LP2M IAIN PONTIANAK
Lomba Makan Kerupuk Meriahkan Dusun Anggrek

Lomba Makan Kerupuk Meriahkan Dusun Anggrek


 Dusun Anggrek (lp2m.iainptk.ac.id) Sabtu, 25 Agustus 2024 — Suasana Dusun Anggrek dipenuhi tawa riang dan sorak-sorai di depan posko mahasiswa IAIN Pontianak. Perlombaan yang diadakan kali ini menyajikan hiburan yang tak kalah seru, yakni lomba makan kerupuk. Inisiatif ini diambil oleh tiga mahasiswa yang penuh semangat: Wahid, Reden, dan Rifki. 

Dengan persiapan matang, Wahid, Reden, dan Rifki mengubah area depan posko menjadi arena lomba yang meriah. Beberapa lembar kerupuk digantung dengan tali pada ketinggian yang menantang, siap untuk dijajal oleh para peserta. Anak-anak dan remaja terlihat antusias dan tak sabar untuk berpartisipasi.

Saat aba-aba mulai, suasana semakin seru. Para peserta berlomba-lomba menghabiskan kerupuk yang tergantung dengan berbagai cara, dari melompat sambil menutup mata hingga berjongkok sambil mencoba menjangkau kerupuk. Setiap keberhasilan atau kerupuk yang lepas disambut dengan sorakan gembira dari penonton. 

Wahid, Reden, dan Rifki sigap mengatur jalannya lomba. Mereka memberikan semangat kepada peserta, memastikan perlombaan berjalan adil, dan menyiapkan lap basah untuk membersihkan tangan peserta setelah lomba. Hadiah-hadiah menarik seperti buku, alat tulis, dan makanan ringan juga dipersiapkan untuk para pemenang.

Lomba makan kerupuk ini lebih dari sekadar hiburan. Melalui lomba ini, diharapkan semangat sportivitas, kerjasama, dan kebersamaan dapat ditumbuhkan di antara warga Dusun Anggrek. Lomba ini juga menjadi wadah bagi anak-anak untuk menyalurkan energi positif mereka.

Keberhasilan Wahid, Reden, dan Rifki dalam menyelenggarakan lomba ini membuktikan bahwa mahasiswa IAIN Pontianak tidak hanya fokus pada studi, tetapi juga peduli terhadap lingkungan sekitar. Dengan kreativitas dan semangat, mereka menciptakan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Penulis: Syaifullah Alivia


Lomba Memasukkan Paku ke dalam Botol Memeriahkan Dusun Anggrek

Lomba Memasukkan Paku ke dalam Botol Memeriahkan Dusun Anggrek


 Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) Sabtu, 24 Agustus 2024 — Suasana Dusun Anggrek mendadak semarak di depan posko mahasiswa IAIN Pontianak. Suara sorak-sorai dan tawa riang mengisi udara saat berbagai lomba seru digelar, salah satunya lomba memasukkan paku ke dalam botol yang paling menarik perhatian.

Inisiatif ini muncul dari tiga mahasiswa IAIN Pontianak yang penuh semangat: Syagani, Aina, dan Rani. Ketiga mahasiswi ini dengan kreativitas tinggi menyulap area di depan posko menjadi arena perlombaan yang meriah. Mereka menyiapkan botol-botol bekas yang telah dimodifikasi serta paku-paku kecil sebagai alat perlombaannya. Para peserta, baik anak-anak maupun remaja, tampak antusias dan tak sabar untuk mencoba peruntungan mereka.

Dengan tangan gemetar namun penuh semangat, peserta berlomba untuk memasukkan paku ke dalam mulut botol. Setiap keberhasilan disambut dengan sorakan penonton yang membahana. Meskipun ada yang berhasil dengan cepat, ada juga yang harus berusaha keras, namun semangat pantang menyerah terlihat jelas di wajah setiap peserta.

Syagani, Aina, dan Rani terlihat sibuk mengatur jalannya lomba. Mereka memberikan semangat kepada peserta dan memastikan lomba berjalan dengan adil dan menyenangkan. Selain itu, mereka juga menyiapkan hadiah-hadiah menarik untuk para pemenang.

Lomba ini tidak hanya menjadi ajang bersenang-senang tetapi juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti sportivitas, kerja sama, dan ketekunan. Anak-anak yang ikut serta menjadi lebih percaya diri dan berani untuk mencoba hal-hal baru.

