LP2M IAIN PONTIANAK
UMKM Salai Pisang Berkah Milik Pak RT Siap Tingkatkan Produksi dengan Dukungan Mahasiswa KKL

UMKM Salai Pisang Berkah Milik Pak RT Siap Tingkatkan Produksi dengan Dukungan Mahasiswa KKL

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - UMKM Salai Pisang Berkah, milik Pak RT di lingkungan Dusun Merarai Satu, semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan. Usaha rumahan yang sudah mendapatkan sertifikasi halal sejak tahun 2016 ini terus berproduksi, dengan produk utamanya, salai pisang, kini merambah hingga ke kota Sintang.

Pada hari Minggu, tanggal 11 Agustus 2024, delapan mahasiswa KKL dari Desa Merarai Satu mengunjungi UMKM tersebut untuk belajar sekaligus membantu dalam proses produksi. Kegiatan dimulai sejak pukul 07.00 WIB, di mana para mahasiswa turut serta dalam setiap tahap produksi, mulai dari mengupas pisang, menekan pisang hingga pipih, hingga menjemur pisang di bawah sinar matahari.

Pak RT, pemilik Salai Pisang Berkah, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan dan semangat yang ditunjukkan oleh mahasiswa KKL. "Kehadiran mahasiswa KKL sangat membantu kami, terutama dalam meningkatkan efisiensi produksi. Kami berharap melalui kegiatan ini, mereka juga bisa belajar tentang proses pembuatan salai pisang dan pentingnya menjaga kualitas produk," ujarnya.

Salai Pisang Berkah dikenal dengan kualitasnya yang tinggi, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses produksi yang dilakukan dengan teliti. Sertifikasi halal yang diperoleh sejak 2016 menjadi salah satu bukti komitmen Pak RT dalam menjaga kepercayaan konsumen, terutama dalam memastikan produknya aman dan sesuai dengan standar kehalalan.

Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa KKL tidak hanya belajar mengenai proses produksi, tetapi juga mendapatkan wawasan tentang tantangan yang dihadapi oleh UMKM setempat dalam mengembangkan usaha mereka. "Ini pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Selain belajar proses produksi, kami juga memahami betapa pentingnya inovasi dan ketekunan dalam mengelola usaha," ujar salah satu mahasiswa KKL.

Dengan dukungan dan antusiasme dari warga, termasuk para mahasiswa, UMKM Salai Pisang Berkah berharap dapat terus berkembang dan meningkatkan produksinya, sehingga dapat memenuhi permintaan yang semakin tinggi, baik dari lokal maupun luar daerah. Pak RT juga berharap usahanya bisa menjadi inspirasi bagi warga lain di Desa Merarai Satu untuk memulai usaha mereka sendiri, terutama dalam sektor pangan tradisional yang memiliki potensi pasar yang luas.

Penulis : Siti farida


RT 12 Dusun Merarai Satu Siap Pertahankan Gelar Juara Lomba Kebersihan di HUT RI 2024

RT 12 Dusun Merarai Satu Siap Pertahankan Gelar Juara Lomba Kebersihan di HUT RI 2024


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Minggu 11 Agustus 2024. RT 12 Dusun Merarai Satu sedang mempersiapkan diri dengan matang untuk kembali bersaing dalam Lomba Kebersihan Lingkungan dan Ketertiban tingkat RT yang akan digelar dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia pada tahun 2024. Dengan catatan gemilang sebagai juara bertahan selama enam tahun berturut-turut, RT 12 bertekad untuk mempertahankan gelar tersebut dan melanjutkan tradisi kemenangan yang telah mereka raih sejak 2017.

Di bawah kepemimpinan Suparno, Ketua RT 12, warga telah mulai melakukan berbagai persiapan, termasuk gotong royong rutin untuk membersihkan lingkungan, memperindah area sekitar, dan memastikan pengelolaan sampah berjalan dengan baik. Menurut Suparno, semangat kebersamaan dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan menjadi modal utama yang membuat RT 12 selalu unggul dalam kompetisi ini.

"Kami selalu percaya bahwa keberhasilan dalam lomba ini bukan hanya tentang gelar juara, tetapi tentang menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan harmonis bagi semua warga," ujar Suparno. Ia juga menambahkan bahwa kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungan setiap hari adalah faktor kunci yang membuat RT 12 tetap konsisten dalam menjaga prestasi mereka.

Lomba Kebersihan Lingkungan dan Ketertiban yang diadakan setiap tahun di Desa Merarai Satu, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang ini selalu menjadi ajang bergengsi. Setiap RT berlomba-lomba menunjukkan hasil terbaik dalam menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan masing-masing. RT 12, dengan rekam jejak yang impresif, diharapkan kembali menjadi yang terbaik dalam kompetisi ini.

