GEDEBUK Episode 2: Seni Mengelola Keberagaman, Tekankan Pentingnya Sekolah Ramah Perbedaan
Pontianak, 20 November 2025 — LP2M IAIN Pontianak kembali menyelenggarakan kegiatan GEDEBUK (GErakan DEdah BUKu) Episode 2 yang berlangsung di Ruang Rumah Jurnal. Kopi Pancong dan Bakwan Bumbu Kacang turut menjadi sajian kudapan yang menemani jalannya diskusi. Kegiatan ini mengangkat tema “Seni Mengelola Keberagaman: Pendidikan Inklusi Multikultural”, sebagai upaya mendorong lahirnya praktik pendidikan yang inklusif dan menghargai keberagaman.
Acara menghadirkan penulis buku, Maimunah, S.Pd, para pakar pendidikan, pegiat inklusi, mahasiswa, serta pemerhati pendidikan.
Dalam pemaparannya, Maimunah menjelaskan bahwa buku tersebut berangkat dari penelitian skripsinya yang mengulas penerapan pendidikan inklusi di sekolah, khususnya terkait masih adanya kesenjangan pemahaman mengenai inklusivitas baik di tingkat sekolah maupun masyarakat.
“Buku ini hadir sebagai tawaran transformatif dalam diskursus Pendidikan Agama Islam (PAI) yang membuka wacana baru tentang pendidikan agama inklusif dan multikultural. Keberagaman adalah kekayaan yang memperkaya pengalaman belajar setiap individu,” jelasnya.
Salah satu pembicara, Muhardi, S.Pd, Guru Agama SMPN 2 Pontianak Selatan, turut menekankan pentingnya peran guru sebagai agen perubahan. Menurutnya, guru yang memiliki sensitivitas budaya dan kompetensi inklusi dapat mencegah diskriminasi sejak dini.
“SMPN 2 Pontianak Selatan telah menjalankan sekolah inklusi selama lima tahun. Pada awalnya, banyak keraguan dalam membangun sekolah inklusi. Namun kehadiran seorang narasumber dalam salah satu kegiatan memberikan wawasan bahwa mendidik anak inklusi adalah bagian dari memanusiakan manusia—bahwa yang membedakan manusia hanyalah ketakwaannya. Dari situlah kami berani membangun sekolah inklusi dengan berbagai program yang kami jalankan. Dengan adanya sekolah inklusi, siswa merasa bahagia bersekolah dan terbangun kedekatan yang baik antara guru dan siswa,” ungkapnya.
Para peserta menyambut baik kegiatan ini. Mereka mengaku mendapatkan wawasan baru mengenai cara menciptakan ruang dialog yang sehat, mencegah konflik sosial, serta memperkuat solidaritas di lingkungan sekolah inklusi.
Acara ditutup dengan sesi diskusi dan komitmen bersama untuk terus memperjuangkan pendidikan inklusif. Penyelenggara berharap buku ini dapat menjadi rujukan bagi para pendidik dalam memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai multikultural di lingkungan sekolah.
GEDEBUK! ADA JATAH PREMAN DI LP2M
[Pontianak, 11 November 2025] — LP2M
IAIN Pontianak menyelenggarakan Kegiatan GEDEBUK (GErakan DEdah BUKu) yang
berlangsung di Ruang Rumah Jurnal. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa Ketua
Program Studi dan beberapa Dosen, LP2M juga menghidangkan Kopi Pancong &
Roti Kap sebagai kudapan ditengah-tengah diskusi. Kegiatan GEDEBUK ini akan
dilaksanakan pada 4 sesi dengan pemateri dan judul buku yang berbeda-beda, pada
episode pertama ini, buku yang dibedah berjudul “Politik Jatah Preman” karya Ian
Douglas Wilson, yang secara tajam membongkar praktik relasi kuasa, ekonomi, dan
kekerasan yang melekat dalam struktur sosial politik Indonesia.
Acara GEDEBUK menghadirkan Bapak Eka Hendry, M. Si selaku narasumber dan dipandu oleh Bapak Andry Fitriyanto. M. Ud selaku moderator yang mengulas secara mendalam isi buku serta konteks sosial-politik yang melatarbelakanginya.
