LP2M IAIN PONTIANAK
Mahasiswa KKL Berikan Sertifikat Penghargaan kepada MTS Al-Muhajirin

Mahasiswa KKL Berikan Sertifikat Penghargaan kepada MTS Al-Muhajirin

 


Desa Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) 16 Agustus 2024 – Pada hari Jumat, 16 Agustus 2024, mahasiswa KKL kelompok 49 dari IAIN Pontianak secara resmi memberikan sertifikat penghargaan kepada MTS Al-Muhajirin. Acara penyerahan sertifikat ini dilaksanakan di sekolah tersebut sebagai bentuk apresiasi atas dukungan dan kerjasama yang telah diberikan selama kegiatan KKL.

Penyerahan sertifikat dilakukan oleh perwakilan mahasiswa KKL, yang didampingi oleh beberapa anggota kelompok. Acara ini dihadiri oleh kepala sekolah MTS Al-Muhajirin, para guru, serta siswa-siswi yang telah berperan aktif selama kegiatan. Dalam sambutannya, kepala sekolah menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dan kontribusi mahasiswa KKL yang telah memfasilitasi berbagai kegiatan pendidikan dan sosial di sekolah tersebut.

“Penghargaan ini kami berikan sebagai bentuk penghargaan atas kerjasama dan kontribusi yang telah diberikan oleh MTS Al-Muhajirin dalam mendukung kegiatan KKL kami. Kami sangat menghargai dukungan ini dan berharap hubungan baik antara mahasiswa KKL dan MTS Al-Muhajirin dapat terus terjalin di masa depan,” ujar Vella, salah mahasiswa KKL saat memberikan sambutan.

Penyerahan sertifikat ini juga diharapkan dapat memperkuat kerjasama antara sekolah dan mahasiswa, serta memberikan motivasi lebih bagi semua pihak untuk terus berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan positif. MTS Al-Muhajirin menyambut baik penghargaan ini dan berkomitmen untuk terus mendukung berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi siswa dan masyarakat.

Penulis : Siti farida


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Memasak Ketupat Bersama Warga

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Memasak Ketupat Bersama Warga

 


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL), mahasiswa IAIN Pontianak menggelar acara memasak ketupat bersama warga di Desa Sayang Sedayu. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat serta melestarikan tradisi lokal.

Acara dimulai pagi hari dengan persiapan bahan-bahan ketupat di balai desa. Mahasiswa tampak antusias berbaur dengan warga, mempelajari teknik pembuatan ketupat yang merupakan salah satu kuliner tradisional khas Indonesia. Selama acara, mahasiswa dan warga bergotong-royong membungkus ketupat dalam daun kelapa dan memasaknya di dalam panci besar.

Makde Intot, seorang warga setempat, mengungkapkan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kami sangat senang bisa berbagi tradisi ini dengan mahasiswa. Selain memupuk rasa kebersamaan, kegiatan ini juga membantu melestarikan budaya ketupat yang merupakan bagian penting dari perayaan Idul Fitri di desa kami,” ujarnya.

Farida, Staff Humas Kelompok 39, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen kelompok 39 untuk mengintegrasikan pembelajaran dengan pengabdian masyarakat. “Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa tidak hanya belajar teori di kampus tetapi juga praktek langsung dalam berinteraksi dengan masyarakat. Kami berharap acara ini dapat memperkuat hubungan sosial dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,” kata Farida.

Kegiatan memasak ketupat ini berlangsung meriah, diakhiri dengan makan bersama dan doa bersama menjelang Hari Raya Idul Fitri. Keberhasilan acara ini menunjukkan sinergi positif antara mahasiswa dan warga serta menegaskan pentingnya pelestarian tradisi dalam kehidupan masyarakat.

Penulis : Indra Fitri


Kehangatan Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Bersama Kepala Desa, BPD, Karang Taruna, dan Remaja Masjid: Makan Ketupat di Malam Hari

Kehangatan Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Bersama Kepala Desa, BPD, Karang Taruna, dan Remaja Masjid: Makan Ketupat di Malam Hari

 


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Suasana keakraban dan kebersamaan tampak begitu kental dalam acara makan ketupat yang digelar oleh mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak. Malam itu, mahasiswa yang tengah melaksanakan KKL di desa setempat berkumpul bersama Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Karang Taruna, serta Remaja Masjid di balai desa.

Acara makan ketupat yang diselenggarakan di lapangan terbuka ini tidak hanya menjadi ajang untuk menikmati hidangan khas Lebaran, tetapi juga sebagai kesempatan untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dengan warga desa. Dalam suasana malam yang hangat, berbagai diskusi dan perbincangan akrab berlangsung, memperlihatkan rasa saling menghargai dan kerjasama yang solid.

