LP2M IAIN PONTIANAK
Bersama Lebih Sehat: Awali Hari Dengan Senam Bersama Di MI Nahdatus Shibyan

Bersama Lebih Sehat: Awali Hari Dengan Senam Bersama Di MI Nahdatus Shibyan


Kubu Raya (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada 4 Agustus 2024, suasana ceria terpancar di Desa Kuala Dua ketika Mahasiswa dan Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak berpartisipasi dalam kegiatan senam pagi bersama para peserta didik Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nahdatus Shibyan.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa/i IAIN Pontianak turun tangan langsung sebagai instruktur senam jasmani, bertujuan untuk membantu meningkatkan stamina, fleksibilitas, kekuatan otot, serta mengurangi stres di kalangan siswa.

Kegiatan senam pagi ini juga berhasil meningkatkan interaksi sosial di antara siswa-siswi, menciptakan suasana kebersamaan yang menyenangkan. Para peserta didik merasakan pengalaman positif dari kegiatan ini, seperti yang diungkapkan oleh Putri, seorang siswa kelas IV MI Nahdatus Shibyan. 

"Seru, gembira, senang ketemu sama kakak-kakak dan abang-abang yang lucu sebagai pemandu senam," ujarnya dengan antusias. Ia juga menambahkan, "Sebelumnya tidak pernah senam bersama seperti ini di sini, selain itu juga gerakan senamnya yang dilakukan nggak susah dan mudah diikuti."

Setelah senam bersama, kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama antara peserta didik dan para mahasiswa, yang menambah keakraban di antara mereka. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat fisik tetapi juga memberikan pengalaman baru yang berkesan bagi para siswa.

Setelah senam selesai, siswa-siswi kembali melanjutkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Keterlibatan mahasiswa IAIN Pontianak dalam kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan semangat belajar para siswa MI Nahdatus Shibyan.

Penulis : Salsa Andini, Solihin, Mia Agustia, dan Dhea Aqilah 


Pengalaman Berkesan: Berbagi Ilmu di MA Hidayatul Mubtade'in dan MI Al Ma'arif

Pengalaman Berkesan: Berbagi Ilmu di MA Hidayatul Mubtade'in dan MI Al Ma'arif


Kubu Raya (lp2m.iainptk.ac.id) - Sabtu, 3 Agustus 2024, menjadi hari istimewa bagi Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak Kelompok 2, yang turut berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar di dua lembaga pendidikan di Desa Kuala Dua, Kubu Raya. Keterlibatan mereka di dua sekolah, yakni Madrasah Aliyah (MA) Hidayatul Mubtade'in dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ma'arif, memberikan dampak positif bagi para siswa serta peningkatan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah tersebut.

Mahasiswa KKL secara aktif terlibat dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan kurikulum yang berlaku. Mereka tidak hanya memberikan materi pelajaran, tetapi juga berusaha memotivasi siswa untuk terus semangat dalam belajar dan mengejar cita-cita mereka.

Di MI Al Ma'arif, kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan lancar. Kepala Sekolah MI Al Ma'arif mengucapkan terima kasih atas kontribusi Mahasiswa KKL dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. "Kami sangat berterima kasih kepada rekan-rekan Mahasiswa yang telah membantu proses mengajar dan memotivasi semangat belajar siswa. Kehadiran mereka sangat berarti dalam membantu kami membangun MI Al Ma'arif menjadi lembaga pendidikan yang lebih maju," ujar Kepala Sekolah.

Di MA Hidayatul Mubtade'in, Mahasiswa KKL memberikan pelajaran Ekonomi kepada siswa kelas 12, serta mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) untuk siswa kelas 7, 8, dan 9 tingkat MTS. Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar sangat tinggi, dan mereka merasa lebih memahami materi yang diajarkan. Laila Rantika, Koordinator KKL Desa Kuala Dua, mengungkapkan rasa bangganya terhadap semangat siswa. "Saat kami mengajar di MA Hidayatul Mubtade'in, siswa-siswi di sana sangat antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang kami lakukan," ungkapnya.

Salah satu siswa, Fajar, menyampaikan bahwa dirinya merasa sangat terbantu dengan materi yang disampaikan oleh Mahasiswa KKL. "Saya sekarang lebih memahami materi yang sebelumnya sulit saya mengerti," ungkapnya dengan penuh semangat.

Selain kegiatan belajar mengajar, Mahasiswa KKL juga membantu pihak sekolah dalam melatih Pasukan Pengibaran Bendera untuk acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-79 di MA Hidayatul Mubtade'in. Latihan ini menjadi momen berkesan bagi para Mahasiswa KKL, di mana para siswa menunjukkan disiplin dan kerja sama tim yang tinggi selama persiapan tersebut.

Melalui kegiatan-kegiatan ini, Mahasiswa KKL Desa Kuala Dua berharap dapat memberikan dampak positif bagi siswa, sekolah, dan masyarakat. Mereka berharap kontribusi yang telah diberikan dapat membantu mencetak generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Penulis : Tri Sedya Handayani, Zulkarnain, dan Maula Adi Putra


Program Jum’at Berani (Bersih, Rapi, Wangi) : Kolaborasi Masyarakat dan Mahasiswa KKL Bersihkan Lingkungan Masjid

Program Jum’at Berani (Bersih, Rapi, Wangi) : Kolaborasi Masyarakat dan Mahasiswa KKL Bersihkan Lingkungan Masjid

 


Kuala Dua (lp2m.iainptk.ac.id) - Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Desa Kuala Dua, Kubu Raya belakangan ini dilaksanakan dengan semakin antusias. Jum’at, 2 Agustus 2024, Mahasiswa KKL Desa Kuala Dua melaksanakan program kerja bersih-bersih Masjid At-Taqwa dan lingkungan sekitaran masjid  berkolaborasi dengan warga yang tinggal di dekat masjid.

