LP2M IAIN PONTIANAK
Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Awali Program Kerja di SDN 16 Kubu

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Awali Program Kerja di SDN 16 Kubu


 Air Putih (lp2m.iainptk.ac.id) — Suasana hangat terasa sejak pagi di SD Negeri 16 Kubu, Desa Air Putih, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, saat rombongan mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak tiba untuk melakukan audiensi, Jumat (25/7/2025) pukul 08.04 WIB.

Dengan penuh semangat, para mahasiswa mengantarkan surat resmi sekaligus memperkenalkan program kerja yang akan mereka jalankan selama berada di desa tersebut. Rombongan disambut langsung oleh para guru di kantor sekolah yang terletak di RT/RW 10/5, Dusun Purworejo, dengan sambutan ramah dan senyum tulus.

“Kami sangat senang dan terbuka menerima kehadiran adik-adik mahasiswa KKL ini. Semoga kehadiran kalian bisa memberi warna baru dan semangat belajar bagi anak-anak di sini,” ujar salah satu guru sambil mempersilakan rombongan duduk.

Dalam audiensi tersebut, mahasiswa menyampaikan rencana kegiatan yang mencakup sosialisasi dan pengajaran di berbagai kelas. Para guru pun memberikan pesan dan nasihat penting, terutama dalam menghadapi karakter unik siswa-siswi SDN 16 Kubu yang dikenal penuh energi dan rasa ingin tahu.

“Kami siap belajar dan beradaptasi dengan suasana di sini. Semoga program yang kami jalankan bermanfaat untuk siswa, guru, dan masyarakat,” ungkap salah satu perwakilan mahasiswa KKL IAIN Pontianak.

Kunjungan ini menjadi langkah awal yang menandai dimulainya kerja sama antara mahasiswa KKL IAIN Pontianak dan SDN 16 Kubu. Harapannya, kegiatan yang akan berlangsung dapat menjadi jembatan ilmu dan inspirasi bagi generasi muda di Desa Air Putih.

Penulis : Kurniati

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Nikmati Sunset di Jembatan Gantung Kraton Kubu

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Nikmati Sunset di Jembatan Gantung Kraton Kubu


 Air Putih, 13 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Setelah menjalani berbagai kegiatan pengabdian dan pembelajaran bersama masyarakat Desa Air Putih, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak menyempatkan diri mengunjungi salah satu destinasi wisata ikonik di Kabupaten Kubu Raya, yaitu Jembatan Gantung Kraton Kubu. Kunjungan ini menjadi momen penyegar semangat sekaligus ajang mempererat kebersamaan antaranggota kelompok KKL.

Rombongan berangkat sore hari sekitar pukul 16.00 WIB, dengan perjalanan yang diwarnai canda tawa. Setibanya di lokasi, mereka disambut panorama sungai yang membentang tenang serta pemandangan alam asri di sekitar jembatan gantung. Hembusan angin sore menambah suasana santai dan damai.

Momen yang paling dinanti adalah saat matahari mulai condong ke barat. Sinar keemasan perlahan menyelimuti langit dan memantul indah di permukaan air sungai. Mahasiswa tak melewatkan kesempatan mengabadikan momen ini dengan berfoto bersama, menangkap siluet indah di bawah cahaya senja.

“Sungguh luar biasa. Ini pertama kalinya saya melihat sunset seindah ini langsung dari atas jembatan gantung,” ujar salah satu mahasiswa dengan senyum lebar. Beberapa mahasiswa lain memilih duduk santai di tepian jembatan, menikmati detik demi detik matahari tenggelam sambil berbincang ringan.

Selain sebagai rekreasi, kunjungan ini juga menjadi sarana untuk mengenal lebih dekat potensi wisata lokal di sekitar Desa Air Putih. Mahasiswa menilai Jembatan Gantung Kraton Kubu memiliki daya tarik wisata yang layak dipromosikan, terutama bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dan suasana senja di pedesaan.

Seiring turunnya malam, rombongan kembali ke desa dengan hati yang hangat dan pikiran yang segar. Kegiatan sederhana ini meninggalkan kesan mendalam, menjadi salah satu kenangan manis selama menjalani KKL di Desa Air Putih.

Dengan kunjungan ke Jembatan Gantung Kraton Kubu ini, mahasiswa KKL IAIN Pontianak tidak hanya membawa pulang foto-foto indah, tetapi juga pengalaman berharga tentang pentingnya menjaga dan mengapresiasi keindahan alam sebagai bagian dari kekayaan daerah.

