
Merarai Satu (lp2m.iainptk.ac.id) - Minggu 11 Agustus 2024. Condro Mulyo Sejati, sebuah sanggar seni asal Banyuwangi, Jawa Timur, telah berdiri sejak Agustus 1985 dan terus berperan aktif dalam melestarikan kesenian tradisional Indonesia. Didirikan atas dasar cinta pada seni warisan nenek moyang, sanggar ini telah menjadi rumah bagi berbagai bentuk kesenian, termasuk tari kuda lumping, buto, pegon, dan gandrung.
Menurut Sugiman, Sekretaris Condro Mulyo Sejati, minatnya untuk terlibat dalam kesenian ini berasal dari kedekatannya dengan warisan budaya leluhur. "Jiwa seni kami di sini rata-rata berasal dari Banyuwangi, meski sekarang sudah membaur dengan suku lain seperti Dayak dan Jawa Tengah," ungkapnya. Baginya, kesenian ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga identitas yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Yang menarik, sanggar ini tidak merekrut anggota baru secara aktif. Sugiman menjelaskan, "Mereka tidak direkrut, tapi datang sendiri. Kami kemudian melatih langsung dari sanggar Condro Mulyo." Hal ini menunjukkan betapa besar daya tarik kesenian tradisional ini bagi masyarakat, khususnya mereka yang memiliki keterkaitan dengan budaya Jawa Timur.
Meski menghadapi tantangan, Condro Mulyo Sejati tetap mendapatkan dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait, meskipun sifatnya masih berupa dukungan moral dan material. Dukungan ini dianggap penting oleh Sugiman untuk menjaga keberlangsungan kesenian yang telah mereka lestarikan selama hampir empat dekade.
Harapan besar Sugiman adalah agar kesenian ini terus berlanjut dan tidak putus dalam proses regenerasi. "Saya kepingin impiannya untuk bantuan dan untuk melestarikan budaya turun-temurunnya tidak putus, jangan sampai punah, jangan sampai diakui negara-negara tetangga kita," tegasnya.
Dengan semangat yang tak pernah padam, Condro Mulyo Sejati berupaya agar kesenian tradisional ini tetap hidup dan diwariskan kepada generasi berikutnya, menjadi kebanggaan bangsa yang tak ternilai harganya.
Penulis : Siti farida
EmoticonEmoticon