LP2M IAIN PONTIANAK
Adaptasi Guru MAN Bengkayang Hadapi Perubahan dengan Pelatihan AI

Adaptasi Guru MAN Bengkayang Hadapi Perubahan dengan Pelatihan AI

MAN Bengkayang, madrasah aliyah di pelosok Kalimantan Barat, menghadapi tantangan besar untuk beradaptasi dengan perubahan dalam dunia pendidikan digital. Jarak yang jauh dari pusat kota membuat akses mereka terhadap teknologi terkini sering kali terbatas. Menyadari kebutuhan ini, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Pontianak, dengan dukungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), menyelenggarakan pelatihan “Penelitian Tindakan Kelas Berbasis Artificial Intelligence bagi Guru.” Program ini dipimpin oleh Ibu Helva Zurayah, M.Ag, dan dilaksanakan di lapangan oleh Ibu Nopita Sari, M.Pd. Salah satu narasumber yang turut hadir adalah Feni Nurhaliza, S.Pd., seorang praktisi AI dalam pendidikan, yang memberikan wawasan penting bagi para guru.

Pelatihan ini bertujuan membantu para guru MAN Bengkayang beradaptasi dengan perubahan besar dalam teknologi, terutama dalam memanfaatkan AI untuk penelitian tindakan kelas. Ibu Nopita menjelaskan bahwa AI adalah alat praktis yang bisa meringankan beban para guru, terutama dalam hal evaluasi dan analisis hasil belajar siswa. Bagi MAN Bengkayang, kegiatan ini menjadi kesempatan berharga untuk meningkatkan kualitas pengajaran dengan cara yang lebih modern dan relevan.

Dalam sambutannya, Bapak Kaprodi PAI IAIN Pontianak, Dr. Syamsul Kurniawan, S.Th.I., M.S.I., menegaskan pentingnya pengabdian masyarakat dalam membantu guru-guru di pelosok agar lebih mudah beradaptasi dengan perubahan teknologi. Menurutnya, pelatihan ini merupakan bagian penting dari tanggung jawab sosial akademisi untuk memfasilitasi masyarakat, khususnya dalam pendidikan, agar lebih siap menghadapi era digital.

Sambutan positif juga datang dari Kepala Madrasah MAN Bengkayang, Bapak Ridwan, S.Pd., yang menyambut baik pelatihan ini. “Dengan adanya teknologi AI, pekerjaan guru dapat lebih mudah dan tepat sasaran, dan hal ini sangat diperlukan untuk menghadapi perubahan zaman,” ujar Ridwan. Baginya, pelatihan ini menjadi solusi bagi para guru untuk beradaptasi dan memanfaatkan teknologi yang mendukung pembelajaran yang lebih efektif.

Sesi pertama pelatihan diawali dengan pengenalan dasar tentang AI dan aplikasinya dalam penelitian tindakan kelas. Para guru sangat antusias mengikuti materi yang dibawakan oleh Ibu Nopita Sari. Sesi ini menjadi semakin menarik dengan kehadiran Feni Nurhaliza, S.Pd., sebagai narasumber utama. Feni, seorang praktisi AI di bidang pendidikan, berbagi pengalaman langsung tentang bagaimana AI dapat diimplementasikan dalam kelas untuk mendukung pembelajaran dan evaluasi.

Feni menjelaskan bahwa AI sebenarnya adalah alat yang sangat membantu untuk mempermudah proses pengumpulan dan analisis data belajar siswa. Menurutnya, teknologi ini tidak sulit diterapkan, bahkan dapat membantu guru memonitor perkembangan siswa secara real-time. Dalam sesi ini, Feni memberikan contoh-contoh aplikasi AI dalam pendidikan yang sederhana namun efektif, yang dapat langsung dipraktikkan oleh guru.


