LP2M IAIN PONTIANAK
Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Bersihkan Mushollah di Desa Lintang Batang

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Bersihkan Mushollah di Desa Lintang Batang

 


Lintang Batang (lp2m.iainptk.ac.id) 2 Agustus 2024 – Sebagai bagian dari pengabdian masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kelompok 13 dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak melaksanakan kegiatan bersih-bersih di salah satu mushollah setempat di Dusun Lintang Batang, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. 

Kegiatan ini diawali dengan mendapatkan izin dari Ustadz Omidi, pemilik mushollah, yang dengan senang hati memberikan persetujuan dan kepercayaannya kepada mahasiswa KKL untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Pagi itu, tepat pukul 06:00, seluruh anggota KKL memulai hari dengan jalan santai di sekitar desa Lintang Batang. Setelah itu, mereka langsung menuju mushollah dengan membawa peralatan bersih-bersih yang telah dipersiapkan dari posko.

Kegiatan bersih-bersih dimulai dengan menyapu, membersihkan karpet, mengepel lantai, dan menata Al-Qur'an dengan rapi. Seluruh pekerjaan dilakukan dengan penuh semangat dan gotong royong hingga mushollah tersebut tampak bersih dan nyaman untuk beribadah.

Usai menyelesaikan kegiatan, mahasiswa KKL kembali ke posko untuk melanjutkan aktivitas lainnya. 

Melalui semangat kebersamaan, mahasiswa KKL berhasil memberikan nuansa baru pada mushollah. Mushollah kini lebih bersih dan nyaman digunakan untuk beribadah. Kegiatan ini juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa dan masyarakat setempat. 

Selain itu, pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi mahasiswa dalam hal menjaga kebersihan lingkungan, bekerja sama dalam tim, serta memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.

Penulis : Halimah Tusadiah


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Berpartisipasi dalam Kegiatan Imunisasi Polio dan Pemberian Vitamin A di Desa Pasak

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Berpartisipasi dalam Kegiatan Imunisasi Polio dan Pemberian Vitamin A di Desa Pasak

 


Pasak (lp2m.iainptk.ac.id) 29 Juli 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang tergabung dalam kelompok 13, turut serta dalam kegiatan imunisasi polio dan pemberian vitamin A bagi peserta didik di Desa Pasak, Dusun Lintang Batang, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Puskesmas Desa Pasak dan melibatkan mahasiswa KKL sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesehatan anak-anak di desa tersebut.

Partisipasi mahasiswa KKL dalam kegiatan ini bermula dari inisiatif dua mahasiswa dari bidang kesehatan, Imasuana dan Zaharani Rahmah Fitri, yang bertanya kepada Ibu Ferina, seorang bidan di Puskesmas Pasak, tentang adanya kegiatan yang bisa mereka ikuti. Ibu Ferina kemudian menginformasikan bahwa akan ada kegiatan imunisasi polio di beberapa sekolah di Desa Pasak, yang dapat diikuti oleh mahasiswa KKL.

Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa staf Puskesmas Desa Pasak, termasuk Ibu Ferina, Ibu Fitri (perawat), serta peserta didik dari PAUD Bustanul Ulum, MI Bustanul Ulum kelas 1 dan 2, RA, dan MI Raudatul Ulum kelas 1 dan 2. Mahasiswa KKL IAIN Pontianak kelompok 13 yang turut serta dalam kegiatan ini adalah Imasuana, Zaharani Rahmah Fitri, Risqi Huzeiri, M. Imam Ghazali, dan Ismawati.

Pada awal kegiatan, mahasiswa KKL diperkenalkan kepada para peserta didik yang akan menerima imunisasi. Untuk menciptakan suasana yang lebih menyenangkan, mahasiswa KKL bermain bersama anak-anak sebelum dimulainya imunisasi. Setelah itu, mereka membantu bidan dan perawat dalam memanggil satu per satu peserta didik untuk menerima imunisasi polio. Setiap anak diberikan dua tetes vaksin polio untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka. 

Selain vaksin polio, para peserta didik juga diberikan vitamin A untuk menunjang kesehatan mereka. Proses imunisasi dan pemberian vitamin A berjalan dengan lancar, berkat kerjasama yang baik antara staf Puskesmas dan mahasiswa KKL IAIN Pontianak.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata dari keterlibatan mahasiswa KKL dalam mendukung program kesehatan masyarakat di Desa Pasak. Melalui partisipasi dalam kegiatan seperti ini, mahasiswa dapat belajar langsung dari lapangan dan sekaligus berkontribusi dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat di daerah tersebut.

Penulis : Halimah Tusadiah


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Ikuti Proses Produksi Gula Merah di Desa Kubu

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Ikuti Proses Produksi Gula Merah di Desa Kubu

 


Kubu (lp2m.iainptk.ac.id) Senin, 5 Agustus 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak mengunjungi salah satu rumah produksi gula merah di Desa Kubu. 

Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan mahasiswa KKL kelompok 32 untuk memahami proses produksi gula merah secara langsung, mulai dari pengambilan sari pati kelapa hingga menjadi produk gula merah yang siap dijual.

