LP2M IAIN PONTIANAK
Bantu Petani, Mahasiswa IAIN Pontianak Salurkan Pupuk dan Insektisida di Desa Sayang Sedayu

Bantu Petani, Mahasiswa IAIN Pontianak Salurkan Pupuk dan Insektisida di Desa Sayang Sedayu


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Desa Sayang Sedayu, Kec.Teluk Keramat, Kab. Sambas menjadi sasaran kegiatan sosial mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak pada Senin, 29 Juli 2024. Dalam rangka Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM), mahasiswa IAIN Pontianak menyalurkan bantuan berupa pupuk dan insektisida kepada petani di desa sayang Sedayu.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa dalam bakti nyata di Desa Sayang Sedayu. Sebagai desa yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian, bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para petani dalam menjaga kualitas tanaman mereka, terutama pada musim tanam yang tengah berlangsung.

"Alhamdulillah selama ada mahasiswa KKL ini, beberapa kegiatan desa bisa terlaksana karena terbantu dari segi tenaga dan pikiran,"Ruhanas.

Penyerahan bantuan ini dilakukan secara simbolis di balai desa dan diterima langsung oleh perwakilan petani serta aparatur desa. 

Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa IAIN Pontianak berharap dapat berkontribusi dalam memajukan sektor pertanian di Kalimantan Barat serta mengaplikasikan ilmu yang mereka dapatkan di bangku kuliah untuk kepentingan masyarakat. Terlebih dengan adanya penyaluran pupuk dan insektisida ini dapat mengendalikan perekonomian warga.

"Perekonomian masyarakat di sayang Sedayu kan memang petani karet dan berkebun. Mayoritas masyarakat sini kalau pagi mereka menyadap karet dan sorenya ke rumah mereka. Jadi adanya bantuan ini bisa meringankan pengeluaran mereka," kata Dinda Silvana selaku mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 

Penulis : Indra Fitri


Semangat Keagamaan Mahasiswa IAIN Pontianak: Pengajian Malam Jumat di Dusun Jambu

Semangat Keagamaan Mahasiswa IAIN Pontianak: Pengajian Malam Jumat di Dusun Jambu


Sayang sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) - Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan pengetahuan keagamaan, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak mengikuti pengajian malam Jumat di Dusun Jambu. Acara yang berlangsung pada tanggal 1 Agustus 2024 ini diikuti oleh sekitar 12 mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di daerah tersebut.

Ki Abu, seorang ulama setempat yang memimpin pengajian, membuka acara dengan penuh semangat. Pengajian seperti ini sangat penting untuk memperkuat iman kita. Semoga Allah memberkahi setiap langkah kita dalam menuntut ilmu dan mengamalkan ajaran-Nya. Para ibu-ibu memulai membaca Al-Qur'an dan di lanjutkan dengan anak-anak dan mahasiswa KKL IAIN Pontianak. 

Wan Mailan, sebagai tuan rumah yang dengan senang hati menerima kehadiran para mahasiswa, mengungkapkan rasa syukurnya atas inisiatif ini. 

“Kami sangat bersyukur dengan kehadiran mahasiswa IAIN Pontianak di Dusun Jambu. Kehadiran mereka tidak hanya membawa suasana baru, tetapi juga memberikan ilmu dan semangat baru bagi warga di sini. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlangsung,” kata Wan Mailan.

Beti, salah satu mahasiswa KKL yang turut serta dalam pengajian ini, merasakan manfaat besar dari kegiatan tersebut. “Pengalaman ini sangat berharga bagi kami. Selain menambah wawasan keagamaan, kami juga bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat dan memahami lebih dalam kehidupan di desa. Ini adalah pengalaman yang tak terlupakan,” ujar Beti.

Pengajian malam Jumat ini tadarus Al-Qur'an dan diskusi keagamaan berjalan dengan lancar. Para mahasiswa terlihat antusias dalam mengikuti setiap sesi, menunjukkan semangat belajar yang tinggi.

Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama untuk kesejahteraan dan kemakmuran Dusun Jambu serta kesuksesan para mahasiswa dalam menuntut ilmu. Para warga dan mahasiswa kemudian bersantap bersama, menikmati hidangan yang telah disiapkan oleh warga setempat.