Selain untuk mempertahankan gelar, Suparno berharap persiapan dan upaya yang dilakukan warga RT 12 dapat menjadi inspirasi bagi RT lain di Desa Merarai Satu untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan ketertiban lingkungan. "Kami ingin terus menjadi contoh bagi lingkungan lain, agar semua warga merasakan manfaat dari lingkungan yang bersih dan tertata dengan baik," tutup Suparno.

Penulis : Siti Farida


Meriahkan HUT RI dengan Lomba Makan Kerupuk di Kepala Desa Kalimas

Meriahkan HUT RI dengan Lomba Makan Kerupuk di Kepala Desa Kalimas

 


Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) - 11 Agustus 2024, Udara siang yang cerah semakin semarak dengan gelak tawa dan sorakan warga Desa Kalimas. Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia, kepala Desa Kalimas mengadakan berbagai lomba, salah satunya yang paling dinantikan adalah lomba makan kerupuk. Mahasiswa iain Pontianak selaku sebagai panitia perlombaan hut ri ke-79 sangat semangat dalam pelaksanaan acara tersebut, dan juga aktif dalam beraktifitasi dalam menganyomi Masyarakat setempat khusus nya dalam acara tersebut.

Lomba yang diadakan di lapangan samping rumah kepala desa ini berhasil menyedot perhatian warga dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Masing-masing peserta tampak antusias dengan semangat juang yang tinggi. Dengan tangan diikat ke belakang, mereka berusaha sekuat tenaga untuk menghabiskan kerupuk yang tergantung di atas kepala.

Setiap berhasil menggigit sepotong kerupuk, penonton pun bersorak riang. Ada yang berhasil dengan cepat, namun ada pula yang justru membuat suasana semakin kocak karena kerupuknya malah jatuh ke tanah. Meski begitu, semangat kebersamaan dan kekompakan tetap terjaga.

Lomba makan kerupuk ini tidak hanya menjadi ajang untuk memeriahkan HUT RI, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat tali silaturahmi antar warga Desa Kalimas. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air dapat terus tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat.

Di penghujung acara, penitia mengumumkan siapa saja yang berhasil mendapatkan juara dari lomba makan kerupuk. Namun, yang terpenting adalah semangat kebersamaan dan keceriaan yang telah tercipta selama perlombaan. Selamat Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia! Merdeka!

Penulis : Syaifullah Alivia


Mahasiswa KKL Desa Kalimas Sukses Galang Dana untuk Meriahkan HUT RI

Mahasiswa KKL Desa Kalimas Sukses Galang Dana untuk Meriahkan HUT RI



Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) 11 Agustus 2024 – Pagi yang cerah di Desa Kalimas disambut dengan semangat para mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang berinisiatif menggelar penggalangan dana. Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan dana guna menyukseskan berbagai acara perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia di desa tersebut.

Dengan semangat gotong royong, para mahasiswa KKL menyambangi rumah-rumah warga dan warung-warung. Mereka menjelaskan tujuan penggalangan dana dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi. Respon warga sangat positif, banyak yang dengan senang hati memberikan donasi. Selain itu, mahasiswa KKL juga terjun langsung ke lapangan untuk berpartisipasi dalam mempersiapkan acara perayaan HUT RI di Desa Kalimas, khususnya di Dusun Anggrek.

Berbagai cara kreatif dilakukan oleh mahasiswa KKL untuk menarik minat warga. Mahasiswa laki-laki ada yang cosplay menjadi ibu hamil dan bapak-bapak, sementara mahasiswa perempuan cosplay menjadi santri. Atraksi ini berhasil menghibur masyarakat setempat dan menarik perhatian mereka untuk berpartisipasi dalam perayaan tersebut.

“Apa yang kakak-kakak KKL lakukan sangat menghibur kami di sini, khususnya di Dusun Anggrek. Aksi-aksi yang mereka tampilkan membuat kami bahagia,” ujar Ibu Nor, salah satu warga setempat.

Hasil dari penggalangan dana ini akan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membeli hadiah lomba dan perlengkapan acara. Dengan adanya dukungan dari masyarakat, diharapkan perayaan HUT RI di Desa Kalimas akan berlangsung meriah dan penuh makna.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKL tidak hanya belajar tentang pentingnya gotong royong, tetapi juga turut serta dalam membangun semangat nasionalisme di kalangan masyarakat. Semoga semangat kemerdekaan terus berkobar di hati setiap warga Desa Kalimas.

Penulis : Syaifullah Alivia


Pembukaan Lomba 17 Agustus di Rumah Kepala Desa Kalimas: Meriahkan Hari Kemerdekaan dengan Semangat Kebersamaan

Pembukaan Lomba 17 Agustus di Rumah Kepala Desa Kalimas: Meriahkan Hari Kemerdekaan dengan Semangat Kebersamaan


Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) 9 Agustus 2024 – Rumah Kepala Desa Kalimas, Desa Kalimas, menjadi pusat kegiatan yang sarat dengan semangat kebersamaan dalam rangka pembukaan lomba 17 Agustus. Dipimpin oleh Pak Murdi, Kepala Desa Kalimas yang dikenal karena kepemimpinannya yang penuh perhatian, warga Desa Kalimas bersama-sama mempersiapkan berbagai perlombaan untuk memeriahkan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79.