Salah satu rumah produksi yang dikunjungi adalah milik Pak Jarwo, seorang pengrajin gula merah yang sudah berpengalaman. Pada tahap awal pembuatan gula merah, Pak Jarwo memulai pekerjaannya dengan mengambil sari pati kelapa dari kebun pada pukul 5 subuh hingga 9 pagi.

Pengambilan sari pati dilakukan secara tradisional dengan menggunakan tangga bambu untuk memanjat pohon kelapa. Sari pati ini diambil dari tandan kelapa muda dengan cara memotong ujung tandan, kemudian ditampung dalam wadah selama seharian.

Setelah sari pati kelapa terkumpul, Pak Jarwo membawanya ke rumah produksi untuk proses penanakan. Sebelum dimasak, sari pati tersebut disaring untuk memisahkan kotoran dan serangga yang mungkin terbawa.

Dalam proses ini, sodium ditambahkan untuk membantu mengeraskan gula merah. Penanakan sari pati bertujuan untuk memisahkan air dari gula yang terkandung di dalamnya. Proses ini berlangsung hingga sari pati mengental, kemudian didinginkan, dan setelahnya ditanak kembali hingga menjadi gula merah yang siap dicetak.

Pak Jarwo menjelaskan bahwa proses pembuatan gula merah ini memakan waktu sekitar 4 jam. "Dalam pembuatan gula merah di rumah produksi ini, kami tidak menggunakan bahan pengawet. Gula merah yang dihasilkan langsung dikemas dan siap didistribusikan," ujarnya. 

Ia juga bercerita tentang perjalanan hidupnya yang sebelumnya bekerja sebagai kontraktor, pekerjaan yang membuatnya harus sering berpindah tempat dan jauh dari keluarga. "Saya merasa lebih nyaman dengan pekerjaan ini karena bisa lebih dekat dengan keluarga dan tetap bisa memenuhi kebutuhan keluarga kami," tambahnya.

Redho, salah seorang mahasiswa KKL, menyampaikan bahwa pekerjaan ini tidaklah mudah. "Proses pembuatan gula merah membutuhkan keterampilan khusus, terutama dalam memanjat pohon kelapa yang tinggi dan memerlukan ketelitian untuk mengecek satu per satu pohon kelapa," ungkapnya.

Kegiatan ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa KKL, memperkaya pengetahuan mereka tentang industri rumahan dan keterampilan tradisional yang ada di Desa Kubu. Selain itu, kunjungan ini juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri dengan masyarakat setempat dan memahami lebih dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Penulis: Anggie, Anggraini, Fajar, Helda, Redho, Tiessa, Tri, Wella  


Budaya Salaman Setelah Upacara, Menumbuhkan Karakter Siswa

Budaya Salaman Setelah Upacara, Menumbuhkan Karakter Siswa

 


Kubu (lp2m.iainptk.ac.id) Senin, 5 Agustus 2024 - Di SMPN 1 Kubu, suasana penuh keakraban terlihat ketika mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak mengikuti rangkaian upacara bendera. Mahasiswa dari kelompok 32 IAIN Pontianak antusias berpartisipasi dalam upacara yang diadakan di sekolah tersebut.

Di SMPN 1 Kubu, kebiasaan pembiasaan positif telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari para siswa. Pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan akhlak yang baik dan kecerdasan emosional pada peserta didik. 

Salah satu kegiatan pembiasaan yang dilakukan setiap pagi adalah ketika siswa memasuki lingkungan sekolah. Para guru berdiri di depan gerbang, menyambut kedatangan siswa dengan senyum, salam, sapa, sopan, dan santun.

Setelah upacara bendera setiap hari Senin, para siswa juga memiliki kebiasaan untuk bersalaman dengan para guru sebelum memasuki kelas dan memulai pelajaran. Kebiasaan ini terbukti telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari siswa, seperti yang terlihat saat mahasiswa KKL dari IAIN Pontianak mengunjungi sekolah tersebut. Siswa-siswa dengan tertib mengantri untuk bersalaman dengan para guru dan mahasiswa KKL.

Anggi, salah seorang mahasiswa KKL, mengungkapkan pandangannya tentang kebiasaan bersalaman ini. 

"Adanya kegiatan salaman setelah upacara ini sangat bermanfaat karena melalui salaman, para guru dapat lebih mengenal kepribadian dan karakter siswa secara lebih mendalam. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memotivasi siswa, meningkatkan kedisiplinan, dan menanamkan sikap sopan santun serta rasa hormat kepada guru dan orang yang lebih tua," tegasnya.

Kebiasaan bersalaman ini tidak hanya mempererat hubungan antara siswa dan guru, tetapi juga membangun karakter positif pada siswa, seperti semangat belajar, disiplin, dan rasa hormat. Mahasiswa KKL kelompok 32 merasa senang dapat terlibat dalam kegiatan ini dan melihat langsung bagaimana pembiasaan positif ini diterapkan di sekolah.

Penulis: Anggie, Anggraini, Fajar, Helda, Redho, Tiessa, Tri, Wella  


Perayaan HUT RI ke-79 di Desa Kalimas: Lomba Memasukkan Paku Meriahkan Suasana

Perayaan HUT RI ke-79 di Desa Kalimas: Lomba Memasukkan Paku Meriahkan Suasana

 


Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) - Selasa, 13 Agustus 2024 - Halaman rumah Kepala Desa Kalimas berubah menjadi arena penuh keceriaan dalam rangkaian perayaan HUT RI ke-79. Mahasiswa IAIN Pontianak yang tengah menjalani Kuliah Kerja Lapangan (KKL) turut ambil bagian sebagai panitia kreatif, menyelenggarakan berbagai lomba, termasuk lomba unik yang menjadi sorotan: memasukkan paku ke dalam botol.

