LP2M IAIN PONTIANAK
Mahasiswa KKL Kelompok 44 Gelar Audiensi dengan Kapolsek Segedong

Mahasiswa KKL Kelompok 44 Gelar Audiensi dengan Kapolsek Segedong


Segedong (lp2m.iainptk.ac.id) Senin, 29 Juli 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kelompok 44 melakukan kunjungan silaturahmi ke Kapolsek Segedong, Ipda Lodrik, untuk memperoleh bimbingan terkait keamanan selama pelaksanaan kegiatan KKL di Desa Parit Bugis. Pertemuan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan mahasiswa di lapangan.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolsek Ipda Lodrik memberikan arahan penting kepada mahasiswa. Ia menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan menghindari keributan selama kegiatan berlangsung. 

“Kalian harus memastikan tidak ada keributan saat kegiatan di desa kami. Salah satu permasalahan yang perlu diperhatikan adalah maraknya kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan oleh kebiasaan warga membuka lahan dengan cara membakar yang tidak dijaga hingga menyebabkan kebakaran hutan di daerah lain,” ujar Ipda Lodrik.

Kapolsek Lodrik, yang baru menjabat di Segedong setelah sebelumnya bertugas di Mempawah Hilir, juga memberikan pesan kepada mahasiswa agar dapat beradaptasi dengan masyarakat setempat. 

“Cobalah untuk beradaptasi dengan masyarakat desa tempat kalian melaksanakan KKL. Selama kalian tidak melanggar hukum, semuanya akan baik-baik saja. Kalian kan mahasiswa, harusnya bisa menjaga diri,” tambahnya.

Ketua Kelompok 44, Hidayatul Rizki, menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan audiensi dan bimbingan yang diberikan oleh Kapolsek. 

“Alhamdulillah, kegiatan hari ini berjalan sesuai harapan kami. Kami mendapatkan berbagai pesan dan arahan dari Bapak Kapolsek yang sangat berguna untuk pelaksanaan kegiatan KKL kami ke depannya,” ujar Hidayatul Rizki.

Dengan adanya arahan tersebut, mahasiswa KKL diharapkan dapat menjalankan kegiatan mereka dengan lebih baik dan aman, serta berkontribusi positif bagi masyarakat Desa Parit Bugis.

Penulis: Julia Dwiyanti 


Senam Pagi dan Bersih-Bersih Posko Warnai Kegiatan Mahasiswa KKL Kelompok 44

Senam Pagi dan Bersih-Bersih Posko Warnai Kegiatan Mahasiswa KKL Kelompok 44


Segedong (lp2m.iainptk.ac.id) - Pagi yang cerah di Desa Segedong, Mempawah dimulai dengan semangat sehat dari mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kelompok 44. Pada hari Minggu, 4 Agustus 2024, kegiatan dimulai dengan senam pagi bersama di depan posko, diikuti dengan bersih-bersih area posko sebagai bagian dari upaya menjaga kebersihan dan kesehatan.

Setelah senam pagi, mahasiswa KKL dibagi tugas sesuai dengan jenis kelamin. Kelompok laki-laki fokus pada pembersihan area kuburan yang rumputnya telah panjang, sementara kelompok perempuan membersihkan posko. Pembersihan mencakup semua area, termasuk lantai atas, bawah, dapur, dan beberapa mahasiswa juga bertugas memasak.

Usai kegiatan pembersihan, para mahasiswa melanjutkan hari dengan jalan santai sambil mencari sarapan pagi di sekitar posko. Beberapa mahasiswa memilih untuk tetap di posko dan meminta teman-teman mereka untuk membelikan sarapan. Setelah sarapan, mahasiswa melanjutkan kegiatan pribadi seperti mencuci pakaian.

Ketua Kelompok 44, Hidayatul Rizki, mengungkapkan rasa syukurnya atas kelancaran kegiatan hari ini. 

"Alhamdulillah, kegiatan senam pagi dan bersih-bersih posko hari ini sesuai dengan harapan kami. Semoga kegiatan ini dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi semua," ujar Hidayatul Rizki. 

Kegiatan ini tidak hanya mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong mahasiswa KKL, tetapi juga menunjukkan komitmen mereka untuk berkontribusi positif bagi masyarakat setempat.

