Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) 19 Agustus 2024 – Menjelang senja di Pontianak, suasana di Masjid Jamiahtul Sholihin tetap khusyuk usai pelaksanaan sholat Maghrib berjamaah. Di sudut ruangan, Syaifullah, mahasiswa IAIN Pontianak, terlibat dalam diskusi hangat dengan dua sosok terhormat di kalangan jamaah, Doyok dan Meng.
Sebagai tokoh sentral di masjid, Doyok dan Meng selalu menjadi rujukan bagi jamaah. Syaifullah, dengan penuh semangat, mengajukan berbagai pertanyaan seputar sejarah masjid, kegiatan keagamaan yang pernah diselenggarakan, dan kisah inspiratif dari tokoh agama terdahulu.
"Bapak Doyok, Bapak Meng, saya sangat kagum dengan sejarah panjang masjid ini. Bagaimana bisa masjid ini tetap kokoh berdiri dan menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi masyarakat sekitar selama bertahun-tahun?" tanya Syaifullah.
Dengan senyum khas, Doyok memulai ceritanya, "Masjid ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Banyak perjuangan dilakukan oleh pendahulu kita untuk menjaga agama Islam di tanah ini. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan dan dakwah."
Meng menambahkan, "Keharmonisan dan kekompakan para jamaah juga merupakan kunci keberlangsungan masjid ini. Kita semua bertanggung jawab untuk merawat masjid agar tetap menjadi rumah bagi seluruh umat Islam."
Perbincangan semakin hangat saat Syaifullah menceritakan tentang kegiatan keagamaan di kampus IAIN Pontianak. Ia juga berbagi pengalamannya mengikuti kajian dan diskusi ilmu agama. Doyok dan Meng mengapresiasi semangat belajar Syaifullah dan memberikan dorongan agar ia terus aktif dalam kegiatan keagamaan.
"Syaifullah, kamu adalah generasi penerus bangsa. Jagalah ilmu agama yang kamu miliki dan sebarkan kepada orang-orang di sekitarmu. Jadilah generasi muda yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi agama dan bangsa," pesan Doyok.
Syaifullah merasa sangat beruntung dapat berdiskusi dengan tokoh-tokoh yang sangat menginspirasi. Ia semakin termotivasi untuk terus belajar dan memperdalam ilmu agamanya. Di akhir pertemuan, Syaifullah mengucapkan terima kasih kepada Doyok dan Meng atas waktu dan ilmu yang telah mereka berikan.
Dengan hati penuh rasa syukur, Syaifullah melangkah keluar dari masjid. Cahaya bulan malam ini menyinari langkahnya menuju masa depan yang penuh harapan.
Penulis : Syaifullah Alivia