Ruhanas, Kepala Desa setempat, mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran mahasiswa KKL. "Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Kehadiran mahasiswa KKL bukan hanya menambah kehangatan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi kami untuk berbagi pengalaman dan membangun relasi yang lebih erat dengan generasi muda," kata Ruhanas.

Juraida, seorang Guru PAUD di desa, juga mengapresiasi kegiatan tersebut. "Kegiatan ini sangat positif. Selain dapat mempererat hubungan antara kami dengan mahasiswa, ini juga memberi kesempatan kepada anak-anak didik kami untuk melihat dan belajar langsung tentang kolaborasi dan kebersamaan dalam masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Hairi, anggota BPD, menambahkan, "Acara makan ketupat ini merupakan simbol dari kebersamaan dan rasa saling menghormati. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan, karena ini adalah bagian dari upaya kita untuk membangun komunitas yang harmonis."

Makan ketupat malam itu tidak hanya menyajikan kuliner, tetapi juga menguatkan jalinan sosial yang saling mendukung, sekaligus menegaskan pentingnya kerjasama antara generasi muda dan masyarakat dalam memajukan desa.

Penulis: Indra Fitri


Semangat Juang Desa Sayang Sedayu dalam Mengibarkan Bendera Merah Putih Walaupun Rumah Kayu

Semangat Juang Desa Sayang Sedayu dalam Mengibarkan Bendera Merah Putih Walaupun Rumah Kayu


 Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Sayang Sedayu, sebuah desa di Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas, menunjukkan semangat juang yang luar biasa dalam merayakan kemerdekaan Indonesia. Meskipun banyak rumah di desa ini terbuat dari kayu dan fasilitas yang terbatas, semangat warga dalam mengibarkan bendera Merah Putih tidak surut.

Ruhanas, mengungkapkan, “Meskipun banyak rumah kami yang terbuat dari kayu dan infrastruktur terbatas, semangat kami dalam merayakan kemerdekaan tetap menyala. Kami percaya bahwa semangat nasionalisme dan kebersamaan tidak tergantung pada kemewahan materi, tetapi pada hati dan tekad kita untuk merayakan hari bersejarah ini.”

Desa ini memang dikenal dengan rumah-rumah kayunya yang sederhana, namun suasana kebangsaan yang kental terasa di setiap sudut. Bendera-bendera Merah Putih berkibar di depan rumah-rumah, diiringi dengan dekorasi sederhana namun meriah. Tak hanya itu, warga desa juga mengadakan berbagai kegiatan, seperti lomba panjat pinang dan pertandingan olahraga, yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Nurazima, seorang mahasiswa KKL dari IAIN Pontianak yang tengah melaksanakan program pengabdian di desa ini, juga memberikan pandangannya. “Mengamati semangat warga Desa Sayang Sedayu dalam memperingati kemerdekaan Indonesia adalah pengalaman yang sangat menginspirasi. Meskipun banyak di antara mereka hidup dalam kesederhanaan, rasa cinta terhadap negara dan semangat persatuan mereka sangat kuat. Ini adalah contoh nyata bahwa kemerdekaan dan nasionalisme tidak mengenal batasan materi.”

Semangat juang warga Desa Sayang Sedayu dalam merayakan kemerdekaan, meski dengan segala keterbatasan, mencerminkan betapa dalamnya rasa cinta mereka terhadap tanah air. Ini adalah cerminan bahwa kebanggaan terhadap negara dan semangat nasionalisme tidak bergantung pada kekayaan atau kemewahan, tetapi pada tekad dan cinta yang mendalam terhadap bangsa.

Penulis : Indra Fitri


Pemasangan Dekorasi Umbul-Umbul untuk Memeriahkan HUT RI ke-79 di Desa Parit Bugis

Pemasangan Dekorasi Umbul-Umbul untuk Memeriahkan HUT RI ke-79 di Desa Parit Bugis

 


Parit Bugis (lp2m.iainptk.ac.id) - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79, perangkat desa dan mahasiswa IAIN Pontianak melakukan pemasangan dekorasi umbul-umbul di Kantor Desa Parit Bugis (Segedong). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk menyemarakkan perayaan kemerdekaan dan menampilkan semangat nasionalisme yang kuat di desa tersebut.

Pemasangan umbul-umbul dilakukan pada sore hari dengan penuh semangat. Mahasiswa IAIN bersama perangkat desa bekerja sama untuk menghias beberapa jalan di sekitar desa dengan umbul-umbul merah putih, yang melambangkan kebanggaan dan kecintaan terhadap tanah air. Kehadiran mahasiswa IAIN dalam kegiatan ini menambah keceriaan dan meriah suasana, serta menunjukkan keterlibatan mereka dalam perayaan hari kemerdekaan.