Keberhasilan Syagani, Aina, dan Rani dalam menyelenggarakan lomba ini membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya pandai dalam studi, tetapi juga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Mereka mampu menginisiasi kegiatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar, menunjukkan bahwa semangat kebersamaan dan kreativitas dapat menciptakan momen berharga bagi komunitas.

Penulis : Syaifullah Alivia


Pelepasan Umbro untuk Ibadah Umrah di Dusun Anggrek

Pelepasan Umbro untuk Ibadah Umrah di Dusun Anggrek


 Dusun Anggrek (lp2m.iainptk.ac.id) Jum’at, 23 Agustus 2024 — Suasana haru menyelimuti Dusun Anggrek pada siang hari Sabtu, 24 Agustus. Umbro, seorang warga yang akan segera berangkat menunaikan ibadah umrah, menjadi pusat perhatian dalam acara pelepasan yang sederhana namun penuh makna. 

Acara ini digelar untuk mendoakan keberangkatan Umbro. Yang menarik, mahasiswa IAIN Pontianak turut hadir dan memberikan dukungan serta doa secara sukarela. Dengan semangat kebersamaan, mereka membantu mempersiapkan segala keperluan acara, mulai dari menata tempat duduk, menyiapkan makanan ringan, hingga membantu mengatur lalu lintas. Kehadiran mereka memberikan warna tersendiri pada acara tersebut, membuat suasana menjadi lebih hidup dan penuh semangat.

Mahasiswa IAIN juga memberikan tausyiah singkat yang berisi doa dan pesan-pesan positif untuk Umbro. Mereka mengingatkan akan pentingnya menjaga kesehatan selama perjalanan, bersabar dalam menghadapi segala rintangan, dan selalu mengingat Allah dalam setiap langkah. Kata-kata motivasi dari para mahasiswa ini memberikan semangat tersendiri bagi Umbro.

Partisipasi mahasiswa IAIN dalam acara ini tidak hanya sebatas membantu secara fisik, tetapi juga memberikan dukungan moral yang sangat berarti bagi Umbro. Mereka menunjukkan bahwa generasi muda peduli terhadap sesama dan memiliki semangat untuk berbagi.

Acara pelepasan ini menjadi momen yang sangat berkesan bagi semua yang hadir. Umbro merasa sangat terharu dan bersyukur atas perhatian dan doa yang diberikan oleh warga dan mahasiswa IAIN. Ia berharap dapat menjalankan ibadah umrah dengan lancar dan kembali ke tanah air dengan membawa oleh-oleh keberkahan.

Kehadiran mahasiswa IAIN dalam acara ini menjadi contoh nyata tentang bagaimana generasi muda dapat berperan aktif dalam masyarakat. Mereka telah menunjukkan bahwa dengan niat yang tulus dan semangat kebersamaan, kita dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

Penulis : Syaifullah Alivia


Kunjungan Monitoring Dekan FUAD ke Posko KKL 21 di Desa Kalimas

Kunjungan Monitoring Dekan FUAD ke Posko KKL 21 di Desa Kalimas

 


Desa Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) 25 Agustus 2024 — Pada hari Jum'at, 23 Agustus 2024, Dr. Cucu,M.Ag., Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah melakukan kunjungan monitoring ke posko mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) angkatan 21 yang berada di Desa Kalimas. Kedatangan beliau disambut dengan antusias oleh para mahasiswa yang sedang menjalankan program KKL di desa tersebut.

Kunjungan ini bertujuan untuk memantau perkembangan program kerja yang telah dilaksanakan oleh para mahasiswa serta memberikan arahan dan evaluasi untuk kegiatan yang akan datang. Dr. Cucu tiba di posko pada pukul 09.00 WIB dan langsung disambut oleh Ketua Kelompok KKL 21, Dicky Syaputra, beserta anggota kelompok lainnya.

Dalam sesi monitoring, Ibu Cucu mengapresiasi kerja keras dan kreativitas para mahasiswa dalam melaksanakan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat Desa Kalimas. Program-program seperti penyuluhan posyandu, pelatihan kewirausahaan untuk ibu-ibu PKK, dan program literasi untuk anak-anak desa mendapatkan pujian dari beliau. 

“Program-program yang sudah kalian laksanakan sangat bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Saya berharap kalian bisa terus menjaga semangat ini sampai akhir masa KKL,” ujar Dr. Cucu dalam sambutannya.

Namun, Dr. Cucu juga memberikan beberapa catatan untuk perbaikan. Beliau menekankan perlunya meningkatkan koordinasi dengan perangkat desa untuk memastikan setiap program dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran. Selain itu, Dr. Cucu menekankan pentingnya dokumentasi yang baik dalam setiap kegiatan agar hasil KKL dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas.