Dalam paparannya, Bapak Eka
Hendry AR, M. Si menyoroti bahwa buku “Politik Jatah Pereman” bukan hanya
mengisahkan praktik premanisme, tetapi juga menggambarkan bagaimana kekuasaan
informal sering kali terjalin erat dengan sistem politik formal.
“Buku ini membuka mata kita
bahwa kekuasaan tidak selalu hadir dalam bentuk institusional. Ada jaringan
sosial, ekonomi, bahkan budaya yang ikut mengatur arus politik dari balik
layar,” ujar Bapak Eka Hendry AR, M. Si di sela-sela diskusi.
Acara ditutup dengan pesan
dari panitia agar peserta terus terlibat dalam kegiatan literasi dan berpikir
kritis terhadap isu-isu sosial yang berkembang. Gerakan Dedah Buku diharapkan
menjadi wadah untuk mempertemukan pembaca dan pemikir dalam ruang dialog
terbuka yang produktif.
Dengan semangat “Membaca, Membuka, dan Menggerakkan”, kegiatan ini menjadi bukti bahwa literasi bukan hanya aktivitas intelektual, tetapi juga tindakan sosial yang mampu mengubah cara pandang terhadap kekuasaan dan masyarakat.
Hari Pertama KKL 2025 di Desa Punggur Kecil: Pembukaan Penuh Makna dan Pesan Inspiratif
Punggur Kecil, 22 Juli 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Tahun 2025 resmi dimulai hari ini di Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Hari pertama diisi dengan acara pembukaan yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa setempat dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Kepala Desa Punggur Kecil, Adi Kusumajaya, Dosen Pembimbing Dr. Cucu, M.Ag., Pemilik rumah yang kami jadikan posko Haji Saruki, serta seluruh anggota KKL Desa Punggur Kecil.
Acara dimulai pada pukul 10.00 Wib dan berlangsung hingga selesai. Sebelum pembukaan resmi dimulai, Dr. Cucu memberikan arahan sekaligus pengenalan seluruh anggota KKL, dalam arahannya, beliau menyampaikan pesan-pesan penting salah satunya adalah makna dari KKL yaitu sebagai bentuk pengabdian dan pembelajaran secara langsung kepada masyarakat.
Pada saat pembukaan berlangsung pun Kepala Desa Punggur Kecil, Adi Kusumajaya, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan sambutan hangat kepada seluruh peserta KKL. Beliau berharap keberadaan mahasiswa IAIN Pontianak ini dapat memberikan manfaat nyata bagi warga desa setempat. "Saya berharap kalian bisa membaur dengan masyarakat, jadilah bagian dari kami, agar nanti ketika perpisahan tiba, masyarakat merasa kehilangan karena kebaikan kalian yang telah membekas," ujarnya.
Kemudian, selaku dosen pembimbing Dr. Cucu, M.Ag., juga memberikan pesan jika, "KKL ini bukan sekadar kuliah biasa, tapi kesempatan untuk belajar dan bekerja langsung di tengah masyarakat. Kalian di sini bukan kebetulan, tapi dipilih oleh Allah artinya belajar di lapangan dan mengabdi sehingga mendapatkan kerjanya dan kuliahnya, kerja di lapangan dan kuliah di lapangan". Ibu Cucu penuh semangat.
Setelah acara pembukaan kegiatan KKL hari pertama berakhir. Setelah sholat Isya, para peserta KKL melanjutkan agenda yaitu dengan berkunjung ke rumah Ketua RT Parit Deraman Hulu, wilayah tempat posko mereka berada. Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi sekaligus mengenal lebih jauh karakteristik masyarakat serta menggali potensi program kerja yang dapat dilaksanakan ke depannya.
Kegiatan hari pertama ditutup dengan rapat internal di posko KKL, dalam rapat tersebut seluruh mahasiswa melakukan evaluasi kegiatan pembukaan serta menyusun rencana kegiatan untuk hari berikutnya, dengan semangat pengabdian dan tekad belajar dari masyarakat, hari pertama KKL di Desa Punggur Kecil pun berjalan lancar dan penuh makna. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari serangkaian kontribusi positif mahasiswa kepada desa dan masyarakat setempat.