Pada sesi berikutnya, para guru diajak untuk lebih memahami bagaimana mengintegrasikan AI dalam penelitian tindakan kelas. Mereka diajarkan cara menyusun instrumen penelitian yang dapat memetakan kebutuhan siswa dan membuat strategi pengajaran yang lebih adaptif. Dengan pendekatan berbasis data dari AI, guru-guru diharapkan bisa lebih mudah dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu siswa.

Hari kedua pelatihan berfokus pada penyusunan rencana tindakan kelas berbasis AI. Guru-guru dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menyusun rencana penelitian sesuai konteks kelas masing-masing. Meski waktu pelatihan terbatas, para guru berhasil menghasilkan rencana penelitian yang inovatif. Feni memberikan masukan dan bimbingan kepada setiap kelompok, memastikan bahwa setiap rencana yang disusun memiliki pendekatan AI yang aplikatif.

Tak hanya itu, Feni juga memperlihatkan bagaimana AI dapat mempermudah proses penilaian siswa secara komprehensif. Menurutnya, teknologi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan belajar setiap siswa, sehingga guru dapat lebih fokus dalam memberikan bantuan belajar yang sesuai. Para guru menyambut antusias setiap saran dan tips yang diberikan oleh Feni, yang memberikan gambaran nyata bahwa AI bukan hanya teori tetapi juga dapat diaplikasikan dengan mudah.

Seorang guru, Bapak Muslimin, mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberinya cara baru dalam mengelola kelas. “AI benar-benar membantu kami dalam memetakan perkembangan siswa. Kami tidak hanya lebih mudah menilai siswa, tetapi juga bisa lebih tepat dalam merancang pembelajaran,” katanya. Bapak Muslimin berharap pelatihan ini bisa lebih sering diadakan agar guru-guru di pelosok dapat mengikuti perkembangan zaman.

Pelatihan ini menjadi sarana bagi para guru untuk berdiskusi dan berbagi ide. Mereka berbagi pengalaman mengenai tantangan yang dihadapi dalam mengelola kelas, serta solusi-solusi teknologi yang bisa diadaptasi. Dari diskusi ini, terlihat bahwa guru-guru MAN Bengkayang sangat bersemangat untuk beradaptasi dengan teknologi dan siap mengimplementasikan perubahan dalam kelas.

Pada sesi akhir, para guru mempresentasikan rencana tindakan kelas berbasis AI yang telah mereka susun. Feni Nurhaliza memberikan apresiasi atas kerja keras para guru dan memberikan beberapa saran untuk menyempurnakan rencana mereka. Menurutnya, inisiatif yang ditunjukkan oleh para guru adalah bentuk adaptasi yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi perubahan teknologi.

Dr. Syamsul Kurniawan mengapresiasi dedikasi guru-guru yang mengikuti pelatihan ini. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini adalah langkah adaptasi penting yang patut dijadikan contoh bagi madrasah lainnya. Menurutnya, pelatihan ini membantu guru-guru MAN Bengkayang lebih percaya diri dalam menghadapi tuntutan zaman.

Bapak Ridwan, Kepala MAN Bengkayang, merasa bangga dengan hasil yang dicapai para guru. Beliau berharap dengan pelatihan ini, MAN Bengkayang bisa terus bergerak maju dan beradaptasi dengan teknologi pendidikan. Baginya, kemampuan beradaptasi dengan perubahan ini adalah kunci bagi sekolah di pelosok untuk tetap relevan di era digital.

Dengan selesainya pelatihan ini, MAN Bengkayang kini memiliki bekal yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan di dunia pendidikan digital. Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga membangun kepercayaan diri para guru dalam memanfaatkan teknologi AI. Tim PKM IAIN Pontianak berharap agar kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini dapat terus berjalan dan membantu guru-guru di pelosok yang berupaya beradaptasi dengan perubahan.