Setelah sesi diskusi dan evaluasi, Dr. Cucu mengunjungi beberapa lokasi program yang telah berjalan, seperti kebun cabe dan balai pelatihan. Di setiap lokasi, beliau memberikan masukan konstruktif untuk pengembangan lebih lanjut.

Kunjungan ini ditutup dengan sesi foto bersama dan makan siang bersama seluruh anggota kelompok KKL 21. Dicky Syaputra, sebagai Ketua Kelompok, menyampaikan rasa terima kasihnya atas arahan dan bimbingan yang diberikan oleh Dr. Cucu. “Kunjungan ini sangat berarti bagi kami. Kami jadi lebih termotivasi untuk menyelesaikan program KKL dengan hasil yang maksimal,” kata Dicky.

Dengan adanya monitoring ini, diharapkan program KKL 21 di Desa Kalimas dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

Penulis : Syaifullah Alivia


Khatib Muda Ainul: Menginspirasi Jamaah dengan Khutbah Penuh Makna di Masjid Jamiahtul Sholihin

Khatib Muda Ainul: Menginspirasi Jamaah dengan Khutbah Penuh Makna di Masjid Jamiahtul Sholihin


 Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) Jumat, 23 Agustus 2024 — Di sudut Desa Kalimas, Dusun Anggrek, Masjid Jamiahtul Sholihin berdiri sebagai tempat ibadah dan juga panggung bagi para penuntut ilmu agama. Salah satu sosok yang kerap menghiasi mimbar masjid ini adalah Ainul, seorang mahasiswa IAIN Pontianak berusia 20 tahun. Dengan suara merdu dan intonasi yang jelas, Ainul menyampaikan khutbah Jumat yang penuh makna.

Ainul dikenal karena kemampuannya dalam membawakan khutbah dengan berbagai tema, dari ajaran-ajaran Islam fundamental hingga isu-isu kontemporer yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Penampilannya yang lugas dan mudah dipahami berhasil memukau jamaah, menjadikannya salah satu khatib yang sangat dinantikan.

Di balik penampilannya yang sederhana, Ainul memiliki pengetahuan agama yang mendalam. Ketekunannya dalam menuntut ilmu agama sejak bangku sekolah membuahkan hasil yang manis. Selain sebagai khatib, Ainul juga aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan, seperti pengajian rutin dan kegiatan sosial.

Kehadiran Ainul di Masjid Jamiahtul Sholihin membawa angin segar bagi jamaah. Pemuda-pemuda seusianya semakin termotivasi untuk mendalami ilmu agama dan sering berdiskusi dengan Ainul setelah khutbah Jumat. Warga Dusun Anggrek merasa mendapatkan penyegaran rohani dan merasa bangga memiliki pemuda yang cerdas dan berakhlak mulia seperti Ainul.

Kisah Ainul adalah contoh nyata bahwa generasi muda saat ini masih memiliki kepedulian yang tinggi terhadap agama dan bangsa. Melalui bakat dan kemampuannya, Ainul telah menginspirasi banyak orang untuk terus belajar dan berkontribusi bagi masyarakat.

Penulis : Syaifullah Alivia


Senam Pagi Ceria di SDN 7 Desa Kalimas: Mahasiswa IAIN Pontianak Hadirkan Semangat Baru

Senam Pagi Ceria di SDN 7 Desa Kalimas: Mahasiswa IAIN Pontianak Hadirkan Semangat Baru

 


Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) Sabtu, 24 Agustus 2024 — Setiap Sabtu pagi, halaman Sekolah Dasar Negeri 7 Desa Kalimas dipenuhi dengan suasana ceria. Lantunan musik dan tawa riang anak-anak menyambut hari dengan semangat berkat kegiatan senam pagi yang diadakan rutin. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa, para guru, dan mahasiswa IAIN Pontianak.

Inisiatif senam pagi bersama ini dimulai untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran siswa, serta mempererat silaturahmi antara sekolah, mahasiswa, dan masyarakat setempat. Mahasiswa IAIN Pontianak, dengan semangat dan kepedulian, secara sukarela menjadi instruktur senam. Mereka merancang gerakan-gerakan yang sederhana namun menyenangkan, memastikan bahwa anak-anak dapat berpartisipasi dengan penuh kegembiraan.

Para guru juga aktif dalam kegiatan ini, berpartisipasi dalam senam dan memberikan motivasi kepada siswa-siswi untuk menjaga kesehatan tubuh. Selain manfaat fisik, kegiatan ini juga memberikan dampak positif pada perkembangan sosial anak-anak. Melalui senam pagi, anak-anak belajar tentang pentingnya kerjasama, kedisiplinan, dan semangat kebersamaan. Mereka juga menjadi lebih percaya diri dan berani berinteraksi dengan orang lain.

