
Punggur Kecil (lp2m.iainptk.ac.id) - Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kelompok 18 Institut Agama Islam Negeri Pontianak melakukan silaturrahmi dan diskusi bersama pendiri Rumah Pintar Punggur Cerdas di Parit Tembakol, Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, pada Rabu, (15/8/2024).
Kedatangan mahasiswa disambut hangat oleh pengelola Rumah Pintar, Umilia. Kunjungan ini dipimpin oleh Shobirin, ketua KKL 18 IAIN Pontianak. Tujuan kunjungan ini adalah untuk mengenal lebih lanjut mengenai Rumah Pintar. Selain itu, mereka juga berencana untuk berkolaborasi dalam program-program literasi yang sudah berjalan.
Dalam kunjungan tersebut Umilia berbagi cerita kepada para mahasiswa yang hadir mengenai awal mula ia termotivasi untuk membangun Rumah Pintar Punggur Cerdas ialah berawal dari keresahan masyarakat setempat yang berlangsung selama 3 bulan berturut-turut.
“Berdirinya Rumah Pintar Punggur Cerdas ini berangkat dari keluhan masyarakat setempat terhadap motivasi belajar anaknya yang menurun dan ini berlangsung selama 3 bulan. Akhirnya Umilia menawarkan anak-anak yang mengaji Al-Qur’an dirumahnya untuk membaca buku. Hingga pada tahun 2018 Umilia mengadakan bimbingan belajar untuk semua jenjang.” Ungkap Umilia
“Kemudian ketika orang mendengar kata Punggur yang terlintas di pikirannya pasti terkait Sumber Daya Alamnya. Kami ingin mengubah mindset masyarakat yang mengenal Punggur bahwa Punggur itu tidak hanya sekedar kaya dengan langsat dan durian ataupun jenis buah lainnya, tetapi yang ingin kita angkat yakni dari segi literasi untuk kesejahteraan masyarakatnya,” sambungnya
Umilia mengatakan Rumah Pintar Punggur Cerdas ini fokus pada gerakan literasi yang ada di Desa. Mulanya Rumah Pintar ini merupakan rumah pribadi yang dijadikan sebagai tempat literasi. Hingga pada tahun 2020, Umilia mendapat dukungan dari berbagai pihak dan berhasil mengumpulkan donasi sehingga Umilia bisa membangun saung yang saat ini menjadi tempat aktivitas literasi.
“Rumah Pintar Punggur Cerdas ini fokusnya pada gerakan literasi yang ada di Desa tidak hanya sekedar literasi baca tulis tapi memang merangkul ke semuanya yang menjadi kebutuhan dari masyarakat. Rumah literasi ini berdiri sejak tahun 2018 dan memang dibantu sama kawan-kawan. Sebetulnya rumah ini merupakan rumah pribadi, Alhamdulillah pada tahun 2020 kita berhasil mengumpulkan donasi dan bisa membangun saung ini. Pada tahun 2021 kita mendapatkan bantuan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Pendidikan Masyarakat. Tapi pada tahun 2023 saung ini roboh diterpa angin puting beliung,” ungkapnya
Mengenai kegiatan di Rumah Pintar ini, Umilia berusaha menghadirkan berbagai program yang bermanfaat dan inspiratif bagi komunitasnya.
“Terkait kegiatan disini bervariasi, mulai dari kegiatan baca tulis, ada sholat subuh berjamaah, paginya mereka sekolah. Kemudian pada pukul 15.30 sampai 17.00 mereka ada bimbel. Lalu malamnya ada hafalan dan itu konsisten setiap harinya.” ucapnya
penulis : Qudsiyah
EmoticonEmoticon