Khotijeh, salah satu warga yang tinggal di lingkungan dekat Masjid At-Taqwa mengungkapkan bahwa kegiatan membersihkan masjid ini rutin dilakukan oleh mereka yang tinggal di sekitaran Masjid At-Taqwa pada setiap hari jum’at. “Bersih-bersih masjid ni dek, rutin kami lakukan setiap jum’at pagi. Orang-orang yang membersihkan tu warga yang tinggal di sekitaran masjid inilah”.

Kegiatan membersihkan masjid ini dimulai dari membersihkan dengan menyiram, menyikat dan mengisi air bak water closet (WC) dan tempat berwudhu. Kemudian dilanjutkan dengan membersihkan bagian dalam masjid, yakni menyapu, mengepel bagian dalam dan teras masjid, membersihkan dan menyusun sajadah, merapikan lemari mukena. Setelah itu, mahasiswa dan warga sekitar lanjut membersihkan halaman masjid dengan cara menyapu sampah, pasir, dan dedaunan gugur. Selain itu, turut dilakukan pemungutan sampah yang ada di halaman masjid.

Warga sekitar masjid sangat menerima kolaborasi bersih-bersih masjid dengan mahasiswa KKL ini dengan tangan terbuka. Soimah, warga yang tinggal di samping Masjid At-Taqwa turut merasa terbantu dan memberikan dukungan serta semangat penuh untuk kami dalam menjalankan kegiatan produktif seperti ini. Ia turut berkomentar, “Kegiatan gini lebih cepat selesai kalau dikerjakan beramai seperti ini.” Mahasiswa KKL Desa Kuala Dua juga merasa senang dapat menjalankan kegiatan produktif dan bermanfaat serta berefek dukungan positif baik bagi mahasiswanya sendiri maupun warga sekitar.

Keberadaan kegiatan semacam ini bertujuan demi kenyamanan serta kekhusyukan ibadah para jamaah di masjid. Selain itu, kalam ‘kebersihan sebagian dari iman’ juga menjadi pemantik semangat kami untuk menjaga kebersihan masjid, tempat wudhu dan toilet serta halamannya. Kegiatan bersih-bersih masjid ini bukan hanya sebagai bentuk kontribusi pengabdian mahasiswa KKL Desa Kuala Dua, tetapi juga sebagai fasilitas dalam menyambung ikatan sosial dengan masyarakat.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mampu membangun semangat pengabdian yang lebih besar terhadap mahasiswa KKL Desa Kuala Dua. Sebagai wadah belajar bersosialisasi dan membuka hubungan yang baik antara mahasiswa dan masyarakat. Serta dapat mewujudkan mahasiswa yang merangkul masyarakat serta terealisasinya masyarakat yang dekat dengan mahasiswa.


Penulis : Hafidz Fakhrurrazi, Asih Aryani, Muhammad Soleh 


Posyandu Kuala Dua: Kolaborasi Mahasiswa KKL dan Petugas Posyandu Berjalan Sukses

Posyandu Kuala Dua: Kolaborasi Mahasiswa KKL dan Petugas Posyandu Berjalan Sukses

 


Kuala Dua (lp2m.iainptk.ac.id) - 1 Agustus 2024, tepatnya di Desa Kuala Dua Mahasiswa KKL Kelompok Dua IAIN Pontianak turut berpartisipasi dalam kegiatan rutin Posko Pelayanan Terpadu (POSYANDU). Langkah baik tersebut turut disambut hangat oleh warga setempat. 

Semua balita dan ibu hamil yang terdaftar hadir dalam kegiatan tersebut. Bahkan anak-anak dari TK turut hadir untuk diberikan obat tetes polioagar mendapatkan kekebalan tubuh, melawan penyakit serta mencegah virus agar tidak berkembang biak” ungkap Nuripah salah satu petugas Posyandu.

”Jenis-jenis yang di dapatkan pada hari ini JE (Japanese and Cephaltis), PCP (Phenylcyclohexyl Piperidine), dan Polio serta kegiatan ini bebagi obat seperti Vitamin A berwarna merah untuk anak umur 1-5 Tahun, Vitamin A Biru untuk anak berumur 6 -11 bulan” lanjut Nur.

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa yang ikut membantu kegiatan mereka. Ia merasa sangat senang sebab adanya bantuan dari Mahasiswa membuat kegiatan mereka berjalan lebih cepat dan lancar, serta keramahan Mahasiswa turut diapresiasi olehnya.

"Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Mahasiswa yang sudah ikut bantu-bantu kegiatan Posyandu nih, adanya mereka buat kegiatan ini berjalan lebih lancar dan cepat dari biasanya, saya juga suka dengan keramahan Mahasiswa yang ikut bantu-bantu," ungkapnya.

Hal serupa turut dirasakan oleh Mahasiswa yang turut membantu, sebab mereka merasa diterima dengan baik oleh warga dan Petugas Posyandu. Mereka juga merasa dapat memberikan kontribusi terhadap kegiatan-kegiatan warga setempat.

