LP2M IAIN PONTIANAK: Korpus Disabilitas
Dua Pejuang Inklusi IAIN Pontianak Wakili Kalbar dalam Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bali

Dua Pejuang Inklusi IAIN Pontianak Wakili Kalbar dalam Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi di Bali

Pontianak, 21 Juli 2025 — Dua mahasiswa pejuang inklusi (disabilitas) dari Institut Agama Islam NegeriPontianak terpilih untuk mewakili Kalimantan Barat dalam ajang Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Tingkat Regional 2 yang akan diselenggarakan pada 23–26 Juli 2025 di HARRIS Hotel & Residences Sunset Road, Denpasar, Bali.

Mereka adalah Andi Safira Atira (kategori Digital Office Pengenalan) dan Dwi Redi Radialah (kategori Digital Office Pendalaman), yang keduanya berhasil lolos seleksi nasional setelah mengikuti pelatihan dan asesmen TIK yang diselenggarakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital.

“Saya sangat bersyukur bisa mengikuti kompetisi ini. Saya merasa mendapatkan kesempatan yang luar biasa untuk menunjukkan kemampuan saya di bidang teknologi. Terima kasih kepada IAIN Pontianak dan Pusat Layanan Disabilitas yang selalu mendukung,” ujar Dwi Redi Radialah, peserta kategori Digital Office Pendalaman.

Senada dengan Dwi, Andi Safira Atira, “Saya merasa bangga bisa terpilih dan mewakili Kalimantan Barat dalam kompetisi ini. Ini menjadi pengalaman saya mengikuti ajang berskala regional, dan saya ingin membuktikan bahwa kami, mahasiswa disabilitas, juga bisa berprestasi di bidang teknologi. Terima kasih kepada dosen, pembina, dan Pusat Layanan Disabilitas IAIN Pontianak yang selalu mendampingi kami dengan penuh semangat”.

Kompetisi ini merupakan bagian dari rangkaian program Inklusi Digital bagi Disabilitas, yang bertujuan meningkatkan literasi TIK secara merata dan inklusif di seluruh Indonesia. Kegiatan ini tidak dipungut biaya dan seluruh peserta mendapatkan fasilitas akomodasi, konsumsi, serta uang harian selama kegiatan berlangsung.

Menurut jadwal, kegiatan akan dimulai dengan registrasi pada Rabu, 23 Juli 2025, dan dilanjutkan dengan pengarahan serta kompetisi pada hari berikutnya. Malam penghargaan bagi para pemenang akan digelar pada Kamis malam, dan kegiatan ditutup dengan fieldtrip serta kepulangan peserta pada 26 Juli 2025.

Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi IAIN Pontianak mendukung penuh dalam mahasiswa disabilitas yang mengembangkan potensi, minat dan bakatnya. Termasuk juga memberikan dukungan moril kepada mereka yang berlaga dalam kompetisi yang diikuti.

Nopita Sari, M.Pd, selaku Koordinator Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi IAIN Pontianak, menyampaikan, “Kami berkomitmen penuh dalam mendukung mahasiswa disabilitas agar memiliki akses pendidikan yang setara dan bermakna. Keikutsertaan mahasiswa kami dalam kompetisi ini merupakan hasil dari kerja kolaboratif dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan memberdayakan.”

Partisipasi mahasiswa IAIN Pontianak dalam ajang nasional bergengsi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi institusi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa penyandang disabilitas mampu bersaing dan menunjukkan kompetensi di bidang teknologi informasi dalam skala regional.

@Korpus Disabilitas

IAIN Pontianak Berikan Pendampingan Bagi Penyandang Disabilitas pada Penerimaan Mahasiswa Baru

IAIN Pontianak Berikan Pendampingan Bagi Penyandang Disabilitas pada Penerimaan Mahasiswa Baru

 

Pontianak, 10 Juli 2025 – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menunjukkan komitmennya terhadap penyelenggaraan pendidikan inklusif dengan memberikan pendampingan khusus kepada calon mahasiswa baru penyandang disabilitas dalam pelaksanaan tes mandiri penerimaan mahasiswa baru yang berlangsung pada Kamis (10/07), pukul 12.30 - 14.00 WIB, di kampus IAIN Pontianak.

Kegiatan ini melibatkan empat calon mahasiswa penyandang disabilitas, terdiri dari tiga penyandang disabilitas tunarungu dan satu penyandang disabilitas daksa. Seluruh proses seleksi berjalan lancar dengan dukungan dari tim pusat layanan disabilitas dan pendidikan inklusi IAIN Pontianak yang turut mendampingi secara langsung.

Nopita Sari, M.Pd., selaku Koordinator Pusat Pelayanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi IAIN Pontianak, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya institusi dalam menjamin hak pendidikan yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.