Penulis : Aisyah
IAIN Pontianak Berikan Pendampingan Bagi Penyandang Disabilitas pada Penerimaan Mahasiswa Baru
Pontianak, 10 Juli 2025 – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menunjukkan komitmennya terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan memberikan pendampingan khusus kepada calon mahasiswa baru penyandang disabilitas dalam pelaksanaan tes mandiri penerimaan mahasiswa baru yang berlangsung pada Kamis (10/07), pukul 12.30 - 14.00 WIB, di kampus IAIN Pontianak.
Kegiatan ini melibatkan empat calon mahasiswa penyandang disabilitas, terdiri dari tiga penyandang disabilitas tunarungu dan satu penyandang disabilitas daksa. Seluruh proses seleksi berjalan lancar dengan dukungan dari tim pusat layanan disabilitas dan pendidikan inklusi IAIN Pontianak yang turut mendampingi secara langsung.
Nopita Sari, M.Pd., selaku Koordinator Pusat Pelayanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi IAIN Pontianak, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya institusi dalam menjamin hak pendidikan yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
“Kami tidak hanya hadir sebagai pendamping teknis, tetapi juga sebagai mitra perjuangan bagi penyandang disabilitas dalam mengakses pendidikan tinggi. Harapan kami ke depan adalah adanya keberlanjutan pendidikan inklusif yang lebih kuat dan menyeluruh,” ungkap Nopita.
Lebih lanjut, Riski Wahyudi, salah satu perwakilan calon mahasiswa disabilitas yang ditemui usai pelaksanaan tes, mengungkapkan rasa syukur dan harapannya bisa diterima sebagai mahasiswa baru di kampus hijau tersebut.
“Saya ingin kuliah di IAIN Pontianak karena ingin memperdalam ilmu agama, khususnya dalam bidang dakwah. Saya memilih jurusan Manajemen Dakwah agar bisa membekali diri untuk menyampaikan dakwah kepada teman-teman sesama muslim,” ungkap Riski.
Ia juga menyampaikan pesan kepada teman-teman disabilitas di Kota Pontianak agar tidak ragu melanjutkan pendidikan tinggi, karena IAIN Pontianak kini telah menyediakan layanan yang ramah disabilitas.
“Untuk teman-teman disabilitas, sekarang sudah ada tempat kuliah yang inklusif di Pontianak, yaitu di IAIN Pontianak. Saya merasa tenang mengikuti tes hari ini, tidak seperti hari-hari sebelumnya yang penuh kegelisahan. Saya berdoa dan berharap bisa lulus serta dapat kuliah dengan lancar di sini,” tambahnya.
Kehadiran layanan pendampingan ini menjadi wujud nyata dari komitmen IAIN Pontianak dalam memberikan akses pendidikan tinggi yang adil dan setara bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Pihak kampus berharap kegiatan ini menjadi langkah awal menuju lingkungan akademik yang lebih inklusif dan memberdayakan.
Pemenang Call For Paper 2024 dan 13 Artikel Terpilih Terbaik
Rumah Jurnal IAIN Pontianak dengan bangga mengumumkan pemenang call for paper jurnal ilmiah yang telah melalui proses seleksi ketat. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong para akademisi, peneliti, dan mahasiswa berpartisipasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dengan menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas. Partisipasi yang tinggi dan antusiasme para peserta menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam kontribusi terhadap pengembangan keilmuan, khususnya di lingkungan kampus Islam negeri.
Proses seleksi paper dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari para ahli di berbagai bidang studi, dengan mempertimbangkan orisinalitas, relevansi, metodologi, dan kontribusi ilmiah yang diberikan oleh masing-masing karya. Setelah melalui penilaian yang objektif dan transparan, karya-karya terbaik berhasil terpilih sebagai pemenang. Kami sangat mengapresiasi kerja keras para peserta yang telah menginvestasikan waktu dan pemikiran dalam menyusun paper mereka dengan sebaik-baiknya.
Kami berharap hasil dari call for paper ini dapat memperkaya khazanah keilmuan dan menjadi motivasi bagi seluruh civitas akademika untuk terus berkarya dan berinovasi. Selamat kepada para pemenang, dan terima kasih kepada semua peserta yang telah berpartisipasi.