Selama senam pagi, anak-anak juga diajarkan lagu-lagu anak yang mengandung nilai-nilai positif, merangsang kecerdasan emosional dan sosial mereka. Kegiatan ini menjadi ajang bagi siswa-siswi untuk menyalurkan energi positif mereka. Kehadiran mahasiswa IAIN Pontianak menambah keceriaan di SDN 7 Desa Kalimas, tidak hanya sebagai instruktur senam tetapi juga sebagai teman bermain.

Interaksi antara mahasiswa dan siswa-siswi menciptakan suasana hangat dan akrab, menjadikan kegiatan senam pagi sebagai agenda rutin yang dinantikan oleh seluruh warga sekolah. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan kegiatan serupa.

Penulis : Syaifullah Alivia


Mahasiswa IAIN Pontianak Berpartisipasi dalam Acara Haul dan Tahlilan di Dusun Anggrek

Mahasiswa IAIN Pontianak Berpartisipasi dalam Acara Haul dan Tahlilan di Dusun Anggrek

 


Dusun Anggrek (lp2m.iainptk.ac.id) Sabtu 24 Agustus 2024 — Pada pagi hari yang penuh semangat dan kepedulian, mahasiswa IAIN Pontianak berkumpul di Dusun Anggrek, Desa Kalimas, untuk menghadiri acara haul dan tahlilan di rumah Bapak Ibrahim. Acara ini diadakan untuk mengenang almarhum Bapak Ibrahim dan menjadi momen istimewa bagi seluruh yang hadir.

Setibanya di lokasi, para mahasiswa disambut hangat oleh keluarga besar Bapak Ibrahim dan warga setempat. Mereka langsung terjun untuk membantu mempersiapkan acara, termasuk menata tempat duduk, menyiapkan makanan dan minuman, serta mengatur lalu lintas. Semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh mahasiswa ini menyatukan hati, meskipun mereka berasal dari latar belakang yang berbeda.

Acara haul dan tahlilan berlangsung dengan khidmat. Mahasiswa turut serta dalam pembacaan doa, shalawat, dan mendengarkan tausiyah dari ustadz. Suasana haru terasa mendalam saat keluarga almarhum mengenang kebaikan dan jasa-jasa beliau. Di tengah kesedihan, semangat kebersamaan dan kepedulian yang ditunjukkan oleh mahasiswa menjadi oase penyejuk hati.

Setelah acara inti selesai, mahasiswa berbaur dengan warga Dusun Anggrek, saling bertukar cerita dan pengalaman. Beberapa mahasiswa membantu membersihkan tempat, sementara yang lain bermain dengan anak-anak. Kehadiran mahasiswa IAIN Pontianak tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga semangat dan keceriaan bagi warga.

Partisipasi mahasiswa IAIN Pontianak dalam acara haul dan tahlilan ini merupakan wujud nyata dari pengamalan nilai-nilai agama dan kemanusiaan. Mereka membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya fokus pada studi, tetapi juga peduli terhadap lingkungan sekitar dan siap membantu sesama. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus terjalin dan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk selalu menjaga kepedulian dan kebersamaan.

Penulis : Syaifullah Alivia


Partisipasi Masyarakat Dan Mahasiswa IAIN Dalam Persiapan Perlombaan di Dusun Anggrek

Partisipasi Masyarakat Dan Mahasiswa IAIN Dalam Persiapan Perlombaan di Dusun Anggrek

 


Dusun Anggrek (lp2m.iainptk.ac.id) 24 Agustus 2024 – Masyarakat Dusun Anggrek bersama mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) bekerja sama dalam mempersiapkan perlombaan yang akan digelar di dusun tersebut. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mempererat tali silaturahmi antara masyarakat dan mahasiswa, serta meningkatkan semangat gotong royong di antara mereka.

Kegiatan persiapan ini dimulai sejak awal bulan Agustus, di mana mahasiswa IAIN yang tengah menjalani program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Dusun Anggrek, terlibat aktif dalam berbagai aktivitas. Mereka bersama warga dusun bergotong royong membersihkan area perlombaan, menghias tempat, serta mempersiapkan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan.

Kepala Dusun Anggrek, Jamal, mengapresiasi partisipasi mahasiswa dalam kegiatan ini. "Kami sangat berterima kasih atas bantuan adik-adik mahasiswa yang turut serta dalam mempersiapkan perlombaan ini. Kerja sama ini menunjukkan bahwa dengan bergotong royong, semua pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik," ujar Jamal.

