LP2M IAIN PONTIANAK
Menikmati Keindahan Alam Desa Merarai Satu: Pesona Sawah Sri dan Sunset yang Memukau

Menikmati Keindahan Alam Desa Merarai Satu: Pesona Sawah Sri dan Sunset yang Memukau


Merarai satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada hari Kamis, 1 Agustus 2024, kelompok KKL dari IAIN Pontianak berjalan menyusuri Desa Merarai Satu dan menemukan persawahan luas yang indah milik Sri. Desa ini memang dikenal dengan pemandangan alamnya yang memukau, dan hari itu, kami berkesempatan untuk menikmati salah satu keajaiban alamnya.

Saat tiba di persawahan milik Sri, kami disambut dengan keramahan yang luar biasa.  Sri tidak keberatan jika kami mampir ke sawahnya. 

"Sering-sering main ke sawah aja gapapa nak, kalau musim hujan lebih bagus lagi, lebih hijau nak," ujarnya dengan senyum hangat. Ucapan tersebut menambah kenyamanan dan keakraban kami dengan penduduk setempat.

Kami tiba di sawah pada pukul 17.00 sehingga bisa menikmati sunset yang menakjubkan di tempat itu. Sinar matahari sore yang mulai tenggelam menciptakan pantulan cahaya emas di atas permukaan air sawah, membuat pemandangan semakin indah dan mempesona.

Angin sepoi-sepoi yang bertiup menambah kesejukan suasana sore itu, membuat kami merasa betapa beruntungnya dapat menikmati keindahan alam di desa ini.

Hana, salah satu anggota KKL, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. "Sawahnya cantik banget, bersyukur dapat daerah KKL di desa secantik ini," ucapnya dengan penuh semangat. 

Keindahan alam yang kami temukan di Desa Merarai Satu bukan hanya menjadi hiburan semata, tapi juga memberi kami pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga dan menghargai alam sekitar.

Perjalanan singkat kami di sawah Sri memberikan kesan mendalam yang tak terlupakan. Keindahan alam yang kami saksikan menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, dan Desa Merarai Satu adalah salah satu permatanya.

Pengalaman ini mengingatkan kami akan pentingnya menjaga kelestarian alam demi generasi mendatang. Desa Merarai Satu tidak hanya menawarkan pemandangan yang menakjubkan, tetapi juga kehangatan dan keramahan warganya yang membuat kami merasa seperti di rumah sendiri.

Penulis : Siti Farida


Kebakaran Hutan di Kecamatan Sungai Kakap: Mandok Diduga Jadi Penyebab Utama

Kebakaran Hutan di Kecamatan Sungai Kakap: Mandok Diduga Jadi Penyebab Utama


Kubu Raya (lp2m.iainptk.ac.id) – Rabu, 31 Juli 2024 pukul 13.30 WIB terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Punggur Kecil, Parit Rintis Baru, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Menurut informasi dari tim yang turun ke lokasi kejadian, sumber api tidak diketahui berasal dari mana.

Proses pemadaman api di sejumlah titik dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD Sungai Kakap, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), KAPOLDA Sungai Kakap, DAMKAR Punggur Kecil, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), TNI, dan MPA (Masyarakat Peduli Api). 

“Ada 3 penyebab utama dari terjadinya kebakaran lahan, yaitu; gesekan dari dedauan kering, puntung rokok dari para pemancing, dan mandok. Jadi, kami dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) fokus membasahi tanah-tanah di sekitar area yang akan dilewati api, untuk mencegah penyebaran api yang menjalar ke dalam tanah” ujar salah satu orang dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Diar.

Diar mengatakan jika kebakaran sudah tedeteksi pada pukul 08.00  WIB namun berbentuk asap-asap kecil, kemudian pemadaman dilakukan pada pukul 13.30 WIB setelah ditemukan titik api sebenarnya. Setelah diobservasi kemungkinan terjadinya kebakaran lahan ada 3, yaitu; gesekan dari daun-daun yang kering, puntung rokok dari para pemancing, dan mandok. 