Penulis : Cici Reza Mariyani

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Lakukan Audiensi dan Sosialisasi Ecoprint di SDN 18 Kubu

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Lakukan Audiensi dan Sosialisasi Ecoprint di SDN 18 Kubu


 Air Putih (lp2m.iainptk.ac.id) — Pada Jumat pagi, 25 Juli 2025, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak melakukan kunjungan audiensi ke SD Negeri 18 Kubu, yang beralamat di Dusun Margomulyo, RT 17/RW 9, Desa Air Putih, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Rombongan mahasiswa tiba sekitar pukul 07.26 WIB untuk mengantarkan surat resmi sekaligus memperkenalkan program kerja yang akan mereka laksanakan. Kedatangan ini disambut hangat oleh guru-guru di ruang kantor sekolah. Dalam suasana penuh keakraban, mahasiswa menjelaskan tujuan utama kunjungan, yaitu untuk mengajar serta menyosialisasikan Ecoprint, sebuah metode ramah lingkungan yang memanfaatkan bahan alami untuk mencetak motif pada kain.

Guru-guru SDN 18 Kubu merespons dengan positif dan memberikan dukungan penuh terhadap rencana kegiatan ini. Mereka menyampaikan rasa terima kasih atas inisiatif mahasiswa yang akan berbagi ilmu dan kreativitas kepada para siswa. Selain itu, pihak sekolah juga memberikan nasihat dan masukan berharga untuk mahasiswa selama pelaksanaan KKL di Desa Air Putih, terutama terkait cara menghadapi karakter dan semangat belajar anak-anak setempat.

Dengan kerja sama yang terjalin, diharapkan sosialisasi Ecoprint dan kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung lancar. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat nyata bagi siswa, tetapi juga menumbuhkan semangat kreatif dan kepedulian terhadap lingkungan di kalangan peserta didik SDN 18 Kubu.

Penulis : Kurniati

Perpisahan Penuh Haru: Mahasiswa KKL Air Putih IAIN Pontianak Akhiri Kebersamaan Mengajar di SDN 17 Kubu

Perpisahan Penuh Haru: Mahasiswa KKL Air Putih IAIN Pontianak Akhiri Kebersamaan Mengajar di SDN 17 Kubu

 

Air Putih, 13 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Dua minggu mungkin terasa singkat, namun meninggalkan jejak mendalam bagi mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak yang menuntaskan masa tugas mengajar di SDN 17 Kubu, Desa Air Putih.

Sejak hari pertama, mahasiswa disambut hangat oleh guru, siswa, dan masyarakat setempat. SDN 17 Kubu, yang berlokasi di Jalan Letjen Sutoyo, bukan hanya sekolah dengan fasilitas memadai dan masjid sebagai pusat kegiatan ibadah siswa, tetapi juga menjadi rumah kedua bagi mahasiswa selama menjalankan pengabdian.

Selama dua minggu, mahasiswa berbagi pengetahuan, bermain, dan belajar bersama siswa-siswi yang menunjukkan semangat belajar luar biasa. Setiap tatapan penuh rasa ingin tahu, senyum polos, dan tawa di sela pelajaran menjadi energi tersendiri bagi mahasiswa untuk mengajar dengan sepenuh hati.

Meski penuh kehangatan, perjalanan ini tidak tanpa tantangan. Karakteristik siswa yang beragam memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa. Mereka belajar bahwa mengajar bukan sekadar menyampaikan materi, tetapi juga membangun kedekatan, memahami, dan menginspirasi.

Pada hari terakhir, momen perpisahan membawa suasana haru yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Siswa-siswi memberikan hadiah sederhana sebagai tanda terima kasih. Tangis haru pecah, baik dari siswa maupun mahasiswa, menandakan ikatan yang terjalin selama pengabdian telah menjadi kenangan tak terlupakan.

“Kami datang untuk mengajar, tapi justru pulang dengan membawa banyak pelajaran hidup. Anak-anak di sini mengajarkan kami arti semangat, keikhlasan, dan kebersamaan,” ungkap salah satu mahasiswa KKL dengan mata berkaca-kaca.

Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa pengabdian tidak diukur dari lamanya waktu, melainkan dari kedalaman memberi dan menerima. Meskipun program KKL telah usai, kenangan indah dan semangat belajar di SDN 17 Kubu akan terus hidup dalam hati semua pihak yang terlibat.

Penulis : Kurniati

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak dan Warga Desa Bintang Mas Persiapkan Semarak HUT RI ke-80

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak dan Warga Desa Bintang Mas Persiapkan Semarak HUT RI ke-80

 

Bintang Mas, 9 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Suasana semangat kemerdekaan mulai terasa di Posko KKL Desa Bintang Mas. Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak bersama warga setempat tampak sibuk memasang bendera merah putih dan umbul-umbul untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80 yang jatuh pada 17 Agustus mendatang.

