
Desa Jangkang 1 (lp2m.iainptk.ac.id) – Tim Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak berhasil menemukan permata tersembunyi di tengah kegiatan mereka. (1/08)
Dalam upaya melestarikan budaya lokal, para mahasiswa menyempatkan diri untuk menyaksikan latihan rutin kesenian kuda lumping di Desa Jangkang 1. Pengalaman ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga menjadi momen yang tak terlupakan bagi mereka.
"Kami sangat beruntung bisa menyaksikan langsung latihan kuda lumping ini," ujar Nur Aviona, salah satu anggota tim KKL. "Gerakan dinamis para penari dan iringan gamelan yang merdu benar-benar membuat kami terpukau. Rasanya seperti sedang menyaksikan sebuah pertunjukan seni yang luar biasa."
Kesenian kuda lumping memang memiliki daya tarik tersendiri. Bukan hanya karena gerakan-gerakan akrobatik para penari yang terlihat begitu mudah, tetapi juga karena nilai-nilai filosofi dan spiritual yang terkandung di dalamnya. Setiap gerakan dan simbol yang ada dalam pertunjukan ini memiliki makna yang mendalam, menggambarkan kehidupan manusia dan hubungannya dengan alam semesta.
"Kuda lumping bukan sekadar tarian," ungkap salah seorang penari senior yang ditemui oleh tim KKL. "Ini adalah warisan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan. Melalui pertunjukan ini, kami ingin menunjukkan kepada generasi muda betapa kayanya budaya Indonesia."
Antusiasme para mahasiswa KKL terhadap kesenian kuda lumping ini semakin menambah semarak suasana latihan. Mereka tidak hanya menjadi penonton yang pasif, tetapi juga aktif bertanya dan berinteraksi dengan para penari. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda saat ini masih memiliki minat yang besar terhadap budaya tradisional.
Kegiatan seperti ini diharapkan dapat semakin mempererat hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat desa. Selain itu, juga dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk turut serta dalam upaya pelestarian budaya Indonesia. Dengan demikian, kekayaan budaya bangsa dapat terus terjaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Penulis : Carisa Putri
EmoticonEmoticon