LP2M IAIN PONTIANAK
Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Gelar Kegiatan Mengajar dan Mengaji di Desa Pedalaman Tayan Hilir

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Gelar Kegiatan Mengajar dan Mengaji di Desa Pedalaman Tayan Hilir

 


Tayan Hilir (lp2m.iainptk.ac.id) 19 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak Posko Sanggau-Tayan melaksanakan kegiatan mengajar dan mengaji di Desa Pedalaman, Tayan Hilir. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memberdayakan masyarakat desa sekaligus meningkatkan akses pendidikan agama di wilayah tersebut.

Kegiatan mengaji dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) telah menjadi rutinitas bagi anak-anak di Desa Pedalaman ini. TPA dilaksanakan di Masjid Jami' Darussalam Keraton setiap siang hari setelah salat Zuhur hingga pukul 14.00. Pada malam harinya, anak-anak juga melanjutkan kegiatan mengaji di rumah Pak Kadiaman, seorang guru olahraga di SDN 01 Tayan Hilir. Mereka datang ke rumah Pak Kadiaman setelah salat Maghrib hingga waktu Isya. Antusiasme anak-anak untuk mengikuti TPA sangat tinggi.

Selain mengaji, anak-anak juga belajar tajwid, hukum bacaan, hafalan, sifat wajib Allah, dan materi agama lainnya. Sebelum mengaji, mereka diwajibkan berdoa terlebih dahulu dan mengaji secara bergantian dengan tertib. Mahasiswa KKL juga mengadakan sesi diskusi dan tanya jawab untuk menjelaskan pentingnya pendidikan agama dan pengembangan diri kepada anak-anak.

Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini memiliki jadwal mengajar mengaji yang sudah ditetapkan. Pada siang hari, ada dua mahasiswa yang mengajar, sedangkan pada malam hari terdapat tiga mahasiswa yang bertugas. Kegiatan mengaji diadakan dari hari Senin hingga Kamis siang, sedangkan pada malam Jumat diisi dengan acara Yasinan. Anak-anak diliburkan pada hari Jumat hingga Minggu, sehingga mereka memiliki waktu untuk bermain, berkumpul dengan keluarga, dan mengerjakan tugas-tugas sekolah.

Anak-anak yang mengikuti kegiatan mengaji ini sebagian besar adalah siswa SD, dengan beragam tingkat kemampuan, mulai dari yang masih belajar Iqra' hingga yang sudah membaca Al-Qur'an. Beberapa anak tampak malu-malu ketika diajar oleh para mahasiswa, tetapi mereka tetap bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada anak-anak di Desa Pedalaman Tayan Hilir, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat dan memahami kebutuhan pendidikan agama di daerah terpencil.

Penulis: Dian Cahyani


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Kunjungi UMKM Dawis Keluarga Bersama di Tayan Hilir

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Kunjungi UMKM Dawis Keluarga Bersama di Tayan Hilir

 


Tayan Hilir (lp2m.iainptk.ac.id) 5 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak yang berada di Posko 47 Sanggau-Tayan ini melakukan kunjungan ke Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Dawis Keluarga Bersama di Desa Pedalaman, Tayan Hilir. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari proses produksi sambal Keronceng Ubi, salah satu produk khas yang dikelola oleh masyarakat setempat.

Selama kunjungan, mahasiswa didampingi oleh ketua UMKM Dawis Keluarga Bersama, Ibu Musjalina, bersama rekan-rekannya yaitu Ibu Urai Isnadiah, Ibu Raden Wiwin Sudarsih, Ibu Nurmina Siregar, dan Ibu Raden Yeni Yarti. Mereka memberikan penjelasan mendetail tentang tahapan produksi sambal, mulai dari pemilihan ubi berkualitas, pengolahan bahan baku, hingga teknik pengemasan. Mahasiswa juga turut terlibat langsung dalam proses produksi, termasuk menyiapkan bahan, mengecek kualitas sambal, dan mengemas produk.

Selain sambal keronceng ubi, UMKM ini juga memproduksi amplang ikan belidak, makanan khas yang juga banyak diminati. Salah satu mahasiswa KKL sempat menanyakan jumlah produksi yang dilakukan UMKM tersebut. "Dalam sekali produksi, berapa banyak Bu, keronceng berapa kg dan amplang berapa kg?" tanya mahasiswa tersebut. 

Ibu Musjalina menjelaskan bahwa jumlah produksi tergantung pada permintaan di warung-warung setempat. "Kalau sudah 2 minggu tidak nitip, biasanya kami produksi 40 kg keronceng, kalau amplang sekitar 18 kg," jelasnya.