Di bawah sinar matahari sore, peserta dari berbagai kalangan usia—anak-anak, remaja, hingga orang dewasa—antusias mengikuti lomba yang tampak sederhana namun ternyata menantang. Dengan tangan gemetar namun penuh semangat, mereka berusaha memasukkan paku ke dalam botol yang diletakkan di atas tanah. Setiap kali paku berhasil masuk, sorakan penonton bergema meriah, menambah semarak suasana.

Mahasiswa IAIN Pontianak yang bertindak sebagai panitia, terlihat sibuk mengatur jalannya lomba. Mereka menyiapkan berbagai perlengkapan seperti kertas, botol, paku, dan stopwatch, serta bertindak sebagai juri yang adil. Kehadiran mereka, dengan mengenakan baju panitia, semakin menyemarakkan suasana perlombaan. 

"Lomba ini memang terlihat sederhana, tapi ternyata cukup menantang," ujar Ainul Yaqin, salah seorang mahasiswa panitia. "Kami ingin memberikan warna baru dalam perayaan HUT RI sekaligus mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat."

Selain lomba memasukkan paku, mahasiswa IAIN Pontianak juga mengadakan berbagai kegiatan menarik lainnya, seperti lomba makan kerupuk, balap karung, dan tarik tambang. Semua kegiatan ini bertujuan untuk memeriahkan perayaan HUT RI sekaligus menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan masyarakat.

Suasana gotong royong terasa kental sepanjang acara. Mahasiswa dan warga desa bahu-membahu mempersiapkan segala sesuatunya. Anak-anak kecil berlarian dengan membawa bendera merah putih, sementara para orang tua sibuk menyiapkan makanan dan minuman untuk para peserta.

"Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa IAIN Pontianak yang telah menyelenggarakan acara ini," ujar Kepala Desa Kalimas. "Acara ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa dan masyarakat."

Di penghujung acara, seluruh peserta dan panitia berkumpul untuk berfoto bersama. Senyum sumringah terpancar di wajah mereka, merefleksikan kebahagiaan dan kebersamaan yang terjalin. Lomba memasukkan paku ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi momen berharga untuk memperkuat semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

Penulis : Syaifullah Alivia


SMPN 1 Kubu Adakan Lomba Hias Kelas dalam Rangka HUT RI ke-79: Mahasiswa KKL Kelompok 32 Berkolaborasi dengan Siswa

SMPN 1 Kubu Adakan Lomba Hias Kelas dalam Rangka HUT RI ke-79: Mahasiswa KKL Kelompok 32 Berkolaborasi dengan Siswa

 


Kubu (lp2m.iainptk.ac.id) - Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-79, SMPN 1 Kubu mengadakan lomba menghias kelas yang melibatkan seluruh guru, siswa, serta mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari Kelompok 32.

Lomba ini menjadi ajang kreativitas tanpa batas, di mana mahasiswa KKL Kelompok 32 dan siswa SMPN 1 Kubu berkolaborasi menghasilkan berbagai karya unik dan menarik.

Kreativitas siswa dan mahasiswa diwujudkan dalam bentuk kerajinan tangan yang mengusung tema kemerdekaan. Beberapa di antaranya adalah pembuatan bentuk huruf dan angka yang menuliskan "HUT Kemerdekaan RI 79," serta hiasan botol gantung yang dicat dengan warna merah putih.

Kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan semangat nasionalisme, tetapi juga mendorong siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Barang-barang bekas di sekitar sekolah didaur ulang menjadi kerajinan tangan yang tidak hanya memperindah kelas tetapi juga membantu mengurangi sampah di lingkungan sekolah.

Lomba menghias kelas ini juga merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKL Kelompok 32, yang bertujuan untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan gotong royong di kalangan siswa.

Program ini sejalan dengan program peduli lingkungan yang diterapkan oleh pihak sekolah, di mana siswa diajak untuk membawa bekal sendiri, membawa kantong sampah, dan membuang sampah pada tempatnya.

Windy, ketua Kelompok 32, mengungkapkan kegembiraannya atas kerjasama ini. "Kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan siswa SMPN 1 Kubu. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa dan siswa," ujarnya.

Surmawan, Kepala Sekolah SMPN 1 Kubu, juga memberikan apresiasi atas kontribusi mahasiswa KKL. "Pihak sekolah senang atas sumbangan ide-ide cemerlang dari mahasiswa KKL Kelompok 32. Karya-karya yang dihasilkan tidak hanya memperindah sekolah kami, tetapi juga akan menjadi kenang-kenangan dari mahasiswa untuk SMPN 1 Kubu," ungkapnya.

Kolaborasi ini tidak hanya menjadi sarana untuk merayakan hari kemerdekaan, tetapi juga mempererat hubungan antara dunia pendidikan tinggi dengan masyarakat setempat. Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat gotong royong dan nasionalisme semakin tumbuh di kalangan generasi muda. 