Penulis: Maimunah

Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Prodi Tadris Matematika FTIK IAIN Pontianak oleh LP2M Pontianak: Pelatihan Penggunaan Software GeoGebra pada Materi Geometri Analitik untuk Siswa SMA

Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Prodi Tadris Matematika FTIK IAIN Pontianak oleh LP2M Pontianak: Pelatihan Penggunaan Software GeoGebra pada Materi Geometri Analitik untuk Siswa SMA

Pontianak, 12 November 2024– Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) oleh dosen-dosen dari Program Studi Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Pontianak sukses dilaksanakan pada hari Senin dan Selasa, 11 dan 12  November 2024, di SMAN 10 Pontianak. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan Penggunaan Software GeoGebra pada Materi Geometri Analitik untuk Siswa SMA.

Kegiatan PKM ini melibatkan tiga dosen dari Prodi Tadris Matematika, yaitu Kaprodi Tadris Matematika Zulkarnain, S.Si., M.Pd., Sekprodi Desty Septianawati, M.Pd., dan Ressy Rustanuarsi, M.Pd., yang juga bertindak sebagai pemateri utama. Selain itu, enam mahasiswa semester 5 Prodi Tadris Matematika turut hadir untuk mendampingi jalannya pelatihan.

Bertempat di laboratorium komputer SMAN 10 Pontianak, kegiatan ini berfokus pada pengenalan dan pelatihan penggunaan software GeoGebra untuk materi Geometri Analitik. GeoGebra dipilih karena memiliki fitur lengkap yang mampu membantu siswa dalam memahami konsep geometri dengan visualisasi yang interaktif.


Kegiatan orientasi software Geogebra yang bertujuan untuk membantu siswa memahami penggunaan aplikasi ini dalam pembelajaran geometri. Ressy Rustanuarsi, M.Pd. selaku pemateri menjelaskan, “Kegiatan ini bertujuan untuk mengorientasikan siswa pada software Geogebra. Software ini memiliki fitur yang lengkap sehingga dapat membantu dalam pengerjaan soal yang berkaitan dengan geometri.” Dalam kegiatan ini, siswa diperkenalkan pada berbagai fitur GeoGebra, termasuk cara menggunakan alat-alat visualisasi geometri analitik yang tersedia di dalam software. Banyak siswa yang baru pertama kali mengenal software ini, sehingga pelatihan ini sangat bermanfaat bagi mereka.

Salah satu siswa peserta pelatihan menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat menarik dan bermanfaat. “Pelatihan ini sangat membantu saya dalam memahami materi geometri secara visual.” ujar salah satu siswa. Selain itu, dosen dan mahasiswa yang terlibat merasa senang karena kegiatan ini mendapat respons positif dari para siswa yang antusias dalam mengikuti pelatihan.

Melalui kegiatan PKM ini, diharapkan siswa SMAN 10 Pontianak dapat lebih mudah memahami konsep-konsep geometri analitik dengan bantuan teknologi. Dosen dan mahasiswa Prodi Tadris Matematika juga berharap agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di sekolah-sekolah lain sehingga lebih banyak siswa yang dapat merasakan manfaatnya.




KONKRET! KOHESI SOSIAL MENGUAT DALAM KERJA BAKTI PEMUDA DESA SADAR KERUKUNAN ILIR KOTA

KONKRET! KOHESI SOSIAL MENGUAT DALAM KERJA BAKTI PEMUDA DESA SADAR KERUKUNAN ILIR KOTA


Forum Pemuda Desa Sadar Kerukunan Ilir Kota melakukan kerja bakti lintas agama pada Minggu, 3 November 2024. Berlokasi di sekitaran masjid Al-Ikhlas dan klenteng Tri Dharma kecamatan Kapuas kabupaten Sanggau. Kegiatan yang merupakan tindak lanjut dari Semiloka Penguatan Kohesi Sosial yang di adakan oleh dosen IAIN Pontianak ini melibatkan umat dua rumah ibadah yang menjadi salah satu ikon toleransi kelurahan kabupaten Sanggau.  Selain itu, giat lingkungan ini juga di dukung dan diikuti pihak kelurahan Ilir Kota., ketua RT 002 dan 003 serta para warga lainnya. Puluhan orang nampak saling bahu membahu membersihkan lingkungan dalam suanana penuh kearaban. Peralatan sapu, sekop, parang, cangkul, dan pengepel terlihat intens mengayun indah di tangan warga yang bekerja riang gembira menyingkirkan kotoran yang mengganggu pemandangan tempat aktivitas keseharian mereka.