Kegiatan dimulai dengan membersihkan area sekitar posko, memastikan lingkungan siap untuk pemasangan bendera dan dekorasi. Setelah itu, mahasiswa dan warga bekerja sama dalam pemasangan tiang bendera serta pengibaran bendera merah putih. Semangat gotong royong terlihat jelas, dengan saling membantu demi menciptakan suasana yang meriah dan penuh rasa nasionalisme.

“Kami ingin posko ini bukan hanya menjadi tempat beraktivitas, tetapi juga simbol semangat perjuangan dan kebersamaan,” ujar salah satu mahasiswa KKL yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Selain pemasangan bendera, mahasiswa KKL bersama warga merencanakan rangkaian lomba serta kegiatan sosial menjelang perayaan 17 Agustus. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memeriahkan HUT RI, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, serta menanamkan rasa cinta tanah air kepada generasi muda di Desa Bintang Mas.

Persiapan yang dilakukan dengan penuh antusiasme ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kemerdekaan masih hidup di tengah masyarakat, dan kolaborasi antara mahasiswa serta warga dapat menciptakan momen perayaan yang hangat, meriah, dan berkesan.

Penulis : Ningsih

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Eksplorasi Potensi Daun Kait-Kait di Desa Air Putih: Herbal Langka Bernilai Tinggi dari Kalimantan

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Eksplorasi Potensi Daun Kait-Kait di Desa Air Putih: Herbal Langka Bernilai Tinggi dari Kalimantan


 Desa Air Putih, 13 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tidak hanya menjadi ajang pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, tetapi juga menjadi pintu masuk untuk mengenal lebih dekat potensi lokal yang sering luput dari perhatian. Inilah yang dilakukan oleh mahasiswa KKL IAIN Pontianak saat mengunjungi Desa Air Putih. Dalam kesempatan tersebut, mereka berkunjung ke rumah salah satu warga yang memiliki profesi unik: pencari daun kait-kait.

Profesi ini terbilang langka dan jarang dilakukan oleh kebanyakan orang, namun memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Daun kait-kait—dikenal secara ilmiah sebagai Uncaria acida (Hunt.) Roxb. atau di beberapa daerah disebut “Cakar Elang”—merupakan tanaman merambat khas Kalimantan yang tumbuh di hutan rimbun, terutama pada lahan gambut. Tumbuhan ini telah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional karena mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, indol, triterpen, flavonoid, dan fenilpropanoid yang memiliki khasiat antibakteri.

Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa berkesempatan menyaksikan secara langsung proses pengolahan daun kait-kait. Mulai dari pemetikan batang dan daun di hutan, pemotongan menjadi bagian-bagian kecil, hingga proses penjemuran yang memakan waktu sekitar empat hari. Setelah kering, daun-daun tersebut dikumpulkan dalam karung besar untuk dijual kepada perusahaan pengolah herbal. Harga jualnya yang relatif tinggi menjadikan daun kait-kait sebagai salah satu komoditas bernilai bagi masyarakat setempat.

Tak hanya belajar proses pengolahan, mahasiswa juga terlibat langsung membantu warga memilah dan membersihkan daun. Sambil bekerja, terjadi interaksi hangat antara mahasiswa dan warga, membahas tidak hanya soal daun kait-kait, tetapi juga kehidupan sehari-hari dan tantangan yang dihadapi pencari daun di lapangan.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKL IAIN Pontianak mendapatkan wawasan berharga tentang kekayaan hayati Kalimantan yang patut dilestarikan. Mereka menyadari bahwa sumber daya alam bukan hanya bagian dari lingkungan, tetapi juga sumber penghidupan dan warisan pengetahuan yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Kunjungan ini menjadi pengingat bahwa pengabdian kepada masyarakat tidak hanya berbicara soal memberikan ilmu, tetapi juga tentang mendengar, belajar, dan memahami kehidupan dari sudut pandang masyarakat lokal. Daun kait-kait hanyalah satu dari sekian banyak kekayaan alam Kalimantan yang menunggu untuk dikenal dunia.

Penulis : Kurniati

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Desa Air Putih Panen Pakis, Daun Ubi, dan Singkong: Belajar dari Kebersahajaan dan Kearifan Lokal

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Desa Air Putih Panen Pakis, Daun Ubi, dan Singkong: Belajar dari Kebersahajaan dan Kearifan Lokal

 

Desa Air Putih, 13 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Suasana pagi di Desa Air Putih begitu segar ketika mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak memulai aktivitas hari itu. Bersama warga setempat, mereka diajak terjun langsung mencari bahan pangan lokal seperti pakis, daun ubi, dan singkong yang nantinya akan diolah menjadi lauk makan siang bersama.

