LP2M IAIN PONTIANAK
Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Berikan Pendidikan Agama di Desa Sungai Terus

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Berikan Pendidikan Agama di Desa Sungai Terus


Sungai Terus (lp2m.iainptk.ac.id) 29 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak kembali menunjukkan kontribusi nyata mereka dalam masyarakat. Kelompok KKL 34 yang sedang melaksanakan program KKL di Desa Sungai Terus, Kabupaten Kubu, berfokus pada dunia pendidikan agama dengan mengajar anak-anak mengaji.

Kegiatan mengaji ini dilakukan secara rutin setiap malam Senin hingga malam Minggu. Antusiasme anak-anak terlihat jelas, dengan kehadiran mereka yang penuh semangat di setiap sesi pembelajaran yang diberikan oleh para mahasiswa. Melalui kegiatan ini, anak-anak di Desa Sungai Terus mendapatkan kesempatan untuk belajar Al-Qur'an dengan lebih mendalam, baik dari segi bacaan maupun pemahaman makna ayat-ayatnya.

Shohibin, tokoh agama setempat sekaligus penanggung jawab balai, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas kehadiran mahasiswa KKL. "Kami sangat berterima kasih atas inisiatif adik-adik mahasiswa untuk mengajar anak-anak mengaji. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anak-anak semakin semangat dalam belajar Al-Qur'an," ujar Shohibin. 

Beliau juga menambahkan bahwa kehadiran mahasiswa KKL tidak hanya memberikan pengetahuan agama, tetapi juga menjadi teladan yang baik bagi anak-anak.

Siti Nurhaliza, salah seorang mahasiswa KKL, menjelaskan bahwa kegiatan mengajar mengaji ini merupakan bentuk pengabdian mereka kepada masyarakat. "Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang Qur'ani dan berakhlak mulia," ungkapnya. 

Selain mengajarkan bacaan Al-Qur'an, mahasiswa KKL juga memberikan materi tambahan seperti tajwid dan pemahaman makna ayat-ayat Al-Qur'an dengan bahasa yang sederhana, guna memperdalam pengetahuan agama anak-anak.

Kegiatan mengajar mengaji ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa KKL lainnya untuk turut serta dalam memajukan pendidikan agama di masyarakat. Dengan semangat gotong royong, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan cinta Al-Qur'an.

Institut Agama Islam Negeri Pontianak (IAIN) berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan KKL yang memberikan dampak positif bagi masyarakat. Melalui program KKL, diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah mereka peroleh di bangku kuliah dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah.

Penulis : Octha Dwi Wahyuningsih

 

Pengumuman Pemenang Lomba 17 Agustus: Momen yang Ditunggu-Tunggu di Merarai Satu

Pengumuman Pemenang Lomba 17 Agustus: Momen yang Ditunggu-Tunggu di Merarai Satu

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Malam penutupan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 di Desa Merarai Satu, Minggu, 18 Agustus 2024, menjadi lebih spesial dengan pengumuman pemenang berbagai lomba yang telah diselenggarakan selama rangkaian acara. Momen ini adalah salah satu yang paling dinanti-nantikan oleh warga, terutama para peserta lomba yang telah berjuang menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

Acara pengumuman pemenang dimulai setelah seluruh pertunjukan selesai. Kepala Desa Merarai Satu, Rahmat, dengan penuh semangat memimpin sesi pengumuman ini. "Lomba-lomba yang kita adakan tahun ini sangat luar biasa, partisipasi dari seluruh warga sangat tinggi, dan saya bangga dengan semangat kompetitif yang tetap menjunjung sportivitas," ucapnya.

Nama-nama pemenang diumumkan satu per satu, mulai dari lomba balap karung, panjat pinang, hingga lomba menghias tumpeng. Setiap pemenang mendapat sorakan meriah dari penonton, terutama dari rekan-rekan dan keluarga mereka yang ikut memberikan dukungan. Hadiah-hadiah yang telah dipersiapkan pun langsung diserahkan kepada para pemenang di atas panggung.