Isra Nurhidayat, seorang perangkat desa, menyatakan: “Saya sangat senang dengan bantuan mahasiswa yang sedang melakukan KKL di sini. Mereka sangat membantu kami dan membuat suasana menjadi lebih ramai dan meriah. Saya berharap mahasiswa dapat terus mengembangkan kreativitas mereka selama berada di desa kami.”

Selain mahasiswa, masyarakat setempat juga turut berpartisipasi dalam pemasangan umbul-umbul. Mereka membawa bendera, cat, dan peralatan lainnya, serta membantu menghiasi area sekitar kantor desa. Kolaborasi antara perangkat desa, mahasiswa, dan masyarakat menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebersamaan.

Hidayatul Rizki, ketua kelompok KKL, mengungkapkan: “Alhamdulillah, kegiatan hari ini berjalan sesuai dengan harapan kami. Pemasangan umbul-umbul di depan kantor desa ini merupakan bagian dari agenda kami untuk memeriahkan HUT RI. Kami sangat bersyukur atas dukungan dan kerjasama semua pihak yang terlibat.”

Kegiatan ini tidak hanya memperindah desa, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat. Dengan semangat kebersamaan, perayaan HUT RI ke-79 di Desa Parit Bugis menjadi lebih berarti dan meriah.

Penulis: Marianti Amaliah


Kolaborasi Tiga Kampus dalam Pembuatan Tong Sampah di Desa Parit Bugis

Kolaborasi Tiga Kampus dalam Pembuatan Tong Sampah di Desa Parit Bugis

 


Parit Bugis (lp2m.iainptk.ac.id) - Dalam upaya meningkatkan kebersihan dan kenyamanan lingkungan, mahasiswa dari tiga kampus, IAIN Pontianak, UPB, dan UMP telah berkolaborasi untuk membuat tong sampah pembakaran di Desa Parit Bugis, Segedong. Pembuatan tong sampah ini bertujuan untuk mengurangi masalah pembuangan sampah sembarangan dan membantu masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Proyek pembuatan tong sampah ini dilakukan di dekat posko UPB, dan dikerjakan oleh mahasiswa di sela-sela kegiatan mereka. Tong sampah pembakaran ini diharapkan dapat membantu masyarakat Desa Parit Bugis dalam mengelola sampah, serta memberikan solusi yang efektif untuk mengatasi masalah sampah di lingkungan mereka.

Dasita, seorang warga setempat, menyampaikan apresiasinya: “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa dari ketiga kampus yang telah membuat tong sampah pembakaran ini. Inisiatif ini sangat membantu masyarakat dan kami menghargai usaha mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan.”

Sampah merupakan masalah serius yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Dengan adanya tong sampah pembakaran, diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang sembarangan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

Hidayatul Rizki, ketua kelompok KKL, menjelaskan: “Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan sesuai dengan harapan kami. Pembuatan tong sampah ini merupakan bagian dari program kerja kolaborasi antara IAIN Pontianak, UPB, dan UMP. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Parit Bugis dan menginspirasi mereka untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.”

Dengan semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap lingkungan, mahasiswa dari ketiga kampus ini telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Desa Parit Bugis. Proyek ini tidak hanya memberikan solusi praktis untuk masalah sampah, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat setempat.

Penulis: Marianti Amaliah


Lomba Badminton Memeriahkan HUT RI ke-79 di Desa Parit Bugis

Lomba Badminton Memeriahkan HUT RI ke-79 di Desa Parit Bugis

 


Parit Bugis (lp2m.iainptk.ac.id) - Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak berkolaborasi dengan masyarakat Desa Parit Bugis untuk mengadakan lomba badminton. Acara ini merupakan bagian dari kegiatan perayaan yang melibatkan tiga kampus, yaitu IAIN Pontianak, UPB, dan UMP.

Lomba badminton ini digelar di Gedung Serba Guna Parit Bugis, tempat di mana masyarakat setempat rutin berolahraga setiap sore. Selain sebagai ajang memeriahkan kemerdekaan, lomba ini bertujuan untuk meningkatkan kebersamaan antara mahasiswa dari tiga kampus dan masyarakat desa.

Kegiatan ini diikuti oleh enam tim ganda putra, yang terdiri dari remaja dan bapak-bapak desa serta mahasiswa yang sedang melaksanakan KKL di desa tersebut. Mahasiswa KKL juga berperan sebagai hakim garis secara bergantian, sementara posisi wasit dibantu oleh anggota masyarakat yang berpengalaman dalam olahraga badminton.

