LP2M IAIN PONTIANAK
Kuliah Umum dan Pantun Hari Dunia:LP2M Dorong Transformasi Pendidikan Nilai Budaya dan Character Building

Kuliah Umum dan Pantun Hari Dunia:LP2M Dorong Transformasi Pendidikan Nilai Budaya dan Character Building

Pontianak — Dalam rangka memperingati Hari Pantun Dunia, LP2M bekerja sama dengan Serumpun Berpantun menyelenggarakan kegiatan Kuliah Umum dan Sosialisasi Hari Pantun Dunia pada Sabtu, 13 Desember 2025, bertempat di Ruang Theater FTIK Lantai 5, mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. Kegiatan ini diikuti oleh dosen, mahasiswa, serta sivitas akademika.

Kegiatan ini mengusung tema “Transformasi Pendidikan Nilai-Nilai Kebudayaan dan Character Building Melalui Pantun”, yang bertujuan untuk memperkuat peran pantun sebagai warisan budaya tak benda dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembentukan karakter generasi muda.

Pemateri pertama, Eka Hendry, menyampaikan bahwa pantun memiliki nilai edukatif yang sangat kuat dan relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini. Menurutnya, pantun tidak hanya berfungsi sebagai karya sastra tradisional, tetapi juga sebagai media pembelajaran yang mampu menanamkan nilai moral, etika, kearifan lokal, serta identitas budaya bangsa. Pantun dapat dijadikan sarana efektif dalam pendidikan karakter karena mengajarkan kesantunan berbahasa, kreativitas berpikir, serta kepekaan sosial.

Sementara itu, pemateri kedua, H. Nur Iskandar, M.Si., menegaskan bahwa pantun memiliki kekuatan untuk menghegemoni dunia melalui filsafat yang dikandungnya. Ia menjelaskan bahwa pantun bukan sekadar rangkaian kata yang indah, melainkan refleksi pemikiran mendalam masyarakat Melayu tentang kehidupan. Di dalam pantun terkandung nilai kebijaksanaan, etika, serta pandangan hidup yang bersifat universal, sehingga pantun mampu menjadi jembatan dialog antarbudaya di tingkat global.

Melalui kegiatan ini, LP2M berharap pantun tidak hanya dilestarikan sebagai tradisi budaya, tetapi juga diintegrasikan secara berkelanjutan dalam kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pantun diharapkan dapat menjadi media strategis dalam penguatan karakter, pelestarian nilai-nilai kebudayaan lokal, serta pembangunan identitas nasional di lingkungan akademik.






 

Konsistensi Adalah Kunci; Audit ISO 2025 LP2M IAIN Pontianak Terlaksana

Konsistensi Adalah Kunci; Audit ISO 2025 LP2M IAIN Pontianak Terlaksana

[Pontianak, 26 November 2025] – Surveillance Audit International Organization for Standard (ISO) 9100;2015 terselenggara di LP2M IAIN Pontianak dalam upaya meningkatkan kualitas layanan dan tata kelola organisasi. Kegiatan yang bertempat di ruang rapat LP2M ini diikuti oleh jajaran pimpinan, koordinator pusat dan staf dilingkungan LP2M, serta perwakilan unit kerja yang terlibat langsung dalam proses manajemen mutu dan kualitas layanan. Bertindak sebagai auditor adalah Mr. Dr. Alfin Mustikawan, M. Pd. Pelaksanaan audit ini untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional telah sesuai dengan persyaratan standar internasional ISO.

Acara ini dipandu oleh Sekretaris LP2M Andry Fitriyanto, M. Ud dan dipimpin langsung oleh Ketua LP2M Dr. Usman, M. Pd. I yang menyampaikan pentingnya penerapan standar internasional untuk meningkatkan kualitas layanan dan memastikan proses organisasi berjalan secara efektif, efisien, serta akuntabel.

“Audit ini bukan hanya untuk memenuhi standar, tetapi juga untuk memastikan bahwa budaya mutu benar-benar diterapkan dalam setiap proses kerja,” ujarnya.

Selama kegiatan berlangsung, auditor melakukan peninjauan dokumen, observasi lapangan, serta wawancara dengan para pemilik proses, seperti beberapa koordinator pusat dilingkungan LP2M. Beberapa rekomendasi perbaikan dicatat untuk ditindaklanjuti oleh masing-masing unit, guna menyempurnakan penerapan sistem manajemen ISO di lingkungan LP2M IAIN Pontianak.

Auditor, Mr. Dr. Alfin Mustikawan, M. Pd, menyampaikan pentingnya menjaga kesinambungan penerapan standar ISO dalam kegiatan harian organisasi.

“Kami menemukan bahwa sebagian besar prosedur sudah dijalankan dengan baik. Namun, konsistensi masih menjadi kunci. Standar ISO bukan hanya soal dokumen, tapi bagaimana semua proses benar-benar dihidupkan dalam pekerjaan sehari-hari,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa audit bukanlah proses mencari kesalahan, melainkan sarana untuk meningkatkan kualitas layanan.

“Temuan audit adalah peluang. Setiap rekomendasi yang muncul bertujuan membantu organisasi menjadi lebih efisien dan lebih terukur,” tambahnya.

Pihak LP2M IAIN Pontianak mengapresiasi auditor serta menyatakan siap menindaklanjuti seluruh temuan. Langkah perbaikan dijadwalkan akan diselesaikan dalam waktu dekat, sebelum memasuki tahap audit eksternal berikutnya.




