LP2M IAIN PONTIANAK: Kegiatan
Konsistensi Adalah Kunci; Audit ISO 2025 LP2M IAIN Pontianak Terlaksana

Konsistensi Adalah Kunci; Audit ISO 2025 LP2M IAIN Pontianak Terlaksana

[Pontianak, 26 November 2025] – Surveillance Audit International Organization for Standard (ISO) 9100;2015 terselenggara di LP2M IAIN Pontianak dalam upaya meningkatkan kualitas layanan dan tata kelola organisasi. Kegiatan yang bertempat di ruang rapat LP2M ini diikuti oleh jajaran pimpinan, koordinator pusat dan staf dilingkungan LP2M, serta perwakilan unit kerja yang terlibat langsung dalam proses manajemen mutu dan kualitas layanan. Bertindak sebagai auditor adalah Mr. Dr. Alfin Mustikawan, M. Pd. Pelaksanaan audit ini untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional telah sesuai dengan persyaratan standar internasional ISO.

Acara ini dipandu oleh Sekretaris LP2M Andry Fitriyanto, M. Ud dan dipimpin langsung oleh Ketua LP2M Dr. Usman, M. Pd. I yang menyampaikan pentingnya penerapan standar internasional untuk meningkatkan kualitas layanan dan memastikan proses organisasi berjalan secara efektif, efisien, serta akuntabel.

“Audit ini bukan hanya untuk memenuhi standar, tetapi juga untuk memastikan bahwa budaya mutu benar-benar diterapkan dalam setiap proses kerja,” ujarnya.

Selama kegiatan berlangsung, auditor melakukan peninjauan dokumen, observasi lapangan, serta wawancara dengan para pemilik proses, seperti beberapa koordinator pusat dilingkungan LP2M. Beberapa rekomendasi perbaikan dicatat untuk ditindaklanjuti oleh masing-masing unit, guna menyempurnakan penerapan sistem manajemen ISO di lingkungan LP2M IAIN Pontianak.

Auditor, Mr. Dr. Alfin Mustikawan, M. Pd, menyampaikan pentingnya menjaga kesinambungan penerapan standar ISO dalam kegiatan harian organisasi.

“Kami menemukan bahwa sebagian besar prosedur sudah dijalankan dengan baik. Namun, konsistensi masih menjadi kunci. Standar ISO bukan hanya soal dokumen, tapi bagaimana semua proses benar-benar dihidupkan dalam pekerjaan sehari-hari,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa audit bukanlah proses mencari kesalahan, melainkan sarana untuk meningkatkan kualitas layanan.

“Temuan audit adalah peluang. Setiap rekomendasi yang muncul bertujuan membantu organisasi menjadi lebih efisien dan lebih terukur,” tambahnya.

Pihak LP2M IAIN Pontianak mengapresiasi auditor serta menyatakan siap menindaklanjuti seluruh temuan. Langkah perbaikan dijadwalkan akan diselesaikan dalam waktu dekat, sebelum memasuki tahap audit eksternal berikutnya.




GEDEBUK Episode 2: Seni Mengelola Keberagaman, Tekankan Pentingnya Sekolah Ramah Perbedaan

GEDEBUK Episode 2: Seni Mengelola Keberagaman, Tekankan Pentingnya Sekolah Ramah Perbedaan


Pontianak, 20 November 2025
LP2M IAIN Pontianak kembali menyelenggarakan kegiatan GEDEBUK (GErakan DEdah BUKu) Episode 2 yang berlangsung di Ruang Rumah Jurnal. Kopi Pancong dan Bakwan Bumbu Kacang turut menjadi sajian kudapan yang menemani jalannya diskusi. Kegiatan ini mengangkat tema “Seni Mengelola Keberagaman: Pendidikan Inklusi Multikultural”, sebagai upaya mendorong lahirnya praktik pendidikan yang inklusif dan menghargai keberagaman.

Acara menghadirkan penulis buku, Maimunah, S.Pd, para pakar pendidikan, pegiat inklusi, mahasiswa, serta pemerhati pendidikan.

Dalam pemaparannya, Maimunah menjelaskan bahwa buku tersebut berangkat dari penelitian skripsinya yang mengulas penerapan pendidikan inklusi di sekolah, khususnya terkait masih adanya kesenjangan pemahaman mengenai inklusivitas baik di tingkat sekolah maupun masyarakat.