Penulis :Julia Dwiyanti


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Aktif dalam Pengajian Subuh di Desa Pematang Tujuh

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Aktif dalam Pengajian Subuh di Desa Pematang Tujuh


Pematang Tujuh (lp2m.iainptk.ac.id) Jumat, 2 Agustus 2024 – Dalam upaya mempererat silaturahmi dan memahami kehidupan masyarakat desa, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak berpartisipasi aktif dalam kegiatan keagamaan di Desa Pematang Tujuh. Salah satu bentuk partisipasi mereka adalah mengikuti pengajian subuh bersama warga desa setiap hari Jumat.

Kehadiran mahasiswa KKL dalam pengajian ini disambut hangat oleh masyarakat setempat. Mereka tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga berinteraksi dengan warga, khususnya ibu-ibu pengajian. Mahasiswa KKL turut mendengarkan ceramah agama yang disampaikan oleh salah satu ibu setempat serta berdiskusi mengenai berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

"Ini adalah kesempatan berharga bagi kami untuk belajar lebih dalam tentang nilai-nilai agama dan budaya setempat," ungkap salah seorang mahasiswa KKL.

Kegiatan ini juga memperlihatkan keaktifan mahasiswa dalam membangun hubungan yang erat dengan masyarakat dan menunjukkan komitmen mereka dalam menjalankan program KKN dengan penuh dedikasi.

Melalui partisipasi dalam pengajian subuh ini, mahasiswa KKN berharap dapat memperdalam pemahaman tentang kehidupan masyarakat desa dan menguatkan tali silaturahmi dengan warga Pematang Tujuh.

Penulis : Tim PDD 


Menikmati Keindahan Alam Desa Merarai Satu: Pesona Sawah Sri dan Sunset yang Memukau

Menikmati Keindahan Alam Desa Merarai Satu: Pesona Sawah Sri dan Sunset yang Memukau


Merarai satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada hari Kamis, 1 Agustus 2024, kelompok KKL dari IAIN Pontianak berjalan menyusuri Desa Merarai Satu dan menemukan persawahan luas yang indah milik Sri. Desa ini memang dikenal dengan pemandangan alamnya yang memukau, dan hari itu, kami berkesempatan untuk menikmati salah satu keajaiban alamnya.

Saat tiba di persawahan milik Sri, kami disambut dengan keramahan yang luar biasa.  Sri tidak keberatan jika kami mampir ke sawahnya. 

"Sering-sering main ke sawah aja gapapa nak, kalau musim hujan lebih bagus lagi, lebih hijau nak," ujarnya dengan senyum hangat. Ucapan tersebut menambah kenyamanan dan keakraban kami dengan penduduk setempat.

Kami tiba di sawah pada pukul 17.00 sehingga bisa menikmati sunset yang menakjubkan di tempat itu. Sinar matahari sore yang mulai tenggelam menciptakan pantulan cahaya emas di atas permukaan air sawah, membuat pemandangan semakin indah dan mempesona.

Angin sepoi-sepoi yang bertiup menambah kesejukan suasana sore itu, membuat kami merasa betapa beruntungnya dapat menikmati keindahan alam di desa ini.

Hana, salah satu anggota KKL, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. "Sawahnya cantik banget, bersyukur dapat daerah KKL di desa secantik ini," ucapnya dengan penuh semangat. 

Keindahan alam yang kami temukan di Desa Merarai Satu bukan hanya menjadi hiburan semata, tapi juga memberi kami pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga dan menghargai alam sekitar.

Perjalanan singkat kami di sawah Sri memberikan kesan mendalam yang tak terlupakan. Keindahan alam yang kami saksikan menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, dan Desa Merarai Satu adalah salah satu permatanya.

Pengalaman ini mengingatkan kami akan pentingnya menjaga kelestarian alam demi generasi mendatang. Desa Merarai Satu tidak hanya menawarkan pemandangan yang menakjubkan, tetapi juga kehangatan dan keramahan warganya yang membuat kami merasa seperti di rumah sendiri.

