menyajikan materi secara interaktif. Mereka mengajak siswa berdiskusi dan memberikan studi kasus nyata untuk memperjelas pesan yang ingin disampaikan. Sosialisasi ini diharapkan dapat membantu siswa memahami pentingnya melindungi diri sendiri serta hak privasi mereka.

Abdul Fatah, salah satu pemateri, mengungkapkan, “Pelaksanaan sosialisasi pencegahan tindakan seksual di SMPN 13 Sungai Kakap ini menjadi pondasi dasar untuk memberikan pengetahuan kepada siswa tentang berbagai bentuk kekerasan seksual dan bagaimana cara menanggulanginya dalam kehidupan sehari-hari.” 

Siswa tampak sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini karena memberikan pemahaman yang jelas tentang bagaimana menghindari dan menangani situasi pelecehan seksual. Pihak sekolah dan mahasiswa KKL berharap kegiatan ini dapat membantu mengurangi risiko pelecehan seksual serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan ramah bagi seluruh siswa.

Penulis : Syarifah Aida dan Abdul Fatah Kel 20 


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Gelar Lomba Kartu Gaplek Meriahkan HUT RI ke-79 di Bakti Suci 1

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Gelar Lomba Kartu Gaplek Meriahkan HUT RI ke-79 di Bakti Suci 1

 


Kubu Raya (lp2m.iainptk.ac.id) 21 Agustus 2024 — Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak mengadakan lomba kartu gaplek di Balai Pertemuan Bakti Suci 1 pada 17 Agustus 2024. Acara ini bertujuan untuk memeriahkan perayaan kemerdekaan sekaligus mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Lomba kartu gaplek, permainan kartu tradisional yang populer di Indonesia, dipilih sebagai tema lomba untuk memberikan nuansa lokal yang kental. Acara ini sukses menciptakan suasana meriah dan penuh kekeluargaan, dengan peserta dari berbagai latar belakang yang ikut serta.

Ketua Panitia, Laila Rantika, menyatakan, “Kami ingin membuat perayaan 17 Agustus tahun ini berbeda dan berkesan. Dengan mengadakan lomba kartu gaplek, kami tidak hanya merayakan kemerdekaan tetapi juga melestarikan permainan tradisional yang semakin jarang dimainkan.”

Acara dimulai dengan sambutan dari perwakilan IAIN Pontianak, dilanjutkan dengan permainan kartu gaplek yang berlangsung dalam beberapa babak. Peserta dibagi dalam tim-tim dan berlomba untuk menunjukkan keterampilan serta strategi dalam permainan. Selain lomba utama, acara ini juga dimeriahkan dengan hiburan musik, pameran makanan khas daerah, dan stand informasi tentang sejarah permainan gaplek.

Warga sekitar dan peserta terlihat antusias mengikuti lomba. Pak Yasin, salah satu peserta dari kategori umum, mengaku sangat senang dengan kegiatan ini. “Lomba kartu gaplek ini adalah cara yang menyenangkan untuk merayakan kemerdekaan. Selain berkompetisi, saya juga bisa bertemu dengan banyak orang dan belajar lebih banyak tentang permainan tradisional kita,” ujar Yasin.

Para pemenang lomba mendapatkan trofi, sertifikat, dan berbagai hadiah menarik dari sponsor lokal. Acara ditutup dengan pembagian hadiah dan sesi foto bersama, menciptakan suasana kegembiraan dan kebanggaan atas kemerdekaan Indonesia. Melalui lomba kartu gaplek ini, mahasiswa KKL IAIN Pontianak berhasil menciptakan momen spesial dalam perayaan HUT RI, sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih mencintai dan melestarikan permainan tradisional yang merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia.

Penulis: Annisa Himmatul Ulya, Laila rantika, Alif nawawangsa, Mulyani


Desa Kuala Dua Gelar Lomba Gaple Meriahkan HUT RI ke-79

Desa Kuala Dua Gelar Lomba Gaple Meriahkan HUT RI ke-79


 Desa Kuala Dua (lp2m.iainptk.ac.id) 20 Agustus 2024 — Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-79, Kelompok KKL 2 Desa Kuala Dua mengadakan lomba bermain kartu Gaple khusus untuk bapak-bapak warga setempat. Kegiatan berlangsung di salah satu rumah warga dekat posko KKL 2, dengan suasana yang penuh keceriaan dan semangat.