GEDEBUK Episode 2: Seni Mengelola Keberagaman, Tekankan Pentingnya Sekolah Ramah Perbedaan

GEDEBUK Episode 2: Seni Mengelola Keberagaman, Tekankan Pentingnya Sekolah Ramah Perbedaan


Pontianak, 20 November 2025
LP2M IAIN Pontianak kembali menyelenggarakan kegiatan GEDEBUK (GErakan DEdah BUKu) Episode 2 yang berlangsung di Ruang Rumah Jurnal. Kopi Pancong dan Bakwan Bumbu Kacang turut menjadi sajian kudapan yang menemani jalannya diskusi. Kegiatan ini mengangkat tema “Seni Mengelola Keberagaman: Pendidikan Inklusi Multikultural”, sebagai upaya mendorong lahirnya praktik pendidikan yang inklusif dan menghargai keberagaman.

Acara menghadirkan penulis buku, Maimunah, S.Pd, para pakar pendidikan, pegiat inklusi, mahasiswa, serta pemerhati pendidikan.

Dalam pemaparannya, Maimunah menjelaskan bahwa buku tersebut berangkat dari penelitian skripsinya yang mengulas penerapan pendidikan inklusi di sekolah, khususnya terkait masih adanya kesenjangan pemahaman mengenai inklusivitas baik di tingkat sekolah maupun masyarakat.

“Buku ini hadir sebagai tawaran transformatif dalam diskursus Pendidikan Agama Islam (PAI) yang membuka wacana baru tentang pendidikan agama inklusif dan multikultural. Keberagaman adalah kekayaan yang memperkaya pengalaman belajar setiap individu,” jelasnya.

Salah satu pembicara, Muhardi, S.Pd, Guru Agama SMPN 2 Pontianak Selatan, turut menekankan pentingnya peran guru sebagai agen perubahan. Menurutnya, guru yang memiliki sensitivitas budaya dan kompetensi inklusi dapat mencegah diskriminasi sejak dini.

“SMPN 2 Pontianak Selatan telah menjalankan sekolah inklusi selama lima tahun. Pada awalnya, banyak keraguan dalam membangun sekolah inklusi. Namun kehadiran seorang narasumber dalam salah satu kegiatan memberikan wawasan bahwa mendidik anak inklusi adalah bagian dari memanusiakan manusia—bahwa yang membedakan manusia hanyalah ketakwaannya. Dari situlah kami berani membangun sekolah inklusi dengan berbagai program yang kami jalankan. Dengan adanya sekolah inklusi, siswa merasa bahagia bersekolah dan terbangun kedekatan yang baik antara guru dan siswa,” ungkapnya.

Para peserta menyambut baik kegiatan ini. Mereka mengaku mendapatkan wawasan baru mengenai cara menciptakan ruang dialog yang sehat, mencegah konflik sosial, serta memperkuat solidaritas di lingkungan sekolah inklusi.


Acara ditutup dengan sesi diskusi dan komitmen bersama untuk terus memperjuangkan pendidikan inklusif. Penyelenggara berharap buku ini dapat menjadi rujukan bagi para pendidik dalam memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai multikultural di lingkungan sekolah.

GEDEBUK! ADA JATAH PREMAN DI LP2M

GEDEBUK! ADA JATAH PREMAN DI LP2M

 

[Pontianak, 11 November 2025] — LP2M IAIN Pontianak menyelenggarakan Kegiatan GEDEBUK (GErakan DEdah BUKu) yang berlangsung di Ruang Rumah Jurnal. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa Ketua Program Studi dan beberapa Dosen, LP2M juga menghidangkan Kopi Pancong & Roti Kap sebagai kudapan ditengah-tengah diskusi. Kegiatan GEDEBUK ini akan dilaksanakan pada 4 sesi dengan pemateri dan judul buku yang berbeda-beda, pada episode pertama ini, buku yang dibedah berjudul “Politik Jatah Preman” karya Ian Douglas Wilson, yang secara tajam membongkar praktik relasi kuasa, ekonomi, dan kekerasan yang melekat dalam struktur sosial politik Indonesia.

Acara GEDEBUK menghadirkan Bapak Eka Hendry, M. Si selaku narasumber dan dipandu oleh Bapak Andry Fitriyanto. M. Ud selaku moderator yang mengulas secara mendalam isi buku serta konteks sosial-politik yang melatarbelakanginya.

Dalam paparannya, Bapak Eka Hendry AR, M. Si menyoroti bahwa buku “Politik Jatah Pereman” bukan hanya mengisahkan praktik premanisme, tetapi juga menggambarkan bagaimana kekuasaan informal sering kali terjalin erat dengan sistem politik formal.

“Buku ini membuka mata kita bahwa kekuasaan tidak selalu hadir dalam bentuk institusional. Ada jaringan sosial, ekonomi, bahkan budaya yang ikut mengatur arus politik dari balik layar,” ujar Bapak Eka Hendry AR, M. Si di sela-sela diskusi.

Acara ditutup dengan pesan dari panitia agar peserta terus terlibat dalam kegiatan literasi dan berpikir kritis terhadap isu-isu sosial yang berkembang. Gerakan Dedah Buku diharapkan menjadi wadah untuk mempertemukan pembaca dan pemikir dalam ruang dialog terbuka yang produktif.

Dengan semangat “Membaca, Membuka, dan Menggerakkan”, kegiatan ini menjadi bukti bahwa literasi bukan hanya aktivitas intelektual, tetapi juga tindakan sosial yang mampu mengubah cara pandang terhadap kekuasaan dan masyarakat.