“Kami tidak hanya hadir sebagai pendamping teknis, tetapi juga sebagai mitra perjuangan bagi penyandang disabilitas dalam mengakses pendidikan tinggi. Harapan kami ke depan adalah adanya keberlanjutan pendidikan inklusif yang lebih kuat dan menyeluruh,” ungkap Nopita.

Lebih lanjut, Riski Wahyudi, salah satu perwakilan calon mahasiswa disabilitas yang ditemui usai pelaksanaan tes, mengungkapkan rasa syukur dan harapannya bisa diterima sebagai mahasiswa baru di kampus hijau tersebut.

“Saya ingin kuliah di IAIN Pontianak karena ingin memperdalam ilmu agama, khususnya dalam bidang dakwah. Saya memilih jurusan Manajemen Dakwah agar bisa membekali diri untuk menyampaikan dakwah kepada teman-teman sesama muslim,” ungkap Riski.

Ia juga menyampaikan pesan kepada teman-teman disabilitas di Kota Pontianak agar tidak ragu melanjutkan pendidikan tinggi, karena IAIN Pontianak kini telah menyediakan layanan yang ramah disabilitas.

“Untuk teman-teman disabilitas, sekarang sudah ada tempat kuliah yang inklusif di Pontianak, yaitu di IAIN Pontianak. Saya merasa tenang mengikuti tes hari ini, tidak seperti hari-hari sebelumnya yang penuh kegelisahan. Saya berdoa dan berharap bisa lulus serta dapat kuliah dengan lancar di sini,” tambahnya.

Kehadiran layanan pendampingan ini menjadi wujud nyata dari komitmen IAIN Pontianak dalam memberikan akses pendidikan tinggi yang adil dan setara bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Pihak kampus berharap kegiatan ini menjadi langkah awal menuju lingkungan akademik yang lebih inklusif dan memberdayakan.


Tok! Pendidikan Inklusi Jadi Mata Kuliah Wajib Fakultas di FTIK

Tok! Pendidikan Inklusi Jadi Mata Kuliah Wajib Fakultas di FTIK

 

Mata Kuliah Pendidikan Inklusi menjadi Mata Kuliah Wajib Fakultas di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak. Hal ini merupakan salah satu hasil kongkret dari kegiatan Workshop Finalisasi Kurikulum FTIK IAIN Pontianak pada 28-29 Agustus 2024. Kegiatan yg dihadiri oleh 55 orang peserta ini berlokasi di hotel Orchard Jl. Gajah Mada. Di gawangi oleh jajaran dekanat dan buka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Ali Hasil, M. Si, kegiatan ini berlangsung dinamis. Pendampingan full diberikan oleh Lembaga Penjamim Mutu IAIN Pontianak dan Unit Penjaminan Mutu FTIK kepada seluruh Ketua Prodi, Sekretaris Prodi, GKM, dan stakeholder yg menjadi komposisi utama kepesertaan kegiatan ini. 

Sebelumnya, mata kuliah Pendidikan Inklusi hanya diberikan pada Program Studi Pendidikan Agama Islam. Namun dengan adanya hasil Workshop tersebut, mata kuliah ini akan diterapkan pada 6 Prodi yang ada di lingkungan FTIK. Keputusan ini dilatarbelakangi oleh rekomendasi kegiatan Workshop Pendidikan Inklusi LP2M satu hari sebelumnya. Dimana telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama antara Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Pontianak tentang peningkatan mutu layanan disabilitas dan Pendidikan inklusi. Kegiatan ini berhasil menyosialisasikan diktum UU no 8 tahun 2016 Pasal 44 : "Perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan keguruan wajib memasukkan mata kuliah tentang pendidikan inklusif dalam kurikulum."


Andry Fitriyanto, M. Ud selaku Koordinator Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi LP2M IAIN Pontianak menyambut baik hal ini. "Alhamdulillah, kami memberikan apresiasi dan terimakasih banyak kepada seluruh jajaran di FTIK yg telah mengambil langkah progresif dalam menggapai cita-cita mewujudkan IAIN Pontianak sebagai Kampus Ramah Disabilitas," Ujarnya. 

Ia melanjutkan bahwa mata kuliah ini sangat penting bagi mahasiswa dalam membangun ekosistem pembelajaran yg lebih inklusif. "Selain memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani ragam kondisi peserta didik, makul ini juga membantu mahasiswa agar lebih peka dan peduli dengan rekan-rekan mahasiswa penyandang disabilitas yang ada di IAIN Pontianak. Paling tidak terdapat 17 mahasiswa disabilitas di kampus kita. Lingkungan yang inklusif akan sangat membantu rekan-rekan mahasiswa ini dalam mmemperoleh kenihilan diskriminasi dan kesetaraan hak dalam pendidikan. 


Penulis : Staf LP2M

Ad Placement

Formulir Kontak