LP2M IAIN PONTIANAK
MTQ ke-X Kubu Raya Sukses Digelar, Kafilah Sungai Kakap Juarai Umum Kubu Raya

MTQ ke-X Kubu Raya Sukses Digelar, Kafilah Sungai Kakap Juarai Umum Kubu Raya

 


Desa Jangkang 1 (lp2m.iainptk.ac.id) - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-X tingkat Kabupaten Kubu Raya yang diselenggarakan di Kecamatan Kubu resmi ditutup pada hari Kamis, 1 Agustus 2024. Acara yang berlangsung meriah ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kecamatan se-Kabupaten Kubu Raya. (1/8)

Selama beberapa hari, para peserta telah menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran. Setelah melalui berbagai babak seleksi, akhirnya kafilah dari Kecamatan Sungai Kakap berhasil keluar sebagai juara umum. Prestasi gemilang ini disambut dengan antusiasme yang tinggi oleh seluruh masyarakat Kecamatan Sungai Kakap.

Apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia penyelenggara, dewan hakim, dan seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam MTQ tahun ini. MTQ bukan hanya sekedar lomba membaca Al-Quran, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kualitas iman dan takwa masyarakat.

Selain kafilah juara umum, sejumlah penghargaan lainnya juga diberikan kepada para peserta yang berhasil meraih juara pada masing-masing cabang lomba. Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para peserta untuk terus meningkatkan kemampuan dan prestasi di masa mendatang.

Penutupan MTQ kali ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti penampilan paduan suara, rebana, dan hadrah. Selain itu, juga diadakan pameran produk UMKM dari berbagai kecamatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan potensi dan kekayaan budaya Kabupaten Kubu Raya kepada masyarakat luas.

Penulis : Carisa Putri 


 Yasinan Jumat Malam, Wadah Ukhuwah Islamiyah Warga Desa Jangkang 1

Yasinan Jumat Malam, Wadah Ukhuwah Islamiyah Warga Desa Jangkang 1


 Desa Jangkang 1 (lp2m.iainptk.ac.id) – Tim Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan sesama muslim terjalin erat di tengah-tengah warga Desa Jangkang 1. Salah satu bentuk nyata dari ukhuwah ini adalah kegiatan yasinan yang dilaksanakan setiap Jumat malam. (1/08)

Kegiatan yang diikuti oleh para warga di desa ini yang telah menjadi tradisi turun-temurun. Dengan khusyuk, mereka membacakan surat Yasin secara bersama-sama, menciptakan suasana penuh kekhidmatan. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga diisi dengan ceramah agama yang disampaikan oleh tokoh agama setempat, memberikan penyegaran rohani bagi para peserta.

Kegiatan yasinan di Desa Jangkang 1 memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar membaca kitab suci. Bagi para peserta, kegiatan ini adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon perlindungan, dan keberkahan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk saling mengingatkan akan pentingnya nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam era digital seperti sekarang, kegiatan yasinan seperti ini menjadi bukti bahwa tradisi dan nilai-nilai luhur tetap relevan dan diminati oleh masyarakat. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat secara keseluruhan, yaitu terciptanya lingkungan yang harmonis dan saling menghormati.

"Kami sangat terkesan dengan semangat kebersamaan warga Desa Jangkang 1," ujar Rizky Baihadi, salah satu mahasiswa KKL IAIN Pontianak. "Kegiatan yasinan ini membuktikan bahwa nilai-nilai agama masih sangat hidup di tengah masyarakat."

Penulis : Carisa Putri


Mahasiswa KKL Terkesima Saksikan Latihan Kuda Lumping Desa Jangkang 1

Mahasiswa KKL Terkesima Saksikan Latihan Kuda Lumping Desa Jangkang 1

 


Desa Jangkang 1 (lp2m.iainptk.ac.id) – Tim Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak berhasil menemukan permata tersembunyi di tengah kegiatan mereka. (1/08)

Dalam upaya melestarikan budaya lokal, para mahasiswa menyempatkan diri untuk menyaksikan latihan rutin kesenian kuda lumping di Desa Jangkang 1. Pengalaman ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga menjadi momen yang tak terlupakan bagi mereka.