Dalam kunjungan kami sebagai mahasiswa KKL IAIN ke lokasi, kami melihat semangat partisipasi yang terpancar dari setiap warga yang hadir. Mulai dari mempersiapkan tempat lomba, mengatur peralatan, hingga menghias area sekitar rumah kepala desa, semuanya dilakukan dengan antusias. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak dan remaja pun turut serta dalam kegiatan ini, menunjukkan betapa pentingnya kebersamaan dalam merayakan kemerdekaan.

"Kita bersama-sama mempersiapkan acara ini agar dapat berjalan dengan meriah dan penuh makna," ungkap Pak Murdi.

Keberhasilan persiapan acara ini tidak terlepas dari kerja sama yang baik antar warga dan juga Mahasiswa KKL IAIN yang turut bersemangat dalam melakukan persiapan acara perlombaan 17 Agustus. Pak Murdi juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi tahunan untuk merayakan Hari Kemerdekaan dengan semangat gotong royong. "Untuk memastikan acara berjalan lancar, kami juga telah menyiapkan berbagai hadiah menarik bagi para pemenang lomba," jelas Pak Murdi.

Selain itu, Pak Murdi juga membagikan beberapa tips agar pelaksanaan lomba berjalan tertib dan aman. Salah satunya adalah dengan menjaga keamanan selama lomba berlangsung dan memastikan semua peserta memahami aturan perlombaan.

Setelah acara pembukaan selesai, warga dan Mahasiswa KKL IAIN juga diajak untuk mengikuti lomba sebagai bentuk partisipasi dalam perayaan ini. Kegiatan lomba 17 Agustus ini tidak hanya memberikan kesenangan dan semangat persaingan yang sehat, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antar warga. Saat ini, Desa Kalimas dikenal sebagai salah satu Desa yang selalu merayakan Hari Kemerdekaan dengan penuh semangat, berkat kerja sama yang erat di antara para warganya.

Penulis : Syaifullah Alivia


Cerita Dusun Anggrek dan Kesuksesan Pertanian Cabai Bang Mamat

Cerita Dusun Anggrek dan Kesuksesan Pertanian Cabai Bang Mamat

 


Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) 8 Agustus 2024 – Dusun Anggrek, sebuah dusun di Desa Kalimas, dikenal sebagai salah satu desa yang berhasil dalam bidang pertanian. Salah satu warga yang patut diacungi jempol adalah Bang Mamat, seorang petani yang sukses bercocok tanam, khususnya dalam budidaya cabai. Sebelum beralih ke cabai, Bang Mamat sebelumnya menanam mentimun dengan hasil yang sangat memuaskan. Kali ini, ia mencoba peruntungannya dengan menanam cabai di beberapa lahan kosong yang memiliki kondisi tanah yang subur.

Dalam kunjungan kami kali ini, terlihat sekitar 8 ladang yang telah disiapkan Bang Mamat untuk menanam cabai. Cabai yang dihasilkan dari ladang-ladang ini nantinya akan dipasarkan langsung kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan mereka. Harga jual yang ditawarkan oleh Bang Mamat adalah Rp 32.000/kg, harga yang jauh lebih murah dibandingkan harga cabai di pasaran yang bisa mencapai Rp 45.000/kg. Harga yang lebih terjangkau ini tidak hanya membantu konsumen, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi Bang Mamat.

Usaha Bang Mamat dalam bercocok tanam cabai ini memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, terutama bagi warga yang membutuhkan cabai dalam jumlah besar untuk dijual kembali di pasar atau toko. Keberhasilan ini tidak hanya mendukung perekonomian keluarganya, tetapi juga menguntungkan konsumen yang dapat membeli cabai dengan harga lebih murah.

Selain cabai, Dusun Anggrek juga dikenal dengan produksi kelapa dan pinang. Warga setempat mengolah kelapa dengan cara mengeringkan isinya, atau menjualnya dalam keadaan utuh. Namun, produksi buah pinang di Dusun Anggrek mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada tahun-tahun sebelumnya, banyak warga yang bergantung pada produksi dan penjualan buah pinang sebagai sumber pendapatan. Namun, seiring dengan penurunan harga jual pinang dari Rp 10.000/kg menjadi hanya Rp 3.000/kg, banyak warga yang tidak lagi fokus pada produksi buah ini karena dianggap tidak menguntungkan.

Proses pengolahan buah pinang yang memakan waktu, seperti pengupasan dan pengeringan, juga menjadi faktor yang membuat warga enggan untuk terus memproduksi buah pinang. Dengan harga yang semakin murah dan proses pengolahan yang lama, buah pinang tidak lagi menjadi tumpuan pendapatan bagi warga Dusun Anggrek.