Koordinator KKL Desa Kuala Dua, Laila Rantika, merasa senang sebab dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Ia juga menuturkan rasa terimakasih kepada warga dan petugas Posyandu sebab bantuan mereka direspon dengan baik.

“Ya tentunya saya merasa senang bisa dilibatkan dalam kegiatan Posyandu ini, saya juga mengucapkan rasa terimaksih sebab telah di terima dengan baik oleh warga juga petugas Posyandu”. Tutur Laila Rantika

Ia juga berharap terus dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan di sekitar lingkungan posko KKL. “saya beraharap untuk selalu dapat diterima dan di ikut sertakan dalam kegiatan-kegiatan dilingkungan sekitar” tutup Laila Rantika.

 

Penulis: Aisy El Baridah, Nawang Lestari, Khairul Hamsyah 


Mahasiswa KKL Diskusi dengan Tokoh Selakau Tua tentang Peran Mahasiswa dalam Politik

Mahasiswa KKL Diskusi dengan Tokoh Selakau Tua tentang Peran Mahasiswa dalam Politik


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) 8 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang tengah menjalani program pengabdian di Desa Selakau Tua, Kabupaten Sambas, mendapatkan kesempatan berharga untuk berdiskusi dengan salah satu tokoh masyarakat setempat, Aspia, mengenai peran mahasiswa dalam dunia politik.

Aspia, yang dikenal sebagai salah satu figur berpengaruh di Desa Selakau Tua, memberikan pandangannya tentang bagaimana mahasiswa seharusnya bertindak dalam dunia politik. Menurutnya, mahasiswa memiliki tanggung jawab besar sebagai agen perubahan, yang dapat mendorong kemajuan bangsa dengan sikap kritis dan idealisme yang kuat.

"Mahasiswa adalah penerus bangsa yang harus memiliki sikap kritis, namun tetap bijaksana dalam bertindak. Jangan sampai terjebak dalam politik praktis yang hanya mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu," ujar Aspia dalam diskusi tersebut.

Lebih lanjut, Aspia juga menekankan pentingnya bagi mahasiswa untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika dalam setiap tindakan mereka, baik di dalam maupun di luar dunia politik. "Kejujuran, integritas, dan keberanian untuk menyuarakan kebenaran harus selalu menjadi landasan dalam setiap langkah yang diambil oleh mahasiswa. Mereka harus menjadi contoh yang baik bagi generasi muda lainnya," tambahnya.

Dalam diskusi ini, para mahasiswa KKL IAIN Pontianak juga berdialog mengenai berbagai isu politik terkini dan bagaimana peran mahasiswa dapat memberikan dampak positif dalam menyikapi masalah-masalah tersebut. Diskusi yang berlangsung dalam suasana hangat ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi para mahasiswa dalam menjalani peran mereka di masyarakat, terutama dalam konteks politik yang dinamis.

Dengan berupa pandangan dan nasihat dari Aspia ini menjadi pelajaran berharga bagi mahasiswa untuk lebih memahami peran nya sebagai mahasiswa dan calon pemimpin di masa depan. Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa diharapkan dapat lebih memahami tanggung jawab mereka sebagai generasi muda dalam berkontribusi terhadap perkembangan sosial dan politik di Indonesia.

Penulis : Muhammad Aidil

Selakau Tua di Era 90-an: Diskusi Mahasiswa KKL tentang Tantangan Keislaman

Selakau Tua di Era 90-an: Diskusi Mahasiswa KKL tentang Tantangan Keislaman


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Selakau Tua kelompok 40 diskusi bersama tokoh masyarakat tentang kejadian masa lampau di Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Kamis (08/08/2024).

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Desa Selakau Tua melakukan diskusi bersama tokoh masyarakat yang ada didesa Selakau Tua. Di antaranya dihadiri oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Mantan Ketua BPC Kab Sambas, dan lain-lain. Didalam forum diskusi terkait penyelenggaraan STQ mahasiswa juga sempat menyinggung mengenai penerapan dari masyarakat dalam menerapkan hal hal berkenaan dengan keislaman yang pernah pudar dan pernah terjadi hal yang demikian

Dalam forum diskusi tersebut aspia selaku penduduk lama di desa itu menceritakan tentang kejadian yang pernah terjadi di tahun 90an, yang mana ia menyampaikan “Pernah Terjadi berangsur angsur selama 3 tahun yakni dari tahun 1992 sampai 1995 yang dimana masyarakat baik itu dari kalangan muda atau kalangan tua sudah jauh dari kata ibadah dan bahkan sampai tidak pernah adzan selama beberapa hari juga pernah jauh dari yang namanya kerohanian dan lain lain padahal mayoritas disini muslim semua”. Tutur beliau 

Namun selama beberapa tahun sampailah saat ini desa Selakau Tua mengalami kemajuan. Karena memang yang menjadi problem pada saat itu tidak ada inisiasi dari pihak manapun baik itu seperti dari kalangan mahasiswa atau dari tokoh pemuka agama namun seiring perkembangan zaman ada juga yang lulusan lulusan pondok dan akademisi yang berasal dari latar belakang kampung yang kembali ke desa nya. 