"Kami sangat beruntung bisa menyaksikan langsung latihan kuda lumping ini," ujar Nur Aviona, salah satu anggota tim KKL. "Gerakan dinamis para penari dan iringan gamelan yang merdu benar-benar membuat kami terpukau. Rasanya seperti sedang menyaksikan sebuah pertunjukan seni yang luar biasa."

Kesenian kuda lumping memang memiliki daya tarik tersendiri. Bukan hanya karena gerakan-gerakan akrobatik para penari yang terlihat begitu mudah, tetapi juga karena nilai-nilai filosofi dan spiritual yang terkandung di dalamnya. Setiap gerakan dan simbol yang ada dalam pertunjukan ini memiliki makna yang mendalam, menggambarkan kehidupan manusia dan hubungannya dengan alam semesta.

"Kuda lumping bukan sekadar tarian," ungkap salah seorang penari senior yang ditemui oleh tim KKL. "Ini adalah warisan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan. Melalui pertunjukan ini, kami ingin menunjukkan kepada generasi muda betapa kayanya budaya Indonesia."

Antusiasme para mahasiswa KKL terhadap kesenian kuda lumping ini semakin menambah semarak suasana latihan. Mereka tidak hanya menjadi penonton yang pasif, tetapi juga aktif bertanya dan berinteraksi dengan para penari. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda saat ini masih memiliki minat yang besar terhadap budaya tradisional.

Kegiatan seperti ini diharapkan dapat semakin mempererat hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat desa. Selain itu, juga dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk turut serta dalam upaya pelestarian budaya Indonesia. Dengan demikian, kekayaan budaya bangsa dapat terus terjaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Penulis : Carisa Putri


Mahasiswa KKL Aktif Berpartisipasi dalam Pengajian Rutinan di TPA As-Syifa

Mahasiswa KKL Aktif Berpartisipasi dalam Pengajian Rutinan di TPA As-Syifa

 


Desa Jangkang 1 (lp2m.iainptk.ac.id) – Mahasiswa KKL IAIN Pontianak tak ingin ketinggalan momen berharga. Mereka menyempatkan diri hadir dalam pengajian rutinan yang diadakan di TPA As-Syifa. (31/07)

Kegiatan ini menjadi wadah bagi mahasiswa KKL untuk lebih mengenal budaya dan nilai-nilai keagamaan masyarakat setempat. Selain itu, kehadiran mahasiswa KKL juga diharapkan dapat memberikan semangat baru bagi para peserta pengajian.

Dengan khusyuk, para mahasiswa mengikuti setiap rangkaian acara. Wajah-wajah sumringah mereka mencerminkan kegembiraan dapat berbaur dengan masyarakat. “Kami merasa sangat beruntung bisa ikut dalam kegiatan ini,” ujar Nanda Saputra, salah satu anggota tim KKL.

Selama kegiatan, mahasiswa KKL aktif mengikuti rangkaian acara pengajian. Mulai dari mendengarkan ceramah agama, berdiskusi, hingga membantu kelancaran kegiatan. Kehadiran mahasiswa KKL ini disambut hangat oleh pengurus TPA. “Semoga kehadiran adik-adik mahasiswa dapat memberikan manfaat bagi kita semua,” ucap Pengurus TPA. 

Penulis : Carisa Putri


Posyandu dan Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Bersinergi dalam Posyandu Balita di Desa Kubu

Posyandu dan Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Bersinergi dalam Posyandu Balita di Desa Kubu

 


Kubu (lp2m.iainptk.ac.id) – Kader Posyandu di Desa Kubu menyelenggarakan kegiatan rutin Posyandu Balita pada Rabu (14/08/2024). Kegiatan ini dilaksanakan oleh kader kesehatan setempat, dibantu oleh aparatur desa, dan dilaksanakan empat kali dalam sebulan secara bergilir dari dusun ke dusun di Desa Kubu. 