Penulis : Siti Farida


Kebakaran Hutan di Kecamatan Sungai Kakap: Mandok Diduga Jadi Penyebab Utama

Kebakaran Hutan di Kecamatan Sungai Kakap: Mandok Diduga Jadi Penyebab Utama


Kubu Raya (lp2m.iainptk.ac.id) – Rabu, 31 Juli 2024 pukul 13.30 WIB terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Punggur Kecil, Parit Rintis Baru, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Menurut informasi dari tim yang turun ke lokasi kejadian, sumber api tidak diketahui berasal dari mana.

Proses pemadaman api di sejumlah titik dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD Sungai Kakap, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), KAPOLDA Sungai Kakap, DAMKAR Punggur Kecil, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), TNI, dan MPA (Masyarakat Peduli Api). 

“Ada 3 penyebab utama dari terjadinya kebakaran lahan, yaitu; gesekan dari dedauan kering, puntung rokok dari para pemancing, dan mandok. Jadi, kami dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) fokus membasahi tanah-tanah di sekitar area yang akan dilewati api, untuk mencegah penyebaran api yang menjalar ke dalam tanah” ujar salah satu orang dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Diar.

Diar mengatakan jika kebakaran sudah tedeteksi pada pukul 08.00  WIB namun berbentuk asap-asap kecil, kemudian pemadaman dilakukan pada pukul 13.30 WIB setelah ditemukan titik api sebenarnya. Setelah diobservasi kemungkinan terjadinya kebakaran lahan ada 3, yaitu; gesekan dari daun-daun yang kering, puntung rokok dari para pemancing, dan mandok. 

Mandok merupakan sebuah kegiatan berkebun yang umumnya dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Sungai Kakap yaitu sebuah kegiatan membakar dari sisa hasil berkebun seperti rumput, ranting, dan sampah-sampah lainnya. Dari ketiga faktor penyebab kebakaran lahan diatas mandok merupakan hal yang paling memungkinkan menjadi sebab kebakaran lahan tersebut, api dari aktivitas mandok yang tidak dijaga atau diawasi menyebar luas hingga menjadi kebakaran lahan yang cukup besar sampai menyentuh angka 4-5 hektare. 

Hal itu diperkuat oleh adanya 3-4 titik api utama yang tersebar di pinggir lahan perkebunan dan juga adanya jalur jalan setapak di lahan perkebunan tersebut. Proses pemadaman api berlangsung sekitar 4 jam pemadaman, pada aktivitas pemadaman ada beberapa faktor yang menjadi penghambat proses pemadaman salah satunya adalah sumber air yang susah dijangkau.

“Sumber air yang sulit dijangkau menjadi tantangan utama dalam proses pemadaman api, pada awal terdeteksinya kebakaran di pukul 13.00 WIB kondisi sungai masih surut sehingga memaksa tim pemadam untuk menunda proses pemadaman tersebut. Kemudian struktur tanah gambut juga menjadi tantangan tersendiri bagi petugas pemadam kebakran, kadang api yang tampaknya sudah padam namun didalam tanah masih terdapat bara api sampai 1 meter kebawah” ujarnya.

Pada proses awal pemadaman kondisi sungai atau parit masih surut sihingga menyulitkan para petugas untuk memadamkan api, air yang disedot menggunakan mesin adalah campuran air dengan lumpur yang akhirnya memaksa para petugas untuk menunda proses pemadaman. Pada umumnya kebakaran yang terjadi di struktur tanah gambut adalah Above Ground Fire, yaitu kebakaran yang terjadi tidak hanya pada permukaan tanah namun sampai pada dalam tanah dikedalaman 1 meter kebawah. 

Penulis : Rizky dan Husein


Mahasiswa KKL Kelompok 49 Sintang Mengajar di TPQ Madrasah Diniyah, Dusun Senirak

Mahasiswa KKL Kelompok 49 Sintang Mengajar di TPQ Madrasah Diniyah, Dusun Senirak


Senirak (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada hari ini, Kamis 1 Agustus 2024, Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 49 dari IAIN Pontianak melaksanakan kegiatan mengajar di TPQ Madrasah Diniyah yang terletak di Dusun Senirak, Desa Merarai Satu. TPQ ini merupakan salah satu pusat pendidikan agama Islam di desa tersebut dengan jumlah santri sekitar 40 orang, mayoritas adalah perempuan.