Pengajian malam Jumat ini menjadi bukti nyata bahwa semangat keagamaan bisa mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Kehadiran mahasiswa IAIN Pontianak di Dusun Jambu diharapkan dapat terus memberikan dampak positif dan menginspirasi kegiatan serupa di tempat lain.

Penulis: Farida 


Kolaborasi Mahasiswa dan BWA, Puluhan Alquran Diwakafkan ke Desa Sayang Sedayu

Kolaborasi Mahasiswa dan BWA, Puluhan Alquran Diwakafkan ke Desa Sayang Sedayu


Sayang Sedayu (lp2m.iainptk.ac.id) 1 Agustus 2024 - Sebuah program wakaf Alquran telah sukses diselenggarakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) IAIN Pontianak yang berkolaborasi dengan Badan Wakaf Alquran (BWA) Pontianak. Program ini dilaksanakan di Desa Sayang Sedayu, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, dengan tujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap Alquran.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa IAIN Pontianak kelompok 39 kepada masyarakat, dengan menggandeng BWA yang selama ini dikenal sebagai lembaga yang fokus pada penyediaan Alquran.

" saya mengucapkan ribuan terimakasih kepada mahasiswa KKL IAIN PONTIANAK yang sudah mewakafkan Al-quran ini. Insyaallah Al-quran ini akan selalu kami bawa dan di gunakan setiap pengajian di malam Kamis ini". Ujar Abu.

Bui, wakif lainnya, juga menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini bisa menjadi penyemangat anak-anak yang mengaji dengan beliau karena kehadiran Qur'an baru.

Indra Fitri mengatakan bahwa mereka sangat antusias dengan keberhasilan program ini. 

"Ini adalah langkah awal bagi kami untuk terus memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Kami berterima kasih kepada BWA dan para wakif yang telah mendukung program ini. Semoga keberkahan Alquran ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat desa," ujarnya.

Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kalangan lainnya untuk turut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Penulis: Indra Fitri


Jalin Kedekatan Dengan Masyarakat, Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Turut Hadiri Undangan Tahlilan Warga

Jalin Kedekatan Dengan Masyarakat, Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Turut Hadiri Undangan Tahlilan Warga




Olak – Olak Kubu (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak Kelompok 33 Olak-Olak Kubu menjalin kedekatan bersama warga setempat dengan mengikuti tahlilan dirumah warga tepatnya di Dusun Pelita, Desa Olak-Olak Kubu Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya pada hari Jum'at (2/8/2024). 

Kegiatan tahlilan ini merupakan undangan dari warga setempat kepada mahasiswa KKL. Acara tersebut dimulai setelah sholat isya dirumah salah satu warga. 

Adapun kegiatan lainnya yang dilakukan oleh kami yaitu mengajar di SDN 20 kubu yang kami lakukan setiap hari Senin-Jum’at. Program Kerja (Proker) mengajar ini dilakukan secara bergiliran oleh mahasiswa KKL setiap harinya sesuai jadwal mata pelajaran disekolah.

Selain itu, terdapat 2 mahasiswa KKL lainnya juga turut membantu di kantor desa Olak-Olak Kubu. Hal ini juga merupakan kegiatan yang diperintahkan langsung oleh sekertaris desa (sekdes) kepada mahasiswa KKL untuk membantu di kantor desa. 

Dalam kegiatannya di kantor desa, mahasiswa diarahkan untuk membantu menyusun arsip dokumen-dokumen desa yang dimulai pukul 08.00 WIB hingga 11.30 WIB. 

Malam harinya kami khususnya yang putra diundang salah satu warga sekitar untuk menghadiri acara tahlilan 40 hari sekaligus bersilaturahmi bersama para warga yang ikut. Selesai melaksanakan tahlilan kami membersamai untuk berlatih hadroh di rumah datok yang berada tepat disamping posko KKL kelompok kami.  

Penulis : TIM PDD Olak-olak Kubu



Semarak Sholawat: Mahasiswa KKL Sintang Ikut Meriahkan Kegiatan Majlis Ta'lim Merarai

Semarak Sholawat: Mahasiswa KKL Sintang Ikut Meriahkan Kegiatan Majlis Ta'lim Merarai


Sintang (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada Selasa, 30 Juli 2024, pukul 19.30 WIB, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak kelompok 49 turut serta dalam kegiatan rebana dan sholawat rutin yang diselenggarakan oleh ibu-ibu Majlis Ta'lim di Dusun Merarai, Desa Merarai Satu. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin yang diadakan dua kali dalam seminggu oleh ibu-ibu Majlis Ta'lim dengan tujuan mempererat silaturahmi dan meningkatkan kecintaan terhadap sholawat.

