LP2M IAIN PONTIANAK
Makan Siang Menu Bubur Padas, Ciptakan Kehangatan Mahasiswa KKL dengan Masyarakat

Makan Siang Menu Bubur Padas, Ciptakan Kehangatan Mahasiswa KKL dengan Masyarakat


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Selasa, 6 Agustus 2024, suasana di teras posko Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak di Desa Sayang Sedayu, Kecamatan Teluk Keramat, terasa begitu hangat. Para mahasiswa KKL yang sedang menjalani program di desa tersebut mengadakan makan siang bersama dengan menyajikan menu khas daerah, bubur padas. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang berkumpul, tetapi juga mempererat ikatan antara mahasiswa dan masyarakat setempat.

Bubur padas, hidangan tradisional yang kaya akan cita rasa rempah dan sayuran, merupakan makanan yang sarat akan makna kebersamaan. Proses pembuatannya melibatkan seluruh mahasiswa dan masyarakat yang sejak pagi sudah bergotong royong di dapur posko KKL. Mereka bersama-sama menyiapkan bahan-bahan, memasak, hingga akhirnya menikmati hasil masakan dalam suasana penuh keakraban.

Ade Mutia, salah satu mahasiswa KKL, mengungkapkan bahwa acara makan siang bersama ini memberikan pengalaman yang sangat berkesan bagi dirinya dan rekan-rekan. "Kegiatan ini membuat kami merasa benar-benar diterima sebagai bagian dari masyarakat desa. Makan bersama dengan menu bubur padas yang kami buat sendiri adalah momen yang tidak akan terlupakan. Rasanya, kami tidak hanya berbagi makanan, tetapi juga berbagi cerita dan kebahagiaan," tutur Ade dengan senyum hangat.

Selama acara berlangsung, canda tawa terdengar akrab mengisi teras posko. Masyarakat yang hadir juga ikut menikmati kebersamaan tersebut. Beberapa dari mereka bahkan tak sungkan memberikan tips dan trik seputar cara memasak bubur padas yang enak. 

Bagi para mahasiswa KKL, kegiatan ini bukan sekadar makan siang biasa. Mereka merasa bahwa melalui acara seperti ini, mereka dapat lebih mendalami kehidupan di desa dan membangun hubungan yang erat dengan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi salah satu cara mereka untuk meredakan penat setelah menjalani berbagai program dan kegiatan KKL lainnya.

Acara makan siang dengan menu bubur padas di teras posko KKL ini berhasil menciptakan kehangatan dan kebersamaan yang dirasakan oleh semua pihak. Para mahasiswa merasa lebih terhubung dengan masyarakat, sementara warga desa menyambut dengan tangan terbuka kehadiran para generasi muda ini. Ini menjadi bukti bahwa kebersamaan sederhana, seperti makan siang bersama, dapat menjadi momen berharga yang mempererat ikatan sosial dan memperkaya pengalaman hidup para mahasiswa KKL.

Penulis : Indra Fitri


Keseruan Pembuatan Makanan Khas Kabupaten Sambas, Bubur Padas

Keseruan Pembuatan Makanan Khas Kabupaten Sambas, Bubur Padas


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Desa Sayang Sedayu, menjadi saksi keakraban antara mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak tahun 2024 dengan masyarakat setempat dalam acara pembuatan makanan khas dari Kabupaten Sambas, bubur padas. Pada Selasa, 6 Agustus 2024, kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh para mahasiswa yang ingin mempelajari lebih dalam budaya lokal sekaligus mempererat hubungan dengan warga desa.

Bubur padas, makanan tradisional yang kaya akan rempah dan sayuran, menjadi salah satu ikon kuliner di Desa Sayang Sedayu setiap bulan agustusan.  Proses pembuatannya yang melibatkan banyak orang membuat acara ini menjadi momen kebersamaan yang dinantikan oleh semua pihak. Farida, penanggung jawab program KKL, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa untuk lebih dekat dengan masyarakat dan memahami tradisi mereka secara langsung.

“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Melalui kegiatan seperti ini, kami tidak hanya belajar tentang cara membuat bubur padas, tetapi juga memahami nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang sangat kuat di desa ini. Keterlibatan kami dalam proses pembuatan juga membuka wawasan tentang pentingnya melestarikan tradisi lokal,” kata Farida.

Kegiatan yang berlangsung sejak pagi ini diikuti dengan penuh semangat oleh masyarakat, termasuk  Sumi, seorang warga yang turut serta dalam acara tersebut. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini memberikan suasana yang berbeda dan lebih meriah.

“Senang sekali rasanya bisa bekerja sama dengan anak-anak muda ini. Mereka begitu antusias dan ingin belajar banyak tentang budaya kami. Dengan kehadiran mereka, suasana jadi lebih hidup dan penuh semangat. Kami berharap mereka bisa membawa pengalaman ini ke kampus dan menceritakannya kepada teman-teman mereka,” ujar Sumi dengan senyum hangat.

