Proses Produksi Tempe dan Tahu: Kontribusi Ekonomi dan Pengenalan Industri Rumah Tangga di Desa - LP2M IAIN PONTIANAK

Proses Produksi Tempe dan Tahu: Kontribusi Ekonomi dan Pengenalan Industri Rumah Tangga di Desa

Proses Produksi Tempe dan Tahu: Kontribusi Ekonomi dan Pengenalan Industri Rumah Tangga di Desa

 


Kubu (lp2m.iainptk.ac.id) - Tempe merupakan salah satu bahan makanan yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas. Produk ini tidak hanya melimpah dan mudah ditemui di lingkungan sekitar, tetapi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tempe, yang kaya akan protein nabati, diketahui mampu menurunkan kolesterol, meningkatkan fungsi otak, dan memberikan berbagai manfaat kesehatan lainnya. Oleh karena itu, tempe tidak hanya menjadi pilihan makanan yang lezat tetapi juga bergizi.

Mbah Putri, seorang produsen tempe lokal, menjelaskan bahwa permintaan tempe setiap harinya cukup stabil. Bahkan, produk tempe yang dihasilkannya telah memiliki sejumlah konsumen tetap yang memesan dalam jumlah besar. Hal ini mendorong Mbah Putri untuk meningkatkan kapasitas produksinya dengan mempekerjakan karyawan dan menggunakan mesin modern, yang membantu mempercepat proses produksi dan memastikan kualitas terbaik.

Salah satu karyawan Mbah Putri mengungkapkan bahwa dengan adanya mesin produksi, mereka dapat menghasilkan lebih banyak tempe dalam waktu yang lebih singkat. Proses pembuatan tempe sendiri membutuhkan waktu empat hari, dimulai dari pencucian, pengupasan, perendaman, perebusan, penirisan, pendinginan, pengeringan, penambahan ragi, pengemasan, hingga inkubasi atau proses fermentasi. Setelah empat hari, tempe sudah siap dikonsumsi dan dapat disimpan di suhu ruangan selama kurang lebih enam hari. Mbah Kakung menambahkan bahwa kebersihan dan kualitas produk mereka selalu dijaga, yang menjadi alasan konsumen terus setia.

Selain mempelajari proses produksi tempe, mahasiswa yang berkunjung juga diajak melihat langsung pembuatan tahu di rumah produksi yang dikelola oleh Mushanifah. Usaha tahu ini, yang dirintis sejak tahun 2006, telah menjadi mata pencaharian utama keluarga Mushanifah. Produksi tahu di tempat ini memiliki ritme yang cukup dinamis, tergantung pada jumlah pesanan yang masuk. "Dalam sehari, kami bisa melakukan proses produksi hingga tiga kali jika pesanan sedang banyak," ungkap Mushanifah.

Tahu yang diproduksi di tempat Mushanifah tidak hanya dijual di sekitar desa, tetapi juga dikirim ke berbagai rumah makan di daerah sekitar. Bahkan, beberapa pelanggan setia berasal dari Pontianak, yang secara berkala memesan tahu dalam jumlah besar. Usaha ini telah memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi keluarga Mushanifah dan menjadi contoh industri rumah tangga yang sukses di daerah pedesaan.

Mahasiswa yang berkunjung ke tempat produksi tahu ini juga mendapatkan kesempatan untuk memahami lebih dalam proses tradisional yang masih dipertahankan dengan baik oleh Mushanifah, mulai dari pemilihan bahan baku hingga pengemasan sebelum tahu siap dikirim ke pelanggan. Kunjungan ini tidak hanya membuka wawasan mereka tentang industri rumah tangga tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya peran usaha kecil dalam perekonomian lokal.


Desi Lastari, Elly, Faiz Andriyan, Hesti, Pitri Eliani Siregar, Siti Nur’aini, Windy Astari, Yardi, Kevin



EmoticonEmoticon

Ad Placement

Formulir Kontak