LP2M IAIN PONTIANAK
Lomba Seru Memasukkan Air dalam Botol: Keceriaan Anak Kelas A TK Bunga Bangsa

Lomba Seru Memasukkan Air dalam Botol: Keceriaan Anak Kelas A TK Bunga Bangsa

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Selasa, 13 Agustus 2024, TK Bunga Bangsa di Dusun Senirak mengadakan perlombaan yang penuh keceriaan untuk memperingati HUT RI ke-79. Salah satu lomba yang paling seru dan ditunggu-tunggu oleh anak-anak kelas A adalah lomba memasukkan air ke dalam botol. Lomba ini dirancang untuk melatih ketelitian dan koordinasi motorik halus anak-anak yang berusia 4 tahun.

Setiap peserta diberikan sebuah botol kosong dan sebuah gelas kecil. Tugas mereka adalah mengisi botol tersebut dengan air menggunakan gelas dalam waktu yang telah ditentukan. Meskipun terdengar mudah, bagi anak-anak usia 4 tahun, tantangan ini membutuhkan konsentrasi tinggi untuk memastikan air tidak tumpah dan botol terisi penuh.

Lina, kepala sekolah TK Bunga Bangsa, menjelaskan bahwa lomba ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki nilai edukatif. "Melalui lomba ini, anak-anak belajar tentang ketelitian, kesabaran, dan koordinasi mata dan tangan. Kami ingin mereka belajar sambil bermain," kata Lina.

Suasana perlombaan dipenuhi dengan keceriaan dan sorak-sorai dari para orang tua dan guru yang menyemangati anak-anak. Beberapa peserta tampak berusaha dengan hati-hati agar tidak menumpahkan air, sementara yang lain bergerak cepat untuk menyelesaikan tugas mereka. Meskipun ada yang tumpah dan ada yang cepat, semua anak tampak menikmati lomba ini.

Pada akhir perlombaan, pemenang diumumkan dan diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi atas usaha mereka. Namun, yang paling penting adalah kebahagiaan dan rasa percaya diri yang didapatkan anak-anak dari pengalaman ini. Lomba memasukkan air dalam botol menjadi momen belajar yang penuh kesenangan bagi anak-anak di TK Bunga Bangsa.

Penulis : Siti farida


Waktu Istirahat, Mahasiswa KKL Ramaikan Lomba dengan Permainan Seru

Waktu Istirahat, Mahasiswa KKL Ramaikan Lomba dengan Permainan Seru

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) Selasa, 13 Agustus 2024, dalam momen perayaan HUT RI ke-79 di TK Bunga Bangsa, Dusun Senirak, tak hanya anak-anak yang antusias mengikuti lomba, tetapi juga mahasiswa KKL yang turut serta meramaikan suasana. Ketika waktu istirahat lomba tiba, sekelompok mahasiswa KKL laki-laki mengambil inisiatif untuk mengisi waktu dengan bermain bersama anak-anak TK.

Permainan sederhana seperti bola, petak umpet, dan lompat tali menjadi pilihan yang digemari anak-anak. Para mahasiswa ini tidak hanya berperan sebagai pengawas, tetapi juga aktif berpartisipasi, menciptakan keceriaan yang menular kepada semua yang hadir. 

Salah satu mahasiswa, Hanif, mengatakan, "Kami ingin membuat anak-anak merasa lebih nyaman dan senang selama acara berlangsung. Bermain bersama mereka adalah cara yang bagus untuk menciptakan keakraban."

Anak-anak TK tampak sangat antusias dan gembira bermain bersama para mahasiswa. Keakraban antara mahasiswa dan anak-anak terlihat jelas, dengan tawa dan canda yang menghiasi waktu istirahat tersebut. Aktivitas ini juga menjadi momen istirahat yang menyegarkan bagi anak-anak sebelum mereka melanjutkan lomba berikutnya.

Kepala sekolah TK Bunga Bangsa,Lina, menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa KKL yang telah berkontribusi dalam menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan. "Kehadiran mereka sangat membantu dalam membuat anak-anak merasa lebih nyaman dan bersemangat mengikuti rangkaian kegiatan hari ini," ujarnya.