Perjalanan dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Langkah kaki menyusuri jalan setapak yang dikelilingi hamparan hijau sawah dan kebun warga, diiringi suara burung yang berkicau riang. Di lokasi pertama, mahasiswa memetik pucuk pakis muda yang tumbuh subur di tepian lahan basah. Warga mengajarkan cara memilih pucuk yang segar, berwarna hijau cerah, dan lentur—tanda siap diolah menjadi masakan lezat.

Perjalanan berlanjut ke kebun ubi milik warga. Dengan cekatan, mahasiswa memetik daun ubi muda yang masih lembut, sambil sesekali mendengar cerita warga tentang manfaat daun ubi yang kaya vitamin dan bisa diolah menjadi berbagai hidangan, mulai dari sayur bening hingga tumisan pedas. Tak lupa, beberapa mahasiswa mencoba menggali umbi singkong di lahan yang tanahnya gembur. Tangan kotor oleh lumpur tak menjadi masalah, justru memunculkan tawa dan rasa kebersamaan.

Setelah hasil panen terkumpul, rombongan kembali ke rumah warga untuk membersihkan bahan-bahan tersebut. Aroma wangi dari dapur mulai tercium saat pakis ditumis dengan sambal terasi, daun ubi dimasak gulai santan, dan singkong direbus untuk camilan. Semua proses dilakukan secara gotong royong, mulai dari memotong bahan, menyalakan tungku, hingga menyiapkan meja makan.

“Ini bukan sekadar mencari bahan makanan, tapi juga belajar menghargai proses dari ladang hingga meja makan,” ujar salah satu mahasiswa. Sementara itu, warga mengaku senang bisa berbagi pengalaman dan kebersamaan dengan para mahasiswa yang dianggap seperti keluarga sendiri.

Santap siang bersama menjadi penutup kegiatan yang penuh makna. Dengan menu sederhana hasil panen sendiri, suasana makan terasa lebih nikmat dan hangat. Tawa dan obrolan ringan mengalir, menandakan ikatan kebersamaan antara mahasiswa KKL dan warga semakin erat.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKL IAIN Pontianak di Desa Air Putih tidak hanya menjalankan pengabdian, tetapi juga memperoleh pelajaran berharga tentang kearifan lokal, kesederhanaan hidup, dan pentingnya menjaga hubungan baik antara manusia dan alam. Dari pakis, daun ubi, hingga singkong, tersimpan cerita tentang kerja sama, rasa syukur, dan makna kebersamaan yang tak ternilai.

Penulis : Rasid Husni Raisya


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Pelajari Potensi Lokal Akar Pakis di Desa Air Putih

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Pelajari Potensi Lokal Akar Pakis di Desa Air Putih


 Desa Air Putih, 13 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL), mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang sedang mengabdi di Desa Air Putih melakukan kunjungan langsung ke rumah warga yang berprofesi sebagai pencari akar pakis. Kegiatan ini menjadi momen penting untuk memperkenalkan potensi lokal yang memiliki nilai ekonomi tinggi sekaligus manfaat kesehatan yang diakui.

Sejak pagi, mahasiswa telah berkumpul di balai desa sebelum bersama-sama menuju lokasi tempat warga memproses akar pakis. Suasana akrab langsung terasa saat rombongan disambut hangat oleh warga setempat. Senyum ramah dan sapaan bersahabat menjadi pembuka kunjungan yang penuh makna ini.

Di lokasi, mahasiswa berkesempatan menyaksikan secara langsung proses pencarian, pembersihan, hingga pengolahan akar pakis. Akar yang baru dipanen dibersihkan dari bulu-bulu halus yang menempel pada batangnya dengan cara dikikis perlahan menggunakan pisau tajam agar tetap utuh. Selanjutnya, akar dipotong sesuai ukuran standar permintaan pembeli, kemudian dijemur selama empat hari di bawah sinar matahari hingga kering, sebelum dijual kepada perusahaan yang mengolahnya menjadi bahan dasar obat herbal tradisional.

Menurut salah satu warga, akar pakis memiliki manfaat untuk membantu pengobatan berbagai keluhan kesehatan, mulai dari menjaga daya tahan tubuh hingga membantu penyembuhan penyakit tertentu. Permintaan terhadap bahan ini cukup stabil, sehingga menjadi sumber penghasilan penting bagi masyarakat.