Kegiatan sehari-hari santri TPQ Madrasah Diniyah meliputi tulis-menulis huruf Hijaiyah dan mengaji Iqro serta Alquran. Selain itu, pada hari-hari tertentu, mereka juga mendapatkan materi tambahan seperti hafalan shalat dan doa sehari-hari. Dengan bimbingan yang intensif, santri di sini diharapkan dapat menguasai bacaan Alquran dan memahami ajaran Islam dengan baik.

Kehadiran mahasiswa KKL dari IAIN Pontianak disambut dengan antusias oleh para santri dan ustadzah TPQ. Tika, selaku ustadzah di TPQ Madrasah Diniyah, menyatakan kegembiraannya atas kedatangan mahasiswa KKL. "Saya senang, karena kalian bisa bantu-bantu saya jika saya berhalangan hadir. Apalagi sekarang lagi sibuk-sibuknya 17 Agustus," ungkap Tika.

Mahasiswa KKL tidak hanya membantu dalam proses pembelajaran, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan di TPQ. Mereka membantu santri dalam menulis huruf Hijaiyah, membaca Iqro, dan mengaji Alquran. Kehadiran mahasiswa ini memberikan semangat baru dan motivasi bagi para santri untuk belajar lebih giat lagi.

Kegiatan mengajar di TPQ ini merupakan salah satu program kerja mahasiswa KKL yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam bidang pendidikan agama Islam di Desa Merarai Satu. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan kualitas pendidikan agama di desa tersebut dapat meningkat, dan para santri dapat memperoleh ilmu yang lebih luas.

Mahasiswa KKL juga mendapatkan pengalaman berharga dalam mengajar dan berinteraksi dengan masyarakat setempat. Mereka belajar untuk memahami kebutuhan pendidikan di daerah pedesaan dan berusaha memberikan solusi terbaik.

Penulis : Siti Farida 


KKL Kelompok 18 Bantu Budidaya Timun di Desa Punggur Kecil

KKL Kelompok 18 Bantu Budidaya Timun di Desa Punggur Kecil


Punggur Kecil (lp2m.iainptk.ac.id) - Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kelompok 18 mahasiswa IAIN Pontianak berpartisipasi membantu masyarakat dalam budidaya timun desa Punggur Kecil Jalan Parit Rintis Baru Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan ini adalah salah satu program kerja KKL yang bertujuan untuk membantu aktivitas pertanian masayarakat. (31/7/2024).

Sebagian besar masyarakat Desa Punggur Kecil khususnya di jalan Rintis Baru mengelola berbagai macam tanaman, di antaranya ialah kangkung, sayur bayam, singkong, tomat, mentimun, nanas, jagung dan padi. Cara bertani mereka ialah dengan cara tumpang sari, yakni mengombinasikan dua jenis tanaman. Seperti menanam timun dengan jahe.

Hasan, salah satu warga desa Punggur Kecil sudah 30 tahun berkecimpung dalam dunia pertanian memanfaatkan lahan miliknya untuk menanam timun. Proses penanaman yang dilakukan ialah tanam benih langsung. 

Sebelum menanan benih timun, Hasan terlebih dahulu membuat bedengan dengan ukuran panjang 30 meter dan lebar 20 meter sebanyak 20 bedeng. Bedengan adalah gundukan tanah yang terdapat pada lahan budidaya tanaman hortikultura. 

Setelah membuat bedengan, Hasan melakukan penyemaian menggunakan abu bakar, setelah itu, Hasan membuat lubang dengan ukuran 40-50 cm, dalam satu lubang diisi dengan satu hingga dua biji. 

“Kita membuat bedengan dengan ukuran panjang 30 meter dan lebar 20 meter sebanyak 20. Setelah itu kita melakukan penyemaian dengan abu yang sudah dibakar. kemudian membuat lubang 40 sampai 50 cm. Satu lubang itu satu biji atau dua biji. Mengapa ada yang ditanam dua dan ada yang ditanam satu, takutnya tidak ada yang tumbuh,” Jelas Hasan

Saat berumur satu minggu tanaman timun itu mulai tumbuh, Hasan melakukan pemupukan awal yakni menggunakan tanah yang sudah dibakar, kotoran ayam dan pupuk MPK yang digabung menjadi satu. Pupuk MPK berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar dan pembungaan serta mencegah kerontokan bunga dan buah. 