Salah satu pemenang lomba menghias tumpeng, Siti, tidak bisa menyembunyikan rasa gembiranya saat namanya disebut sebagai juara pertama. "Saya sangat bersyukur dan senang sekali bisa memenangkan lomba ini. Terima kasih untuk semua yang telah mendukung dan membantu saya," ungkapnya dengan penuh haru.

Pengumuman pemenang ini menambah keceriaan malam penutupan, sekaligus menjadi penutup yang sempurna bagi seluruh rangkaian kegiatan perayaan HUT RI di Desa Merarai Satu. Dengan suasana penuh kegembiraan dan kebanggaan, warga desa pun kembali ke rumah masing-masing dengan kenangan indah yang akan terus mereka ingat.

Penulis : Siti Farida


SDN 9 Tampil Memukau dengan Tari Japin di Malam Penutupan HUT RI Merarai Satu

SDN 9 Tampil Memukau dengan Tari Japin di Malam Penutupan HUT RI Merarai Satu

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - SDN 9 Desa Merarai Satu kembali mencuri perhatian dalam malam penutupan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79 dengan penampilan tari Japin yang memukau pada Minggu, 18 Agustus 2024. Tarian ini menjadi salah satu highlight dalam acara tersebut, menambah kemeriahan dan kehangatan suasana.

Dibawakan oleh sekelompok siswa dan siswi SDN 9, tari Japin yang mereka tampilkan memadukan gerakan yang lincah dan dinamis, diiringi oleh musik tradisional yang ceria. Setiap gerakan tarian ini penuh makna, menggambarkan kegembiraan dan kebersamaan yang menjadi nilai penting dalam kehidupan masyarakat.

Kepala Sekolah SDN 9, Wulandari, menyampaikan kebanggaannya terhadap anak-anak yang telah mempersiapkan diri dengan baik untuk penampilan ini. "Anak-anak kami telah berlatih selama berminggu-minggu, dan malam ini usaha mereka terbayar dengan tepuk tangan meriah dari penonton. Kami berharap penampilan ini dapat menginspirasi mereka untuk lebih mencintai budaya lokal," katanya.

Penonton yang hadir tampak sangat menikmati penampilan tari Japin ini, beberapa di antaranya bahkan ikut menggerakkan badan mengikuti irama musik yang menghentak. "Penampilan anak-anak SDN 9 ini benar-benar luar biasa, gerakannya energik dan serasi dengan musiknya. Saya sangat bangga melihat anak-anak kita begitu menghargai dan melestarikan budaya tradisional," ungkap salah satu penonton,  Eko.

Penampilan tari Japin dari SDN 9 ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa budaya tradisional masih hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Malam itu, tari Japin berhasil menyatukan semua penonton dalam kegembiraan dan kebersamaan, menjadikannya momen yang tak terlupakan dalam peringatan HUT RI di Desa Merarai Satu.

Penulis : Siti Farida


Malam Penutupan HUT RI di Desa Merarai Satu Meriah dengan Pertunjukan dari Pendidikan hingga Ormas

Malam Penutupan HUT RI di Desa Merarai Satu Meriah dengan Pertunjukan dari Pendidikan hingga Ormas

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Malam penutupan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 di Desa Merarai Satu, Minggu, 18 Agustus 2024, berlangsung meriah dan penuh semangat. Berbagai pertunjukan dari perwakilan instansi pendidikan hingga organisasi masyarakat (ormas) menghiasi panggung utama di lapangan desa, mengakhiri rangkaian kegiatan yang telah berlangsung selama beberapa hari.

Acara malam penutupan ini diawali dengan sambutan dari Kepala Desa Merarai Satu, yang mengungkapkan rasa bangganya terhadap antusiasme masyarakat dalam mengikuti berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan. "Saya sangat mengapresiasi partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, yang membuat perayaan HUT RI tahun ini begitu hidup dan bermakna," ujarnya.

Setelah sambutan, panggung hiburan dibuka dengan penampilan dari berbagai instansi pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga kelompok remaja. Tidak ketinggalan, ormas dan kelompok seni lokal juga turut ambil bagian dalam acara ini, menampilkan berbagai jenis kesenian tradisional hingga modern.