Lamria Silitongan, S.Ked.Bd, seorang bidan yang aktif dalam kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa tujuan utama Posyandu adalah untuk meminimalisir angka kematian balita, menghindari gizi buruk, serta mempercepat program keluarga berencana. Selain itu, Posyandu juga menjadi sarana penting untuk mengumpulkan data kesehatan anak balita di Desa Kubu, khususnya di Dusun Fajar Karya, yang nantinya akan digunakan untuk menyusun program kesehatan yang lebih efektif.

Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kelompok 32 dari IAIN Pontianak turut berkontribusi dalam mendukung kelancaran kegiatan Posyandu ini. Mereka berperan aktif dalam berbagai aktivitas, termasuk pembagian makanan sehat untuk balita, seperti bubur kacang hijau, makanan instan sehat, dan susu. 

Selain itu, mahasiswa juga membantu dalam administrasi dan pelaporan data kesehatan anak balita. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan mencakup pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala, yang dilanjutkan dengan pemberian vaksin polio oleh bidan Puskesmas Kubu, dengan bantuan dari kader Posyandu.

Poni, selaku Ketua Posyandu Desa Kubu, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kontribusi mahasiswa KKL. Menurutnya, kehadiran mahasiswa sangat membantu kelancaran kegiatan Posyandu. 

"Kami berharap kerja sama ini bisa terus berlanjut di masa mendatang, karena manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat," ujarnya. 

Dengan adanya kegiatan Posyandu ini, diharapkan masyarakat lebih mudah mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan balita, sehingga kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mengikuti kegiatan Posyandu perlu terus ditingkatkan.

Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antara mahasiswa KKL dan masyarakat Desa Kubu tetapi juga mendukung peningkatan kualitas kesehatan balita di desa tersebut. Mahasiswa KKL Kelompok 32 berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif selama masa pengabdian mereka di Desa Kubu.

Penulis: Norma. S, Umi. K, Risa. N, Vira. R, Aulia. A, Intan. F, Chindy. S.A, Randi. D, Irfan.


Mahasiswa KKL Kelompok 32 Kubu Berperan Sebagai Petugas Upacara di SDN 01 Kubu

Mahasiswa KKL Kelompok 32 Kubu Berperan Sebagai Petugas Upacara di SDN 01 Kubu


 Kubu (lp2m.iainptk.ac.id) – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dari Kelompok 32 Kubu kembali menunjukkan kontribusi mereka dengan menjadi petugas upacara bendera di SDN 01 Kubu pada Senin (12/08/2024). 

Kesempatan ini diberikan oleh Kepala Sekolah SDN 01 Kubu, Asri, S.Pd., yang mempercayakan mahasiswa KKL untuk memimpin jalannya upacara, yang berlangsung di Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya. Para guru SDN 01 Kubu juga turut hadir dalam upacara tersebut.

Upacara berjalan dengan lancar, di mana siswa-siswi SDN 01 Kubu berbaris rapi dengan arahan dari mahasiswa KKL dan para guru. Para petugas upacara juga menunjukkan kesiapan dan ketangguhan dalam menjalankan tugas mereka.

Dalam sesi amanah, Pembina upacara memberikan apresiasi tinggi kepada mahasiswa KKL yang telah berkontribusi dalam mensukseskan upacara pagi itu, yang berdekatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Setelah upacara selesai, siswa-siswi SDN 01 Kubu berbaris dengan tertib untuk bersalaman dengan guru dan mahasiswa KKL. Tradisi bersalaman ini telah menjadi pembiasaan yang diajarkan oleh para guru di SDN 01 Kubu sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. 

Pembiasaan ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai akhlak dan kecerdasan emosional kepada para siswa, sesuai dengan butir kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab." Melalui tradisi ini, siswa diajarkan untuk menghormati yang lebih tua, disiplin, dan teratur.