Workshop Penyempurnaan Pedoman PKM Masuki Hari Kedua, Peserta Intensif Beri Masukan

Workshop Penyempurnaan Pedoman PKM Masuki Hari Kedua, Peserta Intensif Beri Masukan

 

Pontianak, 22 Oktober 2025 – Workshop Pembaharuan Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) memasuki hari kedua dengan suasana yang semakin produktif dan interaktif. Setelah pada hari pertama peserta mendapatkan pemahaman dasar mengenai konsep dan kebijakan PKM, kegiatan pada hari kedua berfokus pada pendalaman materi dan penyusunan pedoman secara lebih komprehensif.

Workshop ini diikuti oleh 27 peserta yang terdiri atas para Ketua Program Studi, tim LP2M, serta Gugus Kendali Mutu (GKM). Melalui forum ini, para peserta terlibat aktif dalam menyampaikan masukan, saran, dan kritik konstruktif terhadap draf pedoman yang tengah disusun.

Dalam sambutan pembuka, panitia menegaskan bahwa pembaruan pedoman PKM merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas, kapasitas, dan bobot akademik kampus. Selain menyesuaikan arah kebijakan pengabdian dengan kebutuhan masyarakat, pembaruan ini juga menjadi salah satu indikator penilaian dalam akreditasi dan standar ISO.


Selama berlangsungnya kegiatan, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok diskusi untuk membahas beragam aspek penting, mulai dari konsep pengabdian kepada masyarakat, prosedur dan manajemen pelaksanaan, hingga sistem pelaporan dan evaluasi program PKM. Melalui proses diskusi mendalam ini, diharapkan pedoman PKM yang baru dapat menjadi acuan yang lebih komprehensif, aplikatif, dan relevan dengan dinamika sosial serta kebutuhan masyarakat di berbagai bidang.

Hari kedua workshop ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk menyelesaikan draf final pedoman PKM yang lebih adaptif, kolaboratif, dan berdampak nyata. Workshop akan berlanjut hingga hari ketiga pada Kamis, 23 Oktober 2025, yang dijadwalkan sebagai tahap finalisasi dan penetapan hasil.

Merawat Warisan Religius: Bincang Pontianak Heritage Sesi 5 Angkat Tema Masjid Tua dan Bersejarah

Merawat Warisan Religius: Bincang Pontianak Heritage Sesi 5 Angkat Tema Masjid Tua dan Bersejarah

 

Pontianak, 23 September 2025 – Bincang Pontianak Heritage Sesi 5 berlangsung meriah di Aula Rani Mahmud dengan menghadirkan diskusi seputar masjid-masjid tua dan bersejarah yang menjadi bagian penting perjalanan Kota Pontianak. Kegiatan ini diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, pramuwisata, pelajar, penulis, dosen, hingga komunitas pemerhati sejarah.

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Pontianak, Dr. Usman, M.Pd.I. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi besar terhadap kegiatan ini. “Kami sangat mendukung penuh kegiatan yang berhubungan dengan sejarah, khususnya yang berbasis di Kota Pontianak. Sejarah adalah bagian tak terpisahkan dari IAIN Pontianak, dan kegiatan seperti ini tentu membawa dampak positif di berbagai aspek,” ujarnya.

Diskusi menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Andry Fitriyanto, M.Ud., yang mengulas Bincang Pontianak Heritage sebagai praktik reproduksi budaya. Ia menekankan bahwa budaya perlu dipandang secara kritis dan analitis, bukan sekadar studi kebudayaan. “Reproduksi budaya dapat dilihat sebagai sebuah gerakan. Dalam hal ini, modal historis bisa dipertemukan dengan beragam kepentingan sehingga memberi manfaat bagi banyak pihak,” jelasnya.

Sementara itu, Ahmad Sofian menyoroti kondisi masjid dan surau bersejarah di Pontianak, seperti Masjid Syarif Abdurrahman, Surau Bait Annur, dan Masjid Baitul Makmur. Ia menekankan bahwa tempat ibadah bersejarah tersebut merupakan bagian dari perjalanan panjang Kota Pontianak. “Dalam buku sejarah Pontianak tahun 2000 disebutkan tidak ada masjid di kawasan pemukiman orang Belanda. Artinya, masjid-masjid yang ada justru menjadi bukti penting sejarah perkembangan kota ini,” ungkapnya.

Selain diskusi, kegiatan juga dimeriahkan dengan sejumlah stand, di antaranya LP2M yang menampilkan karya dosen dan mahasiswa IAIN Pontianak, serta dukungan sponsor seperti Coffee Aming dan Young Living Essential Aroma Therapy.

Bincang Pontianak Heritage Sesi 5 diharapkan menjadi wadah konsisten dalam mengangkat sejarah lokal, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya merawat masjid bersejarah sebagai aset budaya, sekaligus mengajak generasi muda untuk menjaga dan melestarikan identitas Kota Pontianak.

Penulis: Yusti Rika

PSGA LP2M & PPSW Borneo selenggarakan Kelas Belajar akselerasi Inklusi Keuangan bagi Perempuan

PSGA LP2M & PPSW Borneo selenggarakan Kelas Belajar akselerasi Inklusi Keuangan bagi Perempuan

 

Pontianak, 16 September 2025 Kegiatan Akselerasi Inklusi Keuangan untuk Perempuan resmi dibuka melalui kegiatan kelas belajar yang berlangsung di Aula Syekh Abdul Rani IAIN Pontianak kegiatan ini berlangsung mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai. Acara ini dihadiri oleh Sekretaris LP2M IAIN Pontianak, Koordinator Pusat Studi Gander dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Pontianak, Pengurus Pusat Pengambangan Sumberdaya Wanita (PPSW) Borneo serta puluhan peserta perempuan dari berbagai kalangan yang antusias mengikuti kegiatan.


Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan, agar mereka mampu mengelola keuangan secara mandiri, produktif, serta memiliki akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan formal.


Dalam sambutannya, Ibu Eva Monika Bata, S. Pd selaku Direktur PPSW Borneo  menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam menggerakkan sosial ekonomi, politik, pendidikan, hukum, lingkungan hidup, IT dan media. Insya allah harapannya sampai 3 tahun kedepan akan ada 80 ribu perempuan yang mendapat dampak integrasi keuangan, “ungkapnya.

Sementara itu, Bapak Andry Fitriyanto, M. Ud selaku sekretaris LP2M IAIN Pontianak menyapaikan bahwa tugas kawan-kwan berkumpul sekarang dalam kegiata ini untuk memvalidasi bahwa wanita bukanlah kelas 2, wanita tidak lemah secara fisik dan rasio yang setara dengan laki-laki, kita perkuat eksistensi kita dan bukan valiadasi yang kita butuhkan di masyarakat. 

Kegiatan kelas belajar akselerasi inklusi Keuangan bagi Perempuan akan berlangsung selama 1 hari pertemuan dengan dimulai kegiatan Pre tast, Materi, dan Post Test yang dipandu oleh moderator kegiatan tersebut.


Diharapkan melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta perempuan-perempuan tangguh yang berdaya saing serta mampu menjadi motor penggerak inklusi keuangan di masyarakat dan perempuan dapat lebih percaya diri dalam mengambil keputusan finansial, mengembangkan usaha, dan memberikan dampak positif bagi lingkungannya serta peningkatan literasi keuangan yang merupakan langkah strategis untuk memperkuat kemandirian sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Penulis: Yusti Rizqiya

Mahasiswa KKL Desa Sungai Kakap Mengisi Khutbah Jumat di Masjid Nurul Iman

Mahasiswa KKL Desa Sungai Kakap Mengisi Khutbah Jumat di Masjid Nurul Iman


 Desa Sungai Kakap, 1 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id)  — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Desa Sungai Kakap berkesempatan mengisi khutbah Jumat di Masjid Nurul Iman, Dusun Merpati. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kontribusi mahasiswa dalam bidang keagamaan sekaligus ajang mempererat hubungan dengan masyarakat setempat.

Khutbah disampaikan oleh salah satu mahasiswa KKL dengan tema Kesabaran sebagai Kekuatan dalam Menghadapi Ujian Hidup. Dalam khutbahnya, ia mengajak jamaah untuk senantiasa bersabar dalam menghadapi berbagai ujian, baik dalam bentuk kesulitan maupun cobaan hidup, karena kesabaran adalah salah satu sifat yang sangat dicintai Allah SWT. Ia juga mengingatkan bahwa sabar tidak hanya berarti menahan diri dari amarah, tetapi juga tetap istiqamah dalam kebaikan dan tawakal kepada Allah. Penyampaian khutbah dilakukan dengan bahasa yang jelas dan menyentuh hati, sehingga jamaah mendengarkan dengan penuh perhatian.

Setelah khutbah dan pelaksanaan salat Jumat, kegiatan dilanjutkan dengan bincang-bincang santai antara mahasiswa KKL dan warga setempat. Dalam kesempatan itu, Ketua RT mengajak mahasiswa KKL untuk ikut turun dalam kegiatan gotong royong yang akan dilaksanakan pada 10 Agustus mendatang. Momen kebersamaan ini semakin mempererat hubungan antara mahasiswa KKL dan masyarakat Dusun Merpati.

Penulis : Reza Anugraha Ansyari

Mahasiswa KKL Punggur Besar Siapkan Hadiah untuk Perlombaan HUT RI ke-80

Mahasiswa KKL Punggur Besar Siapkan Hadiah untuk Perlombaan HUT RI ke-80


 

Punggur Besar, 13 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Dalam rangka menyambut peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) bersama perangkat Desa Punggur Besar melaksanakan kegiatan persiapan perlengkapan di Kantor Desa.

Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini difokuskan pada pembungkusan hadiah untuk perlombaan yang akan digelar pada 17 Agustus 2025 mendatang.

Para mahasiswa KKL terlihat kompak dan antusias saat menata serta membungkus berbagai jenis hadiah yang telah disiapkan oleh panitia. Hadiah-hadiah tersebut nantinya akan dibagikan kepada para pemenang lomba sebagai bentuk apresiasi sekaligus memeriahkan perayaan kemerdekaan.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk kontribusi mahasiswa KKL terhadap masyarakat, tetapi juga mempererat kerja sama antara mahasiswa dan perangkat desa. Dengan persiapan yang matang, diharapkan rangkaian acara peringatan HUT RI ke-80 di Desa Punggur Besar dapat berjalan meriah dan sukses.

Penulis : Raden Muhammad Afiq Dzikrillah,Nurhalida ,Rizki Romadoni & Puan Aisyah Maharani.