Penulis : Syaifullah Alivia


Dukung Pendidikan Agama, Mahasiswa KKL 18 Bantu Ngajar Ngaji Di Masjid Baitul Muhsinin

Dukung Pendidikan Agama, Mahasiswa KKL 18 Bantu Ngajar Ngaji Di Masjid Baitul Muhsinin

 


Punggur Kecil (lp2m.iainptk.ac.id) - Dalam rangka melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 18 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak berkontribusi dalam mengajar Al-Qur’an secara rutin di Masjid Baitul Muhsinin Parit Rintis Baru, Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Minggu, (12/8/2024).

Kegiatan rutinan ngaji ini dilaksanakan setiap malam kecuali malam Selasa dan malam Jum’at. Rutinan ngaji Al-Qur’an ini diikuti oleh anak-anak daerah setempat yang dilaksanakan setelah sholat magrib hingga pukul 19.00 WIB. 

Mas’udi, anak Muhammad Ayub, ketua Lembaga program ngaji masjid Baitul Muhsinin mengatakan, adanya program belajar ngaji ini sudah ada sejak tahun 80-an yang dipimpin oleh ayahnya, Muhammad Ayub. Pada saat itu program ngaji ini dilaksanakan dirumah ayahnya, hingga pada tahun 1996 diteruskan oleh menantu Ayub, Munali. Kemudian, program ngaji ini dilaksanakan di Masjid Baitul Muhsinin yang terletak didepan rumahnya. 

Mas’usdi mengatakan bahwa, jumlah anak-anak yang belajar mengaji ialah sebanyak 30 anak, terbagi menjadi 4 kelompok, 2 kelompok perempuan dan 2 kelompok laki-laki. Kelompok pertama untuk laki-laki dan perempuan terdiri dari mereka yang sudah bisa membaca Al-Qur’an. Mahasiswa KKL yang mengajar menyimak dan memperbaiki bacaan serta tajwid dari bacaan Al Qur'an yang telah dibaca oleh anak-anak yang mengaji. Sementara untuk kelompok 2 baik itu laki-laki maupun perempuan dikhususkan untuk anak-anak yang masih dalam tahap iqra’. Pada pengajaran tahap iqra’ ini difokuskan pada pengenalan huruf dan pembelajaran dasar bacaan ayat Al-Qur’an yang terdapat di dalam iqra. 

“Jumlah anak-anak yang ngaji disini sebanyak 30 anak, ada yang berumur 5 tahun, sekolah Ibtidaiyah dan madrasah Tsanawiyah. Untuk anak-anak yang baru mengaji atau masih tahap iqra’ difokuskan pada pengenalan huruf dan bacaan dasar.  Sementara anak-anak yang sudah bisa membaca Al-Qur’an kita ajarkan panjang pendek bacaan dan hukum tajwidnya,” jelas Mas’udi

Mahasiswa KKL 18 secara aktif berpartisipasi dalam pendampingan mengajar selama tinggal di daerah Parit Rintis Baru. Oleh karena itu, kelompok KKL 18 membuat jadwal mengajar rutinan Al-Qur’an yang dibagi menjadi 5 kelompok untuk bergantian mengajar. 

Mas’udi merasa sangat terbantu dengan adanya mahasiswa yang turut andil mengajar ngaji di Masjid Baitul Muhsinin. 

“Tentu saya merasa sangat terbantu dengan adanya mahasiswa KKL yang ngajar ngaji disini, biasanya saya ngajar setiap malam, tapi karena ada mahasiswa, saya sedikit bisa mngurangi jadwal saya,” kata Mas’udi


Penulis: Qudsiyah


Lakukan Berbagai Persiapan, Puisi Kemerdekaan oleh Mahasiswa KKL Siap Dilantunkan

Lakukan Berbagai Persiapan, Puisi Kemerdekaan oleh Mahasiswa KKL Siap Dilantunkan

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Minggu 11 Agustus 2024. Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, perwakilan dari kelompok KKL Desa Merarai Satu sedang mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh untuk menampilkan sebuah puisi bertema kemerdekaan dalam acara pentas seni desa tersebut. Tugas ini membawa tanggung jawab besar, karena puisi yang akan dibawakan diharapkan mampu menggugah semangat patriotisme dan kebanggaan nasional di kalangan warga desa.

Sejak ditunjuk untuk membawakan puisi ini, para mahasiswa KKL telah menjalani latihan dengan tekun. Latihan mereka tidak hanya mencakup penghayatan dan intonasi dalam membaca puisi, tetapi juga detail seperti ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang dapat memperkuat penyampaian pesan puisi. Mereka sadar bahwa setiap elemen dalam penampilan mereka akan berkontribusi dalam menyampaikan makna mendalam dari puisi yang akan mereka bawakan.

"Kami ingin puisi ini tidak hanya sekadar didengar, tetapi juga dirasakan oleh semua yang hadir," ungkap salah satu anggota KKL yang akan membawakan puisi tersebut. "Ini adalah bentuk penghargaan kami terhadap perjuangan para pahlawan," lanjutnya dengan penuh semangat.