Dengan keikutsertaan mereka dalam melancarkan upacara di SDN 01 Kubu, mahasiswa KKL Kelompok 32 berharap dapat terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan bermanfaat lainnya selama masa KKL berlangsung.

Penulis: Anggie, Anggraini, Fajar, Helda, Redho, Tiessa, Tri, Wella  


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Kelompok 32 Kubu Lakukan Aksi Bersih-Bersih di Masjid Nurul Iman

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Kelompok 32 Kubu Lakukan Aksi Bersih-Bersih di Masjid Nurul Iman

 


Kubu (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Kelompok 32 Kubu, kembali menunjukkan kepedulian mereka terhadap masyarakat sekitar dengan melaksanakan kegiatan bersih-bersih di Masjid Nurul Iman pada Kamis (08/08/2024).

Aksi ini merupakan bagian dari program kerja KKL yang bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat beribadah, serta mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat setempat.

Kegiatan bersih-bersih ini mencakup berbagai aktivitas, seperti menyapu dan mengepel lantai, membersihkan jendela dan kaca, mengelap mimbar dan rak buku, serta membersihkan area tempat wudhu dan kamar mandi. Selain itu, para mahasiswa juga turut membersihkan halaman masjid dari sampah dan dedaunan yang berserakan, menjadikan lingkungan masjid lebih asri dan nyaman untuk beribadah.

Muhamad Fajar, salah satu anggota KKL Posko 32, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian mereka terhadap lingkungan dan tempat ibadah. "Masjid adalah tempat suci yang harus selalu dijaga kebersihannya. Kami merasa senang bisa berkontribusi dalam menjaga kebersihan masjid ini," ujarnya.

Dengan semangat gotong royong, mahasiswa KKL Kelompok 32 Kubu berharap dapat terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Desa Kubu. Mereka juga berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan-kegiatan bermanfaat lainnya selama masa KKL berlangsung, demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan harmonis.

Penulis : Anggie, Anggraini, Fajar,Helda, Redho, Tiessa,Wella


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Ciptakan Inovasi Media Pembelajaran dari Kardus Bekas di Desa Kubu

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Ciptakan Inovasi Media Pembelajaran dari Kardus Bekas di Desa Kubu

 


Kubu (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang tengah menjalani program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tahun 2024 di Desa Kubu, berhasil menciptakan sebuah inovasi sederhana namun efektif dalam dunia pendidikan dengan memanfaatkan kardus bekas sebagai media pembelajaran. 

Inisiatif kreatif ini lahir sebagai solusi atas tantangan minimnya fasilitas pendidikan, khususnya papan tulis, di lokasi bimbingan belajar (Bimbel) "Teman Belajar" yang berlokasi di pondopo Masjid Khairussa’adah, Desa Kubu, Kecamatan Kubu.

Windy, salah satu mahasiswa KKL di Desa Kubu, menjelaskan bahwa ketersediaan media pembelajaran yang memadai sangat penting untuk mendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan keterbatasan fasilitas di Bimbel tersebut, mereka memutuskan untuk berkreasi dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar, seperti kardus bekas.

Kardus bekas yang dikumpulkan digunakan sebagai alas dan kemudian ditempeli dengan kertas karton berwarna putih. Kertas tersebut dilapisi dengan isolasi bening, sehingga permukaannya dapat digunakan sebagai papan tulis yang bisa dihapus dan digunakan kembali. Isolasi ini berfungsi agar tinta spidol tidak terserap oleh kertas, memungkinkan tulisan untuk dihapus dengan mudah setelah digunakan.

Inovasi ini tidak hanya mendukung proses pembelajaran, tetapi juga menjadi langkah hemat biaya dalam pelaksanaan program kerja KKL. Selain itu, pemanfaatan kardus bekas ini juga menjadi bentuk kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan dengan memanfaatkan bahan bekas yang ada di sekitar mereka.