Waktu istirahat yang diisi dengan permainan ini memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak TK Bunga Bangsa. Mereka tidak hanya berkompetisi, tetapi juga belajar tentang pentingnya kerjasama dan kebersamaan melalui permainan yang menyenangkan.

Penulis : Siti farida


Keceriaan Anak-Anak Kelas B TK Bunga Bangsa dalam Lomba Menyusun Abjad

Keceriaan Anak-Anak Kelas B TK Bunga Bangsa dalam Lomba Menyusun Abjad

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Selasa, 13 Agustus 2024, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79, TK Bunga Bangsa di Dusun Senirak menyelenggarakan serangkaian lomba seru. Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian adalah lomba menyusun abjad untuk anak-anak kelas B yang berusia 5 tahun. 

Lomba ini dirancang untuk melatih kemampuan kognitif anak-anak dalam mengenal dan mengurutkan huruf-huruf abjad. Setiap peserta diberikan satu set kartu abjad yang harus mereka susun dalam urutan yang benar dalam waktu yang telah ditentukan. Meskipun terdengar sederhana, lomba ini menjadi tantangan yang menantang untuk anak-anak usia 5 tahun yang masih dalam tahap belajar mengenal huruf.

Lina, kepala sekolah TK Bunga Bangsa, menjelaskan bahwa lomba ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dasar membaca pada anak-anak. "Dengan cara yang menyenangkan ini, kami berharap anak-anak dapat lebih cepat mengenal huruf dan mempersiapkan diri mereka untuk belajar membaca," ujar Lina.

Di sepanjang perlombaan, suasana penuh semangat dan antusiasme terasa di lingkungan sekolah. Para guru, orang tua, dan mahasiswa KKL yang turut mendampingi anak-anak, memberikan dukungan moral dengan sorakan dan tepuk tangan. Anak-anak dengan penuh semangat berlomba menyusun abjad, dan beberapa dari mereka berhasil menyelesaikannya dalam waktu singkat.

Pada akhir lomba, pemenang diumumkan dan diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi atas usaha mereka. Namun, yang lebih penting dari itu adalah proses belajar yang penuh kegembiraan yang dialami oleh semua peserta. Lomba menyusun abjad ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi anak-anak tentang pentingnya ketekunan dan kerja keras.

Penulis : Siti Farida


Keseruan Lomba Memindahkan Bola Sesuai Warna untuk Kelas A TK Bunga Bangsa

Keseruan Lomba Memindahkan Bola Sesuai Warna untuk Kelas A TK Bunga Bangsa

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Selasa, 13 Agustus 2024, dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-79, TK Bunga Bangsa di Dusun Senirak mengadakan berbagai perlombaan menarik yang melibatkan siswa-siswi TK kelas A dan B. Salah satu perlombaan yang paling dinanti oleh anak-anak kelas A adalah lomba memindahkan bola sesuai warna. Lomba ini tidak hanya menghibur, tetapi juga bertujuan untuk melatih koordinasi motorik dan pengenalan warna pada anak-anak usia 4 tahun.

Lomba ini dilaksanakan di halaman TK Bunga Bangsa dengan diikuti oleh seluruh siswa kelas A. Setiap anak diberikan sebuah wadah berisi bola-bola kecil dengan berbagai warna. Tugas mereka adalah memindahkan bola-bola tersebut ke dalam keranjang yang sesuai dengan warnanya dalam waktu yang telah ditentukan.

Lina, kepala sekolah TK Bunga Bangsa, menjelaskan bahwa lomba ini dirancang untuk melatih kecerdasan visual dan motorik anak-anak. "Melalui permainan ini, anak-anak belajar mengenal warna dengan cara yang menyenangkan. Mereka juga berlatih koordinasi mata dan tangan ketika memindahkan bola ke keranjang yang tepat," kata Lina.

Suasana di arena lomba penuh dengan keceriaan dan sorak sorai dari para orang tua dan guru yang menyemangati anak-anak. Para peserta berlomba dengan penuh semangat untuk memindahkan bola secepat dan seakurat mungkin. Beberapa anak tampak bingung pada awalnya, tetapi dengan dorongan semangat dari para guru dan mahasiswa KKL yang mendampingi, mereka berhasil menyelesaikan tugas dengan baik.