Untuk pengemasan, UMKM Dawis Keluarga Bersama menggunakan label produk yang dibuat secara mandiri dengan kertas HVS biasa yang dicetak sendiri dan ditempel menggunakan double tape. "Ini adalah upaya agar lebih hemat biaya. Jadi label produk kita buat sendiri," ungkap salah satu anggota UMKM.

Ketika ditanya mengenai penjualan online, anggota UMKM mengungkapkan bahwa mereka sudah mencoba menjual produk melalui WhatsApp, tetapi hasilnya kurang produktif. "Jadi kami lebih fokus jualan langsung dengan menitipkan di warung-warung dan menerima pesanan langsung," tambahnya.

Kunjungan ini tidak hanya memberikan wawasan praktis kepada mahasiswa tentang dunia UMKM dan proses produksi makanan, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal. Mahasiswa dapat memahami potensi produk lokal yang ada serta memperkuat hubungan antara akademisi dan pelaku usaha mikro di daerah terpencil. Kegiatan ini juga mendorong upaya pelestarian dan promosi produk-produk lokal.

Penulis: Dian Cahyani


Gotong Royong Pembuatan Pentas untuk Penutupan 17 Agustus di Desa Parit Bugis

Gotong Royong Pembuatan Pentas untuk Penutupan 17 Agustus di Desa Parit Bugis

 


Segedong (lp2m.iainptk.ac.id) - Setelah serangkaian perlombaan selesai, acara penutupan 17 Agustus di Desa Parit Bugis, Segedong, memasuki tahap persiapan dengan kegiatan gotong royong pembuatan pentas. Kegiatan ini dilaksanakan pada pagi hari oleh mahasiswa IAIN, perangkat desa, dan masyarakat setempat.

Pentas yang terletak di lapangan voli desa ini menjadi fokus utama untuk acara penutupan. Mahasiswa dan masyarakat bekerja sama mengangkat kayu dan besi untuk membangun pentas yang akan digunakan pada acara penutupan.

Acara penutupan dijadwalkan pada 24 Agustus 2024, dan akan diisi dengan pembagian hadiah kepada pemenang lomba. Perangkat desa, masyarakat, dan mahasiswa akan terlibat dalam penyelenggaraan acara ini, yang juga akan dimeriahkan dengan penampilan band setempat.

Mahasiswa dari berbagai kampus, termasuk UPB dan UMP, turut berpartisipasi dalam gotong royong ini. Mereka merasa senang bisa berkontribusi dalam kegiatan tersebut, membantu perangkat desa dan masyarakat dalam mempersiapkan acara penutupan.

Ketua kelompok, Hidayatul Rizki, menyatakan, “Kami, mahasiswa dari tiga kampus, sangat senang dapat membantu perangkat desa dan masyarakat Parit Bugis. Kami merasa masyarakat sangat menghargai kehadiran kami di sini, dan kami berharap kontribusi kami dapat mendukung kelancaran acara. Alhamdulillah, kegiatan hari ini sesuai dengan keinginan dan harapan kita bersama.”

Dengan semangat gotong royong dan partisipasi aktif dari semua pihak, diharapkan acara penutupan 17 Agustus di Desa Parit Bugis dapat berlangsung dengan sukses dan memberikan kenangan yang berharga bagi semua peserta.

Penulis : Marianti Amaliah


Kegiatan Pembungkusan Kado untuk Pemenang Perlombaan di Desa Parit Bugis

Kegiatan Pembungkusan Kado untuk Pemenang Perlombaan di Desa Parit Bugis

 


Segedong (lp2m.iainptk.ac.id) - Setelah serangkaian perlombaan yang diselenggarakan pada 17 Agustus 2024, kegiatan pembungkusan kado untuk para pemenang dilakukan di posko kantor desa Parit Bugis, Segedong, pada malam hari. Acara ini melibatkan mahasiswa IAIN dan masyarakat setempat, serta mahasiswa UPB yang turut berpartisipasi.

Kegiatan ini bertujuan untuk membungkus buku dan pulpen sebagai hadiah bagi anak-anak yang berhasil memenangkan perlombaan. Antusiasme anak-anak dalam mengikuti perlombaan sangat tinggi, mereka aktif bertanya mengenai jenis lomba yang diadakan oleh mahasiswa dan perangkat desa.