Lurah Ilir Kota Ilhamsyah S. AP mengaku gembira dengan kegiatan yang diinisiasi oleh para pemuda di wilayah yang dipimpinnya. Tidak hanya itu, ia begitu bangga melihat banyak pihak yang terlibat dalam mengatasi isu lingkungan bersama, termasuk dari pihak kecamatan Kapuas. “Alhamdulillah, dari kantor camat Kapuas juga ikut serta dalam kerja bakti ini. Dari Trantib ada 3 orang yang berpartisipasi. Babinsa kelurahan juga ikut. Ini perintah langsung dari Sekretaris Camat Kapuas,” ujarnya dengan penuh semangat.

Mulia, salah satu warga yang turut dalam kerja bakti berharap bahwa kegiatan seperti ini harus sering dilakukan untuk mempererat hubungan sesame warga. “Luar biasa persiapan para pemuda dan para coordinator. Pak lurah juga mendukung penuh untuk kelancaran dan kekompakan kami di sini. Terimakasih pak lurah, terimakasih para coordinator, terimakasih IAIN Pontianak,” pungkasnya.

Koordinator 2 Forum Pemuda Desa Sadar Kerukunan Ilir Kota, Doni Apriadi, juga menyatakan rasa terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dan menyukseskan perhelatan ini. “Terimakasih buat rekan-rekan yang sudah sudi turut hadir ke lapangan untuk kerja bakti. Semoga dengan adanya momen ini menambah keterikatan sosial antara masjid dan pekong serta masyarakat sekitar,” paparnya.

 Desa Sadar Kerukunan sendiri merupakan penganugerahan yang diberikan kepada kelurahan Ilir Kota kec. Kapuas oleh Kanwil Kemenag yang bekerjasama dengan FKUB dan pemerintah daerah kab. Sanggau pada tahun 2021. Daerah ini terpilih karena memiliki kehidupan keberagamaan yang harmonis. Salah satunya ditandai dengan berdirinya dua rumah ibadah yang berdampingan, yaitu masjid Al-Ikhlas dan Klenteng Tri Dharma. 

Kehadiran IAIN Pontianak bertujuan menopang dan memantapkan kohesi sosial di wilayah tersebut. Hal ini juga merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Temuan dari riset ini kemudian yang ditindaklanjuti dalam bentuk program Pengabdian Kepada Masyarakat LP2M IAIN Pontianak, dengan tim kerja yang terdiri dari dosen Dr. Syamsul Kurniawan, S. Th.I, M. SI, Andry Fitriyanto, M. Ud, Moch. Hamdan, M. Pd, M. Iqbal, M. Pd, dan mahasiswa Hatami, serta Surya enumerator.






PKM LP2M IAIN Pontianak Berikan Penyuluhan Parenting Berbasis Neurosains di Posyandu Seruni Pontianak Utara

PKM LP2M IAIN Pontianak Berikan Penyuluhan Parenting Berbasis Neurosains di Posyandu Seruni Pontianak Utara


Pontianak Utara (09/11/2024) – Tim Pengabdi Masyarakat LP2M IAIN Pontianak yang diketuai oleh Rahnang, M.Pd (Dosen PIAUD IAIN Pontianak) sukses menggelar penyuluhan dan pelatihan parenting berbasis neurosains di Posyandu Seruni Pontianak Utara. Kegiatan yang diikuti oleh 30 perwakilan dari setiap RT ini menghadirkan narasumber kompeten, yakni Lukmanul Hakim, M.Pd. seorang akademisi AUD, Dr. Nurhamzah, M.Pd. Pakar Parenting AUD dan Eva Novianti, SE.  Praktisi AUD (Ketua Posyandu Seruni sekaligus juga mewakili RW 26).