Persiapan ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa KKL untuk mengasah kemampuan seni mereka, sekaligus berkontribusi dalam memperingati hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Dengan persiapan yang matang, mereka berharap dapat memberikan penampilan yang tak hanya berkesan tetapi juga mampu memotivasi penonton untuk merenungkan arti penting kemerdekaan.

Penampilan puisi ini diharapkan menjadi salah satu momen puncak dalam pentas seni kemerdekaan di Desa Merarai Satu. Dengan semangat yang membara dan persiapan yang matang, mahasiswa KKL siap memberikan yang terbaik dan menyemai semangat kebangsaan di tengah-tengah masyarakat desa. Acara ini diharapkan mampu mempererat rasa persatuan dan kebersamaan, sekaligus mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

Penulis : Siti Farida


Lakukan Berbagai Persiapan, Mitha dan Yusril di Percaya Jadi Host

Lakukan Berbagai Persiapan, Mitha dan Yusril di Percaya Jadi Host

 


Sintang (lp2m.iainptk.ac.id) -Dua anggota KKL kelompok 49, Mitha dan Yusril, telah mendapatkan kepercayaan besar dari warga Desa Merarai Satu untuk menjadi host dalam acara pentas seni yang akan diadakan dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Tugas ini menjadi tanggung jawab yang sangat penting, dan kini mereka tengah sibuk mempersiapkan diri agar acara tersebut dapat berlangsung dengan lancar dan penuh semangat.

Pentas seni ini menjadi salah satu acara puncak dalam rangkaian perayaan 17 Agustus di desa tersebut. Keterlibatan Mitha dan Yusril sebagai host menunjukkan bagaimana masyarakat desa telah menerima dan menaruh kepercayaan besar kepada mereka. Dengan kemampuan komunikasi yang baik serta kepercayaan diri yang mereka miliki, warga desa berharap Mitha dan Yusril mampu membawa energi positif serta menghidupkan suasana di acara tersebut.

Sejak mendapatkan tugas ini, Mitha dan Yusril sudah mulai melakukan persiapan secara serius. Mereka terlibat dalam latihan pembawaan acara, menghafal susunan acara, serta berkoordinasi dengan panitia lokal untuk memahami detail-detail penting yang perlu diperhatikan. Semangat mereka sangat tinggi, dan mereka bertekad untuk memastikan bahwa pentas seni ini akan menjadi kenangan indah bagi seluruh warga yang hadir.

"Ini adalah kesempatan besar bagi kami," ujar Mitha dengan penuh semangat saat ditanya tentang persiapannya. "Kami ingin memberikan yang terbaik untuk warga Desa Merarai Satu," tambahnya. Yusril juga mengungkapkan, "Kami berusaha mempersiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin, agar acara ini bisa berjalan sukses dan menghibur semua orang."

Tidak hanya soal memandu acara, keterlibatan Mitha dan Yusril sebagai host juga bertujuan untuk memperkuat hubungan antara mahasiswa KKL dengan masyarakat desa. Melalui peran mereka, diharapkan acara pentas seni kemerdekaan ini akan semakin meriah dan dapat mempererat rasa kebersamaan di Desa Merarai Satu.

Dengan persiapan yang matang dan semangat yang membara, Mitha dan Yusril siap untuk menghadirkan acara yang tak hanya sukses, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir.

Penulis : Siti Farida


Mahasiswa KKL Bantu Bersihkan Sumur yang Tertimbun Lumpur di Surau Al Ikhlas

Mahasiswa KKL Bantu Bersihkan Sumur yang Tertimbun Lumpur di Surau Al Ikhlas

 


Sintang (lp2m.iainptk.ac.id) 6 Agustus 2024 – Mahasiswa Kelompok Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 49 dari IAIN Pontianak kembali menunjukkan kepedulian dan kontribusi nyata mereka terhadap masyarakat Desa Merarai Satu. Pada hari Rabu, mereka berinisiatif membantu membersihkan sumur di Surau Al Ikhlas yang tertimbun lumpur akibat hujan deras beberapa hari sebelumnya. Aksi ini tidak hanya membantu warga sekitar, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat setempat.

Kerusakan sumur di Surau Al Ikhlas terjadi setelah hujan lebat yang menyebabkan lumpur dan kotoran masuk ke dalam sumur, membuat airnya menjadi keruh dan tidak layak digunakan. Menyadari pentingnya air bersih bagi kegiatan di surau, mahasiswa KKL 49 segera menawarkan bantuan mereka.

Pada pagi hari, sekitar pukul 07.00 WIB, para mahasiswa berkumpul di Surau Al Ikhlas dengan membawa peralatan kebersihan seperti ember, sekop, dan sapu. Mereka bekerja sama dengan warga desa untuk membersihkan sumur dan memastikan airnya kembali jernih dan aman digunakan.