“Safriansyah” selaku koordinator lomba mengungkapkan, “Lomba badminton ini diikuti oleh 6 tim ganda putra. Para peserta terlihat sangat antusias dan semangat mengikuti perlombaan. Mereka bermain secara sportif dan saling mendukung satu sama lain.”

Ketua kelompok KKL, Hidayatul Rizki, menambahkan, “Alhamdulillah, kegiatan hari ini berjalan sesuai dengan harapan kami. Kami tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga supporter bagi mahasiswa IAIN yang mewakili lomba KKL tahun ini.”

Lomba badminton ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat Desa Parit Bugis. Dengan semangat kebersamaan dan sportivitas, acara ini menambah keceriaan perayaan HUT RI di desa tersebut.

Penulis: Marianti


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Gelar Aksi Pungut Sampah Sepanjang Jalan Desa Sayang Sedayu

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Gelar Aksi Pungut Sampah Sepanjang Jalan Desa Sayang Sedayu

 


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL), mahasiswa IAIN Pontianak melaksanakan aksi pungut sampah di sepanjang jalan desa Sayang Sedayu pada hari Jumat, 16 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta memberikan kontribusi nyata bagi kebersihan desa.

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 24 mahasiswa yang terbagi dalam beberapa kelompok. Mereka mulai menyisir jalan utama desa sejak pagi hari, mengumpulkan sampah-sampah plastik, kertas, dan barang-barang lainnya yang berserakan di tepi jalan. Selain melakukan pembersihan, mahasiswa juga mengedukasi warga tentang pentingnya memilah sampah dan cara membuangnya dengan benar.

Ruhanas, Kepala Desa Sayang Sedayu, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas inisiatif mahasiswa IAIN Pontianak. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa IAIN Pontianak atas dedikasinya dalam menjaga kebersihan lingkungan desa kami. Aksi ini bukan hanya membersihkan jalan-jalan kami, tetapi juga memberikan contoh yang baik tentang tanggung jawab lingkungan kepada seluruh warga desa," ujar Ruhanas.

Faros, salah seorang mahasiswa peserta KKL, juga memberikan komentarnya tentang kegiatan tersebut. "Kami merasa sangat senang bisa berkontribusi langsung dalam pembersihan desa. Ini merupakan pengalaman berharga bagi kami untuk menerapkan ilmu yang telah kami pelajari serta berinteraksi dengan masyarakat secara langsung. Semoga kegiatan ini bisa memotivasi lebih banyak orang untuk menjaga kebersihan lingkungan mereka," ungkap Faros.

Kegiatan ini berlangsung hingga pagihari dan berakhir dengan makan buah bersama . Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan di desa Sayang Sedayu.

Penulis : Indra Fitri


Technikal Meeting Persiapan Lomba Olahraga di Desa Parit Bugis

Technikal Meeting Persiapan Lomba Olahraga di Desa Parit Bugis

 


Parit Bugis, Mempawah (lp2m.iainptk.ac.id) - Technikal meeting yang diadakan untuk mempersiapkan perlombaan dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 berlangsung dengan semangat dan antusiasme tinggi. Acara ini melibatkan tiga kampus yaitu IAIN Pontianak, UPB, dan UMP, serta dihadiri oleh masyarakat desa Parit Bugis (Segedong) yang akan berpartisipasi dalam lomba.

Acara tersebut bertujuan untuk membahas skema perlombaan dan memfasilitasi silaturahmi antara masyarakat dan mahasiswa. Selama pertemuan, dibahas secara rinci mengenai sistem pertandingan dan pembagian tim untuk berbagai jenis perlombaan, termasuk bola voli, badminton, dan tenis meja.

Ketua panitia, Muhamadah, dalam sambutannya mengingatkan agar semua peserta bermain dengan sehat dan sportif. "Bermainlah secara sehat dan sportif agar setiap pertandingan terasa menyenangkan dan penuh kegembiraan," ujar Muhamadah, menekankan pentingnya semangat sportivitas.

Untuk bola voli, tim-tim dari masing-masing kampus akan bersaing dengan sistem yang telah ditentukan dalam pertemuan. Selain itu, pertandingan tenis meja akan dilakukan secara individu dengan setiap kampus menurunkan satu perwakilan mereka. Begitu juga dengan perlombaan badminton, di mana tim-tim akan bersaing untuk meraih kemenangan.

"Alhamdulillah, kegiatan pada hari ini sesuai dengan keinginan dan harapan kita bersama. Kita telah berhasil melaksanakan technikal meeting untuk perlombaan 17 Agustus, yang akan dimulai sebelum upacara," kata Hidayatul Rizki, ketua kelompok.