Sosialisasi Pergaulan Bebas di SMPN 6 Sungai Kakap: Edukasi untuk Mencegah Dampak Negatif pada Remaja

Sosialisasi Pergaulan Bebas di SMPN 6 Sungai Kakap: Edukasi untuk Mencegah Dampak Negatif pada Remaja


 Sungai Kakap, 13 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Dalam upaya meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya pergaulan bebas, SMPN 6 Sungai Kakap menggelar kegiatan sosialisasi yang berlangsung pada pukul 09.00 WIB. Acara ini menghadirkan pemateri Ridha Nurhaliza yang membawakan materi secara interaktif dan komunikatif, sehingga mudah dipahami oleh para peserta didik.

Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi SMPN 6 Sungai Kakap dengan antusias. Pemateri memaparkan pengertian pergaulan bebas, faktor penyebab, dampak negatif terhadap masa depan remaja, serta langkah-langkah pencegahan. Disampaikan pula pentingnya memilih pergaulan yang sehat dan membangun lingkungan positif, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Selain itu, sesi tanya jawab memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyampaikan pertanyaan dan pengalaman terkait topik tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat membekali siswa dengan pengetahuan yang cukup untuk menghindari perilaku berisiko dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga moral serta norma yang berlaku di masyarakat.

Dengan adanya sosialisasi ini, pihak sekolah berharap para siswa mampu menjadi generasi muda yang berkarakter, berakhlak baik, dan dapat memilah pergaulan yang bermanfaat demi masa depan yang lebih cerah.

Penulis: Raden Muhammad Afiq Dzikrillah, Nurhalida, Rizki Romadoni, & Puan Aisyah Maharani


Rutinitas Bersih-Bersih Posko: Mahasiswa KKL Padi Jaya 2 Jaga Kebersihan dengan Ceria

Rutinitas Bersih-Bersih Posko: Mahasiswa KKL Padi Jaya 2 Jaga Kebersihan dengan Ceria


 Padi Jaya, 10 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Menjaga kebersihan bukan hanya soal estetika, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman. Prinsip inilah yang dipegang oleh mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Padi Jaya 2 IAIN Pontianak, yang setiap harinya menyempatkan waktu untuk melakukan bersih-bersih posko.

Pada Sabtu pagi yang cerah ini, suara sapu yang bergesekan dengan lantai, aroma segar dedaunan yang baru disapu, dan tawa riang mahasiswa menjadi pemandangan yang menghangatkan hati. Sejak pukul 08.00, seluruh anggota kelompok sudah kompak memulai aktivitas. Ada yang menyapu halaman, merapikan tempat tidur, membersihkan dapur, hingga memungut sampah di sekitar posko. Semua dilakukan dengan rasa tanggung jawab, namun dibalut suasana santai dan penuh canda gurau.

Bagi mereka, menjaga kebersihan posko adalah rutinitas yang tidak membosankan. Justru, kegiatan ini menjadi salah satu momen untuk saling bercengkerama di tengah padatnya program kerja KKL. “Kalau posko bersih, kita juga yang nyaman” ujar salah satu anggota sambil tersenyum.

Selain itu, kegiatan ini juga mencerminkan nilai-nilai yang mereka pelajari selama berada di lapangan, yaitu kedisiplinan, kerja sama, dan rasa memiliki terhadap tempat tinggal sementara mereka. Meski terkesan sederhana, rutinitas ini punya dampak besar. Lingkungan posko yang bersih membuat suasana hati lebih positif, ide-ide program kerja pun mengalir lebih lancar. Ditambah lagi, aktivitas ini menjadi ajang memperkuat kekompakan, karena semua anggota terlibat aktif tanpa terkecuali.

Bersih-bersih posko di Padi Jaya bukan hanya soal sapu dan lap, melainkan tentang kebersamaan, rasa tanggung jawab, dan semangat menjaga lingkungan. Di tengah padatnya jadwal KKL, mereka tetap konsisten menjalankan kegiatan ini, membuktikan bahwa kepedulian terhadap kebersihan adalah bagian dari pengabdian yang tidak kalah penting.

Penulis : Lili Rahmawati


KKL Padi Jaya 2 Persiapkan Program Kreatif “Ecoprint” di SD Baiturrahman

KKL Padi Jaya 2 Persiapkan Program Kreatif “Ecoprint” di SD Baiturrahman

 


Padi Jaya, 9 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak dari kelompok Padi Jaya 2 memulai hari dengan penuh semangat untuk mempersiapkan program kerja kreatif “Ecoprint” yang akan dilaksanakan di salah satu SD di dusun Parit Pak Moh, yakni SD Baiturrahman.

Sebelum turun langsung ke lapangan, para mahasiswa berkumpul di posko untuk menyiapkan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan. Dedaunan segar, bunga-bunga warna-warni, dan berbagai jenis tumbuhan dengan motif menarik dipilih dengan cermat. Semua bahan ini nantinya akan digunakan sebagai media cetak alami dalam teknik ecoprint.

Untuk memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan lancar, para mahasiswa terlebih dahulu membuat contoh hasil ecoprint. Contoh ini akan menjadi referensi bagi siswa dalam menuangkan ide dan kreativitas mereka. Teknik ecoprint yang ramah lingkungan ini tidak hanya mengajarkan seni, tetapi juga menanamkan kepedulian terhadap alam sejak dini.

Pada hari pelaksanaan, setiap siswa akan diberikan sebuah pouch atau dompet kain polos. Mereka bebas memilih daun atau bunga yang diinginkan, lalu menatanya di atas pouch sebelum dicetak. Hasilnya, setiap pouch akan memiliki motif unik sesuai kreasi masing-masing anak.

“Kami ingin kegiatan ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik anak-anak untuk mengenal seni dari alam dan mencintai lingkungan,” ujar salah satu mahasiswa KKL.