Ketua KKL 49, Angga menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kebutuhan masyarakat. "Kami melihat bahwa air bersih sangat penting bagi kegiatan di surau. Oleh karena itu, kami merasa perlu untuk membantu membersihkan sumur ini agar dapat digunakan kembali oleh warga," ujar Angga.

Proses pembersihan sumur dilakukan dengan hati-hati. Para mahasiswa mengambil lumpur dan kotoran yang ada di dalam sumur, serta membersihkan dinding sumur untuk memastikan tidak ada kotoran yang tersisa. Setelah beberapa jam bekerja keras, air di sumur mulai kembali jernih.

Rochmat, salah satu pengurus Surau Al Ikhlas, sangat mengapresiasi bantuan dari mahasiswa KKL 49. "Kami sangat berterima kasih atas bantuan para mahasiswa. Mereka bekerja dengan penuh semangat dan kepedulian. Sekarang sumur kami sudah bersih dan airnya bisa digunakan lagi," kata Pak Rochmat.

Adi, salah satu mahasiswa KKL 49, merasa senang bisa terlibat dalam kegiatan ini. "Kami belajar banyak dari kegiatan ini, terutama tentang pentingnya gotong royong dan saling membantu. Ini pengalaman yang sangat berharga bagi kami," ungkap Adi.

Setelah sumur selesai dibersihkan, para mahasiswa dan warga desa melanjutkan dengan membersihkan area sekitar surau untuk memastikan lingkungan tetap bersih dan nyaman. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi warga, tetapi juga memperkuat hubungan sosial antara mahasiswa dan masyarakat Desa Merarai Satu.

Mahasiswa KKL 49 berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang bermanfaat selama masa KKL mereka. Mereka berharap, aksi nyata seperti ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan menjadi inspirasi bagi kelompok KKL lainnya.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama, mahasiswa KKL 49 dari IAIN Pontianak terus berupaya memberikan kontribusi terbaik mereka bagi Desa Merarai Satu, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitar.

Penulis : Siti Farida


Kolaborasi Harmonis: Perwakilan Mahasiswa  KKL Hibur Pernikahan Tokoh Desa Merarai Satu

Kolaborasi Harmonis: Perwakilan Mahasiswa KKL Hibur Pernikahan Tokoh Desa Merarai Satu

 


Sintang (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Sabtu, 10 Agustus 2024, Aska dan Sintha, dua mahasiswa dari kelompok 49 KKL IAIN Pontianak, diberi kehormatan untuk tampil di acara pernikahan seorang tokoh masyarakat Desa Merarai Satu. Dengan memainkan rebana dan melantunkan sholawat, mereka berhasil menciptakan suasana yang penuh khidmat di tengah prosesi pernikahan tersebut.

Kesempatan ini bukan hanya sebuah penampilan biasa, tetapi juga menjadi momen berharga bagi Aska dan Sintha yang telah aktif dalam kegiatan keagamaan selama program KKL berlangsung. Keduanya dikenal karena keahlian mereka dalam seni rebana dan sholawat, dan undangan untuk tampil di acara pernikahan ini merupakan bentuk apresiasi dari masyarakat setempat atas dedikasi mereka.

Acara pernikahan tersebut dihadiri oleh banyak warga desa yang menyaksikan penampilan Aska dan Sintha dengan penuh antusias. Sintha, dengan suaranya yang merdu, melantunkan sholawat yang menggema di seluruh ruangan, sementara Aska dengan mahir mengiringinya dengan rebana, menciptakan harmoni yang memikat hati. Penampilan mereka tidak hanya menambah semarak acara, tetapi juga memperkuat ikatan antara mahasiswa KKL dan masyarakat setempat.

Tokoh masyarakat yang mengundang mereka turut mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran dan kontribusi mereka. “Kehadiran Aska dan Sintha tidak hanya memperindah acara pernikahan ini, tetapi juga menunjukkan betapa mahasiswa KKL benar-benar telah menyatu dengan kami, masyarakat Desa Merarai Satu,” ungkapnya.

Pengalaman ini menjadi salah satu momen yang tak terlupakan dalam perjalanan KKL Aska dan Sintha. Mereka merasa bersyukur dapat berkontribusi dan berbagi keahlian dengan masyarakat desa. Keduanya berharap, melalui seni rebana dan sholawat, mereka dapat memberikan berkah bagi pasangan yang menikah serta seluruh masyarakat yang hadir. “Ini adalah pengalaman yang sangat berharga, dan kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari kebahagiaan mereka,” kata Sintha.

Penulis : Siti Farida


Mahasiswa KKL Ciptakan Solusi di Tengah Tantangan Tebing Tanah Menuju Posko

Mahasiswa KKL Ciptakan Solusi di Tengah Tantangan Tebing Tanah Menuju Posko


 Sintang (lp2m.iainptk.ac.id) - Perjalanan menuju posko laki-laki di Dusun Merarai Satu penuh dengan tantangan, terutama karena medan yang cukup berat. Salah satu rintangan utama adalah sebuah tebing tanah curam yang harus dilewati oleh anggota KKL setiap hari. Tebing ini telah menyebabkan dua anggota KKL tergelincir dan jatuh, meskipun untungnya hanya mengalami cedera ringan. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi seluruh anggota KKL, terutama dalam menjaga keselamatan selama menjalani Kuliah Kerja Lapangan (KKL).