Kegiatan penyuluhan dan pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan FGD sebelumnya. Dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, memberikan pemahaman mendalam tentang parenting berbasis neurosains. Materi yang disampaikan meliputi pentingnya stimulasi otak anak sejak dini, cara membangun komunikasi efektif dengan anak, serta teknik mengatasi masalah perilaku anak.

Peserta begitu antusias mengikuti sesi tanya jawab dan berbagi pengalaman. Agustina sebagai moderator, berhasil menciptakan suasana yang interaktif dan membuat peserta merasa nyaman dan betah. 



Menurut salah satu peserta,Ibu Sumarni berkomentar "Acara ini sangat bermanfaat bagi saya sebagai orang tua yang baru memiliki 1 anak. Penjelasan tentang perkembangan otak anak sangat membuka wawasan saya." Selanjutnya, ibu Rosyida sekaligus sebagai ketua RT yg juga hadir sebagai peserta "Semoga ada acara seperti ini lagi, agar ilmu yang saya dapatkan bisa saya sharing ke teman-teman yang lain. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, para orang tua dapat menerapkan ilmu pengasuhan berbasis otak yang telah diperoleh untuk tumbuh kembang optimal anak-anak kami. 

Menindaklanjuti kegiatan pelatihan tersebut, Rahnang meminta peserta untuk menerapkan pengasuhan berbasis Neorosains pada anak masing-masing. Dan Tim Pengabdi akan melakukan crosscheck ke rumah peserta sebagai bahan evaluasi Keterterapan hasil pelatihan.

DEKLARASIKAN KOMITMEN BERSAMA, FORUM PEMUDA DESA SADAR KERUKURAN ILIR KOTA SIAP JADI PELOPOR PERDAMAIAN KONSTRUKTIF

DEKLARASIKAN KOMITMEN BERSAMA, FORUM PEMUDA DESA SADAR KERUKURAN ILIR KOTA SIAP JADI PELOPOR PERDAMAIAN KONSTRUKTIF


Setelah terbentuk, forum pemuda desa sadar kerukunan Ilir Kota deklarasikan komitmen bersama. Momen ini berlangsung di pelataran aula Baznas kab. Sanggau pada 27 Oktober 2024. Di bacakan oleh dua orang koordinator, pembacaan teks deklarasi melibatkan sekitar 30 pemuda pemudi lintas agama yang ada di lingkungan kelurahan Ilir Kota. Gebrakan ini sekaligus dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda yang jatuh sehari setelah deklasari ini dibacakan. 

Rabudin, M. Pd dari perwakilan remaja masjid sebagai coordinator satu tampil sebagai deklarator pertama. Dilanjutkan oleh Doni Apriadi perwakilan pemuda kelenteng sebagai deklarator kedua menyelesaikan pembacaan teks komitmen bersama. Adapun isi dari komitmen bersama adaalah sebagai berikut:

