- LP2M PERSIAPKAN ROADSHOW RAMADHAN 1444 H
- Mahasiswi FUAD Dominasi Juara Lomba Essay PSGA LP2M IAIN Pontianak
- PSGA LP2M IAIN PONTIANAK SUKSES SELENGGARAKAN SEMINAR GENDER
- LP2M IAIN PONTIANAK ADAKAN SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN DOSEN TAHUN 2023
- LP2M IAIN Pontianak Teken MOU dengan Asosiasi Pendidikan Guru PAUD Indonesia
- PERTEMUAN PENGELOLA JURNAL, LP2M SIAPKAN AKREDITASI DAN REAKREDITASI 27 JURNAL
- LP2M IAIN PONTIANAK: Rektor Apresiasi setinggi-tingginya Launching Akademi Rsiet
- AWALI TAHUN 2023: LP2M LAKUKAN RAPAT SEMANGAT KERJA DAN PERSIAPAN LAUNCHING AKADEMI RISET
- Workshop ke-2: Hadirkan KEMENAG KALBAR, Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) dan MUI Kota Singkawang
- LP2M IAIN PONTIANAK : ADAKAN WORKSHOP PENELITIAN DAN PENGABDIAN
EKSPEDISI BORNEO DI KAMPUNG JAWA DESA LEMBANG, BENGKAYANG
PESERTA BERIKAN PENYULUHAN PERKEMBANGAN MENTAL ANAK GOLDEN AGE (USIA 0-5 TAHUN) DI POSYANDU

Keterangan Gambar : Posyandu, Desa Lembang
Perkembangan
anak merupakan sebuah proses yang banyak menentukan bagaimana kehidupan seorang
anak kelak, baik dalam perilaku, karakter, kepribadian, tumbuh kembang tubuh,
dan lain-lain. perkembangan fisik anak secara fisik ataupun psikisnya merupakan
hal yang perlu diperhatikan secara intensif untuk menghindari adanya dampak
buruk akibat perkembangan yang tidak diupayakan maksimal.
Golden
age dalam beberapa kajian yang berkaitan dengan manusia, golden age ini
merupakan masa keemasan atau periode terbaik bagi manusia untuk berpotensi
melakukan dan mendapatkan hal terbaik pula dalam hidupnya. Beberapa penelitian
mengatakan, golden age dimulai sejak anak berada dalam kandungan hingga
beberapa tahun pertama dalam hidupnya. Para ahli mengatakan bahwa the golden
age memiliki potensi yang luar biasa untuk mengambil pengaruh besar bagi
manusia dalam menentukan kualitas hidupnya, maka dari itu pada usia ini memang
menjadi masa terbaik agar dapat dimanfaatkan khususnya kepada para orang tua
agar memperhatikan anak-anaknya.
Melihat
hal tersebut, Selasa, 22 November 2022, peserta Ekspedisi Borneo di Posko
Kampung Jawa dalam PKM nya melaksanakan program dengan melakukan penyuluhan
terkait perkembangan anak secara mental kepada Ibu-ibu yang sedang mengikuti
kegiatan POSYANDU untuk anak-anaknya. Penyuluhan diberikan dengan gaya
komunikasi interpersonal dan lebih dekat kepada masyarakat. Hal ini diberikan
agar informasi yang diberikan dapat lebih efektif untuk didengar dan direspon
secara langsung. Komunikasi yang terjalin dengan kontak mata dan fisik akan
lebih menjalin rasa kepercayaan antar pelaku komunikasi.
Baca Lainnya :
- MENEMPATI TPQ DI KAMPUNG JAWA, PESERTA EKSPEDISI BORNEO BANTU DAN BIMBING ANAK-ANAK MENGAJI0
- JALANKAN PROGRAM PKM: PESERTA EKSPEDISI BORNEO KAMPUNG JAWA PROMOSIKAN PRODI MASING-MASING DI MAN 1 0
- EKSPEDISI BORNEO 2022 DI DUSUN PANDA DESA LEMBANG0
- Moderasi Beragama Menjadi Tema Besar Yang Disampaikan Kelompok KKL Entikong0
- Kunjungan dan Makan Bersama Warga di Desa Entikong0
Materi
penyuluhan yang diberikan, beberapa diantaranya adalah terkait anak yang
biasanya sering mengalami tantrum atau kondisi menangis keras, berteriak,
marah, dan hingga melakukan tindakan keras seperti melempar atau merusak
barang. Peserta Ekspedisi Borneo yang menyampaikan terkait materi penyuluhan
tersebut adalah mahasiswa dengan latar belakang keilmuan mental dan jiwa, yakni
Bimbingan dan Konseling Islam serta Psikologi Islam. Memberikan sebuah materi
pada penyuluhan tentu saja memiliki wawasan khusus dan berdasarkan apa yang
sudah didapatkan di perkuliahan agar lebih intensif dan terpercaya dalam
pemberian bantuan berupa informasi edukasi ini.
Dalam
pemberian informasi edukasi ini, para ibu-ibu yang sering mendapatkan tantrum
pada anak-anaknya mengatakan bagaimana cara agar mereka menenangkan
anak-anaknya. Ada yang dengan sabar meminta anaknya untuk tenang dengan pelukan
dan di elus dadanya, ada juga yang biasa memberikan gadgetnya, atau menuruti
atau memberikan apa yang anaknya inginkan agar diam dan berhenti menangis.
Sebenarnya kondisi inilah yang juga perlu diperhatikan. Anak yang mengalami
tantrum hanya sedang mengekspresikan emosinya, apabila anak tersebut diminta
langsung diam atau dialihkan emosinya, maka berdampak pada rasa percaya dirinya
kelak, anak merasa diabaikan dan tidak diperhatikan. Sehingga langkah yang
tepat adalah harus lebih bersabar dan menenangkan anak dengan pelukan dan suara
yang lembut.
Pemberian informasi edukasi diharapkan menjadi bagian penting yang tidak terlupakan. Hal ini dikarenakan kondisi mental seseorang nyaris tidak terlihat dan sering diabaikan. Berbeda dengan kondisi fisik seseorang yang apabila sakit dapat mudah terdeteksi dan terlihat. Posyandu yang merupakan wilayah kesehatan masyarakat khususnya para Ibu, Bayi dan balita dan sebagian besar adalah pengukuran kondisi fisik menjadi tempat yang tepat untuk diberikan informasi edukasi agar lengkap kesadaran masyarakat dan bertambah pengetahuannya terkait pentingnya kondisi fisik dan psikis manusia dalam menentukan kualitas hidupnya.
Oleh: Dwi Gusti Wulandari
Editor: Syamsuddin