Mandok merupakan sebuah kegiatan berkebun yang umumnya dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Sungai Kakap yaitu sebuah kegiatan membakar dari sisa hasil berkebun seperti rumput, ranting, dan sampah-sampah lainnya. Dari ketiga faktor penyebab kebakaran lahan diatas mandok merupakan hal yang paling memungkinkan menjadi sebab kebakaran lahan tersebut, api dari aktivitas mandok yang tidak dijaga atau diawasi menyebar luas hingga menjadi kebakaran lahan yang cukup besar sampai menyentuh angka 4-5 hektare. 

Hal itu diperkuat oleh adanya 3-4 titik api utama yang tersebar di pinggir lahan perkebunan dan juga adanya jalur jalan setapak di lahan perkebunan tersebut. Proses pemadaman api berlangsung sekitar 4 jam pemadaman, pada aktivitas pemadaman ada beberapa faktor yang menjadi penghambat proses pemadaman salah satunya adalah sumber air yang susah dijangkau.

“Sumber air yang sulit dijangkau menjadi tantangan utama dalam proses pemadaman api, pada awal terdeteksinya kebakaran di pukul 13.00 WIB kondisi sungai masih surut sehingga memaksa tim pemadam untuk menunda proses pemadaman tersebut. Kemudian struktur tanah gambut juga menjadi tantangan tersendiri bagi petugas pemadam kebakran, kadang api yang tampaknya sudah padam namun didalam tanah masih terdapat bara api sampai 1 meter kebawah” ujarnya.

Pada proses awal pemadaman kondisi sungai atau parit masih surut sihingga menyulitkan para petugas untuk memadamkan api, air yang disedot menggunakan mesin adalah campuran air dengan lumpur yang akhirnya memaksa para petugas untuk menunda proses pemadaman. Pada umumnya kebakaran yang terjadi di struktur tanah gambut adalah Above Ground Fire, yaitu kebakaran yang terjadi tidak hanya pada permukaan tanah namun sampai pada dalam tanah dikedalaman 1 meter kebawah. 

Penulis : Rizky dan Husein


Mahasiswa KKL Kelompok 49 Sintang Mengajar di TPQ Madrasah Diniyah, Dusun Senirak

Mahasiswa KKL Kelompok 49 Sintang Mengajar di TPQ Madrasah Diniyah, Dusun Senirak


Senirak (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada hari ini, Kamis 1 Agustus 2024, Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 49 dari IAIN Pontianak melaksanakan kegiatan mengajar di TPQ Madrasah Diniyah yang terletak di Dusun Senirak, Desa Merarai Satu. TPQ ini merupakan salah satu pusat pendidikan agama Islam di desa tersebut dengan jumlah santri sekitar 40 orang, mayoritas adalah perempuan.

Kegiatan sehari-hari santri TPQ Madrasah Diniyah meliputi tulis-menulis huruf Hijaiyah dan mengaji Iqro serta Alquran. Selain itu, pada hari-hari tertentu, mereka juga mendapatkan materi tambahan seperti hafalan shalat dan doa sehari-hari. Dengan bimbingan yang intensif, santri di sini diharapkan dapat menguasai bacaan Alquran dan memahami ajaran Islam dengan baik.

Kehadiran mahasiswa KKL dari IAIN Pontianak disambut dengan antusias oleh para santri dan ustadzah TPQ. Tika, selaku ustadzah di TPQ Madrasah Diniyah, menyatakan kegembiraannya atas kedatangan mahasiswa KKL. "Saya senang, karena kalian bisa bantu-bantu saya jika saya berhalangan hadir. Apalagi sekarang lagi sibuk-sibuknya 17 Agustus," ungkap Tika.

Mahasiswa KKL tidak hanya membantu dalam proses pembelajaran, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan di TPQ. Mereka membantu santri dalam menulis huruf Hijaiyah, membaca Iqro, dan mengaji Alquran. Kehadiran mahasiswa ini memberikan semangat baru dan motivasi bagi para santri untuk belajar lebih giat lagi.