Mahasiswa KKL juga terlibat dalam lomba ini, membantu menjaga kelancaran jalannya acara dan memastikan anak-anak mengikuti aturan lomba dengan benar. "Kami sangat senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Melihat semangat dan kebahagiaan anak-anak saat bermain adalah pengalaman yang sangat berarti bagi kami," ujar Febby, salah satu mahasiswa KKL.

Setelah perlombaan selesai, para pemenang diumumkan dan diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi atas usaha mereka. Namun, semua anak yang berpartisipasi mendapatkan penghargaan karena telah berusaha dengan baik. Lomba memindahkan bola sesuai warna ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi momen belajar yang menyenangkan bagi anak-anak di TK Bunga Bangsa.

Penulis : Siti farida


Mahasiswa KKL Dampingi Anak TK dalam Lomba Menyusun Angka di TK Bunga Bangsa

Mahasiswa KKL Dampingi Anak TK dalam Lomba Menyusun Angka di TK Bunga Bangsa

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Selasa, 13 Agustus 2024, pada perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79, TK Bunga Bangsa di Dusun Senirak menyelenggarakan berbagai lomba seru untuk anak-anak. Salah satu kegiatan yang cukup menarik perhatian adalah lomba menyusun angka 1-10 untuk siswa-siswi kelas A, yang berusia sekitar 4 tahun. Dalam acara ini, mahasiswa KKL yang bertugas di Dusun Senirak turut serta mendampingi anak-anak, memberikan arahan dan semangat kepada mereka.

Sejak pagi, para mahasiswa KKL tampak antusias menyambut anak-anak yang akan berlomba. Mereka membantu mempersiapkan arena lomba, membagikan kartu angka, serta memberikan instruksi kepada para peserta. 

Salah satu mahasiswa KKL, Hikmal, mengungkapkan, "Kami merasa senang bisa membantu dan mendampingi adik-adik TK dalam lomba ini. Melihat mereka semangat dan gembira, membuat kami juga ikut merasakan kebahagiaan." Ujarnya.

Lomba ini dimulai dengan anak-anak duduk berjajar di depan meja kecil yang telah disiapkan. Mereka diberikan satu set kartu angka yang harus disusun secara berurutan dari 1 hingga 10. Tugas ini, meskipun sederhana bagi orang dewasa, merupakan tantangan besar bagi anak-anak usia 4 tahun yang masih dalam tahap mengenal angka dan urutannya.

Mahasiswa KKL berperan penting dalam memberikan dukungan moral kepada para peserta. Mereka dengan sabar membantu anak-anak yang kesulitan, memberikan dorongan semangat, dan menjaga agar suasana tetap kondusif. 

"Peran kami di sini adalah memastikan bahwa anak-anak merasa nyaman dan percaya diri dalam mengikuti lomba. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami," tambah Hikmal.

Setelah lomba berakhir, para pemenang diumumkan dan diberi hadiah. Namun, bagi Yusril mahasiswa KKL, melihat senyuman dan semangat juang anak-anak adalah hadiah yang paling berharga. 

"Ini bukan hanya soal siapa yang menang, tapi bagaimana kita bisa membuat anak-anak belajar sambil bermain dengan bahagia," ujar Yusril.

Partisipasi mahasiswa KKL dalam lomba ini tidak hanya membantu kelancaran acara, tetapi juga mempererat hubungan antara mereka dengan masyarakat Dusun Senirak. Keterlibatan mereka dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen mereka untuk mendukung pendidikan anak usia dini di desa tersebut.

Penulis : Siti farida


Lomba Menyusun Angka 1-10 untuk Kelas A TK Bunga Bangsa: Tantangan dan Keseruan

Lomba Menyusun Angka 1-10 untuk Kelas A TK Bunga Bangsa: Tantangan dan Keseruan


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Selasa, 13 Agustus 2024, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79, TK Bunga Bangsa di Dusun Senirak menggelar berbagai perlombaan yang melibatkan anak-anak TK kelas A dan B. Salah satu lomba yang menarik perhatian adalah lomba menyusun angka 1-10, yang diperuntukkan bagi siswa-siswi kelas A yang berusia sekitar 4 tahun.