Dengan adanya technikal meeting ini, semua persiapan perlombaan telah dilakukan dengan matang, dan diharapkan kegiatan olahraga ini akan berjalan lancar, meningkatkan kebersamaan antara masyarakat dan mahasiswa, serta menambah semangat perayaan kemerdekaan di Desa Parit Bugis.

Penulis,Julia Dwiyanti


Keceriaan Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Pada Pawai HUT RI Ke-79 Di Desa Matang Segantar

Keceriaan Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Pada Pawai HUT RI Ke-79 Di Desa Matang Segantar

 


Matang Segantar (lp2m.iainptk.ac.id) - Semangat kemerdekaan yang membara terlihat jelas pada perayaan HUT RI ke-79 di Desa Matang Segantar. Keceriaan tampak semakin menggelegar dengan kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak, yang turut memeriahkan pawai dengan semangat dan antusiasme.

Para mahasiswa KKL dari IAIN Pontianak berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang berlangsung selama pawai. Mereka terlibat dalam pertunjukan seni dan budaya, serta mendukung berbagai acara yang digelar oleh masyarakat setempat. Kegiatan ini tidak hanya menambah warna pada perayaan kemerdekaan, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan warga desa.

Diana, salah seorang mahasiswa KKL, mengungkapkan kegembiraannya, “Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Terlibat dalam perayaan HUT RI bersama masyarakat Desa Matang Segantar memberikan kami kesempatan untuk lebih dekat dengan budaya lokal dan menyaksikan antusiasme warga dalam merayakan hari kemerdekaan.”

Nirsa, mahasiswa lainnya, menambahkan, “Kami merasa terhormat bisa ikut serta dalam pawai ini. Melihat kebersamaan dan semangat warga desa sangat menginspirasi kami untuk terus memupuk rasa nasionalisme dan kebersamaan. Ini adalah momen yang akan kami kenang selamanya.”

Dokumentasi dari kegiatan mahasiswa KKL IAIN Pontianak selama pawai sudah dipublikasikan oleh Jurnalisme Berita Sambas. Foto-foto dan liputan yang dipublikasikan menunjukkan kegembiraan dan keaktifan mahasiswa dalam berbagai acara, serta interaksi hangat mereka dengan masyarakat setempat. Publikasi tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang betapa berartinya kontribusi mahasiswa dalam merayakan kemerdekaan bersama komunitas.

Keterlibatan mahasiswa KKL IAIN Pontianak dalam pawai HUT RI ke-79 ini tidak hanya menambah keceriaan perayaan, tetapi juga mencerminkan semangat kolaborasi dan persatuan yang menjadi fondasi kuat dalam merayakan hari kemerdekaan bangsa.

Penulis : Indra Fitri


Partisipasi Mahasiswa KKL IAIN Pontianak dalam Karnaval Sepeda Hias di Desa Matang Segantar HUT RI ke-79

Partisipasi Mahasiswa KKL IAIN Pontianak dalam Karnaval Sepeda Hias di Desa Matang Segantar HUT RI ke-79

 


Matang Segantar (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada perayaan HUT RI ke-79, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak turut memeriahkan Karnaval Sepeda Hias di Desa Matang Segantar. Acara ini menjadi sorotan utama dalam rangkaian perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia di desa tersebut. Partisipasi mahasiswa ini tidak hanya menambah kemeriahan, tetapi juga mempererat hubungan antara kampus dan masyarakat lokal.

Karnaval Sepeda Hias yang diadakan pada tanggal 18 Agustus 2024 ini mengundang berbagai elemen masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang penuh warna dan semangat kebangsaan. Para mahasiswa KKL dari IAIN Pontianak menampilkan sepeda-sepeda hias yang dihias dengan tema nasionalisme, mulai dari bendera Merah Putih hingga lambang negara Garuda Pancasila. Selain itu, mereka juga mengadakan berbagai kegiatan menarik seperti kuis tentang sejarah Indonesia dan lomba kreatifitas.

Indra Fitri, salah satu mahasiswa KKL yang ikut serta dalam kegiatan ini, mengungkapkan kebanggaannya. "Saya sangat bangga bisa berpartisipasi dalam karnaval ini. Ini adalah kesempatan langka untuk menunjukkan kepedulian kami terhadap perayaan kemerdekaan dan mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat Desa Matang Segantar," ujar Indra. 

Partisipasi mahasiswa KKL IAIN Pontianak ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga mendemonstrasikan komitmen mereka terhadap nilai-nilai nasionalisme dan keterlibatan dalam kegiatan sosial. Kehadiran mereka dalam karnaval ini diharapkan dapat memotivasi lebih banyak mahasiswa untuk aktif dalam berbagai acara komunitas dan memperkuat rasa kebersamaan dalam perayaan hari kemerdekaan.