Dalam sesi dialog santai, mahasiswa menggali informasi mengenai tantangan yang dihadapi para pencari akar pakis, seperti cuaca yang tidak menentu, keterbatasan lahan, dan fluktuasi harga jual di pasaran. Di sisi lain, peluang pengembangan usaha masih terbuka, terutama melalui pengolahan lebih lanjut atau promosi yang tepat agar pasar semakin luas.

Koordinator KKL Desa Air Putih menyampaikan bahwa kunjungan ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa. “Kami tidak hanya belajar tentang proses dan manfaat akar pakis, tetapi juga mempelajari bagaimana masyarakat menjaga kearifan lokal, mengelola sumber daya alam, dan memanfaatkannya untuk kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, KKL IAIN Pontianak di Desa Air Putih bukan sekadar pengabdian, tetapi juga wahana pembelajaran lapangan. Mahasiswa diajak melihat praktik tradisional yang telah diwariskan turun-temurun, sekaligus memahami nilai ekonomi dan budaya yang terkandung di dalamnya.

Harapannya, kunjungan semacam ini dapat terus dilakukan di masa mendatang, sehingga hubungan antara perguruan tinggi dan masyarakat semakin erat, serta potensi lokal seperti akar pakis dapat lebih dikenal dan dikembangkan untuk kesejahteraan bersama.

Penulis : Kurniati

Mahasiswa KKL Dampingi Pembelajaran Al-Qur’an di TPA Dusun Merak

Mahasiswa KKL Dampingi Pembelajaran Al-Qur’an di TPA Dusun Merak


 Desa Sungai Kakap, 12 Agustus 2025 — Pukul 12.15 WIB, Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) melaksanakan kegiatan pendampingan belajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Dusun Merak. Kegiatan diawali dengan pembacaan doa bersama, sebagai pembuka kegiatan agar suasana belajar menjadi khidmat dan tenang.

Setelah doa bersama, kegiatan dilanjutkan dengan pembelajaran membaca Al-Qur’an yang dipandu oleh guru TPA, dibantu secara aktif oleh mahasiswa KKL. Para santri terlihat antusias dalam melafalkan ayat-ayat suci dan memperbaiki tajwid mereka sesuai arahan yang diberikan. Mahasiswa KKL tidak hanya membantu secara teknis, tetapi juga membimbing santri dengan pendekatan yang interaktif sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

Kehadiran mahasiswa KKL di TPA Dusun Merak diharapkan mampu meningkatkan kemampuan para santri dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, sekaligus memberikan dukungan kepada guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan efektif. Proses pembelajaran ini juga menunjukkan bagaimana kolaborasi antara mahasiswa dan tenaga pengajar di tingkat desa dapat memperkuat pendidikan agama bagi generasi muda.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa KKL dalam mendukung pendidikan agama di tingkat desa, sekaligus membangun hubungan positif antara mahasiswa dan masyarakat setempat. Dengan pendampingan yang konsisten, diharapkan santri TPA Dusun Merak semakin terampil membaca Al-Qur’an dan termotivasi untuk terus meningkatkan pemahaman serta kecintaan mereka terhadap kitab suci.

Penulis : Reza Anugraha Ansyari

Mahasiswa KKL Desa Sungai Kakap Dampingi Pembelajaran Al-Qur’an di TPA Dusun Merpati

Mahasiswa KKL Desa Sungai Kakap Dampingi Pembelajaran Al-Qur’an di TPA Dusun Merpati


 Sungai Kakap, 12 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Pukul 18.15 WIB, Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kelompok 47 Desa Sungai Kakap melaksanakan kegiatan mengajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Dusun Merpati. Kegiatan diawali dengan Sholat Magrib berjamaah di Masjid Nurul Iman Dusun Merpati, dilanjutkan dengan pembelajaran membaca Al-Qur’an.

Mahasiswa aktif mengoreksi bacaan santri, memperbaiki tajwid, serta membantu meningkatkan kelancaran membaca mereka. Setelah sesi membaca Al-Qur’an selesai, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipandu mahasiswa KKL dan diikuti seluruh santri.

Selain mengaji, mahasiswa juga menyampaikan cerita nabi secara sederhana dan interaktif, sehingga santri antusias mendengarkan dan aktif bertanya. Kegiatan ditutup dengan Sholat Isya berjamaah, di mana mahasiswa bersama santri melaksanakan adzan, sholawat, dan memimpin imam dengan penuh khidmat.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa KKL dalam mendukung pendidikan agama dan membina karakter islami generasi muda di Desa Sungai Kakap.

Penulis : Reza Anugraha Ansyari

Ad Placement

Formulir Kontak