Lomba ini dimulai pada pukul 09.00 WIB di halaman TK Bunga Bangsa, di mana anak-anak tampak antusias dan bersemangat. Setiap peserta diberikan satu set kartu angka dari 1 hingga 10, dan tugas mereka adalah menyusun kartu-kartu tersebut sesuai urutan dalam waktu yang telah ditentukan. Meskipun terdengar sederhana, bagi anak-anak usia 4 tahun, ini merupakan tantangan yang melatih kemampuan mereka dalam mengenal angka dan urutannya.

Lina, kepala sekolah TK Bunga Bangsa, menjelaskan tujuan dari lomba ini. "Melalui lomba menyusun angka ini, kami ingin anak-anak belajar mengenal dan menghafal urutan angka secara menyenangkan. Ini juga bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kemampuan kognitif mereka sejak dini," ujarnya.

Selama perlombaan, suasana penuh semangat dan kegembiraan terasa di sekitar arena lomba. Para orang tua dan guru memberikan dukungan moral dengan sorakan dan tepuk tangan. Ada yang tampak gugup, ada pula yang dengan cepat berhasil menyusun angka-angka tersebut dengan benar. 

Setelah waktu yang ditentukan berakhir, para guru mengumumkan pemenangnya dengan penuh kebanggaan. Meski ada yang menang dan kalah, semua anak mendapatkan penghargaan atas usaha mereka. "Yang terpenting adalah proses belajar yang menyenangkan bagi anak-anak," tambah Lina.

Lomba menyusun angka 1-10 ini menjadi salah satu kegiatan yang paling dinanti dalam rangkaian perayaan HUT RI di TK Bunga Bangsa. Selain melatih kemampuan anak-anak, kegiatan ini juga mengajarkan mereka tentang semangat kompetisi yang sehat dan kebersamaan.

Penulis : Siti  farida


TK Bunga Bangsa Dusun Senirak Sukses Gelar Lomba HUT RI ke-79: Semua Turut Berpartisipasi

TK Bunga Bangsa Dusun Senirak Sukses Gelar Lomba HUT RI ke-79: Semua Turut Berpartisipasi


 Dusun Senirak (lp2m.iainptk.ac.id) - Selasa, 13 Agustus 2024, TK Bunga Bangsa di Dusun Senirak sukses menggelar rangkaian perlombaan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79. Acara ini melibatkan berbagai pihak, termasuk siswa-siswi dari TK kelas A dan B, guru-guru, wali murid, serta mahasiswa KKL yang turut serta dalam perlombaan. 

Perlombaan dimulai dengan upacara pembukaan yang sederhana namun penuh makna. Kepala sekolah TK Bunga Bangsa, Lina, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas antusiasme yang tinggi dari semua peserta. "Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya acara ini. Anak-anak sangat bersemangat, begitu pula para guru, wali murid, dan mahasiswa KKL yang ikut berpartisipasi dalam berbagai lomba," ujar Lina.

Di antara lomba yang diadakan, lomba menyusun angka untuk kelas A dan menyusun abjad untuk kelas B menjadi pusat perhatian. Para peserta, yang berusia antara 4 hingga 5 tahun, menunjukkan semangat yang tinggi dan kecerdasan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Tak hanya anak-anak, para guru dan wali murid juga ikut serta dalam perlombaan, menambah keceriaan suasana.

Mahasiswa KKL yang bertugas di Dusun Senirak juga tak ketinggalan. Mereka turut mendampingi anak-anak dalam perlombaan dan membantu kelancaran acara. Salah satu mahasiswa KKL, Dinda, mengatakan, "Kami sangat senang bisa terlibat dalam acara ini. Selain menghibur, kegiatan ini juga memberi kami kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan anak-anak dan warga."

Acara ini diakhiri dengan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba, disertai dengan tepuk tangan meriah dari semua yang hadir. Keceriaan dan kebersamaan yang tercipta di TK Bunga Bangsa hari itu menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan dapat dirayakan dengan cara yang sederhana namun penuh makna.

Penulis : Siti farida


Mahasiswa KKL Kelompok 18 Adakan Sosialisasi Anti-Bullying di Desa Punggur Kecil

Mahasiswa KKL Kelompok 18 Adakan Sosialisasi Anti-Bullying di Desa Punggur Kecil

 


Punggur Kecil (lp2m.iainptk.ac.id) Selasa, 13 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 18 dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak mengadakan sosialisasi anti-bullying yang melibatkan narasumber dari Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat.