Sementara itu, ketua kelompok mahasiswa KKL, Dicky Syaputra menyatakan bahwa partisipasi dalam kegiatan ini adalah bagian dari pengabdian mereka kepada masyarakat. "Kami ingin memberi kontribusi nyata kepada masyarakat Dusun Anggrek. Selain itu, ini juga menjadi pengalaman berharga bagi kami untuk belajar berinteraksi dan bekerja sama dengan masyarakat secara langsung," katanya.

Perlombaan yang akan diadakan meliputi berbagai jenis kegiatan, seperti lomba panjat pinang, makan kerupuk, dan lomba menganyam ketupat. Kegiatan ini diharapkan dapat memupuk rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara warga Dusun Anggrek. Persiapan yang matang serta antusiasme masyarakat dan mahasiswa diharapkan dapat membuat acara ini berjalan lancar dan sukses.

Warga dusun, terutama anak-anak dan remaja, tampak sangat bersemangat menantikan perlombaan ini. Dengan kerjasama yang terjalin, diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan di masa depan, tidak hanya untuk menyelenggarakan acara, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat lainnya.

Penulis : Syaifullah Alivia


Mahasiswa KKL Kelompok 40 Dalami Budaya Narup di Desa Seranggam

Mahasiswa KKL Kelompok 40 Dalami Budaya Narup di Desa Seranggam


 Seranggam (lp2m.iainptk.ac.id) 25 Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari IAIN Pontianak mendapatkan pengalaman berharga dengan mendalami tradisi Narup Melayu di Desa Seranggam, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas. Kegiatan ini menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa untuk memahami dan menghargai kekayaan budaya lokal.

Tradisi Narup, salah satu warisan budaya masyarakat Melayu Sambas, masih dilestarikan dengan penuh semangat hingga kini. Dalam acara ini, mahasiswa KKL mengikuti seluruh rangkaian prosesi Narup, mulai dari persiapan hingga acara inti. Mereka juga diberi kesempatan untuk mengenakan pakaian adat dan belajar tarian tradisional yang merupakan bagian integral dari budaya Melayu.

Ahmad, salah satu anggota KKL kelompok 40, mengungkapkan kekagumannya. "Saya sangat kagum dengan keindahan tradisi Narup. Ini adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi saya. Saya merasa lebih dekat dengan masyarakat Sambas," ujarnya.

Selama berada di Sambas, mahasiswa KKL aktif berinteraksi dengan masyarakat, khususnya para seniman Narup. Mereka mengikuti pelatihan intensif, mempelajari gerakan tari yang rumit, dan memahami filosofi yang terkandung dalam setiap gerakan. Mahasiswa juga turut serta dalam pertunjukan Narup, memberikan mereka kesempatan untuk lebih mendekatkan diri dengan tradisi ini.

Sulaiman, salah seorang peserta KKL, mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan dan makna tarian Narup. "Saya baru menyadari betapa kayanya budaya Melayu Sambas, terutama melalui seni Narup ini. Gerakan-gerakannya yang anggun dan penuh simbolisme sangat menarik untuk dipelajari," ujarnya.

Kegiatan KKL ini tidak hanya memperkaya pengetahuan dan pengalaman mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi pelestarian budaya Narup. Dengan melibatkan generasi muda, diharapkan seni tradisional ini dapat terus hidup dan berkembang.

Dosen Pembimbing KKL kelompok 40, Adiansyah, menegaskan pentingnya kegiatan ini. "Kami berharap kegiatan KKL ini dapat menjadi jembatan bagi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya leluhur," ungkap Adiansyah. "Melalui kegiatan seperti ini, kita dapat menjaga agar warisan budaya kita tidak hilang ditelan zaman."

Keterlibatan mahasiswa dalam melestarikan budaya Narup diharapkan dapat menginspirasi generasi mendatang untuk terus menghargai dan meneruskan tradisi luhur tersebut.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL 40 Berperan Aktif dalam Melestarikan Budaya Narup Melayu Sambas di Desa Seranggam

Mahasiswa KKL 40 Berperan Aktif dalam Melestarikan Budaya Narup Melayu Sambas di Desa Seranggam


 Seranggam (lp2m.iainptk.ac.id) 25 Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari IAIN Pontianak mengambil peran penting dalam pelestarian budaya lokal dengan berpartisipasi aktif dalam acara Narup Melayu Sambas di Desa Seranggam, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas. Upaya ini bertujuan untuk membangkitkan minat dan kepedulian generasi muda terhadap warisan budaya leluhur.