Keseruan dan kebersamaan dalam acara ini menjadi pengalaman tak terlupakan bagi para mahasiswa KKL IAIN Pontianak. Mereka tidak hanya mendapatkan ilmu baru, tetapi juga merasakan hangatnya persaudaraan di Desa Sayang Sedayu. Ini menjadi bukti bahwa tradisi kuliner seperti bubur padas memiliki peran penting dalam mempererat hubungan sosial dan membangun kebersamaan antar generasi.

Penulis: Indra Fitri


Healing ala Mahasiswa KKL di Desa Sayang Sedayu: Mencari Midding

Healing ala Mahasiswa KKL di Desa Sayang Sedayu: Mencari Midding


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Selasa, 6 Agustus 2024 mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak Sebanyak 10 orang serta didampingi oleh masyarakat  setempat, yaitu Wan Acik, Mak De, dan Mak Ngah. Sedari malamnya mereka sudah merembukan untuk membuat bubur Padas makanan khas dari Kabupaten Sambas. Proses ini akan diawali dengan mencari midding (pakis).

"Besok kita akan turun bada subuh" Ujar Mak de.

 Farida, selaku penanggung jawab program bubur padas, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar menyajikan kuliner tradisional khas kabupaten Sambas, tetapi juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa dan masyarakat desa Sayang Sedayu.

Program bubur padas ini merupakan salah satu cara kami untuk lebih mengenal masyarakat sekaligus mempelajari tradisi lokal. Karena kadang seklipun bubur Padas ini makanan khas kita, tapi kadang sering ada perbedaan juga dari proses memasak. " ujar Farida.

Sementara itu, Mak De, yang juga merupakan ketua acara bubur padas di desa Sayang Sedayu menyambut baik kegiatan para mahasiswa. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini memberikan nuansa baru dan semangat tambahan bagi warga desa.

"Senang rasanya melihat anak-anak muda seperti mereka mau belajar dan saling tolong menolong," ungkap Mak De dengan penuh antusias.

Kegiatan KKL ini tidak hanya membawa manfaat bagi para mahasiswa, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Sayang Sedayu. Selain sebagai sarana mencari pakis atau pengalaman baru, kegiatan ini juga menjadi momen healing bagi para mahasiswa KKL di Desa Sayang Sedayu.

Penulis : Indra Fitri


Program Tahsinul Qur'an di Desa Sayang Sedayu Jadi Wadah Pengembangan Keterampilan Membaca Al-Qur'an

Program Tahsinul Qur'an di Desa Sayang Sedayu Jadi Wadah Pengembangan Keterampilan Membaca Al-Qur'an


Desa Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) 6 Agustus 2024 – Program Tahsinul Qur'an yang diadakan setiap hari setelah Maghrib hingga menjelang Isya kini menjadi kegiatan rutin yang sangat dinanti di Desa Sayang Sedayu. Program ini khusus ditujukan untuk anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, dengan tujuan utama meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an mereka.

Kegiatan Tahsinul Qur'an dibagi menjadi dua sesi utama. Sesi pertama, Iqra, dipandu oleh Indra dan Nurul. Dalam sesi ini, anak-anak yang berada dalam tahap awal pembelajaran membaca Al-Qur'an dibimbing untuk menguasai huruf hijaiyah dan tajwid dengan benar. Sesi kedua, Juz, dipandu oleh Sapura. Di sesi ini, anak-anak yang sudah lebih mahir melanjutkan pembacaan Al-Qur'an mereka dengan membaca juz demi juz, memperdalam pemahaman mereka dan memperbaiki pelafalan.

Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur'an, tetapi juga menjadi momen yang dinanti-nanti oleh anak-anak. Mereka menunjukkan antusiasme dan kegembiraan yang tinggi dalam setiap sesi. Indra, salah satu pengajar, menyatakan, "Tahsinul ini akan kita adakan setiap hari agar kita dapat mendekatkan diri dengan anak-anak serta agar anak-anak juga rajin dalam membaca Al-Qur'an."

Melalui program ini, diharapkan anak-anak Desa Sayang Sedayu tidak hanya terampil dalam membaca Al-Qur'an tetapi juga mengembangkan kecintaan yang mendalam terhadap kitab suci ini. Program ini juga berperan dalam mempererat ikatan antara anak-anak dan para pengajar, yang merupakan mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak.

Dengan adanya Tahsinul Qur'an, diharapkan terbentuknya komunitas yang lebih erat dan penuh semangat dalam mempelajari serta mengamalkan Al-Qur'an di Desa Sayang Sedayu. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan agama dapat memberikan dampak positif dan membangun hubungan yang harmonis antara masyarakat dan pendidik.