Acara ini berlangsung di Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahul Ulum II, Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.

Sosialisasi ini dihadiri oleh para guru, Kepala Dusun Kenangah, dan Kepala Dusun Cempaka Putih. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mencegah perundungan di kalangan anak sekolah dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung.

Ketua KKL 18, Shobirin, menjelaskan, “Sosialisasi ini sangat penting untuk dilakukan di setiap sekolah. Dengan kemajuan teknologi dan akses informasi yang semakin mudah, isu bullying menjadi lebih sering terdengar di kalangan anak-anak. Kami berharap kegiatan ini dapat membantu mencegah terjadinya perundungan dan memastikan siswa tidak menjadi pelaku atau korban bullying.”

Eka Nurhayati, Ketua KPPAD Kalbar, menekankan pentingnya peran orang tua dan orang dewasa dalam pencegahan bullying. “Peran orang tua dan orang dewasa sangat penting dalam mendidik anak-anak, memantau perilaku mereka, dan memberikan perlindungan. Penting untuk menanamkan akhlak dan budi pekerti di sekolah, serta memastikan bahwa anak-anak tidak menjadi korban atau pelaku bullying.”

Eka juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi KPPAD, terutama saat meninjau lokasi pedalaman. “Kami bersyukur atas inisiatif mahasiswa KKL 18 yang mengadakan sosialisasi di daerah yang sulit dijangkau. 

Tantangan kami seringkali adalah akses informasi yang terbatas di daerah terpencil. Sosialisasi seperti ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua anak, terutama yang berada di daerah pelosok, mendapatkan informasi dan perlindungan yang mereka butuhkan.”

Eka menambahkan, “Selain program pemerintah, sumbangsih dari orang tua dan masyarakat sangat penting. Kami perlu memberikan edukasi dan pemahaman tentang hukum perlindungan anak agar semua pihak dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman.”

Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang pencegahan bullying dan memperkuat dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak.


Penulis: Qudsiyah

 


Mahasiswa KKL Kelompok 40 Terapkan Kurikulum Merdeka di SD Desa Selakau Tua

Mahasiswa KKL Kelompok 40 Terapkan Kurikulum Merdeka di SD Desa Selakau Tua

 


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) Selasa, 13 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari IAIN Pontianak memperkenalkan Kurikulum Merdeka di sekolah dasar (SD) yang terletak di sekitar Desa Selakau Tua, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa.

Dalam penerapan Kurikulum Merdeka, mahasiswa KKL menciptakan suasana belajar yang interaktif dan berpusat pada siswa. Mereka menggunakan berbagai metode pembelajaran inovatif seperti proyek berbasis masalah, pembelajaran kolaboratif, dan teknologi, yang semuanya dirancang untuk meningkatkan keterlibatan siswa.

Dian Kumalasari, salah satu anggota tim KKL, menjelaskan, “Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas bagi guru dan sekolah untuk menyusun pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan serta potensi siswa. Dalam pelajaran bahasa Inggris, kurikulum ini mendorong pendekatan yang lebih kreatif, interaktif, dan kontekstual.”

Pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa Inggris fokus pada kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara efektif. Teknik ini melibatkan percakapan, diskusi, dan permainan peran (role-playing) yang memungkinkan siswa berlatih berbicara dan mendengarkan dalam konteks nyata.

Dengan Kurikulum Merdeka, siswa tidak hanya duduk di kelas, tetapi terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini membantu mereka lebih memahami materi dan meningkatkan minat belajar.

Dian berharap, “Saya berharap siswa dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris secara efektif, baik lisan maupun tulisan. Mereka diharapkan mampu mengungkapkan ide, perasaan, dan pendapat mereka dengan percaya diri.”

Penulis : Muhammad Aidil


Kreativitas Mahasiswa KKL: Bambu Merah Putih Hiasi Desa Selakau Tua untuk Peringatan HUT RI ke-79

Kreativitas Mahasiswa KKL: Bambu Merah Putih Hiasi Desa Selakau Tua untuk Peringatan HUT RI ke-79


 Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 berkreasi mengecat bambu menjadi warna merah putih guna untuk menghiasi desa Selakau tua di Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Selasa (13/08/2024).