Sebanyak 15 orang ibu-ibu Majlis Ta'lim mengikuti kegiatan rebana dan sholawat ini dengan penuh semangat. Mereka menyambut baik kehadiran mahasiswa KKL yang turut serta dalam kegiatan tersebut. Mahasiswa KKL tidak hanya berpartisipasi dalam memainkan alat musik rebana tetapi juga turut menyanyikan sholawat bersama ibu-ibu, menciptakan suasana yang penuh kekhidmatan dan kebersamaan.

Salah satu ibu Majlis Ta'lim, Ibu Rahma, menyatakan, "Kami sangat senang dengan kehadiran mahasiswa KKL. Kehadiran mereka menambah semarak kegiatan kami dan memberikan bantuan yang sangat berarti. Semoga kerjasama ini terus berlanjut dan membawa keberkahan bagi kita semua."

Ibu-ibu Majlis Ta'lim mengapresiasi kehadiran mahasiswa KKL yang ikut serta dalam kegiatan ini. Mereka berharap kolaborasi ini dapat terus berjalan dan memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. Dengan bergabungnya mahasiswa KKL, diharapkan semangat dalam melestarikan tradisi rebana dan sholawat di Dusun Merarai dapat semakin ditingkatkan.

Kegiatan ini juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa KKL dalam memahami dan berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan masyarakat setempat. Mereka belajar untuk berinteraksi dengan masyarakat dengan cara yang lebih mendalam dan membangun hubungan yang harmonis.

Penulis : Siti Farida 


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Bersama UIN Sunan Kalijaga Gelar Senam Pagi Dengan Anak-Anak PAUD Kemilau

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Bersama UIN Sunan Kalijaga Gelar Senam Pagi Dengan Anak-Anak PAUD Kemilau


Desa Sungai Deras (lp2m.iainptk.ac.id) – Teluk Pakedai, pada hari jum’at, 2 Agustus 2024, telah dilaksanakan kegiatan senam bersama anak-anak di Paud Kemilau Desa Sungai Deras Kecamatan Teluk pakedai. 

Kegiatan ini diselenggarakan oleh mahasiswa KKL IAIN Pontianak bersama mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan kebugaran serta kebersamaan dengan murid-murid Paud Kemilau. Dan sebagai program kerja penunjang kelompok KKL Teluk pakedai.

Kegiatan ini diawali dengan anak-anak masuk ke kelas dan sarapan terlebih dahulu. Setelah selesai makan para mahasiswa KKL menyiapkan segala keperluan untuk memulai senam. Sebelum memulai senam, dilakukan pemanasan terlebih dahulu yang dipimpin oleh Tiara dan Eva selaku mahasiswa KKL IAIN Pontianak, dilanjutkan dengan gerakan senam pinguin dan senam mamere yang menyenangkan dan mudah diikuti oleh anak-anak. 

Antusiasme anak-anak Paud Kemilau Desa Sungai Deras sangat aktif dalam mengikuti senam dan semangat nya sangat tinggi dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan senam ini. Ada berbagai macam permainan juga salah satunya seperti tebak-tebakan kata agar meningkatkan pola pikir anak-anak dalam mengingat huruf-huruf abjad.

Setelah anak-anak Paud Kemilau melakukan senam dilanjutnya dengan istirahat. Kami mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) menghabiskan waktu istirahat dengan bermain bersama anak-anak Paud Kemilau. Guru Paud Kemilau, ibu Nurwahidah mengatakan “bahwa anak-anak sangat senang bertemu wajah-wajah baru, maka dari itu mereka sangat bersemangat mengikuti senam ini”.

Setelah istirahat, kegiatan pada hari ini pun ditutup dengan mengarahkan anak-anak untuk masuk kelas kembali. Kemudian dilanjutkan dengan bernyanyi dan ice breaking dan ditutup dengan doa bersama-sama lalu pulang.