  1. Komitmen untuk Toleransi: Kami Pemuda Desa Sadar Kerukunan Ilir Kota berjanji untuk menghargai dan menghormati perbedaan keyakinan dan budaya yang ada, serta menjaga keharmonisan sosial.
  2. Peningkatan Kesadaran Sosial: Kami Pemuda Desa Sadar Kerukunan Ilir Kota bertekad untuk terus mengembangkan wawasan sosial, terutama terkait peran pemuda dalam menjaga perdamaian dan mencegah konflik antar kelompok agama, suku dan budaya.
  3. Kerja Sama Antaragama: Kami Pemuda Desa Sadar Kerukunan Ilir Kota berkomitmen untuk membangun jaringan kerja sama antar umat beragama, termasuk kegiatan sosial bersama seperti gotong royong dan diskusi terbuka untuk menumbuhkan rasa persatuan.
  4. Pengembangan Program Sosial: Kami Pemuda Desa Sadar Kerukunan Ilir Kota mendukung kegiatan-kegiatan yang dapat mempererat hubungan antar warga, seperti pelatihan keterampilan, kegiatan olahraga bersama, dan kegiatan seni budaya yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk program Kementerian Agama, FKUB, dan Kelurahan Ilir Kota.
  5. Menolak Segala Bentuk Hoax dan Diskriminasi: Kami Pemuda Desa Sadar Kerukunan Ilir Kota menolak penyebaran berita Hoax dan segala bentuk diskriminasi serta kekerasan atas nama agama, etnis, maupun budaya.

Pendeklarasian ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan seminar dan lokakarya yang dilakukan dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat LP2M IAIN Pontianak, dengan tim kerja yang terdiri dari dosen Dr. Syamsul Kurniawan, S. Th.I, M. SI, Andry Fitriyanto, M. Ud, Moch. Hamdan, M. Pd, M. Iqbal, M. Pd, dan mahasiswa Hatami, serta Surya enumerator.

Desa Sadar Kerukunan sendiri merupakan penganugerahan yang diberikan kepada kelurahan Ilir Kota kec. Kapuas oleh Kanwil Kemenag yang bekerjasama dengan FKUB dan pemerintah daerah kab. Sanggau pada tahun 2021. Daerah ini terpilih karena memiliki kehidupan keberagamaan yang harmonis. Salah satunya ditandai dengan berdirinya dua rumah ibadah yang berdampingan, yaitu masjid Al-Ikhlas dan Klenteng Tri Dharma. 

Kehadiran IAIN Pontianak bertujuan menopang dan memantapkan kohesi sosial di wilayah tersebut. Hal ini juga merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Temuan dari riset ini kemudian yang ditindaklanjuti dalam bentuk program pengabdian dosen dengan beberapa rangkaian.

IAIN Pontianak Dampingi masyarakat Sub-Urban Pontianak Hadapi Tantangan Parenting

IAIN Pontianak Dampingi masyarakat Sub-Urban Pontianak Hadapi Tantangan Parenting


Pontianak, [3/11/2024] – Dalam upaya meningkatkan kualitas pengasuhan anak di wilayah sub-urban Pontianak, Tim Pengabdi PKM Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak yang dipimpin oleh Rahnang  dibantu Setia Purwadi dan dua mahasiswa Anggi Saskia dan Sri Ewin Lestari menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan para orang tua di Posyandu Seruni, Siantan Hilir. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai tantangan yang dihadapi para orang tua dalam mengasuh anak di era modern.

Hasil FGD mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi para orang tua, mulai dari kesibukan bekerja, perkembangan teknologi yang begitu pesat, hingga perubahan gaya hidup masyarakat. Tantangan-tantangan ini seringkali membuat para orang tua merasa kesulitan dalam memberikan perhatian yang cukup bagi anak-anak mereka.

Menanggapi hasil FGD tersebut, Tim Pengabdi PKM LP2M IAIN Pontianak berkomitmen untuk memberikan solusi. Tindak lanjut  hasil FGD,  tim PKM akan menyelenggarakan pelatihan parenting berbasis neuroscience. Pelatihan ini akan memberikan bekal ilmu dan keterampilan kepada para orang tua dalam memahami perkembangan otak anak, membangun hubungan yang positif dengan anak, serta mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan pengasuhan anak.


Menurut Rahnang, dosen di IAIN Pontianak, mengatakan, "Kami menyadari bahwa peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak. Oleh karena itu, kami ingin memberikan dukungan kepada para orang tua agar mereka dapat menjalankan perannya dengan sebaik-baiknya.