Suasana semakin meriah ketika kelompok seni dari remaja desa menampilkan tari-tarian yang menggambarkan kebudayaan setempat, diikuti dengan ormas yang menyajikan seni bela diri dan paduan suara. Setiap penampilan disambut dengan tepuk tangan meriah dari penonton yang memadati area tersebut.

Acara ini ditutup dengan doa bersama untuk keberkahan bangsa dan negara, serta harapan agar semangat persatuan dan kesatuan yang terjalin selama peringatan HUT RI ini terus terjaga. Malam itu menjadi penutup yang manis dari seluruh rangkaian kegiatan, meninggalkan kenangan yang indah bagi seluruh warga Desa Merarai Satu.

Penulis : Siti Farida


Tua dan Muda Asyik Bermain Layangan Sawangan di Merarai Satu, Kebersamaan yang Menghangatkan

Tua dan Muda Asyik Bermain Layangan Sawangan di Merarai Satu, Kebersamaan yang Menghangatkan


 Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Tidak hanya anak-anak, para orang dewasa di Desa Merarai Satu juga larut dalam keseruan bermain layangan sawangan pada Minggu, 18 Agustus 2024. Lapangan belakang Musholla Nurul Huda menjadi tempat berkumpulnya warga desa, dari yang muda hingga yang tua, untuk merasakan kembali nikmatnya bermain layangan sawangan yang menghasilkan suara khas saat terbang di langit.

Sudiro, salah satu warga senior yang turut bermain, mengungkapkan rasa senangnya bisa ikut serta dalam kegiatan ini. "Bermain layangan sawangan mengingatkan saya pada masa kecil dulu. Dulu, layangan ini sangat populer di kalangan anak-anak, dan sekarang melihat semua orang bisa bermain bersama lagi membuat saya merasa sangat bahagia," ujarnya sambil tertawa.

Keterlibatan warga dari berbagai usia dalam permainan ini menunjukkan bahwa layangan sawangan bukan hanya sekadar permainan anak-anak, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan antarwarga desa. Orang tua yang biasanya sibuk dengan pekerjaan sehari-hari, terlihat ceria saat membantu anak-anak menerbangkan layangan, menciptakan momen kebersamaan yang hangat dan penuh tawa.

Salah seorang ibu, Sri, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat baik untuk menghidupkan kembali tradisi dan budaya desa yang mungkin sudah jarang dilakukan. "Ini adalah kesempatan yang bagus untuk melibatkan semua orang dalam kegiatan yang sederhana namun penuh makna. Saya berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan, agar kebersamaan dan tradisi tetap terjaga," katanya.

Permainan layangan sawangan pada hari itu menjadi lebih dari sekadar hiburan; ia menjadi simbol kebersamaan dan keharmonisan di tengah-tengah warga Desa Merarai Satu, menjadikan hari itu penuh dengan kenangan indah yang akan selalu dikenang.

Penulis : Siti Farida


Keseruan Bermain Layangan Sawangan Bersama Anak-Anak di Lapangan Musholla Nurul Huda

Keseruan Bermain Layangan Sawangan Bersama Anak-Anak di Lapangan Musholla Nurul Huda

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id - Pada Minggu, 18 Agustus 2024, lapangan belakang Musholla Nurul Huda di Desa Merarai Satu dipenuhi tawa dan canda saat anak-anak dan remaja desa berkumpul untuk bermain layangan sawangan. Layangan ini tidak seperti layangan biasa, karena ukurannya yang besar dan kemampuannya mengeluarkan suara saat diterbangkan, menambah keseruan bagi siapa saja yang melihatnya.

Anak-anak dengan antusias melibatkan diri dalam permainan ini, menunjukkan keterampilan mereka dalam mengendalikan layangan sawangan di angkasa. Suara khas yang dihasilkan oleh layangan ini saat tertiup angin semakin menambah semarak suasana. Bukan hanya anak-anak, beberapa orang dewasa pun turut membantu anak-anak untuk menerbangkan layangan, menciptakan momen kebersamaan yang penuh kebahagiaan.

"Saya senang sekali bisa bermain layangan sawangan. Suaranya seru dan layangannya besar, jadi agak susah untuk mengendalikannya, tapi itu yang bikin lebih menantang," ujar Fajar, salah satu anak yang ikut bermain. 

