
Sungai Malaya, 24 Juli 2025 (lp2m.iainptk.ac.id) – Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa kelompok Sungai Malaya 2 memasuki hari ketiga dengan pelaksanaan program kerja yang padat, menyentuh berbagai aspek penting kehidupan masyarakat desa, mulai dari pendidikan formal hingga tradisi keagamaan.
Mengajar di Tiga Jenjang Pendidikan: MI, MTs, dan MA
Sejak pukul 10.00 WIB hingga 17.15 WIB, mahasiswa menjalankan tugas utama mereka yaitu kegiatan mengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) Hidayatus Shibyan Parit Na’im.
Seluruh anggota kelompok telah dibagi ke jenjang dan kelas masing-masing sesuai dengan penempatan dan jadwal yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan belajar berlangsung dengan lancar, penuh antusiasme dari para pengajar maupun siswa.
“Anak-anak di sini sangat kooperatif dan cepat beradaptasi. Kami pun berusaha memberikan materi yang menyenangkan dan mudah dipahami,” ungkap salah satu mahasiswa pengajar di MA Hidayatus Shibyan.
Para mahasiswa tidak hanya menyampaikan materi pembelajaran, tetapi juga berusaha memahami karakteristik peserta didik dan menyesuaikan metode ajar dengan kondisi lokal. Pendokumentasian kegiatan turut dilakukan oleh tim dokumentasi guna menjaga kelengkapan arsip dan laporan kegiatan kelompok.
Pelatihan Paskibra: Menanamkan Disiplin dan Semangat Kebangsaan
Setelah kegiatan belajar-mengajar, agenda berlanjut dengan pelatihan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di lapangan sekolah. Pelatihan ini dipimpin oleh salah satu anggota kelompok yang memiliki latar belakang sebagai pelatih Paskibra.
Kegiatan difokuskan pada pelatihan dasar baris-berbaris yang diikuti oleh siswa-siswi pilihan dari tingkat MTs dan MA. Meski cuaca cukup panas, para peserta menunjukkan kedisiplinan dan semangat tinggi dalam mengikuti setiap instruksi.
“Meski cuaca cukup panas, semangat peserta luar biasa. Mereka cepat tanggap dan disiplin,” ujar sang pelatih yang juga merupakan mahasiswa KKL.
Suasana pelatihan berlangsung dengan serius, namun tetap hangat dan penuh kekompakan, mencerminkan semangat gotong royong dan antusiasme generasi muda dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Tahlilan Bersama: Menyatu dengan Tradisi dan Masyarakat
Pukul 18.30 WIB, seluruh anggota kelompok kembali ke posko dan mengikuti kegiatan tahlilan bersama warga dan tuan rumah. Tradisi rutin setiap malam Jumat ini menjadi salah satu bentuk penghormatan mahasiswa terhadap nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal.
“Kegiatan ini tidak hanya memperkuat kebersamaan internal kelompok, tetapi juga membangun kedekatan dengan masyarakat setempat,” ujar koordinator kelompok KKL Sungai Malaya 2.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya menambah pengalaman akademik, tetapi juga memperkaya pemahaman mereka akan pelestarian budaya dan spiritualitas masyarakat desa.
Penulis : Seli wahdaniari
EmoticonEmoticon