Selama beberapa minggu, mahasiswa KKL telah mendalami tarian Narup dengan serius. Mereka mempelajari gerakan-gerakan kompleks, memahami makna simbolis di balik setiap gerakan, serta mendalami sejarah dan filosofi yang melekat pada tarian tersebut. Tidak hanya itu, mahasiswa juga berinisiatif membuat berbagai konten kreatif seperti video tutorial, dokumentasi pertunjukan, dan artikel tentang Narup untuk memperkenalkan tarian ini kepada masyarakat luas.

Andi, seorang tokoh agama setempat, mengapresiasi kontribusi mahasiswa KKL. "Kami sangat mengapresiasi kehadiran mahasiswa KKL. Mereka telah memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam pelestarian budaya Narup," ujarnya.

Restu, salah satu mahasiswa KKL, menyatakan komitmennya untuk aktif melestarikan budaya tersebut. "Kami tidak hanya ingin menjadi penonton pasif, tetapi juga ingin berkontribusi aktif dalam melestarikan budaya Narup. Melalui konten-konten yang kami buat, kami berharap dapat memperkenalkan Narup kepada generasi muda dan masyarakat luas," ungkapnya.

Mahasiswa KKL juga membentuk kelompok belajar Narup bersama anak-anak muda di desa, mengadakan latihan rutin, dan membantu para seniman dalam mempersiapkan pertunjukan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan pemahaman generasi muda terhadap tarian Narup serta memastikan keberlanjutan tradisi ini.

Dosen Pembimbing KKL, Adiansyah, merasa bangga dengan inisiatif mahasiswa. "Mereka tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian budaya. Kegiatan KKL ini membuktikan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga warisan budaya bangsa," ujarnya.

Kepala Desa Seranggam, Djunaidi, juga memberikan apresiasi atas upaya mahasiswa KKL. "Kehadiran mahasiswa ini sangat berarti bagi kami. Mereka telah membantu menghidupkan kembali tradisi Narup di kalangan generasi muda. Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut," ucapnya.

Melalui keterlibatan aktif mahasiswa KKL dalam melestarikan budaya Narup, diharapkan nilai-nilai luhur dari tradisi ini dapat terus diwariskan dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL 40 Belajar Nilai-Nilai Luhur melalui Tradisi Narup di Desa Seranggam

Mahasiswa KKL 40 Belajar Nilai-Nilai Luhur melalui Tradisi Narup di Desa Seranggam

 


Seranggam (lp2m.iainptk.ac.id) 25 Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari IAIN Pontianak mendapatkan kesempatan berharga untuk mempelajari nilai-nilai luhur melalui tradisi Narup di Desa Seranggam, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas. Tradisi Narup, yang merupakan tarian sakral Melayu Sambas, memberikan wawasan mendalam tentang nilai-nilai budaya dan sosial yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.

Tradisi Narup, yang dikenal dengan gerakan-gerakan simbolis dan iringan musik tradisional, mengajarkan tentang harmoni dengan alam, penghormatan terhadap leluhur, serta prinsip-prinsip gotong royong dan kebersamaan. Mahasiswa KKL tidak hanya menyaksikan tarian tersebut, tetapi juga berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang mendukung pelestariannya.

Leman, salah satu peserta KKL, menyatakan kekagumannya terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam tarian Narup. "Setiap gerakan dalam tarian ini memiliki makna mendalam. Misalnya, gerakan melengkungkan badan melambangkan penghormatan kepada alam semesta. Ini mengajarkan kita untuk selalu rendah hati dan menghargai ciptaan Tuhan," ujarnya.

Selain belajar tentang makna budaya, mahasiswa KKL juga terlibat dalam pelestarian tradisi Narup. Mereka membantu seniman lokal melatih generasi muda, membuat dokumentasi video tentang tarian Narup, dan berkolaborasi dengan masyarakat untuk menggelar pertunjukan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjaga keberlangsungan tradisi dan memperkenalkan budaya Melayu Sambas kepada generasi berikutnya.

Dosen Pembimbing KKL kelompok 40, Adiansyah, menilai kegiatan ini sangat bermanfaat bagi pengembangan karakter mahasiswa. "Kegiatan ini memberikan pengetahuan mendalam tentang budaya, sekaligus mengembangkan karakter dan kepribadian mahasiswa. Nilai-nilai yang mereka pelajari dari tradisi Narup akan menjadi bekal berharga dalam kehidupan mereka," ungkapnya.