Kegiatan bermain layangan sawangan ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi ajang bagi anak-anak untuk belajar tentang kerja sama dan ketangkasan. Mereka saling membantu saat layangan terjatuh atau tersangkut, menciptakan ikatan kebersamaan yang kuat di antara mereka. Kegiatan ini menjadi salah satu cara yang efektif untuk melestarikan tradisi lokal di tengah arus modernisasi yang kian kuat.

Penulis : Siti Farida


Tradisi Saweran Pemain Kuda Lumping Barongan Kucingan Meriahkan Suasana di Merarai Satu

Tradisi Saweran Pemain Kuda Lumping Barongan Kucingan Meriahkan Suasana di Merarai Satu

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Tradisi saweran, sebuah budaya lokal yang masih dijaga hingga kini, kembali terlihat di Desa Merarai Satu saat penampilan kuda lumping barongan kucingan pada Minggu, 18 Agustus 2024. Kesenian tradisional ini tidak hanya memikat penonton dengan atraksi menegangkan, tetapi juga menghadirkan momen yang penuh kehangatan ketika warga memberikan saweran kepada para pemain.

Saat pertunjukan berlangsung, warga desa, baik tua maupun muda, dengan antusias mendekati area pertunjukan sambil membawa uang kertas untuk disawerkan kepada para pemain. Tradisi ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan warga terhadap para pemain kuda lumping yang telah menghibur mereka dengan aksi-aksi yang penuh keberanian.

Salah satu penonton, Pak Harjo, mengungkapkan bahwa tradisi saweran ini sudah ada sejak lama dan menjadi bagian dari setiap penampilan kesenian di desa mereka. "Saweran adalah bentuk dukungan kami kepada para pemain. Mereka telah memberikan hiburan yang luar biasa, dan dengan memberikan saweran, kami ingin menunjukkan rasa terima kasih kami," ujarnya.

Para pemain kuda lumping pun menyambut saweran ini dengan senyum penuh kebahagiaan. Saweran yang diberikan warga tidak hanya sebagai penghargaan material, tetapi juga menjadi motivasi bagi mereka untuk terus melestarikan seni tradisional ini. Pertunjukan kuda lumping barongan kucingan tersebut berlangsung dengan meriah, dan tradisi saweran menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh semua yang hadir.

Penulis : Siti Farida


Anak-Anak Dekati Pemain Kuda Lumping Tanpa Rasa Takut di Desa Merarai Satu

Anak-Anak Dekati Pemain Kuda Lumping Tanpa Rasa Takut di Desa Merarai Satu


 Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Minggu, 18 Agustus 2024, di tengah berlangsungnya acara pengecekan golongan darah di Desa Merarai Satu, penampilan kesenian kuda lumping oleh grup Mustika Ratu Anom berhasil menarik perhatian banyak orang, termasuk anak-anak. Menariknya, anak-anak desa ini tampak berani dan antusias mendekati para pemain kuda lumping yang tengah tampil, meskipun beberapa di antara mereka melakukan aksi-aksi yang menegangkan seperti makan beling dan tarian trance.

Salah satu pemain kuda lumping, Pak Bejo, mengaku terkejut sekaligus senang melihat keberanian anak-anak tersebut. "Biasanya, anak-anak takut melihat aksi kuda lumping, terutama saat pemain memasuki fase trance. Tapi di sini, mereka malah mendekat dan menyaksikan dengan penuh rasa penasaran. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki rasa keberanian yang tinggi," ujar Pak Bejo sambil tersenyum.

Anak-anak yang berkumpul di sekitar area pertunjukan tidak hanya menonton, tetapi juga mencoba berinteraksi dengan para pemain. Mereka mengajak ngobrol, menyentuh properti kuda lumping, dan bahkan meminta berfoto bersama. Salah satu anak, Alfa, dengan polos berkata, "Saya suka sekali melihat kuda lumping, seru dan menarik. Saya nggak takut, malah ingin tahu lebih banyak!"