Pembungkusan kado dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan berbagai kegiatan lainnya, termasuk mengajar di SD dan TPA. Selain mahasiswa, perangkat desa juga berperan dalam kegiatan ini dengan menyediakan minuman dan makanan untuk menjaga semangat peserta.

Kegiatan pembungkusan kado berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu. Pengumuman pemenang perlombaan juga dilakukan, dan anak-anak yang menang terlihat sangat senang dengan hadiah yang mereka terima.

Ketua kelompok Hidayatul Rizki mengungkapkan rasa syukurnya, “Alhamdulillah, kegiatan pada hari ini sesuai dengan keinginan dan harapan kita bersama. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.”

Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan semangat dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosial dan pendidikan terus berlanjut.

Penulis : Marianti Amaliah


Mahasiswa Tiga Kampus Ikut Meriahkan Upacara Bendera dan Perlombaan 17 Agustus di Desa Parit Bugis

Mahasiswa Tiga Kampus Ikut Meriahkan Upacara Bendera dan Perlombaan 17 Agustus di Desa Parit Bugis

 


Segedong (lp2m.iainptk.ac.id) - Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 dirayakan dengan penuh semangat dan kebahagiaan di Desa Parit Bugis (Segedong). Upacara bendera 17 Agustus 2024 yang diadakan di kantor camat menjadi momen yang sangat khidmat, dihadiri oleh masyarakat setempat dan mahasiswa dari tiga kampus: Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Universitas Panca Bakti (UPB), dan Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP).

Cuaca cerah pada pagi hari menambah kesan bahagia dalam upacara tersebut. Semua peserta merasa antusias dan bersemangat dalam menyambut hari kemerdekaan. Upacara bendera berjalan lancar tanpa kendala, memperkuat rasa kebangsaan di antara semua yang hadir.

Mahasiswa dari IAIN, UPB, dan UMP merasa sangat senang bisa berpartisipasi dalam upacara bendera ini. Mereka juga turut ambil bagian dalam berbagai perlombaan yang diadakan setelah upacara, seperti voli, badminton, tenis meja, dan balon dangdut. Kehadiran mahasiswa ini memberikan semangat baru dan menambah keceriaan dalam kegiatan perlombaan yang diikuti oleh masyarakat setempat.

Setelah upacara bendera, Kepala Kantor Camat menyapa para peserta dan mengajak mereka untuk berfoto bersama. Momen ini menjadi kenang-kenangan yang berharga bagi semua yang terlibat. Hidayatul Rizki, ketua kelompok mahasiswa, mengungkapkan kepuasan mereka terhadap acara tersebut. "Alhamdulillah, kegiatan hari ini sesuai dengan keinginan dan harapan kita bersama. Keikutsertaan kami dalam upacara 17 Agustus adalah bentuk apresiasi dan rasa cinta terhadap tanah air," ujarnya.

Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, tetapi juga menumbuhkan semangat kebangsaan di tengah perayaan kemerdekaan. Semoga semangat ini terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi semua pihak.

Penulis: Marianti Amaliah


Mahasiswa dari Tiga Kampus Meriahkan Pembukaan Lomba 17 Agustus di Desa Parit Bugis

Mahasiswa dari Tiga Kampus Meriahkan Pembukaan Lomba 17 Agustus di Desa Parit Bugis

 


Segedong (lp2m.iainptk.ac.id) - Pembukaan lomba 17 Agustus di Desa Parit Bugis (Segedong) pada tahun ini dimeriahkan oleh partisipasi mahasiswa dari tiga kampus, yaitu Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Universitas Putra Bangsa (UPB), dan Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP). Ketiga kampus ini bergabung dengan masyarakat setempat untuk menyukseskan acara yang selalu dinanti setiap tahunnya.

Acara pembukaan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Parit Bugis beserta rekan-rekan dan diikuti dengan antusias oleh anak-anak desa. Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan yang selalu membawa keceriaan dan kebahagiaan bagi anak-anak desa, yang sangat menantikan perlombaan ini.

Ketua Panitia, Muhammadah, menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya atas kelancaran acara pembukaan lomba. "Kami sangat senang dan bersyukur pembukaan perlombaan 17 Agustus berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala. Semoga perlombaan ini dapat menanamkan kebersamaan antara masyarakat Parit Bugis (Segedong)," ujarnya. Beliau juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh mahasiswa dari IAIN, UPB, dan UMP.

