
Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) - Sore itu, di Dusun Anggrek, Desa Kalimas, suasana yang biasanya hening berubah menjadi riuh rendah. Langit perlahan meredup, dan cahaya matahari yang mulai tenggelam memantul lembut di permukaan sungai kecil di belakang rumah warga. Namun, suasana yang biasanya tenang ini dipenuhi gelak tawa anak-anak dan suara percakapan hangat para orang tua, menciptakan harmoni yang merdu.
Di tengah lapangan dusun, api unggun berkobar dengan semangat. Bau harum ikan panggang semerbak memenuhi udara. Para bapak-bapak, dengan cekatan, menata ikan-ikan di atas batang kelapa panggangan yang terbuat dari pelepah kelapa. Ikan-ikan tersebut, termasuk ikan gabus dan ikan losong (dikenal juga sebagai ikan betok), disumbangkan oleh Pak Meng, seorang tokoh masyarakat setempat. Sesekali, para bapak-bapak membolak-balik ikan agar matang merata, sambil sesekali bergurau dan berbagi cerita.
Di dapur, para mahasiswi bersama Pak Meng menyiapkan berbagai rempah, sambal, lalapan, dan minuman. Mereka membuat sambal kecap jeruk, sambal belacan, dan berbagai sajian lainnya. Anak-anak tidak mau ketinggalan keseruan. Mereka berlarian, bermain petak umpet di antara pepohonan, dan membuat kreasi dengan dedaunan kering. Sesekali, mereka mendekati api unggun untuk menghangatkan diri sambil bercanda dengan para mahasiswa.
Saat ikan-ikan sudah matang, warga pun berkumpul di posko dalam suasana seprahan, duduk bersama di atas daun pisang. Mereka saling berbagi makanan dan minuman, sambil bercerita tentang kehidupan sehari-hari. Suasana keakraban begitu terasa; anak-anak tertawa riang, orang tua bernostalgia, dan para pemuda saling bertukar cerita.
Bakar ikan bersama ini bukan sekadar acara makan-makan. Lebih dari itu, acara ini menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar warga Dusun Anggrek. Kebersamaan mereka terjalin erat, menciptakan momen yang berharga. Ketika malam semakin larut, warga pun berpamitan pulang dengan kenangan indah dan perut yang kenyang. Bakar ikan bersama ini telah menjadi tradisi yang terus dilestarikan, sebagai bukti bahwa kebersamaan adalah kekuatan yang tak ternilai harganya.
Penulis : Syaifullah Alivia
EmoticonEmoticon