Semangat kemerdekaan semakin terasa di Desa Selakau Tua. Warga setempat, bersama mahasiswa KKL IAIN Pontianak, berhasil menciptakan karya seni yang unik dan menarik untuk menyambut HUT RI ke-79. Mereka bergotong royong mengecat bambu menjadi warna merah putih, simbol perjuangan bangsa Indonesia.

Bambu-bambu yang telah dicat kemudian dirangkai menjadi berbagai bentuk ornamen, seperti gapura, patung, atau tulisan. Karya seni ini tidak hanya mempercantik desa, tetapi juga menjadi bukti nyata akan kecintaan warga terhadap tanah air.

Fathur selaku mahasiswa KKL kelompok 40 turut serta dalam pengerjaan mengecat bambu tersebut, ia mengatakan “Pengerjaan bambu berwarna yang dilakukan oleh mahasiswa kkl adalah sebuah bentuk partisipasi sebagai masyarakat Indonesia untuk ikut serta dalam merayakan hari ulang tahun RI” ujar Fathur.

Proses pembuatan karya seni ini tidak hanya melibatkan keterampilan, tetapi juga semangat gotong royong yang tinggi. Warga dan mahasiswa bekerja sama dari awal hingga akhir, mulai dari pemilihan bambu, proses pengecatan, hingga merangkai menjadi bentuk yang diinginkan.

Dengan mengecat bambu menjadi warna merah putih, warga berhasil menciptakan dekorasi yang indah dan unik tanpa harus merusak lingkungan. Selain itu, bambu juga memiliki kekuatan yang tahan lama, sehingga dekorasi ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Harapannya, mahasiswa KKL dapat turut serta memeriahkan HUT RI-79 ini dan fathur juga menyampaikan harapan nya yang mana ia mengatakan, “Semoga mahasiswa kkl kelompok 40 di desa Selakau Tua dapat memeriahkan HUT RI yang akan dilaksanakan beberapa hari mendatang” tutup Fathur.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL Tunjukkan Empati dengan Ikut Solat Jenazah di Desa Selakau Tua

Mahasiswa KKL Tunjukkan Empati dengan Ikut Solat Jenazah di Desa Selakau Tua

 


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) – Pada Selasa, 13 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak turut ambil bagian dalam pelaksanaan solat jenazah di Desa Selakau Tua, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas. 

Kehadiran mahasiswa KKL dalam prosesi solat jenazah ini tidak hanya menunjukkan komitmen mereka dalam melaksanakan program kerja lapangan, tetapi juga sebagai wujud empati dan rasa kebersamaan mereka dengan masyarakat setempat. Solat jenazah ini dilaksanakan di rumah almarhum, seorang tokoh masyarakat yang dihormati di desa tersebut.

Para mahasiswa KKL tidak hanya ikut dalam prosesi solat jenazah tetapi juga membantu keluarga almarhum dan warga setempat dalam proses pengurusan jenazah. Keterlibatan mereka dalam kegiatan ini menunjukkan tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap situasi yang dialami oleh masyarakat.

Ahmad, salah satu anggota KKL kelompok 40, menyampaikan, “Keikutsertaan kami dalam solat jenazah ini merupakan wujud solidaritas dan penghormatan terakhir kepada almarhum. Kami ingin menunjukkan bahwa sebagai mahasiswa, kami juga memiliki tanggung jawab sosial untuk hadir di tengah masyarakat,” ujarnya.

Solat jenazah berlangsung khidmat dan diiringi doa dari masyarakat Desa Selakau Tua. Suasana duka menyelimuti prosesi ini, namun kehadiran mahasiswa memberikan dukungan moral yang sangat berarti bagi keluarga yang ditinggalkan.

“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Selain belajar tentang kondisi sosial masyarakat, kami juga belajar untuk lebih peka terhadap situasi sekitar dan menjadi bagian dari masyarakat,” tambah Ahmad.

Warga setempat menyambut baik kehadiran mahasiswa IAIN Pontianak dalam prosesi solat jenazah. Mereka merasa senang karena mahasiswa dapat berbaur dengan masyarakat dan turut merasakan duka yang mereka alami.