Acara pembukaan secara resmi dimulai setelah Kepala Desa Parit Bugis menyampaikan pesannya dan memotong tumpeng bersama. Moment tersebut disambut dengan antusiasme masyarakat yang senang melihat anak-anak mereka berpartisipasi dalam lomba. Sesi foto bersama Kepala Desa dan para peserta, termasuk mahasiswa, menambah kehangatan acara. Kepala Desa juga mengajak masyarakat, mahasiswa, dan anak-anak untuk berfoto bersama sebagai kenang-kenangan.

Hidayatul Rizki, ketua kelompok mahasiswa yang terlibat, mengungkapkan kepuasan dan harapan mereka. "Alhamdulillah, kegiatan hari ini sesuai dengan keinginan dan harapan kita bersama. Pembukaan lomba 17 Agustus di Desa Parit Bugis berjalan dengan sukses berkat dukungan semua pihak," katanya.

Penulis : Marianti Amaliah


Pertandingan Voli Bersama di Desa Karimunting

Pertandingan Voli Bersama di Desa Karimunting


 Karimunting (lp2m.iainptk.ac.id) 21 Agustus 2024 – Pada hari Rabu, bertempat di lapangan voli di Sungai Sinjun, Desa Karimunting, telah dilaksanakan pertandingan voli bersama antara mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan ibu-ibu anggota PKK Desa Karimunting. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk interaksi sosial antara mahasiswa KKL dengan masyarakat setempat untuk mempererat hubungan dan menjalin silaturahmi.

Pertandingan voli dimulai pada pukul 14.00 WIB dan berakhir pada pukul 16.00 WIB. Para mahasiswi KKL diundang khusus oleh ibu-ibu PKK untuk mengikuti pertandingan ini, sebagai ajang untuk saling mengenal lebih dekat. Suasana pertandingan berlangsung dengan penuh semangat dan kebersamaan, di mana setiap tim bermain dengan sportif dan antusias.

Ibu-ibu PKK Desa Karimunting menunjukkan kemampuan mereka dalam bermain voli dengan penuh keceriaan dan semangat kebersamaan. Mahasiswi KKL juga berpartisipasi dengan antusias, bermain dengan sungguh-sungguh dan saling mendukung satu sama lain. Meskipun pertandingan ini dilakukan dalam suasana santai, semangat kompetisi tetap terasa dengan dukungan dari warga yang menyaksikan acara tersebut.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang olahraga tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan antara mahasiswa KKL dan warga Desa Karimunting, khususnya ibu-ibu PKK. Pertandingan diakhiri dengan foto bersama dan penutupan acara yang dilakukan dengan penuh keakraban.

Diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk memperkuat kebersamaan antara mahasiswa KKL dan masyarakat Desa Karimunting selama masa pengabdian. 

Penulis : Rabi Egusno


Pembuatan dan Penggantian Plang Jalan di Desa Karimunting oleh Mahasiswa KKL IAIN Pontianak

Pembuatan dan Penggantian Plang Jalan di Desa Karimunting oleh Mahasiswa KKL IAIN Pontianak

 


Karimunting (lp2m.iainptk.ac.id) 20 Agustus 2024 – Pada hari Selasa, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak yang sedang bertugas di Desa Karimunting melaksanakan kegiatan pembuatan dan penggantian plang jalan/gang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja KKL yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas fasilitas umum di desa, khususnya dalam hal penunjuk jalan.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat Desa Karimunting yang memerlukan plang jalan yang lebih jelas dan memadai. Plang jalan yang baik penting untuk memudahkan navigasi baik bagi penduduk setempat maupun bagi pendatang yang berkunjung ke desa ini. 

Tim mahasiswa KKL melakukan survei terhadap kondisi plang jalan yang ada dan menemukan beberapa jalan dan gang yang belum memiliki plang penunjuk nama, serta beberapa plang yang sudah usang dan perlu diganti.

Berdasarkan hasil survei, mahasiswa mulai memproses pembuatan plang baru dan mengganti plang lama pada hari yang sama. Plang-plang yang dipasang terbuat dari bahan yang tahan lama dan dirancang dengan tulisan yang jelas dan mudah terbaca, sehingga dapat memberikan informasi yang akurat bagi pengguna jalan.

Proses pemasangan plang dilakukan dengan gotong-royong bersama warga setempat, menandakan kerjasama yang baik antara mahasiswa dan masyarakat. Kegiatan ini berjalan lancar dan mendapat apresiasi dari masyarakat Desa Karimunting, yang merasa sangat terbantu dengan adanya plang jalan yang baru. Plang ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara serta mengurangi kebingungan dalam mencari alamat di desa.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata mahasiswa KKL dalam meningkatkan kualitas fasilitas publik di desa serta mempererat hubungan dengan masyarakat setempat.