SK pemenang dapat dilihat dan didownload disini DOWNLOAD SK
Sharing Session LPPM IAIN Pontianak dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Lahirkan Kesepakatan Strategis
Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Pontianak adakan Sharing Session dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Kedatangan tim LPPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam rangka
penjemputan mahasiswa KKL Sekaligus melakukan sharing Session dan Penjajakan
Kerjasama salah satu hasilnya PKS antara Pusat Layanan Disabilitas LPPM IAIN
Pontianak dan Pendidikan Inklusi dengan Pusat Layanan Difabel LPPM UIN Sunan Kalijaga
Yogya. Kegiatan tersebut turut dihadiri para koordinator pusat yang ada di
lingkungan LPPM IAIN Pontianak. kesempatan momentum tersebut Koordinator Pusat
Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklus Ĺembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat (LPPM) perkuat peran di kampus IAIN Pontianak dengan melakukan
Perjanjian Kerja Sama (PKS) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Dipilihnya Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta
sebagai mitra kolaborasi untuk memperkuat program dan layanan kepada Mahasiswa
disabilitas. Andry Fitriyanto, M. Ud sebagai Koordinator Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan
Inklusi IAIN Pontianak fokus pada empat
disabilitas fisik, motorik, mental dan disabilitas Intelektual.
Penandatangan PKS
disaksikan langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN
Pontianak dan juga dihadiri oleh ketua LPPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
ketua LPPM IAIN Pontianak dan para koordinator pusat dilingkungan IAIN
Pontianak.
Dr. Muhrison, BSW, MSW sebagai ketua LPPM UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta mengatakan bahwa pihaknya akan selalu melakukan kolabirasi dengan
IAIN dan UIN yang tentunya memiliki ke khasan masing masing seperti IAIN
Pontianak mengingat keilmuan itu tidak mentok di yogyakarta saja melainkan bisa
akses kesemua lini untuk meningkatkan kualitas mahasiswa. Hal senada juga
disampaikan Dr. Yusriadi, MA sebagai Kepala LPPM IAIN Pontianak beliau berharap
kedepan bisa meningkatkan kerjasama baik dibidang pengabdian maupun penelitian
di IAIN Pontianak.
Penulis: Tim Staf LP2M IAIN Pontianak
Sukses! KKL Kelompok 8 Sungai Malaya gelar pembukaan di Kantor Desa setempat
Kubu Raya (lp2m.iainptk.ac.id) - Kelompok Delapan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak sukses gelar Pembukaan pelaksanaan KKL bersama pendamping dan aparat Desa Sungai Malaya di Kantor Desa pada Kamis, 25 Juli 2024.
Kuliah Kerja Lapangan merupakan salah satu kegiatan yang ada dalam akses kurikulum di suatu perguruan tinggi dengan fokus kegiatan pengabdian masyarakat sehingga mahasiswa dapat menjalin silaturahmi dan memberikan kontribusi yang penuh melalui kegiatan maupun program yang akan di jalankan demi kemajuan suatu desa.
Pelaksanaan KKL bagi mahasiswa IAIN Pontianak berlangsung dari tanggal 25 Juli - 2 September 2024 dengan menyebar di seluruh desa-desa atau kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat melalui pembagian yang merata baik dari segi kuantitas maupun kualitas salah satunya kelompok 8 di Desa Sungai Malaya yang berjumlah 24 orang.
Dalam sambutan Harriska, M.Pd selaku dosen pendamping menuturkan bahwa KKL ini merupakan akademik dalam pengalaman yang sesungguhnya dan melalui program-program yang akan dijalankan bisa dimanfaatkan terutama untuk pengembangan diri.
"Alhamdulillah bisa berkumpul dalam kegiatan KKL dengan pihak desa telah memberikan tempat. Ini pasti ada akamsi atau anak kampung sini, kalian bisa nanya budaya kampung sekitar sini. KKL ini memberikan momen jalan akademik kalian pengalaman sesungguhnya, KKL bukan sekedar tugas akademik tetapi juga memberikan kemampuan kalian untuk diterapkan pada kampung ini",katanya.
Lanjut Harriska, M.Pd., "Progam bekam atau bisa di buat progam desa sehat. Desa seni, ranah mengajar sekolah, dalam pelaksanaan KKL ini bisa memanfaatkan untuk kalian mencari pengembangan diri. Memberikan kesempatan untuk berkembang jangan malu untuk bertanya kepada desa serta bisa Sesuai kan diri ke kampung ini" Ujar Pak Hariska.