Kemudian mulai menumbuhkan minat warga untuk sholat, mengaji, tausiyah, kultum, pengajaran dan lain lain sampailah pada saat ini. Aspia juga berharap dengan kembalinya orang asli dapat membangun dan memajukan desa selakau tua, “Saya berharap kampung ini bisa menjadi lebih baik kedepan nya bisa lebih maju kedepan nya dan mengeluarkan putra putra daerah yang bergelut di jenjang kabupaten, provinsi, nasional, maupun internasional baik dari segi non akademik atau dari segi akademisi sehingga bisa menumbuhkan minat masyarakat atau warga setempat untuk lebih baik kedepan nya” Tutup aspia.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL Selakau Tua Berpartisipasi dalam Syukuran Umrah

Mahasiswa KKL Selakau Tua Berpartisipasi dalam Syukuran Umrah


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Selakau Tua kelompok 40 ambil peran dalam kegiatan syukuran berangkat umrah keluarga Maladi Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Selasa (08/08/2024).

Kegiatan syukuran yang diadakan keluarga maladi dalam rangka keberangkatan keluarga beliau ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah umrah berjalan dengan lancar dan tentunya acara yang diadakan tidak hanya menghadirkan warga desa Selakau Tua tapi mahasiswa KKL kelompok 40 turut hadir untuk menjadi tamu dan bahkan menjadi petugas acara dalam kegiatan syukuran tersebut.

Acara tersebut di isi dengan pembukaan yang dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-qur’an dari sari tilawah berasal dari mahasiswa yang melaksanakan KKL. Tidak hanya sampai disitu saja pak maladi selaku tuan rumah juga memberikan sambutan beliau yang mana ia menyampaikan “Saya harap dengan adanya acara ini, bisa mempererat silaturahmi kita semua bisa juga bermaaf-maafan dan saya meminta restu kepada bapak ibu semua serta tamu undangan untuk menunaikan ibadah umrah nanti” ucap maladi.

Sesuai dengan budaya daerah Sambas, Saprahan menjadi hal yang wajib ketika ada syukuran atau pun pesta di daerah Sambas. Karena ketika masyarakat sudah duduk menyantap saprahan itu tidak memandang jabatan dalam artian duduk sama rata berdiri tanpa raja. Serta dengan adanya saprahan dapat mempererat tali silaturahmi antar warga desa Selakau Tua.

Kegiatan juga di isi dengan ceramah yang disampaikan oleh ustadz Abi Syukur yang mana didalam ceramah nya beliau menyampaikan “Umrah ini adalah salah satu bentuk penyucian jiwa dan hati, harapan nya ketika berangkat ke tanah suci dan pulang kembali kerumah dapat menjadi pribadi yang lebih baik” ucap ustadz abi.

Harapan nya kegiatan syukuran ini dapat menjadi motivasi bagi umat yang beragama muslim agar dapat menunaikan ibadah haji atau umrah di tanah suci Mekkah.

Penulis : Muhammad Aidil


Safari Subuh Keliling (Suling) Kuatkan Ukhuwah Islamiyah Masyarakat Desa Punggur Kecil

Safari Subuh Keliling (Suling) Kuatkan Ukhuwah Islamiyah Masyarakat Desa Punggur Kecil


Punggur Kecil (lp2m.iainptk.ac.id) - Kepala Desa Punggur Kecil, Adi Kusuma Jaya melaksanakan sholat subuh berjamaah dalam agenda Subuh Keliling (Suling) bersama mahasiswa KKL 18 IAIN Pontianak dan masyarakat Desa Punggur Kecil di Surau Silahul Mu’min Parit To’om, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, pada Kamis (8/8/2024).

Subuh Keliling adalah kegiatan sholat subuh berjamaah yang dilaksanakan secara bergantian dari Surau ke Surau atau Masjid ke Masjid yang ada di Desa Punggur Kecil. Suling ini dilaksanakan setiap dua minggu sekali dan sudah berjalan selama 6 tahun.

Adi mengatakan bahwa agenda Suling ini merupakan syiar islam dalam mendidik masyarakat untuk terus istiqomah melaksanakan shalat subuh secara berjamaah. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa Suling ini tidak hanya sekedar sholat saja, melainkan didalamnya ada kajian yang disampaikan oleh ustad Musleh.

“Tujuan dari agenda ini yang pertama adalah syiar dakwah dan momen-momen belajar. Dalam Subuh Keliling ini banyak pembelajarannya yakni kita rutin bangun subuh, ini kan tantangan buat semua orang, bagi anak-anak dan orang tua. Dalam kegiatan Subuh Keliling ini ada beberapa pesan yang kita sampaikan, yang pertama itu ngaji. Jadi setelah sholat subuh kita ngaji bersama ngaji Al-Qur’an, agar orang-orang dan jamaah kita terbiasa setelah selesai sholat subuh itu ngaji baca Al-Qur’an walaupun satu lembar. Kemudian dilanjutkan dengan materi pengajian yang disampaikan ustad Musleh, diantaranya uraian nikmat juga tafsir Al-Qur’an,” jelasnya

“Dari kajian itu kita banyak mendapat ilmu dan setelah itu kita ada diskusi tanya jawab yang disampaikan ustad kepada seluruh jamaah. Saat ini kadang-kadang masyarakat dan jamaah yang mempunyai permasalahan itu kita tuangkan dalam bertanya kepada ustad. Jadi intinya syiar dakwah, belajar dan saya harap Punggur ni barokah dan masyarakatnya jadi orang baik dan sholeh.” Sambungnya

Adi mengungkapkan rasa syukurnya atas kedatangan mahasiswa KKL IAIN Pontianak yang mengabdi kepada masyarakat Desa Punggur Kecil. Ia berharap, mahasiswa KKL selama 40 hari pengabdian, mahasiswa mampu membuat program baru dan mengikuti program yang sudah ada di masyarakat.