Penulis : Rabi Egusno


Bakti Sosial dan Kegiatan Malam Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Kelompok 28 di Desa Pinang Dalam

Bakti Sosial dan Kegiatan Malam Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Kelompok 28 di Desa Pinang Dalam

 


Pinang Dalam (lp2m.iainptk.ac.id) 21 Agustus 2024 – Hari ini, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak kelompok 28 melaksanakan kegiatan bakti sosial kedua di Masjid Darussalam, Desa Pinang Dalam. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan melibatkan seluruh anggota kelompok yang terbagi dalam beberapa tim untuk membersihkan masjid, baik area dalam maupun luar.

Kelompok 2 bertanggung jawab untuk membersihkan area dalam masjid, termasuk menyapu, mengepel, membersihkan kaca, serta menggulung sajadah. Sementara itu, kelompok 1 dan 3 fokus pada area luar masjid dengan menebas rumput, memungut sampah, serta membersihkan kamar mandi dan area sekitarnya.

Setelah kegiatan bersih-bersih masjid selesai, seluruh peserta beristirahat untuk memulihkan tenaga. Kegiatan dilanjutkan pada sore hari di Posko 28, di mana beberapa anggota kelompok mempersiapkan perlombaan cekerukuk yang akan diselenggarakan di RT 08. Di sisi lain, para laki-laki bertugas memotong kayu untuk pembuatan plang RT dan Dusun Pinang Dalam.

Pada malam hari, para mahasiswa laki-laki mengikuti kegiatan yasinan rutin di salah satu rumah warga. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kelompok KKL 28 untuk mempererat silaturahmi dengan masyarakat Desa Pinang Dalam dan berkontribusi aktif dalam kegiatan sosial serta keagamaan di desa.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan kegiatan sosial di Desa Pinang Dalam.

Penulis : Nabila Syeban


Lestarikan Budaya Nusantara, Mahasiswa KKL Anjongan Berkunjung ke Paguyuban Reyog Ponorogo di Kampung Jagu – Anjongan

Lestarikan Budaya Nusantara, Mahasiswa KKL Anjongan Berkunjung ke Paguyuban Reyog Ponorogo di Kampung Jagu – Anjongan

 


Anjongan (lp2m.iainptk.ac.id) 9 Agustus 2024 – Sejumlah 27 Mahasiswa/i IAIN Pontianak dan UIN Mataram dalam program KKL Kolaborasi Nasional lakukan kunjungan ke salah satu paguyuban Reyog Ponorogo di Kampung Jagu Anjogan. Pelaksanaan tersebut dilakukan sebagai bentuk menjalin silaturahmi antara mahasiswa dengan tokoh kebudayaan dan tokoh masyarakat yang ada di Anjongan, serta penanaman nilai-nilai kebudayaan yang mestinya harus selalu dilestarikan. 

Dalam kunjungan tersebut kami disambut baik dan berkesempatan bertemu langsung dengan salah satu pendiri paguyuban Reyog Ponorogo di Kampung Jagu tersebut yakni Pak’de Sarni. Beliau merupakan salah seorang dari 8 orang lainnya (kurang lebih) pendiri paguyuban Reyog Ponorogo yang mana paguyuban tersebut bernama Paguyuban Sardulo Seto Anjongan. Kami juga bertemu dengan beberapa peronil senior di paguyuban sardulo seto, mereka juga menyambut baik dan bahkan menawarkan untuk bisa melihat langsung proses latihannya. 

Husnul Khaliqin selaku ketua kelompok menyampaikan bahwa kunjungan ini dilakukan dengan harapan agar kami selaku mahasiswa/i tidak pernah pernah lupa dan apatis dengan kebudayaan bangsa yang sudah lama ada dan merupakan identitas bangsa. 

Hal tersebut juga ditanggapi baik oleh Pak’de Sarni sehingga banyak sekali penjelasan mengenai sejarah dari Reyog Ponorgo ini, baik dari awal hadirnya hiburan rakyat Reyog Ponorogo sampai dengan sejarah awal mula berdirinya Paguyuban Reyog Ponorogo di Anjongan.

Pak’de Sarni menuturkan bahwa awal mula menggeluti Reyog Ponorogo ialah sejak masih di sekolah dasar. Selain Reyog Ponorogo, Pak’de Sarni juga mahir dalam bidang kesenian lainnya seperti wayangan, musik tradisional kejawen dan kesenian lainnya.