Keberanian anak-anak ini juga mendapat perhatian dari orang tua dan panitia acara. Menurut Ibu Ningsih, salah satu warga yang hadir, ini adalah hal yang positif. "Anak-anak ini sudah mengenal kesenian tradisional sejak dini, dan itu bagus. Dengan rasa penasaran dan keberanian yang mereka tunjukkan, mereka bisa lebih menghargai budaya kita," katanya.

Kehadiran anak-anak yang berani dan antusias ini menambah keseruan acara pengecekan golongan darah. Mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga bagian dari meriahnya acara. Interaksi yang terjalin antara anak-anak dan pemain kuda lumping menciptakan suasana yang akrab dan menyenangkan, membuat acara ini menjadi pengalaman yang berkesan bagi semua pihak yang terlibat.

Penulis : Siti Farida


Kesenian Kuda Lumping Mustika Ratu Anom Pecahkan Suasana di Tengah Pengecekan Golongan Darah

Kesenian Kuda Lumping Mustika Ratu Anom Pecahkan Suasana di Tengah Pengecekan Golongan Darah

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Minggu, 18 Agustus 2024, suasana di balai desa Merarai Satu menjadi sangat meriah dengan penampilan kesenian kuda lumping dari grup Mustika Ratu Anom yang dihadirkan untuk menghibur warga selama kegiatan pengecekan golongan darah oleh IMATELKI. Kehadiran kesenian tradisional ini menjadi daya tarik tersendiri dan sukses memeriahkan suasana acara.

Kuda lumping, yang dikenal sebagai salah satu warisan budaya Jawa, berhasil menyedot perhatian warga desa yang datang untuk mengikuti pengecekan golongan darah. Grup kesenian Mustika Ratu Anom menampilkan atraksi yang menegangkan namun menarik, mulai dari aksi makan beling hingga tarian yang enerjik. Seluruh pertunjukan ini dibawakan dengan penuh semangat, membuat penonton tak henti-hentinya memberikan tepuk tangan.

Pemimpin grup kesenian Mustika Ratu Anom, Sukardi, menyatakan rasa bangganya bisa tampil di acara ini. "Kami sangat senang bisa berpartisipasi dalam acara pengecekan golongan darah ini. Ini adalah kesempatan bagi kami untuk memperkenalkan kesenian kuda lumping kepada generasi muda dan warga desa," ujarnya.

Tidak hanya warga dewasa yang terhibur, anak-anak pun terlihat antusias menonton atraksi kuda lumping. Mereka berkumpul di sekitar area pertunjukan, menyaksikan dengan penuh rasa ingin tahu. Penampilan yang memukau ini berhasil menciptakan suasana yang penuh kebahagiaan di tengah acara kesehatan tersebut.

Kehadiran kesenian kuda lumping ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebagai upaya untuk melestarikan budaya tradisional di tengah modernisasi. IMATELKI berharap bahwa dengan menggabungkan kegiatan kesehatan dan kesenian tradisional, masyarakat dapat semakin termotivasi untuk menjaga kesehatan sambil tetap melestarikan budaya mereka.

Penulis : Siti Farida


Mahasiswa KKL 49 Sintang Semangat Ikuti Pengecekan Golongan Darah Bersama Warga

Mahasiswa KKL 49 Sintang Semangat Ikuti Pengecekan Golongan Darah Bersama Warga


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Para mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 49 Sintang tidak ketinggalan dalam mengikuti kegiatan pengecekan golongan darah gratis yang diselenggarakan oleh IMATELKI di Desa Merarai Satu pada Minggu, 18 Agustus 2024. Dengan semangat yang tinggi, mereka turut serta dalam kegiatan ini, baik sebagai peserta maupun sebagai sukarelawan yang membantu kelancaran acara.

Salah satu mahasiswa, Febby, menyatakan kegembiraannya bisa mengikuti pengecekan golongan darah ini. "Kami sangat senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Selain mengetahui golongan darah kami sendiri, kami juga bisa membantu warga desa yang membutuhkan informasi kesehatan," ujar Febby dengan antusias.