Persiapan yang dilakukan dengan penuh antusias ini menunjukkan bahwa kreativitas dan pembelajaran bisa berjalan beriringan. Program ecoprint diharapkan menjadi pengalaman berkesan bagi siswa sekaligus menambah wawasan mereka tentang seni ramah lingkungan.

Penulis : lili rahmawati

KKL Padi Jaya 2 Semarakkan Desa dengan Pemasangan Umbul-Umbul Menyambut HUT RI ke-80

KKL Padi Jaya 2 Semarakkan Desa dengan Pemasangan Umbul-Umbul Menyambut HUT RI ke-80


 Padi Jaya, 5 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Sore hari di Desa Padi Jaya 2 terasa lebih ramai dari biasanya. Angin berhembus lembut, seolah membawa semangat kemerdekaan yang kian mendekat. Di halaman Madrasah Mambaul Ulum dan sekitar posko Kuliah Kerja Lapangan (KKL), mahasiswa IAIN Pontianak dari kelompok Padi Jaya 2 tampak sibuk mempersiapkan pemasangan umbul-umbul yang berwarna-warni.

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian persiapan menyambut peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak siang, beberapa mahasiswa telah menyiapkan bambu dan perlengkapan yang sebelumnya diambil secara gotong royong pada pagi hari. Sore harinya, seluruh anggota kelompok turun bersama untuk memastikan umbul-umbul terpasang dengan rapi dan kokoh.

Pemasangan dimulai dari halaman Madrasah Mambaul Ulum, yang menjadi pusat kegiatan hari kemerdekaan dan kebanggaan warga setempat. Bambu-bambu yang telah dipotong sesuai ukuran dan dipasangkan umbul-umbul ditancapkan di tanah. Perlahan, deretan warna-warni dari umbul-umbul mulai berkibar, memancarkan semangat persatuan dan menghidupkan suasana menjelang 17 Agustus.

Tidak hanya di halaman madrasah, pemasangan juga dilakukan di sekitar posko KKL. Area yang sebelumnya tampak biasa kini berubah menjadi lebih semarak. “Rasanya bangga bisa ikut memeriahkan kemerdekaan bersama warga. Meskipun sederhana, kegiatan ini membawa rasa kebersamaan yang kuat,” ujar salah satu mahasiswa sambil merapikan tali pengikat.

Suasana sore itu terasa hangat. Tawa dan canda terdengar di antara para mahasiswa yang saling membantu memegang tiang, mengukur jarak, hingga memastikan bendera kecil dan umbul-umbul terpasang dengan sempurna. Sesekali, warga yang melintas turut memberikan senyum dan dukungan, bahkan pemuda yang ada di sana ikut membantu memasang umbul-umbul agar cepat selesai.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperindah lingkungan, tetapi juga menjadi simbol semangat kemerdekaan. Bagi para mahasiswa, pemasangan umbul-umbul adalah cara sederhana namun bermakna untuk memeriahkan hari kemerdekaan.

Menjelang senja, semua umbul-umbul telah terpasang rapi. Angin sore membuatnya berkibar indah, seolah menyampaikan pesan bahwa semangat kemerdekaan selalu hidup di hati generasi muda. Bagi kelompok KKL Padi Jaya 2, sore itu bukan sekadar kegiatan fisik, tetapi momen yang akan dikenang sebagai bagian dari pengabdian mereka di desa.

“Semoga suasana kemerdekaan ini membuat semua warga lebih bersemangat dalam memperingati hari bersejarah ini,” ungkap salah satu mahasiswa perempuan sambil menatap deretan umbul-umbul yang kini menghiasi halaman madrasah.

Dengan semangat gotong royong, kebersamaan, dan cinta tanah air, mahasiswa KKL IAIN Pontianak berhasil menghadirkan nuansa kemerdekaan yang kian terasa di Desa Padi Jaya 2. Pemasangan umbul-umbul ini menjadi bukti bahwa memeriahkan kemerdekaan tidak selalu membutuhkan hal besar. Cukup hati yang tulus dan kerja sama yang erat, maka kemeriahan akan tercipta.

Penulis : LILI Rahmawati

KKL Padi Jaya 2 Ikuti Turnamen Voli Memeriahkan HUT RI di Parit Banjar

KKL Padi Jaya 2 Ikuti Turnamen Voli Memeriahkan HUT RI di Parit Banjar


 

Parit Banjar, 10 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Suasana sore di Parit Banjar semakin semarak dengan turnamen voli dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Padi Jaya 2 IAIN Pontianak ikut menyaksikan dan memberikan dukungan langsung setelah Salat Ashar.

Pertandingan menjadi spesial karena salah satu tim berasal dari Desa Parit Manuan, lokasi KKL mahasiswa. Dua tim andalan dikirim untuk berlaga, di mana tim pertama meraih kemenangan, sementara tim kedua harus mengakui keunggulan lawan. Sorak-sorai penonton dan tepuk tangan meriah mengiringi jalannya pertandingan, dan mahasiswa KKL turut menjadi suporter setia.

Meski hujan deras mengguyur lapangan setelah pertandingan tim pertama selesai, para pemain tetap menunjukkan semangat juang tinggi. Mahasiswa KKL terpaksa pulang lebih awal karena jarak lokasi yang cukup jauh, namun semangat warga tetap terjaga hingga pertandingan berakhir menjelang Salat Maghrib.