Penulis: Norma. S, Umi. K, Risa. N, Vira. R, Aulia. A, Intan. F, Chindy. S. A, Randi. D, Irfan)


Dusun Fajar Karya Bersama Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Gelar Rapat Persiapan HUT RI ke-79

Dusun Fajar Karya Bersama Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Gelar Rapat Persiapan HUT RI ke-79

 


Kubu (lp2m.iainptk.ac.id) - Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79, masyarakat Dusun Fajar Karya bersama mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kelompok 32 mengadakan rapat koordinasi kedua pada tanggal 11 Agustus 2024. 

Rapat ini berlangsung di rumah Kepala Dusun, Imam Taufik, di Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya. Tujuan dari rapat ini adalah untuk membahas persiapan lebih lanjut dan aspek finansial rangkaian acara peringatan HUT RI ke-79.

Dalam rapat tersebut, berbagai kegiatan telah dirancang dan diputuskan, termasuk persiapan untuk upacara bendera pada 17 Agustus, serta sejumlah lomba yang akan melibatkan anak-anak, remaja, dan dewasa. Mahasiswa KKL turut aktif memberikan ide-ide kreatif serta membantu dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.

Imam Taufik, selaku perwakilan masyarakat Dusun Fajar Karya, menyampaikan apresiasi atas semangat dan partisipasi aktif mahasiswa KKL. "Kami sangat menghargai semangat dan partisipasi aktif mahasiswa KKL. Kami berharap kerjasama ini dapat terus terjalin dan semakin mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat," ujarnya.

Windy Astari, Koordinator Kelompok KKL, mengungkapkan rasa senangnya dapat berkontribusi dalam memeriahkan HUT RI di Dusun Fajar Karya. "Kami berharap rangkaian acara yang telah kami siapkan dapat memberikan manfaat dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat," ungkapnya.

Sejumlah perlombaan yang akan diadakan pada 17 Agustus di Koramil telah disusun oleh mahasiswa KKL Kelompok 32. Perlombaan tersebut meliputi makan kerupuk, memasukkan paku dalam botol, karet estafet, kait keranjang, lompat karung, lari corong, makan biskuit, balap kelereng, bola dandung dengan sarung, joget balon, estafet tepung, memasukkan sedotan dalam bola, membawa air gelas menggunakan sarung, gigit koin, lomba kelereng membawa balon, dan karaoke. Semua perlombaan ini telah disetujui oleh aparatur Dusun Fajar Karya.

Kepala Dusun menegaskan bahwa semua jenis perlombaan akan dilaksanakan karena melihat tingginya antusiasme warga Dusun Fajar Karya. Minat masyarakat terhadap perlombaan yang diadakan pada 17 Agustus sangat tinggi, karena kemeriahan serta hadiah yang menarik.

Rapat ditutup dengan penandatanganan berita acara oleh Kepala Dusun dan perwakilan mahasiswa KKL Kelompok 32. Rapat selanjutnya dijadwalkan akan diadakan tiga hari sebelum pelaksanaan acara untuk memastikan kesiapan akhir.

(Penulis: Norma. S, Umi.K, Risa. N, Vira. R, Aulia. A, Intan.F, Chindy. S.A, Randi. D, Irfan.)


Mahasiswa IAIN Pontianak Adakan Diskusi dengan Tokoh Masyarakat

Mahasiswa IAIN Pontianak Adakan Diskusi dengan Tokoh Masyarakat


 Desa Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) 9 Agustus 2024 – Suasana hangat menyelimuti posko kecil di tengah Desa Kalimas pada Jumat sore, 9 Agustus 2024. Sinar matahari sore menerangi wajah-wajah penuh semangat dari para mahasiswa IAIN Pontianak dan warga desa yang berkumpul untuk berdiskusi, berbagi pengalaman, dan saling memberikan masukan. Inisiatif diskusi ini muncul dari keinginan para mahasiswa untuk lebih dekat dengan masyarakat serta belajar langsung dari pengalaman mereka.

Diskusi ini dipandu oleh salah satu tokoh masyarakat yang sangat dihormati, Doyok, yang dengan senang hati berbagi cerita dan wawasan. "Kami sangat senang bisa berdiskusi dengan Bapak  Doyok," ujar seorang mahasiswa membuka percakapan. "Pengalaman Bapak sangat berharga bagi kami."

Dengan penuh keramahan, Doyok berbagi kisah tentang perjuangan hidup, suka duka membangun desa, serta nilai-nilai luhur yang harus dimiliki oleh generasi muda. Para mahasiswa mendengarkan dengan seksama, dan sesekali mengajukan pertanyaan untuk menggali lebih dalam. "Sebagai generasi muda, kalian memiliki peran yang sangat penting dalam membangun bangsa," tegas Bapak Doyok. "Manfaatkan ilmu yang kalian dapatkan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat."

Diskusi semakin hangat ketika para mahasiswa menceritakan pengalaman mereka selama berada di desa. Mereka berbagi cerita tentang kegiatan mengajar di sekolah, membantu petani, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial lainnya. "Kami sangat terkesan dengan semangat kalian," puji Doyok. "Kalian adalah generasi penerus yang penuh harapan."