Penulis : Eva


SMP 12 Sui Ambawang Gelar Senam Bersama Mahasiswa KKL IAIN Pontianak

SMP 12 Sui Ambawang Gelar Senam Bersama Mahasiswa KKL IAIN Pontianak


Sui Ambawang (lp2m.iainptk.ac.id) Jumat, 2 Agustus 2024 – SMP 12 Sui Ambawang mengadakan acara senam bersama yang melibatkan mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak, guru, dan peserta didik. 

Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan sekolah dan bertujuan untuk meningkatkan kebugaran serta mempererat hubungan antara komunitas mahasiswa dan sekolah.

Senam dimulai pada pukul 07.00 WIB dan dipandu oleh instruktur senam yang merupakan guru olahraga di SMP 12 Sui Ambawang. Seluruh peserta, terdiri dari mahasiswa KKL, guru, dan siswa SMP 12, tampak antusias mengikuti berbagai gerakan, termasuk pemanasan, senam poco-poco, dan senam Pramuka. Aktivitas ini bertujuan untuk mempromosikan gaya hidup sehat serta mempererat hubungan antara generasi muda, pendidik, dan mahasiswa KKL.

Kepala Sekolah SMP 12 Sui Ambawang, Waluyo, memberikan apresiasi atas partisipasi mahasiswa KKL. "Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan tetapi juga untuk membangun kerja sama yang lebih baik antara siswa, guru, dan mahasiswa KKL IAIN Pontianak. Kami berharap acara seperti ini dapat memperkuat ikatan sosial dan memberikan dampak positif bagi semua peserta," ungkap Waluyo.

Setelah senam, kegiatan dilanjutkan dengan jalan santai yang dimulai dari depan gerbang sekolah menuju Siak Labak. Jalan santai ini bertujuan untuk melatih pernapasan dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa KKL untuk berinteraksi lebih dekat dengan peserta didik dan guru. Kegiatan ini membantu membangun relasi yang lebih baik dan memberikan pengalaman berharga selama masa KKL mereka.

Penulis : Tim PDD


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Ikuti Rapat Pleno dan Khataman Qur'an di Desa Puguk

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Ikuti Rapat Pleno dan Khataman Qur'an di Desa Puguk


Puguk (lp2m.iainptk.ac.id) Jumat, 2 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak terlibat aktif dalam dua kegiatan penting di Desa Puguk. Pada hari ini, mereka mengikuti rapat pleno di Kantor Desa serta berpartisipasi dalam acara Khataman Qur'an.

Rapat pleno diadakan di Kantor Desa Puguk untuk membahas dan menyusun rencana kegiatan serta program yang akan dilaksanakan oleh masyarakat setempat dalam periode mendatang. 

Rapat ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua program sejalan dengan kebutuhan dan harapan warga desa. Perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat berkoordinasi untuk merencanakan aktivitas yang bermanfaat bagi komunitas.

Di sisi lain, mahasiswa KKL, khususnya yang perempuan, turut serta dalam kegiatan keagamaan berupa Khataman Qur'an yang diadakan di rumah salah satu warga. 

Khataman Qur'an merupakan tradisi membaca Al-Quran yang dilakukan untuk merayakan acara penting, dalam hal ini adalah 7 bulanan, sebuah tradisi untuk merayakan usia kehamilan yang mencapai tujuh bulan. Acara ini bertujuan memanjatkan doa dan bersyukur atas keselamatan dan kesehatan ibu serta calon bayi.

Selama acara Khataman Qur'an, mahasiswa KKL berpartisipasi aktif dalam membaca Al-Quran bersama ibu-ibu dari Desa Puguk. Kegiatan ini memberi mereka kesempatan untuk mengenal lebih dalam budaya dan tradisi desa serta mempererat hubungan sosial dengan masyarakat setempat.

Partisipasi dalam rapat pleno dan acara keagamaan seperti Khataman Qur'an menunjukkan komitmen mahasiswa KKL tidak hanya dalam menjalankan tugas akademik, tetapi juga dalam berkontribusi secara langsung terhadap kehidupan masyarakat. Hal ini membantu mereka memahami dinamika sosial dan budaya yang ada di Desa Puguk.