“Paguyuban Sardulo Seto Anjongan merupakan satu-satunya sanggar di Kabupaten Mempawah yang memiliki tarian singo barong, yang mana disanggar lain hanya memiliki tarian kuda atau jaran kepang, tarian celeng, ganongan dan barongan”, ujar pak’de Sarni. 

Dalam ungkapan selanjutnya Pak’de Sarni juga mengatakan bahwa Paguyuban Sardulo Seto Anjongan ini sudah berdiri selama 30 tahun, yakni sejak tahun 1994 masehi. 

Kunjungan tersebut pun diakhiri dengan pesan dan kesan Pak’de Sarni kepada mahasiswa/i KKL Anjungan. Ia mengatakan bahwa sebagai orang yang berpendidikan tinggi, mahasiswa/i mestilah mampu untuk menjaga dan melestarikan budaya bangsa, tidak hanya Reyog Ponorogo melainkan budaya warisan nenek moyang kita yang lain juga. 

Sebagai masyarakat yang hidup di negeri keberagaman banyak keistimewaan yang mestinya perlu dihormati dan pastinya tidak keluar dari syara’ yang ada. Sebagai mahasiswa muslim menjaga kelestarian budaya juga dengan memberikan pemahaman masyarakat tentang keseimbangan antara akidah dan budaya sehingga mampu mewujudkan hakikat dari keistimewaan budaya tersebut.


Penulis : Yogie


Mahasiswa KKL Kelompok 40 Berbagi Ilmu, Ajar Ngaji di Hari Jumat

Mahasiswa KKL Kelompok 40 Berbagi Ilmu, Ajar Ngaji di Hari Jumat


 Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 mengajar ngaji setiap hari Jum’at guna meningkatkan kualitas membaca Al-Qur’an Siswa di SMPN 02 Selakau Timur Kabupaten Sambas, Kamis (22/08/2024).

Dalam upaya mengabdikan diri kepada masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak kembali menunjukkan kepeduliannya. Kali ini, mereka menginisiasi program mengajar ngaji di SMPN 02 Selakau Timur setiap hari Jumat. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi program mengajar yang telah dicanangkan oleh pihak kampus.

Ahmad mengatakan, “Program mengajar ngaji ini bertujuan untuk memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan agama siswa-siswi SMPN 02 Selakau Timur. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan minat baca Al-Quran dan pemahaman terhadap ajaran Islam di kalangan generasi muda.”

Kegiatan mengajar ngaji ini dilaksanakan dengan penuh semangat oleh para mahasiswa KKL. Mereka membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil agar proses belajar mengajar dapat berjalan efektif. Materi yang diajarkan pun disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa, mulai dari tata cara membaca Al-Quran yang benar hingga pemahaman terhadap kandungan surah-surah pendek.

Riski mengungkapkan, “Mengajar ngaji ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Selain dapat berbagi ilmu, saya juga bisa lebih dekat dengan anak-anak. Mereka sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini.”

Selain mengajar ngaji, para mahasiswa KKL juga memberikan materi tambahan seperti kisah-kisah para nabi dan sahabat, serta adab-adab dalam beragama. Hal ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan pada diri siswa.

Sejiant Kepala Sekolah SMPN 02 Selakau Timur menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKL. “Kami sangat berterima kasih atas inisiatif para mahasiswa KKL. Program mengajar ngaji ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi kami. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut,” ujarnya.

Dengan adanya program mengajar ngaji ini, diharapkan dapat terjalin sinergi yang baik antara perguruan tinggi dengan masyarakat. Selain itu, program ini juga dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lainnya untuk turut serta dalam kegiatan pengabdian masyarakat.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL Alami Pengalaman Unik: Menunggu Durian Gugur di Kebun

Mahasiswa KKL Alami Pengalaman Unik: Menunggu Durian Gugur di Kebun

 


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 menunggu durian gugur di kebun salah satu anggota KKL kelompok 40 desa Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Kamis (22/08/2024).

Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa IAIN Pontianak tidak hanya sebatas pengabdian masyarakat. Kelompok 40 KKL baru-baru ini mengalami pengalaman unik dan berkesan, yaitu menunggu durian gugur di kebun salah satu anggotanya.

Aidil, salah satu anggota kelompok KKL yang memiliki kebun durian, mengajak rekan-rekannya untuk merasakan sensasi memetik durian langsung dari pohon. Kegiatan ini menjadi agenda khusus dalam rangkaian KKL mereka.