Setelah diskusi yang penuh inspirasi, para mahasiswa dan warga desa sepakat untuk terus menjalin kerjasama dan mengadakan kegiatan-kegiatan positif lainnya, seperti pelatihan keterampilan, penyuluhan kesehatan, dan kegiatan sosial. "Diskusi ini sangat bermanfaat bagi kami," ujar seorang mahasiswa. "Kami mendapatkan banyak inspirasi dan motivasi untuk terus belajar dan berkontribusi."

Di akhir acara, para mahasiswa dan warga desa berfoto bersama sebagai simbol kebersamaan. Senyum merekah di wajah mereka, mencerminkan kebahagiaan dan semangat gotong royong yang telah terjalin erat.

Penulis : Syaifullah  Alivia


Mengintip Keseruan Pembelajaran Perdana di Bimbel “Teman Belajar” Bersama Mahasiswa KKL Kubu

Mengintip Keseruan Pembelajaran Perdana di Bimbel “Teman Belajar” Bersama Mahasiswa KKL Kubu

 


Kubu (lp2m.iainptk.ac.id), 12 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari kelompok Kubu menggelar kegiatan pembelajaran perdana dalam program bimbingan belajar (bimbel) "Teman Belajar" pada Senin, 12 Agustus 2024. Kegiatan ini berlangsung di pendopo depan Masjid Khairussa'adah, Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya.

Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa membagi anak-anak berdasarkan tingkatan kelas mereka, sehingga setiap kelompok dapat menerima pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Setiap kelas dipegang oleh 2 hingga 3 orang mahasiswa yang bertugas sebagai pengajar. Kegiatan dimulai dengan ice breaking untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan interaktif.

Anak-anak dari SDN 5 dan SDN 1 Kubu mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat dan kegembiraan. Berbagai media pembelajaran digunakan oleh mahasiswa untuk membantu anak-anak memahami materi dengan lebih baik. Kegiatan bimbel ini diselenggarakan dari pukul 15.30 hingga 16.30 sore dan berlangsung dengan lancar.

Para mahasiswa berharap bahwa program bimbingan belajar ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat besar bagi anak-anak di Desa Kubu, khususnya dalam meningkatkan prestasi belajar mereka di sekolah.

Fauzan, seorang siswa dari SDN 1 Kubu, dengan antusias menyampaikan perasaannya tentang kegiatan bimbingan belajar tersebut. "Saya sangat senang dengan adanya bimbel ini. Setiap kali ada jadwal, saya selalu berangkat lebih awal supaya tidak terlambat dan bisa ikut semua kegiatan dari awal sampai akhir," ujar Fauzan dengan wajah ceria.

"Di sini, saya bisa belajar dengan cara yang seru dan juga bisa bertemu teman-teman baru," tambahnya. Respon positif juga datang dari pihak orang tua peserta didik yang turut menyambut gembira kegiatan ini.

Penulis : Windy A., Elly, Kevin, Faiz A., S. Nur’aini, Yardi, Pitri E. S., Desy L., Hesti.


Mahasiswa IAIN Pontianak Bimbing Siswa SDN 7 Desa Kalimas dalam Kegiatan Rutin Membaca Al-Qur’an

Mahasiswa IAIN Pontianak Bimbing Siswa SDN 7 Desa Kalimas dalam Kegiatan Rutin Membaca Al-Qur’an


 Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) 9 Agustus 2024 - Mentari pagi mulai mengintip dari balik pepohonan, menyinari halaman SDN 7 Desa Kalimas. Udara segar pagi hari memberikan semangat baru bagi para siswa-siswi yang berbaris rapi di lapangan sekolah. 

Hari Jumat ini terasa istimewa, karena selain menjalankan kegiatan belajar seperti biasa, mereka juga mengikuti rutinitas yang sangat bermakna, yakni membaca surat-surat pendek Al-Qur’an bersama. Kegiatan rutin ini semakin spesial dengan kehadiran para mahasiswa IAIN Pontianak yang ikut serta membimbing para siswa.

Seorang guru dengan suara merdunya memimpin pembacaan surat-surat pendek. Suara para siswa dan mahasiswa berpadu, menciptakan harmoni yang indah dan menenangkan. Para mahasiswa dengan penuh kesabaran membantu siswa-siswi yang masih kesulitan dalam membaca Al-Qur’an. 

Mereka mengajarkan dengan kasih sayang, menjadikan suasana belajar lebih menyenangkan. Tak hanya itu, mahasiswa juga memberikan penjelasan singkat tentang makna dari surat-surat yang dibaca, sehingga siswa-siswi dapat lebih memahami dan menghayati isi kandungan Al-Qur’an.

Setelah pembacaan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi mengenai nilai-nilai kebaikan yang terkandung dalam Al-Qur’an. Para mahasiswa berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan para siswa, mengajak mereka untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini memberikan manfaat besar tidak hanya bagi siswa-siswi SDN 7, tetapi juga bagi para mahasiswa IAIN Pontianak. Mereka merasa senang dapat berbagi ilmu dan pengalaman dengan anak-anak. Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang bagi mereka untuk mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari di kampus. 

"Saya merasa sangat senang bisa terlibat dalam kegiatan ini," ujar salah seorang mahasiswa. "Selain bisa berbagi ilmu, saya juga belajar banyak dari anak-anak."