Penulis : Sapura 


Jejak Langkah Sang Pendidik : Mengungkap Sejarah SDN 07

Jejak Langkah Sang Pendidik : Mengungkap Sejarah SDN 07


Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) - 05 Agustus 2024, Pada siang hari setelah jam Pelajaran selesai, mentari mulai condong ke barat, menyinari bangunan tua SDN 07 yang penuh dengan cerita.  Hermansyah, sang guru senior, dengan semangat mengajak mahasiswa IAIN Pontianak untuk memasuki ruangan kantor sekolah.

Langkah kaki mereka perlahan menyusuri ruangan yang menyimpan ribuan kenangan. Dengan nada bersemangat, Hermansyah memulai kisahnya. "Sekolah ini didirikan pada tahun 1984, ujarnya, menyebut angka yang membuat mahasiswa terkesima. 

Ia kemudian melanjutkan dengan menceritakan perjuangan para pendidik terdahulu dalam membangun sekolah di tengah keterbatasan. Mahasiswa terpukau mendengar kisah tentang bagaimana sekolah ini menjadi pusat ilmu pengetahuan bagi anak-anak desa. 

Kami juga mendengarkan hermansyah bercerita yang mana beliau mengatakan “sekolah ini sebelumnya terletak disamping masjid Nurul Iman yang mana disitu ada sebuah komplek kecil yang mana adalah tempat sekolah asal SDN 7 dan waktu itu nama sekolah nya yaitu SDN 17, karena pada saat itu ada pemekaran kuburaya maka digantikan dengan nama SDN 7 desa kalimas dan kemudian sekolah itu pindah pinggir jalan sungai pinang dan sampai saat ini sekolah tersebut berdiri kokoh, ujar hermansyah”

Hermansyah juga berbagi cerita tentang tokoh-tokoh inspiratif yang pernah mengajar di sekolah ini, seperti Irwan, seorang oprator sekolah yang sangat membantu dalam suatu sistem perkerjaan sekolah. Pak Irwan dikenal sebagai sosok yang sabar dan kreatif. Ia selalu mencari cara-cara baru untuk membuat prakerja sekolah menjadi inovati dan kreatif.

Salah satu inovasinya adalah mempermudah para staf guru dalam melaksanakan tugas nya yang aktif dan bertanggung jawab atas kewajiban tugasnya. Berkat dedikasinya, banyak siswa yang tumbuh menjadi generasi yang cinta lingkungan. 

Perubahan zaman membawa banyak tantangan bagi dunia pendidikan. Namun, semangat para pendidik di SDN 07 tidak pernah padam. Mereka terus berinovasi dan mencari cara-cara terbaik untuk memberikan pendidikan yang berkualitas bagi siswa. Dengan adanya kunjungan mahasiswa IAIN Pontianak ini, diharapkan semangat tersebut dapat terus terjaga dan menginspirasi generasi muda untuk menjadi pendidik yang berdedikasi.

Penulis : Syaifullah Alivia


Mahasiswa KKL Punggur Kecil Turun ke Ladang, Belajar Budidaya Tomat

Mahasiswa KKL Punggur Kecil Turun ke Ladang, Belajar Budidaya Tomat


Punggur Kecil (lp2m.iainptk.ac.id) - Sabtu 3 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak berpartisipasi membudidayakan tanaman tomat milik Puradin Asmin, masyarakat Desa Punggur Kecil Jalan Rintis Baru Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKL kelompok 18 IAIN Pontianak, yang bertujuan untuk membantu petani Desa dan memberikan pengalaman nyata terhadap mahasiswa. 

Pada kegiatan ini, 10 mahasiswa KKL yang ikut berpartisipasi melakukan penancapan batang bambu pada tanaman tomat milik Puradin. Umumnya, penancapan batang bambu dilakukan berfungsi sebagai penopangan tanaman tomat. Menurut Puradin selaku pemilik lahan, tanaman tomat memerlukan penopangan agar batangnya tidak roboh karena berat buah.  

“Penancapan batang bambu ini untuk mengikat tali supaya tanaman tomat ini memiliki penyangga yang kuat. Setiap bedengan atau barisan tanaman tomat ini dikasi 4 batang bambu sisi kanan dan 4 sisi kiri. Kenapa? supaya tomat ini tetap tegak dan tidak mudah tumbang,” jelas Puradin

Puradin menjelaskan, penyemprotan dilakukan setiap seminggu sekali sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Selain itu, Puradin juga melakukan pembersihan gulma yang terdapat disekitar tanaman tomat. Hal ini bertujuan agar tanaman tomat tidak diserang hama dan penyakit.

“Pemeliharaan tomat disiram secara rutin dan sesuai jadwal. Kalau ada gulma disekitar tanaman tomat ini kita bersihkan supaya tidak ada hama dan penyakit,” jelasnya

Masa penanaman tomat hingga panen relatif singkat. Umumnya adalah sekitar 65 hari, jika lahan yang ditanam tomat lebih subur, maka dalam 58 hari tomat sudah bisa dipanen. Jika tanahnya kurang subur, pemanenan tomat bisa dilakukan pada hari ke 70 sejak penanaman. Dalam satu musim tanam, Puradin dapat memanen tomat secara berkelanjutan.