"Ini pengalaman yang berbeda dari biasanya. Selain bisa berkontribusi untuk masyarakat, kami juga bisa menikmati hasil alam langsung dari kebun teman," ujar Priyoga saat diwawancarai.

Dengan membawa tikar dan perlengkapan lainnya, mahasiswa KKL berkumpul di bawah pohon durian. Mereka dengan sabar menunggu durian jatuh. Suasana penuh keakraban dan canda tawa semakin menghangatkan suasana.

"Kami belajar banyak hal dari kegiatan ini. Selain tentang alam, kami juga belajar tentang kesabaran dan kerja sama tim," tambah Priyoga.

Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya durian mulai berjatuhan. Dengan hati-hati, mahasiswa KKL berlomba-lomba untuk mendapatkan durian yang jatuh. Durian-durian yang berhasil dikumpulkan kemudian dinikmati bersama-sama. "Rasanya beda banget durian yang langsung dipetik dari pohon. Lebih segar dan manis," ungkap Zikri.

Selain menikmati durian, mahasiswa KKL juga memanfaatkan waktu untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman. Mereka saling memotivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas KKL dengan baik.

Kegiatan menunggu durian gugur ini menjadi salah satu momen yang paling berkesan bagi mahasiswa KKL. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang.Pihak kampus sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang bersifat experiential learning seperti ini. 

Menurut Adiansyah Dosen Pembimbing KKL kelompok 40, kegiatan di luar ruangan seperti ini dapat memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa, baik dari segi akademik maupun non-akademik."Kami berharap kegiatan KKL ini dapat menjadi pengalaman yang berharga bagi mahasiswa dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," tutup Adiansyah.

Penulis : Muhammad Aidil


Pawai Meriah Warnai HUT RI ke-79 di Selakau Timur

Pawai Meriah Warnai HUT RI ke-79 di Selakau Timur

 


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 ikut meramaikan rombongan pawai yang diadakan oleh pihak Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Kamis (22/08/2024).

Suasana kemeriahan menyelimuti Kecamatan Selakau Timur dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia. Puncak perayaan HUT RI tahun ini ditandai dengan digelarnya pawai besar-besaran yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa, pada 19 Agustus 2024.

Pawai yang mengambil rute dari SDN 03 sampai ke Kantor Camat Selakau Timur ini menampilkan berbagai kreasi dan inovasi dari peserta. Mulai dari kelompok marching band yang memainkan lagu-lagu nasional dengan semangat, kelompok drumband yang menampilkan formasi menarik, hingga kelompok peserta yang mengenakan kostum unik dan membawa berbagai macam properti.

Di dalam pawai tersebut ada beberapa hal yang cukup menarik perhatian masyarakat yang menyaksikan pawai tersebut, yaitu kostum dari barang bekas yang di desain sebagus mungkin menjadi sebuah pakaian atau kostum yang sangat indah.

"Kami sangat antusias mengikuti pawai tahun ini. Selain untuk memeriahkan HUT RI, pawai juga menjadi ajang bagi kami untuk menunjukkan kreativitas dan kekompakan," ujar Riana, salah seorang siswa dari SMKN 01 Selakau Timur.Mahasiswa dan karang taruna turut serta dalam acara pawai tersebut, mereka kompak mengatur barisan agar pawai berjalan dengan aman dan lancar

Selain pawai, rangkaian acara HUT RI di Kecamatan Selakau Timur juga meliputi berbagai kegiatan lainnya, seperti lomba-lomba tradisional, pertunjukan seni, dan bazar UMKM. Semua kegiatan ini bertujuan untuk memupuk semangat nasionalisme dan mempererat tali silaturahmi antar warga.

Kepala Kecamatan Selakau Timur, Agustian mengapresiasi antusiasme masyarakat dalam mengikuti rangkaian acara HUT RI. "Saya berharap semangat kebersamaan dan nasionalisme yang ditunjukkan pada perayaan HUT RI tahun ini dapat terus terjaga," ujarnya.

Penulis : Muhammad Aidil


Pawai Meriah di Selakau Timur: Siswa Bersatu Jadi Avatar Curi Perhatian

Pawai Meriah di Selakau Timur: Siswa Bersatu Jadi Avatar Curi Perhatian


 Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 berpartisipasi dalam kegiatan pawai dan menemukan hak yang unik ketika pawai, yaitu ada nya Avatar dalam kegiatan pawai di Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Kamis (22/08/2024).

Perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia di Kecamatan Selakau Timur tahun ini semakin semarak dengan kehadiran para siswa yang tampil unik dan kreatif. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah kelompok siswa dari SDN 02 Selakau Tua yang bercosplay menjadi karakter-karakter dalam film animasi terkenal, Avatar.

Dengan riasan wajah yang menawan, kostum ala suku bangsa Na’vi yang detail, dan properti seperti anak panah dan bowstring, para siswa ini berhasil membawa suasana dunia Pandora ke tengah-tengah pawai. Mereka bergerak dengan lincah mengikuti irama musik, menirukan gerakan khas para Avatar, dan sesekali melambaikan tangan kepada penonton yang tak henti-hentinya bersorak.

Reyhan, salah satu peserta cosplay mengaku sangat senang bisa berpartisipasi dalam pawai ini. “Saya sudah lama mengidolakan film Avatar. Jadi, ketika ada kesempatan untuk bercosplay menjadi Na’vi, saya langsung semangat. Ini pengalaman yang tak terlupakan,” ujarnya dengan penuh antusias.

Kehadiran kelompok cosplay Avatar ini tidak hanya membuat pawai semakin meriah, tetapi juga menginspirasi peserta lain untuk tampil lebih kreatif. Banyak penonton yang mengabadikan momen ini dengan kamera ponsel mereka, dan foto-foto para siswa bercosplay Avatar pun viral di media sosial.

Selain kelompok cosplay Avatar, pawai juga dimeriahkan oleh berbagai penampilan menarik lainnya, seperti berpakaian ala-ala tahun 90 an. Namun, penampilan para siswa bercosplay Avatar tetap menjadi sorotan utama dan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Selakau Timur.

Melalui pawai ini, para siswa tidak hanya menunjukkan bakat dan kreativitas mereka, tetapi juga menanamkan nilai-nilai positif seperti kekompakan, kerja sama tim, dan rasa cinta terhadap bangsa. Semoga semangat kreativitas ini terus tumbuh dan berkembang di kalangan generasi muda.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL Kelompok 40 Berkreasi, Dinding PAUD Kini Lebih Cerah

Mahasiswa KKL Kelompok 40 Berkreasi, Dinding PAUD Kini Lebih Cerah

 


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 menggunakan kreativitas dan memberikan warna baru bagi PAUD Al-Mu’min di Desa Selakau Tua Kecamatan  Selakau Timur Kabupaten Sambas, Kamis (22/08/2024).

Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan anak usia dini. Kali ini, mereka berinisiatif untuk mempercantik dinding PAUD KB Al-Mu’min dengan lukisan-lukisan menarik yang sarat akan pesan edukatif.

Kegiatan yang berlangsung selama satu minggu ini melibatkan beberapa mahasiswa dari berbagai jurusan. Mereka bekerja sama menyulap dinding polos PAUD menjadi sebuah galeri mini yang penuh warna. Lukisan-lukisan yang dibuat menampilkan pemandangan alam, hewan, tumbuhan, serta angka dan huruf.

Fathur, salah satu mahasiswa KKL mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan suasana belajar yang lebih menyenangkan bagi anak-anak PAUD. "Dengan dinding yang berwarna-warni dan gambar-gambar yang menarik, diharapkan anak-anak lebih tertarik untuk belajar dan mengembangkan imajinasinya," ujarnya.

Selain itu, kegiatan ini juga sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, khususnya anak-anak usia dini. Mahasiswa berharap, melalui kegiatan ini, mereka dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

"Kami sangat berterima kasih atas inisiatif para mahasiswa KKL. Lukisan-lukisan ini sangat indah dan pasti akan disukai oleh anak-anak," ujar Nani. "Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan," tambahnya.

Selama proses pengerjaan, mahasiswa juga melibatkan anak-anak PAUD dalam kegiatan melukis. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan minat dan bakat seni sejak dini pada anak-anak. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momen yang menyenangkan bagi anak-anak untuk berinteraksi dengan mahasiswa.

Adiansyah selaku dosen pembimbing KKL kelompok 40 menyampaikan apresiasinya atas semangat dan kreativitas mahasiswa. "Kegiatan ini membuktikan bahwa mahasiswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi," ujarnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dinding-dinding PAUD tidak hanya menjadi hiasan, tetapi juga menjadi media pembelajaran yang efektif bagi anak-anak. Selain itu, kegiatan ini juga mempererat hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat sekitar.

Penulis : Muhammad Aidil


Struktur Organisasi LP2M

Formulir Kontak