Para guru di SDN 7 pun merasa sangat terbantu dengan kehadiran para mahasiswa. "Kehadiran mereka memberikan semangat baru bagi siswa-siswi kami," ucap seorang guru. "Mereka sangat sabar dan telaten dalam membimbing anak-anak."

Rutinitas membaca Al-Qur’an bersama ini telah menjadi tradisi yang sangat berarti bagi SDN 7 Desa Kalimas. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas iman dan taqwa para siswa, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa IAIN Pontianak dengan masyarakat sekitar. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi sekolah-sekolah lainnya.

Penulis : Syaifullah Alivia


Kebersamaan di Dusun Anggrek: Mahasiswa IAIN Pontianak dan Anak-Anak Rayakan Sore dengan Makan Bersama

Kebersamaan di Dusun Anggrek: Mahasiswa IAIN Pontianak dan Anak-Anak Rayakan Sore dengan Makan Bersama

 


Dusun Anggrek (lp2m.iainptk.ac.id) 11 Agustus 2024 – Sore yang cerah di Dusun Anggrek dipenuhi keceriaan saat posko kecil di desa tersebut menjadi pusat kebersamaan antara mahasiswa IAIN Pontianak dan anak-anak setempat. Suasana riang gembira terasa begitu kental di tempat itu, dengan meja panjang yang dipenuhi berbagai makanan lezat yang siap disantap oleh anak-anak desa.

Anak-anak Dusun Anggrek berlarian dengan penuh antusias, tidak sabar untuk menikmati hidangan yang telah disiapkan. Di tengah keceriaan mereka, para mahasiswa IAIN Pontianak terlihat dengan sabar melayani dan berinteraksi dengan anak-anak, menciptakan suasana yang hangat dan penuh keakraban.

Hari itu, posko kecil ini menjadi tempat berkumpulnya anak-anak Dusun Anggrek dan mahasiswa IAIN Pontianak untuk menikmati makan bersama, berbagi cerita, dan bermain bersama. Anak-anak dengan antusias menceritakan kisah-kisah sehari-hari mereka, sementara para mahasiswa mendengarkan dengan penuh perhatian, sesekali memberikan pujian atau pertanyaan yang menyemangati.

"Kak, aku tadi main layang-layang, tapi putus," ujar seorang anak kecil dengan wajah sedih.

"Tidak apa-apa, nanti kita buat layang-layang baru ya," jawab seorang mahasiswi sambil tersenyum.

Suasana semakin meriah ketika seorang mahasiswa mengeluarkan gitar dan mulai menyanyikan lagu-lagu anak-anak yang ceria. Anak-anak pun ikut bernyanyi dan bertepuk tangan, bahkan beberapa di antaranya ikut menari dengan penuh kegembiraan.

Setelah acara makan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan berbagai permainan. Beberapa anak bermain bola, ada yang bermain petak umpet, dan lainnya sekadar berbincang santai. Para mahasiswa dengan penuh semangat menemani anak-anak dalam berbagai aktivitas, menciptakan momen kebersamaan yang hangat dan menyenangkan.

Kegiatan makan bersama ini bukan hanya sekadar untuk mengisi perut, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa IAIN Pontianak dan masyarakat Dusun Anggrek. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan tumbuh rasa kepedulian sosial dan empati di kalangan mahasiswa.

"Saya merasa sangat senang bisa berinteraksi langsung dengan anak-anak," ujar salah seorang mahasiswa. "Mereka sangat polos dan apa adanya."

Para orang tua di Dusun Anggrek pun merasa sangat berterima kasih atas kehadiran mahasiswa yang telah membawa kebahagiaan bagi anak-anak mereka.

"Terima kasih banyak ya anak-anak, kalian sudah membuat anak-anak kami sangat senang," ucap seorang orang tua dengan tulus.

Kegiatan makan bersama ini menjadi bukti bahwa mahasiswa IAIN Pontianak tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Mereka mampu menjadi sahabat bagi anak-anak dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Penulis : Syaifullah Alivia


Desa Kalimas Raih Juara 3 Lomba Sampan Bidar Tingkat Provinsi: Simbol Semangat Gotong Royong dan Kegigihan

Desa Kalimas Raih Juara 3 Lomba Sampan Bidar Tingkat Provinsi: Simbol Semangat Gotong Royong dan Kegigihan

 


Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) 11 Agustus 2024 – Haru dan bangga menyelimuti seluruh warga Desa Kalimas ketika mereka menerima penghargaan juara 3 dalam lomba sampan bidar tingkat provinsi. Di tengah lapangan yang dihias meriah dengan bendera merah putih, piala kemenangan berkilau di bawah sorotan cahaya matahari, menjadi bukti nyata dari semangat gotong royong dan kegigihan masyarakat desa.

Perlombaan ini tidak hanya menjadi ajang pertarungan antar tim, tetapi juga sarana untuk mempererat tali persaudaraan. Mahasiswa IAIN Pontianak yang turut serta dalam tim ini berperan sebagai motivator dan pembina, namun semangat juang terbesar datang dari warga desa sendiri. Mulai dari kaum muda hingga orang tua, semua terlibat aktif dalam persiapan dan pelaksanaan lomba.