“Buku ini hadir sebagai tawaran transformatif dalam diskursus Pendidikan Agama Islam (PAI) yang membuka wacana baru tentang pendidikan agama inklusif dan multikultural. Keberagaman adalah kekayaan yang memperkaya pengalaman belajar setiap individu,” jelasnya.

Salah satu pembicara, Muhardi, S.Pd, Guru Agama SMPN 2 Pontianak Selatan, turut menekankan pentingnya peran guru sebagai agen perubahan. Menurutnya, guru yang memiliki sensitivitas budaya dan kompetensi inklusi dapat mencegah diskriminasi sejak dini.

“SMPN 2 Pontianak Selatan telah menjalankan sekolah inklusi selama lima tahun. Pada awalnya, banyak keraguan dalam membangun sekolah inklusi. Namun kehadiran seorang narasumber dalam salah satu kegiatan memberikan wawasan bahwa mendidik anak inklusi adalah bagian dari memanusiakan manusia—bahwa yang membedakan manusia hanyalah ketakwaannya. Dari situlah kami berani membangun sekolah inklusi dengan berbagai program yang kami jalankan. Dengan adanya sekolah inklusi, siswa merasa bahagia bersekolah dan terbangun kedekatan yang baik antara guru dan siswa,” ungkapnya.

Para peserta menyambut baik kegiatan ini. Mereka mengaku mendapatkan wawasan baru mengenai cara menciptakan ruang dialog yang sehat, mencegah konflik sosial, serta memperkuat solidaritas di lingkungan sekolah inklusi.


Acara ditutup dengan sesi diskusi dan komitmen bersama untuk terus memperjuangkan pendidikan inklusif. Penyelenggara berharap buku ini dapat menjadi rujukan bagi para pendidik dalam memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai multikultural di lingkungan sekolah.

GEDEBUK! ADA JATAH PREMAN DI LP2M

GEDEBUK! ADA JATAH PREMAN DI LP2M

 

[Pontianak, 11 November 2025] — LP2M IAIN Pontianak menyelenggarakan Kegiatan GEDEBUK (GErakan DEdah BUKu) yang berlangsung di Ruang Rumah Jurnal. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa Ketua Program Studi dan beberapa Dosen, LP2M juga menghidangkan Kopi Pancong & Roti Kap sebagai kudapan ditengah-tengah diskusi. Kegiatan GEDEBUK ini akan dilaksanakan pada 4 sesi dengan pemateri dan judul buku yang berbeda-beda, pada episode pertama ini, buku yang dibedah berjudul “Politik Jatah Preman” karya Ian Douglas Wilson, yang secara tajam membongkar praktik relasi kuasa, ekonomi, dan kekerasan yang melekat dalam struktur sosial politik Indonesia.

Acara GEDEBUK menghadirkan Bapak Eka Hendry, M. Si selaku narasumber dan dipandu oleh Bapak Andry Fitriyanto. M. Ud selaku moderator yang mengulas secara mendalam isi buku serta konteks sosial-politik yang melatarbelakanginya.

Dalam paparannya, Bapak Eka Hendry AR, M. Si menyoroti bahwa buku “Politik Jatah Pereman” bukan hanya mengisahkan praktik premanisme, tetapi juga menggambarkan bagaimana kekuasaan informal sering kali terjalin erat dengan sistem politik formal.

“Buku ini membuka mata kita bahwa kekuasaan tidak selalu hadir dalam bentuk institusional. Ada jaringan sosial, ekonomi, bahkan budaya yang ikut mengatur arus politik dari balik layar,” ujar Bapak Eka Hendry AR, M. Si di sela-sela diskusi.

Acara ditutup dengan pesan dari panitia agar peserta terus terlibat dalam kegiatan literasi dan berpikir kritis terhadap isu-isu sosial yang berkembang. Gerakan Dedah Buku diharapkan menjadi wadah untuk mempertemukan pembaca dan pemikir dalam ruang dialog terbuka yang produktif.