Dengan keikutsertaan dalam prosesi solat jenazah ini, mahasiswa KKL IAIN Pontianak menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya sebatas di ruang kelas, tetapi juga melalui pengalaman nyata di lapangan, khususnya dalam berinteraksi dan berkontribusi kepada masyarakat sekitar.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Hadirkan Wajah Baru Gapura Desa Selakau Tua

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Hadirkan Wajah Baru Gapura Desa Selakau Tua

 


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) – Pada Selasa, 13 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari IAIN Pontianak mengadakan gotong royong untuk mengecat ulang gapura di perbatasan Desa Selakau Tua dengan desa lainnya di Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas. 

Wajah baru kini tampak pada gapura Desa Selakau Tua berkat kerja keras mahasiswa KKL kelompok 40. Gapura yang sebelumnya tampak kusam kini kembali bersinar berkat usaha dan dedikasi para mahasiswa.

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tidak hanya menjadi ajang untuk mengimplementasikan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah, tetapi juga merupakan wadah untuk menumbuhkan semangat gotong royong dan kekompakan. Melalui berbagai kegiatan yang dilakukan, mahasiswa KKL membuktikan bahwa dengan bekerja sama, segala permasalahan dapat diatasi dan tujuan bersama dapat tercapai.

Salah satu contoh nyata dari semangat ini adalah kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh mahasiswa KKL di Selakau Tua. Dengan penuh semangat, mereka bahu-membahu membersihkan lingkungan, memperbaiki fasilitas umum, dan membantu masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat desa tetapi juga mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa KKL dan warga.

Azizul, salah satu anggota KKL kelompok 40, menyampaikan, “Inovasi gapura ini merupakan inisiatif kawan-kawan KKL kelompok 40 yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur desa Selakau Tua dan memperkenalkan budaya lokal kepada pengunjung,” ujar Azizul.

Kegiatan gotong royong pengecatan gapura desa ini tidak hanya berdampak pada keindahan lingkungan tetapi juga mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa KKL dan masyarakat desa. Azizul juga menambahkan harapannya, “Kami berharap, inovasi gapura ini dapat menjadi ikon dan menambah semangat masyarakat dalam melestarikan budaya,” tutup Azizul.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Gelar Gotong Royong Bersihkan Gapura Desa Selakau Tua

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Gelar Gotong Royong Bersihkan Gapura Desa Selakau Tua

 


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) – Pada Selasa, 13 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari IAIN Pontianak mengadakan kegiatan gotong royong untuk membersihkan gapura desa di perbatasan antara Desa Selakau Tua dan desa lainnya di Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas. 

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi serta upaya untuk mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat setempat. Dengan semangat gotong royong, para mahasiswa bekerja sama membersihkan gapura dari lumut, debu, dan kotoran lainnya. Mereka juga melakukan pengecatan ulang pada bagian-bagian yang sudah pudar. Upaya ini tidak hanya membuat gapura desa terlihat lebih bersih dan indah tetapi juga meningkatkan estetika lingkungan sekitar.

Saddam, selaku ketua kelompok KKL 40, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya terhadap seluruh anggota kelompok. "Saya selaku ketua KKL kelompok 40 mengucapkan rasa syukur dan apresiasi sebesar-besarnya kepada kawan-kawan yang telah berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong membersihkan area gapura desa Selakau Tua," ujar Saddam.

Kekompakan menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan program KKL. Mahasiswa KKL yang solid dan saling mendukung mampu menyelesaikan tugas-tugas dengan lebih efektif dan efisien, seperti yang terbukti dalam kegiatan di Desa Selakau Tua. Berkat kerja sama yang baik, berbagai program dapat dilaksanakan dengan baik.

Melalui kegiatan gotong royong ini, mahasiswa KKL tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat desa tetapi juga meningkatkan kemampuan diri mereka dalam bekerja sama dan menyelesaikan masalah. Kekompakan yang terjalin di antara mereka menjadi modal berharga untuk menghadapi tantangan di masa depan.