Khairudin S.Ag selaku sekretaris Desa Sungai Malaya juga dapat memberikan perubahan sebagaimana Agent Of Change dan memberikan pembinaan terutama kepada ibu-ibu desa serta berterima kasih kepada IAIN Pontianak yang sudah memberikan kecerahan maupun kepercayaan kepada desa.
"Syukur Alhamdulillah desa ini dpt diperhatikan oleh perguruan tinggi, Secara teori mahasiswa dapat sebagai agent of change atau agen perubahan, yang dapat merubah kampung ini. Kami berharap juga kawan-kawan dapat memberikan pembinaan, seperti yang dilakukan oleh alumni kampus lain kepada ibu ibu pengelola buah nanas dan harapan kami mahasiswa IAIN juga memberi pembinaan kepada warga-warga disini sesuai yang ada di sini. Mahasiswa IAIN disini kami terima dengan baik selama 40 hari untuk melaksanakan kegiatan disini. Kami menerima untuk siapa saja baik muslim maupun muslim. Masalah yang ada sini hanya air karena musim panas, untuk pengeboran air disini belom bisa. Harap maklum saja kalau air gambut, kalau takut mandi air gambut bisa yaa pakai air galon. Terima kasih kepada IAIN telah memberi kecerahan dan kepercayaan kepada desa ini" Ucap Khairudin.
Pada Dasarnya KKL diadakan sebagai bentuk wujud realisasi ilmu yang di berikan selama duduk di bangku perkuliahan yang direalisasikan secara langsung ke masyarakat agar memberikan manfaat positif terhadap sesama.
Penulis Evi dan Putri (kelompok 8)
Pengumuman Peserta dan Kelompok KKL 2024

Mohon dibaca dengan teliti
- Silahkan lihat pengumuman nama peserta dan kelompok KKL 2024 dilink ini http://tiny.cc/pesertaKKL2024
- Masa sanggah diberikan kepada mahasiswa/i berkebutuhan khusus (mempunyai riwayat sakit, sedang hamil dan disabilitas) untuk mengkonfirmasi wilayah kelompok
- Silahkan membuat grub whatsapp masing-masing kelompok agar memudahkan koordinasi sesama peserta 1 kelompok
- Menentukan/menunjuk 2 orang KOORDINATOR disetiap masing-masing kelompok wilayah agar memudahkan komunikasi dengan Panitia untuk diberikan arahan berikutnya
- Nama 2 orang KOORDINATOR masing-masing kelompok diisi di google form berikut http://tiny.cc/formKOORDINATORKKL2024
- Panitia akan membuat grub Whatsapp khusus setelah selesai masa pengisian nama 2 orang KOORDINATOR masing-masing kelompok untuk diberikan arahan mengenai pencarian posko dan informasi penting lainnya.
Jadwal Penting
Pendaftaran KKL IAIN Pontianak Tahun 2024 Resmi Dibuka
Pendaftaran Kuliah Kerja Lapangan (KKL) tahun 2024 resmi dibuka untuk mahasiswa IAIN Pontianak.
Kegiatan KKL merupakan salah satu mata kuliah wajib yang ada diprogram studi masing masing fakultas. Pendaftaran administrasi dibuka mulai 28 Maret hingga 7 April 2024 melalui link pendaftaran: https://tiny.cc/daftarKKL2024
Setelah pendaftaran, pada tanggal 8 hingga 18 April akan dilakukan verifikasi data oleh panitia KKL. Setelah melewati verifikasi tersebut akan diumumkan peserta KKL melalui website LP2M IAIN Pontianak.
Untuk melakukan pendaftaran, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu: Terdata menjadi mahasiswa aktif pada tahun akademik 2023/2024 semester genap, kemudian telah menempuh mata kuliah minimal 100 SKS dan minimal mahasiswa semestar VI.
Dr. Hj. Fauziah,M. Pd selaku ketua panitia mengungkapkan bahwa Kuliah Kerja Lapangan ini merupakan aplikasi dari teori yang telah didapat oleh mahasiswa di dalam kelas. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk perwujudan pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa kepada masyarakat.
Penulis: Fathaniah, M.Pd















.jpeg)