
Sungai Enau A, 13 Agustus 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) — Warga Desa Sungai Enau A terus memegang teguh tradisi tahlilan sebagai wujud kebersamaan dan spiritualitas yang telah mengakar selama puluhan tahun. Kegiatan ini tidak hanya sekadar doa bersama, tetapi juga simbol kepedulian dan silaturahmi antarwarga.
Tahlilan biasanya digelar saat ada warga yang berduka atau pada momen-momen tertentu, seperti peringatan hari besar Islam. Acara diawali dengan pembacaan doa, tahlil, dan surah pilihan yang dipimpin tokoh agama atau sesepuh desa. Suasana hangat tercipta ketika warga duduk bersama secara khidmat di ruang tamu atau balai pertemuan yang telah disiapkan.
Setelah doa selesai, tuan rumah menyajikan hidangan sederhana seperti kopi, teh, kue tradisional, atau makanan khas desa. Momen ini dimanfaatkan warga untuk saling berbincang, bertukar kabar, dan mempererat persaudaraan.
Bagi masyarakat Sungai Enau A, tahlilan juga menjadi simbol solidaritas sosial. Tetangga bersedia membantu mulai dari persiapan tempat, memasak, hingga mengundang peserta. Tradisi ini sekaligus menjadi sarana pendidikan bagi generasi muda, mengenalkan doa-doa dan nilai kebersamaan.
Dengan adanya tahlilan, warga desa berharap warisan budaya ini dapat terus dilestarikan, menjaga harmoni, dan memperkuat persatuan antarwarga di tengah arus modernisasi.
Penulis : Annisya Jasmine Shalma Qanayla
EmoticonEmoticon