Penulis : Gitta


Mahasiswa KKL IAIN Mempawah Segedong Silaturahmi dengan Tokoh Adat Desa Parit Bugis

Mahasiswa KKL IAIN Mempawah Segedong Silaturahmi dengan Tokoh Adat Desa Parit Bugis


Segedong (lp2m.iainptk.ac.id) Senin, 29 Juli 2024 – Segenap mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mempawah Segedong melakukan kunjungan silaturahmi ke rumah Bapak Ridwan, salah satu tokoh adat dan tokoh masyarakat di Desa Parit Bugis. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan diri dan meminta izin untuk melaksanakan kegiatan KKL di desa tersebut.

Muhammad Firdaus, salah seorang perwakilan mahasiswa, memulai pembicaraan dengan menyampaikan maksud kedatangan mereka. "Kami saat ini melaksanakan kegiatan KKL di Desa Parit Bugis, tepatnya di posko yang terletak di kantor desa. Kami juga ingin meminta bantuan Bapak jika ada hal-hal tak terduga yang mungkin terjadi di posko kami, terutama karena di samping posko terdapat sebuah makam. Kami mendengar cerita dari pihak lain bahwa tahun lalu ada mahasiswa yang mengalami hal yang tidak diinginkan di lokasi yang sama," ujar Muhammad Firdaus.

Menanggapi kunjungan tersebut, Ridwan menyampaikan nasihat dan pesan. "Tempat ini memang memiliki potensi rawan karena adanya penghuni lainnya selain manusia. Oleh karena itu, kami sarankan untuk banyak berdoa, membaca sholawat, dan melantunkan ayat suci Al-Qur'an. Jaga tutur kata, berbicara dengan sopan, dan hindari aktivitas malam hari," pesan  Ridwan.

Ketua kelompok, Hidayatul Rizki, mengungkapkan rasa syukurnya atas sambutan yang hangat. "Alhamdulillah, kegiatan hari ini berjalan sesuai dengan harapan kami. Kami berterima kasih atas bimbingan dan nasihat dari Bapak Ridwan. Kami berharap kunjungan ini dapat mempererat hubungan dan memberikan bimbingan yang bermanfaat bagi pelaksanaan KKL kami di Desa Parit Bugis," ujar Hidayatul Rizki.

Kunjungan ini menjadi langkah awal yang positif dalam pelaksanaan KKL dan menunjukkan komitmen mahasiswa untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat. Ke depannya, mahasiswa KKL akan terus melanjutkan kegiatan mereka dengan penuh perhatian dan kehati-hatian.

Penulis : Julia Dwiyanti


Evaluasi:Mahasiswa Kelompok 44 Diskusikan Hasil dan Rencanakan Langkah Selanjutnya

Evaluasi:Mahasiswa Kelompok 44 Diskusikan Hasil dan Rencanakan Langkah Selanjutnya

Segedong (lp2m.iainptk.ac.id) 2 Agustus 2024 – Di tengah suhu yang menurun, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kelompok 44 berkumpul dalam sebuah rapat evaluasi di posko mereka di Desa Parit Bugis. Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu minggu dan merencanakan langkah-langkah selanjutnya untuk masyarakat desa.

Julia Dwiyanti, selaku sekretaris kelompok, membuka rapat dengan salam dan ucapan terima kasih kepada semua anggota yang telah meluangkan waktu. 

"Terima kasih kepada teman-teman yang telah menyempatkan waktunya untuk bersama-sama kita menyelesaikan atau merancang kembali kegiatan yang akan dilakukan untuk Desa Parit Bugis," ujar Julia. Ia kemudian menyerahkan acara kepada koordinator kelompok, Hidayatul Rizki.

Hidayatul Rizki mengapresiasi kehadiran semua anggota dan meminta maaf atas pelaksanaan rapat di malam hari. 

"Saya minta maaf jika rapat ini dilaksanakan malam hari, mengingat adanya kemungkinan kegiatan lain dan kekhawatiran banyak yang tidak hadir. Namun, mari kita segera mendengarkan laporan dari setiap bidang mengenai apa yang telah terjadi di lapangan sesuai dengan konsep yang telah dirancang sebelum KKL dimulai," ujar Hidayatul.

Selama rapat, setiap bidang melaporkan hasil pengamatan mereka. Terdapat beberapa ketidaksesuaian antara konsep dan kondisi di lapangan, yang menimbulkan berbagai masalah. Tim kemudian berdiskusi untuk mencari solusi agar konsep yang telah dibuat bisa disesuaikan dengan situasi di lapangan.