Suara tawa dan sorakan semangat mengisi ruangan saat para peserta, yakni bapak-bapak lokal, bersaing dalam setiap putaran permainan Gaple. Yasin, salah satu peserta, mengungkapkan antusiasmenya terhadap lomba ini. “Lomba gaple memang menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat di sini. Permainan ini sering dimainkan di sela-sela aktivitas untuk melepas penat dan lelah,” ujar Yasin.

Lomba Gaple ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga berfungsi mempererat tali silaturahmi antarwarga. Ahmad Wardi, peserta lomba lainnya, menambahkan, “Saya mengapresiasi kepekaan mahasiswa yang menyadari kebiasaan masyarakat di sini. Lomba Gaple ini diadakan dengan harapan dapat mempererat tali silaturahmi, selain tentunya memberikan hiburan.”

Acara ini menambah semarak peringatan kemerdekaan di Desa Kuala Dua dengan semangat nasionalisme yang kian terasa. Lomba Gaple menjadi salah satu momen penting yang menyatukan warga dalam suasana kebersamaan dan merayakan hari kemerdekaan dengan penuh keceriaan.

Penulis: Masayu Ratu, Irgie Fahrezi, Muhammad Soleh


Puncak Perayaan HUT RI ke-79 di Desa Kalimas: Lomba Panjat Pinang yang Menggembirakan

Puncak Perayaan HUT RI ke-79 di Desa Kalimas: Lomba Panjat Pinang yang Menggembirakan

 


Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) 21 Agustus 2024 — Perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 di Desa Kalimas berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan, termasuk lomba panjat pinang yang digelar di lapangan desa. Setelah upacara bendera yang berlangsung pukul 15.30 WIB, acara ini menjadi salah satu yang paling dinantikan warga.

Dua batang pohon pinang telah dipersiapkan dengan berbagai hadiah menggantung di puncaknya, mulai dari sepeda, uang tunai, hingga barang-barang elektronik. Pohon pinang dilumuri oli, menambah tantangan bagi para peserta yang terdiri dari kelompok pemuda desa. Suasana semakin semarak dengan sorak sorai penonton yang mendukung setiap usaha para peserta.

Beberapa kelompok berhasil mencapai puncak dan meraih hadiah. Andi (23), salah satu peserta, mengungkapkan kegembiraannya. "Ini adalah momen kebersamaan yang luar biasa. Kami tidak hanya berlomba, tapi juga saling mendukung dan bersenang-senang," ujarnya dengan wajah penuh keringat namun bahagia.

Kepala Desa Kalimas, Murdi, mengungkapkan kebanggaannya terhadap semangat para pemuda desa. "Lomba panjat pinang ini bukan sekadar lomba, tapi juga simbol kebersamaan dan gotong royong warga Desa Kalimas. Saya berharap tradisi ini terus kita lestarikan," kata Murdi dalam sambutannya.

Acara lomba panjat pinang kali ini menjadi penutup rangkaian perayaan HUT RI di Desa Kalimas, yang sebelumnya juga diisi dengan berbagai lomba seperti balap karung, joget balon, dan lomba makan kerupuk. Penutupan acara diisi dengan pembagian hadiah dan hiburan rakyat yang semakin menambah keceriaan suasana. Dengan semangat persatuan dan kebersamaan, Desa Kalimas membuktikan bahwa semangat kemerdekaan dapat dirayakan dengan penuh keceriaan dan keakraban.

Penulis : Syaifullah Alivia


Lomba Balap Karung Kategori Dewasa Jadi Puncak Kemeriahan HUT RI ke-79 di Desa Kalimas

Lomba Balap Karung Kategori Dewasa Jadi Puncak Kemeriahan HUT RI ke-79 di Desa Kalimas

 


Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) Selasa, 20 Agustus 2024 – Suasana di halaman rumah Bapak Murdi, Kepala Desa Kalimas, semakin meriah dengan sorak-sorai penonton yang memenuhi area acara. Berbagai lomba telah digelar untuk memeriahkan HUT RI, namun salah satu yang paling dinantikan adalah lomba balap karung kategori dewasa. Para bapak-bapak bersemangat berlomba untuk meraih gelar juara, menambah keseruan malam perayaan.

Setelah perjuangan sengit, akhirnya terpilihlah seorang juara. Dengan napas terengah-engah, Bapak Ahmad dari RT 02 berhasil mencapai garis finish lebih dulu dari peserta lainnya. Sorakan penonton semakin membahana, menandakan kegembiraan mereka.