Ketua Posyandu Seruni ibu Evi Novianto berujar "Melalui pelatihan ini, kami berharap para orang tua dapat menjadi pendidik pertama yang baik bagi anak-anak mereka. Dengan bekal ilmu neuroscience, para orang tua dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak,"

FORUM PEMUDA DESA SADAR KERUKURAN ILIR KOTA TELAH TERBENTUK

FORUM PEMUDA DESA SADAR KERUKURAN ILIR KOTA TELAH TERBENTUK

 

Kegiatan Seminar dan Lokakarya Revitalisasi Kohesi Sosial Desa Sadar kerukunan Ilir Kota berbasis Moderasi Beragama pada tanggal 26-27 Oktober 2024 membuahkan output terbentuknya satu wadah strategis di kalangan peserta, yaitu Forum Pemuda Desa Sadar Kerukuran Ilir Kota. Bertempat di aula gedung Baznas Kab. Sanggau, kegiatan ini merupakan giat yang diinisiasi oleh dosen IAIN Pontianak dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat LP2M. Melibatkan puluhan peserta dari kaum muda di lingkungan kelurahan Ilir Kota kecamatan Kapuas kabupaten Sanggau, acara ini juga melibatkan Kementerian Agama, Forum Kerukunan Umat Beragama, Baznas, dan lurah setempat.  

Forum ini memiliki dua orang koordinanor. Adalah Rabudin, M. Pd terpilih sebagai koordinator 1 yang merupakan perwakilan dari remaja masjid Al-Iklas. Tampil mendampingi sebagai koordinator 2 yaitu Doni Apriadi perwakilan dari pemuda Klenteng Tri Dharma. Output ini merupakan salah satu desain yang dirancang oleh penyelenggara sebagai sebuah lokus perjumpaan individu dengan perbedaan latar belakang dalam mode yang lebih dekat dan akrab. 

Dalam sambutannya, Rabudin, M. Pd, menyatakan apresiasi dan harapan besarnya pada forum yang baru saja terbentuk ini. “Kami merasa berterimakasih banyak kepada pihak IAIN Pontianak yang telah menggagas kegiatan ini. Insyaallah kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk lebih mempererat komunikasi dengan teman-teman lintas agama. Dalam masalah akidah urusan kita masing-masing, namun kita mesti menyatukan langkah dalam gerakan sosial, lingkungan, dan lainnya yang menyangkut hubungan sesame manusia. Mari kita kuatkan solidaritas di kalangan pemuda-pemudi untuk menjaga dan meningkatkan kondusifitas di lingkungan kita,” ujarnya bersemangat.


Di sisi lain, coordinator 2 Doni Apriadi juga menyatakan hal yang senada. “Kita sudah berkenalan dan mengikuti kegiatan bersama. Saling tolong menolong adalah kunci untuk kuatnya persatuan kita. Kita teman-teman muslim atau pengurus masjid membutuhkan bantuan, jangan sungkan untuk menyampaikannya kepada kami. Tentu kami siap membantu dengan segala kemampuan yang ada,” tungkasnya. 

Desa Sadar Kerukunan sendiri merupakan penganugerahan yang diberikan kepada kelurahan Ilir Kota kec. Kapuas oleh Kanwil Kemenag yang bekerjasama dengan FKUB dan pemerintah daerah kab. Sanggau pada tahun 2021. Daerah ini terpilih karena memiliki kehidupan keberagamaan yang harmonis. Salah satunya ditandai dengan berdirinya dua rumah ibadah yang berdampingan, yaitu masjid Al-Ikhlas dan Klenteng Tri Dharma. 

Kehadiran IAIN Pontianak bertujuan menopang dan memantapkan kohesi sosial di wilayah tersebut. Hal ini juga merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Temuan dari riset ini kemudian yang ditindaklanjuti dalam bentuk program pengabdian dosen dengan beberapa rangkaian.

Penulis: Moch. Hamdan

Ad Placement

Formulir Kontak