“Kita bersyukur mahasiswa masuk ke tempat kita terutama dari IAIN. Memang dari IAIN ini bisa dikatakan dakwah juga masuk ke Desa ini. Dengan adanya mahasiswa bisa membuat program yang mengena di masyarakat dan mengikuti program yang ada di masyarakat. Saya harap setelah selesai kegiatan selama 40 hari ini ada yang membekas, ada yang bisa dilanjutkan. Kebetulan dilokasi Parit To’om dan Parit Rintis ini adalah masyarakatnya aktif, kegiatan agamanya lumayan banyak, hampie setiap malam adab kegiatan. Tinggal adik-adik mahasiswa mengikuti sehingga insyaallah banyak program yang bisa dilaksanakan baik program pribadi, perorangan, kelompok juga program masyarakat.” Ujarnya

Penulis: Qudsiyah

 

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Kelompok 10 Gelar Kegiatan Berkebun Cabai Bersama Warga Desa Durian

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Kelompok 10 Gelar Kegiatan Berkebun Cabai Bersama Warga Desa Durian


Desa Durian (lp2m.iainptk.ac.id) 8 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Kelompok 10, mengadakan kegiatan berkebun cabai bersama warga Desa Durian, Dusun Siak. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pertanian serta memanfaatkan lahan yang tersedia secara optimal, sekaligus mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat.

Selama kegiatan berlangsung, para mahasiswa bersama warga desa secara aktif berpartisipasi dalam menyiapkan media tanam, menanam bibit cabai, dan menerima pelatihan tentang teknik perawatan tanaman cabai. Meskipun perawatan tanaman cabai dianggap cukup menantang, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan bercocok tanam di kalangan warga, serta berkontribusi pada peningkatan produksi cabai lokal.

Lek Sajad, seorang petani setempat, menyambut baik inisiatif ini. Ia berharap pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan ini dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil kebun warga. "Kami sangat menghargai upaya mahasiswa dalam berbagi ilmu pertanian. Ini akan sangat bermanfaat bagi kami dalam mengelola lahan yang kami miliki," ujarnya.

Sebagai bagian dari program ini, mahasiswa juga menyiapkan 100 bibit cabai yang akan dibagikan kepada seluruh warga di RT 004 Desa Durian, Dusun Siak. Bibit-bibit ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi warga untuk mengembangkan kebun cabai mereka sendiri, sekaligus meningkatkan kemandirian pangan di desa.

Kegiatan berkebun cabai ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan produksi pangan lokal tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa KKL dan masyarakat Desa Durian. Dengan adanya kolaborasi seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mandiri dan sejahtera dalam mengelola potensi pertanian yang dimiliki.

Penulis : Supriyadi 


Sinergi Mahasiswa KKL IAIN Pontianak: Kelompok Kalimas dan Punggur Besar Bangun Kerjasama untuk Kedua Desa

Sinergi Mahasiswa KKL IAIN Pontianak: Kelompok Kalimas dan Punggur Besar Bangun Kerjasama untuk Kedua Desa

 


Kalimas, 7 Agustus 2024 – Siang yang cerah di Desa Kalimas menjadi saksi pertemuan hangat antara mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang bertugas di Desa Punggur Besar dan Desa Kalimas.

Dalam semangat gotong royong dan kebersamaan, kedua kelompok mahasiswa ini mengadakan kunjungan silaturahmi di Posko KKL Desa Kalimas untuk mempererat hubungan persaudaraan serta merumuskan langkah konkret dalam memajukan kedua desa.

Rombongan mahasiswa dari Desa Punggur Besar tiba di Posko KKL Desa Kalimas dengan sambutan hangat dari rekan-rekan mereka. Suasana keakraban segera terasa saat kedua kelompok mahasiswa mulai berbagi cerita tentang pengalaman, tantangan, dan inovasi yang telah mereka lakukan selama masa KKL. Obrolan ringan pun mengalir, membahas berbagai hal dari kendala hingga kesuksesan yang telah dicapai di desa masing-masing.

"Kunjungan ini sangat berarti bagi kami," ujar Firman, perwakilan mahasiswa dari Desa Punggur Besar. "Dengan berbagi pengalaman, kita dapat belajar banyak hal baru dan mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan program-program KKL di desa kami."

Setelah sesi berbagi cerita, kedua kelompok mahasiswa mengadakan diskusi yang lebih mendalam tentang potensi kerjasama yang dapat dilakukan. Mereka membahas berbagai ide, mulai dari pertukaran program kerja, pengembangan produk desa bersama, hingga upaya memaksimalkan program kerja di masing-masing desa.

"Kita memiliki banyak kesamaan dan potensi yang bisa kita manfaatkan bersama," ujar Hasya dan Wahid, perwakilan mahasiswa dari Desa Kalimas. "Dengan bersatu, kita dapat menciptakan dampak yang lebih besar bagi masyarakat."

Sebagai bentuk apresiasi atas kunjungan tersebut, mahasiswa Kalimas mempersembahkan beberapa produk khas desa mereka kepada rekan-rekan dari Punggur Besar. Di akhir acara, kedua kelompok mahasiswa berfoto bersama sebagai simbol kebersamaan dan sepakat untuk terus menjalin komunikasi serta kerjasama yang baik setelah KKL selesai.

Kunjungan silaturahmi ini tidak hanya mempererat hubungan antar mahasiswa KKL, tetapi juga membuka peluang bagi kedua desa untuk saling mendukung dan berkembang bersama. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan Desa Kalimas dan Desa Punggur Besar dapat menjadi desa yang lebih maju dan sejahtera.