Karena waktu sudah larut malam, rapat diakhiri dan akan dilanjutkan keesokan hari. "Alhamdulillah, meskipun rapat harus dihentikan sementara, kami dapat mendiskusikan banyak hal. Kami akan melanjutkan evaluasi ini pagi nanti untuk memastikan bahwa semua kegiatan berjalan sesuai harapan dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat," tambah Hidayatul Rizki.


Rapat evaluasi ini menandai langkah penting dalam proses KKL Kelompok 44, memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan dapat memenuhi tujuan dan memberikan dampak positif bagi Desa Parit Bugis. Mahasiswa KKL berkomitmen untuk terus bekerja keras dan beradaptasi dengan kondisi di lapangan untuk mencapai hasil yang terbaik.

Penulis : Julia Dwiyanti



Mahasiswa KKL Kelompok 44 Gelar Audiensi dengan Kapolsek Segedong

Mahasiswa KKL Kelompok 44 Gelar Audiensi dengan Kapolsek Segedong


Segedong (lp2m.iainptk.ac.id) Senin, 29 Juli 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kelompok 44 melakukan kunjungan silaturahmi ke Kapolsek Segedong, Ipda Lodrik, untuk memperoleh bimbingan terkait keamanan selama pelaksanaan kegiatan KKL di Desa Parit Bugis. Pertemuan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan mahasiswa di lapangan.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolsek Ipda Lodrik memberikan arahan penting kepada mahasiswa. Ia menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan menghindari keributan selama kegiatan berlangsung. 

“Kalian harus memastikan tidak ada keributan saat kegiatan di desa kami. Salah satu permasalahan yang perlu diperhatikan adalah maraknya kebakaran hutan dan lahan yang disebabkan oleh kebiasaan warga membuka lahan dengan cara membakar yang tidak dijaga hingga menyebabkan kebakaran hutan di daerah lain,” ujar Ipda Lodrik.

Kapolsek Lodrik, yang baru menjabat di Segedong setelah sebelumnya bertugas di Mempawah Hilir, juga memberikan pesan kepada mahasiswa agar dapat beradaptasi dengan masyarakat setempat. 

“Cobalah untuk beradaptasi dengan masyarakat desa tempat kalian melaksanakan KKL. Selama kalian tidak melanggar hukum, semuanya akan baik-baik saja. Kalian kan mahasiswa, harusnya bisa menjaga diri,” tambahnya.

Ketua Kelompok 44, Hidayatul Rizki, menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan audiensi dan bimbingan yang diberikan oleh Kapolsek. 

“Alhamdulillah, kegiatan hari ini berjalan sesuai harapan kami. Kami mendapatkan berbagai pesan dan arahan dari Bapak Kapolsek yang sangat berguna untuk pelaksanaan kegiatan KKL kami ke depannya,” ujar Hidayatul Rizki.

Dengan adanya arahan tersebut, mahasiswa KKL diharapkan dapat menjalankan kegiatan mereka dengan lebih baik dan aman, serta berkontribusi positif bagi masyarakat Desa Parit Bugis.

Penulis: Julia Dwiyanti 


Senam Pagi dan Bersih-Bersih Posko Warnai Kegiatan Mahasiswa KKL Kelompok 44

Senam Pagi dan Bersih-Bersih Posko Warnai Kegiatan Mahasiswa KKL Kelompok 44


Segedong (lp2m.iainptk.ac.id) - Pagi yang cerah di Desa Segedong, Mempawah dimulai dengan semangat sehat dari mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kelompok 44. Pada hari Minggu, 4 Agustus 2024, kegiatan dimulai dengan senam pagi bersama di depan posko, diikuti dengan bersih-bersih area posko sebagai bagian dari upaya menjaga kebersihan dan kesehatan.

Setelah senam pagi, mahasiswa KKL dibagi tugas sesuai dengan jenis kelamin. Kelompok laki-laki fokus pada pembersihan area kuburan yang rumputnya telah panjang, sementara kelompok perempuan membersihkan posko. Pembersihan mencakup semua area, termasuk lantai atas, bawah, dapur, dan beberapa mahasiswa juga bertugas memasak.