Apabila ada tanaman yang mati atau gagal tumbuh, maka Hasan melakukan penyulaman ulang dengan benih baru. Pada minggu kedua, setelah pemupukan, Hasan melakukan pembumbunan untuk memperkuat berdirinya batang dan perakaran tanaman timun. 

Proses pembumbunan ini diiringi dengan sanitasi lahan yakni pembersihan rumput disekitar tanaman. Selanjutnya untuk pemeliharaan tanaman timun dari hama, Hasan melakukan penyemprotan dan penyiraman seminggu dua kali menggunakan racun insektisida.

“Jadi setelah beberapa hari, satu minggu kemudian, itukan mulai tumbuh lalu kite pupuk. Pada minggu kedua kita kasi abu bakar atau kotoran ayam dan kita gabungkan dengan pupuk MPK, baru kita dibumbun, diambilkan tanah. Supaye ndak ade ulat dalam seminggu dua kali kita racun menggunakan racun insektisida biar tidak kena hama sampai panen,” ucapnya

Saat berumur 35 hari timun sudah mulai panen. Panen berlangsung selama 15 hari dan dapat dilakukan secara bertahap, umumnya dilakukan setiap dua hari sekali. Pada panen awal, Hasan menghasilkan 3 karung timun dengan kisaran 150 kilogram. Panen kedua dan ketiga mencapai 200 hingga 250 kilogram.

“Untuk panen itu 35 hari udah mulai panen. Masa panen sendiri bisa sampai 15 hari dan dilakukan sertiap dua hari sekali. Saat panen pertama itu bisa mencapai 3 karung atau sekitar 150 kilogram. Panen kedua sampai panen kelima itu bisa 200 hingga 250 kilogram. Kalau lahannya itu lembab, bisa mencapai belasan kali kita panen.” Jelas Hasan

Hasan mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa KKL Kelompok 18 yang sudah membantu dalam proses penanaman timun dilahan miliknya.

“Terimakasih kalian telah membantu walaupun kalian masih belajar tapi bisa meringankan kami untuk dalam kegiatan pertanian. Walaupun kalian bukan jurusan pertanian kami bangga dengan kalian karena kalian tidak merasa malu, kami ucapkan terimakasih atas bantuan kalian.” Ungkapnya

Penulis: Qudsiyah


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Ikuti Apel Pagi di Kantor Desa Sayang Sedayu

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Ikuti Apel Pagi di Kantor Desa Sayang Sedayu


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada tanggal 30 Juli 2024, mahasiswa dari IAIN Pontianak yang sedang menjalani Kuliah Kerja Lapangan (KKL) turut serta dalam kegiatan apel pagi bersama perangkat Desa Sayang Sedayu. Acara ini merupakan bagian dari program integrasi antara mahasiswa dan perangkat desa setempat dalam rangka meningkatkan keterlibatan sosial serta mempererat hubungan antara mahasiswa dan komunitas lokal.

Apel pagi tersebut diadakan di lapangan Desa Sayang Sedayu, yang dihadiri oleh 8 mahasiswa KKL dari berbagai program studi. Mereka hadir dengan semangat dan antusiasme untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan komunitas.

Kepala Desa Sayang Sedayu,Ruhanas menyambut baik kehadiran mahasiswa dan berharap kerjasama antara mahasiswa dan desa dapat terus berlanjut untuk mendorong kemajuan bersama. 

"Kami sangat mengapresiasi partisipasi mahasiswa dalam kegiatan ini. Ini adalah langkah positif untuk membangun sinergi antara generasi muda dan kami sebagai pemerintah desa,"ucapnya.

Acara apel pagi diakhiri dengan sesi diskusi terbuka antara mahasiswa dan kepala desa tentang berbagai isu lokal serta rencana ke depan untuk lebih mengintegrasikan program-program pembangunan bersama. Mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi berkelanjutan yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan Desa Sayang Sedayu.

Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dalam konteks kehidupan nyata di lapangan.