Menghadapi tantangan ini, anggota KKL laki-laki tidak tinggal diam. Mereka segera berkumpul dan berdiskusi untuk mencari solusi. Setelah mempertimbangkan berbagai opsi, diputuskan untuk membuat pijakan tangga di tebing tanah tersebut. Proses pengerjaannya dilakukan secara gotong royong, melibatkan beberapa anggota yang secara bersama-sama menggali tanah, menata batu, dan membangun pijakan yang kokoh. 

"Kami sadar bahwa keselamatan adalah hal utama, jadi kami harus segera bertindak," ujar Faridh, salah satu anggota KKL yang ikut dalam pembuatan pijakan tersebut. "Dengan adanya tangga ini, perjalanan menuju posko menjadi lebih aman," tambahnya.

Ridwan, salah satu warga setempat, turut mengapresiasi inisiatif para mahasiswa. "Saya senang melihat semangat gotong royong dan kepedulian mereka terhadap keselamatan. Ini menunjukkan bahwa mereka benar-benar peduli dengan kondisi di lapangan," ungkapnya.

Pembuatan tangga sederhana ini tidak hanya menjadi solusi praktis tetapi juga mencerminkan semangat kebersamaan dan kerja sama tim. "Kami belajar bahwa di setiap tantangan, selalu ada solusi yang bisa ditemukan melalui kekompakan dan inisiatif bersama," kata Angga.

Kini, dengan adanya pijakan tangga ini, perjalanan menuju posko menjadi lebih stabil dan risiko tergelincir berkurang secara signifikan. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh anggota KKL bahwa tantangan di lapangan dapat diatasi dengan kerja sama dan inisiatif. Mereka bangga bisa memberikan kontribusi positif, meskipun sederhana, untuk kenyamanan dan keselamatan selama berada di Dusun Merarai Satu.

Penulis : Siti Farida


Keramahan Warga RT 12 terhadap Mahasiswa KKL: Hadiah Panen yang Berharga

Keramahan Warga RT 12 terhadap Mahasiswa KKL: Hadiah Panen yang Berharga

 


Sintang (lp2m.iainptk.ac.id) - Sejak awal kedatangan kami di RT 12, Dusun Merarai Satu, kehangatan dan keramahan warga setempat telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kami. Salah satu bentuk keramahan yang sangat terasa adalah ketika warga dengan sukarela membagikan hasil panen mereka kepada kami, mahasiswa KKL dari IAIN Pontianak kelompok 49.

Dalam beberapa minggu terakhir, hampir setiap hari ada saja warga yang datang ke posko KKL kami dengan membawa berbagai sayuran segar hasil panen mereka. Mulai dari pare, kacang panjang, sawi, cabai, tomat, hingga nangka dan timun, semuanya diserahkan kepada kami dengan senyum tulus dan harapan agar kami bisa menikmati hasil jerih payah mereka.

Bagi kami, sayuran-sayuran ini bukan hanya sekadar bahan makanan, tetapi juga simbol dari ikatan kekeluargaan dan rasa saling peduli yang tumbuh antara kami dan warga RT 12. Setiap kali menerima sayuran tersebut, kami merasa semakin diterima dan menjadi bagian dari komunitas di desa ini. 

Warga di RT 12 memang dikenal dengan sifat gotong royong dan keramahannya. Mereka tak hanya membuka pintu rumah mereka, tetapi juga hati mereka untuk kami, mahasiswa KKL yang datang dari luar daerah. Bantuan berupa sayuran segar ini sangat membantu kami dalam memenuhi kebutuhan harian selama berada di desa, sekaligus mempererat hubungan baik antara kami dengan masyarakat.

Sebagai balasan, kami juga berusaha memberikan yang terbaik bagi warga RT 12, baik melalui kegiatan yang kami lakukan, seperti mengajar, membersihkan fasilitas umum, hingga membantu di kebun. Kami berharap, kehadiran kami di desa ini dapat memberikan manfaat dan meninggalkan kesan yang baik, sama seperti kesan luar biasa yang telah diberikan warga RT 12 kepada kami.

Kebaikan hati warga RT 12 ini akan selalu kami kenang sebagai salah satu bagian terindah dari pengalaman KKL kami di Dusun Merarai Satu. Bukan hanya karena mereka memberikan sayuran, tetapi karena mereka telah menunjukkan bahwa keramahan dan kepedulian adalah nilai-nilai yang sangat berharga dalam kehidupan bermasyarakat.