"Dan pemenangnya adalah... Bapak Ahmad dari RT 02!" seru MC dengan suara lantang, disambut tepuk tangan meriah dari seluruh penonton. Bapak Ahmad yang masih terengah-engah langsung disambut dengan semangat.

Bapak Kapolsek Sungai Kakap, yang turut menyaksikan perlombaan tersebut, maju ke depan untuk memberikan hadiah kepada Bapak Ahmad. "Selamat, Pak Ahmad! Bapak adalah juara sejati," ucap Bapak Kapolsek sambil menyerahkan hadiah berupa uang tunai dan sebuah trofi. Bapak Ahmad menerima hadiah tersebut dengan penuh rasa syukur dan tersenyum lebar. "Terima kasih banyak, Pak Kapolsek. Saya tidak menyangka bisa menang," ujarnya dengan bangga.

Momen pemberian hadiah ini menjadi puncak keseruan acara malam itu. Para peserta lomba lainnya turut berbahagia atas kemenangan Bapak Ahmad, saling berpelukan dan bersalaman, menunjukkan semangat kebersamaan yang tinggi.

"Lomba balap karung ini mengajarkan kita tentang pentingnya sportivitas dan kerja sama," ujar Bapak Kapolsek dalam sambutannya. "Meskipun sederhana, lomba ini telah berhasil menyatukan kita semua."

Acara malam itu ditutup dengan suasana penuh kebahagiaan, mempererat tali silaturahmi dan menciptakan kenangan indah bagi seluruh warga Desa Kalimas.

Penulis : Syaifullah Alivia


Kemenangan Bu Sri di Lomba Karaoke Menjadi Puncak Kemeriahan HUT RI ke-79

Kemenangan Bu Sri di Lomba Karaoke Menjadi Puncak Kemeriahan HUT RI ke-79


 Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) Selasa, 20 Agustus 2024 – Suasana di halaman rumah Bapak Murdi, Kepala Desa Kalimas, tetap meriah meskipun malam semakin larut. Setelah melewati berbagai lomba seru, akhirnya tiba saat yang dinantikan – pengumuman pemenang lomba karaoke kategori ibu-ibu. Detik-detik menegangkan meliputi seluruh peserta dan hadirin, terutama para ibu-ibu yang telah menampilkan kemampuan vokal mereka.

"Dan pemenang lomba karaoke kategori ibu-ibu adalah..." suara MC menggantung, menambah ketegangan. "Bu Sri dari RT 03!" teriak MC dengan semangat, disertai sorakan gemuruh dari penonton. Bu Sri, dengan wajah merah karena haru dan malu, perlahan berjalan menuju panggung sambil melambai-lambai.

Bapak Camat Sungai Kakap dan Bapak Murdi langsung menyambut Bu Sri dengan hangat. Mereka memberikan selamat dan mengalungkan medali kepada Bu Sri. Tidak hanya itu, Bapak Camat juga menyerahkan hadiah berupa uang tunai sebesar lima puluh ribu rupiah. "Selamat ya, Bu Sri! Suara Ibu sangat merdu," puji Bapak Camat. "Semoga Ibu terus berkarya dan menghibur kita semua."

Bu Sri mengucapkan terima kasih dengan terbata-bata, "Terima kasih banyak, Pak Camat, Pak Kades. Saya tidak menyangka bisa menang," ujarnya dengan tulus. Kemenangan Bu Sri menjadi puncak acara malam itu, memancarkan senyum sumringah dari wajahnya dan kegembiraan di antara seluruh warga yang hadir.

Acara dilanjutkan dengan penampilan dari para juara lainnya, diiringi tawa dan canda yang lepas. Malam itu, Desa Kalimas benar-benar dipenuhi oleh kebahagiaan dan rasa kebersamaan. Perayaan HUT RI ke-79 menjadi momen yang tak terlupakan, mempererat tali silaturahmi dan menambah semangat kemerdekaan di hati setiap warga.

Penulis : Syaifullah Alivia


Penampilan Memukau Sri di Perayaan HUT RI ke-79 Desa Kalimas

Penampilan Memukau Sri di Perayaan HUT RI ke-79 Desa Kalimas

 


Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) Selasa, 20 Agustus 2024 – Malam di halaman rumah Bapak Murdi, Kepala Desa Kalimas, dipenuhi dengan semangat dan kehangatan. Cahaya lampu menghiasai langit malam, menerangi wajah-wajah penuh semangat dari warga yang tengah merayakan HUT RI ke-79. Di tengah kemeriahan, terdengar alunan merdu sebuah suara, yaitu suara Sri, siswi SMA Negeri 4 Kalimas, yang tengah menyanyikan lagu "17 Agustus."