"Selain membersihkan lingkungan, kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian kami kepada masyarakat. Dengan gotong royong ini, kami dapat mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa dan warga desa sekaligus menunjukkan kepedulian kami terhadap lingkungan sekitar," tutup Saddam.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Kunjungi SDN 20 dan Ikuti Latihan Paduan Suara dalam Program Kegiatan

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Kunjungi SDN 20 dan Ikuti Latihan Paduan Suara dalam Program Kegiatan

 


Olak-Olak Kubu (lp2m.iainptk.ac.id) – Pada Selasa, 13 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak kelompok 33 menginjak hari ke-20 pelaksanaan program mereka dengan mengunjungi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 20 dan mengikuti latihan paduan suara bersama ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat.

Dalam kunjungan ke SDN 20, tujuan utama mahasiswa KKL adalah untuk meminta izin kepada pihak sekolah agar mereka dapat turut serta dalam kegiatan mengajar selama program KKL berlangsung.

Kunjungan ini juga merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKL 33 dalam mengabdikan diri kepada sekolah-sekolah di Desa Olak-Olak Kubu. Selama kunjungan, beberapa mahasiswa bahkan mengambil alih tugas mengajar di kelas untuk menggantikan guru yang tidak dapat hadir karena sakit. Kedatangan mereka disambut dengan hangat oleh pihak sekolah, dan mahasiswa merasa senang bisa memberikan kontribusi langsung kepada siswa.

Setelah kegiatan di sekolah, mahasiswa KKL melanjutkan aktivitas mereka dengan mengikuti latihan paduan suara bersama ibu-ibu PKK setempat. Latihan paduan suara ini dimulai setelah waktu Ashar dan berlangsung hingga pukul 17.00 WIB. 

Kegiatan ini merupakan persiapan untuk paduan suara pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 pada 17 Agustus mendatang. Lagu-lagu yang dipersiapkan untuk dinyanyikan dalam paduan suara tersebut meliputi "Indonesia Raya," "Mengheningkan Cipta," "Syukur," "Hari Kemerdekaan," dan "Sorak-Sorak Bergembira."

Melalui kedua kegiatan ini, mahasiswa KKL IAIN Pontianak tidak hanya berkontribusi dalam pendidikan dan budaya lokal tetapi juga mempererat hubungan dengan masyarakat setempat. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak dan memperkuat semangat kemerdekaan menjelang perayaan HUT RI ke-79.

Penulis ; Tim PDD


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Siap Berkolaborasi dengan Dusun Durian untuk Meriahkan Peringatan HUT RI

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Siap Berkolaborasi dengan Dusun Durian untuk Meriahkan Peringatan HUT RI

 


Sungai Durian (lp2m.iainptk.ac.id) – Pada Selasa, 13 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak mengadakan silaturahmi dengan Kepala Dusun Durian, Desa Durian. 

Pertemuan ini bertujuan untuk membahas partisipasi aktif mahasiswa dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang akan berlangsung pada 17 Agustus mendatang.

Pertemuan yang dilangsungkan di rumah Kepala Dusun Durian ini dipimpin oleh Muhammad Fajri, Ketua Kelompok 10 KKL IAIN Pontianak. Dalam pertemuan tersebut, Fajri menyampaikan niat baik mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai kegiatan perayaan HUT RI, seperti lomba olahraga, hiburan, dan kegiatan sosial lainnya. 

Selain itu, mereka juga mengusulkan sejumlah program tambahan untuk memeriahkan perayaan sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat.

Jhon, Kepala Dusun Durian, menyambut baik kedatangan mahasiswa dan mengapresiasi semangat mereka untuk berkontribusi dalam kegiatan desa. "Kehadiran adik-adik mahasiswa ini sangat berarti bagi kami. Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya meramaikan perayaan 17 Agustus tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat," ujar Jhon.

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, mahasiswa KKL dan pihak desa akan menyusun rencana rinci mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan, serta membagi tugas dan tanggung jawab agar semua persiapan dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan semangat kemerdekaan di Desa Durian, khususnya di Dusun Durian, serta memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan sosial di tengah masyarakat. 

Para mahasiswa berharap, melalui partisipasi ini, mereka dapat memberikan kontribusi nyata dan membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat desa selama masa KKL mereka.

Penulis : Supriyadi 


Struktur Organisasi LP2M

Formulir Kontak