Penulis : Syaifullah Alivia


Mahasiswa KKL 49 Sintang Berpartisipasi dalam Kegiatan Posyandu Margo Waras Dusun Taman Harjo

Mahasiswa KKL 49 Sintang Berpartisipasi dalam Kegiatan Posyandu Margo Waras Dusun Taman Harjo

 


Sintang (lp2m.iainptk.ac.id) 8 Agustus 2024 – Pada hari ini, Kamis, 8 Agustus 2024, pukul 14.00 WIB, mahasiswa dari kelompok KKL 49 Sintang turut serta dalam kegiatan Posyandu Margo Waras di Dusun Taman Harjo. Kehadiran mereka bukan hanya sebagai pengamat, tetapi juga aktif membantu jalannya kegiatan posyandu, yang meliputi administrasi, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, serta pemberian vitamin kepada balita.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja KKL kelompok 49 yang bertujuan untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan. Para mahasiswa bekerja sama dengan petugas posyandu untuk memastikan kegiatan berjalan dengan lancar dan tertib.

"Senang sekali bisa membantu langsung dalam kegiatan posyandu ini. Kami belajar banyak, terutama dalam hal administrasi dan prosedur kesehatan dasar yang sangat penting bagi perkembangan balita," ujar Dwi Tia, salah satu mahasiswa dari kelompok 49.

Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa membantu mencatat data administrasi, memastikan semua balita terdaftar dengan baik, dan memberikan bantuan teknis dalam proses penimbangan dan pengukuran tinggi badan. Mereka juga ikut serta dalam pendistribusian vitamin, yang merupakan bagian penting dari upaya pencegahan stunting dan peningkatan gizi anak-anak di dusun tersebut.

Yenni, koordinator Posyandu Margo Waras, mengapresiasi kehadiran dan kontribusi mahasiswa KKL 49. "Kehadiran mereka sangat membantu, terutama dalam mempercepat proses pelayanan. Selain itu, anak-anak muda ini membawa semangat baru bagi kami semua di sini," kata Yenni.

Partisipasi mahasiswa KKL dalam kegiatan posyandu ini juga menjadi ajang pembelajaran bagi mereka untuk memahami lebih dalam kondisi kesehatan masyarakat di wilayah pedesaan. Selain itu, kegiatan ini memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat lokal, menunjukkan bahwa keberadaan mereka selama KKL tidak hanya untuk belajar, tetapi juga untuk memberikan manfaat nyata bagi warga setempat.

Mahasiswa kelompok 49 berharap dapat terus berkontribusi dalam kegiatan masyarakat lainnya selama masa KKL mereka di Sintang. "Kami ingin kegiatan seperti ini menjadi bagian dari pengalaman KKL kami. Tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat, tetapi juga memperkaya pengalaman kami dalam bekerja langsung di lapangan," ujar Sherin, anggota lain dari kelompok 49.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama, mahasiswa KKL 49 Sintang bertekad untuk terus berperan aktif dalam kegiatan sosial lainnya, demi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Dusun Taman Harjo.

Penulis : Siti Farida


Kelas 5A SDN 10 Merarai Satu Kreatif: Membuat Absen Berbasis Foto di Pelajaran P5

Kelas 5A SDN 10 Merarai Satu Kreatif: Membuat Absen Berbasis Foto di Pelajaran P5

 


Sintang (lp2m.iainptk.ac.id) 8 Agustus 2024 – Siswa-siswi kelas 5A SDN 10 Merarai Satu, dengan bimbingan Bu Yenni selaku wali kelas, menunjukkan kreativitas luar biasa dalam pelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Pada Kamis, 8 Agustus 2024, mereka diarahkan untuk membuat absen yang unik dan inovatif dengan memanfaatkan foto mereka sendiri, yang dipasang pada wadah limbah pipet sebagai penanda kehadiran.

Kegiatan ini menjadi bagian dari pelajaran P5 yang dirancang untuk mengasah kreativitas siswa serta meningkatkan kesadaran lingkungan melalui penggunaan kembali bahan-bahan bekas. Dengan penuh antusias, para siswa mencetak foto mereka masing-masing, kemudian memotong, merapikan, dan menempelkannya pada wadah pipet bekas yang telah dihias.

"Proyek ini bukan hanya tentang kreativitas, tapi juga mengajarkan anak-anak bagaimana memanfaatkan kembali barang bekas. Absen kreatif ini selain fungsional, juga menjadi hiasan yang menarik di kelas," ujar Yenni.

Setiap murid memiliki wadah pipet yang dihias sesuai dengan kreativitas mereka, dan foto-foto tersebut ditempatkan di sana setiap kali mereka hadir. Sistem ini tidak hanya memudahkan Yenni dalam memantau kehadiran, tetapi juga memotivasi siswa untuk selalu hadir karena mereka bisa melihat hasil karya mereka setiap hari

Rani, salah satu siswa kelas 5A, mengungkapkan rasa senangnya. "Seru banget, Bu! Saya suka banget lihat foto saya di kelas. Jadinya semangat terus buat absen," katanya dengan gembira.

Dengan kerja sama dan bimbingan dari Bu Yenni, siswa-siswi kelas 5A berhasil menyelesaikan proyek ini dengan baik. Mereka belajar untuk menghargai proses kreatif dan bagaimana barang-barang sederhana, seperti limbah pipet, bisa diubah menjadi sesuatu yang berguna dan estetis.