Dengan semangat “Membaca, Membuka, dan Menggerakkan”, kegiatan ini menjadi bukti bahwa literasi bukan hanya aktivitas intelektual, tetapi juga tindakan sosial yang mampu mengubah cara pandang terhadap kekuasaan dan masyarakat.





Workshop Penyempurnaan Pedoman PKM Masuki Hari Kedua, Peserta Intensif Beri Masukan

Workshop Penyempurnaan Pedoman PKM Masuki Hari Kedua, Peserta Intensif Beri Masukan

 

Pontianak, 22 Oktober 2025 – Workshop Pembaharuan Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) memasuki hari kedua dengan suasana yang semakin produktif dan interaktif. Setelah pada hari pertama peserta mendapatkan pemahaman dasar mengenai konsep dan kebijakan PKM, kegiatan pada hari kedua berfokus pada pendalaman materi dan penyusunan pedoman secara lebih komprehensif.

Workshop ini diikuti oleh 27 peserta yang terdiri atas para Ketua Program Studi, tim LP2M, serta Gugus Kendali Mutu (GKM). Melalui forum ini, para peserta terlibat aktif dalam menyampaikan masukan, saran, dan kritik konstruktif terhadap draf pedoman yang tengah disusun.

Dalam sambutan pembuka, panitia menegaskan bahwa pembaruan pedoman PKM merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas, kapasitas, dan bobot akademik kampus. Selain menyesuaikan arah kebijakan pengabdian dengan kebutuhan masyarakat, pembaruan ini juga menjadi salah satu indikator penilaian dalam akreditasi dan standar ISO.


Selama berlangsungnya kegiatan, peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok diskusi untuk membahas beragam aspek penting, mulai dari konsep pengabdian kepada masyarakat, prosedur dan manajemen pelaksanaan, hingga sistem pelaporan dan evaluasi program PKM. Melalui proses diskusi mendalam ini, diharapkan pedoman PKM yang baru dapat menjadi acuan yang lebih komprehensif, aplikatif, dan relevan dengan dinamika sosial serta kebutuhan masyarakat di berbagai bidang.

Hari kedua workshop ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk menyelesaikan draf final pedoman PKM yang lebih adaptif, kolaboratif, dan berdampak nyata. Workshop akan berlanjut hingga hari ketiga pada Kamis, 23 Oktober 2025, yang dijadwalkan sebagai tahap finalisasi dan penetapan hasil.

Workshop Penguatan Kapasitas Kelembagaan Halal Center IAIN Pontianak

Workshop Penguatan Kapasitas Kelembagaan Halal Center IAIN Pontianak

 

Halal center IAIN Pontianak sukses menyelenggarakan kegiatan Penguatan Pendamping Produk Halal (P3H) yg diikuti sebanyak 40 peserta. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 Oktober 2024 di Aula Senat IAIN Pontianak. 

Kegiatan ini dilaksanakan guna memberikan penguatan dan kemanfaatan demi mendukung pengembangan produk halal di kalangan masyarakat dan generasi muda. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor 3 bidang Kemahasiswaan, Bapak Dr. Ismail Ruslan, M.Si, dalam kesempatan ini beliau juga menyampaikan upaya dalam mendukung program pemerintah terkait penerbitan sertifikasi halal dan juga dapat meningkatkan kemampuan tenaga pendamping produk halal di IAIN Pontianak, beliau juga berharap semoga kedepan semakin banyak lagi peserta yang ikut dan berpartisipasi untuk menjadi pendamping produk halal ini, banyak sekali pelaku usaha yang masih memerlukan pendampingan dalam memperoleh sertifikasi halal  dan juga sebagai upaya memenuhi persyaratan halal khususnya yang berada di Kota Pontianak. 



Bapak Sarfandi selaku narasumber juga lebih menekankan untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendamping Produk Halal IAIN Pontianak agar saat turun langsung ke masyarakat bisa dengan mudah menjelaskan pemahaman mulai dari persyaratan administrasi sampai terbitnya sertifikasi halal. 

Semoga melalui kegiatan penguatan pendamping produk halal ini bisa meningkatkan kompetensi tenaga pendamping dalam menghasilkan produk-produk halal yg baik, berkualitas dan juga halal.

Penulis: Juli Setiawan
Editor: Ratna Devi

Ad Placement

Formulir Kontak