“Dari penanaman sampai panen itu 65 hari kalau itu sesuai standar. Itu bisa saja 58 hari sudah panen kalau subur, bise juga sampai 70 hari. Tapi standarnya 65 hari.” ujar Puradin

“Tomat seluas ini sekali panen paling dapatnya 15 kilo, ini panen perdana. Sebabnye ape? Karena antara yang masak dan yang mentah itu sedikit jumlahnya. Karena itu baru. Nanti panen yang kedua itu bisa mencapai 50 kilo. Panen ketiganya itu meningkat, panen berikutnya itu bisa mencapai 700 sampai 800 kilo. Udah sampai puncaknye ni, itu namanya panen raya, itu turun lagi seperti panen diawal yakni 15 kilo,” sambungnya

Puradin mengatakan, hasil panen tomat miliknya tidak langsung dijual ke pasar, melainkan dijual kepada para pengepul. Langkah ini diambil karena pendistribusian tomat lebih mudah dan penetapan harga yang lebih stabil. Pengepul bertanggung jawab dalam mendistribusikan tomat milik Puradin ke pasar dan memastikan tomat miliknya sampai ke tangan konsumen.

“Penjualan hasil budidaya tomat ini ke pengepul daerah. Tidak langsung ke pasar walaupun harga di pengepul dan di pasar berbeda. Kalau kita nanam tomat sedikit lalu di bawa ke pasar pakai sewa pick up ongkosnya sudah berapa? Waktunya sudah berapa? Ketiga, kalau kita jual ke pengepul kita harus berlangganan tidak boleh pindah-pindah. Kalau dijual ke pengepul kita tidak perlu ke pasar, dan masih ada waktu untuk mengerjekan yang lain,” ujar Puradin

Musim hujan dan musim kemarau seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi petani tomat. Khususnya bagi Puradin. Karena hal ini dapat meningkatkan risiko serangan hama, penyakit dan kehilangan hasil panen.

“Masalah yang sering dihadapi oleh petani disini ialah musim kemarau, musim hujan dan penanggulangan hama penyakit, mencegah dengan memberantas itu berbeda. Tanaman kalau sudah di serang untuk memulihkan butuh proses, butuh modal dan butuh waktu. Dosisnya racun insektisida itu harus kuat,” jelas Puradin

“Yang sangat sulit ditangani oleh petani disini ialah kekeringan dan banjir, karena ini masalah alam. Disini kalau sudah musim kemarau parit menjadi kering jangkauan air susah, kalau air sudah kering kita mau memompa air kemana? Jadi kita sulit untuk mengupayakan air. Kedua, adalah banjir. Disini tanahnya bukan dataran rendah, tapi karena curah hujan yang tinggi daya keluar air itu jauh dari Sungai sehingga air itu meluap dan mengancam tanaman kita,” sambungnya 

Sementara ketua KKL kelompok 18, Shobirin menyampaikan, “Kami mahasiswa dengan latar belakang yang berbeda, dari fakultas yang berbeda, dari kami tidak ada yang berasal dari jurusan pertanian, kegiatan ini adalah bagian dari program kelompok kami dan ini menjadi ruang pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar mahasiswa dan masyarakat” ungkapnya

Penulis: Qudsiyah


Kolaborasi Mahasiswa KKL dan Warga RT 26 Dusun Anggrek dalam Panen Jeruk Sambal

Kolaborasi Mahasiswa KKL dan Warga RT 26 Dusun Anggrek dalam Panen Jeruk Sambal


Dusun Anggrek (lp2m.iainptk.ac.id) 6 Agustus 2024 – Menjelang waktu Ashar, langit sore dipenuhi oleh jejak-jejak keemasan saat suasana di Dusun Anggrek menjadi begitu meriah. Sekumpulan mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak berkumpul bersama warga, khususnya Ibu RT 26, dalam kegiatan panen jeruk sambal yang sederhana namun sarat makna.

Kegiatan ini dipenuhi dengan tawa dan canda saat mahasiswa dan warga bersama-sama memetik buah jeruk yang menggantung di batang pohon. Ibu RT 26 dengan ramah membagikan cerita mengenai sejarah kebun jeruk sambal, termasuk manfaatnya dari segi kandungan vitamin dan khasiat kesehatan yang dimilikinya. Mahasiswa mendengarkan dengan penuh perhatian dan sesekali mengajukan pertanyaan tentang topik tersebut.