Kegiatan mengajar di TPQ ini merupakan salah satu program kerja mahasiswa KKL yang bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam bidang pendidikan agama Islam di Desa Merarai Satu. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan kualitas pendidikan agama di desa tersebut dapat meningkat, dan para santri dapat memperoleh ilmu yang lebih luas.

Mahasiswa KKL juga mendapatkan pengalaman berharga dalam mengajar dan berinteraksi dengan masyarakat setempat. Mereka belajar untuk memahami kebutuhan pendidikan di daerah pedesaan dan berusaha memberikan solusi terbaik.

Penulis : Siti Farida 


KKL Kelompok 18 Bantu Budidaya Timun di Desa Punggur Kecil

KKL Kelompok 18 Bantu Budidaya Timun di Desa Punggur Kecil


Punggur Kecil (lp2m.iainptk.ac.id) - Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kelompok 18 mahasiswa IAIN Pontianak berpartisipasi membantu masyarakat dalam budidaya timun desa Punggur Kecil Jalan Parit Rintis Baru Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan ini adalah salah satu program kerja KKL yang bertujuan untuk membantu aktivitas pertanian masayarakat. (31/7/2024).

Sebagian besar masyarakat Desa Punggur Kecil khususnya di jalan Rintis Baru mengelola berbagai macam tanaman, di antaranya ialah kangkung, sayur bayam, singkong, tomat, mentimun, nanas, jagung dan padi. Cara bertani mereka ialah dengan cara tumpang sari, yakni mengombinasikan dua jenis tanaman. Seperti menanam timun dengan jahe.

Hasan, salah satu warga desa Punggur Kecil sudah 30 tahun berkecimpung dalam dunia pertanian memanfaatkan lahan miliknya untuk menanam timun. Proses penanaman yang dilakukan ialah tanam benih langsung. 

Sebelum menanan benih timun, Hasan terlebih dahulu membuat bedengan dengan ukuran panjang 30 meter dan lebar 20 meter sebanyak 20 bedeng. Bedengan adalah gundukan tanah yang terdapat pada lahan budidaya tanaman hortikultura. 

Setelah membuat bedengan, Hasan melakukan penyemaian menggunakan abu bakar, setelah itu, Hasan membuat lubang dengan ukuran 40-50 cm, dalam satu lubang diisi dengan satu hingga dua biji. 

“Kita membuat bedengan dengan ukuran panjang 30 meter dan lebar 20 meter sebanyak 20. Setelah itu kita melakukan penyemaian dengan abu yang sudah dibakar. kemudian membuat lubang 40 sampai 50 cm. Satu lubang itu satu biji atau dua biji. Mengapa ada yang ditanam dua dan ada yang ditanam satu, takutnya tidak ada yang tumbuh,” Jelas Hasan

Saat berumur satu minggu tanaman timun itu mulai tumbuh, Hasan melakukan pemupukan awal yakni menggunakan tanah yang sudah dibakar, kotoran ayam dan pupuk MPK yang digabung menjadi satu. Pupuk MPK berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar dan pembungaan serta mencegah kerontokan bunga dan buah. 

Apabila ada tanaman yang mati atau gagal tumbuh, maka Hasan melakukan penyulaman ulang dengan benih baru. Pada minggu kedua, setelah pemupukan, Hasan melakukan pembumbunan untuk memperkuat berdirinya batang dan perakaran tanaman timun. 

Proses pembumbunan ini diiringi dengan sanitasi lahan yakni pembersihan rumput disekitar tanaman. Selanjutnya untuk pemeliharaan tanaman timun dari hama, Hasan melakukan penyemprotan dan penyiraman seminggu dua kali menggunakan racun insektisida.