Mahasiswa KKL ini juga mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan petugas medis dari IMATELKI, yang memberikan penjelasan tentang pentingnya mengetahui golongan darah. Mereka pun belajar banyak tentang prosedur pengecekan golongan darah dan manfaatnya bagi kesehatan.

Hana, salah satu mahasiswi KKL, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi pengalaman yang berharga bagi mereka. "Kami merasa kegiatan ini sangat bermanfaat, tidak hanya bagi warga desa tetapi juga bagi kami sebagai mahasiswa. Kami jadi lebih peduli terhadap kesehatan dan pentingnya edukasi kesehatan di masyarakat," katanya.

Partisipasi mahasiswa KKL dalam kegiatan ini menunjukkan kepedulian mereka terhadap kesehatan masyarakat. Mereka tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga membantu IMATELKI dalam mengatur jalannya acara, memastikan setiap warga yang datang mendapatkan pelayanan yang maksimal. Kehadiran mahasiswa KKL ini juga memberikan energi positif dalam kegiatan tersebut, membuat suasana menjadi lebih meriah dan penuh semangat.

Penulis : Siti Farida


IMATELKI Beri Layanan Pengecekan Golongan Darah Gratis, Warga Merarai Satu Antusias

IMATELKI Beri Layanan Pengecekan Golongan Darah Gratis, Warga Merarai Satu Antusias

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Minggu, 18 Agustus 2024, Ikatan Mahasiswa Teknologi Laboratorium Kesehatan Indonesia (IMATELKI) menyelenggarakan kegiatan pengecekan golongan darah gratis di Desa Merarai Satu. Acara yang diadakan di balai desa ini mendapat sambutan hangat dari warga desa, yang berbondong-bondong datang untuk mengetahui golongan darah mereka.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat IMATELKI yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengetahui golongan darah. Ketua IMATELKI, Andi Wibowo, menjelaskan, "Kami ingin memberikan manfaat langsung kepada masyarakat melalui kegiatan pengecekan golongan darah ini. Selain gratis, kami juga memberikan edukasi terkait pentingnya mengetahui golongan darah, terutama dalam situasi darurat."

Selain pengecekan golongan darah, IMATELKI juga menyediakan sesi konsultasi kesehatan singkat yang membantu warga desa memahami kondisi kesehatan mereka. Petugas medis dari IMATELKI dengan sigap melayani setiap peserta yang datang, memberikan informasi yang jelas dan bermanfaat.

Seorang warga, Siti, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada IMATELKI atas kegiatan ini. "Saya senang sekali bisa mengetahui golongan darah saya tanpa harus ke kota. Ini sangat membantu kami, terutama yang tinggal jauh dari fasilitas kesehatan," katanya dengan penuh syukur.

Kegiatan pengecekan golongan darah ini diikuti oleh ratusan warga Desa Merarai Satu, dari anak-anak hingga orang dewasa. Mereka terlihat antusias menunggu giliran untuk diperiksa, menunjukkan betapa pentingnya kegiatan ini bagi mereka. IMATELKI berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara rutin untuk mendukung kesehatan masyarakat desa.

Penulis : Siti Farida


Usai Pawai, Mahasiswa KKL Ditraktir Minum oleh Kadus Senirak

Usai Pawai, Mahasiswa KKL Ditraktir Minum oleh Kadus Senirak

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Setelah sukses mengikuti pawai karnaval di Desa Merarai Satu pada Minggu, 18 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 49 Sintang mendapat kejutan yang menyenangkan. Kepala Dusun (Kadus) Senirak, Hadi Pranoto dengan murah hati mentraktir para mahasiswa minuman segar sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam kegiatan desa tersebut.

Hadi Pranoto menjelaskan bahwa traktiran ini adalah bentuk penghargaan sederhana untuk mahasiswa KKL yang telah turut serta memeriahkan pawai karnaval dengan penuh antusiasme. "Saya sangat menghargai kehadiran dan semangat para mahasiswa KKL ini. Mereka telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam mengikuti setiap kegiatan di desa kita. Sebagai bentuk apresiasi, saya ingin mengajak mereka untuk menikmati minuman bersama," katanya dengan senyum hangat.