Selain panen, mahasiswa juga terlibat dalam agen jeruk sambal, membantu dalam penyetokan dan distribusi produk. Kerja sama ini menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat antara mahasiswa dan warga. Kegiatan ini bukan hanya tentang panen jeruk, tetapi juga menjadi ajang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Mahasiswa belajar tentang kehidupan masyarakat desa, nilai-nilai gotong royong, serta pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Warga merasa diperhatikan dan terbantu oleh kehadiran mahasiswa, yang menunjukkan semangat gotong royong yang memupuk rasa kebersamaan. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan. Pada sore itu, tidak hanya kebun jeruk yang berbuah lebat, tetapi juga semangat kebersamaan dan kepedulian. 

Kegiatan ini merupakan contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar, khususnya di RT 26 Dusun Anggrek, Desa Kalimas. Semangat kolaboratif ini mencerminkan potensi besar dari kerja sama antara mahasiswa dan komunitas dalam menciptakan perubahan yang bermanfaat bagi semua pihak.

Penulis : Syaifullah Alivia


Transformasi Perpustakaan SDN 7 Desa Kalimas Berkat Inisiatif Mahasiswa IAIN Pontianak

Transformasi Perpustakaan SDN 7 Desa Kalimas Berkat Inisiatif Mahasiswa IAIN Pontianak


Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) 6 Agustus 2024 – Perpustakaan SDN 7 Desa Kalimas, yang sebelumnya jarang dikunjungi, kini mengalami transformasi signifikan berkat inisiatif mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Perubahan ini membawa suasana baru yang ceria dan menyenangkan bagi para siswa.

Dulu dianggap sebagai ruang yang membosankan, perpustakaan kini berubah menjadi tempat yang penuh warna dan keakraban. Mahasiswa IAIN Pontianak telah menghias setiap pembatas buku dengan mural tokoh-tokoh dongeng yang ceria, menata rak-rak buku dengan label menarik, serta menjaga ruangan tetap bersih dan nyaman. Perpustakaan yang baru ini kini menjadi daya tarik bagi siswa untuk bersantai sambil membaca.

Mahasiswa IAIN Pontianak juga menjalankan program unggulan yang dikenal dengan nama "Buku Cerita". Program ini mengajak siswa untuk berkeliling perpustakaan mencari buku-buku dengan topik menarik dan membaca buku cerita. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan minat baca siswa tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan siswa. Tak jarang, para guru pun ikut bergabung dalam kegiatan membaca bersama, menunjukkan minat dan dukungan mereka terhadap program ini.

Koleksi buku di perpustakaan semakin beragam, mencakup buku cerita anak, buku pengetahuan, buku komik, dan novel remaja. Setiap sudut perpustakaan kini memiliki keunikannya masing-masing, seperti sudut baca tenang untuk buku fiksi, sudut dengan permainan edukatif, serta sudut diskusi kelompok.

Perubahan ini memberikan dampak positif tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi para guru. Mereka melihat bagaimana minat baca siswa meningkat pesat dan bagaimana perpustakaan menjadi pusat kegiatan belajar yang menyenangkan. Beberapa siswa yang sebelumnya kesulitan membaca kini menunjukkan kemajuan signifikan dan antusiasme yang tinggi dalam membaca buku di perpustakaan.

Kepala sekolah SDN 7 Desa Kalimas merasa bangga dengan pencapaian ini dan berharap perpustakaan dapat terus menjadi tempat yang inspiratif bagi generasi muda, khususnya siswa-siswi SDN 7 Desa Kalimas. Inisiatif ini menunjukkan betapa besar dampak positif yang dapat dihasilkan dari kerjasama antara mahasiswa dan institusi pendidikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik.

Penulis : Syaifullah Alivia


Jelang Seleksi Tilawatil Qur’an, Mahasiswa KKL Kelompok 40 Latihan Paduan Suara

Jelang Seleksi Tilawatil Qur’an, Mahasiswa KKL Kelompok 40 Latihan Paduan Suara


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Selakau Tua kelompok 40 mengikuti latihan paduan suara bersama dengan ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk persiapan kegiatan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) bertempat di Balai Desa Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Sabtu (06/08/2024).

Panitia pelaksana kegiatan STQ mengajak mahasiswa KKL terkhusus yang perempuan untuk bergabung menjadi tim Paduan suara dalam persiapan untuk kegiatan STQ di Desa Selakau Tua. Mahasiswa KKL dan ibu-ibu PKK begitu semangat dalam mengikuti kegiatan Latihan Paduan suara tersebut dengan mengeluarkan suara terbaik mereka.

Ketua panitia dan beberapa panitia pelaksana lainnya ikut menghadiri kegiatan Latihan perdana Paduan suara tersebut. Aspia dalam sambutan nya menyampaikan “Saya mengucapkan terimakasih kepada adik-adik mahasiswa KKL dan perangkat karang taruna desa Selakau Tua karena telah berpartisipasi dalam kegiatan persiapan STQ ini” ucap aspia.