Usai kegiatan pembersihan, para mahasiswa melanjutkan hari dengan jalan santai sambil mencari sarapan pagi di sekitar posko. Beberapa mahasiswa memilih untuk tetap di posko dan meminta teman-teman mereka untuk membelikan sarapan. Setelah sarapan, mahasiswa melanjutkan kegiatan pribadi seperti mencuci pakaian.

Ketua Kelompok 44, Hidayatul Rizki, mengungkapkan rasa syukurnya atas kelancaran kegiatan hari ini. 

"Alhamdulillah, kegiatan senam pagi dan bersih-bersih posko hari ini sesuai dengan harapan kami. Semoga kegiatan ini dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi semua," ujar Hidayatul Rizki. 

Kegiatan ini tidak hanya mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong mahasiswa KKL, tetapi juga menunjukkan komitmen mereka untuk berkontribusi positif bagi masyarakat setempat.

Penulis :Julia Dwiyanti


Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Aktif dalam Pengajian Subuh di Desa Pematang Tujuh

Mahasiswa KKL IAIN Pontianak Aktif dalam Pengajian Subuh di Desa Pematang Tujuh


Pematang Tujuh (lp2m.iainptk.ac.id) Jumat, 2 Agustus 2024 – Dalam upaya mempererat silaturahmi dan memahami kehidupan masyarakat desa, mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dari IAIN Pontianak berpartisipasi aktif dalam kegiatan keagamaan di Desa Pematang Tujuh. Salah satu bentuk partisipasi mereka adalah mengikuti pengajian subuh bersama warga desa setiap hari Jumat.

Kehadiran mahasiswa KKL dalam pengajian ini disambut hangat oleh masyarakat setempat. Mereka tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga berinteraksi dengan warga, khususnya ibu-ibu pengajian. Mahasiswa KKL turut mendengarkan ceramah agama yang disampaikan oleh salah satu ibu setempat serta berdiskusi mengenai berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

"Ini adalah kesempatan berharga bagi kami untuk belajar lebih dalam tentang nilai-nilai agama dan budaya setempat," ungkap salah seorang mahasiswa KKL.

Kegiatan ini juga memperlihatkan keaktifan mahasiswa dalam membangun hubungan yang erat dengan masyarakat dan menunjukkan komitmen mereka dalam menjalankan program KKN dengan penuh dedikasi.

Melalui partisipasi dalam pengajian subuh ini, mahasiswa KKN berharap dapat memperdalam pemahaman tentang kehidupan masyarakat desa dan menguatkan tali silaturahmi dengan warga Pematang Tujuh.

Penulis : Tim PDD 


Menikmati Keindahan Alam Desa Merarai Satu: Pesona Sawah Sri dan Sunset yang Memukau

Menikmati Keindahan Alam Desa Merarai Satu: Pesona Sawah Sri dan Sunset yang Memukau


Merarai satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Pada hari Kamis, 1 Agustus 2024, kelompok KKL dari IAIN Pontianak berjalan menyusuri Desa Merarai Satu dan menemukan persawahan luas yang indah milik Sri. Desa ini memang dikenal dengan pemandangan alamnya yang memukau, dan hari itu, kami berkesempatan untuk menikmati salah satu keajaiban alamnya.

Saat tiba di persawahan milik Sri, kami disambut dengan keramahan yang luar biasa.  Sri tidak keberatan jika kami mampir ke sawahnya. 

"Sering-sering main ke sawah aja gapapa nak, kalau musim hujan lebih bagus lagi, lebih hijau nak," ujarnya dengan senyum hangat. Ucapan tersebut menambah kenyamanan dan keakraban kami dengan penduduk setempat.

Kami tiba di sawah pada pukul 17.00 sehingga bisa menikmati sunset yang menakjubkan di tempat itu. Sinar matahari sore yang mulai tenggelam menciptakan pantulan cahaya emas di atas permukaan air sawah, membuat pemandangan semakin indah dan mempesona.

Angin sepoi-sepoi yang bertiup menambah kesejukan suasana sore itu, membuat kami merasa betapa beruntungnya dapat menikmati keindahan alam di desa ini.

Hana, salah satu anggota KKL, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. "Sawahnya cantik banget, bersyukur dapat daerah KKL di desa secantik ini," ucapnya dengan penuh semangat. 

Keindahan alam yang kami temukan di Desa Merarai Satu bukan hanya menjadi hiburan semata, tapi juga memberi kami pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga dan menghargai alam sekitar.