Para pemuda desa berlatih keras setiap hari, mengasah teknik mendayung mereka demi meraih hasil terbaik. Sementara itu, para ibu-ibu dengan penuh dedikasi menyiapkan makanan dan minuman untuk para atlet, dan para bapak-bapak bertugas memperbaiki dan merawat sampan. Bahkan, anak-anak kecil pun turut bersemangat memberikan dukungan dari pinggir sungai, menambah semangat para peserta lomba.

"Kemenangan ini adalah hasil kerja keras seluruh warga desa," ujar Kepala Desa dengan bangga. "Ini membuktikan bahwa kita mampu meraih prestasi jika kita bersatu dan bekerja sama."

Penghargaan yang diterima oleh Desa Kalimas bukan hanya sekadar sebuah piala, melainkan juga simbol kebangkitan semangat gotong royong di desa tersebut. Kemenangan ini menginspirasi generasi muda untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama desa di berbagai ajang kompetisi.

Mahasiswa IAIN Pontianak yang turut serta dalam tim ini merasa sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari perjalanan menuju kemenangan. Mereka banyak belajar tentang semangat juang dan kerja sama tim dari masyarakat Desa Kalimas.

"Kami bangga bisa menjadi bagian dari tim ini," ujar salah seorang mahasiswa. "Pengalaman ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi kami."

Acara penyerahan hadiah ini menjadi momen yang sangat berkesan bagi seluruh warga Desa Kalimas. Mereka merayakan kemenangan ini dengan penuh suka cita sebagai bentuk syukur atas hasil kerja keras yang telah dicapai. Semoga prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi desa-desa lain untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi yang dimiliki.

Penulis : Syaifullah Alivia


Semarak Malam Kemerdekaan di Dusun Anggrek: Mahasiswa IAIN Pontianak Gelar Karaoke Bersama Warga Desa

Semarak Malam Kemerdekaan di Dusun Anggrek: Mahasiswa IAIN Pontianak Gelar Karaoke Bersama Warga Desa

 


Dusun Anggrek (lp2m.iainptk.ac.id) 11 Agustus 2024 – Bulan purnama bersinar terang, menerangi halaman rumah Kepala Desa Dusun Anggrek yang dipenuhi cahaya lampu warna-warni, menambah semarak suasana malam perayaan kemerdekaan Indonesia. 

Di tengah suasana penuh kegembiraan, para mahasiswa IAIN Pontianak berbaur dengan warga desa, terutama anak-anak muda, untuk merayakan HUT ke-79 Republik Indonesia dengan penuh semangat.

Salah satu acara yang paling dinantikan pada malam itu adalah karaoke bersama. Sebuah panggung kecil telah disiapkan, dan para mahasiswa serta warga desa bergantian naik untuk menampilkan suara merdu mereka. Lagu-lagu dangdut dan daerah bergantian dinyanyikan, menggema di seluruh penjuru halaman, membuat suasana semakin meriah.

Sekretaris Desa, yang turut hadir dalam acara tersebut, tampak sangat antusias. Ia bahkan ikut naik ke panggung dan menyanyikan beberapa lagu, menciptakan tawa dan tepuk tangan riuh dari para hadirin. Kerjasama antara mahasiswa dan perangkat desa ini menjadi bukti nyata dari semangat gotong royong masyarakat Dusun Anggrek.

Setelah sesi karaoke, acara dilanjutkan dengan joget bersama diiringi musik dangdut yang mengalun merdu. Para mahasiswa IAIN Pontianak dengan lincah mengajak warga desa untuk menari bersama, sementara anak-anak muda berlarian ke sana kemari sambil menari dengan penuh kegembiraan.

Suasana malam itu semakin hangat ketika para mahasiswa dan warga desa saling bertukar cerita. Mereka berbagi pengalaman dan harapan untuk masa depan Indonesia, yang semakin mempererat tali persaudaraan di antara mereka.

"Acara malam ini benar-benar menyenangkan," ujar salah seorang mahasiswa dengan penuh rasa syukur. "Saya merasa sangat beruntung bisa ikut merayakan kemerdekaan bersama warga desa."

Sekretaris Desa pun mengungkapkan rasa terima kasihnya. "Terima kasih banyak ya anak-anak, kalian sudah membuat malam ini menjadi sangat meriah," ucapnya. "Semoga kita bisa terus bekerja sama untuk membangun desa kita."

Malam itu, halaman rumah Kepala Desa Dusun Anggrek menjadi saksi bisu dari semangat kebersamaan dan nasionalisme yang terjalin antara mahasiswa IAIN Pontianak dan masyarakat desa. 

Acara karaoke bersama ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi. Semoga semangat kemerdekaan yang menyala pada malam itu dapat terus berkobar di hati setiap individu.

Penulis : Syaifullah Alivia


Semangat Juang Mahasiswa IAIN Pontianak di Perayaan HUT ke-79 RI: Memikul Batang Pinang sebagai Simbol Persatuan

Semangat Juang Mahasiswa IAIN Pontianak di Perayaan HUT ke-79 RI: Memikul Batang Pinang sebagai Simbol Persatuan


Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) 12 Agustus 2024 – Mentari pagi yang cerah menyapa semangat juang para mahasiswa IAIN Pontianak pada Senin ini. Mereka memulai hari dengan misi khusus: memikul batang pinang dari rumah warga menuju posko utama sebagai bagian dari rangkaian acara perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia. Dengan semangat gotong royong yang tinggi, para mahasiswa siap menghadapi tantangan alam demi menyukseskan perhelatan akbar ini.