Dengan antusiasme dan kreativitas yang ditampilkan, mahasiswa KKL IAIN Pontianak telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perayaan HUT RI ke-79 di Desa Matang Segantar, membuktikan bahwa semangat kemerdekaan dapat terus diperbarui melalui partisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan budaya.

Penulis : Indra Fitri


Mahasiswa IAIN Pontianak dan UIN Mataram  Ziarah ke Makam Habib Husein Al Kadri, Keraton Mempawah, dan Makam Opu Daeng Manambon

Mahasiswa IAIN Pontianak dan UIN Mataram Ziarah ke Makam Habib Husein Al Kadri, Keraton Mempawah, dan Makam Opu Daeng Manambon

 


Mempawah (lp2m.iainptk.ac.id) 13 Agustus 2024 – Sebagai bagian dari kegiatan tambahan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang penuh makna, mahasiswa IAIN Pontianak dan UIN Mataram mengadakan ziarah ke tiga lokasi bersejarah dan religius di Kabupaten Mempawah pada hari Selasa 13 Agustus 2024.

Kunjungan ini mencakup ziarah ke Makam Habib Husein Al Kadri, Keraton Mempawah, dan Makam Opu Daeng Manambon. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenang jasa para tokoh besar dalam sejarah Islam dan budaya di Kalimantan Barat serta memperdalam nilai-nilai spiritual mahasiswa.

Kunjungan pertama dilakukan di Makam Habib Husein Al Kadri, seorang ulama besar dan penyebar Islam yang sangat dihormati di Mempawah. Para mahasiswa dengan khidmat melaksanakan doa bersama, memohon berkah dan merenungkan perjuangan Habib Husein Al Kadri dalam menyebarkan ajaran Islam di daerah ini. 

"Ziarah ini mengingatkan kami akan pentingnya dakwah dan keteladanan yang diberikan oleh para ulama dalam menyebarkan agama Islam," ujar Husnul Haliqin, Koordinator KKL.

Setelah berziarah di makam Habib Husein, para mahasiswa melanjutkan perjalanan ke Keraton Mempawah, tempat yang sarat dengan sejarah kerajaan di Kalimantan Barat. Di sana, mereka disambut oleh juru kunci keraton yang memberikan penjelasan tentang sejarah berdirinya Kerajaan Mempawah dan peran penting keraton dalam menyebarkan ajaran Islam dan menjaga adat istiadat di wilayah ini. Para mahasiswa tampak antusias mendengarkan penjelasan tersebut dan mengamati koleksi peninggalan sejarah yang ada di keraton.

Ziarah terakhir dilakukan di Makam Opu Daeng Manambon, Kawasan Makam Opu Daeng Manambom terletak di Sebukit Rama atau sekitar 5 km dari Desa Pasir, Kecamatan Mempawah hilir, Pontianak, Kalimantan Barat. Makam Opu Daeng Manambon selalu menjadi agenda utama dari Raja Mempawah untuk melakukan kunjungan saat melaksanakan prosesi “Robo-Robo” yang dihelat setiap tahunnya pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.” Ujar Pak Feri, Penjaga kebersihan di area pemakaman. 

Upacara Robo-Robo sendiri merupakan ritual untuk memperingati napak tilas perjalanan Opu Daeng Menambon selain itu, Robo-Robo digelar sebagai upaya tolak bala karena masyarakat di sana memiliki kepercayaan bulan Safar banyak diturunkan bala.

Opu Daeng Manambon adalah putra dari Opu Tandre Borong Daeng Rilekke, Raja dari Kerajaan Luwu di Sulawesi Selatan yang menikah dengan Putri Kesumba.Putri Kesumba merupakan anak dari pasangan Utin Indrawati yang merupakan putri Panembahan Senggaok, Mempawah dengan Sultan Muhamad Zainuddin dari Kerajaan Matan Tanjungpura. Pasangan Putri Kesumba dan Opu Daeng Manambun inilah yang kemudian menurunkan raja-raja yang memerintah di Kerajaan Mempawah.

Tokoh yang dikenal karena keberaniannya dalam membela agama dan adat istiadat lokal. Di makam ini, mahasiswa kembali mengadakan doa bersama dan mendengarkan cerita tentang kepahlawanan Opu Daeng Manambon dalam memperjuangkan tanah Mempawah. "Kunjungan ini memberikan pelajaran berharga bagi kami tentang arti kepemimpinan, keberanian, dan dedikasi terhadap agama dan budaya," kata salah satu mahasiswa yang ikut serta dalam ziarah tersebut.