Latihan tidak berlangsung lama, karena ini adalah latihan perdana bagi tim Paduan suara antara ibu-ibu PKK dan mahasiswa KKL. Tidak hanya sampai disitu sambutan yang disampaikan oleh ketua panitia STQ, ia juga menyampaikan “Malam ini adalah malam pertama kita Latihan Paduan suara dan saya liat sudah bagus sekali, nanti tinggal diatur aja oleh bagian acara kapan jadwal latihan nya lagi” sambung aspia.

Diakhir sambutan yang disampaikan oleh ketua panitia ia juga berpesan kepada bidang acara dengan menyampaikan “ Untuk Latihan Paduan suara jangan terlalu padat, cukup satu atau dua kali aja dalam satu minggu” tutup aspia.

Penulis : Muhammad Aidil


Raih Keberkahan dengan Mengajarkan Al-Qur'an: Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Berbagi Ilmu di Desa Selakau Tua Dusun Mu'min

Raih Keberkahan dengan Mengajarkan Al-Qur'an: Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Berbagi Ilmu di Desa Selakau Tua Dusun Mu'min


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Selakau Tua kelompok 40 jalin silaturahmi dan ikut mengajar ngaji dirumah guru ngaji yang berada di Dusun Mu’min di Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Sabtu (06/08/2024).

Dalam upaya meraih keberkahan dan berbagi ilmu, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak mengadakan kegiatan mengajar Al-Qur'an di Desa Selakau Tua, Dusun Mu'min. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut, dengan fokus pada pembelajaran Al-Qur'an menggunakan metode Iqra'.

Kegiatan ini disambut dengan antusiasme yang tinggi oleh warga setempat. Para mahasiswa membantu guru ngaji yang sudah lebih dulu mengajar di desa tersebut, dengan tujuan mempercepat proses belajar mengaji bagi anak-anak dan remaja di Dusun Mu'min.

Kasman selaku guru ngaji di Dusun Mu’min sempat mengatakan “Biasanya kami cukup kewalahan mengajar ngaji anak-anak di Dusun Mu’min karena jumlah mereka yang begitu ramai” ucap Kasman. 

Melalui metode Iqra', yang dikenal efektif dalam pengenalan dan pengajaran Al-Qur'an, para mahasiswa berharap bisa memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an di kalangan generasi muda desa ini.

Tidak sampai disitu, Ustadz Kasman juga mengapresiasi kehadiran mahasiswa KKL ini. Menurutnya, bantuan dari mahasiswa sangat meringankan tugasnya dalam mengajar. "Dengan adanya mahasiswa yang membantu, proses belajar mengajar jadi lebih efektif dan anak-anak lebih semangat belajar," ujar kasman.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi anak-anak yang belajar membaca al Qur'an, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa. Mereka belajar untuk lebih memahami kondisi masyarakat pedesaan, serta bagaimana cara berinteraksi dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. 

Dengan berakhirnya program KKL ini, para mahasiswa berharap bahwa kegiatan yang mereka lakukan bisa terus dilanjutkan oleh masyarakat setempat. Mereka juga berharap agar hubungan baik yang telah terjalin dapat terus dipertahankan, sehingga program-program pengabdian serupa dapat terus berjalan di masa yang akan datang.

Penulis : Muhammad Aidil


Bersama Ibu PKK, Mahasiswa KKL Selakau Tua Bantu Menanam Cabe

Bersama Ibu PKK, Mahasiswa KKL Selakau Tua Bantu Menanam Cabe


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Selakau Tua kelompok 40 jalin silaturahmi dengan warga Dusun Mu’min di Selakau Tua dan membantu ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Sabtu (06/08/2024).

Bersama dengan ibu-ibu PKK, mahasiswa KKL ikut turut serta dalam kegiatan penanaman cabe didalam polibek yang bertempat di dusun Gemuruh dirumah salah satu ibu-ibu PKK, mahasiwa KKL begitu antusias dengan kehadiran mahasiswa KKL yang mana dengan adanya mahasiswa dapat memudahkan pekerjaan yang dikerjakan oleh ibu-ibu PPK.

Nanik selaku salah satu pengurus dari organisasi tersebut mengatakan “Dengan kehadiran mahasiswa yang sedang mengabdi di desa kami sangat membantu sekali sehingga pekerjaan kami cepat terselesaikan” ujar Nanik. Dengan kehadiran mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan KKL memberikan kemudahan dalam masyarakat melakukan pekerjaan yang melibatkan banyak orang.

Mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut bekerja dengan saling bahu-membahu satu sama lain, agar pekerjaan cepat terselesaikan dan bisa membaur dengan ibu-ibu PKK yang turut senang dengan kehadiran mahasiswa KKL tersebut, ibu nanik juga sempat menyampaikan “Untung ada adik-adik mahasiswa yang membantu pekerjaan kami, kalau tidak ada pasti bakal lama selesainya pekerjaan kami” ucap nanik.