Batang pinang yang kokoh dan panjang telah disiapkan dengan cermat. Dengan kekuatan bersama, mereka mengangkat batang pinang tersebut dan perlahan menurunkannya ke sungai yang mengalir di desa. Di sungai, beberapa teman mereka sudah siap menjadi penarik batang pinang dari bawah.

Suara riuh rendah terdengar ketika mereka mulai bergerak, mengiringi perjalanan batang pinang menuju posko utama. Beberapa mahasiswa bertindak sebagai nakhoda, mengarahkan batang pinang agar tetap stabil di tengah arus sungai yang cukup deras.

Sepanjang perjalanan, canda tawa dan sorak-sorai mahasiswa menggema di sepanjang aliran sungai, menambah semangat mereka untuk mencapai tujuan. Batang pinang yang mereka bawa bukan hanya sekadar kayu, tetapi juga simbol perjuangan dan persatuan bangsa. 

Sesampainya di posko utama, batang pinang tersebut akan menjadi bagian dari tugu peringatan yang akan dibangun. Tugu ini nantinya akan menjadi simbol semangat juang para pahlawan dan juga semangat generasi muda dalam melanjutkan perjuangan bangsa.

Dengan keringat yang membasahi tubuh dan senyum sumringah di wajah, para mahasiswa berhasil menyelesaikan tugas mereka. Rasa bangga menyelimuti mereka, karena telah berkontribusi dalam menyukseskan perayaan HUT RI tahun ini. Bagi mereka, kegiatan ini bukan sekadar sebuah lomba, tetapi juga bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan.

"Ini adalah cara kami untuk mengenang jasa para pahlawan," ujar salah seorang mahasiswa dengan penuh semangat. "Dengan memikul batang pinang ini, kami merasa ikut serta dalam perjuangan mereka."

Acara pemindahan batang pinang ini menjadi salah satu momen yang paling berkesan dalam rangkaian perayaan HUT RI di IAIN Pontianak. Kegiatan ini tidak hanya mempererat tali persaudaraan antar mahasiswa, tetapi juga menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air di hati para generasi muda.

Penulis : Syaifullah Alivia


Kemeriahan Lomba Membawa Kelereng Warnai HUT RI ke-79 di Desa Kalimas

Kemeriahan Lomba Membawa Kelereng Warnai HUT RI ke-79 di Desa Kalimas


Desa Kalimas (lp2m.iainptk.ac.id) 15 Agustus 2024 - Suasana panas yang terik di siang hari tidak menghalangi semangat warga Desa Kalimas untuk merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79.

Meskipun matahari bersinar terik, warga tetap antusias mengikuti rangkaian lomba yang diadakan untuk memperingati hari bersejarah ini. Salah satu lomba yang paling dinantikan adalah lomba membawa kelereng menggunakan sendok, yang selalu menjadi ajang kompetisi favorit bagi anak-anak.

Lomba ini dimulai dengan pendaftaran peserta yang didominasi oleh anak-anak Sekolah Dasar. Sejak pendaftaran dibuka, para peserta sudah berkumpul dan menunggu giliran untuk mendaftar.

Panitia yang terdiri dari mahasiswa IAIN Pontianak yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Desa Kalimas, membagi pendaftaran berdasarkan jenis kelamin. Peserta laki-laki mendaftar kepada Bang Ainul, sementara peserta perempuan mendaftar kepada Kak Nisa'i.

Setelah sesi pendaftaran selesai, para mahasiswa KKL yang juga berperan sebagai panitia, membagi peserta menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan jalannya perlombaan. Tepat pukul tiga sore, lomba membawa kelereng menggunakan sendok pun dimulai. Peserta laki-laki memulai lomba terlebih dahulu, diikuti oleh peserta perempuan secara bergantian per kelompok.

Namun, perlombaan yang awalnya berjalan lancar di bawah terik matahari, tiba-tiba harus dihentikan sejenak karena hujan deras mengguyur lapangan. Para peserta dan penonton bergegas mencari tempat berteduh. Meskipun hujan turun, antusiasme peserta tidak surut. Mereka tetap menunggu hingga hujan reda.

Hujan yang tidak berlangsung lama justru membawa kesejukan, menggantikan panas yang menyengat sebelumnya. Setelah hujan reda, perlombaan dilanjutkan hingga sore hari. Dari lomba ini, empat pemenang berhasil meraih juara, mulai dari juara satu hingga juara empat.

Setelah perlombaan selesai, para peserta dan penonton perlahan meninggalkan lapangan. Kegiatan sore itu diakhiri dengan pembersihan lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa KKL dari Kampus IAIN Pontianak. Semangat kebersamaan dan gotong royong kembali terlihat saat mereka bersama-sama membersihkan area perlombaan.

Dengan berakhirnya perlombaan, berakhir pula rangkaian kegiatan pada sore hari ini di Desa Kalimas. Meskipun cuaca sempat tidak bersahabat, kebersamaan dan semangat warga Desa Kalimas dalam memperingati HUT RI ke-79 tetap terjaga.

Penulis : Syaifullah Alivia


Struktur Organisasi LP2M

Formulir Kontak