“Jadi setelah beberapa hari, satu minggu kemudian, itukan mulai tumbuh lalu kite pupuk. Pada minggu kedua kita kasi abu bakar atau kotoran ayam dan kita gabungkan dengan pupuk MPK, baru kita dibumbun, diambilkan tanah. Supaye ndak ade ulat dalam seminggu dua kali kita racun menggunakan racun insektisida biar tidak kena hama sampai panen,” ucapnya

Saat berumur 35 hari timun sudah mulai panen. Panen berlangsung selama 15 hari dan dapat dilakukan secara bertahap, umumnya dilakukan setiap dua hari sekali. Pada panen awal, Hasan menghasilkan 3 karung timun dengan kisaran 150 kilogram. Panen kedua dan ketiga mencapai 200 hingga 250 kilogram.

“Untuk panen itu 35 hari udah mulai panen. Masa panen sendiri bisa sampai 15 hari dan dilakukan sertiap dua hari sekali. Saat panen pertama itu bisa mencapai 3 karung atau sekitar 150 kilogram. Panen kedua sampai panen kelima itu bisa 200 hingga 250 kilogram. Kalau lahannya itu lembab, bisa mencapai belasan kali kita panen.” Jelas Hasan

Hasan mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa KKL Kelompok 18 yang sudah membantu dalam proses penanaman timun dilahan miliknya.

“Terimakasih kalian telah membantu walaupun kalian masih belajar tapi bisa meringankan kami untuk dalam kegiatan pertanian. Walaupun kalian bukan jurusan pertanian kami bangga dengan kalian karena kalian tidak merasa malu, kami ucapkan terimakasih atas bantuan kalian.” Ungkapnya

Penulis: Qudsiyah


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Ikuti Apel Pagi di Kantor Desa Sayang Sedayu

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Ikuti Apel Pagi di Kantor Desa Sayang Sedayu


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada tanggal 30 Juli 2024, mahasiswa dari IAIN Pontianak yang sedang menjalani Kuliah Kerja Lapangan (KKL) turut serta dalam kegiatan apel pagi bersama perangkat Desa Sayang Sedayu. Acara ini merupakan bagian dari program integrasi antara mahasiswa dan perangkat desa setempat dalam rangka meningkatkan keterlibatan sosial serta mempererat hubungan antara mahasiswa dan komunitas lokal.

Apel pagi tersebut diadakan di lapangan Desa Sayang Sedayu, yang dihadiri oleh 8 mahasiswa KKL dari berbagai program studi. Mereka hadir dengan semangat dan antusiasme untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan komunitas.

Kepala Desa Sayang Sedayu,Ruhanas menyambut baik kehadiran mahasiswa dan berharap kerjasama antara mahasiswa dan desa dapat terus berlanjut untuk mendorong kemajuan bersama. 

"Kami sangat mengapresiasi partisipasi mahasiswa dalam kegiatan ini. Ini adalah langkah positif untuk membangun sinergi antara generasi muda dan kami sebagai pemerintah desa,"ucapnya.

Acara apel pagi diakhiri dengan sesi diskusi terbuka antara mahasiswa dan kepala desa tentang berbagai isu lokal serta rencana ke depan untuk lebih mengintegrasikan program-program pembangunan bersama. Mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi berkelanjutan yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan Desa Sayang Sedayu.

Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dalam konteks kehidupan nyata di lapangan.

Penulis : Tiara


Jalin Silaturahmi Dengan Pengurus Mesjid: Mahasiswa KKL Selakau Tua adakan Kultum Setelah Maghrib

Jalin Silaturahmi Dengan Pengurus Mesjid: Mahasiswa KKL Selakau Tua adakan Kultum Setelah Maghrib


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Kelompok 40 Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Selakau Tua adakan kultum di Mesjid Baitul Mu’minin Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Rabu (31/07/2021).

Guna menghidupkan suasana maghrib, mahasiswa KKL kelompok 40 adakan kultum ba’da maghrib yang dihadiri oleh jamaah masjid dan pengurus masjid Baitul Mu’minin. Kegiatan kultum memberikan dampak positif bagi jama’ah masjid Baitul Mu’minin dikarenakan sebelumnya tidak pernah ada kegiatan seperti ini. 