Kepala Desa Seranggam, Djunaidi, menyambut positif kehadiran mahasiswa KKL. "Kami sangat senang dengan antusiasme mahasiswa dalam mempelajari budaya kami. Semoga nilai-nilai luhur yang mereka pelajari dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi inspirasi bagi mereka di masa depan," ucapnya.

Dengan keterlibatan langsung dalam pelestarian tradisi Narup, mahasiswa KKL tidak hanya menjadi penonton budaya tetapi juga bagian dari upaya menjaga dan menghargai warisan budaya. Diharapkan pengalaman ini akan membentuk mereka menjadi generasi muda yang lebih sadar akan pentingnya budaya dan lingkungan sekitar.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL 40 Berbelasungkawa dalam Acara Haul di Desa Selakau Tua

Mahasiswa KKL 40 Berbelasungkawa dalam Acara Haul di Desa Selakau Tua

 


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) 25 Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari IAIN Pontianak turut berbelasungkawa dengan menghadiri acara haul ke-15 di rumah salah satu warga, sebagai bentuk penghormatan dan solidaritas atas meninggalnya Almarhum Doni di Desa Selakau Tua, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas.

Acara haul yang berlangsung dengan khidmat ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa KKL untuk menunjukkan empati dan mendukung keluarga yang sedang berduka. Mereka turut serta dalam berbagai rangkaian acara seperti pembacaan Yasin, tahlil, dan doa bersama, serta membantu mempersiapkan makanan dan minuman untuk tamu undangan.

Azizul, salah satu mahasiswa KKL, mengungkapkan rasa kesedihannya. "Kami sangat kehilangan beliau. Almarhum selalu menyambut kami dengan hangat dan memberikan banyak bantuan. Kepergian beliau adalah kehilangan besar bagi kami," ujarnya dengan penuh rasa duka.

Kehadiran mahasiswa KKL dalam acara haul ini bukan hanya sebagai tamu, tetapi juga sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian. Mereka turut membantu dalam berbagai kegiatan, dari mempersiapkan keperluan acara hingga berpartisipasi dalam pembacaan doa.

Dosen pembimbing kelompok 40, Adiansyah, menilai kegiatan ini sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran mahasiswa. "KKL tidak hanya tentang belajar di lapangan, tetapi juga tentang menjalin hubungan sosial yang baik dengan masyarakat. Kami ingin mahasiswa belajar untuk menjadi bagian dari komunitas dan menunjukkan kepedulian sosial," ungkapnya.

Kepergian Almarhum Doni meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat. Namun, kehadiran mahasiswa KKL menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan nilai-nilai kemanusiaan tetap hidup di tengah masyarakat, menjadikan momen ini sebagai pelajaran berharga tentang empati dan solidaritas.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL 40 Memahami Budaya Lokal Melalui Acara Haul di Desa Selakau Tua

Mahasiswa KKL 40 Memahami Budaya Lokal Melalui Acara Haul di Desa Selakau Tua

 


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) 25 Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari IAIN Pontianak mendapatkan pengalaman berharga dalam mempelajari dan mengikuti tradisi lokal berupa acara haul di Desa Selakau Tua, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas. Acara haul ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang budaya setempat tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat.

Haul adalah sebuah tradisi peringatan kematian yang sering diiringi dengan pembacaan doa dan tahlil, serta berbagai kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat. Mahasiswa KKL berkesempatan untuk terlibat langsung dalam prosesi tersebut, memahami tata cara pelaksanaan haul, serta merasakan kekhidmatan dan kebersamaan yang tercipta dalam acara tersebut.

Fathur, salah satu mahasiswa KKL, mengungkapkan pengalaman spiritual dan sosialnya, "Haul bukan hanya sekadar acara keagamaan, tetapi juga momen untuk mempererat tali silaturahmi. Saya belajar banyak tentang nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong dari masyarakat desa," ujarnya.

Selain terlibat dalam kegiatan keagamaan, mahasiswa juga mempelajari berbagai aspek tradisi dan adat istiadat setempat. Mereka mengamati jenis makanan yang disajikan, makna di balik simbol-simbol yang digunakan, dan bagaimana tradisi ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan saling tolong-menolong.

Dosen pembimbing kelompok 40, Adiansyah, menilai kegiatan haul sebagai bagian penting dari pembelajaran mahasiswa. "Kegiatan haul ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Mereka dapat belajar tentang nilai-nilai keagamaan dan sosial yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat," ungkapnya.

