
Kuala Dua, 30 Juli 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) – Keceriaan dan tawa riang anak-anak menghiasi setiap sudut ruang kelas PAUD Taman Pena, Desa Kuala Dua, saat sekelompok mahasiswa dari Kelompok KKL Kuala Dua 1 hadir membawa misi mulia: menanamkan nilai-nilai pendidikan sejak dini melalui pendekatan yang menyenangkan dan penuh kasih.
Kegiatan ini bukan sekadar agenda pengabdian, tetapi juga wujud kepedulian mahasiswa terhadap dunia pendidikan anak usia dini. Metode belajar sambil bermain, dongeng interaktif, hingga aktivitas motorik dan seni menjadi warna baru yang menambah semangat belajar anak-anak. Kehadiran mahasiswa KKL seolah menjadi inspirasi bagi tumbuh kembang generasi masa depan.
Aminah, salah satu anggota kelompok, mengungkapkan rasa syukurnya bisa terlibat langsung dalam pendidikan anak usia dini. “Mengajar di PAUD Taman Pena memberi pengalaman luar biasa bagi kami. Kami belajar memahami cara mendidik anak-anak dengan penuh kesabaran, kreativitas, dan cinta,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Surya, anggota lainnya, yang menekankan pentingnya pendidikan karakter sejak usia dini. “Kami tidak hanya mengajarkan huruf dan angka, tetapi juga menanamkan nilai-nilai seperti sopan santun, kerja sama, dan kemandirian melalui kegiatan bermain,” tuturnya.
Atika, mahasiswi yang mengisi kegiatan seni, menambahkan bahwa antusiasme anak-anak saat mewarnai dan bernyanyi menjadi pelajaran berharga. “Kami belajar bahwa pendidikan anak tak lepas dari sentuhan emosional dan ekspresi,” ujarnya.
Program ini menjadi bagian dari pengabdian masyarakat dalam Kuliah Kerja Lapangan (KKL), sekaligus sarana pembelajaran nyata bagi para mahasiswa untuk memahami dinamika pendidikan dasar, khususnya usia dini.
Pengabdian di PAUD Taman Pena membuktikan bahwa pendidikan anak usia dini memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa sebagai agen perubahan. Melalui pendekatan penuh kasih dan edukatif, Kelompok KKL Kuala Dua 1 berhasil menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus memperluas wawasan mereka sebagai calon pendidik.
Diharapkan, sinergi semacam ini dapat terus berlanjut, menjadi inspirasi generasi muda lainnya untuk berkontribusi membangun fondasi pendidikan sejak dini—karena dari tangan-tangan kecil inilah masa depan bangsa dirajut.
Penulis : Arrohman
EmoticonEmoticon