Pengurus masjid memberikan keterbukaan untuk mahasiswa kkl yang ingin mengadakan kegiatan keagamaan di masjid Baitul Mu’minin.

Sukiran selaku pengurus masjid mengatakan “Kami pengurus masjid memberikan keterbukaan untuk mahasiswa kkl untuk mengadakan kegiatan keagamaan dan meraimaikan masjid tercinta kita ini” tutur beliau.

Mahasiswa tersebut senang mendengar ungkapan yang disampai kan beliau. Dikarena hal tersebut sudah menjadi background bagi mahasiswa yang berkuliah di kampus Islam. Pengurus masjid juga berharap dengan adanya mahasiswa KKL ini bisa menggantikan posisi mereka kelak dan agar masjid diramaikan oleh mereka yang muda sehingga mental pemimpin mereka menjadi terbentuk hingga masa yang akan datang.

Pengurus masjid juga berharap kegiatan kultum yang diadakan mahasiswa bisa berkelanjutan. 

Asnadi selaku imam di masjid Baitul mu’minin menyampaikan “Kami berharap kegiatan kultum ini tetap berlanjut, selain menambah pengetahuan jama’ah juga melatih mental anak muda yang maju menjadi imam, khatib dan lain-lainnya” ucap beliau

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL Selakau Tua Latih Siswa SMPN 2 Selakau Timur Untuk Persiapan School Meeting

Mahasiswa KKL Selakau Tua Latih Siswa SMPN 2 Selakau Timur Untuk Persiapan School Meeting


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 40 melakukan kolaborasi dengan salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) 02 Selakau Timur di Selakau Tua dalam rangka meningkatkan efektivitas pembelajaran dan mengasah kemampuan siswa di bidang non akademik khusunya di Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Rabu (31/07/2024).

Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang mengikuti kegiatan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) Kelompok 40 menjadi bagian dari penyeleksian siswa SMP 02 Selakau timur dalam ajang yang sebentar lagi diselenggarakan yakni perlombaan antar tingkat SMP sederajat di Desa Selakau Timur.

Penyeleksian dalam Lomba Lomba seperti lomba menyanyi, Badminton, Volly, Estafet Lari, Dan Lain Lain. Kepala Sekolah SMP 02 Selakau Timur Sujianto juga berharap besar kepada mahasiswa untuk membantu dalam memajukan kependidikan dengan berbasis keislaman yang dimana sudah diprogram kerjakan oleh nya sedari lama dan masih belum bisa direalisasikan. 

Tentu nya ada yang memang sudah menjadi kesan yang mana beliau menyampaikan “meskipun sekolah negeri tapi saya perlu menerapkan hal hal religius kepada siswa siswa saya, seperti memberi pengajaran kepada anak anak untuk diajarkan cara berkhutbah agar bisa diimpor kemasyarakat secara langsung dan melakukan kegiatan rutin dalam membersihkan masjid yang tidak pernah bisa direalisasikan oleh kami” tuturnya. 

Maka dari itu harapan dari Sujanto selaku Kepala Sekolah SMP 02 Selakau Timur beliau menyampaikan “adanya adik adik mahasiswa untuk bisa membantu dalam bidang seperti itu terlebih lagi untuk meyakinkan siswa siswa tentang keislaman dengan ilmu ilmu yang sudah didapatkan dalam jenjang Pendidikan Perkuliahan di IAIN Pontianak sangat membantu sekali” tutup sujianto.

Penulis : Muhammad Aidil


Mahasiswa KKL Kelompok 40 Jalin Silaturahmi Dengan Pihak Desa Selakau Tua

Mahasiswa KKL Kelompok 40 Jalin Silaturahmi Dengan Pihak Desa Selakau Tua

S


elakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Kelompok 40 Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Selakau Tua mendatangi kantor desa Selakau Tua untuk mengkonfirmasi kehadiran dan membincangkan program kerja yang akan dilaksanakan di Desa Selakau Tua dan disambut dengan baik oleh Penanggung Jawab Sementara Kepala Desa Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Rabu (31/07/2021).