Kegiatan gotong royong terus berlanjut sehingga tumpukan tanah kuning yang diangkut tidak ada lagi didepan rumah salah satu ibu-ibu PKK yang menjadi tempat untuk penanaman bibit cabe. Harapannya hubungan baik antar mahasiswa dan ibu-ibu PKK ini terjalan dengan baik, bahkan ketika mahasiswa KKL sudah selesai mengabdi di Desa Selakau Tua.

Penulis : Muhammad Aidil


Karang Taruna Desa Selakau Tua Ajak Mahasiswa KKL Pasang Umbul-Umbul Untuk Persiapan 17 Agustus

Karang Taruna Desa Selakau Tua Ajak Mahasiswa KKL Pasang Umbul-Umbul Untuk Persiapan 17 Agustus


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Selakau Tua kelompok 40 ikut turut serta dalam pemasangan umbul-umbul di sekitaran desa bersama karang taruna di Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Senin (30/07/2024).

Kegiatan kolaborasi yang sudah direncakan dari pihak desa sudah direalisasikan oleh karang taruna desa Selakau Tua dan mengajak mahasiswa KKL kelompok 40 untuk turut ikut serta dalam kegiatan tersebut. Mahasiswa KKL kelompok 40 begitu antusias mengerjakan dan menata desa Selakau Tua dengan bendera-bendera ditepi jalan sekitar desa.

Sarwan selaku ketua Karang taruna mengatakan, “Kami dari pihak karang taruna sangat berterimakasih kepada mahasiswa KKL karena telah berpartisipasai dalam memeriahkan kegiatan 17 Agustusan di desa Selakau Tua dengan salah satunya memasang umbul-umbul bersama karang taruna desa Selakau Tua” ucap Sarwan.

Tidak sampai di situ, masih banyak kegiatan-kegiatan yang melibatkan karang taruna dan mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut serta besar harapan desa selakau tua untuk melibatkan mahasiswa KKL dalam kegiatan-kegiatan tersebut, sarwan juga mengatakan, “Semoga Kerjasama ini terus berlanjut sampai kegiatan besar 17 Agustusan dilaksanakan, karena di desa Selakau Tua setiap peringatan 17 Agustusan mengadakan kegiatan-kegiatan berupa perlombaan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan kita” sambung Sarwan 

Kegiatan pemasangan umbul-umbul terus berlangsung hingga menuju ke ujung perbatasan desa dan kegiatan tersebut selesai dengan cepat karena dari pihak karang taruna mendapatkan tenaga lebih dari mahasiswa KKL yang ikut serta dalam kegiatan tersebut, diakhir kegiatan Sarwan mengatakan “Maka dari itu kami mengajak mahasiswa KKL dapat berpartisipasi dalam memeriahkan dan mensukseskan kegiatan tersebut serta bersama-sama mensukseskannya” tutup Sarwan.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL Kelompok 40 Selakau Tua Bantu Warga Desa Buat Tarup

Mahasiswa KKL Kelompok 40 Selakau Tua Bantu Warga Desa Buat Tarup


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Selakau Tua kelompok 40 menjalin silaturahmi dengan warga Dusun Mu’min di Selakau Tua dan membantu membuat tarup untuk persiapan acara syukuran di Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Jum’at (02/08/2024).

Salah satu budaya di Kabupaten Sambas yaitu kegiatan Narup yang sering diadakan untuk kegiatan pernikahan atau syukuran bagi pihak keluarga yang mengadakan. Mahasiswa bergabung dengan masyarakat desa Selakau Tua dalam pemasangan Tarup untuk kegiatan syukuran yang akan diadakan oleh bapak Maladi, karena beliau akan berangkat menunaikan ibadah umrah.

Maladi selaku tuan rumah yang akan mengadakan acara syukuran itu menyampaikan kepada masyarakat dan mahasiswa KKL bahwa beliau merasa terbantu sekali, ia mengatakan “Saya merasa sangat terbantu dengan masyarakat dan adik-adik yang melaksanakan KKL ini, karena telah membantu mempersiapkan kegiatan sebelum hari acara syukuran” ujar pak maladi.

Membaur dengan masyarakat merupakan salah satu tujuan pengabdian dari kegiatan KKL ini, karena menjalin silaturahmi itu harus tetap berjalan meskipun jarak umur yang lumayan jauh tapi tidak menjadi penghalang untuk mempererat silaturahmi antara mahasiswa KKL dan masyarakat desa Selakau Tua.

Gotong royong berjalan dengan aman dan tarup juga cepat terselesaikan dengan kekompakan antara masyarakat desa Selakau Tua dan mahasiswa KKL yang juga turut serta dalam pembuatan tarup tersebut. Maladi juga sempat menyampaikan, ia berujar “Saya ingin mengundang mahasiswa KKL untuk menghadiri acara saya dan menjadi petugas untuk acara syukuran tersebut seperti petugas pembawa acara dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an” sambung pak maladi.

Mahasisa sendiri siap dan mengiyakan apa yang disampaikan serta apa yang menjadi permintaan dari malady tersebut.