Mahasiswa KKL di Desa Kubu berharap bahwa inovasi sederhana ini dapat menginspirasi masyarakat setempat dan menjadi solusi praktis untuk mengatasi keterbatasan sarana belajar di berbagai tempat lainnya. Mereka juga berharap bahwa langkah kecil ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi proses belajar mengajar di Desa Kubu dan sekitarnya.

Penulis: ( Windy,Faiz,Elly,Kevin,Pitri,Yardi,Hesti,Aini,Desi )


Mahasiswa KKL Kelompok 40: Mengajar di SMP, Pengalaman yang Tak Terlupakan

Mahasiswa KKL Kelompok 40: Mengajar di SMP, Pengalaman yang Tak Terlupakan


 Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 melakukan kegiatan mengajar di SMPN 02 Selakau Timur dan menjadi sebuah pengalaman berharga selama KKL di desa Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Rabu (14/08/2024).

Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak berbagi pengalaman berharga mereka saat mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 02 Selakau Timur. Selama beberapa minggu, mahasiswa KKL telah terjun langsung ke dalam dunia pendidikan, membimbing siswa-siswa dalam berbagai mata pelajaran.

Hanifah, salah satu mahasiswa KKN, mengungkapkan, “Kami di sini hanya bise mendorong dan mendoakan adik-adik yang kami ajar menjadi orang yang sukses, selebihnya bagimana usaha mereka dalam mencapainya.” Ujar Hanifah.

Kehadiran mahasiswa KKL dari IAIN Pontianak di SMP 02 Selakau Timur memberikan angin segar bagi proses belajar mengajar. Dengan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, mahasiswa KKL berhasil menarik minat siswa untuk lebih aktif dalam belajar.

Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah. Hal ini dirasakan langsung oleh mahasiswa KKL yang mengajar di SMPN 02 Selakau Timur. Mereka harus beradaptasi dengan berbagai karakter siswa dan mencari metode pembelajaran yang efektif. Serta Menjadi seorang guru yang lebih sabar dan kreatif. Dan harus terus belajar serta mengembangkan diri agar bisa memberikan yang terbaik bagi siswa-siswa.

Meskipun banyak rintangan yang dihadapi, mahasiswa KKL senang karena telah bisa berpartisipasi dan diberikan ruang untuk mendidik siswa-siswa di SMPN 02 Selakau Timur, “Terima kasih untuk siswa dan siswi yang sudah selalu senantiasa belajar dengan semangat dan selalu mendengarkan apa yang dijelaskan harapan untuk kedapannya siswa dan siswi yang pernah saya ajar selalu giat belajar hingga tercapai cita-citanya” tutup Hanifah.

Penulis : Muhammad Aidil


Pojok Literasi KKL Kelompok 40 Sukses Tingkatkan Minat Baca Siswa SD

Pojok Literasi KKL Kelompok 40 Sukses Tingkatkan Minat Baca Siswa SD


 Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 sukses melaksanakan program kerja pojok lilterasi di SDN 03 Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Rabu (14/08/2024).

Program pojok literasi yang diinisiasi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak di Sekolah Dasar Negeri 03 Selakau Tua berhasil membuahkan hasil yang memuaskan. Kegiatan ini berhasil meningkatkan minat baca siswa secara signifikan.

Berbagai kegiatan menarik seperti dongeng, lomba membaca, dan pembuatan bookmark telah dilaksanakan. Selain itu, pojok baca yang dilengkapi dengan berbagai buku bacaan menarik juga menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa.

Rina, salah satu anggota KKL kelompok 40 Selakau Tua mengungkapkan rasa senang atas keberhasilan program ini. "Kami mengharapkan dengan adanya pojok literasi ini dapat membatu membangun 3 kemampuan dalam peserta didik, khususnya peserta didik kelas 2 dan 3 yaitu kemampuan menulis, membaca dan membiasakan perilaku jujur," ujarnya.