Herlambang selaku penanggung jawab sementara desa Selakau Tua menyambut baik kedatangan mahasiswa yang sedang melaksanakan KKL di Desa Selakau Tua dan mendengarkan program-program kerja yang sudah dirancang mahasiswa dan yang sudah sementara ini dikerjakan oleh mahasiswa KKL.

Beliau mengungkapkan “Kami pihak desa Selakau Tua menyambut hangat dengan kedatangan mahasiswa dari IAIN Pontianak dan terkait program yang ditawarkan bahkan sudah dijalankan, kami sangat mendukung program yang sudah disusun oleh mahasiswa KKL ini” ucap Herlambang.

Perbincangan hangat dari Herlambang dan mahasiswa KKL terus berjalan sehingga topik pembahasan merambat ke hal-hal yang berkaitan dengan program desa yang akan turut melibatkan mahasiswa dalam kegiatan tersebut. 

Herlambang juga sempat menyampaikan “Saya tidak terlalu banyak berpesan, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung dan mahasiswa juga berpendidkan tentunya sudah paham dengan apa yang saya maksud” sambung herlambang.

Tidak sampai disitu saja pertemuan dengan pak Herlambang, tapi bakal ada pertemuan berikutnya yang sedikit santai antara mahasiswa KKL dengan pihak desa agar ada keterbukaan dan kenyamanan dari kedua belah pihak sehingga progres dari apa yang telah direncakan bisa berjalan sesuai dengan harapan. 

Diakhir kalimat herlambang juga menyampaikan “kami berharap juga kontribusi mahasiswa dalam mensukseskan kegiatan yang diadakan desa dan terlibat dalam kegiatan rutinan yang ada di desa Selakau Tua”, tutup Herlambang.

Penulis : Muhammad Aidil


Badan Permusyawaratan Desa Selakau Tua Ajak Mahasiswa Sukseskan Sari Tilawatil Qur’an

Badan Permusyawaratan Desa Selakau Tua Ajak Mahasiswa Sukseskan Sari Tilawatil Qur’an


Selakau Tua (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Selakau Tua kelompok 40 mengikuti rapat dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Selakau Tua Kecamatan Selakau Timur Kabupaten Sambas, Rabu (31/07/2024).

Dalam rangka kegiatan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat desa Selakau Tua, kami mahasiswa KKL Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dengan senang hati mendapat kesempatan untuk turut serta dalam mensukseskan acara tersebut. Pada malam Sabtu, dari perwakilan mahasiswa KKL IAIN Pontianak beserta dosen pembimbing, Adiansyah, diundang untuk hadir dalam rapat guna membahas perencanaan dan susunan acara.

Dalam rapat tersebut, Sabri selaku Ketua BPD di Desa Selakau Tua menyampaikan, “ kami mengapresiasi atas kedatangan mahasiswa KKL IAIN Pontianak, yang sangat membantu kelancaran penyelenggaraan kegiatan ini. Dan kami juga berharap kehadiran dan partisipasi mahasiswa KKL dapat memastikan bahwa kegiatan STQ ini berjalan dengan lancar” Ucap sabri.

Adiansyah, selaku dosen pembimbing juga mengungkapkan, “Saya sangat mengapresiasi dan mendukung besar terhadap partisipasi mahasiswa KKL IAIN Pontianak dalam mensukseskan kegiatan STQ tersebut” ucap adiansyah.

Tidak hanya itu mahasiswa juga diberikan kepercayaan untuk memegang bidang-bidang yang ada didalam penyelenggaraan kegiatan STQ tersebut dan juga pak adiansyah juga menyampaikan “Saya secara pribadi berterima kasih kepada penyelenggara acara dan masyarakat atas kepercayaan yang diberikan kepada kami, anak-anak KKL IAIN Pontianak, untuk turut serta dalam penyelenggaraan kegiatan ini” tutup adiansyah.