Penulis: Muhammad Aidil


Posko 40 Selakau Tua Kedatangan Tim Pendidikan Profesi Guru Universitas Tanjungpura

Posko 40 Selakau Tua Kedatangan Tim Pendidikan Profesi Guru Universitas Tanjungpura


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Selakau Tua kelompok 40 kedatangan tim Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Tanjungpura yang sedang melakukan penelitian Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Jum’at (02/08/2024).

Tim Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Tanjungpura mengunjungi desa Selakau Tua untuk melakukan penelitian tentang permainan tradisional Gonde dan menyempatkan singgah ke posko 40 KKL Desa Selakau tua dan mengajak mahasiswa KKL berbincang-bincang tentang seputar permainan yang ada di Selakau Tua.

Mahasiswa KKL kelompok 40 menyambut hangat dengan kedatangan tim PPG dari Universitas Tanjungpura, serta membincangkan maksud dan tujuan tim PPG datang mengunjungi desa Selakau Tua ini.Ketua PPG Universitas Tanjungpura menyampaikan tujuan nya datang ke desa Selakau Tua  dengan tim yang berjumlah empat orang, dia menyampaikan “Maksud dan tujuan kami datang ke desa Selakau Tua yaitu untuk meneliti suatu permainan tradisional yang sering disebut permainan Gonde” ucap Ropiq.

Tidak hanya sampai disitu, tim PPG juga mengajak mahasiswa KKL untuk berkolaborasi meneliti permainan tradisional tersebut dikarenakan mereka juga membutuhkan warga lokal yang faham akan permainan tradisional tersebut. Didalam diskusi antara tim PPG dan mahasiswa KKL terjadi sebuah ajakan dari pihak tim PPG yang mana ketua mereka menyampaikan “Tim kami kesusahan dalam mencari narasumber untuk diwawancarai karena waktu penelitian kami yang begitu singkat, maka dari itu kami mengajak mahasiswa untuk bergabung dalam projek ini” tutur ropiq.

Diskusi terus berjalan sehingga waktu yang dimiliki oleh tim PPG tidak lama lagi karena mereka sudah harus pulang lagi ke kota untuk melanjutkan  studi mereka, sebelum itu ropiq juga sempat menyampaikan “Dengan adanya mahasiswa KKL desa Selakau Tua bisa mempermudahkan jalan kami untuk berinteraksi dengan warga lokal dalam mencari informasi mengenai permainan tradisional ini” tutup ropiq.

Penulis : Muhammad Aidil 


Mengajar di SDN 10 Rasau Jaya , Mahasiswa KKL Kelompok Bintang Mas Tuai Apresiasi

Mengajar di SDN 10 Rasau Jaya , Mahasiswa KKL Kelompok Bintang Mas Tuai Apresiasi


Bintang Mas (lp2m.iainptk.ac.id), 6 Agustus 2024 – Kelompok Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 24 dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melaksanakan agenda penting di SDN 10 Rasau Jaya.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Agustus 2024, dengan lima mahasiswa KKL yang mengajar mata pelajaran Matematika pada pukul 08.00 WIB. Sebanyak 17 siswa turut berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar ini.

Kehadiran mahasiswa KKL mendapatkan sambutan hangat dari para siswa, yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti pelajaran. Meski demikian, ditemukan beberapa siswa yang masih mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, dan berhitung.

Walaupun secara umum para siswa dinilai pintar, terdapat kendala dalam kedisiplinan seragam, di mana sebagian besar siswa masih mengenakan sandal dan atribut sekolah yang tidak lengkap.

Selama waktu istirahat, banyak siswa terlihat berkeliaran di halaman tanpa mengenakan sepatu, menunjukkan perlunya perhatian lebih dalam penegakan kedisiplinan di sekolah tersebut.

Selain kegiatan belajar mengajar, para mahasiswa juga berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan siswa dan guru, menggali lebih dalam tentang kebutuhan dan tantangan yang dihadapi sekolah. 

Ketua kelompok KKL menyatakan rencana untuk mengadakan program lanjutan yang bertujuan membantu meningkatkan kemampuan dasar siswa, terutama dalam hal membaca, menulis, dan berhitung.

Kepala sekolah SDN 10 Rasau Jaya menyampaikan apresiasinya atas kedatangan mahasiswa KKL IAIN Pontianak. Beliau menyatakan kesiapan sekolah untuk menjadi tempat bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu mereka. 

"Kami sangat menerima kedatangan mahasiswa dan siap memberikan wadah sebagai tempat untuk mahasiswa mengaplikasikan ilmu di sekolah ini," ujarnya. Kepala sekolah juga berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan di SDN 10 Rasau Jaya.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi siswa, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa KKL dalam mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari. Kerja sama antara SDN 10 Rasau Jaya dan mahasiswa KKL diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi pendidikan di daerah tersebut.

Penulis : Nadia Afilyana


Struktur Organisasi LP2M

Formulir Kontak