Kegiatan ziarah ini tidak hanya memberikan pemahaman historis bagi para mahasiswa, tetapi juga memperdalam kesadaran spiritual mereka. Melalui kunjungan ke makam-makam tokoh besar ini, mereka diharapkan dapat meneladani semangat dan perjuangan para pendahulu dalam menegakkan agama dan menjaga warisan budaya.

IAIN Pontianak dan UIN Mataram berharap kegiatan ziarah semacam ini dapat terus dilakukan sebagai bagian dari pembelajaran dan penguatan karakter mahasiswa, sehingga mereka tidak hanya unggul dalam akademis tetapi juga memiliki kedalaman spiritual dan kepedulian terhadap sejarah dan budaya bangsa.

Penulis : Yazid


Senam Massal di Desa Pasak: Momen Berharga dalam Merayakan HUT RI ke-79

Senam Massal di Desa Pasak: Momen Berharga dalam Merayakan HUT RI ke-79

 


Desa Pasak (lp2m.iainptk.ac.id) - Bulan Agustus selalu menjadi bulan yang penuh semangat bagi seluruh rakyat Indonesia. Tak terkecuali bagi masyarakat Desa Pasak, yang menyambut perayaan Hari Kemerdekaan dengan berbagai kegiatan seru dan meriah. Tahun ini, perayaan semakin istimewa dengan hadirnya mahasiswa KKL-13 dari IAIN Pontianak yang turut serta menyemarakkan suasana.

Salah satu kegiatan yang paling dinanti adalah senam massal yang diadakan di halaman kantor desa. Kegiatan ini dipandu oleh Cherly Wahyuni, Ismawati, dan Putri Wulandari, mahasiswa KKL-13 yang menjadi instruktur senam andal. Dengan penuh semangat, Cherly, Putri, dan Isma berhasil mengajak berbagai lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, hingga para lansia, untuk bergabung dalam kegiatan senam tersebut.

Senam massal ini menjadi penutup rangkaian acara merayakan HUT RI di Desa Pasak. Gerakan-gerakan senam yang enerjik dan penuh keceriaan membuat semua peserta larut dalam semangat kemerdekaan. Tak hanya itu, anggota KKL-13 juga menggabungkan gerakan-gerakan khas senam aerobik dengan irama lagu-lagu nasional, sehingga suasana menjadi semakin meriah.

“Senam ini tidak hanya untuk kesehatan, tapi juga untuk memupuk rasa persatuan di antara kita semua. Saya merasa sangat bangga bisa menjadi bagian dari perayaan kemerdekaan di Desa Pasak,” ujar Cherly dengan senyum lebar usai sesi senam.

Kepala Desa Pasak, Wesil S.E, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif mahasiswa KKL yang telah berkontribusi dalam perayaan kemerdekaan. Ia berharap kegiatan senam massal ini dapat terus diadakan setiap tahunnya sebagai salah satu cara untuk mempererat kebersamaan warga.

Dengan semangat kemerdekaan yang terpancar melalui gerakan senam, Desa Pasak merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia dengan penuh kebahagiaan dan kebersamaan. Mahasiswa KKL-13 tak hanya berperan dalam kegiatan sosial, tetapi juga turut menyebarkan semangat cinta tanah air di tengah masyarakat.

Penulis : Halimah Tusadiah


Malam Pengajian Penutupan 17-an di Parit Bugis: Momen Berharga dan Penuh Makna

Malam Pengajian Penutupan 17-an di Parit Bugis: Momen Berharga dan Penuh Makna

 


Desa Pasak (lp2m.iainptk.ac.id) - Minggu, 18 Agustus 2024 – Salah satu momen paling berkesan selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini adalah malam pengajian penutupan rangkaian acara perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-79, atau yang akrab disebut sebagai 17-an.

Malam itu, langit di Parit Bugis tampak cerah, dihiasi bintang-bintang yang berkilauan. Sejak sore hari, warga desa sudah sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Ibu-ibu menyiapkan makanan ringan dan minuman untuk acara, sementara para bapak memasang sound system. Suasana desa yang biasanya sepi kini dipenuhi dengan canda tawa dan semangat gotong royong yang menghangatkan hati.

Pengajian dimulai tepat setelah shalat Isya. Suara lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh salah satu warga mengalun indah, menciptakan suasana khusyuk yang menyelimuti seluruh hadirin. 

Kami, para mahasiswa KKL, ikut larut dalam keheningan yang menentramkan, menyadari betapa istimewanya momen ini. Tak hanya menjadi bagian dari program KKL, tetapi juga merasakan ikatan batin dengan warga desa yang telah menyambut kami dengan tangan terbuka.