Suara emas Sri membahana, menggetarkan hati setiap pendengar dan seakan membawa mereka kembali mengenang perjuangan para pahlawan. Penampilan Sri mengundang tepuk tangan meriah dari penonton, termasuk Bapak Camat Sungai Kakap, yang terlihat terkesima. Senyum haru terukir di wajah Bapak Camat saat Sri menyelesaikan lagu.

Setelah penampilan selesai, Bapak Camat menghampiri Sri dan memberikan hadiah sebesar lima puluh ribu rupiah sebagai apresiasi. "Terima kasih banyak, Bu," ucap Sri dengan suara gemetar, penuh rasa terima kasih. "Terima kasih, Nak. Suara kamu sangat merdu," puji Bapak Camat sambil tersenyum. "Semoga kamu terus berkarya dan mengharumkan nama sekolah dan desa kita."

Hadiah yang diberikan Bapak Camat bukan hanya sekadar uang, tetapi juga menjadi penyemangat bagi Sri untuk terus mengembangkan bakatnya. Sri merasa sangat beruntung dapat tampil di hadapan Bapak Camat dan warga desa. Malam itu, nama Sri menjadi buah bibir di kalangan warga. Mereka kagum akan bakat yang dimiliki gadis muda ini. Sri berharap, suatu saat nanti suaranya dapat menginspirasi banyak orang dan terus berkontribusi dalam memeriahkan acara-acara desa di masa depan.

Penulis : Syaifulah Alivia


Semangat Kemerdekaan di Desa Kalimas: Peringatan HUT RI ke-79

Semangat Kemerdekaan di Desa Kalimas: Peringatan HUT RI ke-79


 Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) Selasa, 20 Agustus 2024 – Malam di Desa Kalimas dipenuhi dengan semangat kemerdekaan yang berkobar meskipun mentari telah berpulang. Di halaman rumah Bapak Murdi, Kepala Desa Kalimas, ratusan warga berkumpul untuk merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 dengan penuh suka cita.

Di tengah kerumunan yang antusias, berdiri tegak Camat Sungai Kakap, sosok pemimpin yang dicintai warganya. Dengan suara yang berwibawa namun hangat, Camat memulai sambutannya. "Malam ini, kita kembali mengenang perjuangan para pahlawan yang telah gugur demi merebut kemerdekaan. Jasa-jasa mereka tidak akan pernah terlupakan," ucapnya, disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.

Beliau melanjutkan, "Kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah anugerah yang tak ternilai. Sebagai generasi penerus, kita harus mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal yang positif. Mari kita terus membangun desa kita, bekerja sama, dan saling membantu." Sorot mata  Camat beralih ke wajah-wajah antusias warga. "Saya melihat semangat juang yang tinggi di mata kalian semua. Ini adalah modal yang sangat berharga untuk membangun Desa Kalimas menjadi desa yang lebih maju dan sejahtera."

Dalam sambutannya, Camat juga menyoroti berbagai keberhasilan yang telah dicapai oleh Desa Kalimas dan menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga yang telah berkontribusi dalam pembangunan desa. Acara malam itu dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti lomba makan kerupuk, tarik tambang, dan pertunjukan seni. Suasana dipenuhi dengan tawa anak-anak, nostalgia orang dewasa, dan kebersamaan seluruh warga.

Di penghujung acara, Camat kembali naik ke panggung. "Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras dalam mempersiapkan acara ini. Semoga semangat kebersamaan kita semakin kuat. Selamat merayakan HUT RI ke-79! Merdeka!" teriaknya dengan semangat. Sorakan merdeka membahana menggema di malam itu, dan cahaya kemerdekaan menerangi wajah-wajah bahagia warga Desa Kalimas. Mereka menyadari bahwa kemerdekaan bukan hanya sekadar tanggal dalam kalender, tetapi semangat yang harus terus hidup dalam jiwa setiap anak bangsa.