Para mahasiswa menyambut baik tawaran ini dengan gembira. Setelah melalui rute pawai yang cukup menantang dan cuaca yang panas, minuman segar menjadi penyegar yang sangat dinantikan. Mereka berkumpul di sebuah warung kecil dekat lapangan desa, menikmati kebersamaan sambil melepas lelah setelah pawai.

Salah satu mahasiswa, Adi, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Bapak Hadi dan warga Desa Merarai Satu. "Kami sangat berterima kasih atas sambutan hangat dan traktiran dari Pak Hadi. Ini membuat kami merasa benar-benar diterima sebagai bagian dari komunitas desa ini," ujarnya dengan penuh rasa syukur.

Momen ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa KKL dan warga setempat. Para mahasiswa merasa semakin terhubung dengan masyarakat Desa Merarai Satu, dan mereka bertekad untuk terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang ada. "Kami merasa sangat beruntung bisa menjadi bagian dari perayaan kemerdekaan di desa ini. Pengalaman ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi kami," tambah Mitha, salah satu mahasiswa KKL lainnya.

Dengan suasana yang hangat dan penuh kebersamaan, momen ini menjadi penutup yang manis setelah pawai karnaval yang meriah. Hubungan yang terjalin antara mahasiswa KKL dan warga Desa Merarai Satu semakin erat, menciptakan ikatan yang kuat dan kenangan yang akan terus dikenang.

Penulis : Siti Farida


Pawai Karnaval di Desa Merarai Satu: Rute Menantang Lewati Jalan Tanah dan Berbatu

Pawai Karnaval di Desa Merarai Satu: Rute Menantang Lewati Jalan Tanah dan Berbatu

 


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pawai karnaval yang digelar di Desa Merarai Satu pada Minggu, 18 Agustus 2024, tidak hanya meriah karena kendaraan yang dihias dan semangat para peserta, tetapi juga karena rute pawai yang menantang. Rute yang ditempuh para peserta melewati jalan tanah dan berbatu, menambah keseruan sekaligus tantangan tersendiri dalam pelaksanaan pawai ini.

Rute pawai dimulai dari lapangan desa dan melintasi beberapa titik strategis di Desa Merarai Satu, termasuk kawasan yang jalanannya masih berupa tanah dan batu. Kondisi jalan yang tidak rata ini membuat peserta pawai, terutama mereka yang menggunakan kendaraan roda dua, harus ekstra hati-hati. Namun, tantangan ini justru disambut dengan semangat oleh para peserta.

Salah satu peserta, Arif, yang mengendarai sepeda motor dalam pawai tersebut, mengatakan, "Jalannya memang menantang, tapi justru di situlah serunya. Kami harus menjaga keseimbangan dan tetap kompak dalam barisan pawai. Ini pengalaman yang berbeda dan mengesankan." Meskipun jalur yang dilalui cukup sulit, tidak ada insiden berarti yang terjadi, berkat koordinasi yang baik antara panitia dan peserta.

Meskipun medan yang dilalui cukup berat, hal ini tidak menyurutkan semangat para peserta. Bahkan, mereka menganggap hal ini sebagai bagian dari petualangan dalam perayaan Hari Kemerdekaan RI. "Jalan yang berbatu dan tanah ini menjadi simbol bahwa perjuangan kemerdekaan tidak selalu mudah, tapi dengan semangat yang kuat, kita bisa melewatinya bersama-sama," ungkap Rochmat, Kepala Desa Merarai Satu.

Pawai yang melewati rute ini juga menjadi sorotan warga desa yang menonton di sepanjang jalan. Mereka memberikan dukungan dengan sorak-sorai dan tepuk tangan, membuat suasana pawai semakin meriah dan penuh semangat. Pawai karnaval ini menjadi salah satu momen tak terlupakan dalam perayaan kemerdekaan di Desa Merarai Satu, yang bukan hanya menampilkan kemeriahan, tetapi juga kekompakan dan kebersamaan warga desa.

