
Desa Pasak (lp2m.iainptk.ac.id) - Minggu, 18 Agustus 2024 – Salah satu momen paling berkesan selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini adalah malam pengajian penutupan rangkaian acara perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-79, atau yang akrab disebut sebagai 17-an.
Malam itu, langit di Parit Bugis tampak cerah, dihiasi bintang-bintang yang berkilauan. Sejak sore hari, warga desa sudah sibuk mempersiapkan segala sesuatunya. Ibu-ibu menyiapkan makanan ringan dan minuman untuk acara, sementara para bapak memasang sound system. Suasana desa yang biasanya sepi kini dipenuhi dengan canda tawa dan semangat gotong royong yang menghangatkan hati.
Pengajian dimulai tepat setelah shalat Isya. Suara lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh salah satu warga mengalun indah, menciptakan suasana khusyuk yang menyelimuti seluruh hadirin.
Kami, para mahasiswa KKL, ikut larut dalam keheningan yang menentramkan, menyadari betapa istimewanya momen ini. Tak hanya menjadi bagian dari program KKL, tetapi juga merasakan ikatan batin dengan warga desa yang telah menyambut kami dengan tangan terbuka.
Setelah pembacaan Al-Qur’an, acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh seorang tokoh ulama dari desa tetangga. Habib tersebut mengingatkan tentang pentingnya menjaga persatuan dan semangat kebersamaan, terutama dalam merayakan kemerdekaan bangsa.
Pesan-pesan yang disampaikan begitu mengena, mengingatkan kami bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang kebebasan dari penjajahan, tetapi juga tentang tanggung jawab untuk menjaga nilai-nilai agama dan budaya.
Pengajian malam itu diakhiri dengan doa bersama, memohon kepada Allah SWT agar desa Parit Bugis senantiasa diberkahi dan dijauhkan dari segala marabahaya. Suara doa yang lirih dan penuh harap menutup malam syahdu itu, meninggalkan kesan mendalam di hati kami.
Setelah acara selesai, kami melanjutkan malam dengan berkumpul bersama warga, menikmati hidangan sederhana yang telah disiapkan. Canda tawa dan cerita-cerita ringan mengalir, mempererat tali silaturahmi antara kami, para mahasiswa KKL, dengan warga Parit Bugis.
Pengalaman mengikuti pengajian penutupan 17-an ini menjadi salah satu momen yang akan selalu kami kenang. Melalui malam syahdu bersama warga, kami belajar banyak tentang arti kebersamaan, rasa syukur, dan pentingnya menjaga tradisi serta nilai-nilai positif dalam kehidupan bermasyarakat. Parit Bugis telah memberi kami lebih dari sekadar tempat untuk melaksanakan program KKL, desa ini telah menjadi rumah kedua, tempat kami menemukan kehangatan dan kedamaian.
Penulis : Halimah Tusadiah
EmoticonEmoticon