Bagi mahasiswa, momen ini menjadi pengalaman menyenangkan dan hangat, dapat turut merasakan kegembiraan warga, memberikan dukungan langsung, serta menyerap semangat perjuangan yang tercermin dalam pertandingan voli.

Penulis : lili rahmawati

KKL Padi Jaya 2 Hadirkan Kuis Matematika Seru di MTs Mambaul Ulum

KKL Padi Jaya 2 Hadirkan Kuis Matematika Seru di MTs Mambaul Ulum


 

Desa Padi Jaya, 6 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Pembelajaran matematika kelas 6 di MTs Mambaul Ulum berlangsung lebih seru hari ini. Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Padi Jaya 2, Atika Luthfiyatil Fathinah, menghadirkan kuis interaktif dengan hadiah menarik, yang membuat siswa tampak lebih bersemangat dan fokus.

Kuis diberikan di papan tulis, dan siswa diminta menjawab secara individu. Peraturan sederhana diterapkan: tiga siswa tercepat dan benar berhak membawa pulang hadiah. Suasana kelas pun menjadi kompetitif namun tetap menyenangkan, dengan siswa saling berlomba menjawab soal dengan cepat.

“Aturannya sederhana, tapi tujuannya melatih kecepatan berpikir, ketelitian, dan keberanian siswa. Hadiah hanyalah pemicu semangat, yang utama adalah mereka belajar dengan gembira,” jelas Atika.

Kegiatan ini diharapkan menumbuhkan kebiasaan belajar positif, di mana semangat belajar tidak hanya muncul saat ada kuis atau hadiah, tetapi juga menjadi bagian dari pembelajaran sehari-hari. Kreativitas metode ini menunjukkan bahwa belajar bisa menjadi pengalaman menyenangkan bagi siswa.

Penulis : Atika Luthfiyatil Fathinah

KKL Padi Jaya 2 Tingkatkan Literasi Digital Siswa MTs Mambaul Ulum

KKL Padi Jaya 2 Tingkatkan Literasi Digital Siswa MTs Mambaul Ulum


 Desa Padi Jaya, 5 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak kelompok Padi Jaya 2 mengadakan kegiatan Sosialisasi Dialog di MTs Mambaul Ulum untuk mendukung pendidikan literasi digital. Kegiatan ini menyasar siswa kelas VI, VIII, dan IX dengan materi Etika Bermedia Sosial dan Bahaya Hoaks.

Lisa membawakan materi Etika Bermedia Sosial, menekankan pentingnya bersikap bijak dan bertanggung jawab di dunia maya. “Media sosial itu seperti pisau, bisa bermanfaat kalau digunakan dengan benar, tapi bisa melukai kalau disalahgunakan. Jadi, jangan asal posting, pikirkan dampaknya sebelum menekan tombol kirim,” ujarnya.

Irma Wanti menyampaikan materi Bahaya Hoaks, mengajak siswa untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya. “Hoaks itu bukan cuma menipu, tapi juga bisa merusak hubungan dan memicu konflik. Makanya, cek dulu sumbernya, jangan sampai kita jadi penyebar berita bohong,” jelasnya.

Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab yang diikuti antusias oleh para siswa. Diharapkan, kegiatan ini mampu membentuk generasi muda yang cerdas, santun, dan kritis dalam menggunakan media sosial serta mampu menyaring informasi dengan baik.

Penulis : Atika Luthfiyatil Fathinah

KKL Padi Jaya 2 Ajak Siswa SD Baiturrahman Berkreativitas Lewat Program “Ecoprint”

KKL Padi Jaya 2 Ajak Siswa SD Baiturrahman Berkreativitas Lewat Program “Ecoprint”


 Padi Jaya, 9 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Sekitar pukul 13.00 WIB, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak kelompok Padi Jaya 2 melaksanakan program kreatif bertema “Ecoprint” di SD Baiturrahman, dusun Parit Pak Moh. Kegiatan ini diikuti oleh 19 siswa kelas 4, 5, dan 6 yang antusias mengikuti seluruh rangkaian acara.

Kegiatan dimulai dengan sambutan hangat dari pihak sekolah, dilanjutkan oleh ketua kelompok KKL yang memperkenalkan seluruh anggota mahasiswa kepada para siswa. Acara inti menghadirkan dua pemateri: Atika Luthfiyatil Fathinah menjelaskan konsep dasar ecoprint dan manfaatnya sebagai seni ramah lingkungan, sementara Riska Annisa Fitri memandu praktik ecoprint secara langsung.

Setiap siswa mendapatkan pouch kain polos yang kemudian dihias dengan dedaunan, bunga, dan tumbuhan yang dipilih sendiri untuk dijadikan motif ecoprint. Suasana kegiatan berlangsung hangat, penuh tawa, dan kreativitas, dengan siswa berlomba menampilkan hasil karya terbaik mereka.

Kegiatan ditutup dengan pembuatan konten kreatif dan sesi foto bersama antara siswa, guru, dan mahasiswa KKL, mengabadikan momen kebersamaan dan kreativitas. Program ini diharapkan tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi siswa, tetapi juga menumbuhkan kecintaan terhadap alam serta kesadaran menjaga lingkungan.

Penulis : lili rahmawati

Mahasiswa KKL Padi Jaya 2 Kreatif Persiapkan Lomba Panjat Pinang HUT RI ke-80

Mahasiswa KKL Padi Jaya 2 Kreatif Persiapkan Lomba Panjat Pinang HUT RI ke-80


 

Padi Jaya, 6 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Sore itu, Desa Padi Jaya 2 kembali dipenuhi semangat persiapan menyambut peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak dari kelompok Padi Jaya 2 menjalankan misi unik: mengambil pohon pinang untuk perlombaan panjat pinang yang akan digelar pada 17 Agustus mendatang.

