
Desa Kalimas, Rabu (lp2m.iainptk.ac.id) 21 Agustus 2024 - Malam yang sempurna menyelimuti Desa Kalimas saat Lapangan Rumah Murdi, Kepala Desa yang ramah, menjadi saksi bisu perayaan puncak Hari Ulang Tahun Republik Indonesia. Cahaya lampu sorot menerangi wajah-wajah sumringah ribuan warga yang telah berkumpul sejak sore hari. Semilir angin malam membawa aroma tanah basah dan dedaunan, menyatu dengan gelak tawa anak-anak yang bermain riang.
Saat detik-detik penutupan acara tiba, suasana berubah hening. Semua mata tertuju pada panggung utama di tengah lapangan. Sang saka merah putih berkibar gagah, tertiup lembut angin malam. Dengan khidmat, seluruh warga berdiri tegak, tangan mengepal di dada. Nada-nada pertama lagu "Indonesia Raya" mengalun syahdu, menggetarkan hati setiap pendengar. Suara paduan suara yang merdu membahana, membelah keheningan malam.
Anak-anak sekolah dasar dengan seragam merah putih yang rapi berdiri paling depan, suara mereka yang merdu berpadu dengan suara para orang tua yang lebih dalam. Bendera merah putih berkibar gagah di tengah lapangan, seakan ikut larut dalam suasana haru. Air mata haru menetes dari sudut mata Kartini, seorang nenek yang telah menyaksikan kemerdekaan Indonesia. Dalam hatinya, ia memanjatkan doa agar Indonesia tetap jaya dan bersatu.
Setiap lirik lagu kebangsaan yang dilantunkan seolah menembus sanubari setiap pendengar. "Indonesia, tanah airku, tanah tumpah darahku," begitulah bunyi bait pertama. Kata-kata sederhana itu mengandung makna yang begitu dalam. Tanah air adalah tempat kita dilahirkan, tumbuh, dan berkembang. Tanah tumpah darah adalah tanah yang telah disiram dengan darah para pahlawan. Dengan menyanyikan lagu kebangsaan, kita seakan menegaskan kembali janji kita untuk menjaga dan mempertahankan tanah air tercinta.
Murdi, selaku Kepala Desa, terlihat sangat bangga menyaksikan warganya menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh semangat. Beliau berdiri tegak di barisan depan, ikut melantunkan setiap lirik dengan suara lantang. Bagi Murdi, momen ini adalah bukti nyata bahwa semangat nasionalisme masih berkobar di hati masyarakat desa. Beliau berharap semangat kebangsaan ini dapat terus tumbuh dan berkembang, sehingga Desa Kalimas menjadi desa yang maju dan sejahtera.
Setelah menyanyikan lagu "Indonesia Raya," suasana kembali riang. Warga desa saling berjabat tangan dan mengucapkan selamat. Anak-anak berlarian ke sana kemari, membawa obor mini yang menyala terang. Langit malam dihiasi kembang api yang indah, menyinari wajah-wajah bahagia. Perayaan HUT RI di Desa Kalimas ditutup dengan penuh suka cita, menjadi kenangan indah yang akan terus tersimpan di hati setiap warga.
Penulis : Syaifullah Alivia
EmoticonEmoticon