Perjalanan singkat kami di sawah Sri memberikan kesan mendalam yang tak terlupakan. Keindahan alam yang kami saksikan menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, dan Desa Merarai Satu adalah salah satu permatanya.

Pengalaman ini mengingatkan kami akan pentingnya menjaga kelestarian alam demi generasi mendatang. Desa Merarai Satu tidak hanya menawarkan pemandangan yang menakjubkan, tetapi juga kehangatan dan keramahan warganya yang membuat kami merasa seperti di rumah sendiri.

Penulis : Siti Farida


Kebakaran Hutan di Kecamatan Sungai Kakap: Mandok Diduga Jadi Penyebab Utama

Kebakaran Hutan di Kecamatan Sungai Kakap: Mandok Diduga Jadi Penyebab Utama


Kubu Raya (lp2m.iainptk.ac.id) – Rabu, 31 Juli 2024 pukul 13.30 WIB terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Punggur Kecil, Parit Rintis Baru, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Menurut informasi dari tim yang turun ke lokasi kejadian, sumber api tidak diketahui berasal dari mana.

Proses pemadaman api di sejumlah titik dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD Sungai Kakap, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), KAPOLDA Sungai Kakap, DAMKAR Punggur Kecil, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), TNI, dan MPA (Masyarakat Peduli Api). 

“Ada 3 penyebab utama dari terjadinya kebakaran lahan, yaitu; gesekan dari dedauan kering, puntung rokok dari para pemancing, dan mandok. Jadi, kami dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) fokus membasahi tanah-tanah di sekitar area yang akan dilewati api, untuk mencegah penyebaran api yang menjalar ke dalam tanah” ujar salah satu orang dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Diar.

Diar mengatakan jika kebakaran sudah tedeteksi pada pukul 08.00  WIB namun berbentuk asap-asap kecil, kemudian pemadaman dilakukan pada pukul 13.30 WIB setelah ditemukan titik api sebenarnya. Setelah diobservasi kemungkinan terjadinya kebakaran lahan ada 3, yaitu; gesekan dari daun-daun yang kering, puntung rokok dari para pemancing, dan mandok. 

Mandok merupakan sebuah kegiatan berkebun yang umumnya dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Sungai Kakap yaitu sebuah kegiatan membakar dari sisa hasil berkebun seperti rumput, ranting, dan sampah-sampah lainnya. Dari ketiga faktor penyebab kebakaran lahan diatas mandok merupakan hal yang paling memungkinkan menjadi sebab kebakaran lahan tersebut, api dari aktivitas mandok yang tidak dijaga atau diawasi menyebar luas hingga menjadi kebakaran lahan yang cukup besar sampai menyentuh angka 4-5 hektare. 

Hal itu diperkuat oleh adanya 3-4 titik api utama yang tersebar di pinggir lahan perkebunan dan juga adanya jalur jalan setapak di lahan perkebunan tersebut. Proses pemadaman api berlangsung sekitar 4 jam pemadaman, pada aktivitas pemadaman ada beberapa faktor yang menjadi penghambat proses pemadaman salah satunya adalah sumber air yang susah dijangkau.

“Sumber air yang sulit dijangkau menjadi tantangan utama dalam proses pemadaman api, pada awal terdeteksinya kebakaran di pukul 13.00 WIB kondisi sungai masih surut sehingga memaksa tim pemadam untuk menunda proses pemadaman tersebut. Kemudian struktur tanah gambut juga menjadi tantangan tersendiri bagi petugas pemadam kebakran, kadang api yang tampaknya sudah padam namun didalam tanah masih terdapat bara api sampai 1 meter kebawah” ujarnya.

Pada proses awal pemadaman kondisi sungai atau parit masih surut sihingga menyulitkan para petugas untuk memadamkan api, air yang disedot menggunakan mesin adalah campuran air dengan lumpur yang akhirnya memaksa para petugas untuk menunda proses pemadaman. Pada umumnya kebakaran yang terjadi di struktur tanah gambut adalah Above Ground Fire, yaitu kebakaran yang terjadi tidak hanya pada permukaan tanah namun sampai pada dalam tanah dikedalaman 1 meter kebawah. 

Penulis : Rizky dan Husein


Struktur Organisasi LP2M

Formulir Kontak