Proyek absen kreatif ini menjadi contoh bagaimana pelajaran P5 dapat diimplementasikan secara praktis dan menyenangkan. Selain mempelajari pengelolaan sampah dan lingkungan, siswa juga diajarkan pentingnya ketelitian, kerja sama, dan tanggung jawab.

Yenni berharap proyek ini tidak hanya menambah semangat siswa dalam belajar tetapi juga meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga lingkungan. "Anak-anak belajar tidak hanya dari teori tetapi juga melalui praktik langsung, yang menjadikan pembelajaran lebih bermakna," tambahnya.

Kelas 5A SDN 10 Merarai Satu kini memiliki absen yang tidak hanya berguna tetapi juga mencerminkan kreativitas dan kerja keras bersama, membuat suasana kelas menjadi lebih ceria dan berwarna

Penulis : Siti Farida 


Semarak Kemerdekaan: Umbul-Umbul Merah Putih Hiasi Beberapa Gang di Desa Merarai Satu

Semarak Kemerdekaan: Umbul-Umbul Merah Putih Hiasi Beberapa Gang di Desa Merarai Satu


 Sintang (lp2m.iainptk.ac.id) 8 Agustus 2024 – Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, Desa Merarai Satu telah bersolek dengan meriah. Umbul-umbul merah putih tampak berdiri tegak di setiap gang, menambah semarak suasana di seluruh desa. Warga dengan penuh antusiasme dan semangat patriotisme memasang umbul-umbul sebagai simbol kebanggaan akan kemerdekaan bangsa.

Di sepanjang jalan-jalan desa, warna-warna khas bendera merah putih mendominasi pemandangan. Mulai dari gang utama hingga jalan-jalan kecil, setiap sudut dihiasi dengan umbul-umbul yang berkibar, menciptakan suasana yang penuh dengan semangat nasionalisme. Warga desa, dari anak-anak hingga orang dewasa, ikut berpartisipasi dalam memasang umbul-umbul ini, menjadikan persiapan perayaan kemerdekaan sebagai momen kebersamaan dan gotong royong.

Ahmad, salah satu warga yang tinggal di Gang Melati, mengungkapkan rasa bangganya melihat desanya begitu semarak menjelang 17 Agustus. "Setiap tahun, kami selalu bergotong royong memasang umbul-umbul di gang ini. Ini adalah cara kami menunjukkan rasa cinta tanah air dan menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia," katanya.

Pemasangan umbul-umbul ini tidak hanya dilakukan oleh warga di rumah masing-masing, tetapi juga dikoordinasikan oleh para ketua RT dan tokoh masyarakat setempat. Beberapa warga bahkan menambahkan dekorasi lain, seperti bendera, spanduk, dan lampu-lampu hias, yang semakin mempercantik suasana desa.

Semangat ini tidak hanya terasa di kalangan warga dewasa, tetapi juga anak-anak yang dengan antusias membantu orang tua mereka dalam pemasangan umbul-umbul. "Saya senang bisa ikut memasang umbul-umbul. Rasanya seru dan saya jadi lebih mengerti kenapa kita harus bangga dengan Indonesia," ujar Rian, seorang siswa SD yang ikut membantu ayahnya.

Umbul-umbul yang sudah terpasang ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi warga dari desa sekitar yang datang berkunjung. Mereka kagum dengan kekompakan warga Desa Merarai Satu dalam menyambut Hari Kemerdekaan. "Lihat saja, desanya jadi lebih hidup dan meriah. Ini contoh yang baik untuk desa-desa lain," ungkap Ani, salah satu pengunjung dari desa tetangga.

Dengan semangat kebersamaan dan cinta tanah air yang tercermin dalam pemasangan umbul-umbul ini, Desa Merarai Satu siap menyambut perayaan Hari Kemerdekaan dengan penuh sukacita. Warga berharap semangat ini terus terjaga, tidak hanya saat perayaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Umbul-umbul yang berkibar di setiap gang tidak hanya menjadi simbol perayaan, tetapi juga pengingat akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan semakin dekatnya tanggal 17 Agustus, warga Desa Merarai Satu semakin antusias untuk menyambut momen bersejarah ini, merayakan kemerdekaan dengan penuh syukur dan semangat kebangsaan.

Penulis : Siti Farida


Kegiatan KBM di Kelas 7D SMPN 01 Sei Tebelian: Hafalan Rukun Iman, Rukun Islam, Nama-Nama Nabi dan Malaikat

Kegiatan KBM di Kelas 7D SMPN 01 Sei Tebelian: Hafalan Rukun Iman, Rukun Islam, Nama-Nama Nabi dan Malaikat

 


Sintang (lp2m.iainptk.ac.id) 8 Agustus 2024 – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Kelas 7D SMPN 01 Sei Tebelian berlangsung dengan penuh antusiasme pada hari Kamis, 8 Agustus 2024. Siswa-siswi di kelas ini mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti yang fokus pada hafalan dasar-dasar keimanan dalam Islam, yakni Rukun Iman, Rukun Islam, serta nama-nama Nabi dan Malaikat.

Dalam sesi KBM kali ini, guru PAI, Fatimah, memberikan perhatian khusus pada kemampuan hafalan siswa terkait materi dasar yang menjadi pondasi penting dalam pemahaman agama Islam. Para siswa diminta untuk menghafal secara berkelompok dan individu, yang kemudian diuji secara lisan oleh Fatimah.