Berbeda dengan gotong royong biasanya, mahasiswa memanfaatkan aliran sungai untuk mempermudah proses pengangkutan batang pinang yang cukup panjang dan berat. Batang pinang yang telah ditebang dihanyutkan di aliran sungai, lalu ditarik perlahan oleh beberapa mahasiswa sambil berjalan di sungai kecil.

Suasana sore dipenuhi tawa dan canda. Meski harus menyebur ke sungai, mahasiswa saling memberi semangat dan sesekali terdengar percikan air saat mereka menarik batang pinang. “Lumayan juga idenya. Jadi lebih ringan dibawa, dan malah jadi pengalaman seru bareng teman-teman,” ujar salah satu mahasiswa sambil tersenyum.

Setibanya di posko, batang pinang diangkat bersama-sama untuk dipersiapkan lebih lanjut. Nanti, batang akan dikikis kulit kasarnya, diberi lingkaran rotan di bagian atas agar tegak, dan dilapisi pelumas khusus untuk lomba. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kreativitas dan kerja sama mampu mengubah tantangan menjadi pengalaman menyenangkan.

Penulis : LILI RAHMAWATI

Gotong Royong Mahasiswa KKL IAIN Pontianak: Pengambilan Bambu untuk Persiapan Kemerdekaan

Gotong Royong Mahasiswa KKL IAIN Pontianak: Pengambilan Bambu untuk Persiapan Kemerdekaan

 

Padi Jaya, 5 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Suasana pagi di Desa Padi Jaya dipenuhi semangat kebersamaan. Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak dari kelompok Padi Jaya 2 menggelar kegiatan gotong royong dalam rangka persiapan menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Sejak matahari muncul, mahasiswa laki-laki bahu-membahu mengambil bambu yang akan digunakan untuk pemasangan umbul-umbul di sekitar desa. Bambu-bambu tersebut nantinya menjadi hiasan yang mempercantik suasana peringatan 17 Agustus sekaligus menambah semarak perayaan kemerdekaan.

Sementara itu, mahasiswa perempuan berperan dengan mengambil rebung muda yang kemudian diolah menjadi hidangan lauk yang disantap bersama di sela kegiatan. Aroma masakan rebung berpadu dengan tawa dan canda, membuat pagi itu terasa hangat dan menyenangkan.

Kegiatan gotong royong ini tidak hanya menjadi ajang persiapan fisik, tetapi juga mempererat rasa kebersamaan di antara anggota kelompok. “Seru sekali! Kami bisa bekerja bersama untuk mengambil bambu dengan senang hati untuk persiapan hari kemerdekaan,” ujar salah satu mahasiswa dengan antusias.

Dengan semangat yang terpancar dari wajah para mahasiswa, kegiatan ini membuktikan bahwa persiapan perayaan kemerdekaan bukan hanya soal dekorasi, tetapi juga tentang kebersamaan, kerja sama, dan rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diperjuangkan.

Penulis : LILI RAHMAWATI

Mahasiswa KKL Padi Jaya 2 Manfaatkan Alam untuk Kebutuhan Posko

Mahasiswa KKL Padi Jaya 2 Manfaatkan Alam untuk Kebutuhan Posko


 Padi Jaya, 6 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Pagi cerah di Desa Padi Jaya 2 menjadi saksi semangat mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak kelompok Padi Jaya 2 dalam memanfaatkan potensi alam sekitar. Di tengah aktivitas pengabdian, para mahasiswa memilih memanfaatkan hasil alam sebagai cara bertahan hidup sekaligus menghemat pengeluaran.

Hari itu dimulai dengan sarapan sederhana di kantin milik ibu-ibu desa. Suasana hangat dari para pemilik warung menjadi pembuka hari yang penuh energi. “Sarapan dulu sebelum mencari pakis biar lebih semangat,” canda salah satu mahasiswa sambil menyeruput teh hangat.

Setelah sarapan, mahasiswa menuju area perairan dan tepian hutan kecil yang menjadi habitat pakis. Dengan kantong dan peralatan sederhana, mereka memetik pucuk pakis muda yang segar. Aktivitas ini tidak hanya untuk bahan makanan, tetapi juga menjadi momen belajar memanfaatkan sumber daya alam secara bijak.

“Pakis ini nanti akan kami olah menjadi sayur untuk makan bersama di posko. Selain enak dan bergizi, kami juga bisa menghemat biaya,” ujar salah satu mahasiswa dengan senyum puas.

Beberapa jam kemudian, kantong-kantong mereka terisi penuh dengan pakis segar. Di posko, mahasiswa membersihkan dan menyiapkan pakis untuk diolah menjadi tumisan harum yang menggugah selera. Saat waktu makan tiba, seluruh anggota berkumpul menikmati hasil jerih payah mereka. Tawa, canda, dan rasa syukur mewarnai momen kebersamaan itu.

Bagi mahasiswa KKL Padi Jaya 2, kegiatan ini membuktikan bahwa bertahan hidup di tengah keterbatasan dapat dilakukan dengan memanfaatkan alam secara bijak. Lebih dari itu, pengalaman ini mempererat hubungan antaranggota kelompok dan menumbuhkan kepedulian terhadap kelestarian alam.

Penulis : lili rahmawati

Struktur Organisasi LP2M

Formulir Kontak