Setelah pembacaan Al-Qur’an, acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh seorang tokoh ulama dari desa tetangga. Habib tersebut mengingatkan tentang pentingnya menjaga persatuan dan semangat kebersamaan, terutama dalam merayakan kemerdekaan bangsa. 

Pesan-pesan yang disampaikan begitu mengena, mengingatkan kami bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang kebebasan dari penjajahan, tetapi juga tentang tanggung jawab untuk menjaga nilai-nilai agama dan budaya.

Pengajian malam itu diakhiri dengan doa bersama, memohon kepada Allah SWT agar desa Parit Bugis senantiasa diberkahi dan dijauhkan dari segala marabahaya. Suara doa yang lirih dan penuh harap menutup malam syahdu itu, meninggalkan kesan mendalam di hati kami. 

Setelah acara selesai, kami melanjutkan malam dengan berkumpul bersama warga, menikmati hidangan sederhana yang telah disiapkan. Canda tawa dan cerita-cerita ringan mengalir, mempererat tali silaturahmi antara kami, para mahasiswa KKL, dengan warga Parit Bugis.

Pengalaman mengikuti pengajian penutupan 17-an ini menjadi salah satu momen yang akan selalu kami kenang. Melalui malam syahdu bersama warga, kami belajar banyak tentang arti kebersamaan, rasa syukur, dan pentingnya menjaga tradisi serta nilai-nilai positif dalam kehidupan bermasyarakat. Parit Bugis telah memberi kami lebih dari sekadar tempat untuk melaksanakan program KKL, desa ini telah menjadi rumah kedua, tempat kami menemukan kehangatan dan kedamaian.

Penulis : Halimah Tusadiah


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Ikut Serta dalam Acara Haul di Desa Pasak

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Ikut Serta dalam Acara Haul di Desa Pasak

 


Desa Pasak (lp2m.iainptk.ac.id) Kamis, 15 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak dari Kelompok 13 kembali menunjukkan komitmen mereka dalam berbaur dan mendalami kehidupan masyarakat dengan mengikuti acara haul di Desa Pasak. Haul, yang merupakan peringatan tahunan untuk menghormati dan mengenang jasa para leluhur dan tokoh agama, menjadi momen penting bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam tradisi dan budaya lokal.

Pada hari yang telah ditentukan, mahasiswa KKL IAIN Pontianak Kelompok 13 berangkat menuju lokasi acara yang berlangsung di salah satu rumah warga di Desa Pasak. Setibanya di sana, mereka disambut dengan hangat oleh masyarakat setempat, yang ramah memperkenalkan mereka pada rangkaian acara yang akan dilaksanakan.

Acara haul dimulai pada pukul 13:00 dengan pembacaan doa dan tahlil bersama, yang dipimpin oleh seorang tokoh agama setempat. Mahasiswa dengan khidmat mengikuti setiap rangkaian doa, turut mendoakan arwah para leluhur dan tokoh desa yang telah berpulang. Suasana penuh kekhusyukan, di mana doa-doa yang dilantunkan menggambarkan rasa syukur dan penghormatan yang mendalam, memberikan pengalaman spiritual yang berharga bagi mereka.

Setelah sesi doa bersama, acara dilanjutkan dengan tausiyah yang diisi oleh seorang ustadz, yang juga merupakan tokoh masyarakat di Desa Pasak. Dalam tausiyahnya, ustadz tersebut menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama, menghormati para pendahulu, dan menjalankan ajaran agama dengan baik. Pesan-pesan tersebut terasa sangat bermakna bagi para mahasiswa, yang merenungkan peran mereka sebagai generasi penerus dalam menjaga nilai-nilai tersebut.

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Kelompok 13 tidak hanya menjadi peserta pasif dalam acara ini. Mereka juga berkontribusi dengan membantu panitia menyiapkan berbagai kebutuhan acara, seperti menyediakan konsumsi dan membantu mengatur tempat. Kehadiran mereka tidak hanya dilihat sebagai tamu, tetapi juga sebagai bagian dari komunitas yang mendukung kelancaran acara haul.

Acara haul di Desa Pasak memberikan pengalaman yang sangat berarti bagi mahasiswa KKL IAIN Pontianak Kelompok 13. Mereka mendapatkan wawasan baru tentang tradisi keagamaan yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan sosial. Pengalaman ini semakin mempererat hubungan mereka dengan masyarakat Desa Pasak, sekaligus memperkaya pengetahuan mereka tentang pentingnya menjaga tradisi dan budaya dalam kehidupan bermasyarakat.

Penulis : Halimah Tusadiah


Struktur Organisasi LP2M

Formulir Kontak