“Sesi hafalan ini penting untuk memastikan siswa tidak hanya mengetahui, tetapi juga benar-benar memahami dasar-dasar ajaran Islam. Kami berharap ini akan memperkuat keimanan dan menambah wawasan mereka,” ujar Fatimah saat memulai kegiatan.

Kegiatan dimulai dengan hafalan Rukun Iman yang terdiri dari enam perkara: iman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir baik serta buruk. Setelah itu, siswa melanjutkan dengan menghafal Rukun Islam yang meliputi lima perkara: syahadat, salat, zakat, puasa, dan haji.

Sesi hafalan dilanjutkan dengan menyebutkan nama-nama Nabi yang berjumlah 25, diikuti dengan hafalan nama-nama malaikat beserta tugasnya. Siswa tampak serius namun tetap semangat dalam menyelesaikan tugas hafalan mereka. Ibu Fatimah memberikan dorongan dan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menghafal, sehingga mereka dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

Salah satu siswa, Rizky, merasa bangga setelah berhasil menghafal seluruh Rukun Iman dan Rukun Islam. "Saya senang bisa menghafal semuanya. Ibu Fatimah membantu kami memahami dan menghafal dengan cara yang mudah. Ini membuat saya semakin paham tentang agama saya," ujarnya.

Kegiatan hafalan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hafalan siswa, tetapi juga untuk membentuk karakter dan kepribadian yang berlandaskan nilai-nilai agama. Dengan mempelajari dan menghafal Rukun Iman, Rukun Islam, serta nama-nama Nabi dan Malaikat, siswa diharapkan dapat mengembangkan pemahaman agama yang lebih mendalam dan menjadi generasi yang berakhlak mulia.

KBM di Kelas 7D berjalan dengan lancar, dan Fatimah berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan secara rutin untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap nilai-nilai agama. "Kami akan terus mengadakan sesi hafalan dan pembelajaran nilai-nilai agama agar siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat dalam keimanan dan berakhlak baik," tutup Fatimah.

Dengan komitmen yang kuat dari para guru dan semangat belajar yang tinggi dari siswa, SMPN 01 Sei Tebelian terus berupaya untuk mencetak generasi yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan berpegang teguh pada nilai-nilai agama.

Penulis : Siti Farida


Perayaan Sepak Bola Merarai Satu Tercemar, Mahasiswa KKL dan Panitia Upayakan Solusi

Perayaan Sepak Bola Merarai Satu Tercemar, Mahasiswa KKL dan Panitia Upayakan Solusi

 


Sintang (lp2m.iainptk.ac.id) 8 Agustus 2024 – Lapangan bola di Desa Merarai Satu menjadi pusat perhatian dengan digelarnya pertandingan sepak bola antar dusun dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79. Namun, di balik semaraknya perayaan ini, muncul masalah serius akibat kurangnya fasilitas tempat sampah di sekitar lapangan, yang mengakibatkan penumpukan sampah di berbagai titik. Hal ini mengganggu kenyamanan penonton dan peserta pertandingan.

Acara yang digelar untuk memperingati 17 Agustus ini melibatkan berbagai dusun di sekitar Desa Merarai Satu dan berhasil menarik banyak penonton dari berbagai kalangan. Namun, seiring dengan tingginya jumlah pengunjung, sampah seperti bungkus makanan, botol minuman, dan plastik sekali pakai mulai menumpuk di berbagai sudut lapangan karena minimnya tempat sampah yang tersedia.

Budi, salah satu panitia acara, mengakui bahwa kurangnya tempat sampah menjadi masalah utama selama event berlangsung. "Kami menyadari bahwa kurangnya tempat sampah di area lapangan menjadi penyebab utama masalah sampah ini. Kami akan berupaya mencari solusi agar kebersihan tetap terjaga, terutama di saat acara besar seperti ini," ujarnya.

Beberapa penonton juga mengeluhkan kondisi lapangan yang mulai dipenuhi sampah. "Sangat disayangkan, acara sebesar ini tidak didukung dengan fasilitas yang memadai. Sampah berserakan di mana-mana, dan itu sangat mengganggu," kata Dedi, seorang penonton dari dusun tetangga.

Tumpukan sampah di sekitar lapangan tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran tentang dampak lingkungan yang lebih luas jika masalah ini tidak segera ditangani. Selain itu, kondisi ini juga bisa berdampak negatif terhadap kesehatan dan kenyamanan warga yang datang untuk menyaksikan pertandingan.

Panitia acara kini tengah berupaya untuk segera mengatasi masalah ini. Beberapa langkah yang direncanakan termasuk penambahan tempat sampah sementara di area strategis dan koordinasi dengan pemerintah desa untuk pengangkutan sampah yang lebih rutin selama acara berlangsung. Panitia juga berencana mengimbau penonton agar lebih sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

Event pertandingan sepak bola antar dusun ini diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan meriah, namun tetap menjaga kebersihan lingkungan. Dengan adanya upaya dari panitia dan dukungan warga, masalah sampah di lapangan Merarai Satu diharapkan dapat segera diatasi, sehingga perayaan 17 Agustus dapat berlangsung dengan lebih nyaman dan tertib.

Mahasiswa KKL 49 yang turut hadir dalam acara ini juga berencana membantu panitia dalam menjaga kebersihan lapangan. Mereka berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat setempat, khususnya dalam menjaga kelestarian lingkungan selama berlangsungnya acara.

Penulis : Siti Farida


Struktur Organisasi LP2M

Formulir Kontak