Penulis : Syaifulah Alivia


Perayaan HUT RI ke-79 di Desa Kalimas: Hujan Menambah Keceriaan

Perayaan HUT RI ke-79 di Desa Kalimas: Hujan Menambah Keceriaan

 


Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) Selasa, 20 Agustus 2024 – Malam itu, langit Desa Kalimas diselimuti awan kelabu, dan rintik hujan mulai turun, membasahi bumi yang haus. Meski cuaca kurang bersahabat, semangat warga tidak surut. Ratusan orang telah berkumpul di lapangan desa, siap merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79.

Lapangan desa, yang biasanya sepi, kini dipenuhi oleh lautan manusia. Payung warna-warni berjejer rapi, melindungi warga dari derasnya hujan. Anak-anak berlarian dengan ceria, tak peduli pakaian mereka yang basah kuyup. Para ibu sibuk menyiapkan makanan dan minuman untuk dibagikan kepada warga, sementara para bapak mengatur segala sesuatunya agar acara tetap berjalan lancar.

Hujan yang awalnya deras mulai reda, memberikan ruang bagi bintang-bintang dan sinar rembulan untuk menembus celah-celah awan. Suasana yang romantis dan menyentuh ini melengkapi perayaan malam itu. Acara dibuka oleh pembawa acara dengan suara lantang, disambut tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.

Berbagai lomba digelar untuk memeriahkan malam itu. Lomba makan kerupuk, lomba balap karung, dan lomba tarik tambang menarik perhatian semua orang. Setiap lomba diiringi sorak sorai penonton, dengan anak-anak berlomba-lomba untuk menjadi yang tercepat, dan para orang tua tertawa riang melihat tingkah lucu anak-anak mereka.

Puncak acara adalah pengundian doorprize, dengan hadiah-hadiah menarik seperti sepeda, kulkas, dan televisi. Setiap nama yang dipanggil disambut dengan sorak sorai yang membahana.

Malam itu, hujan tidak hanya membasahi bumi, tetapi juga membasahi hati seluruh warga Desa Kalimas. Kebersamaan dan kekompakan yang tercipta membuat perayaan HUT RI ke-79 menjadi sangat berkesan. Hujan yang turun seakan menjadi berkah, karena menyatukan mereka dalam semangat persatuan dan kesatuan.

Penulis : Syaifullah Alivia


Meriahnya Tarian Adat Dayak di Halaman Rumah Kepala Desa

Meriahnya Tarian Adat Dayak di Halaman Rumah Kepala Desa


 Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) Selasa, 20 Agustus 2024 – Udara malam di Desa Kalimas terasa sejuk dan menyegarkan setelah hujan reda. Bulan yang terang menerangi halaman rumah Kepala Desa Murdi, yang sudah dipenuhi oleh warga desa yang bersemangat merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79. Salah satu acara puncak perayaan adalah pertunjukan tarian adat Dayak yang dibawakan oleh siswa-siswi SMA Negeri 4 Kalimas.

Pukul 21.00 WIB, pertunjukan dimulai dengan meriah. Para siswa SMA Negeri 4 Kalimas mengenakan kostum adat Dayak yang berwarna-warni dan berbaris rapi di hadapan panggung sederhana. Semangat dan percaya diri terpancar dari setiap gerakan mereka. Hentakan gendang dan tabuhan gong mengantar dimulainya tarian perang, yang menggambarkan keberanian dan semangat juang para leluhur Dayak.

Penonton, yang terdiri dari warga desa dan mahasiswa IAIN Pontianak yang juga hadir, tampak terpesona dengan penampilan yang memukau. Gerakan-gerakan tarian yang lincah dan sulit dilaksanakan berhasil menyihir seluruh hadirin. "Saya sangat bangga dengan anak-anak kita. Mereka berhasil melestarikan budaya Dayak," ujar Pak Murdi, Kepala Desa Kalimas, dengan wajah sumringah.

Setelah pertunjukan tarian adat, suasana malam semakin semarak dengan berbagai kegiatan seperti lomba makan kerupuk, lomba balap karung, dan lomba tarik tambang. Berbagai jajanan tradisional menambah keceriaan acara, membuat perayaan HUT RI di Desa Kalimas tahun ini menjadi momen yang sangat berkesan.

Acara ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi antarwarga, tetapi juga menjadi ajang penting untuk melestarikan budaya Dayak. Harapannya, generasi muda akan terus menjaga dan melestarikan budaya leluhur mereka, agar tradisi yang berharga ini tidak hilang ditelan zaman.

Penulis : syaifullah alivia


Struktur Organisasi LP2M

Formulir Kontak