Penulis : Muhammad Aidil


Kegiatan Mengajar Mahasiswa KKL di PAUD Beringin Permai: Pengenalan Huruf dan Menyanyi Bersama

Kegiatan Mengajar Mahasiswa KKL di PAUD Beringin Permai: Pengenalan Huruf dan Menyanyi Bersama


Sungai Deras (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada pagi hari Senin, 1 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak dan UIN SUNAN KALIJAGA Yogyakarta mengadakan kegiatan mengajar di PAUD Beringin Permai yang terletak di Desa Sungai Deras, Kecamatan Teluk Pakedai.

 Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKL untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan mendidik bagi anak-anak PAUD. Kegiatan ini dimulai pukul 07:30 WIB dengan kehadiran anak-anak didik yang sangat bersemangat untuk belajar.

Mahasiswa KKL memulai kegiatan dengan memperkenalkan diri masing-masing kepada anak-anak. Dengan senyum ramah dan sikap ceria, mereka menciptakan suasana yang hangat dan bersahabat. Mereka menjelaskan bahwa hari ini anak-anak akan belajar mengenal huruf, menulis, dan menyanyi bersama.

Kegiatan pertama adalah mengenal huruf. Mahasiswa KKL menggunakan kartu huruf yang berwarna-warni dan menarik. Setiap kartu dilengkapi dengan bermacam-macam huruf yang sesuai, misalnya huruf A dan seterusnya. Anak-anak sangat antusias saat diajak bermain tebak huruf. 

Mahasiswa KKL kelompok 17 menunjukkan gambar dan anak-anak diminta untuk menyebutkan huruf awal dari gambar tersebut. Aktivitas ini tidak hanya mengenalkan huruf, tetapi juga membantu anak-anak mengingat huruf dengan lebih mudah.

Setelah mengenal huruf, kegiatan dilanjutkan dengan sesi menulis. Setiap anak diberikan kertas dan juga mereka disuruh menyiapkan alat tulis. Mahasiswa KKL  mengajarkan cara menulis huruf-huruf yang telah dikenali. Mereka mendampingi anak-anak satu per satu, membantu mereka dalam menulis huruf dengan benar.

Anak-anak terlihat sangat bersemangat dan berusaha menulis huruf dengan baik. Mahasiswa KKL memberikan pujian dan apresiasi kepada setiap anak yang berhasil menulis huruf dengan benar, meningkatkan rasa percaya diri dan semangat belajar mereka.

Setelah sesi menulis, kegiatan diakhiri dengan menyanyi bersama. Anak-anak diajak untuk bernyanyi bermacam-macam lagu anak-anak seperti balonku dan lain-lain. Dengan penuh semangat, mereka menyanyikan lagu tersebut. Kegiatan menyanyi ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membuat anak-anak lebih semangat dan ceria. Suasana kelas menjadi sangat ceria dengan suara nyanyian anak-anak yang penuh kegembiraan.

Selama kegiatan, anak-anak menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Mereka aktif berpartisipasi dan tidak ragu untuk bertanya jika ada yang tidak mereka mengerti. Mahasiswa KKL selalu memberikan apresiasi dan pujian kepada setiap anak yang berhasil menjawab pertanyaan atau menyelesaikan tugas dengan baik. Hal ini semakin meningkatkan rasa percaya diri anak-anak.

Kegiatan belajar mengajar di PAUD Beringin Permai berjalan dengan lancar dan penuh keceriaan. Anak-anak terlihat senang dan menikmati setiap kegiatan yang dilakukan. Pembelajaran melalui permainan dan aktivitas kreatif terbukti efektif dalam meningkatkan minat dan pemahaman anak-anak terhadap materi yang disampaikan. Mahasiswa KKL berhasil menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan.

Penulis  : Nilam Aniyah


Ad Placement

Formulir Kontak