Program pojok literasi yang digagas oleh mahasiswa KKL telah memberikan dampak positif bagi proses pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 03 Selakau Tua. Selain meningkatkan minat baca, kegiatan ini juga membantu siswa dalam memahami materi pelajaran dengan lebih baik. Pojok literasi ini sangat sederhana namun memiliki keunikan tersendiri dan sesuai dengan karakteristik peserta didik di kelas 2 dan 3.

Daun pada pojok literasi berfungsi sebagai wadah untuk peserta didik menyalurkan tulisannya dan membangun kegiatan membaca tulisan teman-temannya, kemudian pojok literasi inj juga mengajarkan peserta didik untuk menerapkan perilaku jujur, dimana setiap peserta didik yang telah menulis pada daun tersebut kami apresiasi dengan memperbolehkannya mengambil satu permen tanpa diawasi oleh guru.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL Dan Warga Desa Parit Lintang Nikmati Hangatnya Saprahan

Mahasiswa KKL Dan Warga Desa Parit Lintang Nikmati Hangatnya Saprahan

 


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 menikmati saprahan dan menjalin silaturahmi dengan warga desa Parit Lintang Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Rabu (14/08/2024).

Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak berhasil menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat bersama warga Desa Parit Lintang. Dalam upaya mempererat tali silaturahmi, mahasiswa KKL dan warga makan saprahan bersama.

Kegiatan makan saprahan yang digelar di rumah salah satu anggota KKL kelompok 40 Selakau Tua ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa KKL dan perwakilan warga desa. Hidangan yang disajikan sangat sederhana sesuai dengan adat budaya orang melayu di Sambas. Makanan yang disediakan juga beragam dan cocok dilidah orang melayu Sambas.

Leman, salah satu mahasiswa KKL, mengatakan, "Kami ingin merasakan langsung keakraban bersama warga desa. Makan saprahan ini adalah cara yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi dan memperkenalkan budaya kita." Ujar Leman.

Makan saprahan merupakan tradisi turun-temurun yang sarat akan makna. Kegiatan ini mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan saling menghargai. Dengan ikut serta dalam kegiatan ini, mahasiswa KKL diharapkan dapat lebih memahami dan menghargai budaya setempat.

Saprahan biasanya dilakukan saat ada acara-acara penting seperti perayaan hari besar keagamaan, pernikahan, atau menyambut tamu istimewa. Dalam satu saprahan, biasanya terdiri dari enam orang yang duduk berkelompok di atas tikar. Selain mempererat tali silaturahmi, saprahan juga mengajarkan nilai-nilai seperti gotong royong, kesederhanaan, dan penghormatan terhadap tamu.

Penulis : Muhammad Aidil



Mahasiswa KKL Selakau Tua Ajak Siswa SD Unjuk Kemampuan Presentasi

Mahasiswa KKL Selakau Tua Ajak Siswa SD Unjuk Kemampuan Presentasi

 


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 ajarkan cara mempersentasikan materi di depan kelas guna melatih kepercayaan diri berbicara di SDN 02 Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Rabu (14/08/2024).

Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak menginisiasi program menarik di Sekolah Dasar Negeri 02 Selakau Tua. Dalam upaya meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan berbicara di depan umum, para mahasiswa mengajak siswa untuk tampil presentasi di depan kelas.

Berbagai topik menarik dipilih oleh siswa, mulai dari hobi, pengalaman pribadi, hingga pengetahuan umum. Dengan bimbingan para mahasiswa, siswa belajar menyusun materi, membuat ringkasan presentasi, dan berlatih berbicara di depan kaca. Pada hari presentasi, suasana kelas begitu semarak. Siswa dengan percaya diri menyampaikan materinya di hadapan teman-teman dan guru.

Handayani, salah satu mahasiswa KKL, mengatakan, "Kami ingin memberikan pengalaman berharga bagi siswa. Melalui presentasi, mereka tidak hanya belajar menyampaikan informasi, tetapi juga melatih keberanian dan kemampuan berkomunikasi." Ujar Handayani.

Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan presentasi, mahasiswa KKL mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan mandiri. Selain itu, program ini juga melatih siswa untuk bekerja sama dalam tim, karena mereka dapat saling membantu dalam mempersiapkan presentasi.

Meskipun masih ada beberapa yang tidak lancar dalam menyampaikan materi yang dibuat pada saat kerja kelompok, itu sudah menjadi nilai plus bagi siswa yang sudah berani berbicara didepan kelas dan menyampaikan materi yang telah disiapkan sebelum maju kedepan.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL Cairkan Suasana Belajar dengan Ice Breaking Kreatif

Mahasiswa KKL Cairkan Suasana Belajar dengan Ice Breaking Kreatif

 


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 adakan ice breaking bersama siswa guna melatih kekompakan dan kefokusan dalam kegiatan belajar dalam kelas di SDN 02 Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Rabu (14/08/2024).

Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak berhasil menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan efektif di SDN 02 Selakau Tua melalui serangkaian kegiatan ice breaking yang kreatif. Berbagai permainan dan aktivitas menarik yang dirancang khusus untuk anak-anak berhasil memecah kebekuan dan meningkatkan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Zikri, salah satu anggota kelompok 40 KKL Selakau Tua, mengatakan, "Kami menyadari bahwa anak-anak perlu merasa nyaman dan senang saat belajar. Oleh karena itu, kami coba menghadirkan suasana yang lebih santai dengan ice breaking. Ternyata, hal ini sangat efektif untuk meningkatkan fokus dan partisipasi siswa." Ujar zikri

Beberapa contoh ice breaking yang diterapkan antara lain bermain tali lompat yang dibuat dengan menggunakan getah karet yang di gabungkan menjadi tali lompat yang panjang. Selain membuat suasana kelas lebih hidup, kegiatan ini juga membantu siswa untuk saling mengenal dan membangun kefokusan siswa dikelas.

Karisma, salah satu siswa yang mengikuti kegiatan mengajar yang dilakasanakan oleh mahasiswa KKL, mengaku sangat senang dengan adanya ice breaking. "Belajar jadi lebih seru dan tidak membosankan. Saya jadi lebih semangat untuk datang ke sekolah," ujarnya.

Mahasiswa KKL dari IAIN Pontianak membawa angin segar dalam kegiatan belajar mengajar di SDN 02 Selakau Tua. Mereka tidak hanya memberikan materi pelajaran, tetapi juga menyisipkan berbagai ice breaking unik yang membuat siswa terhibur dan terkesan.

Penulis : Muhammad Aidil


Persiapan Muhadharrah: MC Tiga Bahasa Giat Latihan Menjelang Hari H

Persiapan Muhadharrah: MC Tiga Bahasa Giat Latihan Menjelang Hari H


Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) 13 Agustus 2024 - Menjelang pelaksanaan acara Muhadharrah yang tinggal satu hari lagi, para mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak yang bertugas sebagai Master of Ceremony (MC) dalam tiga bahasa terus melakukan latihan intensif. Tiga mahasiswa yang terpilih menjadi MC, yaitu Dhiyan untuk bahasa Indonesia, Viona untuk bahasa Arab, dan Sintha untuk bahasa Inggris, terlihat sangat antusias dalam mempersiapkan diri agar acara berjalan lancar.

Latihan yang dilaksanakan pada sore hari ini berlangsung dengan penuh keseriusan. Setiap MC melafalkan teks yang telah dipersiapkan dalam bahasa masing-masing, dengan memperhatikan intonasi, pengucapan, dan tempo berbicara. Mereka juga mendapatkan masukan dari para dosen pembimbing yang hadir untuk memastikan bahwa penyampaian informasi dalam tiga bahasa tersebut dapat dipahami dengan baik oleh semua audiens yang hadir.