Penulis : Siti Farida


Kontribusi Positif KKL 49 di SDN 9 Merarai Satu

Kontribusi Positif KKL 49 di SDN 9 Merarai Satu

 


Sintang (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Sabtu, 11 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak kelompok 49 melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SDN 9 Merarai Satu, Desa Merarai Satu. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKL yang bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan serta membantu meningkatkan kualitas belajar siswa-siswi di sekolah tersebut.

Kegiatan dimulai pada pukul 07.30 WIB dengan kehadiran penuh semangat dari para mahasiswa KKL yang bertindak sebagai pengajar. Dengan materi yang telah dipersiapkan sebelumnya, mereka membagi diri ke dalam beberapa kelompok kecil untuk mengajar di kelas-kelas yang berbeda, mulai dari kelas satu hingga kelas enam.

Materi yang disampaikan meliputi berbagai mata pelajaran, termasuk Matematika, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Agama Islam. Para mahasiswa KKL menggunakan metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan untuk menarik minat belajar siswa, seperti permainan edukatif, kuis, serta kegiatan tanya jawab. Pendekatan ini berhasil membuat siswa-siswi lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pelajaran.

Kepala SDN 9 Merarai Satu menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa KKL atas inisiatif mereka dalam berpartisipasi langsung dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Beliau menambahkan bahwa kehadiran mahasiswa KKL membawa suasana baru di sekolah, dan diharapkan dapat memberikan motivasi tambahan bagi siswa-siswi untuk lebih giat belajar.

Salah satu mahasiswa KKL, Angga, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat, tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi mereka sebagai calon pendidik. "Mengajar di SDN 9 Merarai Satu memberikan kami pengalaman berharga. Kami belajar bagaimana berinteraksi dengan siswa-siswi dari berbagai latar belakang, dan ini menjadi kesempatan bagi kami untuk menerapkan ilmu yang telah kami pelajari di bangku kuliah," ujar Angga.

Kegiatan belajar mengajar ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa-siswi SDN 9 Merarai Satu, baik dari segi peningkatan pengetahuan maupun semangat belajar. Mahasiswa KKL juga berkomitmen untuk terus mendampingi siswa selama masa KKL berlangsung, dengan harapan dapat memberikan kontribusi nyata dalam dunia pendidikan di Desa Merarai Satu.

Penulis : Siti Farida


Kontribusi Mahasiswa KKL di TPQ Taman Pendidikan Qur'an Dusun Merarai Satu

Kontribusi Mahasiswa KKL di TPQ Taman Pendidikan Qur'an Dusun Merarai Satu

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Sabtu, 10 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak kelompok 49 melanjutkan pengabdian mereka dengan mengajar di Taman Pendidikan Qur'an (TPQ) Madrasah Diniyah di Dusun Merarai Satu. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja yang dirancang untuk membantu memperkuat pendidikan agama di kalangan anak-anak desa.

TPQ Madrasah Diniyah di Dusun Merarai Satu memiliki sekitar 40 santri yang mayoritas adalah anak perempuan. Kegiatan belajar di TPQ ini mencakup pengajaran huruf Hijaiyah, membaca Iqra', hingga Al-Qur'an. Selain itu, pada hari-hari tertentu, santri juga diberikan materi tambahan seperti hafalan doa sehari-hari dan tata cara shalat.

Mahasiswa KKL berperan sebagai asisten pengajar, membantu ustadzah yang biasanya memimpin kegiatan sehari-hari. Mereka mendampingi para santri dalam proses belajar, memberikan bimbingan langsung, serta membangun suasana belajar yang menyenangkan. Kehadiran mahasiswa KKL disambut hangat oleh para santri yang tampak antusias mengikuti pelajaran.

Ustadzah Tika, yang menjadi pengajar utama di TPQ tersebut, mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran mahasiswa KKL. Ia menyatakan bahwa bantuan mahasiswa sangat berarti, terutama saat dirinya memiliki kesibukan lain, seperti persiapan perayaan 17 Agustus yang akan datang. "Saya sangat senang dengan kehadiran mahasiswa KKL dari IAIN Pontianak. Kehadiran mereka sangat membantu, terutama di saat saya berhalangan hadir. Apalagi sekarang kami sedang sibuk-sibuknya menyiapkan acara 17 Agustus," ujarnya.

Mahasiswa KKL merasakan pengalaman berharga selama mengajar di TPQ ini. Mereka tidak hanya belajar bagaimana menyampaikan materi agama dengan cara yang mudah dipahami oleh anak-anak, tetapi juga merasakan kebahagiaan ketika melihat para santri berkembang dalam pemahaman agama mereka.

Kegiatan di TPQ ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para santri, membantu mereka menjadi generasi yang lebih taat dan berpengetahuan dalam ajaran agama Islam. Mahasiswa KKL juga berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan di TPQ selama masa pengabdian mereka di Dusun Merarai Satu, dengan harapan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pendidikan agama di desa ini.

Penulis : Siti Farida


Struktur Organisasi LP2M

Formulir Kontak