Penulis : Siti Farida


Desa Merarai Satu Gelar Pawai Karnaval Meriah: Dari Roda Dua hingga Roda Empat

Desa Merarai Satu Gelar Pawai Karnaval Meriah: Dari Roda Dua hingga Roda Empat


 Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Desa Merarai Satu kembali meriah dengan gelaran pawai karnaval dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada Minggu, 18 Agustus 2024. Pawai yang diikuti oleh warga desa ini menampilkan berbagai kendaraan, mulai dari roda dua hingga roda empat, yang dihias sedemikian rupa dengan tema kemerdekaan.

Kepala Desa Merarai Satu, Paimin, menjelaskan bahwa pawai karnaval ini merupakan salah satu acara puncak dalam rangkaian perayaan HUT RI ke-79 di desa tersebut. "Pawai karnaval tahun ini diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dengan berbagai jenis kendaraan yang dihias kreatif. Ini adalah bentuk ungkapan rasa syukur dan kebanggaan kami sebagai warga negara Indonesia," ujarnya.

Seluruh kendaraan yang ikut serta dihias dengan beragam ornamen merah putih, lambang negara, dan tema kemerdekaan lainnya. Motor-motor yang dihias dengan bendera, serta mobil-mobil yang membawa replika perjuangan para pahlawan, menjadi daya tarik tersendiri dalam pawai ini. Karnaval yang dimulai dari lapangan desa tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan kesenian dan musik yang mengiringi setiap kelompok peserta pawai.

Para peserta terlihat sangat antusias, baik dari kalangan anak-anak, remaja, hingga orang tua. Meskipun cuaca cukup panas, semangat mereka tidak luntur sedikit pun. "Pawai ini benar-benar meriah dan penuh semangat. Saya bangga bisa berpartisipasi bersama warga desa lainnya," ungkap  Lina, salah satu peserta pawai.

Pawai karnaval ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkuat kebersamaan dan persatuan di antara warga Desa Merarai Satu. Kreativitas yang ditunjukkan dalam menghias kendaraan juga mencerminkan semangat kemerdekaan yang terus hidup dalam diri setiap warga.

Penulis : Siti Farida


Mahasiswa KKL Antusias Ikuti Pawai Karnaval: Datang 1 Jam Lebih Awal dan Menunggu di Warung

Mahasiswa KKL Antusias Ikuti Pawai Karnaval: Datang 1 Jam Lebih Awal dan Menunggu di Warung


 Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Minggu, 18 Agustus 2024, semangat dan antusiasme mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari kelompok 49 Sintang terlihat begitu besar saat mengikuti pawai karnaval di Desa Merarai Satu. Demi memastikan partisipasi mereka tepat waktu, para mahasiswa ini bahkan tiba di lokasi acara satu jam lebih awal dari jadwal yang ditentukan. Mereka memilih untuk menunggu di sebuah warung dekat titik kumpul pawai.

Salah satu mahasiswa, Sintha, mengungkapkan alasan mereka datang lebih awal. "Kami sangat antusias untuk ikut serta dalam pawai karnaval ini karena ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Kami sengaja datang lebih awal untuk memastikan semuanya siap dan tidak ada yang tertinggal," katanya sambil tersenyum.

Sambil menunggu waktu pawai dimulai, para mahasiswa menikmati minuman ringan dan makanan kecil di warung tersebut. Mereka memanfaatkan waktu untuk beristirahat sejenak setelah persiapan yang cukup melelahkan, serta berdiskusi mengenai peran dan tugas masing-masing dalam pawai nanti. Viona, salah satu mahasiswa, menambahkan, "Menunggu di warung ini memberi kami kesempatan untuk mengakrabkan diri lebih jauh dan mempersiapkan mental sebelum ikut dalam pawai."

Kehadiran mahasiswa KKL ini mendapat apresiasi dari panitia penyelenggara yang menganggapnya sebagai bentuk dedikasi dan kepedulian mereka terhadap kegiatan desa. Dengan persiapan yang matang dan semangat yang tinggi, para mahasiswa KKL ini siap untuk berpartisipasi dalam pawai karnaval, menunjukkan bahwa mereka tidak hanya sekadar menjalani tugas KKL, tetapi juga berusaha berbaur dan berkontribusi aktif dalam kegiatan masyarakat.

Penulis : Siti Farida


Struktur Organisasi LP2M

Formulir Kontak