Dhiyan, yang bertugas sebagai MC dalam bahasa Indonesia, mengungkapkan rasa bangganya bisa menjadi bagian dari acara penting ini. "Menjadi MC dalam acara Muhadharrah adalah tanggung jawab besar. Saya ingin memastikan bahwa semua yang hadir dapat merasakan kehangatan dan pesan yang ingin disampaikan melalui kata-kata saya," ujar Dhiyan.

Sementara itu, Viona, yang bertugas membawakan acara dalam bahasa Arab, menambahkan bahwa persiapan yang matang adalah kunci keberhasilan acara ini. "Bahasa Arab memiliki kekhasan tersendiri, dan saya ingin memastikan setiap kalimat yang saya sampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh para hadirin yang berbahasa Arab," ungkap Viona.

Sintha, yang bertugas sebagai MC dalam bahasa Inggris, juga tidak kalah semangatnya. Ia menekankan pentingnya penggunaan bahasa Inggris yang mudah dipahami oleh semua orang. "Saya berusaha menggunakan bahasa yang sederhana namun tetap formal, agar seluruh peserta yang tidak berbahasa Indonesia atau Arab dapat mengikuti acara dengan nyaman," jelas Sintha.

Latihan intensif ini menjadi langkah penting dalam mematangkan persiapan menjelang acara puncak Muhadharrah. Para MC berharap, dengan latihan yang serius ini, mereka dapat membawakan acara dengan sempurna dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua yang hadir.

Acara Muhadharrah yang akan digelar esok hari diharapkan dapat berjalan lancar dan sukses berkat persiapan matang dari para MC dan seluruh panitia yang terlibat.

Penulis : Siti Farida


Perayaan Kemerdekaan di PAUD Assalam: Anak-Anak Antusias Ikut Lomba Kreatif

Perayaan Kemerdekaan di PAUD Assalam: Anak-Anak Antusias Ikut Lomba Kreatif


Dusun Senirak (lp2m.iainptk.ac.id) 13 Agustus 2024 - Dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-79, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Assalam menggelar berbagai macam lomba yang diikuti oleh anak-anak didik mereka. Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air sekaligus melatih kreativitas dan keberanian anak-anak dalam berkompetisi.

Lomba-lomba yang diselenggarakan meliputi lomba memindahkan bola menggunakan kain, lomba memasang kaus kaki, menyusun piramida, dan menata puzzle. Setiap lomba dirancang untuk merangsang motorik halus dan kasar anak-anak, serta melatih koordinasi dan kerja sama tim sejak dini. Lomba dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 11.00 WIB.

Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat hangat dari para orang tua dan masyarakat sekitar. Mereka antusias mendukung anak-anak mereka yang berkompetisi dengan semangat. Suasana semakin meriah dengan sorak-sorai para penonton yang memberikan semangat kepada para peserta. Para juri yang terdiri dari guru-guru PAUD Assalam memberikan penilaian berdasarkan keterampilan, kecepatan, dan kreativitas dalam setiap lomba.

Tati, salah satu orang tua yang hadir, mengungkapkan kebahagiaannya atas terselenggaranya acara ini. "Saya senang sekali bisa menemani anak saya ikut lomba. Melihat mereka bahagia seperti ini, sungguh membuat hati saya lega," ungkap Tati dengan senyum lebar.

Sementara itu, Yusti, seorang guru di PAUD Assalam, menjelaskan bahwa tujuan utama dari acara ini adalah untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melatih kreativitas anak-anak. "Acara ini memang dibuat untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air pada anak-anak, sekaligus melatih kreativitas mereka sejak dini," ujar Yusti.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang peringatan kemerdekaan, tetapi juga momen berharga bagi perkembangan anak-anak di PAUD Assalam. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus dilaksanakan setiap tahun untuk terus menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kreativitas pada generasi penerus bangsa.

Penulis : Siti Farida

 



Struktur Organisasi LP2M

Formulir Kontak