Penulis : Tiara


Jalin Silaturahmi Dengan Pengurus Mesjid: Mahasiswa KKL Selakau Tua adakan Kultum Setelah Maghrib

Jalin Silaturahmi Dengan Pengurus Mesjid: Mahasiswa KKL Selakau Tua adakan Kultum Setelah Maghrib


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Kelompok 40 Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Selakau Tua adakan kultum di Mesjid Baitul Mu’minin Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Rabu (31/07/2021).

Guna menghidupkan suasana maghrib, mahasiswa KKL kelompok 40 adakan kultum ba’da maghrib yang dihadiri oleh jamaah masjid dan pengurus masjid Baitul Mu’minin. Kegiatan kultum memberikan dampak positif bagi jama’ah masjid Baitul Mu’minin dikarenakan sebelumnya tidak pernah ada kegiatan seperti ini. 

Pengurus masjid memberikan keterbukaan untuk mahasiswa kkl yang ingin mengadakan kegiatan keagamaan di masjid Baitul Mu’minin.

Sukiran selaku pengurus masjid mengatakan “Kami pengurus masjid memberikan keterbukaan untuk mahasiswa kkl untuk mengadakan kegiatan keagamaan dan meraimaikan masjid tercinta kita ini” tutur beliau.

Mahasiswa tersebut senang mendengar ungkapan yang disampai kan beliau. Dikarena hal tersebut sudah menjadi background bagi mahasiswa yang berkuliah di kampus Islam. Pengurus masjid juga berharap dengan adanya mahasiswa KKL ini bisa menggantikan posisi mereka kelak dan agar masjid diramaikan oleh mereka yang muda sehingga mental pemimpin mereka menjadi terbentuk hingga masa yang akan datang.

Pengurus masjid juga berharap kegiatan kultum yang diadakan mahasiswa bisa berkelanjutan. 

Asnadi selaku imam di masjid Baitul mu’minin menyampaikan “Kami berharap kegiatan kultum ini tetap berlanjut, selain menambah pengetahuan jama’ah juga melatih mental anak muda yang maju menjadi imam, khatib dan lain-lainnya” ucap beliau

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL Selakau Tua Latih Siswa SMPN 2 Selakau Timur Untuk Persiapan School Meeting

Mahasiswa KKL Selakau Tua Latih Siswa SMPN 2 Selakau Timur Untuk Persiapan School Meeting


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 melakukan kolaborasi dengan salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) 02 Selakau Timur di Selakau Tua dalam rangka meningkatkan efektivitas pembelajaran dan mengasah kemampuan siswa di bidang non akademik khusunya di Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Rabu (31/07/2024).

Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang mengikuti kegiatan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) Kelompok 40 menjadi bagian dari penyeleksian siswa SMP 02 Selakau timur dalam ajang yang sebentar lagi diselenggarakan yakni perlombaan antar tingkat SMP sederajat di Desa Selakau Timur.

Penyeleksian dalam Lomba Lomba seperti lomba menyanyi, Badminton, Volly, Estafet Lari, Dan Lain Lain. Kepala Sekolah SMP 02 Selakau Timur Sujianto juga berharap besar kepada mahasiswa untuk membantu dalam memajukan kependidikan dengan berbasis keislaman yang dimana sudah diprogram kerjakan oleh nya sedari lama dan masih belum bisa direalisasikan. 

Tentu nya ada yang memang sudah menjadi kesan yang mana beliau menyampaikan “meskipun sekolah negeri tapi saya perlu menerapkan hal hal religius kepada siswa siswa saya, seperti memberi pengajaran kepada anak anak untuk diajarkan cara berkhutbah agar bisa diimpor kemasyarakat secara langsung dan melakukan kegiatan rutin dalam membersihkan masjid yang tidak pernah bisa direalisasikan oleh kami” tuturnya. 

Maka dari itu harapan dari Sujanto selaku Kepala Sekolah SMP 02 Selakau Timur beliau menyampaikan “adanya adik adik mahasiswa untuk bisa membantu dalam bidang seperti itu terlebih lagi untuk meyakinkan siswa siswa tentang keislaman dengan ilmu ilmu yang sudah didapatkan dalam jenjang Pendidikan Perkuliahan di IAIN Pontianak sangat membantu sekali” tutup sujianto.

Penulis : Muhammad Aidil


Ad Placement

Formulir Kontak