Melalui acara haul, mahasiswa KKL tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang adat istiadat, tetapi juga memahami makna kehidupan dan kematian, serta pentingnya menjaga silaturahmi dan saling mendukung dalam kehidupan masyarakat. Pengalaman ini diharapkan dapat memperkaya perspektif mahasiswa dan memperkuat hubungan mereka dengan masyarakat setempat.

Penulis : Muhammad Aidil


Pengalaman Spiritual di Desa Selakau Tua: Refleksi Mahasiswa KKL 40

Pengalaman Spiritual di Desa Selakau Tua: Refleksi Mahasiswa KKL 40


 Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) 25 Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak merasakan pengalaman spiritual yang mendalam selama masa KKL mereka di Desa Selakau Tua, Kecamatan Selakau Timur, Kabupaten Sambas. Minggu ini, mereka berpartisipasi dalam acara haul, yang memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengalami langsung suasana keagamaan dan kehidupan desa yang penuh makna.

Di tengah suasana duka cita dan doa bersama, mahasiswa KKL menyelami kedalaman spiritual yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Mengikuti kegiatan haul, mereka merasakan khidmatnya doa bersama dan menemukan kedamaian dalam kesederhanaan kehidupan masyarakat desa.

Zikri, salah satu peserta KKL, mengungkapkan pengalaman spiritualnya, "Selama di desa, saya merasa lebih dekat dengan diri sendiri dan dengan Sang Pencipta. Kegiatan sehari-hari seperti membantu warga bertani atau mengikuti kegiatan keagamaan membuat saya merasa lebih bersyukur dan rendah hati."

Melalui interaksi yang erat dengan masyarakat desa, mahasiswa belajar tentang nilai-nilai keagamaan dan kehidupan yang sederhana. Mereka diperkenalkan pada konsep-konsep penting seperti gotong royong, saling menghormati, dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan. Pengalaman ini mengajarkan mereka tentang kesabaran, keikhlasan, dan kepasrahan, serta merenungkan arti kehidupan yang sebenarnya.

Adiansyah, dosen pembimbing kelompok 40, memberikan penilaian positif mengenai pengalaman yang diperoleh mahasiswa. "KKL tidak hanya sekadar kegiatan akademik, tetapi juga merupakan sarana untuk membentuk karakter mahasiswa menjadi lebih baik. Pengalaman spiritual ini sangat berharga dan diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa dalam menjalani kehidupan sehari-hari."

Dengan harapan agar nilai-nilai positif dan pengalaman mendalam yang mereka dapatkan selama di desa dapat diterapkan dalam kehidupan mereka, mahasiswa KKL 40 diharapkan dapat membawa perubahan positif ke lingkungan sekitar mereka dan melanjutkan perjalanan spiritual mereka dengan penuh kesadaran.

Penulis : Muhammad Aidil


Aksi Pembersihan Pemakaman Muslim Dusun Sedayu oleh Mahasiswa KKL IAIN Pontianak

Aksi Pembersihan Pemakaman Muslim Dusun Sedayu oleh Mahasiswa KKL IAIN Pontianak


 Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial dan menjaga kebersihan lingkungan, Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak Kelompok 39 melaksanakan aksi pembersihan pemakaman Muslim di Dusun Sedayu, Desa Sayang Sedayu. Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif dari Kepala Desa Sayang Sedayu, tokoh masyarakat, serta warga setempat, yang menunjukkan semangat gotong royong dan perhatian terhadap kebersihan lingkungan sekitar.

Pembersihan yang dilakukan pada hari Sabtu ini bertujuan untuk menjaga agar area pemakaman tetap bersih dan nyaman untuk dikunjungi. Mahasiswa KKL bersama dengan masyarakat setempat membersihkan rumput-rumput liar, sampah, serta merapikan area sekitar makam. Selain itu, mereka juga melakukan perawatan pada fasilitas yang ada di pemakaman, seperti pembuatan jalur pejalan kaki dan perbaikan area yang rusak.

Kepala Desa Sayang Sedayu menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap inisiatif mahasiswa dan warga dalam melaksanakan kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan pembersihan ini tidak hanya membantu meningkatkan kebersihan lingkungan pemakaman tetapi juga mempererat hubungan antara warga dan mahasiswa. Ia berharap agar kegiatan serupa dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung kebersihan dan keindahan lingkungan desa.

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak merasa senang dapat berkontribusi langsung dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Mereka menyadari bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari implementasi teori dan praktek yang didapat selama perkuliahan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang dinamika sosial dan kerjasama tim, tetapi juga berkesempatan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Penulis: Indra Fitri


Struktur Organisasi LP2M

Formulir Kontak